Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering makan makanan yang

dibutuhkan oleh tubuhkita. Dalam proses makan makanan ada berbagai

proses yang disebut sistem pencernaan. Sistem pencernaan terdiri dari

organ yang membantu dalam pencernaan makanan dan asimilasi nutrisi.

Jadi pencernaan adalah proses pemecahan partikel makanan yang

kompleks baik secara mekanik maupun kimiawi dalam bentuk yang

sederhana dan nutrisi yang cepat dengan mudah diginakan oleh tubuh.

Sistem pencernaan merupakan proses yang kompleks yang terdiri

dari pemecahan massa zat makanan besar menjadi partikel kecil yang

tubuh mampu dalam menggunakannya sebagai bahan bakar. Pencernaan

mekanik adalah mematahkan partikel makanan menjadi partikel yang

lebih kecil denga proses fisik seperti mengunyah, menghancurkan

makanan di mulut. Pencernaan mekanik meningkatkan luas permukaan

untuk reaksi enzim otak sehingga meningkatkan laju reaksi kimia secara

tidak langsung.

Proses perubahan makanan menjadi partikel yang lebih kecil

melalui enzim ofik disebut pencernaan kimiawi. Enzim yang digunakan

untuk katalis reaksi dengan memisahkan ikatan kimia dalam proses

hidrolisasi dan tiga enzim pencernaan yaitu: karbohidrat, lipase, dan


protease. Yang hidrolisis karbohidrat, lemak dan protein masing-masing

enzim ditentukan dari air liur, asam lambung, cairan pancreas, dan getah

usus kecil masing-masing.

Pencernaan biologis yaitu pencernaan yang memanfaatkan kerja

yang menguntungkan dengan mikroba. Sedangkan menurut tempat

terjadinya pencernaan dibagi menjadi dua yaitu pencernaan intrasel dan

pencernaan ekstrasel.

Latar belakang dilakukannya percobaan pada hewan uji mencit

(Mus musculus )untuk mengenal sistem pencernaan yakni mengetahui

struktur, bentuk anatomi dan fisiologi pada sistem pencernaan manusia.

B. Maksud Percobaan

Adapun maksud daripercobaan ini adalah sebagai berikut:

1) Agar mahasiswa mengetahui dan mempelajari anatomi dan fisiologi

sistem pencernaan.

2) Agar mahasiswa mengetahui dan mempelajari fungsi dan bagian-bagian

sistem pencernaan pada hewan coba mencit ( Mus musculus ).

C. Tujuan Percobaan

Adapun tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :

1) Untuk mengetahui secara anatomi sistem pencernaan

2) Untuk mengetahui organ - organ sistem pencernaan

3) Untuk mengetahui fungsi – fungsi dari organ pencernaan.


D. Prinsip Percobaan

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada mencit (Mus

musculus ) Sebagai hewan uji dan di bedah mulai dari mulut sampai pada

anus. Kemudian di amati sistem pencernaan pada mencit ( Mus musculus

) yaitu dari lambung, usus halus, dan usus besar kemudian di ukur dengan

membandingkan ukuran pencernaan pada manusia.

E. Manfaat Percobaan

Mahasiswa dapat mengetahui perbedaan antara anatomi sistem

pencernaan dengan anatomi sistem pernapasan ( Respirasi ), serta

memahami proses metabolism makanan, minuman atau senyawa yang

masuk kedalam.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Umum

Saluran pencernaan adalah saluran yang kontinyu berupa tabung

yang dikelilingi otot. Saluran pencernaan mencerna makanan,

memecahnya menjadi bagian yang lebih kecil dan menyerap bagian

tersebut menuju pembuluh darah. Organ-organ yang termasuk

didalamnya adalah mulut, faring, esophagus, lambung, usus halus, usus

besar. Dari usus besar makanan akan dibuang keluar tubuh melalui anus

( Lidia Widia, 2005 ).

Fungsi dari sistem pencernaan adalah menyediakan cairan tubuh

nutrien, elektrolit dan pembuangan hasil pencernaan. Untuk menjalankan

fungsi tersebut sistem pencernaan melakukan lima aktivitas dasar yaitu

penggerakan, sekresi, pencernaan, arbsorbsi, dan ekskresi ( Aris Setiawan,

2009).

