Anda di halaman 1dari 61

FISIOLOGI SISTEM

PENCERNAAN
Organ-organ saluran pencernaan meliputi mulut, esofagus (kerongkongan),
lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Sementara itu,
organ-organ pencernaan pelengkap adalah mulut, kantung empedu, kelenjar
air liur, hati, dan pankreas.
EMPEDU

 Kantung empedu berperan sebagai tempat penyimpanan cairan empedu


sebelum disalurkan ke usus untuk pencernaan.
 Dalam sehari, hati memproduksi 500-1.000 ml empedu per hari. Nah, kantung
ini berguna untuk memekatkan cairan tersebut menjadi 10 kali lebih padat.
 Organ yang berwarna hijau akibat warna cairan ini dapat menyimpan hingga
30-50 ml cairan empedu yang sudah dipekatkan
 Saluran empedu merupakan saluran penghubung hati dan kantong empedu, yaitu
tempat penyimpanan empedu. Empedu adalah zat yang diproduksi tubuh untuk
membantu mencerna lemak dan akan disimpan di dalam kantong empedu.
 Selanjutnya, saluran empedu bertemu dengan saluran hepatik kiri dan kanan
yang lebih besar. Kedua saluran ini nantinya membawa empedu dari lobus hati
bagian kiri dan kanan.
 Kemudian, dua saluran hepatik juga akan bergabung sehingga membentuk satu
saluran untuk mengalirkan semua empedu dari hati. Sebagian besar empedu
yang dihasilkan dari hati dialirkan ke kantong penyimpanan, sampai digunakan
untuk proses pencernaan.
PANKREAS

 Pankreas mempunyai peran besar dalam sistem pencernaan manusia. Organ


yang juga dikenal dengan Pulau Langerhans ini membantu mengubah makanan
menjadi sumber energi dan menghasilkan sejumlah hormon yang menjaga
fungsi tubuh.
 Pankreas mempunyai peran besar dalam sistem pencernaan manusia. Organ
yang juga dikenal dengan Pulau Langerhans ini membantu mengubah makanan
menjadi sumber energi dan menghasilkan sejumlah hormon yang menjaga
fungsi tubuh.
 2. Fungsi endokrin
 Selain memiliki fungsi eksokrin, pankreas juga berfungsi sebagai kelenjar endokrin.
Artinya, organ ini juga menghasilkan hormon yang terbawa oleh aliran darah
menuju jaringan tertentu.
 Hormon endokrin yang dihasilkan pankreas adalah insulin serta glukagon. Keduanya
saling bekerja untuk menyeimbangkan kadar gula darah dan energi Anda.
 Ketika gula darah Anda naik, sel-sel pankreatik akan mulai mengirimkan hormon
insulin untuk menurunkan gula darah. Glukosa berlebih dalam darah Anda
kemudian diubah menjadi cadangan energi berbentuk glikogen.
 Glikogen disimpan sementara di dalam hati dan otot. Begitu gula darah turun dan
tubuh kekurangan energi, sel-sel pankreatik akan membentuk glukagon. Hormon ini
mengubah glikogen kembali menjadi glukosa, sumber energi utama tubuh.
Fungsi Saluran Cerna Secara umum berfungsi : Jalan makanan

 Timbun makanan
 Cerna makanan
 Absorbsi zat makanan
 Ekskresi sisa makan
Proses pencernaan makanan
Proses Pencernaan Makanan dan Penyerapan Nutrisi

 Setelah dikunyah dan ditelan, makanan akan dicerna dan diserap nutrisinya,


sedangkan sisa-sisa makanan akan dibuang melalui tinja oleh tubuh. Proses
pencernaan ini bisa memakan waktu sekitar 24–72 jam.
 Selain jenis dan jumlah makanan, lamanya proses pencernaan makanan juga
tergantung pada jenis kelamin, metabolisme, dan kondisi medis tertentu,
misalnya pada penderita masalah pencernaan atau gangguan penyerapan
nutrisi.
1. Penghalusan makanan di mulut

