Anda di halaman 1dari 23

SISTEM

PENCERNA
AN
KELOMPOK 4
FITRAH RAMDANI S. NDALA
NURFADILA TAHA
RISKA LAMUSU
ADITYA SAPUTRA NAI
ORGAN
FUNGSI SISTEM
01 PENCERNAAN 02
PADA MANUSIA PENCERNAAN

KELENJAR GANGGUAN PADA


03 PENCEERNAAN 04 SISTEM
PENCERNAAAN
PENGERTIAN SISTEM
PENCERNAAN
Sistem pencernaan ialah sistem yang berfungsi untuk melakukan
penyederhanaan dan pemilihan bahan makanan menjadi zat
makanan yang dapat di serap oleh tubuh kita. Sehingga zat makanan
tersebut dapat digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisik maupun
kimia.

PENGERTIAN PROSES PENCERNAAN


Proses pencernaan makanan meliputi dua tahap yaitu tahap
pencernaan mekanis dan kimiawi.
• Pencernaan secara mekanis terjadi di dalam mulut yaitu ketika
mengunyah makanan hingga halus.
• Pencernaan makanan kimiawi terjadi di dalam usus yaitu
makanan dipecah menjadi molekul-molekul yang lebih
sederhana oleh enzim-enzim pencernaan.
ORGAN
PENCERNAAN
PADA MANUSIA
Organ yang terdapat dalam system pencernaan di antaranya
adalah :

1. Rongga Mulut
2. Kerongkongan (Eshopagus)
3. Lambung
4. Usus Halus
5. Usus Besar
6. Anus
1. RONGGA MULUT
Bagian-Bagian Rongga Mulut terdiri dari :
- Gigi
- Lidah
- Kelenjar Air Liur
Di dalam Rongga Mulut, Makanan akan di
cerna secara Mekanik oleh gigi, lidah dan
kelenjar air liur dengan cara di kunyah dan
dihaluskan, agar menjadi potongan-
potongan makanan yang lebih halus. Selain
dikunyah oleh Gigi, Pencernaan Makanan di
Rongga Mulut dibantu oleh Enzim Amilase
(Ptialin) yang dihasilkan oleh Kelenjar Air
Liur.
A. GIGI MANUSIA
Gigi di dalam Rongga Mulut di kelompokan menjadi 3 Jenis
yaitu :
• Gigi Seri berbentuk pahat, berfungsi untuk memotong
makanan
• Gigi Taring berbentuk lancip dan runcing, berfungsi untuk
menusuk dan mengoyak makanan.
• Gigi Geraham berbentuk rata bergerigi, berfungsi untuk
mengunyah makanan

Jumlah Gigi pada anak-anak. Jumlah Gigi pada Orang Dewasa.


Gigi Pada Anak-anak berjumlah Gigi pada Orang Dewasa
20 Buah terdiri dari: berjumlah 32 Buah terdiri dari :
• 8 buah Gigi Seri • 8 buah Gigi Seri
• 4 buah Gigi Taring • 4 buah Gigi Taring
• 8 buah Gigi Geraham • 20 buah Gigi Geraham
2. KERONGKONGAN
Makanan yang sudah melalui proses pencernaan
di dalam mulut selanjtunya akan melewati tahap
berikutnya yaitu proses menuju lambung. Tetapi
sebelum menuju lambung makan makanan
harus melewati kerongkongan terlebih dahulu.
Kerongkongan merupakan saluran Panjang dan
tipis sebagai jalan makanan yang telah
dikunyah dari mulu kelambung. Di
kerongkongan, makanan akan di dorong ke
Lambung oleh kerongkongan, melalui gerak
peristaltik.
3. LAMBUNG
Lambung/ventrikulus merupakan organ dalam yang
berbentuk menyerupai huruf j yang terletak di bagian atas
perut dan di penuhi dengan otot dan pembuluh darah.
Dinding lambung tersusun menjadi 4 lapisan, yaitu :
A. Lapisan peritoneal (Lapisan Serosa) Merupakan lapisan
terluar dari ventrikulus yang berfungsi sebagai lapisan
pelindung perut. Sel-sel di lapisan ini mengeluarkan
sejenis cairan untuk mengurangi gaya gesekan yang
terjadi antara perut dengan anggota tubuh lainnya.
B. Lapisan Berotot, yang terdiri dari :
• Cardiac merupakan bagian atas ventriculus yang
berhubungan dengan esophagus dan hepar.
• Fundus merupakan bagian tengah ventriculus yang
bentuknya membulat.
• Pylorus merupakan bagian bawah ventriculus yang berhubungan dengan
intestinum tenue.

