Anda di halaman 1dari 25

TUGAS MAKALAH

Sistem Pencernaan

DI SUSUN OLEH:

HUSNUL IKRIMA

NPM : PK 115019086

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

INDONESIA JAYA

PALU 2021

| SISTEM PENCERNAAN MANUSIA 1


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem pencernaan manusia adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan


proses makanan sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh secara
fisika maupun kimia. Karbohidrat, protein, dan lemak juga harus melalui proses
pencernaan terlebih dahulu sebelum diserap oleh tubuh. Selain itu juga vitamin,
air dan mineral juga langsung dapat diserap oleh tubuh.
Sistem pencernaan pada manusia terdapat dua yaitu pencernaan kimiawi dan
pencernaan mekanik. Alat-alat pencernaan pada manusia adalah organ-organ
tubuh yang berfungsi mencerna makanan yang kita makan. Alat pencernaan
makanan juga dapat dibedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.
System pencernaan pada manusia juga meliputi organ-organ yang terletak diluar
yaitu, pankreas, hati, dan kandung lambung. Sistem pencernaan pada manusia
terdiri dari rongga mulut, esophagus, lambung, usus besar, usus halus, dan anus.
Sistem pencernaan salah satu sistem terpenting tubuh dimana tubuh kita dabat
tumbuh dan berkembang juga dipengaruhi proses kerja organ-organ sistem
pencernaan, maka dari itulah makalah ini dapat membantu kita mengerti dalam
mempelajari sistem perncernaan lebih lanjut.
Sistem pencernaan (mulai dari mulut sampai anus) berfungsi sebagai berikut:
menerima makanan, memecah makanan menjadi zat-zat gizi (suatu proses yang
disebut pencernaan), menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah, dan membuang
bagian makanan yang tidak dapat dicerna dari tubuh.
Dengan mempelajari sistem pencernaan, kita dapat memahami keterkaitan
yang terjadi pada sistem pencernaan makanan, sehingga dapat mengetahui sistem
pencernaan pada manusia. Selain itu kita juga diharapkan dapat berusaha menjaga
kesehatan pada organ pencernaan serta dapat mencegah gangguan atau penyakit
yang mungkin timbul pada organ itu.

| SISTEM PENCERNAAN MANUSIA 2


Sistem pencernaan terdiri dari saluran panjang yaitu saluran cerna. Saluran ini
dimulai dari mulut sampai dubur (anus) dan berlangsungnya proses pencernaan
juga dipengaruhi oleh kerja kelenjar-kelenjar besar terkait, seperti liur, hati, dan
pankreas yang mencurahkan sekretnya ke dalam saluran tersebut.
Pada proses pencernaan, makanan mula-mula dijadikan bagian yang kecil-
kecil dengan cara menggigitdan mengunyah, kemudian dihaluskan lebih lanjut
oleh asam klorida dan enzim-enzim percernaan. Enzim-enzim ini membantu
memecahakan atau menghidrolisis protein, karbohidrat dan lemak menjadi
senyawa dasar asam amino, monosakarida dan gliserida. Senyawa ini kemudian
diabsorpsi melalui dinding usus kedalam darah.
Jadi, pencernaan merupakan proses yang mengubah bahan makanan menjadi
zat yang dapat diserap kedalam peredaran darah. Bahan-bahan yang tidak berguna
dan sebagian yang toksis, dikeluarkan berupa feses.

1.2. Tujuan penulisan :


a. Untuk mengetahui pengertian sistem pencernaan
b. Untuk mengetahui struktur sistem pencernaan
c. Untuk menegtahui fisiologi sistem pencernaan
d. Untuk mengetahui fisiologi ganggguan saluran cerna

| SISTEM PENCERNAAN MANUSIA 3


BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sistem Percernaan


Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan
dari luar dan memepersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses
pencernaan (pengunyahan, penelanan dan pencampuran) oleh enzim dan zat
cairyang terbentang mulai dari mulut (oris) sampai anus. (Drs. H. Syaifuddin,
AMK).
Sistem pencernaan merupakan salah satu komponen vital dalam menunjang
kehidupan sebab sistem pencernaan manusia terdiri dari semua organ yang
berfungsi untuk mengunyah, menelan, mencerna, dan mengabsorpsi makanan
serta mengeliminasi makanan yang tidak dapat dicerna dan tidak dicerna tubuh
(Watson, 2002:315).
Sistem pencernaan pada manusia, prosesnya meliputi: memasukkan,
menyimpan makanan sementara, mencerna secara fisik dan kimiawi, absorbsi,
menyimpan sementara dan defekasi (Anonima, 2010).
Sistem pencernaan juga disebut perut,, saluran alimentary atau jalur
gastrointestinal. Sistem pencernaan terentang dari bagian bawah kepala
menelusuri seluruh badan (torso) (Anonimb, 2010).
Pada dasarnya, sistem ini melakukan lima tugas terpisah yang berurusan
dengan pemprosesan dan penyebaran nutrisi. Pertama, ia mengatur asupan,, atau
pengambilan makanan. Kedua, ia mengirim makanan ke organ-organ untuk
penyimpanan sementara. Ketiga, ia mengendalikan mekanisme pemecahan
makanan dan pencernaan kimianya. Keempat, ia bertanggung jawab untuk
penyerapan molekul nutrisi. Kelima, ia memberikan penyimpanan sementara dan
penghancuran produk limbah (Anonimb, 2010).
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan,
lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga
meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati
dan kandung empedu (Raden, 2010).

