Anda di halaman 1dari 11

TUGAS IPA

NAMA: PRIMA GITA CAHYANI


NIM: A1G120023
KELAS: A SEMESTER 2

DOSEN
Hikmawati S.Pd M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

2021
Mekanisme Sistem Organ pada Manusia

1. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan adalah kumpulan organ yang saling terintegrasi untuk melakukan
proses pengubahan makromolekul menjadi molekul-molekul yang bisa diserap oleh tubuh
(mikromolekul).
Secara umum, pencernaan dibagi menjadi pencernaan secara mekanik dan pencernaan
Secara kimiawi. Pencernaan secara mekanik, adalah proses pengubahan makanan dari Bentuk
kasar menjadi bentuk kecil atau halus. Proses ini dilakukan dengan menggunakan gigi Di
dalam mulut. Sedangkan Pencernaan secara kimiawi, adalah proses perubahan makanan Dari
zat yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan enzim, yang terjadi Mulai
dari mulut, lambung, dan usus.
Mekanisme yang berlangsung pada sistem pencernaan manusia yang Melibatkan
organ-organ penyusunnya berupa
a. Mulut
Proses pencernaan makanan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut, rongga
Mulut merupakan awal saluran pencernaan. Pada mulut terjadi pencernaan secara
mekanik Dan kimiawi. Di dalam mulut terdapat lidah, gigi, dan kelenjar ludah. Lidah
dan gigi berperan Dalam pencernaan makanan secara mekanik melalui kunyahan.
Lidah (Lingua) berperan dalam pencernaan makanan secara mekanik. Lidah
membantu Dalam proses mengunyah, menelan, mengenali rasa, dan mengenali tekstur
makanan. Selain Itu, lidah juga berfungsi sebagai alat pengecap yang dapat merasakan
manis, asin, pahit, dan Asam. Saraf pada lidah juga sensitif terhadap panas, dingin,
dan tekanan. Gigi berfungsi dalam menghancurkan makanan menjadi ukuran yang
lebih kecil, sehingga memudahkan enzim amilase bekerja. Gigi terdiri dari gigi taring,
geraham, serta gigi seri. Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva).
Ludah berfungsi untuk Melarutkan makanan, memudahkan penelanan, dan
melindungi selaput mulut terhadap Panas, dingin, asam, dan basa. Di dalam ludah
terdapat enzim ptialin ( amilase) yang Berfungsi mengubah makanan dalam mulut
yang mengandung zat karbohidrat ( amilum) Menjadi gula sederhana jenis maltosa.
b. Kerongkongan (Esofagus)
Makanan setelah dicerna di dalam mulut akan bergerak masuk ke dalam
kerongkongan (esofagus). Pada dinding kerongkongan terjadi gerakan peristaltik,
yaitu gerakan meremas-remas yang mendorong makanan menuju lambung. Makanan
berada di Dalam kerongkongan hanya sekitar enam detik. Makanan sebelum masuk
ke dalam esofagus Akan melewati tekak atau faring. Faring merupakan pertemuan
antara saluran pencernaan Dan saluran pernapasan. Agar makanan tidak masuk ke
saluran pernapasan, pada faring Terdapat epiglotis. Pada saat menelan, epiglotis akan
menutup saluran pernapasan. Otot Kerongkongan dapat berkontraksi secara
bergelombang sehingga mendorong makanan Masuk ke dalam lambung.
c. Lambung
Lambung terdiri atas empat bagian, yaitu bagian kardiak, fundus, badan lambung, dan
Pilorus. Kardiak adalah lanjutan dari muara lambung, berdekatan dengan hati dan
Berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan langsung dengan usus dua
belas Jari (Duodenum). Di bagian ujung kardiak terdapat klep atau spingter yang
disebut spingter Esofageal, sedangkan di ujung pilorus terdapat spingter pilorus.
Spingter esofageal berfungsi Untuk menjaga makanan agar tetap di lambung dan
hanya akan terbuka pada saat makanan Masuk atau pada saat muntah.
Di lambung terjadi pencernaan kimiawi, dimana makanan dicerna oleh enzim dalam
getah lambung yang dihasilkan oleh sel kelenjar dinding lambung. Getah lambung
terdiri dari: Pepsin dan Asam Klorida (HCl). Lambung berfungsi untuk Mencerna
protein, Menyimpan makanan (selama 2-5 jam) dan Mematikan mikroorgansime
berbahaya yang ada di lambung karena ada asam lambung.
d. Hati, Empedu dan Pankreas
Hati terletak di bawah sekat rongga badan dan mengisi sebagian besar bagian atas
rongga perut sebelah kanan. Hati adalah organ pelengkap dalam sistem pencernaan
karena akan membentuk cairan empedu yang diperlukan dalam proses pencernaan
lemak. Empedu tersebut lalu akan ditampung di kantung empedu, sebelum digunakan
di usus halus. Saluran pankreas bermuara di dalam Usus dua belas jari (duodenum)
bersama dengan saluran empedu. Pankreas berfungsi untuk memproduksi enzim
pencernaan untuk mencerna karbohidrat, protein dan lemak di usus halus. Selain itu,
pankreas juga akan menghasilkan senyawa bikarbonat, yang akan menetralkan
makanan dari lambung yang sifatnya asam, sehingga tidak melukai dinding usus
halus.
e. Usus Halus (Intestinum)
Makanan setelah dicerna di dalam lambung akan masuk ke dalam usus halus
(intestinum). Usus halus merupakan suatu saluran menyerupai selang dengan diameter
Sekitar 2,5 cm. Usus halus bisa dibedakan lagi menjadi 3 bagian, yaitu duodenum,
jejunum, dan ileum. Duodenum (usus dua belas jari) berfungsi sebagai tempat
pencernaan makanan secara kimiawi. Caranya, makanan dari lambung yang masuk ke
duodenum akan dinetralkan dulu oleh senyawa bikarbonat dari pankreas. Lalu, lanjut
dicerna menggunakan enzim amilase, lipase, dan tripsin dari pankreas, serta enzim
maltase yang dihasilkan usus halus itu sendiri. Amilase akan memecah amilum jadi
maltosa. Maltosanya lalu lanjut dipecah jadi glukosa oleh enzim maltase. Kalau lipase
memecah lemak jadi asam lemak dan gliserol. Ini dilakukan dengan bantuan empedu
ya, yang akan mengemulsikan lemak sehingga enzim lipase bisa bekerja. Sementara
itu, tripsin akan memecah pepton jadi asam amino. Glukosa, asam lemak, gliserol,
dan asam amino tadi merupakan bentuk zat gizi sederhana yang siap diserap tubuh.
Penyerapannya terjadi di bagian usus halus berikutnya yaitu jejunum dan ileum.
Berarti jejunum (usus kosong) dan ileum (usus penyerapan) sama-sama berfungsi
sebagai tempat penyerapan sari makanan atau zat gizi sederhana. Makanya,
strukturnya dipenuhi vili atau jonjot usus yang berfungsi memperluas area penyerapan
sari makanan.
f. Usus Besar
Usus besar adalah organ pencernaan yang terhubung dengan usus halus. Sisa makanan
yang tidak bisa dicerna dan diserap tubuh lalu akan diteruskan ke usus besar. Ini
karena usus besar berfungsi untuk membusukkan sisa makanan tadi membentuk feses,
dengan dibantu oleh bakteri Escherichia coli. Agar sisa makanan yang masuk ke
dalam usus besar tidak kembali ke usus halus, terdapat katup yang membatasi
keduanya. Katup tersebut dinamakan katup ileosekal.
g. Anus
Di dalam usus besar, feses didorong secara teratur dan lambat oleh gerakan peristaltik
Menuju ke rektum (poros usus) yang merupakan bagian akhir dari saluran
pencernaan. Bagian bawah poros usus itu akhirnya bermuara pada lubang dubur yang
nantinya Mengeluarkan feses. Gerakan peristaltik dikendalikan oleh otot polos (otot
tak sadar). Akan Tetapi, pada saat buang air besar otot spingter di anus dipengaruhi
oleh otot lurik (otot Sadar). Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan
sadar, yaitu dengan adanya Kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan
mengendurnya otot spingter anus dan Kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya, feses
dapat terdorong ke luar anus.

