Kelas : .........................................
MATERI 10 Kelompok : .....................................
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat mendeskripsikan atom dan senyawa sebagai unit terkecil penyusun materi serta
sel sebagai unit terkecil penyusun makhluk hidup, mengidentifikasi sistem organisasi kehidupan
serta melakukan analisis untuk menemukan keterkaitan sistem organ dengan fungsinya serta
kelainan atau gangguan yang muncul pada sistem organ tertentu (sistem pencernaan, sistem
peredaran darah, sistem pernafasan dan sistem reproduksi).
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kajian literatur peserta didik dapat menjelaskan organ-organ yang berperan dalam
proses pencernaan makanan dengan benar
2. Melalui diskusi dan kerja kelompok peserta didik dapat mengaitkan struktur organ
pencernaan makanan serta fungsinya dengan benar
3. Melalui kajian literatur peserta didik dapat menjelaskan berbagai enzim yang berperan
dalam sistem pencernaan makanan dengan benar
MATERI
A. SISTEM PENCERNAAN
Masih ingatkah kamu bahwa makanan diperlukan oleh tubuh untuk memasok energi?
Makananyang kamumakan harus dicrna agar tubuh kita bisa mendapatkan nutrisi untuk
memelihara semua fungsi tubuh kita. Makanan diproses dalam tubuh melalui empat tahap,
yaitu: ingesti (proses memasukkan makanan ke dalam mulut), digesti (pencernaan),
absorbsi (penyerapan), dan defekasi (pembuangan). Pada saat makanan masuk ke dalam
mulut, proses pencernaan dimulai. Pencernaan merupakan proses memecah makanan
menjadi molekul yang lebih kecil, sehingga dapat diserap oleh tubuh melalui pembuluh
darah. Selanjutnya, molekul makanan dari darah masuk ke dalam sel melintasi membran
sel. Molekul yang tidak digunakan dan tidak dibutuhkan oleh tubuh akan dikeluarkan dari
tubuh melalui sistem ekskresi seperti keringat dan urin. Makanan yang tidak tercerna akan
dibuang melalui anus berupa feses, proses ini disebut defekasi atau pembuangan.
1. Mulut
Masih ingatkah kamu bahwa pencernaan ingesti terjadi di mulut? Di dalam rongga mulut,
terdapat gigi, lidah, dan kelenjar air liur (saliva). Air liur mengandung mukosa
(lendir),senyawa antibakteri dan enzim amilase (ptialin )yang berfungsi mengubah amilum
menjadi gula (maltosa ). Pencernaan makanan di rongga mulut terjadi secara mekanik dan
kimiawi. Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan dalam rongga mulut dan membantu
mendorong makanan. Kelenjar ludah menghasilkan air ludah. Kelenjar ludah dalam rongga
mulut ada tiga pasang, yaitu :
1. Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga
2. Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah
3. Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah
2. Kerongkongan (Esofagus)
Setelah melalui rongga mulut, makanan yang berbentuk bolus akan masuk ke dalam tekak
(faring). Faring adalah saluran yang memanjang dari bagian belakang rongga mulut sampai
ke permukaan kerongkongan (esofagus). Pada pangkal faring terdapat katup pernapasan
yang disebut epiglotis. Epiglotis berfungsi untuk menutup ujung saluran pernapasan (laring)
agar makanan tidak masuk ke saluran pernapasan. Setelah melalui faring, bolus menuju ke
esofagus (kerongkongan). Otot kerongkongan berkontraksi sehingga menimbulkan gerakan
meremas yang mendorong bolus ke dalam lambung. Gerakan otot kerongkongan ini disebut
gerakan peristaltik.
3. Lambung
Terdiri dari 3 bagian, yaitu kardiak (bagian atas), fundus (bagian tengah), dan pilorus (bagian
bawah). Lambung bagian tengah menghasilkan getah lambung yang terdiri atas :
o Asam lambung (HCl ) berfungsi untuk membunuh kuman penyakit yang masuk melalui
makanan, megaktifkan pepsinogen menjadi pepsin
o Enzim Pepsin mengubah protein menjadi pepton
o Enzim renin berfungsi untuk menggumpalkan protein susu ( casein )
Setelah dari esophagus, makanan masuk ke lambung. Di dalam lambung terjadi pencernaan
mekanik dan kimia. Secara mekanik otot lambung berkontraksi mengaduk-aduk bolus.
Secara kimiawi bolus tercampur dengan getah lambung yang mengandung HCl, enzim
pepsin, dan renin. Setelah melalui proses pencernaan selama 2-4 jam bolus menjadi bahan
berwarna kekuningan yang disebut kimus (bubur usus). Kimus akan masuk sedikit demi
sedikit ke dalam usus halus.
4. Usus Halus
Kimus telah sampai di usus halus. Usus halus memiliki panjang sekitar 8,25m meter. Usus
halus terdiri atas tiga bagian, yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus tengah (jejunum),
dan usus penyerapan (ileum).
a. Usus dua belas jari (duodenum) dengan panjang sekitar 0,25 m.
Pada duodenum terdapat saluran yang terhubung dengan kantung empedu dan
pankreas. Empedu yang dihasilkan oleh hati berfungsi untuk mengemulsikan lemak.
Cairan pankreas mengandung enzim tripsin, amilase, dan lipase.
o Tripsin berfungsi untuk mengubah protein menjadi asam amino,
o Amilase (amilopsin) berfungsi mengubah zat tepung yang telah tercerna sebagian
menjadi gula sederhana ( maltosa )
o Lipase berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Cairan empedu juga bekerja mengemulsikan lemak pada kimus dengan cara mengubah
lemak menjadi larut dengan air. Pankreas juga menghasilkan hormon insulin yang
berfungsi menurunkan kadar gula darah.