| SISTEM PENCERNAAN MANUSIA 4


Gambar 2.1 Sistem Pencernaan

Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia terjadi di


sepanjang saluran pencernaan (bahasa Inggris: gastrointestinal tract) dan dibagi
menjadi 3 bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut
hingga lambung.Selanjutnya adalah proses penyerapan sari - sari makanan yang
terjadi di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa - sisa makanan. melalui
anus (Anonimc, 2009).
Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran
besar menjadi lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang
kompleks menjadi molekul yang sederhana. Ukuran molekul yang kecil ini
memungkinkan darah dan cairan getah bening mengangkut menuju sel-sel yang
memerlukan. Proses pencernaan makanan meliputi pencernaan mekanik dan
pencernaan kimiawi.
Pencernaan mekanik yaitu proses mengubah makanan dari ukuran besar
menjadi lebih kecil dengan bantuan alat-alat pencernaan. Alat yang membantu
pencernaan mekanik seperti gigi, lambung, usus. Gerakan gigi seri memotong
makanan, gigi taring merobek makanan, gigi geraham mengunyah makanan serta
lambung dan usus melakukan gerakan meremas makanan Pada pencernaan
mekanik umumnya tidak mengubah susunan molekul bahan makanan yang
dicerna. Pencernaan mekanik menjadi lebih mudah karena adanya saliva (air
ludah) dan getah lambung. Pencernaan mekanik dibantu oleh gerakan saluran

| SISTEM PENCERNAAN MANUSIA 5


pencernaan seperti gerakan peristaltik, gerak segmentasi dan gerak ayun
(pendular). Gerakan-gerakan ini memungkinkan makanan di dorong, kemudian
diremas dan dicampur dengan enzim pencernaan (pengadukan).

2.2. Struktur Pencernaan


2.2.1. Mulut
Menurut Kamus Anatomi, Mulut diartikan sebagai rongga yang merupakan
bagian pertama saluran pencernaan. Adapun pengertian lain dari mulut adalah
rongga lonjong pada permulaan saluran pencernaan. Mulut terdiri atas dua bagian.
Bagian luar yang sempit (Vestibula) yaitu ruang diantara gusi serta gigi dengan
bibir dan pipi, dan bagian dalam, yaitu rongga mulut yang dibatasi disisi-sisinya
oleh tulang maksilaris dan semua gigi, dan disebelah belakang bersambung
dengan awal faring. Diatasnya terdapat Palatum (Langitan) dan dibawahnya
terdapatLingua (Lidah) dan terikat pada tulang Hioid. Di garis tengahnya sebuah
lipatan membran mukosa (frenulum linguas) menyambung lidah dengan dasar
mulut. Dikedua sisinya terletak papilla sublingualis, yang memuat lubang
kelenjar ludah submandibularis. Sedikit eksternal dari papilla ini terletak
lipatansublingualis, tempat lubang-lubang halus kelenjar ludah sublingualis
bermuara. Selaput lendir ditutupi epithelium yang berlapis-lapis. Dibawahnya
terletak kelenjar-kelenjar halus yang mengeluarkan lendir. Selaput ini kaya akan
pembuluh darah dan juga memuat banyak ujung akhir saraf sensoris.
1) Gigi
a. Gigi sulung (gigi susu)
Mulai tumbuh pada anak-anak umur 6-7 bulan. Lengkap pada umur 2 1/2 tahun
jumlahnya 20 buah terdiri dari 8 gigi seri (dens insisivus), 4 buah gigi taring
(dens kaninus), dan 8 buah gigi geraham (molare).
b. Gigi tetap (gigi permanen)
Tumbuh pada umur 6-18 tahun, jumlahnya 32 buah, terdiri dari 8 buah gigi seri
(dens insisvus), buah gigi taring (dens kaninus) 18 buah gigi geraham (molare),
dan 12 gigi geraham (premolare).

| SISTEM PENCERNAAN MANUSIA 6


Fungsi gigi terdiri dari gigi seri untuk memotong makanan, gigi taring gunanya
untuk memutuskan makanan yang keras dan liat, dan gigi eraham gunanya untuk
mengunyah makanan yang sudah dipotong-potong.

