Anda di halaman 1dari 26

Marsya Noer Maulidya/19/Xl-5

SISTEM
PENCERNAAN
MAKANAN
PADA
MANUSIA
Sistem Pencernaan

Secara umum, proses pencernaan makanan pada manusia


melalui 2 tahap:

1. Pencernaan Fisik (Mekanis)


Merupakan proses perubahan molekul makanan yang
berukuran besar menjadi berukuran kecil, misalnya
penghancuran makanan dengan gigi atau dengan otot
lambung.
Sistem Pencernaan

2. Pencernaan Kimiawi
Merupakan proses perubahan molekul-
molekul bahan organik yang ada dalam bahan
makanan dari bentuk yang kompleks menjadi
molekul lebih sederhana dengan bantuan
enzim.
Organ-Organ
Pencernaan
Organ Pencernaan
A. RONGGA MULUT
1. GIGI
Gigi merupakan alat pencernaan mekanis.

Gigi dilindungi oleh lapisan email yang terbuat dari zat dentin. Email merupakan struktur
paling keras dalam tubuh. Bagian dentin yang masuk ke rahang dilapisi zat yang disebut
semen.

Fungsi secara umum:


- memotong makanan menjadi potongan
lebih kecil
- memudahkan enzim-enzim pencernaan mencerna makanan dengan lebih efisien dan cepat.
Organ Pencernaan

Jenis-Jenis Gigi bersasarkan bentuknya


1. Gigi seri, berfungsi memotong makanan
2. Gigi taring, berfungsi untuk mengoyak dan merobek makanan
3. Gigi geraham, berfungsi mengunyah makanan.
Organ Pencernaan
A. RONGGA MULUT
2. LIDAH
Pencernaan mekanik dalam mulut juga terjadi
ketika lidah membantu pembentukan pecahan
kecil makanan menjadi bolus.

Lidah tersusun oleh otot lurik yang diselubungi


oleh selaput mukosa. Pada lidah terdapat
papila-papila (tonjolan) yang merupakan indra
pengecap.

Gerakan lidah berfungsi untuk membantu


mencampur makanan dengan ludah (saliva) dan
mendorong makanan masuk ke esofagus.
Organ Pencernaan
A. RONGGA MULUT
3. KELENJAR LUDAH
Ludah dihasilkan oleh kelenjar ludah yang berjumlah tiga pasang.
Ketiga pasang kelenjar tersebut menghasilkan satu sampai dua
setengah liter ludah setiap hari.

Kelenjar ludah di dekat telinga, disebut glandula parotis,


menghasilkan ludah berbentuk air dan mengandung enzim amilase.
Di rahang bawah terdapat glandula submaksilaris dan glandula
sublingualis, keduanya menghasilkan getah yang mengandung air
dan lendir.

Ludah mengandung enzim amilase (ptialin) yang bekerja pada


suasana netral. Enzim ini berfungsi mengubah amilum menjadi
glukosa.
Organ Pencernaan
A. RONGGA MULUT
KESIMPULAN

Pencernaan makanan diawali setelah makanan masuk ke rongga


mulut. Di rongga mulut, makanan dipotong-potong menjadi
berukuran kecil, dikunyah, lalu dibasahi dengan ludah.

Proses pengubahan makanan dari bentuk besar menjadi kecil oleh


gigi disebut pencernaan mekanis. Perubahan karbo- hidrat menjadi
amilum oleh enzim amilase disebut pencernaan kimiawi.
B. KERONGKONGAN (ESOFAGUS)
Makanan yang telah masuk ke dalam rongga mulut akan dibawa
menuju kerongkongan yang dindingnya dilapisi epitelium berlapis
pipih melalui epiglotis. Epiglotis berbentuk seperti katup yang
fungsinya mengatur masuknya makanan serta udara secara bergantian
ke dalam tubuh.

Kerongkongan berupa tabung otot yang panjangnya sekitar 25 cm,


memanjang dari akhir rongga mulut hingga lambung. Kerongkongan
terdiri dari sepertiga otot lurik dan dua pertiga otot polos.

Oleh karena ototnya tersusun secara memanjang dan melingkar, maka


jika terjadi kontraksi secara bergantian akan terjadi gerak peristaltik.
Dengan gerak peristaltik, makanan terdorong menuju lambung.
Organ Pencernaan
C. LAMBUNG
Makanan bergerak dari kerongkongan menuju lambung, yaitu
bagian saluran pencernaan yang melebar.
Lubang lambung selalu dalam keadaan tertutup. Akan tetapi,
secara refleks sfingter kardial akan terbuka bila ada makanan yang
masuk. Sfingter kardial merupakan otot melingkar yang terdapat di
antara esofagus dan lambung.

Lambung berupa kantong besar yang terdiri dari bagian-bagian


sebagai berikut.
• Kardia, terletak di sebelah atas dekat jantung.
• Fundus, bagian yang membulat dan terletak di tengah.
• Pilorus, bagian yang berada di dekat usus.
Organ Pencernaan
C. LAMBUNG
Terjadi 2 macam pencernaan:
1. Didalam lambung terjadi pencernaan secara mekanis dengan bantuan gerak peristaltik yang terjadi
di dinding lambung yang jika dinding lambung berkontraksi, maka otot-otot di lambung (otot
melingkar, memanjang, miring) akan bergerak secara peristaltik mengaduk dan mencampur makanan
dengan getah lambung. Sesudah kira-kira tiga jam, makanan menjadi berbentuk bubur yang disebut
kim.