2. Sistem Pernapasan
Sistem pernapasan adalah sistem organ yang berfungsi untuk pertukaran gas (oksigen
dan karbon dioksida). Alat atau organ pernapasan terdiri dari 3 struktur, yakni hidung, saluran
pernapasan, dan paru-paru. Khusus saluran pernapasan merupakan gabungan beberapa organ,
yakni faring, laring, trakea, bronkhus, bronkheolus, dan alveolus.
Proses pernapasan pada manusia dimulai dari hidung. Udara yang diisap pada waktu
menarik nafas (inspirasi) biasanya masuk melalui lubang hidung (nares) kiri dan kanan selain
melalui mulut. Pada saat masuk, udara disaring oleh bulu hidung yang terdapat di bagian
dalam lubang hidung. Pada waktu menarik napas, otot diafragma berkontraksi. Semula
kedudukan diafragma melengkung keatas sekarang menjadi lurus sehingga rongga dada
menjadi mengembang. Hal ini disebut pernapasan perut. Bersamaan dengan kontraksi otot
diafragma, otot-otot tulang rusuk juga berkontraksi sehingga rongga dada mengembang. Hal
ini disebut pernapasan dada. Akibat mengembangnya rongga dada, maka tekanan dalam
rongga dada menjadi berkurang, sehingga udara dari luar masuk melalui hidung selanjutnya
melalui saluran pernapasan akhirnya udara masuk ke dalam paru-paru, sehingga paru-paru
mengembang.
Setelah melewati rongga hidung, udara masuk ke kerongkongan bagian atas (naro-
pharinx) lalu kebawah untuk selanjutnya masuk tenggorokan (larynx). Setelah melalui
tenggorokan, udara masuk ke batang tenggorok atau trachea, dari sana diteruskan ke saluran
yang bernama bronchus atau bronkus. Saluran bronkus ini terdiri dari beberapa tingkat
percabangan alveolus di paru-paru.
Udara yang diserap melalui alveoli akan masuk ke dalam kapiler yang selanjutnya
dialirkan ke vena pulmonalis atau pembuluh balik paru-paru. Gas oksigen diambil oleh darah.
Dari sana darah akan dialirkan ke serambi kiri jantung dan seterusnya.
Selanjutnya udara yang mengandung gas karbon dioksida akan dikeluarkan melalui
hidung kembali. Pengeluaran napas disebabkan karena melemasnya otot diafragma dan otot-
otot rusuk dan juga dibantu dengan berkontraksinya otot perut. Diafragma menjadi
melengkung ke atas, tulang-tulang rusuk turun ke bawah dan bergerak ke arah dalam,
akibatnya rongga dada mengecil sehingga tekanan dalam rongga dada naik. Dengan naiknya
tekanan dalam rongga dada, maka udara dari dalam paru-paru keluar melewati saluran
pernapasan.
3. Sistem Peredaran Darah