 Mulut adalah awal dari saluran pencernaan. Saat makanan dikunyah di dalam
mulut, kelenjar liur akan memproduksi air liur guna menghaluskan makanan.
Air liur mengandung enzim amilase yang berfungsi untuk mengolah
karbohidrat menjadi glukosa dan energi.
 Setelah makanan selesai dikunyah, lidah akan mendorong makanan yang
sudah halus ke belakang mulut menuju esofagus atau kerongkongan.
Selanjutnya, makanan akan dibawa menuju lambung.
2. Pemecahan makanan di lambung

 Di dalam lambung, makanan dan minuman akan bercampur dengan 


enzim pencernaan dan asam lambung untuk dipecah dan dihaluskan kembali
hingga bertekstur cair atau menyerupai pasta yang lembut.
 Asam lambung juga berfungsi untuk membasmi kuman dan virus makanan
atau minuman yang dapat menyebabkan penyakit infeksi. Setelah selesai
dicerna di lambung, otot lambung akan mendorong makanan agar bergerak ke
usus halus
3. Pemecahan nutrisi di usus halus

 Usus halus melanjutkan proses pencernaan menggunakan enzim yang


dikeluarkan oleh pankreas dan empedu dari hati. Enzim ini bertugas untuk
memecah protein, lemak, dan karbohidrat dari makanan. Selain itu, bakteri
di usus kecil juga memproduksi enzim untuk mencerna karbohidrat.
4. Penyerapan nutrisi di usus kecil

 Setelah makanan dipecah, dinding usus kecil kemudian menyerap air dan
nutrisi dari makanan ke dalam aliran darah. Sementara itu, sisa-sisa makanan
yang tidak dicerna atau diserap akan dibawa ke usus besar.
5. Pemadatan sisa makanan di usus besar

 Tugas utama usus besar adalah menyerap air dan nutrisi yang tersisa dari sisa
makanan, sehingga menjadi lebih padat dan membentuk tinja.
 Tinja kemudian disimpan di rektum hingga didorong dan dikeluarkan
bersamaan dengan racun, limbah, dan cairan berlebih dari dalam tubuh
melalui anus saat buang air besar.
 Air dan serat yang cukup merupakan dua faktor penting yang mendukung
kelancaran proses pencernaan dan penyerapan makanan.
Pergerakan saluran cerna

 Histologi :
 Lapisan serosa : paling luar
 Lapisan otot memanjang : membantu perpanjang dan perpendek saluran
cerna saat peristaltic
 Lapisan otot melingkar : perkecil dan perbesar penampang salurana cerna
saat peristaltic
 Lapisan submukosa : kaya akan pembuluh darah
 Lapisan mukosa : terdiri dari vili dan kripti untuk perluas permukaan untuk
penyerapan
Proses pencernaan makanan

 Mekanik
 Kimiawi (enzimatis)
 Makanan pertama kali masuk melalui mulut. Di dalamnya, terjadi proses
pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Untuk proses pencernaan
mekanik dilakukan oleh gigi, sedangkan proses pencernaan kimiawi dibantu
oleh beberapa enzim seperti amilase, ptialin, dan juga enzim maltase.
 Pencernaan kimiawi adalah proses dimana makanan yang mengandung
senyawa molekul tinggi dipecah menjadi zat-zat kecil, sehingga terserap oleh
tubuh. Caranya adalah dengan bantuan enzim pencernaan, cairan empedu,
dan juga asam yang disekresikan oleh saluran pencernaan
 Proses pencernaan mekanik adalah proses pengubahan makanan dari bentuk
besar atau kasar menjadi bentuk yang lebih kecil atau halus. Proses itu
terjadi di dalam mulut dengan bantuan gigi dan lidah
AKTIFITAS SISTEM PENCERNAAN