Struktur anatomis yang membentuk saluran cerna adalah sebagai

berikut: mulut, faring, dan esophagus, tempat masuk nutrient kedalam

sistem pencernaan dan permulaan proses dari pencernaan. Lambung,

tempat makanan dibaur dan dibagi menjadi bagian kecil dan pencernaan

dilanjutkan. Usus halus tempat berlangsungnya pencernaan dan nutrient

diabsorbsi. Usus besar, tempat makanan hasil absorbs diproses. Rectum


dan saluran anus, tempat produksisa dibuang dari tubuh ( Linda Wylie,

2011 ).

Adapun organ-organ sistem pencernaan sebagai berikut :

1. Mulut ( Cavum Oris )

Tempat terjadinya pencernaan secara mekanik dan kimiawi pada

bagian dalam mulut terdapat gigi, lidah dan kelenjar ludah. Gigi/dens

merupakan alat pencernaan yang bertugas secara mekanik. Lidah/lingua

berfingsi untuk mengaduk makanan, membantu proses penelanan

makanan, sebagai alat/organ pengecap, membantu membersihkan

rongga mulut, membantu untuk berbicara/bercakap-cakap. Terbagi

menjadi beberapa daerah rasa antara lain asin, manis, dan pahit. Kelenjar

ludah/glandula salivales berfungsi untuk menghasilkan air liur/air

ludah/saliva yang bersifat pekat ( Anakardian Kriss Buana Devi, 2009 ).

2. Faring ( Tekak )

Faring berbentuk tabung kerucut dan merupakan tabung fibrino

muscular dengan panjang lima inci. Faring terhubung dengan rongga

hidung dan rongga mulut. Faring terletak dibagian depan tulang leher.

Faring mempunyai tiga wilayah yakni 1) Nasofaring, berada dibelakang

rongga hidung 2) Orofaring, terletak di belakang rongga bukal dan 3)

Laryngopharyx yakni terletak dibelakang itu sendiri ( Agung Sumbono,

2015 ).
3. Esophagus ( Kerongkongan )

Kerongkongan adalah tabung ( tube ) berotot pada vertebrata

yang dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut kedalam

lambung. Makanan berjalan melalui kerongkongan dengan menggunakan

proses peristaltic ( Rusbandi Sarpini, 2017 ).

Fungsi utama esophagus adalah menghantarkan makanan dari

rongga mulut kedalam lambung ( Agung Sumbono, 2015 ).

4. Gaster ( Lambung )

Lambung merupakan organ otot berongga yang besar dan

berbentuk seperti kandang keledai. Terdiri dari tiga bagian yaitu : kardia,

fundus dan antrium. Makanan masuk kedalam lambung dari

kerongkongan melalui otot berbentuk cincin ( sfingter ) yang bias

membuka dan menutup ( Rusbandi Sarpini, 2017 ).

Fungsi lambung antara lain, bakteriostatik: menghambat kimia

masuk, mengubah pepsinogen menjadi pepsi, dan membantu pencernaan

protein dan pepsin ( Rusbandi Sarpini, 2017 ).

Enzim yang terdapat dilambung yaitu enzim rennin yang berfungsi

mengubah kasinogen menjadi kasein. Pepsin berfungsi mengubah protein

menjadi pepton dan lipase gastric berfungsi memulai hidrolisis atau lemak

(Evelyn C. Pearce, 2009).


5. Usus Halus (Usus Kecil)

Usus halus adalah bagian dari saluran pencernaan yang terltak diantara

lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang

menyangkut zat-zat yang di serap kehati melalui vena porta. Usus halus

terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum) jejunum dan

ileum (Rusbandi Sarpin, 2017).

Fungsi usus halus adalah mencerna, mengabsorbsi kismet dari

lambung ( Diyono, 2016 ).

Enzim yang terdapat di usus halus yaitu enterokinase yang

berfungsi membebaskan tripsin dalam cairan pancreas, erepsin berfungsi

menyederhanakan semua zat protein menjadi asam amino dan enzim

sukrosa, maltose, laktosa yang berfungsi menyederhanakan semua zat

hidrat karbon menjadi mono sakarida, glukosa, galaktosa, dan laevulose

( Evelyn C. Pearce, 2009 ).