C. Lapisan Submukosa ialah lapisan dimana pembuluh darah arteri dan vena dapat
ditemukan untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen ke sel-sel perut sekaligus untuk
membawa nutrisi yang diserap, urea, dan karbon dioksida dari sel-sel tersebut.
D. Lapisan Mukosa ialah lapisan dimana sel-sel mengeluarkan berbagai jenis cairan,
seperti enzim, asam lambung, dan hormon. Lapisan ini berbentuk seperti palung
untuk memperbesar perbandingan antara luas dan volume sehingga
memperbanyak volume getah lambung yang dapat dikeluarkan.

Pada Lambung, makanan di cerna secara Mekanik dan Kimiawi.


1. Pencernaan makanan secara mekanik dilakukan oleh otot-otot lambung yang
berkontraksi, melakukan gerakan meremas/menggiling makanan hingga menjadi
bentuk yang lunak seperti bubur makanan.
2. Pencernaan secara Kimiawi pada lambung dibantu oleh enzim-enzim
pencernaan yang dihasilkan oleh lambung atau getah lambung.
4. USUS HALUS
Makanan dari lambung yang telah berbentuk bubur
makanan kemudian masuk ke usus halus untuk di cerna
kembali dan di serap sari-sari makanannya. Usus Halus
terdiri dari :

1. Usus 12 jari (Duodenum)


Panjangnya sekitar 1/3 meter. Di dalam Usus 12 jari terjadi
pencernaan makanan dengan bantuan getah pankreas. Getah
Pankreas dihasilkan oleh kelenjar pankreas. Getah Pankreas
mengandung Enzim Amilase, Enzim Tripsin, Enzim Lipsin.
Selain dibantu oleh Getah Pankreas yang menghasilkan
enzim-enzim pencernaan, proses pencernaan makanan di
usus halus juga di bantu oleh Getah Empedu yang
dihasilkan oleh hati.
2. Usus Kosong (Jejunum)
Di dalam Usus Kosong kembali terjadi pencernaan makanan secara kimiawi dengan
bantuan enzim-enzim Pencernaan lainnya yaitu Enzim Maltase, Enzim Sukrosa,
Enzim Laktase

3. Usus Penyerapan (Ileum)


Usus Penyerapan adalah tempat penyerapan sari-sari makanan, dimana zat-zat gizi
pada makanan seperti karbohidrat, protein, lemak dan vitamin di serap di usus
Penyerapan pada bagian yang di sebut ‘Villi’. Di bagian Villi inilah tempat sari-sari
makanan di usus halus di serap. Villi banyak mengandung pembuluh darah yang
berfungsi untuk mengedarkan sari-sari makanan yg telah di serap ke seluruh tubuh
melalui darah.

Pada ujung usus halus terdapat umbai cacing (usus buntu), kegunaannya sebagai
klep penghubung antara usus halus dengan usus besar. Agar sisa-sisa makanan
yang telah keluar dari usus halus menuju usus besar tidak dapat kembali masuk ke
usus halus
5. USUS BESAR (KOLON)

Pada Usus besar sisa-sisa ampas makanan diserap kandungan air dan garam-garam
mineralnya, kemudian ampas makanan tersebut di busukkan oleh bakteri pembusuk yg
hidup di usus besar yaitu Bakteri Escherichia Colli. Sebelum di buang ke Anus, ampas
makanan yang telah dibusukkan oleh Bakteri Echerichia Colli dan telah berbentuk
kotoran atau tinja (feses) terlebih dahulu masuk ke “Rektum” yang terdapat pada ujung
besar. Rektum memiliki otot polos yang apabila rectum terisi ampas makanan dan otot
berkontraksi maka akan menimbulkan rasa ingin buang air besar.
6. ANUS
ANUS adalah saluran pembuangan
terakhir dan tempat keluarnya feses
atau tinja ampas makanan, sisa proses
pencernaan yang telah dibentuk oleh
colon. Anus terletak di dasar pelvis.
Proses pengeluaran feces melalui anus
disebut defekasi.
FUNGSI SISTEM
PENCERNAAN
Fungsi utama dari sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi
tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan berlangsung
secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses berikut:
1. Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.
2. Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi.
Makanan kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan (menelan).
3. Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan
makanan tertelan melalui saluran pencernaan.
4. Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil
sehingga absorpsi dapat berlangsung.
5. Absorpsi adalah penggerakan produk akhir penccernaan dari lumen saluran
pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh
tubuh
6. Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi/pengeluaran zat-zat sisa yang tidak
tercerna, juga bakteri, dalam bentuk feses dari saluran pencernaan.
KELENJAR
PENCERNAAN
1. Kelenjar ludah
Fungsi utama kelenjar ludah adalah untuk menghasilkan air liur. Selain menghasilkan
air liur, kelenjar ini juga berperan dalam menghasilkan enzim pencernaan, seperti
lisozim, lipase lingual, dan amilase. Kelenjar ludah terletak di hampir semua bagian
mulut, mulai dari di bagian atas pipi, di bawah rahang bagian bawah, dan di bawah
lidah.

