Anda di halaman 1dari 8

SISTEM PENCERNAAN

(BIOLOGI)

GURU PEMBIMBING:
IBU ATIK WINARSIH, S.Pd.

DI SUSUN OLEH:
XI IPA 3
1. Satria wira wibowo (28)
2. Syaharya Farrel m. (34)
3. Miftahul Aditama (21)
4. M. Yunus Rafandi (24)
5. M. Hafidh Asrori (23)

SMA NEGERI 1 KERTOSONO


Jl. Panglima Sudirman No.10 Kertosono-Nganjuk
Tahun Ajaran 2021/2021
SISTEM PENCERNAAN
Pengertian Sistem Pencernaan Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses
mengubah makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan
oleh tubuh. Sistem pencernaan akan memecah molekul makanan yang kompleks menjadi
molekul yang sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh. Sistem
pencernaan mengolah makanan makanan sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel
tubuh secara fisika maupun secara kimia. Fungsi Sistem Pencernaan Fungsi utama dari sistem
ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna
sehingga siap diabsorpsi.
1. Sistem Pencernaan Pada Manusia
Sistem pencernaan manusia merupakan rangkaian jaringan organ yang
mempunyai fungsi untuk mencerna makanan.

Proses Pencernaan Manusia


Secara umum, proses pencernaan terdiri atas 2 jenis, yaitu proses pencernaan mekanis
dan kimiawi.

a. Proses Pencernaan Mekanik


Proses pencernaan mekanik merupakan proses pencernaan makanan yang dilakukan
dengan gerakan-gerakan seperti mengunyah, menelan, memompa, menghancurkan,
dan meremas makanan. Pencernaan mekanik bertujuan untuk mengubah ukuran
makanan menjadi lebih kecil.

b. Proses Pencernaan Kimiawi


Proses pencernaan kimiawi adalah proses pencernaan makanan yang
melibatkan enzim. Pencernaan kimiawi ini bertujuan buat mengubah partikel
makanan yang kecil-kecil jadi bentuk yang siap diserap sama tubuh.
Fisiologi sistem pencernaan manusia terdiri dari beberapa organ. Rongga mulut,
esofagus, lambung, usus kecil, usus besar, rectum dan anus. Semua sistem pencemaan
itu akan bekerja sesuai dengan tugasnya, namun tetap saling berkaitan untuk mencerna
semua makanan yang masuk ke tubuh.

Organ-Organ Pencernaan
Sistem pencernaan manusia dimulai dari mulut dan berakhir di anus. Berikut adalah
ilustrasi sistem pencernaan di dalam tubuh manusia:

1. Mulut

Mulut berfungsi sebagai tempat masuknya makanan dan dimulainya proses


pencernaan. Ini karena di dalam mulut, terjadi pencernaan secara mekanik oleh
gigi dan kimiawi oleh enzim amilase.
Gigi akan menghancurkan makanan menjadi ukuran yang lebih kecil,
sehingga memudahkan enzim amilase bekerja. Enzim amilase lalu akan
menguraikan kandungan pati atau amilum dalam makanan, menjadi gula
sederhana yang dapat diserap tubuh. Enzim amilase diproduksi oleh kelenjar
ludah. Selain itu, di mulut ada juga lidah, yang akan mengaduk makanan
sehingga bisa bercampur dengan enzim amilase.

2. Faring dan Esofagus


Tenggorokan (faring) merupakan saluran pencernaan yang menghubungkan
rongga mulut ke kerongkongan (esofagus). Makanan yang ditelan dari mulut
masuk melalui Faring dan diteruskan ke kerongkongan. Pada dinding
kerongkongan terjadi gerakan peristaltik, yaitu gerakan meremas-remas yang
mendorong makanan menuju lambung.

3. Lambung

Di lambung terjadi pencernaan kimiawi, dimana makanan dicerna oleh enzim


dalam getah lambung yang dihasilkan oleh sel kelenjar dinding lambung.
Getah lambung terdiri dari:
1. Pepsin: enzim yang fungsinya memecah protein menjadi pepton
2. Asam Klorida (HCl): asam yang berfungsi untuk membunuh kuman dan
bakteri pada makananan dan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.

fungsi lambung untuk:


1. Mencerna protein
2. Menyimpan makanan (selama 2-5 jam)
3. Mematikan mikroorgansime berbahaya yang ada di lambung karena ada
asam lambung
4. Setelah melalui pencernaan di lambung, makanan akan perlahan-perlahan
didorong masuk ke usus halus.

3. Pankreas, Hati dan Empedu


Hati adalah organ pelengkap dalam sistem pencernaan karena akan membentuk
cairan empedu yang diperlukan dalam proses pencernaan lemak. Empedu tersebut
lalu akan ditampung di kantung empedu, sebelum digunakan di usus halus.
Kantung empedu fungsinya menyalurkan empedu ke usus halus ya. Kalau hati
yang akan menghasilkan empedu.
Pankreas berfungsi untuk memproduksi enzim pencernaan untuk mencerna
karbohidrat, protein dan lemak di usus halus. Selain itu, pankreas juga akan
menghasilkan senyawa bikarbonat, yang akan menetralkan makanan dari lambung
yang sifatnya asam, sehingga tidak melukai dinding usus halus.