Sistem peredaran darah dan sistem peredaran getah bening merupakan satu kesatuan
dalam sistem sirkulasi atau transportasi. Dinamakan sistem transportasi karena darah
berfungsi mengangkut zat-zat makanan dan mengedarkan gas-gas pernapasan ke seluruh
tubuh. Alat peredaran darah manusia terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Jantung
berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh. Selain jantung, terdapat pembuluh darah
Sebagai pendukung sistem peredaran darah.
Darah beredar ke seluruh tubuh di dalam pembuluh darah. Oleh karena itu, disebut
peredaran tertutup. Menurut fungsinya, pembuluh darah dibedakan menjadi pembuluh darah
kapiler, pembuluh nadi, dan pembuluh darah balik. Peredaran darah manusia merupakan
peredaran darah tertutup karena darah yang dialirkan dari dan ke seluruh tubuh melalui
pembuluh darah dan darah mengalir melewati jantung sebanyak dua kali sehingga disebut
sebagai peredaran darah ganda yang terdiri dari :
a. Peredaran darah besar / sistemik
Peredaran darah sistemik merupakan peredaran darah yang mengalirkan darah yang
kaya oksigen dari bilik (ventrikel) kiri jantung lalu diedarkan ke seluruh jaringan tubuh.
Oksigen bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya
karbondioksida dibawa melalui vena menuju serambi kanan (atrium) jantung.
b. Peredaran darah kecil / pulmonal
Peredaran darah pulmonal merupakan peredaran darah yang mengalirkan darah dari
jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung. Darah yang kaya karbondioksida dari bilik
kanan dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, di alveolus paru-paru darah tersebut
bertukar dengan darah yang kaya akan oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke serambi
kiri jantung melalui vena pulmonalis.

