Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Setiap makhluk hidup pasti perlu makan karena makanan merupakan sumber energi pada
makhluk hidup. Makhluk hidup memerlukan energi untuk melakukan aktivitas seperti belajar,
jalan, berbicara, tidur dan lain sebagainya.  Agar makanan yang kita makan dapat di serap di usus
halus, maka makanan itu harus di ubah menjadi bentuk sederhana melalui proses pencernaan, zat
makanan yang mengalami proses pencernaan di dalam tubuh adalah karbohidrat, protein, dan
lemak. Sedangkan unsur-unsur mineral, vitamin, dan air tidak mengalami proses pencernaan.
Proses pencernaan pada manusia dapat di bedakan menjadi dua macam yaitu proses pencernaan
secara mekanik dan kimiawi (enzimatis). Saat  mengunyah makanan seperti nasi, roti, umbi dan
pisang berarti proses pencernaan mekanik (fisik) sedang berlangsung dan proses pencernaan
mekanik adalah proses perubahan makanan dari bentuk besar atau kasar menjadi bentuk kecil atau
halus. Pada manusia dan mamalia umumnya proses pencernaan mekanik dilakukan dengan
menggunakan gigi. Berarti, proses pencernaan kimiawi pun sedang terjadi. Dan proses pencernaan
kimiawi adalah proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih
sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang
berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh.
Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan makanan yang
kita makan. Alat pencernaan makanan dapat di bedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Saluran pencernaan manusia memanjang dari mulut sampai anus, terdiri dari mulut
(kaum olis), kerongkongan (esofagus), lambung (ventlikulus), usus halus (intestinum), usus besar
(kolon), dan anus. Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang membantu proses
pencernaan kimiawi. Kelenjar air liur, kelenjar getah lambung, hati (hepar), dan pankreas.

B.     Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu:
1.   Apa yang dimaksud dengan system pencernaan pada manusia?
2.   Bagaimana ciri-ciri system pencernaan manusia?
3.   Bagaimana susunan organ-organ pencernaan pada manusia?
4.   Bagaimana mekanisme proses pencernaan pada manusia?
5.   Bagaimana gangguan atau kelainan pada system pencernaan manusia?

C.    Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1.   Menjelaskan apa yang dimaksud dengan system pencernaan pada manusia.
2.   Menjelaskan ciri-ciri system pencernaan manusia.
3.   Menjelaskan susunan organ-organ pencernaan pada manusia.
4.   Menjelaskan mekanisme proses pencernaan pada manusia.
5.   Menjelaskan gangguan pada system pencernaan pada manusia.
6.   Untuk memenuhi penugasan makalah MK ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA.
BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian Sistem Pencernaan Manusia


Menurut sumber dalam  http://www.sridianti.com/gambar-bagan-sistem-pencernaan-
manusia.html Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus)
adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya
menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang
bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.
Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi
ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang kompleks menjadi
molekul yang sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-organ pencernaan. Enzim ini
dihasilkan oleh organ-organ pencernaan dan jenisnya tergantung dari bahan makanan yang akan
dicerna oleh tubuh. Zat makanan yang dicerna akan diserap oleh tubuh dalam bentuk yang lebih
sederhana. 
Menurut (Farid, F, 2007) Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses
mengubah makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan
oleh tubuh. Sistem pencernaan juga akan memecah molekul makanan yang kompleks menjadi
molekul yang sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh. Sistem
pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem pencernaan hewan lain yaitu terdapat
mulut, lambung, usus, dan mengeluarkan kotorannya melewati anus.
Dari beberapa defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa system pencernaan manusia
adalah system organ dalam manusia yang menerima makanan dan mengubahnya dari ukuran
besar menjadi ukuran yang lebih halus serta memecah molekul kompleks menjadi molekul yang
lebih sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-organ pencenaan sehingga makanan
tersebut mudah dicerna oleh tubuh.

B.     Ciri-Ciri System Pencernaan Manusia


System pencernaan pada manusia memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
 Terdiri dari beberapa system organ/alat pencernaan (rongga mulut-rektum).
 Dalam melakukan proses pencernaan dibantu oleh enzim-enzim tertentu tergantung dari bahan
makanan yang akan dicerna.
 Enzim dihasilkan oleh organ-organ pencernaan.
 Proses pencernaan makanan dibagi atas dua yaitu pencernaan secara mekanik dan secara
kimiawi.