6. Usus Besar ( Kolon )

Usus besar adalah bagian usus antara usus buntu dan rectum.

Usus besar terdiri dari kolon asendens ( Kanak ), kolon transversum, kolon

desendens kiri dan kolon sigmoid ( Berhubungan dengan rectum )

( Rusbandi Sarpini, 2007 ).

Fungsi usus besar antara lain : menyerap dan feses, menampung

residu yangkan dibuang, absorbs air, elektrolit, vitamin sintesa, vitamin K,

bitamin B oleh bakteri yang normal berada di kolon, dan sekresi mucus/
lender yang berfungsi melicinkan sisa-sisa makanan feses ( Rusbandi

Sarpini, 2017 ).

7. Rektum dan Anus

Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus

besar ( setelah kolon sigmoid ) dan berakhir di anus. Biasanya rektum ini

kosong karena tinja disimpan ditempat yang lebih tinggi yaitu pada kolon

desendens penuh buang air besar ( BAB ) ( Zuyiah Luklukaningsih, 2016 ).

Struktur rektum serupa dengan yang ada pada kolon, tetapi

dinding yang berotot lebih tebal dari membrane mukosa nya memuat

lipatan-lipatan membujur yang disebut kolum namorgagni. Semua ini

menyambung kedalam saluran anus. Didalam saluran anus ini serabut

otot sirkular menebal membentuk otot sfingter anus interna. Sel-sel yang

melapisi saluran anus berubah sifatnya, epitelium bergaris menggantikan

sel-sel silinder, sfingter eksterna menja gas aluran anus dan orifi

sumsupaya tertutup (Efelyn C.Pearce, 2009).

Fungsi pada rektum yang terpenting adalah untuk proses defekasi

(Azril Okta Ardiansyah, 2018).

Anus merupakan lubang diujung saluran pencernaan, dimana

bahan limba keluar dari tubuh (Zuyinah Luklukaningsih, 2016).

Proses pencernaan makanan pada tubuh manusia dapat di

bedakan atas dua macam, yaitu :pencernaan mekanik dan pencernaan

kimiawi.Pencernaan secara mekanik yaitu proses perubahan makanan


dari bentuk besar atau kasar menjadi bentuk kecil dan halus. Pada

manusia dan mamalia umumnya. Proses pencernaan mekanik dilakukan

dengan menggunakan gigi. Proses pencernaan kimiawi (enzimatis) yaitu,

proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat yang

lebih sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim adalah zat kimia

yang dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi

kimia dalam tubuh (Anakardia Kriss Buana,2017)

Mekanisme sistem pencernaan, ingetsi (Menekan/menelan) yaitu

proses memasukkan makanan kedalam mulut, mengunyah dan menelan

kedalam lambung melalui esophagus.Dingesti (Mencerna), adalah proses

mengubah bentuk makanan yang kasar menjadi lebih halus atau

mengubah materi makanan dari yang tidak dapat diabsobsi menjadi

materi yang dapat diabsobsi, proses pemecahan ini dilakukan dalam

mulut maupun lambung, proses digenti ini secara kimiawi melibatkan

enzim pencernaan,absobsi (penyerapan), proses penyerapan zat-zat gizi

melalui villi-villi usus kedalam vaskuler dan kemudian ditranspor sampai

ketingkat sel. Eliminasi, proses pengeluaran sisa makanan yang tidak di

absobsi melalui mekanisme devekasi atau (BAB) (Diyono, 2016)

Gangguan sistem pencernaan gastritis kronik ialah sebuah istilah

yang digunakan untuk melukiskan gangguan pencernaan atau dispepsi

yang terjadi pada beberapa bagian lambung dan duodenum yang terkena

getah lambung, sebabnya ialah makan tak teratur, ketegangan, ketakutan


dan tekanan jiwa. Stenosis pylorus merupakan komplikasi ulkus

duodenum pada orang dewasa. Enteritis atau peradangan pada usus

besar dan halus, sering bersamaan dengan gastritis akut atau

gastroenteritis dan dalam banyak keadaan disebabkan infeksi seperti

pada keracunan bacterial dalam makanan, konstipasi atau pengeluaran isi

perut yang sukar (Evelyn C.Pearce,2009)

B. UraianBahan

1) Eter (Farmakope Indonesia edisi IV hal : 65)

Nama Resmi : AETHER

Nama Lain : Eter

RM/BM : C4H10O/74,12

Kelarutan : Larutdalam air, dapatbercampurdengan

etanol, dengan benzene, dengan

kloroform, dengan pelarut heksana,

dengan minyak lemak dan minyak

menguap.