4. Sistem Ekskresi
Proses metabolisme tubuh meliputi proses menghasilkan energi dan zat yang berguna
bagi tubuh. Dalam proses metabolisme, dihasilkan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh.
Zat-zat ini harus dikeluarkan dari tubuh karena dapat membahayakn tubuh. Proses
pengeluaran zat-zat sisa dari dalam tubuh disebut ekskresi. Pembuangan zat sisa dari dalam
tubuh ditunjukkan pada berbagai proses, yaitu pengeluaran keringat, pengeluaran urin,
pengeluaran gas CO2 dan H2O, serta pengeluaran urea dan cairan empedu. Sistem ekskresi
pada manusia melibatkan organ ekskresi berupa ginjal, kulit, paru-paru, dan hati.
Mekanisme Organ Ekskresi yaitu
a. Ginjal
Pada ginjal terjadi proses pembentukan urine. Urine ini merupakan hasil sisa
metabolime tubuh manusia. Proses pembentukan urin melalui 3 tahap yaitu filtrasi, reabsorsi
dan sekresi atau augmentasi.
 Filtrasi, Darah yang akan disaring dialirkan melalui afferent atriole menuju
glomerulus dan terjadilah filtrasi atau penyaringan. Pada glomerulur terdapat sel-sel
endotelium kapiler yang berpori sehingga pori tersebut sebagai penyaring. Sel darah
dan molekul protein tetap di dalam kapiler darah kemudian menuju ke efferent atriole.
Zat yang tersaring keluar dan menuju ke tubulus proximal ini dalam bentuk urine
primer.
 Reabsorpsi atau Penyerapan Kembali, Zat yang direabsopsi yaitu asam amino,
glukosa, ion Na, K, Ca2+, Cl+, HCO3-, dan HbO42-.
Urine primer dari glomerulus menuju ke tubulus kontortus proksimal dan terjadilah
proses reabsorpsi hingga mencapai lengkung henle. Dan terbentuklah urine sekunder.
Kandungan urine sekunder yaitu garam, urea, air, dan pigemn empedu yang memberi
warna dan bau khas pada urine.
 Sekresi atau Augmentasi, Augmentasi terjadi di medula dan tubulus kontortus distal.
Urine sekunder yang tadi sudah dihasilkan kemudian masuk ke tubulus kontortus
distal. Kemudian pembuluh darah menambahkan zat lain yang tidak digunakan seperti
H+, kreatinin, amonia dan urea. Urine ini tidak mengandung protein dan glukosa.
Setelah itu urine yang terbentuk dibawa ke tubulus kolektivus dan di salurkan ke
pelvis renalis. Dan kemudian terbentuk urin yang sesungguhnya. Kemudian urine
dibawa ke uretra melalui ureter.

b. Paru-Paru
Paru-paru selain berfungsi sebagai sistem pernapasan juga sebagai sistem ekskresi.
Hasil metabolisme dari paru-paru yaitu berupa karbondioksida. Mekanisme kerja paru-paru
yaitu
 Dalam alveolus terjadi proses pertukaran gas O2 dan CO2
 Setelah O2 dibebaskan, sel darah merah menangkap CO2 sebagai hasil metabolisme
tubuh yang dibawa ke paru-paru
 Di alveolus uap dan CO2 disekresikan oleh kapiler darah dan dikeluarkan dari paru-
paru melalui hidung