C.    Alat-Alat Pencernaan Manusia


 Saluran pencernaan
Alat-alat pencernaan makanan manusia terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Saluran pencernaan terdiri dari mulut (Oris), pangkal kerongkongan (faring),
kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus halus yang terdiri atas: usus 12 jari
(duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum) sedangkan usus besar,
terdiri atas usus tebal (kolon), poros usus (rektum), dan anus.

Gambar saluran pencernaan pada manusia


1.      Rongga mulut ( cavum oris)
Di dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah. Gigi memotong dan
menghaluskan makanan menjadi bagian kecil sehingga mudah ditelan.  Gigi manusia
tersusun atas gigi seri, gigi taring, dan geraham. 

Gigi seri berbentuk seperti kapak, terletak di sebelah depan, berfungsi untuk memotong
makanan. Gigi taring terletak di antara gigi seri dan geraham., berbentuk runcing dan
berfungsi untuk merobek atau mengoyak makanan. Geraham terletak di belakang taring
dan berfungsi untuk mengunyah atau menghaluskan makanan. Geraham mempunyai
permukaan agak lebar dan bergelombang seperti papan penggilas. 
Selain gigi, di dalam rongga mulut terdapat lidah dan 3 pasang kelenjar air liur. Lidah
berfungsi sebagai alat pengecap makanan, membantu gigi mencampur dan
menempatkan makanan, serta membantu menelan dan mendorong makanan masuk ke
dalam kerongkongan. 
2.    Pangkal Kerongkongan (faring)
Faring merupakan persimpangan antara tenggorokan dengan kerongkongan. Di pangkal
faring terdapat katup yang disebut epiglotis. Bagian depan faring berhubungan dengan
tenggorokan, sedangkan bagian belakang berhubungan dengan kerongkongan.
3.    Kerongkongan (esophagus)
Kerongkongan merupakan penghubung antara mulut dengan lambung. Organ ini
berbentuk tabung yang panjangnya sekitar 25 cm. Kerongkongan terletak di belakang
saluran pernapasan. Pada batas antara esophagus dengan lambung terdapat sfinger
esophagi (sphincter esophagi) yang berfungsi mengatur agar makanan yang sudah
masuk ke dalam lambung tidak kembali ke esophagus. Makanan ketika melewati
kerongkongan didorong dengan menggunakan gerakan otot kerongkongan yang disebut
gerak peristaltik.

Gambar kerongkongan
4.      Lambung (ventrikulus)
Lambung atau perut besar terletak di bagian atas rongga perut sebelah kiri. Lambung
terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak) berbatasan dengan kerongkongan,
bagian tengah (fundus), dan bagian bawah (pilorus). Di ujung lambung terdapat otot
lingkar yang mengatur masuk atau keluarnya makanan di lambung. Otot lingkar itu
cenderung tertutup dan membuka hanya pada saat ada makanan masuk ke lambung
atau saat muntah. Otot lingkar lainnya terdapat di ujung lambung yang berbatasan
dengan usus halus, yaitu otot lingkar pilorus. 
Pada dinding lambung bagian fundus terdapat kelenjar lambung yang dapat
menghasilkan 400 - 800 ml getah lambung. Getah lambung terdiri atas air, lendir, asam
lambung, enzim pepsinogen, dan renin. Dinding lambung terdiri atas otot yang
tersusun melingkar, memanjang, dan menyerong. Kontraksi otot lambung
menyebabkan makanan teraduk merata dengan getah lambung.

Gambar penampang lambung


5.      Usus halus
Usus halus merupakan saluran makanan terpanjang, panjangnya kurang lebih 5 m,
serta banyak mengandung pembuluh darah dan limfa. Usus halus terdiri dari:
 usus dua belas jari (duodenum)
Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak
setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus
dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo
duodenale dan berakhir di ligamentum treitz. Usus dua belas jari merupakan organ
retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya oleh selaput peritoneum. pH
usus dua belas jari yang normal berkisar pada derajat sembilan. Pada usus dua
belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu.
Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang
merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum
melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika
penuh, duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti
mengalirkan makanan.
Empedu dihasilkan oleh sel hati. Cairan empedu dari hati ditampung di kantong
empedu, kemudian dialirkan ke usus dua belas jari melalui saluran empedu. Cairan
empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Empedu berwarna kecoklatan karena
merupakan hasil pemecahan hemoglobin. Pigmen empedu ini memberi warna khas
pada feses