Pemerian : Cairan mudah mengalir, mudah menguap,

tak

Berwarna bau khas

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus

cahaya, diisi sebagian : pada suhu tidak

lebih dari 300 jauhkan dari api


2) Alkohol (Farmakope Indanesia edisi III hal:96)

Nama Resmi : AETHANOLUM

Nama lain : Etanol / Alkohol

RM / BM : C2H6O / 46,07

Kelarutan :Sangat mudah larut dalam air, dalam

kloroform P dan dalam eter P.

Pemerian : Cairan tak berwarna, jernih, mudah

menguap dan mudah bergerak :Bau khas;

rasa panas. Mudah terbakar dengan

memberikan nyala biru yang tidak berasap.

Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat, terlindung

dari cahaya ditempat sejuk, jauh dari nyala

api.

C. Klasifikasi Hewan Coba

Klasifikasi mencit Mus musculus adalah sebagai berikut: ( P.M.J

Stevens, 1999 ).

Kingdom : Animalia

Sub kingdom : Bilatena

Infra kingdom : Deuterostoma

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Infraphylum : Gnathostomata
Superclass : Tetrapoda

Class : Mammalia

Subclass : Theria

Infraclass : Euthernia

Order : Rodentia

Sub order : Mymorpha

Family : Muridae

Sub family : Murinae

Genus : Mus

Spesies : Mus musculus L.

D. Karakteristik Hewan Coba

Karakteristik mencit Mus musculus adalah sebagai berikut :

( Shahdevi Nandar Kurniawan, 2018 )

Lama hidup : 1-2 tahun

Lama produksi ekonomis : 9 bulan

Lama bunting : 19-21 hari

Kawin sesudah bernak : 1-24 jam

Umur disapih : 21 hari

Umur dewasa : 35 hari

Umur di kawinkan : 8 minggu

Siklus kelamin : Poliestrun

Perkawinan : Pada waktu estrus


Berat dewasa : 20-40 gram (jantan) dan 18-35 gram

(betina)

Sifat-sifat mencit Mus musculus adalah sebagai berikut :

( IntanTolistiawaty, 2014 ).

1) Siklus hidup yang relative pendek

2) Mencit dapat hidup sampai umur 1-3 tahun

3) Tigkat kesuburan mencit sangat tinggi karena dapat menghasilkan kurang

lebih satu juta keturunan dalam kurun waktu yang kurang lebih satu

tahun.

4) Mencit Mus musculus merupakan hewan pengerat yang menyukai pakan

pellet dan jagung.

E. Patofisiologi Hewan coba

Kesehatan mencit Mus musculus harus selalu diperhatikan agar

mencit Mus musculus yang digunakan untuk penelitian sehat dan bebas

mikroorganisme pathogen. Beberapa jenis penyakit parasit yang sering

menginfeksi mencit Mus musculus yakni toksoplasmosis, hymenolepis

nana, glardiamuris dan taeniaeformis yang juga dapat menular kemanusia

( Intan Tolistyawaty, 2014 ).


BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

A. Alat dan Bahan

1) Alat

Adapun alat-alat yng digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai

berikut :

 Benang godam

 Gunting

 Jarum pentul

 Papan bedah

 Penggaris

 Pinset

 Pisau bedah

 Toples

2 ) Bahan

Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah

sebagai berikut :