c. Kulit
Kulit merupakan alat pengeluaran (eksresi) yang mengeluarkan zat sisa berupa
keringat. Di dalam keringat terkandung zat sisa terutama garam. Struktur kulit manusia terdiri
atas epidermis, dermis dan subkutan.
Kulit berfungsi dalam ekskresi dengan perantaraan dua kelenjar eksokrinnya, yaitu
Kelenjar sebasea dan kelenjar keringat:
1). Kelenjar sebasea
Kelenjar sebasea merupakan kelenjar yang melekat pada folikel rambut dan Melepaskan lipid
yang dikenal sebagai sebum menuju lumen. Sebum dikeluarkan ketika Muskulus arektor pili
berkontraksi menekan kelenjar sebasea sehingga sebum dikeluarkan ke Folikel rambut lalu ke
permukaan kulit. Sebum tersebut merupakan campuran dari Trigliserida, kolesterol, protein,
dan elektrolig. Sebum berfungsi menghambat pertumbuhan Bakteri, melumasi dan
memproteksi keratin.
2). Kelenjar keringat
Walaupun stratum korneum kedap air, namun sekitar 400 mL air dapat keluar dengan cara
menguap melalui kelenjar keringat tiap hari. Seorang yang bekerja dalam ruangan
mengekskresikan 200 mL keringat tambahan, dan bagi orang yang aktif jumlahnya lebih
banyak lagi. Selain mengeluarkan air dan panas, keringat juga merupakan sarana
untukbmengekskresikan garam, karbondioksida, dan dua molekul organik hasil pemecahan
protein yaitu amoniak dan urea. Terdapat dua jenis kelenjar keringat, yaitu kelenjar keringat
apokrin dan kelenjar keringat merokrin.
d. Hati
Dari beberapa fungsi hati, yang terkait dengan fungsi ekskresi adalah 1) menghasilkan
Getah Empedu. Getah empedu dihasilkan dari hasil perombakan sel darah merah. Getah ini
ditampung di dalam kantung empedu kemudian disalurkan ke usus 12 jari. Getah empedu
pada dasarnya terdiri atas dua komponen yaitu garam empedu dan zat warna empedu. Garam
empedu berfungsi dalam proses pencernaan makanan yaitu untuk mengemulsi lemak.
Sedangkan zat warna empedu tidak berfungsi sehingga harus diekskresikan. Zat warna
empedu yang diekskresikan ke usus 12 jari, sebagian menjadi sterkobilin, yaitu zat yang
mewarnai feses dan beberapa diserap kembali oleh darah dibuang melalui ginjal sehingga
membuat warna pada urine yang disebut urobilin. Kedua zat ini mengakibatkan warna feses
dan urine kuning kecoklatan. 2) Menghasilkan Urea Urea adalah salah satu zat hasil
perombakan protein. Karena zat ini beracun bagi tubuh maka harus dibuang keluar tubuh.
Dari hati urea diangkut ke ginjal untuk dikeluarkan bersama urine.