Gambar penampang usus halus pada manusia

 usus kosong (jejenum)


Usus kosong atau jejunum adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua
belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa,
panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong.
Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan
mesenterium. Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat
jonjot usus (vili), yang memperluas permukaan dari usus.
 Usus Penyerapan (Illeum)
Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem
pencernaan manusia ileum memiliki panjang sekitar 2- 4 m dan terletak setelah
duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH
antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan
garam empedu
6.      Usus Besar (kolon)
Usus besar terdiri dari dua bagian, yaitu usus tebal dan poros usus (rectum). Usus tebal
terdiri atas bagian yang naik, bagian yang datar, dan bagian yang turun. Bagian akhir
dari usus besar adalah poros usus (rectum). 

Gambar penampanng usus besar


Usus tebal mengatur kadar air pada sisa makanan. Apabila kadar air pada sisa makanan
terlalu banyak, dinding usus tebal menyerap kelebihan air tersebut. Sebaliknya, jika
sisa makanan kekurangan air, dinding usus tebal mengeluarkan air ke sisa makanan
tersebut. Di dalam usus tebal terdapat bakteri koli (Escherichia coli) yang membantu
proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Bakteri koli juga membantu
pembentukan vitamin K dan vitamin B-12. Selain itu, bakteri koli dapat menghambat
pertumbuhan bakteri penyebab penyakit.
 Usus Buntu (sekum)
Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, “buta”) dalam istilah anatomi adalah
suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari
usus besar. Organ ini ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil.
Sebagian besar herbivora memiliki sekum yang besar, sedangkan karnivora eksklusif
memiliki sekum yang kecil, yang sebagian atau seluruhnya digantikan oleh umbai
cacing.
 Umbai Cacing (Appendix)
Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus buntu. Infeksi pada
organ ini disebut apendisitis atau radang umbai cacing. Apendisitis yang parah dapat
menyebabkan apendiks pecah dan membentuk nanah di dalam rongga abdomen atau
peritonitis (infeksi rongga abdomen).Dalam anatomi manusia, umbai cacing atau
dalam bahasa Inggris, vermiform appendix (atau hanya appendix) adalah hujung buntu
tabung yang menyambung dengan caecum. Umbai cacing terbentuk dari caecum pada
tahap embrio. Dalam orang dewasa, Umbai cacing berukuran sekitar 10 cm tetapi bisa
bervariasi dari 2 sampai 20 cm. Walaupun lokasi apendiks selalu tetap, lokasi ujung
umbai cacing bisa berbeda – bisa di retrocaecal atau di pinggang (pelvis) yang jelas
tetap terletak di peritoneum. Banyak orang percaya umbai cacing tidak berguna dan
organ vestigial (sisihan), sebagian yang lain percaya bahwa apendiks mempunyai
fungsi dalam sistem limfatik. Operasi membuang umbai cacing dikenal sebagai
appendektomi.
7.      Rectum dan anus
Rektum (Bahasa Latin: regere, “meluruskan, mengatur”) adalah sebuah ruangan yang
berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini
berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini kosong
karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika
kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan
untuk buang air besar (BAB). Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan
material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan
untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan
dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika
defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan
terjadi.
Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan
anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting
untuk menunda BAB. Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana
bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit)
dan sebagian lainnya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot
sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar – BAB),
yang merupakan fungsi utama anus.
 Kelenjar Pencernaan
1.    Kenjar Ludah
Kelenjar ludah merupakan kelenjar yang ada di rongga mulut yang berfungsi
memproduksi air liur (saliva). Enzim yang dihasilkan di mulut yaitu enzim amilase yang
mengubah zat tepung (amilum) menjadi zat gula (pati).
2.    Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama yaitu
menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas
terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua
belas jari). Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu :
 Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
 Pulau pankreas, menghasilkan hormon
Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon
ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein,
karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang
dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya
akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga melepaskan
sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan
cara menetralkan asam lambung.
3.      Hati (hepar)
Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan memiliki
berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan. Organ ini
memainkan peran penting dalam metabolisme dan memiliki beberapa fungsi dalam tubuh
termasuk penyimpanan glikogen, sintesis protein plasma, dan penetralan obat. Dia juga
memproduksi bile, yang penting dalam pencernaan. Istilah medis yang bersangkutan
dengan hati biasanya dimulai dalam hepat- atau hepatik dari kata Yunani untuk hati,
hepar.
4.    Kantong empedu
Kandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ berbentuk buah pir yang
dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan.
Pada manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap
– bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang
dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui
saluran empedu. Empedu memiliki 2 fungsi penting yaitu:
 Membantu pencernaan dan penyerapan lemak
 Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb)
yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.