 Ingesti, memasukkan makanan ke dalam tubuh, Mengalirkan makanan


sepanjang saluran pencernaan
 Digesti, memecah makanan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil baik
secara kemis maupun mekanis
 Absorbsi, menyerap makanan dari saluran pencernaan dipindahkan ke sistim
kardiovaskuler dan limfa untuk diedarkan ke seluruh tubuh
 Defekasi, pengeluaran sisa makanan yang tidak tercerna keluar tubuh.
MASTIKASI Di dalam mulut makanan dihancurkan melalui:

 Mastikasi / pengunyahanPelumasan oleh air liur/saliva


 Netralisasi asam dalam makanan dengan bikarbonat
 Saliva diproduksi oleh sel-sel asini dari:
 Kelenjar parotis: mengeluarkan air liur encer
 Kelenjar submandibularisKelenjar sublingualis
Mekanisme Pencernaan makanan

 Mengunyah akan melibatkan :


 Gigi : insisifus, kaninus, geraham
 Lidah : membolak balik dan mencampur makanan
 Reflek mengunyah
 Jaga keseimbangan sehingga gigi tidak melukai lidah atau organ lunak lainnya
PERANGSANGAN PENGELUARAN AIR LIUR

 Merupakan suatu respon refleks yang dimulai dari reseptor-reseptor yang ada
dalam mulut
 reseptor cita rasa
 reseptor bau
 reseptor raba akibat pengunyahan.Rangsangan kemudian diteruskan ke
hipotalamus dan pusat pengatur air liur (medula oblongata)
Mekanisme Pencernaan makanan

 Menelan :Merupakan proses yang kompleks


 Tahap:Volunter : dengan bantuan lidah makanan secara sadar di dorong ke
belakang rongga mulut
 Faringeal : otomatis makanan masuk ke esofagus
 Esofageal : gerakan peristaltik, makanan terdorong ke lambung
 Pengaturan reflek menelanDimulai dengan adanya makan yang terdorong ke
belakang mulut.
DIGLUTISI (PENELANAN)

 1. Tahap bukal : makanan dikumpulkan dipermukaan atas lidah sebagai bolus


yang lembab. Kemudian bolus didorong ke dalam faring.
 2. Tahap faringeal : faring tertarik ke atas di bawah dasar lidah, inlet
laringeal berkonstriksi, dan epiglotis menutupi laring untuk mencegah
makanan masuk trakea. Otot-otot faring kemudian mendorong bolus ke dalam
esofagus bagian atas.
 3. Tahap esofagus: gelombang peristaltik membawa bolus ke bawah terus ke
lambung
Mekanisme Swallowing

 . Merupakan proses masuknya makanan dai mulut menuju ke faring,


esophagus, dan mencapai ke lambung. Terbagi atas 3 tahap :
Pencegahan Regurgitasi (Refluks) Kembali Ke Esofagus

 Kontraksi otot pada ujung bawah esofagus


 Lipatan mukosa pada esofagus bagian bawah
 Jepitan esofagus oleh diafragma
 Jalan masuk yang bertonjolan dari esofagus ke dalam lambung
Pengaturan Saluran Cerna

 Pengaturan mekanik saluran cerna dilakukan oleh : Sistem SarafSist Saraf


terdiri atas:Sist Saraf Pusat:
 Volunter : gerakan saluran cerna dapat diperintah dalam alam sadar, seperti
mengunyah, menelan, buang air besar.
 Involunter : Diluar kendali kesadaran, seperti peristaltik saluran cernaSist
Saraf otonom :
 Simpatis
 Parasimpatis
Pengaturan saluran cerna

 Persarafan di saluran cerna terdiri:Pleksus Mientrikus <Auerbach>


 Berada antara lapisan otot
 Fungsi : Pergerakan ususPleksus Submukosa <Meissner>
 Berada di SubmukosaFungsi :Pengaturan sekresi
 Aliran darah
 Sensorik (reseptor regangan )
Gerakan Dasar Saluran Cerna