2) Lidah
Lingua atau Lidah adalah alat berotot dalam rongga mulut, mengatur
makanan yang sedang dikunyah, berperan pada pengecapan dan pengucapan kata.
Alat-alat indera pengecap sangat sensitive terhadap rasa asin, manis, pahit dan
asam dari makanan dan juga sensitive terhadap dingin, panas dan tekanan.
Permukaannya ditutupi papilla yang terdiri dari tiga jenis.
Papila Sirkumvalata. Ada 8-12 buah jenis ini yang terletak pada bagian dasar
lidah. Papilla ini tersusun berjajar membentuk huruf V pada bagian belakang
lidah.
Papila fungsiformis. Menyebar pada permukaan ujung dan sisi lidah, dan
berbentuk jamur.
Papila filiformis. Adalah yang terbanyak dan menyebar pada seluruh
permukaan lidah. Papilla ini lebih berfungsi menerima rasa sentuh daripada rasa
pengecapan yang sebenarnya. Saraf cranial kesembilan, saraf glosofaringeal,
membawa baik impuls perasaan umum maupun impuls perasaan khusus dari
sepertiga posterior lidah.
Lidah terdiri dari otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput lender, kerja otot lidah
ini dapat digerakan keseluruh arah.
a. Radiks lingua (pangkal lidah), tedapat epiglottis yang berfungsi untuk
menutup jalan napas pada waktu kita menelan makanan, supaya makanan
jangan masuk kejalan napas.
b. Dorsum lingua (punggung lidah), terdapat puting-puting pengecap atau
ujung saraf pengecap.
c. Frenulum lingua, terdapat pada bagian bawah kira-kira ditengah.
Fungsi lidah yaitu mengaduk makanan, membentuk suara, sebagai alat
pengecap dan menelan, serta merasakan makanan.

| SISTEM PENCERNAAN MANUSIA 7


3) Kelenjar ludah
Saliva adalah campuran secret dari semua kelenjar liur, dan jumlahnya dapat
mencapai 1000 ml dalam 24 jam. Fungsinya antara lain :
a. Membasahi makanan agar mudah ditelan
b. Meningkatkan citra rasa karena bahan kimia yang berhubungan dengan
rasa harus berada dalam larutan untuk dapat merangsang kuncup kecap.

2.2.2. Faring
Faring merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan
kerongkongan (esophagus). Didalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel)
yaitu kumpulan kelenjar limfe yang banyak mengandung limfosit dan merupakan
pertahanan terhadap infeksi. (Anonimmous)

2.2.3. Esophagus
Esophagus berfungsi untuk mencegah aliran balik isi lambung ke dalam
esophagus.

2.2.4. Lambung
Lambung atau gaster adalah bagian dari saluran yang mengembang paling banyak
terutama di daerah epigaster.
Fungsi lambung :
1) Menampung makanan, menghancurkan dan menghaluskan makanan oleh
peristaltic lambung dan getah lambung
2) Getah cerna lambung yang dihasilkan :
a. Pepsin, berfungsi untuk memecahkan putih telur menjadi asam amino
(albumin dan pepton).
b. Asam garam (HCl), fungsiny mengasamkan makanan, sebagai
antiseptik dan desinfektan, dan membuat suasana asam pada
pepsinogen sehingga menjadi pepsin.
c. Renin, fingsinya sebagai ragi yang membekukan susu dan membentuk
kasein dari kasinogen (kasinogen dan protein susu).

| SISTEM PENCERNAAN MANUSIA 8


d. Lapisan lambung jumlahnya sedikit untuk memecahkan lemak menjadi
asam lemak yang merangsang sekresi getah lambung.

2.2.5. Usus halus


1) Duodenum, mempunyai lapisan mukosa yang banyak mengandung
kelenjar dan berfungsi untuk memproduksi getah intestinum.
2) Jejunum dan ileum, berfungsi untuk mencegah cairan dalam kolon
asendens tidak masuk kembali ke ileum.
Fungsi usus halus :
1) Menerima zat-zat makanan yang sudah dicernah untuk di serap melalui
kapiler-kapiler darah dan saluran-saluran limfe.
2) Menyerap protein dalam bentuk asam amino.
3) Karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida.

2.2.6. Usus besar


Fungsi usus besar adalah menyerap air dari makanan, tempat tinggal bakteri koli,
tempat feses.

2.2.7. Hati
Hati atau hepar adalah organ yang paling besar di dalam tubuh kita, dengan berat
1,5 kg atau lebih. Hati menampung semua bahan yan di serap dari usus halus,
kecuali lemak melalui vena porta.
Fungsi hati adalah :
1) Mengubah zat makanan yang di absorbsi dari usus dan yang di simpan di
suatu tempat dalam tubuh, di keluarkan sesuai dengan pemakaiannya
dalam jaringan
2) Mengubah zat buangan dan bahan racun untuk di ekskresi dalam empedu
dan urine.
3) Menghasilkan enzim glikogenik glukosa menjadi glikogen
4) Sekresi empedu, garam empedu dibuat dihati, dibentuk dalam system
retikuloendotelim, dialirkan ke empedu

| SISTEM PENCERNAAN MANUSIA 9


5) Pembentukan ureum, hati menerima asam amino diubah menjadi ureum,
di keluarkan dari darah oleh ginjal dalam bentuk urine.
6) Menyiapkan lemak untuk pemecahan terakhir asam karbohidrat dan air.

2.2.8. Kandung empedu


Fungsi kandung empedu :
1) Sebagai persediaan getah empedu, membuat getah empedu menjadi kental
2) Getah empedu adalah cairan yang dihasilkan oleh sel-sel hati, jumlah
setiap hari dari setiap orang yang dikeluarkan 500-1000 cc. sekresi
digunakan untuk mencerna lemak.