2. Kelenjar Pada Lambung


Selain sebagai tempat menampung makanan dari kerongkongan, lambung juga memiliki
fungsi lain, yaitu mengeluarkan enzim yang dapat membantu proses pencernaan. Enzim
pencernaan yang dikeluarkan oleh lambung yaitu
1. Asam Klorida (HCL), berfungsi membunuh bibit penyakit yg masuk Bersama
makanan.
2. Enzim Pepsin, berfungsi mengubah Protein menjadi Pepton.
3. Enzim Renin, berfungsi menggumpalkan protein susu menjadi Kasein (dengan
bantuan kalsium)
3. Kelenjar pankreas
Kelenjar yang juga ikut berperan dalam menghasilkan enzim pencernaan, ialah
kelenjar pankreas. Enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas meliputi :
1) Enzim Amilase, berfungsi Mengubah Amilum menjadi maltosa (monosakarida).
2) Enzim Tripsin : Mengubah Pepton menjadi Peptida dan Asam Amino
3) Enzim Lipase : Mengubah Lemak menjadi Asam Lemak.
4) Enzim Protease : Memecah protein menjadi asam amino atau amino acids

4. Usus halus
Usus halus juga turut serta dalam mengeluarkan sekelompok enzim yang berguna
untuk memudahkan proses penguraian makanan dan membantu penyerapan nutrisinya.
Enzim pencernaan yang dihasilkan oleh usus yaitu:
5) Enzim Maltase : berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.
6) Enzim Sukrose : berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
7) Enzim Laktase : berfungsi mengubah Laktosa menjadi galaktosa.
5. Hati
Hati terletak didalam rongga perut sedikit ke kanan di bawah
diafragam. Ada beberapa fungsi hati, yakni:
• Menghasilkan empedu sebagai kelenjar eksokrin
• Menyimpan cadangan lemak, glikogen, vitamin A, B12,D, dan
albumin
• Fungsi utama hati biasanya dikaitkan dengan detoksifikasi zat–zat
beracun dalam pencernaan.

6. Kelenjar empedu
Kelenjar empedu juga memegang peran penting dalam proses
pencernaan makanan. Kelenjar empedu berfungsi mengeluarkan
hormon yang berguna untuk membantu proses pengenceran lemak di
makanan dan membantu kerja enzim pencernaan
GANGGUAN PADA
SISTEM
PENCERNAAN
Gangguan atau kelaianan yang biasa menyerang sistem pencernaan
adalah
1. Gastritis atau radang lambung disebabkan karena produksi asam lambung yang tinggi
sehingga mengiritasi dinding lambung. Selain itu, bisa disebabkan oleh bakteri.
Penderita gastritis akan merasa lambungnya terbakar.
2. Batu empedu Batu empedu adalah penyakit yang disebabkan oleh penyumbatan pada
saluran empedu. Hal ini terjadi karena adanya endapan di saluran empedu.
3. Konstipasi (sembelit) Konstipasi terjadi karena feses bergerak secara lambat melalui
kolon. Feses yang ada sangat banyak dan kering sehingga sulit buang air besar. Hal ini
disebabkan, karena buang air yang tidak teratur.
4. Diare Diare adalah suatu kondisi sering buang air besar dan feses terlalu lunak.
Makanan terlalu cepat melalui usus halus dan kolon sehingga air tidak banyak
diabsorpsi. Diare dapat merupakan gejala tipus, kanker, kolera, atau infeksi.
5. Disentri Disentri disebabkan karena infeksi bakteri atau amuba. Gejala penyakit ini
adalah buang air besar bercampur darah.
6. Radang usus buntu Radang usus buntu adalah peradangan pada apendiks. Hal ini
terjadi, karena adanya penumpukan makanan dan terjadi infeksi.
7. Kanker Kanker usus besar terjadi, karena pola makanan yang tidak sehat. Gejala yang
timbul adalah adanya darah pada feses.
TERIMA KASIH!!

Anda mungkin juga menyukai