 Alkohol

 Alkohol swab

 Eter

 Kapas
 Tissue

B. Cara Kerja

1) Disiapkan alat dan bahan yang digunakan

2) Dibahasahi kapas dengan eter lalu dimasukkan kedalam toples

3) Dimasukkan Mencit ( Mus musculus ) kedalam toples berisi kapas

yang telah diberi eter, tunggu sampai Mencit ( Mus musculus )

pingsan

4) Dikeluarkan dari toples dan letakkan Mencit ( Mus musculus ) dia

atas papan bedah, lalu diikat kaki dan tangannya menggunakan

benang godam dan tancapkan menggunakan pentul

5) Dibedah mulai dari mulut hingga anus

6) Diamati kemudian diangkat dan keluarkan organ-organ system

pencernaan pada Mencit ( Mus musculus ), kemudian diukur

panjang dan lebar masing-masing organ, lalu dicatat hasil

pengukuran.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Adalah hasil pengamatan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :

Organ yang
Ukuran Organ
Hewan Coba diamati

Panjang (Cm) Lebar (Cm)

Esophagus 2 0,1

Mencit Lambung 1 0,9

(Mus Musculus) Hati 2,3 1,5

1 Usus Halus 42,5 0,2

Usus Besar 10,5 0,2

Esophagus 1,5 0,2

Mencit Lambung 1 1

(Mus Muscular) Hati 2,1 0,8

2 Usus Halus 45,5 0,2

Usus Besar 11 0,2

B. Pembahasan

Saluran pencernaan adalah suatu system yang diamati dari mulut

hingga anus. Makanan harus mengalami berbagai perubahan dalam

saluran cerna hingga di peroleh bentuk-bentuk sederhana yang dapat


diabsobsi dalam darah untuk selanjutnya diangkat oleh darah tau limfe

kesel-sel tubuh. Perubahan menjadi sederhana ini dilarutkan melalui

proses pencernaan dalam saluran cerna. Pencernaan makanan terjadi

didalam saluran cerna yang panjangnya 8-9 cm. saluran cerna merupakan

system yang sangat kompleks yang melakukan berbagai

fungsi :menerima, menghasilkan, dan mentransportasi bahan-bahan yang

dimakan, sekresi enzim cerna,asam,mucus, empedu dan bahan

lainnya.Pencernaan bahan-bahan yang makan,absorbs dan transportasi

produk hasil cerna, serta transport penyimpanan dari ekskresi produk-

produk sisa.

Saluran pencernaan terdiri dari rongga

mulut,esophagus,lambung,usus halus,usus besar dan anus.Rongga mulut

dilapisi oleh sel-sel epitel pipih.pada rongga mulut terdapat lidah,

kelenjar ludah dan gigi. Lidah tersusun oleh otot lurik yang di selubungi

oleh selaput mukosa.

Proses pembedahan pad Mencit (Mus musculus) terlebih dahulu

mencit dimasukan ke dalam toples berisi kapas yang telah diberi eter, lalu

tutup toples dan tunggu hingga mencit pingsan. Setelah itu keluarkan dan

letakkan diatas papan bedah lalu ikat kakinya menggunakan benangg

odam dan tancapkan menggunakan jarum pentil. Kemudian dibedah

mulai dari mulut hingga anus, hingga lapisan kulitnya terbuka dan
diangkat atau dikeluarkan organ-organ system pencernaan pada mencit

untuk diamati.

Hasil pengukuan organ pada mencit 1 yakni, Panjang esophagus 2

cm, lebar 0,1 cm. Lambung dengan Panjang 1 cm, lebar 0,9 cm, usus halus

dengan Panjang 42,5 cm, lebar 0,2 cm.usus besar dengan Panjang 10,5

cm dan lebar 0,2 cm. dan hati dengan Panjang 2,3 cm dan lebar 1,5 cm.

sedangkan hasil pengukuran organ pada mencit 2 yakni Panjang

esophagus 1,5 cm lebar 0,2 cm. lambung dengan Panjang 1 cm lebar 1

cm, usus halus dengan Panjang 45,5 cm,lebar 0,2 cm.Usus besar dengan

Panjang 11 cm, lebar 0,2 cm dan hati dengan Panjang 2,1 cm lebar 0,8

cm.

Alasan mencit (Mus musculus) di gunakan sebagai probandus

karena siklus hidupnya yang relative pendek, jumlah anak perkelahiran

banyak variasi sifat-sifatnya tinggi, mudah di tangani dan sifat anatomis

serta fisiologinya terkarakterisasi dengan baik. Juga susunan/struktur

tubuhnya hampir sama dengan manusia.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasi lpenelitian maka dapat disimpulkan bahwa :

1) Anatomi system pencernaan manusia terdiri dari mulut (Oris), faring

(tekak), esophagus (kerongkongan), ventriculus (lambung), usus halus,

usus besar, rectum dan anus.

