Anda di halaman 1dari 14

PELAKSANAAN RENCANA K3RS, PEMANTAUAN DAN EVALUASI KINERJA K3RS

PENINJAUAN DAN PENINGKATAN K3 RUMAH SAKIT

OLEH :

EKA SASMITA 006810152021

Dosen Pengampuh :
Dr Fairus Prihatin Idris,S.KM.,M.Kes

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS MUSLIM PRODI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
DEFINISI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

Kesehatan dan Keselamatan Kerja Menurut WHO/ILO

Kesehatan Kerja bertujuan untuk peningkatan dan pemeliharaan derajat kesehatan fisik, mental dan sosial yang setinggi-

tingginya bagi pekerja di semua jenis pekerjaan, pencegahan terhadap gangguan kesehatan pekerja yang disebabkan oleh

kondisi pekerjaan; perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya dari risiko akibat faktor yang merugikan kesehatan;

dan penempatan serta pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang disesuaikan dengan kondisi fisiologi dan

psikologisnya.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Upaya untuk memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat kesehatan para pekerja/buruh dengan cara
pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan
dan rehabilitasi.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Suatu proses kegiatan yang dimulai dengan tahap perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian yang

bertujuan untuk membudayakan K3 di RS

Pengertian Sistem Manajemen K3RS

SMK3RS merupakan bagian dari sistem manajemen RS secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi,

perencanaan, tanggung jawab, pelaksaan, prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan bagi perkembangan,

penerapan, pencapaian, dan pemeliharaan kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja dalam rangka pengendalian risiko

yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang sehat, aman, efisien, dan produktif
Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan di Rumah Sakit

Menurutu Rejeki (2018) Rumah Sakit merupakan suatu industri jasa yang padat karya, padat pakar, padat modal dan padat teknologi sehingga risiko

terjadinya penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) sangat tinggi, oleh karena itu upaya K3 sudah menjadi suatu keharusan.

Perlunya pelaksanaan K3 di rumah sakit (K3RS) sebagai berikut.

Kebijakan Pemerintah tentang rumah sakit di Indonesia meningkatkan akses, keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan yang aman di
rumah sakit.

Perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi K3 rumah sakit serta tindak lanjut yang merujuk pada SK Menkes No.
432/Menkes/SK/IV/2007 tentang pedoman Manajemen K3 di rumah sakit dan OHSAS 18001 tentang Standar Sistem Manajemen.

Sistem manajemen K3 rumah sakit adalah bagian dari sistem manajemen rumah sakit

Rumah sakit kompetitif di era global tuntutan pengelolaan program K3 di rumah sakit (K3RS) semakin tinggi karena pekerja, pengunjung,
pasien, dan masyarakat sekitar rumah sakit ingin mendapatkan perlindungan dari gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja, baik sebagai
dampak proses kegiatan pemberian pelayanan maupun karena kondisi sarana dan prasarana yang ada di rumah sakit yang tidak memenuhi
standar.
Tuntunan hukum terhadap mutu pelayanan rumah sakit semakin meningkat dan tuntunan masyarakat mendapatkn pelayanan kesehatan
yang terbaik

Pelaksanaan K3 berkaitan dengan citra dan kekangsungan hidup rumah sakit

Karakteristik rumah sakit, pelayanan kesehatan merupakan industri yang ‘labor intensive’, padat modal, padat teknologi, dan
padat pakar, bidang pekerjaan dengan tingkat keterlibatan manusia yang tinggi, terbukanya akses bagi pekerja rumah sakit
dengan leluasa serta kegiatan yang terus menerus setiap hari

Beberapa isu K3 yang penting di rumah sakit yakni keselamatan pasien dan pengunjung, K3 pekerja atau petugas kesehatan,
keselamatan bangunan dan peralatan di rumah sakit yang berdampak terhadap keselamatan pasien dan pekerja dan keselamatan
lingkungan yang berdampak terhadap pencemaran lingkungan

Rumah sakit sebagai sistem pelayanan yang terintegritasi meliputi input, proses dan output.
Manfaat K3RS

1. Adanya kecenderungan “Green Product


2. Rumah Sakit yang menerapkan keselamatan pasien akan lebih mendominasi pasar jasa bagi Perusahaan-
perusahaan dan Asuransi-asuransi dan menggunakan Rumah Sakit tersebut sebagai provider kesehatan
karyawan/klien mereka, dan kemudian di ikuti oleh masyarakat untuk mencari Rumah Sakit yang aman
3. Kegiatan Rumah Sakit akan lebih memukuskan diri dalam kawasan keselamatan pasien.
4. Meningkatkan produktivitas karena menurunnya jumlah hari kerja yang hilang.
5. Meningkatnya efisiensi dan kualitas pekerja yang lebih komitmen.
6. Menurunnya biaya kesehatan dan asuransi.
7. Tingkat kompensasi pekerja dan pembayaran langsung yang lebih rendah karena menurunnya pengajuan
klaim.
8. Fleksibilitas dan adaptabilitas yang lebih besar sebagai akibat dari partisipasi dan ras kepemilikan.
9. Rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena meningkatnya citra perusahaan.
10. Dan perusahaan juga dapat meningkatkan keuntungannya sebagai subtansi.
Proses Sistem Manajemen K3RS