2.2.9. Pankreas
Fungsi pankreas :
1) Fungsi eksokrin, membentuk getah pankreas yang berisi enzim dan
elektrolit
2) Fungsi endokrin, sekelompok kecil sel epithelium yang berbentuk pulau-
pulau kecil atau pulau langerhans, yang bersama-sama membentuk organ
endokrin yang menyekresikan insulin
3) Fungsi sekresi eksternal, cairan pankreas dialirkan ke duodenum yang
berguna untuk proses pencernaan makanan di intestinum
4) Fungsi sekresi internal, sekresi yang dihasilkan oleh pulau-pulau
langerhans sendiri langsung dialikan kedalam peredaran darah. Sekresinya
di sebut hormone insulin dan hormone glucagon. Hormone tersebut
dibawa ke jaringa untuk membantu metabolism karbohidrat.

| SISTEM PENCERNAAN MANUSIA 10


2.3. Fisiologi sistem pencernaan
Fungsi utama sistem pencernaan adalah memindahkan zat nutrient (zat yang
sudah dicerna), air, garam yang berasal dari zat makanan untuk didistribusikan ke
sel-sel melalui system sirkulasi. Zat makanan merupakan sumber energy bagi
tubuh seperti ATP yang dibutuhkan sel-sel untuk melaksanakan tugasnya.(Dr.s H.
Syaifuddin, AMK)
Agar makanan dapat dicerna secara optimal dalam saluran pencernaan,
maka saluran pencernaan harus mempunyai persediaan air, elektrolit dan zat
makanan yang terus-menerus. Untuk itu dibutuhkan:
1) Pergerakan makanan melalui saluran percernaan
2) Sekresi getah pencernaan dan pencernaan
3) Absorpsi hasil pencernaan, air dan elektrolit
4) Sirkulasi darah melalui organ gastrointestinal yang membawa zat yang di
absorbsi
5) Pengaturan semua fungsi oleh system saraf dan hormone.

2.3.1. Pengaturan saraf


Otot polos gastrointestal hamper terus-menerus diaktivitasi oleh listrik yang
cenderung memiliki dua tipe, yaitut :
1) Gelombang lambat
Kontraksi gastrointestinal berlangsung secara ritmik, iramanya ditentukan
oleh frekuensi gelombang lambat dan menyebabkan kontraksi otot pada
sebagian besar gastrointestinal. Geombang ini merupakan perubahan
potensial yang intensitasnya 5-15 milibolt.
2) Potensial paku
Merupakan potensial aksi yang timbul secara otomatis bila potensial
membrane istirahat. Otot polos makin pasif sekitar -40 milivolt.
Jadi, potensial menjadi lebih pasif jik membuat membran serta otot menjadi lebih
mudah diserang, sedangkan jika potensial menjadi lebih negative maka serta otot
menjadi kurang mudah merangsang.

| SISTEM PENCERNAAN MANUSIA 11


2.3.2. Ion kalsium dan kontraksi otot
Kontraksi otot gastrointestinal terjadi sevagai respons terhadap masuknya kalsium
ke dalam serat otot. Ion-ion kalsium bekerja melalui mekanisme control
kalmodulin yang mengaktifkan filament-filamen myosin dalam serat yang
menimbulkan gaya tarik-menarik antar lumen mioson dan filamne aktif yang
menakibatkan otot berkontraksi.

2.3.3. Pengaturan hormon


1) Gastrin
Rangsangan yang mempengaruhi sekresi gastrin :
a. Meningkatkan peptide dan asam amino dalam usus, pereganga usus,
perangsangan nervus vagus melalui gastrin, relaksin peptide sebagai
transmiternya kalsium, dan epinefrin dalam darah
b. Menghambat sekresi gastrin dan asam di dalam lumen, sekresi glukosa
insulin, glikogen, dan kalsitonin pada kerusakan sel parietal lambung yang
mengsilkan asam yang menyebabkan sekresi gastrin meningkat.

2) Kolestisokinin-pankreozimin (CCK-PZ)
Sel ini dalam mukosa usus halus bagian atas, menyekresi hormone tunggal yang
memiliki dua keaktifan CCK yaitu kolesitokinin dan pankreozimin. Selain
didalam sel endokrin, usus halus di bagian atas CCK juga ditemuka pada saraf
ileum distal, kolon, neuron di otak terutama bagian korteks dan tempat lain.

3) Sekretin
Efek sekretin meningkatkan sekresi bikarbonat oleh sel saluran pankreas dan
saluran empedu yang menimbulkan sekresi liur pankreas yang encer dan bersifat
alkalis sehingga menimbulkan potensial efek CCK terhadap sekresi pankreas yan
banyak enzimnya, menurunkan sekresi asam lambung dan kontraksi sfingter
pylorus.

| SISTEM PENCERNAAN MANUSIA 12


4) Glukosa insulin tropik
Menghambat sekresi dan motilitas lambung selama fase gastrik dan merangsang
sekresi insulin untuk mencerna lemak dan glukosa dalam duodenum.

2.3.4. Gerakan fungsional gastrointestinal


1) Gerakan propulsive (peristaltik)
Menyebabkan makanan bergerak maju sepanjang saluran dengan kecepatan yang
sesuai untuk terjadinya pencernaan dan absorbsi.

2) Gerakan mencampur

Menjaga agar isi usus sungguh-sungguh trcampur setiap waktu. Bila pergerakan
maju maka isi usus di hambat oleh sebuah sfingter sehingga gelombang peristaltik
dapat mengaduk isi usus dan bukan mendorong ke depan.

