Anda di halaman 1dari 4

A.

Chaerul Aksha Pratama (AK3U Batch 99)

Contoh Soal Evaluasi/Post Test


Pembinaan & Pelatihan Calon Ahli K3 Umum Sertifikasi Kemnaker RI

Pilihan Ganda
1. c 27. d 53. b
2. d 28. b 54. a
3. d 29. d 55. a
4. d 30. a 56. b
5. c 31. d 57. a
6. c 32. d 58. c
7. a 33. a 59. c
8. d 34. c 60. b
9. b 35. d 61. c
10. a 36. c 62. d
11. c 37. c 63. c
12. d 38. c 64. b
13. a 39. d 65. a
14. c 40. a 66. d
15. a 41. b 67. d
16. d 42. b 68. c
17. b 43. a 69. c
18. b 44. b 70. d
19. d 45. d 71. a
20. b 46. b 72. a
21. b 47. c 73. d
22. b 48. b 74. a
23. d 49. c 75. d
24. d 50. a 76. d
25. d 51. d
26. d 52. b
Essay
1. Syarat-syarat pembentukan P2K3 berdasarkan PERMENAKER RI
NO.04/MEN/1987 pasal 2 ayat (1) dan (2) sebagai berikut:
Pasal 2
(1) Setiap kerja dengan kriteria tertentu pengusaha atau pengurus wajib membentuk
P2K3
(2) Tempat kerja yang dimaksud pada ayat (1) ialah:
a. Tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus mempekerjakan 100 orang atau
lebih
b. Tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus mempekerjakan kurang dari 100
orang, akan tetapi menggunakan bahan, proses dan instalasi yang mempunyai
risiko yang besar akan terjadinya peledakan, kebakaran, keracunan dan
penyinaran radioaktif.
2. Berdasarkan KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN
PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN NO. KEP20/DJPPK/VI/2004 adalah:
a. Ahli utama K3 konstruksi
b. Ahli madya
c. Teknisi k3 perancah
3. Syarat penerap0an SMK3 di perusahaan menurut PERMENAKER
NO.50/MEN/2012 pasal 5 ayat (2) sebagai berikut:
a. Mempekerjakan pekerja/buruh paling sedikit 100 orang
b. Mempunyai tingkat bahaya tinggi
4. Berdasarkan PERMENAKERTRANS RI NO.15/MEN/VIII/2008 pada lampiran I
dijelaskan bahwa:
a. Tempat kerja dengan potensi bahaya rendah dengan jumlah pekerja 25 – 150 orang,
harus memiliki 1 petugas P3K, dan untuk tempat kerja dengan jumlah pekerja diatas
150 orang harus memiliki 1 orang petugas P3K untuk setiap 150 orang atau lebih
tenaga kerja.
b. Tempat kerja dengan potensi bahaya tinggi, dengan jumlah pekerja kurang dari 100
orang harus memiliki 1 orang petugas P3K. sedangkan untuk tempat kerja dengan
jumlah pekerja diatas 100 orang harus memiliki 1 orang petugas P3K untuk setiap
100 orang atau kurang.
5. Kriteria bahan kimia berbahaya sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 ayat (3) terdiri
dari :
a. bahan beracun.
b. bahan sangat beracun.
c. cairan mudah terbakar.
d. cairan sangat mudah terbakar.
e. gas mudah terbakar.
f. bahan mudah meledak.
g. bahan reaktif.
h. bahan oksidator.
6. Ruang lingkup K3 konstruksi bangunan dibahas pada UU No. 1 Tahun 1970 pada poin
c, i dan k sebagai berikut:
a. Dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan, atau
pembongkaran rumah, gedung atau bangunan lainnya termasuk bangunan
perairan, saluran, atau terowongan di bawah tanah dan sebagainya.
b. Dilakukukan pekerjaan dalam ketinggian di atas permukaan tanah atau perairan.
c. Dilakukan pekerjaan yang mengandung bahaya tertimbun tanah, kejatuhan,
terkena pelangingan benda, terjatuh, atau terperosok, hanyut atau terpelanting.
7. Syarat-sayrat K3 Pesawat angkat dan angkut diatur pada PERMENAKER RI
08/MEN/2020 pasal 2 ayat (3) yang menyatakan bahwa syarat untuk pesawat angkat
dang angkut harus sesuai standart indonesia dan standar internasional.
8. Penjelasan terkait syarat penganggulangan kebakaran, dibahas pada KEPMENAKER
NO.86/KEP/1999 pasal 2 poin 2 yaitu:
a. Pengendalian setiap bentuk energi
b. Penyediaan sarana deteksi, alarm, memadamkan kebakaran dan sarana evakuasi
c. Pengendalian penyebaran asap, panas dan gas
d. Pembentukan unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja
e. Penyelenggaraan latihan dan gladi penanggulangan kebakaran secara berkala
f. Memiliki buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran, bagi tempat
kerja yang mempekerjakan lebih dari 50 orang tenaga kerja atau tempat yang
berpotensi bahata kebakaran sedang dan berat.
9. Berdasarkan PERMENAKER NO. 5/MEN/2018 pasal 2 menjelaskan terkait syarat-
syarat K3 dilingkungan kerja sebagai berikut:
a. Pengendalian faktor fisika dan faktor kimia agar berada di bawah NAB
b. Pengendalian faktor biologi, faktor ergonomi dan faktor psikologi kerja agar
memenuhi standar
c. Penyediaan fasilitas kebersihan dan sarana higiene di tempat kerja yang bersih dan
sehat
d. Penyediaan personil K3 yang memiliki kompetensi dan kewenangan K3 di bidang
lingkungan kerja

10. Syarat penerapan SMK3 di perusahaan menurut PERMENAKER NO.50/MEN/2012


pasal 6 yakni sebagai berikut:
a. Penetapan kebijakan K3
b. Perencanaan rencana K3
c. Pelaksanaan rencana K3
d. Pemantauan dan evaluasi kinerja K3
e. Peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3
11. Untuk dapat mendirikan PJK3 harus melewati beberapa persyaratan sebagaimana yang
dijelaskan pada PERMENAKER NO. 04/MEN/1995 sebagai berikut:
a. Berbadan hukum
b. Memiliki ijin usaha perusahaan (SIUP)
c. Memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP)
d. Memiliki bukti lapor ketenagakerjaan
e. Memiliki peralatan yang memadai sesuai usaha jasanya
f. Memiliki ahli K3 yang sesuai dengan usaha jasanya
g. Memiliki tenaga teknis sesuai dengan usaha jasanya
12. Berdasarkan PERMENAKER RI NO. 2/MEN/1992 pasal 10 ahli K3 Umum memiliki
wewenang sebagai berikut:
a. Memasuki tempat kerja seseuai dengan keputusan penunjukan
b. Meminta keterangan dan informasi terkait pelaksanaan syarat-syarat keselamatan
dan kesehatan kerja ditempat kerja sesuai dengan keputusan penunjukannya
c. Memonitor, memriksa, menguji, menganalisa, mengevaluasi dan memberikan
psersyaratan dan pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja.

Anda mungkin juga menyukai