Menurut PERMENKES No. 66 Tahun 2016, dalam menerapkan Sistem Manajemen K3RS setiap Rumah Sakit Wajib
Melaksanakan:

Penetapan Kebijakan K3RS Perencanaan K3RS Pelaksanaan Rencana k3RS

Pemantauan dan Evaluasi Peninjauan dan peningkatan


kinerja K3RS kinerja K2RS
PELAKSANAAN RENCANA K3RS

Program K3RS dilaksankan berdasarkan rencana yang telah ditetapkan dan merupakan bagian
pengendalian risiko keselamatan dan kesehatan kerja. Adapaun pelaksanaan K3RS meliputi :
1. Manajemen risiko K3RS
2. Keselamatan dan keamanan di Rumah Sakit.
3. Pelayanan kesehatan kerja.
4. Pengelolaaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
5. Pencegahan dan pengendalian kebakaran.
6. Pengelolaan prasarana Rumah Sakit dari Aspek keselamatan dan kesehatan kerja.
7. Pengelolaan peralatan medis dari Aspek keselamatan dan kesehatan kerja.
8. Kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat atau bencana. Pelaksanaan K3RS tersebut harus sesuai
dengan standar K3RS. Pelaksanaan
Sumber daya manusia K3RS menjadi faktor penting agar pelaksanaan K3RS berjalan secara efesien, efektif, dan

berkesinambungan. Adapun sumber daya K3RS meliputi:

1. Tenaga S2 di bidang keselamatan dan kesehatan kerja, atau S2 bidang kesehatan yang telah mendapatkan pelatihan

tambahan tentang K3RS atau jabatan fungsional pembimbing kesehatan kerja.

2. Tenaga dokter spesialis okupasi atau dokter kesehatan kerja atau dokter umum yang terlatih kesehatan kerja dan

diagnosis penyakit akibat kerja.

3. Tenaga kesehatan masyarakat S2 jurusan/peminatan keselamatan dan kesehatan kerja atau tenaga kesehatan lain yang

terlatih K3RS atau jabatan fungsional pembimbing kesehatan kerja.

4. Tenaga S1 bidang lainnya yang terlatih keselamatan dan kesehatan kerja konstruksi, keselamatan dan kesehatan kerja

radiasi, dan keselamatan dan kesehatan kerja kelistrikan, dan lain-lain.

5. Tenaga DIII/DIV jurusan/peminatan keselamatan dan kesehatan kerja atau tenaga kesehatan lain yang terlatih K3RS atau

jabatan fungsional pembimbing kesehatan kerja


PEMANTAUAN DAN EVALUASI KINERJA K3RS

Rumah Sakit harus menentapkan dan melaksanakan program K3RS, selanjutnya untuk mencapai sasaran harus
dilakukan pencatatan, pemantauan, evaluasi serta pelaporan. Penyusunan program K3RS difokuskan pada
peningkatan kesehatan dan pencegahan gangguan kesehatan serta pencegahan kecelakaan yang dapat
mengakibatkan kecelakaan personil dan cidera, kehilangan kesempatan berproduksi, kerusakan peralatan dan
kerusakan/gangguan lingkungan dan juga diarahkan untuk dapat memastikan bahwa seluruh personil mampu
menghadapi keadaan darurat.
Penerapan inspeksi tempat kerja dengan persyaratan, antara lain:

Inspeksi tempat kerja dan cara kerja dilaksanakan secara teratur

Inspeksi dilaksanakan bersama oleh dan wakil organisasi/unit yang bertanggung jawab di
bidang K3RS dan wakil SDM Rumah Sakit yang telah memperoleh orientasi dan/atau
workshop atau pelatihan mengenai identifikasi potensi bahaya.

Inspeksi mencari masukan dari petugas yang melakukan tugas ditempat yang diperiksa

Daftar periksa (check list) tempat kerja telah disusun untuk digunakan pada saat inspeksi

Laporan inspeksi diajukan kepada organisasi/unit yang bertanggung jawab di bidang K3RS
sesuai dengan kebutuhan
Tindakan korektif dipantau untuk menentukan efektifitasnya.

Pimpinan Rumah Sakit atau organisasi/unit yang bertanggung jawab di bidang K3RS
menetapkan penanggung jawab untuk pelaksanaan tindakan perbaikan dari hasil laporan
pemeriksaan/inspeksi.
PENINJAUAN DAN PENINGKATAN KINERJA K3RS

Pimpinan Rumah sakit melakukan evaluasi dan kaji ulang terhadap kinerja K3RS. Hasil peninjauan dan kaji
ulang ditindaklanjuti dengan perbaikan berkelanjutan sehingga tecapai tujuan yang diharapkan. Kinerja yang
akan dicapai dalam setiap tahun. Indikator kinerja K3RS yang dapat dipakai antara lain :

Menurunkan absensi
karyawan karna sakit

Meningkatkan Menurunkan Angka


Produktivitas Kerja RS Kecelakaan Kerja

Menurunkan Prevalensi
PAK
•THANK YOU !

Anda mungkin juga menyukai