2.3.5. Aliran darah gastrointestinal


Fase pengendalian :
1) Fase sefatik
Dimulai oleh perangsangan reseptor di kepala, rangsangannya berupa
penglihatan, penghidu, pengecapan, dan pengunyahan serta berbagai
keadaan emosional.
2) Fase gastric
Merupakan pengaturan reflex yang dimulai oleh rangsangan yang
diberikan pada dinding lambung. Saat makan mencapai lambung,
rangsangannya berupa peregngan, asam dan peptide melalui perantara
pleksus saraf refleksi pendek, saraf ekstremitas panjang dan pelepasan
hormone.
3) Fase intestinal
Dimulai dari ransangan dalam lumen usus dengan peregangan, keasaman,
osmolaritas dan berbagai hasil pencernaan seperti karbohidrat, lemak dan
protein.

| SISTEM PENCERNAAN MANUSIA 13


2.3.6 Proses pencernaan makanan
Jumlah makanan yang dicerna ditentukan oleh intrinsic lapar dan jenis makanan
yang ditentukan selera. Mekanisme ini merupakan system pengaturan otomatis
sangat penting untuk menjaga persediaa makanan yang adikuat untuk tubuh.
1) Mengunyah
Pemecahan partikel besar makanan menjadi pertikel kecil dapat ditelan. Gigi
untuk mengunyah, memotong dan menggiling yang bekerja sama dengan otot
rahang denga kekuatan 27,5-1000kg pada molar. Mengunyah merupakan hal yang
sangat penting dalam percernaan.

2) Menelan (deglusi)
a. Tahap volunter, mencetus proses penelanan
b. Tahap faring, bersifat volunteer dan membantu jalan makanan melaui
faring ke dalam esophagus
c. Tahap esophagus, tahap involunter memepermudah jalannya makanan dari
faring ke lambung.
Tahap menelan merupakan suatu gelombang peristaltik cepat berasal dari faring
yang mendorong bolus makan ke dalam esophagus bagian atas. Seluruh proses
terjadi dlam waktu 2 detik.
 Pengaturan saraf pada tahap menelan
Impuls dari faring ke daerah lain melalui bagian sensorik saraf trigeminal dan
glosofaring ke dalam daerah medula oblongata. Impuls motorik menyebabkan
penelanan di jalankan ke saraf cranial V, IX, X dan XII dan beberapa saraf
servikal superior. Seluruh tahap siklus penelanan di faring mengganggu proses
pernapasan hanya sekejap saja dalam siklus respirasi.
 Tahap menelan di esophagus
Esophagus hanya berfungsi untuk menyalurkan makanan dari faring ke lambung.
Gerakan di atur secara khusus yaitu:
 Peristaltic primer

| SISTEM PENCERNAAN MANUSIA 14


Kelanjutan gelombang peristaltik, dari faring menyebar ke esophagus, di
hantarkan ke ujung esophagus dengan posisi tegak lurus. Gelomabang ini
berlangsung 5-8 detik.
 Peristaltic sekunder
Dihasilkan dari peregangan esofagus oleh makanan yang tertahan dan
berlanjut sampai makanan di kosongkan kedalam lambung.

3) Makanan di lambung
Isi lambung bersifat sangat asam dan mengandung banyak enzim proteolitik.
Kontraksi tonik dan sfingter esophagus bagian bawah akan menbantu mencegah
refluks isi lambung kedalam esophagus.
Fungsi monorik lambung, meliputi :
a. Menyimpan sejumlah makanan sampai dapat diproses di duodenum
b. Mencampur makanan dengan sekresi lambung sampai membentuk suatu
campuran setengah cair.
c. Mengosongkan makanan dengan lambat dan lambung ke dalam usus halus
pada kecepatan yang sesuai dab absorbs yang tepat.
Saat lambung berisi makanan, gelombang konstriktor peristaltic yang lemah
disebut gelombang pencampur, mulai timbul di baggian tengah dinding lambung
dan bergerak kea rah antrum sepanjang dinding lambung sekitar 15-20 detik.

4) Pengosongan lambung
Terjadi karena peristaltic yang kuat pada antrum lambung. Walaupun terdapat
kontraksi tonik sfingter pylorus, biasanya air dan cairan dikosongkan dari
lambung dengan mudah. Fungsi sfingter pylorus pada penegndalian pengosongan
lambung terbatas pada pengosongan lambung, kontraksi antrum diikuti oleh
kntraksi pylorus. Kecepatan pengosongan lambung diatur oelh sinal lambung dan
duodenum.

5) Faktor refleks duodenum

| SISTEM PENCERNAAN MANUSIA 15


Refleks saraf dinding duodenum melewati lambung dan melambatkan
pengosongan lambung, diperantarai oleh:
a. Langsung dari duodenum ke lambung melalui sistem enterik lambung
b. Melalui saraf ekstrinsik yagn mengarah ke ganglia simpatik dan kembali
kelambung melalui serat sataf simpatik
c. Melalui vervus fagus ke batang otak menghambat signal ekstutatorik.

6) Peregrakan usus halus


Gerakan usus halus menyebabkan pencampuran dan pendorongan. Frekuensi
maksimal kontraksi segmentasi dalam usus halus ditentukan oleh frekuensi
gelombang lambat dalam dinding usus.
Pembangkit refleks enterogastik :
a. Derajat peregangan duodenum
b. Adanya iritasi dalam mukosa duodenum
c. Derajat keasaman kimus duodenum
d. Derajat osmolalitas kimus
e. Adanya hasil pemecahan tertentu dalam kimus protei/lemak

7) Gerakan kolon
Kolon mengabsorpsi air dan elektrolit dari kimus dan penimbunan bahan feses
sampai dapat dikeluarkan. Pergerakan kolon secara normal sangat lambat dan
mempunyai karakteristik yang sama dengan gerkan usus halus yaitu gerkan
mencampur dan gerakan mendorong.
a. Gerakan mencampur
Pada saat yang sam terkumpul 3 pita longitudinal yang disebut tonia koli.
Kontraksi gabungan ini menyebabkan usus besr membentuk seperti kantong yang
dsebut haustrea. Kontraksi puncak 30 detik, kemudian menghilng 60 detik.
Kontraksi bergerak lambat ke arah anus. Karena bergerakn lambat maka terjadi
pemutaran dan pengadukan dalam usus besar.
b. Gerakan mendorong

| SISTEM PENCERNAAN MANUSIA 16


Ditimbulkan oleh pergerakan lambat kea rah anus dan gerakan massa. Doorngan
oleh kontraksi membutuhkan waktu 8-15 jam untuk menggerakan kimus dari
katub ileosekal sampai ke kolon tranfersum. Timbulnya pergerakan massa
dipermudah oleh refleks gastrokolik dan duodenokolik melalui saraf ekstrinsik
saraf otonom.
c. Defekasi

Pergerakan massa mnedorong feses masuk ke dalam rectum sehingga secara


normal timbul keinginan untuk defekasi termasuk refleks kontraksi rektum dan
refleks sfingter anus. Refleks defekasi bila feses masuk rektum maka peregangan
dinding rektum menimbulkan signal-signal eferen yang menyebar melalui pleksus
mesenterikus untuk menimbulkan gelombang peristaltik dalm kolon desendens,
sigmoid, dan rectum yang mendorong feses ke anus.

8) Sistem sekresi saluran pencernaan


Sekresi kelenjar terbentuk sebagai respons terhadap adanya makanan dalam
saluran pencernaan. Kelenjar sekretori mempunyai dua fungsi yaitu enzim
pencernaan yang disekresi sebagian besar rongga mulut sampai ujung distal ileum
dan kelenjar mucus dari rongga mulut sampai ke anus.
Prinsip dasar sekresi saluran cerna :
a. Permukaan epithelium traktus gastrointestinal memiliki berjuta-juta
kelenjar mucus yang berfungsi merespons perangsangan epithelium
bekerja sebagai pelumas dan melindungi permukaan percernaan.
b. Curuk (Krista lieberkuch), permukaan traktus gastrointestinal dikelilingi
oleh curuk yang mengandung sel sekretori khusus, merupakan invaginasi
dari epitel ke dalam submukosa.
c. Kelenjar tubular, dalam lambung bagian duodenum menyekresi asam dan
pepsinogen.
d. Kelenjar saliva pankreas dan hati berhubungan dengan saluran cerna
menghasilkan sekresi untuk pencernaan atau emulsi makanan.

Prinsip sekresi sel kelenjar

| SISTEM PENCERNAAN MANUSIA 17


- Zat nutriisi yang dibutuhkan harus berdifusi secara aktif dari kapiler ke
dalam sel kelenjar.
- Banyak mitokondria sel menggunakan energy oksida untuk membentuk
adenosine trifosfat (ATP)
- Enegri dari ATP bersama dengan zat-zat yang sesuai disediakan oleh zat
nutrisi yang digunakan dalam sintesisi organik dalam reticulum
endoplasma.
- Bahan sekretori dibawa melalui tubulus reticulum endoplasma (rongga
sitoplasma) disepnjang vestikel dari kompleks golgi.
- Dalam kompleks golgi zat tersebut dimodilikasi dan dikeluarkan ke dalam
sitplasma dalam bentuk vesikel sekretoris.
- Vesikel, tetap tersimpan sampai signal pengontrol saraf atau signal
hormonal menyebabkan sel mengeluarkan isi vesikular.

2.3.6. Metabolisme zat makanan

Makanan adalah salah satu kebutuhan esensial tubuh. Substansi yang dapat
berfungsi sebagai makanan untuk tubuh adalah substansi yang dapat digunakan
sebagai bahan pembakaran, pembangunan untuk memperbaiki jaringan yang rusak
dan pertumbuhan jaringan.(Guyton & Hall)
1) Pencernaan dan penyerapan karbohidrat
a. Pencernaan karbohidrat
Karbohidrat dalam bentuk polisakarida, disakarida, dan monosakarida.
Polisakarida yang dapat dimetabolisme adalah zat pati dari tanaman dan glikogen
dari hewani termasuk polimer glukosa. Pencernaan dimulai dari mulut temapat
amylase, saliva memecahkan menjadi polimer glukosa yang lebih pendek yaitu
maltose dan dekstrin. Kerja amylase pada zat pati sangat pendek pada saat
makanan dalam mulut dengan cepat ditelan. Ketika makanan mencapai lambung
asam hidrokloridan mengaktifkan amylase. Zat pati dalam bola makanan
bercampur karena gerakan lambung. (Drs. H. Syaifuddin, AMK)