 Campur :
 Kontraksi peristaltic
 Kontraksi konstriktif lokal dari segmen usus
 Mendorong
 Kontraksi peristaltik  menimbulkan rangsangan distensi
 Menimbulkan pergerakan massa makanan sepanjang usus
Getah Lambung (Gastric Juice)

 1. PepsinogenDihasilkan chief sel fundus & korpus


 2. Asam lambung (HCl )Dihasilkan sel-sel parietal (oktinsik) fundus & korpus.
Berfungsi:Mengubah pepsinogen menjadi pepsin (enzim pemecah
protein).Mensterilkan makanan (pH )Membuat kalsium & besi menjadi lebih
mudah diserap dalam usus halus.
Getah Lambung (lanjutan)…..

 3. Faktor intrinsik (protein) untuk penyerapan vitamin B12, dihasilkan sel


parietal (fundus dan korpus).
 4. Mukus dihasilkan Goblet sel pada antrum pilorik.Enterochromaffin-like
(ECL) cells: menghasilkan histaminG sel pada antrum menghasilkan hormon
peptida (Gastrin). Fungsi: stimulasi sekresi HCL pada parietal sel
Tahap-tahap Pengeluaran Getah Lambung

 1. Fase Sefalik (Fase Psikoneural


 )Makanan dalam mulut memulai refleks perangsangan sekresi getah lambung
 Rangsangan berupa citarasa, bau dan penglihatan.
 Defisiensi glukosa dalam otak juga merupakan rangsanganMelalui eferen
Nervus Vagus menstimulasi :
 a. Sel parietal untuk mensekresi HCl
 b. Sel G pada antrum pilorus untuk mensekresi gastrin.
REGULASI PENGELUARAN GETAH LAMBUNG 

 Tahap-tahap Pengeluaran Getah Lambung (Lanjutan)


2. Fase Lokal (Fase Gastrik)
 Gastrin dilepas bila isi lambung kontak dengan antrum, secara: mekanik dan
kemis (kimiawi)Melalui aliran darah gastrin merangsang sekresi HClGastrin
dihambat bila di dalam lumen pH kurang dari 3.
 3. Fase IntestinalSekresi lambung ditingkatkan dengan jalur hormonal, oleh:
regangan duodenum dan absorbsi asam amino yang meningkat.Sekresi
lambung dihambat oleh hormon enterogastronYang dikeluarkan duodenum,
bila : pH kimus yang memasuki duodenum rendah atau Lemak dalam kimus
meningkat.
PANKREAS

 Volume pankreas tdd:


 1. sel acini penghasil zymogen dan enzym (82%)
 2. sel kelenjar (duct cell) yg memproduksi cairan dan bikarbonat (1000
ml/hari), (3.2%) 3. sel endokrin yg menghasilkan insulin & glukagon (1.8%)
Fungsi Pankreas

 Menghasilkan enzim pencernaan atau fungsi eksokrin serta menghasilkan


beberapa hormon atau fungsi endokrin
 Mengatur kadar gula dalam darah melalui pengeluaran glucagon, yang
menambah kadar gula dalam darah dengan mempercepat tingkat pelepasan
dari hati.
 Pengurangan kadar gula dalam darah dengan mengeluarkan insulin yang mana
mempercepat aliran glukosa ke dalam sel pada tubuh, terutama otot
Zimogen dan Enzim Pankreas

 Zimogen (pro-enzim) Enzim 1. tripsinogen tripsin 2. kimotripsinogen


kimotripsin 3. prokarboksipeptidase karboksipeptidase 4. proelastase elastase
5. profosfolipase fosfolipase Aktivasi tripsinogen dilakukan oleh
enterokinase/enteropetidase (duodenum) dan tripsin (reaksi autokalitik).
Aktifasi zimogen pankreas dilakukan oleh tripsin
STRUKTUR KELENJAR PANKREAS DAN KANTUNG
EMPEDU