4. Usus Halus

Usus halus merupakan organ pencernaan yang terletak di antara lambung dan
usus besar. Bentuknya berupa saluran dengan panjang sekitar 670 cm sampai 760
cm. Nah, usus halus bisa dibedakan lagi menjadi 3 bagian, yaitu duodenum,
jejunum, dan ileum.
Duodenum (usus dua belas jari) berfungsi sebagai tempat pencernaan makanan
secara kimiawi. Caranya, makanan dari lambung yang masuk ke duodenum akan
dinetralkan dulu oleh senyawa bikarbonat dari pankreas. Lalu, lanjut dicerna
menggunakan enzim amilase, lipase, dan tripsin dari pankreas, serta enzim maltase
yang dihasilkan usus halus itu sendiri.
Amilase akan memecah amilum jadi maltosa. Maltosanya lalu lanjut dipecah
jadi glukosa oleh enzim maltase. Kalau lipase memecah lemak jadi asam lemak dan
gliserol. Ini dilakukan dengan bantuan empedu ya, yang akan mengemulsikan lemak
sehingga enzim lipase bisa bekerja. Sementara itu, tripsin akan memecah pepton
jadi asam amino.
Glukosa, asam lemak, gliserol, dan asam amino tadi merupakan bentuk zat gizi
sederhana yang siap diserap tubuh. Penyerapannya terjadi di bagian usus halus
berikutnya yaitu jejunum dan ileum. Berarti jejunum (usus kosong) dan ileum (usus
penyerapan) sama-sama berfungsi sebagai tempat penyerapan sari makanan atau
zat gizi sederhana. Makanya, strukturnya dipenuhi vili atau jonjot usus yang
berfungsi memperluas area penyerapan sari makanan.
5. Usus Besar

Usus besar adalah organ pencernaan yang terhubung dengan usus halus. Sisa
makanan yang tidak bisa dicerna dan diserap tubuh lalu akan diteruskan ke usus
besar. Ini karena usus besar berfungsi untuk membusukkan sisa makanan tadi
membentuk feses, dengan dibantu oleh bakteri Escherichia coli.

Usus besar terdapat beberapa bagian, yaitu:


A. kolon sebagai tempat pemadatan feses atau penyerapan kembali air dari zat
sisa makanan
B. rektum sebagai tempat menyimpan feses sementara waktu.

Selain itu, ada pula umbai cacing, yaitu bagian yang berbentuk memanjang
seperti cacing. Bagian ini bisa membengkak jika ada sisa makanan yang tersumbat
di dalamnya, lalu menimbulkan penyakit usus buntu.

6. Anus
Berfungsi sebagai tempat pembuangan zat sisa makanan atau feses.

Gangguan Sistem Pencernaan

Gangguan ini bisa disebabkan oleh berbagai hal seperti bakteri pada makanan, stress,
atau infeksi. Seperti:

a. Sariawan : disebabkan oleh luka tergigit, kekurangan vitamin C.


b. Konstipasi (sembelit) : kesukaran dalam proses defekasi (buang air Abesar)
c. Diare : feses yang sangat cair akibat peristaltik terlalu cepat
d. Apendisitis : radang usus buntu
e. Peritonitis : infeksi pada rongga perut
f. Sirosis hati : radang pada hati
2. Sistem Pencernaan Pada Hewan Ruminansia

Sapi merupakan salah satu hewan ruminansia atau biasa disebut hewan
memamah biak yang dapat mengunyah makanan dua kali sebelum akhirnya dicerna
tubuh dan diubah menjadi energi.
Hewan ruminansia merupakan hewan pemamah biak pemakan tumbuhan
(herbivora). Sistem pencernaan pada hewan ruminansia lebih unik dibandingkan dengan
manusia. Hewan ruminansia dapat mengunyah atau memamah makanannya melalui
dua fase. Fase pertama terjadi pada saat awal makanan masuk, makanan hanya
dikunyah sebentar dan masih dalam tekstur yang kasar. Selanjutnya makanan akan
disimpan di dalam rumen lambung. Fase kedua yaitu ketika rumen sudah penuh, hewan
ruminansia akan mengeluarkan makanan yang dikunyahnya tadi untuk dikunyah
kembali hingga teksturnya lebih halus. Kemudian makanan akan masuk ke dalam
lambung lagi.
Terdapat 5 organ pencernaan pada hewan ruminansia yang berperan dalam
proses pencernaan makanan di dalam tubuh. Organ-organ tersebut saling terhubung
satu sama lain sehingga membentuk suatu sistem pencernaan. Berikut ini adalah
ilustrasi sistem pencernaan hewan ruminansia:

Organ-organ pada hewan ruminansia beserta fungsinya sebagai berikut:

1. Rongga mulut (Cavum Oris)


Rongga mulut berfungsi sebagai tempat masuknya makanan dan dimulainya
proses pencernaan. Rahang hewan ruminansia dapat bergerak menyamping untuk
menggiling makanan.
2. Esofagus (kerongkongan)
Esofagus berfungsi sebagai jalur penghubung antara rongga mulut dengan
lambung. Makanan hanya melewati esofagus tanpa melalui proses apapun, hal ini
karena kerongkongan ruminansia umumnya sangat pendek sekitar 5 cm, tetapi
mampu melebar untuk menyesuaikan ukuran dan tekstur makanan.

3. Lambung
Makanan yang telah melewati esofagus kemudian akan menuju lambung. Proses
pencernaan pada lambung yang pertama untuk menampung makanan sementara
sebelum dikeluarkan kembali. Selain itu lambung berfungsi dalam proses
pembusukan makanan dan menghasilkan enzim selulase yang dapat mengurai
selulosa. Berikut ini adalah bagian-bagian lambung hewan ruminansia:

4. Usus Halus
Usus halus berfungsi menyerap sari-sari makanan yang telah diproses di dalam
lambung. Sari-sari makanan yang diserap kemudian diedarkan ke seluruh tubuh dan
diubah menjadi energi.
5. Anus
Setelah sari-sari makanan diserap oleh usus halus, sisa proses penyerapan akan
dibawa menuju anus. Sisa ampas makanan tersebut akan dikeluarkan melalui anus.

Anda mungkin juga menyukai