D.    Mekanisme atau Proses Pencernaan Pada Manusia


Pertama-tama, pencernaan dilakukan oleh mulut. Disini dilakukan pencernaan mekanik
yaitu proses mengunyah makanan menggunakan gigi dan pencernaan kimiawi menggunakan
enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang
mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana (maltosa). Maltosa mudah dicerna
oleh organ pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 – 7 dan
suhu 37oC. Makanan selanjutnya dibawa menuju lambung dan melewati kerongkongan. Makanan
bisa turun ke lambung karena adanya kontraksi otot-otot di kerongkongan. Di lambung, makanan
akan melalui proses pencernaan kimiawi menggunakan zat/enzim sebagai berikut:
 Renin, berfungsi mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya dimiliki
oleh bayi.
 Pepsin, berfungsi untuk memecah protein menjadi pepton.
 HCl (asam klorida), berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai
disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus halus.
 Lipase, berfungsi untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang
dihasilkan sangat sedikit.
Setelah makanan diproses di lambung yang membutuhkan waktu sekitar 3 – 4 jam,
makanan akan dibawa menuju usus dua belas jari. Pada usus dua belas jari terdapat enzim-enzim
berikut yang berasal dari pankreas:
1. Amilase. Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih sederhana
(maltosa).
2. Lipase. Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
3. Tripsinogen. Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang
mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh usus
halus.
Selain itu, terdapat juga empedu. Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam
kantung empedu. Selanjutnya, empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua belas jari.
Empedu mengandung garam-garam empedu dan zat warna empedu (bilirubin). Garam empedu
berfungsi mengemulsikan lemak. Zat warna empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan
cara merombak sel darah merah yang telah tua di hati. Empedu merupakan hasil ekskresi di dalam
hati. Zat warna empedu memberikan ciri warna cokelat pada feses. Selanjutnya makanan dibawa
menuju usus halus. Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan
berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam
lemak dan gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari,
seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan. Selanjutnya, proses
penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap.
Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol,
dan protein diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan
dan dapat langsung diserap oleh usus halus.
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan lendir
akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli.
Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain
membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan
penting dalam proses pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak
mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus
besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus besar. Selanjutnya sisa-sisa
makanan akan dibuang melalui anus berupa feses. Proses ini dinamakan defekasi dan dilakukan
dengan sadar.