2) Organ-organ system pencernaan yakni mulut, faring,esophagus, lambung,

usus halus,usus besar,rectum, dan anus.

3) Mengetahui ukuran organ system pencernaan pada mencit(Mus

musculus) 1, Panjang esophagus 2 cm, lebar 0,1 cm.Lambung dengan

Panjang 1 cm, lebar 0,9 cm, usus halus dengan Panjang 42,5 cm, lebar 0,2

cm.usus besar dengan Panjang 10,5 cm dan lebar 0,2 cm. dan hati dengan

Panjang 2,3 cm dan lebar 1,5 cm. pada mencit (Mus musculus) 2 Panjang

esophagus 1,5 cm lebar 0,2 cm. lambung dengan Panjang 1 cm lebar 1

cm, usus halus dengan Panjang 45,5 cm,lebar 0,2 cm.Usus besar dengan

Panjang 11 cm, lebar 0,2 cm dan hati dengan Panjang 2,1 cm lebar 0,8 cm.

Enzim-enzim yang berperan dalam proses pencernaan yaitu amilase,

protease, lipase, maltase,lactase dan sukrase.


B. Saran

Dalam penanganan hewan coba kita perlu berhati-hati dalam melakukan

pembedahan dan pengangkatan organ-organ pada hewan coba mencit

(Mus Musculus).
A. Skema Kerja

Dimasukkan Mencit ( Mus musculus ) ke dalam toples yang


berisi eter

Ditutup rapat toples, tunggu hingga Mencit ( Mus


musculus ) pingsan

Diletakkan Mencit ( Mus musculus ) pada papan bedah

Ditusuk kedua tangan dan kaki Mencit ( Mus musculus )

Dibedah mulut sampai anus pada Mencit ( Mus musculus )

Diangakat/ dikeluarkan organ-organ pernapasan Mencit (


Mus musculus )

Diamati organ pernapasan Mencit ( Mus musculus )

Dimasukkan Mencit ( Mus musculus ) ke dalam toples yang


berisi eter

Dicatat hasil pengamatan


DAFTAR PUSTAKA

Dewi, A,K.B.2017. “Anatomi Fisiologi dan Biokimia Keperawatan.

“Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Direktorat Jendral POM.1979.”Farmakope Indonesia Edisi III.” Jakarta:

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Direktorat Jendral POM.1995.”Farmakope Indonesia Edisi IV.” Jakarta:

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Diyono dan Sri mulyata,2016. “Keperawatan Medikal Bedah Sistem

Pencernaan.” Jakarta:Kencana.

Kurniawan,shahdevi Nandar.2018.”Penggunaan hewancoba pada

penelitian di bidang Neurologi ”.Malang: UB Press

Pearce,C. Evelyn. 2009.”Anatomi dan fisiologi untuk paramedis.”

Jakarta:PTGramedia.

Sarpini, Rusbandi. 2017. “Anatomi dan fisiologi Tubuh manusia untuk

paramedis.”Bogor: In Media.

Setiawan, Aris.dkk. 2009.”Fisiologi Tubuh Manusia.” Jakarta: Trans info

Media.

Sloane,Ethel.2014.”Anatomi dan Fisiologi untuk pemula. “Jakarta: EGC.

Sumbono, Agung.2015.”Biokimia Pangan Dasar ”. Jakarta: Dee publish.


Tim penyusun.2019.” Penuntun dan buku kerja praktikum Anatomi dan

Fisiologi Manusia. “Makassar: Universitas Megarezky.

Tolistiawaty,Intan,dkk.2014.”Gambaran Kesehatan pada Mencit (Mus

Musculus) di instalasi hewan coba. “Sulawesi Tengah: Kemenkes

RI

Widia, Lidia. 2015. ”Anatomi Fisiologi dan siklus kehidupan Manusia.

”Yogyakarta: Nuha Medika.

Wylie,Linda.2011. “Esensial Anatomi dan Fisiologi.”Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai