Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pada dasarnya, semua makhluk hidup harus memenuhi kebutuhan energinya
dengan cara mengkonsumsi makanan. Makanan tersebut kemudian diuraikan dalam
sistem pencernaan menjadi sumber energi, sebagai komponen penyusun sel dan
jaringan tubuh, dan nutrisi yang membantu fungsi fisiologis tubuh.
Kita memerlukan makanan seimbang yang sesuai dengan kebutuhan tubuh
untuk menjaga agar hidup tetap sehat.Makanan yang kita makan biasanya dalam
bentuk molekul-molekul besar.Molekul-molekul besar tidak dapat diserap dan
dimanfaatkan oleh tubuh secara langsung untuk memperoleh energi,ataupun untuk
bertumbuh dan berkembangan.Dengan demikian,makanan  tersebut harus dipecah
menjadi zat-zat yang lebih kecil.proses pemecahan makanan tersebut dilakukan
secara mekanis dan kimiawi.

            Pada makhluk hidup tingkat tinggi ,terjadi proses pemecahan makanan
berbea-beda.Untuk makhluk makhluk hidup tingkat rendah,proses pemecahan
makanan terjadi di dalam sel sebaliknya pada hidup tingkat tinggi proses pemecahan
makanan terjadi diluar sel.Hal ini dimungkinkan dengan adanya sistem pencernaan
yang tersusun oleh saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.

Makanan yang kita makan mengandung berbagai nutrisi. Makanan sangat penting untuk
kehidupan karena makanan adalah sumber energi kimia. Walaupun demikian, sebagian besar
makanan yang kita makan terdiri dari molekul yang terlalu besar untuk diserap oleh sel
tubuh. Olehkarena itu, makanan harus di ubah atau di hancurkan menjadi molekul
yang cukup kecil untuk diserap oleh sel dalam tubuh, proses tersebut dikenal dengan
proses pencernaan. Dan organ-organ yang terlibat dalam proses penghancuran

1
makanan menjadi bentuk yang lebih sederhana membentuk suatu sistem yang
disebut sistem pencernaan.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam makalah ini ada beberapa rumusan masalah yang akandiuraikan, diantaranya :
1. Apa fungsi dari sistem pencernaan?
2. Organ apa saja yang termasuk dalam sistem pencernaan?
3. Dimanakah letak organ tersebut?
4. Apa fungsi dari masing-masing organ tersebut?

1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah :
1. Menguraikan poin-poin masalah yang ada pada rumusan masalah.
2. Menjelaskan tentang sistem pencernaan dari mulut sampailambung.
3. Menambah pengetahuan penulis dan pembaca tentang sistempencernaan
dari mulut sampai lambung.
4. Memenuhi tugas pada mata kuliah Anatomi Fisiologi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Pencernaan


Sistem pencernaaan adalah sistem organ dalam yang menerima makanan,
mencernanya menjadi energi dan nutrien, sertamengeluarkan sisa proses tersebut
melalui dubur. Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia
terjadi di sepanjang saluran pencernaan ( gastrointestinal tract ) dan dibagi menjadi 3
bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga
lambung. Selanjutnya adalah proses penyerapan sari - sari makanan yang terjadi di
dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa - sisa makanan melalui anus.
Diagram Sistem Pencernaan :
1. Kelenjar ludah
2. Parotis
3. Sub mandibularis(bawah rahang)
4. Sublingualis(bawah lidah)
5. Rongga mulut
6. Esofagus
7. Pankreas
8. Lambung
9. Saluran pankreas
10. Hati
11. Kantung empedu
12. Duodenum
13. Saluran empedu
14. Kolon

3
15. Kolon transversum
16. Kolon ascenden
17. Kolon descenden
18. Ileum
19. Sekum
20. Appendiks
21. Rektum
22. Anus

Ada dua kelompok organ dalam sistem pencernaan, gastrointestinal tract atau


saluran pencernan dan the accessory digestiveorgan atau organ pencernaan pelengkap.
Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerimamakanan dari
luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuhdengan jalan proses pencernaan
(pengunyahan, penelanan, danpencampuran) dengan enzim dan zar cair yang terbentang
mulai sari mulutsampai anus. Organ yang termasuk  gastrointestinal tract adalah
mulut,sebagian besar faring, kerongkongan (esophagus), lambung, usus halusdan
usus besar.
Organ pelengkap (the accessory digestive organ) terdiri dari gigi,lidah,
glandula saliva (salivary glands)/kelenjar ludah, hati, kandungempedu, dan
pankreas. Gigi berfungsi untuk menghancurkan makananmenjadi ukuran yang lebih
kecil secara mekanik dan lidah membantuuntuk mengunyah dan menelan makanan. Organ
pencernaan pelengkapmemproduksi dan menyekresi zat kimia yang dibutuhkan dalan
prosespencernaan dan mengalirkannya ke saluran pencernaan.

2.2 Proses Dasar Sistem Pencernaan


Berikut terdapat enam proses dasar dalam sistem pencernaan :
1. Ingesti. Proses memasukkan makanan dan melumatkannya kedalam mulut.

4
2. Sekresi. Proses pengeluaran sekret pencernaan untuk membantuproses digesti,
dalam hal ini adalah enzim pencernaan. Setiap hariorgan pencernaan
pelengkap menyekresi tujuh liter air, asam,buffers,dan enzim ke
dalam saluran pencernaan.
3. Pencampuran dan dorongan (mixing and propulsion).
Terjadikontraksi dan relaksasi secara bergantian pada otot halus didinding
saluran pencernaan. Terjadi pencampuran, sekresi dandorongan menuju anus.
4. Digesti. Proses mencerna makanan dari proses ingesti secaramekanik dan
kimiawi menjadi bentuk molekul yang lebih kecil. Dalam proses pencernaan
secara mekanik, gigi memotong dan menggiling makanan sebelum akhirnya
makanan tersebut ditelan, kemudian otot halus dalam lambung dan usus halus
mengaduk makanan tersebut. Hasilnya, molekul makanan di larutkan dan
dicampurkan secara sempurna dengan enzim pencernaan.
Sedangkanpada proses pencernaan secara kimiawi molekul komplekskarbohidr
at, lemak, protein dan asam nukleat di ubah menjadibentuk yang paling
sederhana. Enzim pencernaan diproduksi olehkelenjar ludah, lidah, lambung,
pankreas, dan usus halus yangmemproduksi katalis yang membantu reaksi
katabolisme tubuh.Ada beberapa komponen nutrisi yang tidak melewati
sistempencernaan, yaitu vitamin, mineral, kolestrol dan air.
5. Absorpsi. Proses Penyerapan molekul makanan yang telah melaluiprosesi
digesti untuk selanjunya diserap dan disirkulasikan kedalam sel-sel tubuh.
6. Defekasi. Sampah, zat sisa pencernaan , zat yang tidak diseraptubuh harus
dikeluarkan dari tubuh. Proses pengeluaran zat zisapencernaan disebut proses
defekasi. Zat sisa ini disebut feses

2.3 Macam-Macam Proses Pencernaan


Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua macam
seperti berikut :

5
1. Pencernaan mekanis yaitu proses pencernaan yang melibatkan beberapa
gerakan otot seperti gerakan mnegunyah dan gerak peristalsis. 
contoh proses pencernaan mekanis antara lain: mengunyah makanan oleh gigi
dengan dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di lambung. 
2. Pencernaan kimiawi yaitu proses pemecahan bahan makanan dengan enzim-
enzim pencernaan yang berasal dari kelenjar pencernaan. Yaitu pelarutan dan
pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan mengubah
makanan yang bermolekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil.

2.4 Siklus Sistem Pencernaan


Sistem pencernaan makanan atau digestive system pada manusia memiliki
tiga siklus yang bekerja secara berkesinambungan dimana setiap siklus berdurasi
sekitar 8 jam. Ketiga siklus dalam sistem pencernaan makanan tersebut adalah:
1. Siklus pertama, berlangsung antara pukul 12.00-20.00. Merupakan saat-saat
organ-organ pencernaan bekerja aktif
2. Siklus kedua, berlangsung antara pukul 20.00-04.00. Merupakan siklus
berlangsungnya penyerapan sari-sari makanan oleh tubuh
3. Siklus ketiga, berlangsung antara pukul 04.00-12.00, merupakan siklus
pembuangan sisa-sisa metabolisme. Pada siklus ini, energi tubuh banyak
digunakan.

2.5 Organ-Organ Sistem Pencernaan


Sistem pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ
pencernaan. Organ-organ pencernaan tersebut terdiri dari beberapa alat pencernaan.
Organ-organ pencernaan tersebut secara berurutan adalah: 

2.5.1 Rongga Mulut

6
Di dalam mulut terdapat alat-alat yyang membantu dalam proses pencernaan,
yaitu: gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Dan di dalam ronggga mulut, makanan
menggalami pencerrnaan secara mekanik dan kimiawi.

1. Gigi

Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus.


Gigi dapat di bedakan atas empat macam yaitu, Gigi seri, gigi taring, gigi geraham
depan dan gigi geraham belakang. Secara umum, gigi manusia terdiri dari tiga bagian,
yaitu: Mahkota gigi (korona), leher gigi (kolum), dan akar gigi (radiks). Setiap gigi
memiliki bentuk mahkota gigi yang berbeda-beda. Gigi seri berbentuk seperti pahat
runcing, dan gigi geraham berbentuk agak silindris dengan permukaan lebar dan datar
berlekuk-lekuk dan gigi taring yang berbentuk seperti pahat runcing berfungsi untuk
merobek makanan. Sedangkan gigi geraham dengan permukaan yang lebar dan datar
berlekuk-lekuk, berfungsi untuk mengunyah.

Leher gigi merupakan bagian gigi yang terlindung dalam gusi, sedangkan akar
gigi merupakan bagian gigi yang tertanam di dalam rahang. Tulang gigi tersusun atas
zat dentin. Sum-sum gigi (pulpa), merupakan rongga gigi yang di dalamnya terdapat
serabut saraf dan pembuluh_pembuluh darah.

Pada bayi, gigi sudah mulai tumbuh pada usia 6 bulan. Gigi pertama yang
tumbuh disebut gigi susu. Gigi anak-anak pada usia 6 tahun jumlahnya 20 yang
terdiri dari 8 gigi seri, 4 gigi taring, dan 8 gigi geraham.

2. Lidah

Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut dan


membantu mendorong makanan ( proses penelanan ). Selain itu lidah juga berfungsi
sebagai alat pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit, dan asam.

7
3. Kelenjar ludah

Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur ( saliva ). Kelenjar ludah
dalam rongga mulut ada 3 pasang, yaitu:

 Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga


 Kelenjar submandibulavis, terletak di rahang bawah
 Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah.

Ludah berfungsi untuk memudahkan penelanan makanan. Selain itu, lidah


juga melindungi selaput mulut terhadap panas, dingin, asam, dan basah.

Didalam ludah terdapat enzim ptialin ( amilase ). Enzim ptialin berfungsi


mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat ( amilum )
menjadi gula sederhana ( maltosa ). Maltosa mudah di cerna oleh organ pencernaan
selanjutnya. Enzim ptialin beketja dengan baik pada PH antara 6, 8-7 dan suhu 37oC.

4. Proses penelanan makanan

Proses penelanan makanan contohnya lidah terangkat sehingga menelan


makanan yang telah kita kunyah kelangit-langit lunak ( tekak ). Langit-langit lunak
terangkat, menutup rongga hidung, sedangkan lidah tetap menekan langit-langit dan
menutup rongga mulut. Epiglotes terangkat menutup lubang ke arah saluran
pernapasan.

2.5.2 Esofagus 

Kerongkongan ( esofagus ) merupakan saluran penghubung antara rongga


mulut dengan lambung, kerongkongan berfungsi sebagai jalan makanan yang telah di
kunyah menuju lambung, jadi, pada kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan.

8
Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga dapat
mendorong makanan masuk ke dalam lambung, gerak kerongkongan ini di sebut
gerak peristalis.

Gerak peristalis merupakan gerak kembang kempis kerongkongan untuk


mendorong makanan ke dalam lambung.

Makanan di dalam kerongkongan hanya sekitar enam detik. Bagian pangkal


kerongkongan ( paring ) berotot lurik, artinya kita menelan makanan jika telah di
kunyah sesuai dengan kehendak. Akan tetapi, sesudah proses penelanan sehingga
mengeluarkan proses. Kerja otot-otot organ pencernaan selanjutnya tidak menurut
kehendak ( tidak di sadari ).

2.5.3 Lambung

Lambung ( fentrikulus ) merupakan kantung besar yang terletak disebelah kiri


rongga perut. Lambung sering pula disebut perut besar atau kantung nasi.

Lambung terdiri dari 3 bagian yaitu bagian atas ( kardiak ), bagian tengah
yang membulat ( fundus ), dan bagian bawah ( pilorus ). Kardiak berdekatan dengan
hati dan berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan langsung dengan
usus dua belas jari. Di bagian ujung kardiak dan pilorus terdapat klep ( sfigter ) yang
mengatur masuk dan keluarnya makanan ke dalam dari lambung.

Dinaling lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar, memanjang, dan
menyerong. Otot-otot tersebut menyebabkan lambung berkontraksi. Akibatnya
kontraksi otot lambung, makanan teraduk dengan baik sehingga akan bercampur
merata dengan getah lambung. Hal ini menyebabkan makanan didalam lambung
berbentuk seperti bubur.

9
Dinding lambung mengandung sel-sel kelenjar yang berfungsi sebagai
kelenjar pencernaan yang menghasilkan getah lambung. Getah lambung mengandung
air lendir ( musin ), asam lambung, enzim renim, dan enzim pepsinogen. Getah
lambung bersifat asam karena banyak mengandung asam lambung.

Asam lambung berfungsi membunuh kuman penyakit atau bakteri yang


masuk bersama makanan dan juga berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi
pepsin-pepsin yang berfungsi memecah protein menjadi pepton dan proteosa-enzim
renin berfungsi menggumpalkan protein susu (kasein) yang terdapat dalam susu.
Adanya enzim renin dan enzim pepsin menunjukkan bahwa didalam lambung terjadi
proses pencernaan kimiawi- selain menghasilkan enzim pencernaaan, dinding
lambung juga menghasilkan hormon gastrin. Hormon gastrin berfungsi untuk
mengeluarkan (sekresi) getah lambung.

Lambung dapat meregang sampai dapat menyimpan 2 liter cairan, makanan


umumnya dapat bertahan 3-4 jam didalam lambung. Dari lambung , makanan sedikit
demi sedikit keluar menuju usus 12 jari melalui sfingter pilorus.

Fungsi Gaster :

1. Menyimpan makanan
2. Mencampur makanan dengan getah lambung menjadi bahan setengah padat
yang disebut Kimus
3. Mengatur Kimus dikeluarkan sedikit demi sedikit kedalam duodenum, proses
pengaturan dilakukan oleh sfinkter piloricum (satu porsi perlu waktu 6 jam)

2.5.4 Usus Halus

Usus halus merupakan tempat penyerapan sari makanan dan tempat terjadinya
proses pencernaan yang paling panjang.

10
Usus halus (intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan dan
tempat terjadinya proses pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri dari :
1. Usus dua belas jari (duodenum)
2. Usus kosong (jejenum)
3. Usus penyerap (ileum)

Pangkreas menghasilkan getah pangkreas yang mengandung enzim-enzim


sebagai berikut:

 Amilopsin (amilase pangkreas) yaitu enzim yang mengubah zat tepung


(amilum) menjadi gula yang lebih sederhana.
 Steapsin (lipase pangkreas) yaitu, enzim yang mengubah lemak menjadi asam
lemak dan gliserol.
 Tripsinogen yang belum aktif di aktifkan menjadi tripsin yaitu enzimyang
mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap
diserap oleh usus halus.

Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung oleh empedu dan di alirkan ke
usus dua belas jari. Empedu mengandung garamgaram empedu dan zat pewarna
empedu (bilirubin). Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak, zat warna
empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara perombakansel darah
merah yang sudah tua di hati.

Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan


berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat di cerna menjadi glukosa, lemak di cerna
menjadi asam lemak dan gliserol dan protein di cerna menjadi asam amino. Jadi, pada
usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein di
selesaikan. Selanjutnya,proses penyerapan (absorpsi) akan berlangsung di usus
kosong dan sebagian di usus penyerap karbohidrat setiap dalam bentuk glukosa.

11
Lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol. Vitamin dan mineral
tidak mengalami pencernaan dan dapat di tarima langsung oleh usus halus.

Pada dinding usus penyerap terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut vili. Vili
berfungsi untuk memperluas daerah penyerapan usus halus sehingga sari-sari
makanan dapat terserap lebih banyak dan cepat, dinding vili banyak mengandung
kapiler darahy atau pembuluh limfe.(pembuluh getah bening usus). Agar dapat
mencapai darah. Sari-sai makanan harus menembus sel dinding usus halus yang
selanjutnya masuk pembuluh darah atau pembuluh limfe, Glukpsa, Asam amino,
Vitamin, dan Mineral setalah diserap oleh usus halus melalui kapiler darah akan
dibawah oleh darah melalui pembuluh vena porta hepar ke hati. Selanjutnya, dari hati
ke jantung kemudian di edarkan ke seluruh tubuh.

Asam lemak dan gliserol bersama empedu membentuk suatu larutan yang
disebut misel. Pada saat bersentuhan dengan sel vili usus halus. Gliserol dan asam
lemak dan gliserol dibawah oleh pembuluh getah bening usus (pembuluh kil), dan
akhirnya masuk ke dalam peredaran darah. Se4dangkan garam empedu yang telah
masuk ke darah menuju ke hati untuk dibudt empedu kembali. Vitamin yang larut
dalam lemak (Vitamin A,D,E dan K) diserap oleh usus halus diangkut melalui
pembuluh getah bening. Selanjutnya, vitamin-vitamin tersebut masuk kesistem
peredaran darah.

Umumnya makanan diserap saat mencapai akhir usus halus. Sisa makanan
yang tidak diserap, secara perlahan-lahan bergerak menuju usus besar.

Macam Enzim Usus Halus :

- Peptidase berfungsi merubah polipeptide menjadi asam amino


- Maltase berfungsi merubah maltose menjadi 2 glukose

12
- Sukrase berfungsi merubah sukrose menjadi glukose + fruktose
- Laktase berfungsi merubah laktose menjadi  glukose + galaktose
- Lipase berfungsi merubah lemak menjadi asam lemak + gliserol
- Tripsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.
-  Enterokenase, berfungsi mengaktifkan triosinogen (enzim yang dihasilkan
pangkreas) menjadi tripsin.

2.5.5 Usus Besar 

Makanan yang tidak dicerna diusus halus, misalnya selulosa bersama dengan
lendir akan menuju keusus besar menjadi fases. Dalam usus besar juga terdapat
bakteri escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa
makanan. Bakteri e.coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting
dalam proses pembekuan darah.

Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu
(apendiks), bagian mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus. Didalam usus
besar fases di dorong secara teratur dan lambat oleh gerakan pristalsis menuju ke
rektum (poros usus). Gerakan pristalsis dikendalikan oleh otot polos (otot tak sadar).
Pada saat buang air besar otot sfingeres dianus di pengaruhi oleh otot lurik (otot
sadar) jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan adanya konstrasi otot
dinding perut yang di ikuti dengan mengendurnya otot sfingeter anus dan konstraksi
kolon serta rektum, akibatnya fares dapat terdorong keluar anus.
Fungsi Usus Besar

- Mengabsorbsi air dan mineral


- Merubah sisa makanan menjadi padat (faeses)

13
- Jika peristaltik colon terlalu cepat akan menyebabkan diare, sedangkan jika
peristaltik colon terlalu lambat akan menyebabkan konstipasi

2.5.6 Rektum 

Bagian yang terakhir dari saluran pencernaan merupakan bagian yang


menggelembung disebut rektum. Rektum dan anus merupakan lubang tempat
pembuangan fases dari tubuh. Sebelum di buang lewat anus,fases ditampung terlebih
dahulu pada bagian rektum. Penyerapan air tidak lagi  terjadi pada rektum, Rektum
dapat berkontraksi yang aktivitas kontraksinya dapat menimbulkan
terjadinya defekasi. Selanjutnya apabila  fases sudah siap dibuang maka otot spinkter
rektum mengatur pembukaan dan penutupan anus.Otot spinkter yang mnyusun
rektum ada dua,yaitu otot polos dan otot lurik.

2.5.7 Anus.
Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang
lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah
siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus.
Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik.
Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan sadar, yaitu dengan
adanya kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya otot sfingter
anus dan kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya feses dapat terdorong ke luar anus.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem pencernaan adalah proses penguraian makanan dari senyawa kompleks
menjadi senyawa sederhana yang dapat diserap oleh sel dalam tubuh. Secara garis
besar organ yang termasuk ke dalam sistem pencernaan adalah mulut, faring,
esofagus, lambung, usus halus, usus besar dan anus. Mulut berfungsi sebagai
permulaan saluran pencernaan, tempat masuknya makanan. Faring sebagai organ
yang menghubungkan rongga mulut dengan kerongkongan. Kerongkongan adalah
saluran yang menghubungkan tekak dengan lambung. Lambung berfungsi sebagai
tempai makanan dicerna dan sebagian kecil sari makanan diserap oleh tubuh.
Proses pencernaan makanan yang terjadi dalam tubuh di bantu dengan enzyme
untuk mempercepat proses. Enzyme ini dihasilkan oleh organ - organ pencernaan
dan jenisnya tergantung dari bahan makanan yang akan dicerna oleh tubuh. Bahan
makanan yang akan dikonsumsi berupa karbohidrat, protein, lemak, air dan vitamin.

3.2 Saran
Berdasarkan makalah diatas kami menyarankan agar kelangsungan kerja
sistem pencernaan, sebaiknya kita untuk makan secara teratur dan bernutrisi. Hal ini
bertujuan untuk menjaga kesehatan badan dan menghindari munculnya penyakit-
penyakit yang tidak diharapkan terutama penyakit sistem pencernaan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Andi Budiman. 15 Januari 2012. Makalah tentang Sistem Pencernaan Pada Manusia.
(Online). http://andibudiman.blogdetik.com/2011/01/15/makalah-tentang-
sistem-pencernaan-pada-manusia/m-digestivus-pencernakan.html

Nurlela Azizah. 26 April 2012. Sistem Pencernaan Pada Manusia. (Online).


http://kamusq.blogspot.com/2012/04/sistem-pencernaan-pada-manusia.html

Suparyanto. 16 Januari 2010. Fisiologi Sistem Digestivus. (Online). http://dr-


suparyanto.blogspot.com/2010/01/fisiologi-siste

Tara Dulianda. 21 Juni 2012. Makalah Biologi Sistem Pencernaan Makanan.


(Online). http://taraduliandaovie.blogspot.com/2012/06/makalah-biologi-
sistem-pencernaan.html

Tri kusniati. 09 Junu 2012. Makalah Anfis. (Online).


http://id.scribd.com/doc/96512493/makalah-anfis

16

Anda mungkin juga menyukai