Struktur usus manusia yang berkelok-kelok, baik bagian luar maupun bagian dalam,
berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan. Semakin luas bidang permukaan
bagian dalam usus, maka vili yang berperan dalam proses penyerapan juga akan
semakin baik.
5. Usus Besar
Usus besar atau kolon memiliki panjang ± 1 meter dan terdiri atas
o kolon (mendatar) ascendens,
o kolon (menurun) transversum,
o kolon decendens, dan berakhir pada anus.
Diantara usus halus dan usus besar terdapat usus buntu (sekum). Pada ujung sekum
terdapat tonjolan kecil yang disebut umbai cacing (appendiks) yang berisi sejumlah sel darah
putih yang berperan dalam imunitas .
Bahan makanan yang sampai pada usus besar merupakan zat-zat sisa. Zat-zat sisa berada
dalam usus besar selama 1 sampai 4 hari. Zat sisa tersebut terdiri atas sejumlah besar air
dan bahan makanan yang tidak dapat tercerna, misalnya selulosa. Usus besar berfungsi
mengatur kadar air pada sisa makanan. Bila kadar air pada sisa makanan terlalu banyak,
maka dinding usus besar akan menyerap kelebihan air tersebut. Sebaliknya, bila sisa
makanan kekurangan air, maka dinding usus besar akan mengeluarkan air dan mengirimnya
ke sisa makanan. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli yang membantu
membusukkan sisa-sisa makanan tersebut. Bakteri Escherichia coli mampu membentuk
vitamin K dan B12. Sisa makanan yang tidak terpakai oleh tubuh beserta gas-gas yang
berbau disebut tinja (feses) akan dikeluarkan melalui anus.
1. Hati
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh, berada pada bagian rongga perut
sebelah kanan di bawah diafragma. Hati berperan dalam proses detoksifikasi. Ketika
dalam darah terkandung beberapa zat yang berbahaya dan bersifat racun maka hati
akan menetralisir racun tersebut sehingga tidak berbahaya bagi tubuh.
Hati merupakan organ penyimpanan. Hati akan memindahkan zat besi (Fe) dan vitamin
A, D, E, K, dan B12 dari darah dan menyimpannya. Hati juga berperan dalam menjaga
keseimbangan kadar glukosa darah. Ketika kadar glukosa dalam darah rendah, hati akan
melepaskan glukosa dengan cara memecah glikogen. Bahkan, jika dibutuhkan hati
akan mengubah gliserol, asam lemak, dan asam amino menjadi glukosa. Selain itu, hati
juga mengatur kadar kolesterol dalam darah. Kolesterol akan diubah menjadi asam kolik
(cholic acid) yang berfungsi untuk mengemulsi lemak. Sel-sel hati akan mengeluarkan
getah yang mengandung kolesterol, asam kolik, garam empedu, lesitin, bilirubin, dan
elektrolit. Getah ini disebut dengan getah empedu.
2. Kantung empedu
Kantung empedu merupakan organ yang berada di bawah hati. Kantung ini akan
menyimpan getah empedu yang dihasilkan oleh hati. Getah empedu berwarna kuning
kehijauan karena mengandung pigmen bilirubin. Bilirubin merupakan pigmen yang
terbentuk dari pemecahan hemoglobin. Getah empedu akan dikeluarkan ke usus halus
dan berperan dalam mengemulsi lemak. Dengan demikian, lemak akan terpecah
menjadi butiran-butiran kecil sehingga lebih mudah dicerna oleh enzim pencernaan dan
melanjutkan proses pemecahan hingga dapat diserap oleh tubuh
3. Pankreas
Pankreas merupakan organ yang berada di balik perut di belakang lambung. Sel-sel pada
pankreas akan menghasilkan carian pankreas, yang akan masuk ke dalam duodenum
melalui saluran pankreas. Getah pankreas mengandung sodium bikarbonat (NaHCO )
dan enzim- enzim pencernaan yang berperan dalam pemecahan karbohidrat, protein,
3
dan lemak. Pankreas juga merupakan kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon
insulin. Hormon insulin ini berfungsi mengatur proses pengubahan glukosa dalam
darah menjadi glikogen yang disimpan dalam hati. Adanya hormon insulin inilah yang
mengontrol keseimbangan jumlah glukosa dalam darah. Apabila terjadi gangguan dalam
produksi insulin maka dapat mengakibatkan penyakit diabetes.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat mendeskripsikan atom dan senyawa sebagai unit terkecil penyusun materi serta
sel sebagai unit terkecil penyusun makhluk hidup, mengidentifikasi sistem organisasi kehidupan
serta melakukan analisis untuk menemukan keterkaitan sistem organ dengan fungsinya serta
kelainan atau gangguan yang muncul pada sistem organ tertentu (sistem pencernaan, sistem
peredaran darah, sistem pernafasan dan sistem reproduksi).
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kajian literatur peserta didik dapat menjelaskan organ-organ yang berperan dalam
proses pencernaan makanan dengan benar
2. Melalui diskusi dan kerja kelompok peserta didik dapat mengaitkan struktur organ
pencernaan makanan serta fungsinya dengan benar
3. Melalui kajian literatur peserta didik dapat menjelaskan berbagai enzim yang berperan
dalam sistem pencernaan makanan dengan benar