| SISTEM PENCERNAAN MANUSIA 18


Dalam mulut dan lambung tidak terjadi pencernaan disakarida (sukrosa,
maltosa, laktosa) dan monsakarida (gluosa dan fruktosa). Dalam duodenum,
pencernaan berlanjut amylase pankreas memecah zat pati menjadi polisakarida
yang lebih kecil. Akhirnya menjadi maltose disakarida. Getah usus halus
mengandung 3 enzim (maltosa, laktosa dan sukrosa) yang menyelesaikan
pencernaandisakarida menjadi glukosa. Semua monosakarida kemudian
diabsorpsi di usus halus. Dari sini masuk ke aliran darah dan kemudian
dimetabolisme ke dalam tubuh.
b. Penyerapan karbohidrat
- Pada dasarnya hampir semua karbohidrat diserap dalam bentuk
monosakarida.
Monosakarida yang paling banyak diserap adalah glukosa, biasanya membentuk
lebih banyak dari 80 % kalori karbohidrat yng diserap.
- Glukosa diangkut oleh mekanisme Ko-Transport Natrium
Transport aktif natrium menebus membran basolateral ke dalam ruang paraselular
menyebabkan natrium di dalam sel berkurang yang menyebabkan natrium
berpindah menembus brush border enterosit untuk masuk bagian dalam sel
melalui proses difusi terfasilitasi.
- Monosakrida lain dipindakan
Galaktosa diangkut oleh mekanisme yang hampir sama persis yang digunakan
oleh glukosa. Dalam perjalanannya melalui enterosit, banyak dari fluktosa yan
diubah menjadi glukosa dalam sisa penjalannya menuju ruang paraselular.

2) Pencernaan dan penyerapan lemak


a. Pencernaan lemak
Lemak tidak dicerna dimulut dan di lambung. Proses pencernaan dimulai di dalam
duodenum. Disini sifat fisik globul lemak di ubah dengan mengemulsi kerja
empedu. Proses ini memecah globul dan meningkatkan permukaan daerah dengan
enzim lipase dari pankreas. Lipase memecah lemak menjadi asam lemak dan
gliserol yang diabsorpsi dari usus halus. Dalam sel usus halus, lemak dibuat
kembali dan dibentuk menjadi partikel kecil disertai protein yang disebut

| SISTEM PENCERNAAN MANUSIA 19


kilomikron. Zat ini di absorpsi ke dalam sisten limfatik usus halus dan di ambil ke
dalam aliran darah.
b. Penyerapan lemak
- Monogliserida dan asam lemak berdifusi secara pasif menembus membran
sel enterosit untuk masuk ke dalam enterosit.
Setelah masuk ke dalam enterosit, sebagian besar asam lemak dan monogliserida
berikatan kembali membentuk trigliserida baru.
- Kilomikron di ekskresikan dari enterosit melalui proses eksositosis
Trigliserida yang terbentuk kembali berkumpul di apparatus golgi membentuk
globulus yang mengandung kolesterol dan fosoflipid. Globules ini kemudian
dinamai kilomikron.
- Kilomikron di angkut dalam limfe.
Dar permukaan basolateral enterosit, kilomikron mengalir ke lakteal sentral vilus
dan kemudian di dorong, bersama dengan limfe, ke atas menuju duktus torasikus
untuk disalurkan ke dalam vena-vena besar di leher.

3) Pencernaan dan penyerapan protein


Protein tidak dicerna dalam mulut. Dalam lambung kerja asam hidroklorida
mengubah sifat fisik protein dengan membuat lebih mudah di cerna. Proses
pencernaan protein di mulai dari lambung dengan kerja enzim pepsin. Pepsin
diproduksi dalam bentuk inaktif disebut pepsinogen yang diaktifkan menjadi
pepsin karena kerja asam klorida. Pepsin memecah protein makromolekular
menjadi fragmen yang lebih kecil yang disebut peptide. Proses pencernaan protein
berlanjut di dalam duodenum. Enzim tripsin dan kimotripsin bekerja mencegah
protein dan peptide menjadi fragmen yang lebih kecil. Kedua enzim ini dihasilkan
oleh pankreas dalam bentuk tidak aktif dan diaktifkan dalam getah alkalin
pankreas untuk menghentikan kerja pepsin.