5. Panca Indra

Panca indra adalah bagian organ yang dimana khusus untuk menerima segala macam
jenis rangsangan tertentu.
Panca indra tersbeut memiliki saraf yang berfungsi sebagai alat perantara agar dapat
membawa kesan dari sebuah rasa (sensory impression), selanjutnya sensor dari panca indra
tersebut diteruskan ke otak dimana otak merupakan tempat perasaan itu ditafsirkan.
Sistem saraf tersbut harus dapat menerima serta memproses informasi mengenai dunia
luar yang dirasa untuk kepentingan bereaksi, berkomunikasi, serta menjaga tubuh agar tetap
sehat dan aman. Sebagian besar informasi yang di dapat berasal dari indra perasa yaitu :
mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit.
Sel yang berada di dalam organ indra perasa itu menerima rangsangan mentah, lalu
diterjemahkan menjadi sinyal yang dapat digunakan si sistem saraf. Kemudian, sistem saraf
tersebut menyalurkan rangsangan tersebut menuju otak, hingga pada akhirnya diterjemahkan
ke sebagai penglihatan, suara (pendengaran), penciuman, rasa (gustasi), serta sentuhan
(persepsi taktil).
a. Mata
Mata merupakan indra penglihat yang mendapatkan rangsangan berupa cahaya
(fotooreseptor). Mata sendiri terdiri dari beberapa susunan yaitu alat tambahan mata, bola
mata, otot bola mata, dan saraf optik II.
Bagian-bagian mata beserta fungsinya:
 Kornea mata, berfungsi untuk menerima sebuah rangsangan berupa cahaya serta
langsung meneruskannya ke bagian mata yang lebih dalam.
 Lensa mata memiliki fungsi untuk meneruskan sekaligus memfokuskan pada cahaya
agar bayangan benda jatuh tepat ke lensa mata.
 Iris memiliki fungsi sebagai tempat untuk mengatur banyak sedikitnya sebuah cahaya
yang masuk ke mata.
 Pupil memiliki fungsi sebagai saluran masuknya cahaya ke mata.
 Retina memiliki fungsi untuk membentuk sebuah bayangan benda yang langsung
dikirim oleh saraf mata menuju otak.
 Otot mata berfungsi untuk menggerakan bola mata.
 Saraf mata, memiliki fungsi untuk meneruskan rangsangan cahaya dari retina menuju
otak.
Cara kerja mata, Cahaya yang masuk ke mata diteruskan menuju aqueous humor
kemudian menuju pupil kemudian ke lensa, di bagian lensa di teruskan ke vetreous humor
kemudian diteruskan lagi ke retina, selanjutnya diteruskan ke optik dan yang terakhir menuju
otak untuk menerjemahkan cahaya menjadi sebuah gambar.
a. Telinga
Telinga merupakan indra pendengaran yang memperoleh rangsangan berupa suara
(fonoreseptor). Tak hanya itu, telinga juga memiliki fungsi lain yakni sebagai organ alat
keseimbangan badan.
Fungsi Bagian – bagian Indra Pendengar
 Daun telinga,lubang telinga dan liang pendengaran berfungsi sebagai tempat untuk
menangkap sekaligus mengumpulkan suatu gelombang bunyi yang diterima.
 Gendang telinga memiliki fungsi sebagai tempat untuk menerima sebuah rangsang
berupa bunyi sekaligus meneruskannya langsung menuju ke bagian yang lebih dalam.
 Tiga tulang pendengaran ( tulang martil, landasan dan sanggurdi) memiliki fungsi
sebagai tempat untuk memperkuat sebuah getaran dan juga meneruskannya langsung
menuju ke rumah siput atau koklea.
 Tingkap jorong, tingkap bundar, tiga saluran setengah lingkaran dan koklea (rumah
siput) memiliki fungsi sebagai tempat untuk mengubah impuls serta diteruskan
menuju otak. Pada Tiga saluran setengah lingkaran juga memiliki fungsi lain sebagai
penjaga keseimbangan tubuh.
 Saluran eustachius memiliki fungsi sebagai tempat untuk menghubungkan suatu
rongga mulut dengan telinga yang berada di bagian luar.
Cara Kerja Telinga
Getaran yang ditimbulkan oleh suara ditangkap oleh daun telinga kemudian
diteruskan ke saluran telinga lalu ke gendang telinga kemudian diteruskan lagi menuju tiga
tulang pendengaran kemudian ke rumah siput lalu menuju sel-sel rambut dalam organ korti
kemudian diteruskan lagi ke sel saraf audiotori dan yang terkahir menuju otak
b. Hidung
Hidung merupakan sebuah organ indra yang berfungsi untuk mengenali kondisi
sekitar dengan suatu aroma atau bau yang dihasilkan. Serabut-serabut yang terdapat pada
hidung merupaka saraf penciuman yang letaknya di bagian atas selaput lendir hidung.
Serabut-serabut tersebut bernama olfaktori yang memiliki fungsi untuk mendeteksi
setiap rangsangan dari setiap zat kimia dalam bentuk gas di udara (kemoreseptor).

Bagian – Bagian Hidung


 Lubang hidung memiliki fungsi sebagai tempat keluar masuknya sebuah udara
 Rambut hidung memiliki fungsi sebagai tempat untuk menyaring udara yang masuk
ke hidung ketika bernafas
 Selaput lendir memiliki fungsi sebagai tempat menempelnya kotoran yang ada di
hidung serta sebagai indra pembau.
 Serabut saraf memiliki fungsi sebagai tempat untuk mendeteksi zat kimia berupa gas
yang ada pada udara pernapasan
 Saraf pembau memiliki fungsi sebagai tempat untuk mengirimkan bau-bauan menuju
bagian otak.
Cara Kerja Hidung
Rangsangan berupa bau yang diterima lubang hidung diteruskan menuju ke epitelium
olfaktori yang kemudian diteruskan kembali ke mukosa olfaktori lalu ke saraf olfaktori
kemudian menuju ke talamus dan diteruskan lagi menuju hipotalamus hingga pada akhirnya
diteruskan menuju otak.
c. Lidah
Lidah merupakan salah satu dari jenis indra yang memiliki fungsi untuk merasakan
rangsangan berupa rasa dari suatu benda atau makanan yang masuk ke dalam mulut.
Lidah dapat merespon rangsangan tersebut sehingga menghasilkan berbagai rasa
seperti rasa manis, rasa pahit, rasa asam dan rasa asin.
Di dalam lidah terdapat dua kelompok otot yang berbeda, yaitu otot intrinsik yang
berfungsi untuk melakukan sebuah gerakan halus serta otot ekstrinsik yang berfungsi untuk
melakukan sebuah gerakan kasar ketikan sedang mengunyah atau menelan dan mengaitkan
lidah pada bagian disekitarnya
Pada bagian lidah bila kita perhatikan terdapat banyak sekali bintil-bintil, bintil
tersebut merupakan papila atau ujung saraf pengecap.
Dalam setiap bintil tersebut memiliki perannya masing-masing untuk peka terhadap
rasa tertentu berdasarkan letaknya di dalam lidah, diantaranya pada pangkal lidah berfungsi
untuk mengecap rasa pahit, tepi lidah sebagai pengecap rasa asin, serta ujung lidah untuk
mengecap rasa manis.
Pada permukaan lidah yang ditutupi oleh tiga macam papila yakni diantaranya :
 Papila sirku valata
 Papila filiformis
 Papila Fungiformis
Cara Kerja Lidah
Benda atau makanan yang memiliki rasa masuk kedalam mulut menuju papila
kemudian diteruskan menuju saraf gustatori selanjutnya menuju medula oblongata kemudian
diteruskan kembali menuju talamus dan yang terakhir diteruskan menuju otak.