 Pengaturan pengeluaran Getah Pankreas


Sekresi getah pankreas diatur oleh nervus vagus dan hormon yang dihasilkan
epitel duodenum:Hormon sekretin yang merangsang pengeluaran getah
pankreas dan kandungan HCO3 nya.Hormon CCK (kolesistokinin yang identik
dengan pankreosimin), merangsang pengeluaran enzim-enzim
pankreas.Pengeluaran hormon sekretin dan CCK dirangsang dengan adanya
lemak dan pH rendah yang dalam duodenum.
GETAH EMPEDU

 Getah empedu merupakan cairan alkalis, hasil sekresi sel hati, 0.5 – 1.0
liter/hari:
 Fungsi garam empedu :1. Mengaktifkan lipase pancreas
 2. Merangsang sekresi pancreas
 3. Meningkatkan absorbsi lemak.
KOMPOSISI GETAH EMPEDU

 Garam empedu (2/3 berat bersih empedu), kombinasi dari kolesterol dan
asam (asam kolat dan asam amino).Pigmen empedu, terutama bilirubin.
Pigmen ini merupakan hasil pemecahan hemoglobin dalam limfa dan sumsum
tulang (bone marrow). Pigmen ini memberikan warna pada feses.Kolesterol,
lesitin, garam dan air.
Pengaturan pengeluaran Getah Empedu

 Kontraksi kandung empedu dikontrol oleh:Refleks kolagogus, dengan adanya


lemak, kuning telur dan MgSO4 dalam duodenumKontrol hormon kolesistokinin
(CCK) dari epitel duodenum
Hati Salah satu organ terbesar dalam tubuh Berat ± 1 Kg

 Hati mempunyai dua fungsi utama : metabolisme dan fungsi eksokrinHati


bertanggung jawab terhdp metabolisme berbagai zat yg dihasilkan dari
pencernaan dan absorpsi makanan dari usus
Fungsi Eksokrin Hati

 Produksi asam empedu dan cairan alkali yang digunakan untuk pencernaan
dan absorpsi lemak dan untuk netralisasi asam lambung di usus
 Pemecahan dan produksi produk buangan metabolisme setelah pencernaan
 Detoksifikasi zat-zat beracun/ berbahayaEksresi sisa metabolisme dan zat-zat
yg tdk diperlukan tubuh
 Usus Halus/kecil saluran yang memiliki panjang ± 6 m

 Mencerna dan mengabsorpsi chyme dari lambungDuodenum, jejenum dan


ilium
 TIPE PERGERAKAN USUS HALUS SECARA OTONOM

 Gerakan ke belakang dan ke depan dari masing-masing vili, hasil kontraksi


otot mukosa
 Gerakan pendular (ayunan) oleh otot longitudinal
 Gerakan sirkuler secara ritmik oleh otot sirkulerGelombang peristaltik (
cm/menit), mendorong isi usus halus (± 1cm/menit) ke arah usus besar.
Enzim dan Hormon pada sistem pencernaan

 Lambung (HCL, Hormon Gastrin, Enzim renin, pepsin, mukus)Usus Halus


(disakaridase, erepsinogen, hormon sekretin, hormon CCK)Pankreas
(bikarbonat, enterokinase, amilase/amilopsin, lipase/steapsin, kimotripsin,
nuklease, hormon insulin,hormon glukagon)
Lambung Asam HCL, Berfungsi:

 Mengaktifkan zimogen pepsinogen menjadi pepsin


 Sebagai disinfektan untuk mematikan kuman
 Menonaktifkan enzim ptialin yang bekerja dimulut jika jumlah sekresi HCL nya
jumlahnya sudah besarMerangsang pengeluaran hormon sekretin dan
kolesistokinin pada usus halus
 Memacu terbukanya klep pyloric lambung sehingga chime bisa turun ke
duodenum
Hormon Gastrin, Berfungsi:

 Memacu sekresi enzim pepsinogen


 Memacu keluarnya HCL (asam klorida)
 Enzim Renin, Berfungsi: engubah kaseinogen menjadi kasein (protein
susu)&Mengendapkan protein susu (kasein) dari air susu (ASI). Pada bayi akan
disekresi dalam jumlah besar dan akan berkurang banyak ketika dewasa
 Mukus, Berfungsi: melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat asam
HCL
Pankreas

 Bikarbonat, Berfungsi: menetralkan suasana asam dari makanan yang berasal


dari lambung. 
 Enterokinase, Berfungsi: mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin serta
mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin tripsin mengubah pepton menjadi
asam amino.
 Amilase, Berfungsi: mengubah amilum menjadi disakarida
Lipase, Berfungsi: mencerna Lemak menjadi asam lemak dan gliserol.

 Kimotripsin, Berfungsi: mengubah peptone menjadi asam amino.


 Nuklease, Berfungsi: munguraikan nukleotida menjadi nukleosida dan gugus
prospat.
 Hormon insulin, Berfungsi: menurunkan kadar gula dalam darah sampai
menjadi kadar normal.
 Hormon Glukagon: menaikkan kadar gula darah sampai menjadi kadar normal
Usus Halus

 Disakaridase, berfungsi: menguraikan disakarida menjadi monosakarida.


 Erepsinogen, Berfungsi: erepsin yang belum aktif yang akan diubah menjadi
erepsin. Erepsin mengubah pepton menjadi asam amino.
 42  Hormon Sekretin, Berfungsi: merangsang kelenjar pankreas mengeluarkan
senyawa kimia yang dihasilkan ke usus halus.
 Hormon CCK (Kolesis Tokinin), Berfungsi: merangsang hati untuk
mengeluarkan cairang empedu ke dalam usus halus.
USUS BESAR

 Penyerapan makanan telah terjadi di usus halus, hanya air dan penyerapan
garam yang terjadi di usus besar. Dengan demikian, usus besar membantu
dalam menjaga keseimbangan cairan darah.Sekum (appendik), kolon, rektum
 Terdapat bakteri E. Coli yang membantu membusukan makanan menjadi
feses
E. Coli juga menghasilkan vit. K berperan penting dalam proses pembekuan
darah
TERIMAKSIH
GIZI DANNUTRISI

 MENURUT World Health Organization (WHO), gizi dan nutrisi sama-sama


memiliki peran yang baik untuk kesehatan tubuh serta pertumbuhan. Contoh
gizi serta nutrisi yang terkandung dalam makanan adalah protein,
karbohidrat, lemak, vitamin, air serta mineral.
 Contoh makanan yang mengandung karbohidrat
Nasi,Roto,Kentang,Jagung,Gula,Madu,Buah(pisang),Kacangan(Buncis,susu
 Contoh makanan yang mengandung protein
Telur,ikan,daging sapi/ayam,tahu,tempe
 Contoh makanan yang mengandung lemak
Lemak daging,mentega,miyakkelapa/sawit,keripik,biscuit,kue2
 Contoh makananyang mengandungmineral
Hati,minyakikan,minyak sayur,brokoli,kubis
Stroberi,bluberi
Contohmakanan yang mengandung vitamin
Susu,yoghut,kacang-kacangan(kacangmerah,kacangpolong)
PENGARUH GIZI DAN NUTRISI TERHADAP
KESEHATAN
 Berat badan berlebih atau obesitas.
 Kerusakan pada gigi.
 Tekanan darah tinggi. Kolestrol.
 Penyakit jantung serta stroke.
 Diabetes tipe dua. Osteoporisis.
 Memicu beberapa jenis penyakit kanker

Anda mungkin juga menyukai