4) Penyerapan di usus besar : pembentukan feses


a. Separuh proksimal kolon penting untuk penyerapan elektrolit dan air

| SISTEM PENCERNAAN MANUSIA 20


Penyerapan ion narium dan klorida menciptakan gradient osmotik di kedua sisi
mukosa usus besar, dalam hal ini pada gilirannya menyebabkan penyerapan air.
b. Usus besar maksimal dapat menyerap sekitar 5-7 liter cairan dan elektrolit
setiap hari.
Jika jumlah total yang masuk ke usus besar melalui katub ileosekal atau melalui
sekresi usus besar melebihi kapasitas absorptif ini, kelebihan itu muncul di feses
sebagai diare.
c. Feses dalam keadaan normal mengandung air tiga perempat dan bahan
padat seperempat.
Bahan padat terdiri dari bakteri mati sekitar 30 %, lemak sekitar 10-20 %, bahan
inorganik sekitar 10-20 %, protein sekitar 2-3 % dan serat makanan tak tercerna
dan konstituen kering getah pencernaan, misalnya pigmen empedu dan sel epitel
yang terlepas, sekitar 30 %. Warna feses yang coklat di sebabkan oleh sterkobilin
dan urobilin, yaitu turunan bilirubin. Bau terutama ditimbulkan oleh indol, skatol,
merkaptan, dan hydrogen sulfide.(Guyton & Hall)

2.4. Fisiologi Gangguan Saluran Cerna


2.4.1. Gangguan menelan dan esophagus
Paralisi mekanisme menelan dapat disebabkan oleh :
1) Kerusakan saraf
Keusakan pada saraf kranialis keliman , kesembilan, atau kesepuluh dapat
menyebabkan paralisis sebagian mekanisme menelan.
2) Keruskan otak
Misalnya penyakit poliomyelitis dan ensefalitis dapat menghambat proses
menelan normal denga merusak pusat menelan di batang otak.
3) Disfungsi otot
Paralisis otot-otot menelan, seperti terjadi pada distrofi otot atau kegagalan
transmisi neuromuscular dan menghambat proses menelan normal.

| SISTEM PENCERNAAN MANUSIA 21


2.4.2. Gangguan lambung
1) Gastritis
Peradangan mukosa lambung, disebabkan oleh infeksi bakteri kronik mukosa
lambung dan juga bahan iritan misalnya alcohol dan asirin dapat merusak sawar
proyektif mukosa lambung.
2) Lambung dilindungi oleh sawar mukosa lambung (hambatan terhadap
penyerapan dilambung)
3) Gastritis kronik dapat menyebabkan:
- Hipoklorhidria : berkurangnya sekresi asam
- Aklrhidria : lambung gaal mengeluarkan asam hidroklorida.
4) Infeksi bakteri oleh Helocobacter pylori merusak sawar mukosa
gastroduodenum.

2.4.3. Gangguan usus halus


1) Ganggguan pencernaan
Terjadi karena kegagalan penkreas mengeluarka getahnya, sehingga sebagian
makanan yang tertelan tidak digunkan untuk nutrisi dan teretuk feses yang banyak
dan berlemak.

2) Pancreatitis (peradangan pankreas)

Disebabkan oleh ingesti alcohol berlebihan atau sumbatan papilla Vateri oleh batu
empedu.

2.4.4. Gangguan usus besar


1) Konstipasi berat menyebabkan megakolon
Penyebabnya adalah ketiadaan atau defisiensi sel-sel ganglion di pleksus
mienterikus di sebuah segmen kolon sogmoid.
2) Diare disebabkan pergerakan cepat bahan feses melintasi usus besar.
Penyebab diare:
- Enteritis, infeksi saluran usus.

| SISTEM PENCERNAAN MANUSIA 22


- Diare psokogenik
- Colitis ulseratif.

2.4.5. Gangguan umum saluran cerna


1) Muntah terjadi akibat efek meremas dari otot abdomen disertai pembukaan
mendadak sfingter esifagus
2) Kensekuensi abnormal konstruksi bergantung pada bagian saluran cerna
yang tersumbat.

| SISTEM PENCERNAAN MANUSIA 23


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem pencernaan terdiri dari saluran cerna yang dimulai dari mulut sampai
dubur (anus) dan berlangsungnya proses pencernaan juga dipengaruhi oleh kerja
kelenjar-kelenjar besar terkait, seperti liur, hati, dan pankreas yang mencurahkan
sekretnya ke dalam saluran tersebut.
Fungsi utama sistem pencernaan adalah memindahkan zat nutrient (zat yang
sudah dicerna), air, garam yang berasal dari zat makanan untuk didistribusikan ke
sel-sel melalui sistem sirkulasi.

3.2. Saran
Melihat akan pentingnya fungsi dari kesehatan saluran cerna terhadap
tubuh manusia karena setiap harinya organ-organ sistem ini bekerja mencerna dan
penyerap zat-zat nitrisi penting untuk kelangsungan hidup kita, maka pengetahuan
akan sistem pencernaan sangat penting untuk dipelajari lebih mendalam karena
berhubungan langsung dengan tubuh kita.

| SISTEM PENCERNAAN MANUSIA 24


DAFTAR PUSTAKA

Anonima. 2010. Sistem Pencernaan. www.docstoc.com/docs/52829937/sistem-


pencernaan.html.

Anonimb. 2010. Sistem Pencernaan. www.sarjanaku.com/2010/10/sistem-


pencernaan.html.

Watson, R. 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat. Jakarta: EGC

Wheeler, Liz. 1997. Jendela Iptek: Tubuh  manusia.Penerjemah Ayu B Harahap.


Jakarta: Balai Pustaka

Wright.Lilian. 1994.First starts: Eating. London: Watts Book

Pearce. C Evelyn.2009.Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis.Jakarta:PT


Gramedia Pustaka Utama

| SISTEM PENCERNAAN MANUSIA 25

Anda mungkin juga menyukai