6. Sistem Gerak
Adanya gerak pada manusia ini lantaran alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak
di tubuh manusia. Sistem gerak pada manusia terdiri dari rangka atau tulang sebagai alat
gerak pasif dan otot sebagai alat gerak aktif, Disamping itu ada pula sendi yang merupakan
tempat terhubungnya dua tulang atau lebih sehingga hubungan antar tulang-tulang dapat
digerakkan.
a) Sistem Gerak Pasif
Sistem gerak pasif terdiri atas rangka yang disusun oleh tulang-tulang. Tulang
merupakan alat gerak pasif karena tulang dapat bergerak dengan bantuan otot. Jika tidak ada
otot, tulang tidak dapat bergerak. Otot akan melekat pada tulang dan melakukan gerakan
kontraksi dan relaksasi yang bisa menggerakan tulang tersebut. Rangka tersusun atas tulang-
tulang yang saling berhubungan karena adanya persendian.
Tulang pada tubuh manusia bisa dibedakan melalui berbagai macam cara, yaitu:
Berdasarkan Bentuk
1) Tulang pipa, memiliki bentuk panjang dan berbonggol pada kedua ujungnya.
2) Tulang pipih, berbentuk lebar, pipih, dan berisi sumsum mentah.
3) Tulang pendek, berbentuk pendek, kecil, dan mengandung sumsum merah.
Berdasarkan Sel Penyusunnya
1) Tulang rawan, adalah sebuah tulang yang disusun oleh sel kondrosit. Tulang rawan
terbagi menjadi 3 jenis, yaitu tulang rawan hialin yang disusun oleh serabut kolagen
yang lebih banyak dari elastin, tulang rawan elastin yang disusun oleh serabut elastin
yang lebih banyak dari serabut kolagen, dan tulang rawan fibrosa yang hanya disusun
oleh serabut kolagen
2) Tulang keras yang disusun oleh osteosit. Tulang keras akan bisa dibedakan menjadi
tulang kompak dan tulang berongga yang tidak bisa dipisahkan.
Berdasarkan Rangka Tubuh
1) Rangka Aksial terdiri dari tulang tengkorak dan tulang badan.
2) Tulang tengkorak akan terdiri dari tulang tempurung kepala dan tulang wajah
3) Tulang badan terdiri dari tulang dada, tulang belakang, tulang rusuk, dan tulang
panggul.
4) Rangka Apendikular, terdiri dari tulang anggota gerak atas dan juga bawah.

b) Sistem Gerak Aktif


Sistem gerak aktif terdiri atas otot-otot rangka atau otot lurik yang bekerja dibawah
kesadaran. Otot dikatakan sebagai alat gerak aktif karena otot dapat berkontraksi hal ini
menimbulkan gerakan pada rangka. Otot memiliki sifat yang elastis sehingga dapat kembali
ke bentuk semula (berelaksasi) setelah berkontraksi. Otot dapat berkontraksi pada beberapa
keadaan yaitu isometrik, isotonik konsentris, dan isotonik eksentris.

Anda mungkin juga menyukai