E.     Gangguan Sistem Pencernaan Pada Manusia


1.    Gastritis
Merupakan suatu peradangan akut atau kronis pada lapisan mukosa (lender) dinding
lambung. Penyebabnya ialah penderita memakan yang mengandung kuman penyakit.
Kemungkinan juga karena kadar asam klorida (HCL) pada lambung terlalu tinggi.
2.    Hepatitis
Hepatitis merupakan penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada hati. Virus dapat masuk
ke dalam tubuh melalui air atau makanan.
3.    Diare
Diare terjadi karena adanya iritasi pada selaput dinding usus besar atau kolon. Fases
penderita diare berbentuk encer. Penyebabnya adalah penderita memakan makanan yang
mengandung bakteri atau kuman. Akibatnya gerakan peristaltic dalam usus tidak terkontrol.
Sehingga, laju makanan meningkat dan usus tidak dapat menyerap air. Namun, apabila fases
yang dikeluarkan bercampur dengan darah dan nanah, kemudian perut terasa mulas, gejala
tersebut menunjuk pada penyakit desentri. Penyebabnya yakni infeksi bakteri Shigella pada
dinding usus besar.
 4.    Konstipasi
Konstipasi atau yang sering kita sebut dengan sebutan “sembelit” adalah keadaan yang
dialami seseorang dengan gejala fases mengeras sehingga susah dikeluarkan. Sembelit
disebabkan oleh adanya penyerapan air pada sisi makanan. Akibatnya, fases kekurangan air
dan menjadi keras. Ini terjadi dari kebiasaan buruk yang menunda-nunda buang air besar.
Selain itu, juga karena kurangnya penderita dalam mengkonsumsi makanan berserat. Oleh
karena itu, banyak memakan buah-buahan dan sayur-sayuran berserat serta minum banyak
air dapat mencegah gangguan ini.
5.    Apendisitis
Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi karena peradangan apendiks. Penyebabnya
ialah adanya infeksi bakteri pada umbai cacing (usus buntu). Akibatnya, timbul rasa nyeri
dan sakit.
6.    Hemeroid/Wasir/Ambeyen
Hemoroid/Wasir/Ambeyen merupakan gangguan pembengkakan pada pembuluh vena
disekitar anus. Orang yang sering duduk dalam beraktivitas dan ibu hamil seringkali
mengalami gangguan ini.
7.    Maag
Orang yang mengalami maag memiliki ciri-ciri rasa perih pada dinding lambung, mual,
muntah, dan perut kembung. Gangguan ini disebabkan meningkatnya kadar asam lambung
yang dipicu karena pikiran tegang, pola makan yang tak teratur, dan lain sebagainya.
8.    Tukak Lambung
Tukak lambung adalah salah satu kelainan sistem pencernaan yakni kerusakan pada selaput
lendir. Tukak lambung dapat disebabkan oleh factor-faktor kuman, toksin, ataupun
psikosomatis. Kecemasan, ketakutan, stress, dan kelelahan merupakan faktor psikosomatis
yang akhirnya dapat merangsang pengeluaran HCL di lambung. Jika HCL berlebihan,
selaput lendir lambung akan rusak.
 
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
System pencernaan manusia adalah system organ dalam manusia yang menerima
makanan dan mengubahnya dari ukuran besar menjadi ukuran yang lebih halus serta memecah
molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-
organ pencenaan sehingga makanan tersebut mudah dicerna oleh tubuh.
System pencernaan pada manusia memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
 Terdiri dari beberapa system organ/alat pencernaan (rongga mulut-rektum).
 Dalam melakukan proses pencernaan dibantu oleh enzim-enzim tertentu tergantung dari bahan
makanan yang akan dicerna.
 Enzim dihasilkan oleh organ-organ pencernaan.
 Proses pencernaan makanan dibagi atas dua yaitu pencernaan secara mekanik dan secara
kimiawi.
Saluran pencernaan terdiri dari mulut (Oris), pangkal kerongkongan (faring), kerongkongan
(esofagus), lambung (ventrikulus), usus halus yang terdiri atas: usus 12 jari (duodenum), usus
kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum) sedangkan usus besar, terdiri atas usus tebal
(kolon), poros usus (rektum), dan anus. Kelenjar pencernaan terdiri dari kelenjar ludah, kelenjar
pancreas, kelenjar empedu. Proses pencernaan pada manusia terjadi secara mekanik oleh gigi dan
otot saluran pencernaan dan secara kimiawi oleh enzim-enzim yang dihasilkan oleh kelenjar
pencernaan.
Gangguan pada system pencernaan terdiri dari: gastritis, hepatitis, diare, konstipasi, apendisitis,
ambeyen, maag, tukak lambung.

B.   Saran
Dalam pembahasan makalah ini masih banyak hal-hal yang belum dibahas sehubungan dengan
system pencernaan pada manusia berhubung sumber yang kami dapat terbatas. Oleh karena itu,
sebaiknya pembaca perlu mencari sumber lain mengenai system pencernaan pada manusia.
DAFTAR PUSTAKA

Anonym . dalam http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-irmadyahay-6313-2-
babii.pdf
Anonim. Makalah Anfisman. Dalam https://www.scribd.com/doc/96512493/makalah-anfis#
Husadanin, dian. 2013. Makalah Sistem Pencernaan dalam
https://dianhusadanindyapp.wordpress.com/2013/02/21/makalah-sistem-pencernaan/
Madan, surya. 2014. System Pencernaan pada manusia
dalam  https://suryaramadan.wordpress.com/2014/11/05/37/sistem pencernaan pada manusia
Sridianti. Gambar bagan system pencernaan pada manusia dalam

Anda mungkin juga menyukai