2. Terjadi pencernaan kimiawi yang dibantu oleh:


HCl/asam klorida (asam lambung), membunuh mikroorganisme dan sumber penyakit yang turut masuk
bersama makanan. Selain itu juga berperan dalam proses pengaktifan pepsinogen menjadi pepsin.
Pepsin, mengubah protein menjadi pepton.
Renin, mengendapkan lemak susu/kasein.
Organ Pencernaan
D. Intestinum (Usus Halus)
Dalam usus halus, proses
pencernaan lemak dan
protein dituntaskan, dan
hasil-hasil pencernaan
diabsorpsi oleh vili (jonjot)
usus halus.
Organ Pencernaan
Pada dinding usus halus terdapat vili dan mikrovili yang
berfungsi memperluas permukaan usus halus. Vili tersusun
dari pembuluh darah, pembuluh limfa, dan sel goblet.
Dinding usus halus banyak mengandung kelenjar mukosa
halus yang menghasilkan 3 liter getah per hari. Getah ini
mengandung enzim sakarase, maltase, laktase, serta
erepsinogen.

Hasil sekresi kelenjar bersifat alkalis (pH 8,1-9,3) yang


berfungsi menetralkan makanan dari asam getah lambung
dan mengubah pH usus halus ke pH optimal agar enzim
pankreas bekerja.
Organ Pencernaan
PANKREAS
Pankreas memiliki kelenjar endokrin dan eksokrin. Bagian endokrin
pankreas terdiri dari pulau Langerhans, sedangkan bagian eksokrin
terdiri dari sel-sel asiner. Sekretin dan kolesitokinin merangsang bagian
eksokrin pankreas agar mengekskresi air, ion, enzim, dan proenzim. Ion
hasil sekresi pankreas mengandung bikarbonat yang berfungsi
menetralkan kim (bubur) sehingga enzim-enzim pankreas dapat
berfungsi pada pH optimal. Enzim hasil sekresi pankreas adalah lipase
(memecah lemak), amilase (mencerna amilum menjadi maltosa) dan
tripsinogen yang belum aktif. Tripsinogen diaktifkan oleh enterokinase
menjadi tripsin (mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida serta
asam lemak dan gliserol ).
Organ Pencernaan

Hasil pencernaan kimiawi usus halus adalah sari makanan berupa asam amino, glukosa, asam lemak, dan gliserol.
Asam amino dan glukosa diserap oleh usus halus dan dibawa oleh darah menuju hati.

Jadi, di dalam usus halus selain terjadi pencernaan kimiawi juga terjadi penyerapan sari-sari makanan. Pencernaan
makanan dari mulut sampai ke usus halus memerlukan waktu ± 4,5 jam.

Materi yang tidak dapat diserap di usus halus didorong menuju usus besar (kolon).
Organ Pencernaan
E. USUS BESAR (KOLON)

Fungsi utama organ ini adalah mengabsorpsi air,


membentuk massa feses, dan membentuk lendir untuk
melumasi permukaan mukosa.

Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli


yang hidup pada makanan yang tidak dapat dicerna
oleh manusia, misalnya selulosa, dan menghasilkan
vitamin K dan biotin yang disintesis oleh E. coli,
diserap masuk ke dalam tubuh melalui dinding kolon.
Jadi, di dalam kolon tidak terjadi pencernaan mekanis
maupun kimiawi, yang terjadi adalah penyerapan air
dan pembentukan feses yang dapat tersimpan ±24 jam.
Organ Pencernaan
F. ANUS

Berperan dalam proses pengeluaran


sisa makanan/feses (defikasi). Jika
kita me lakukan kontraksi
(mengejan), dinding perut dan otot
bagian dalam secara refleks
mengendur pula. Ini mengakibatkan
berkontraksinya otot kolon dan
rektum sehingga feses terdorong
keluar.
Organ Pencernaan
POINT KUNCI
Saluran pencernaan pada manusia:
1.Rongga mulut (pencernaan mekanis dan kimiawi)→ 2. Esofagus (gerak
peristaltik)→ 3. Lambung (pencernaan menghasilkan kim)→ 4. Usus halus
(pencernaan dan penyerapan sari makanan)→ 5. Usus besar (penyerapan air dan
pembentukan feses) →6. Rektum → 7. Anus (defekasi).
WILAYAH dan Kontrol Hormonal : KARBOHIDRAT
RONGGA MULUT : Amilase air liur
KERONGKONGAN
PERUT
Stimulus: Antisipasi atau datangnya makanan

Hormon: Gastrin

Sumber: sel G lambung

Proenzim yang dilepaskan: Pepsinogen oleh sel utama, diaktifkan menjadi pepsin oleh HCl
USUS HALUS
Stimulus: Kedatangan kimus di duodenum

Hormon: CCK (kolesistokinin)

Proenzim yang dilepaskan: Chymotrypsinogen, procarboxypeptidase, proelastase, trypsinogen. Enteropeptidase


mengaktifkan trypsin, yang mengaktifkan enzim lain

Enzim yang dilepaskan: amilase pankreas, lipase pankreas, nuklease, enteropeptidase


RUTE MENUJU ALIRAN DARAH

Karbohidrat dan asam amino


diserap dan diangkut oleh kapiler usus.
Lipid membentuk kilomikron yang berdifusi ke dalam lakteal dan
dikirim ke vena subklavia kiri melalui saluran toraks.
Wilayah dan Kontrol Hormonal : LEMAK

RONGGA MULUT

KERONGKONGAN

PERUT

Stimulus: Antisipasi atau datangnya makanan

Hormon: Gastrin

Sumber: sel G lambung

Proenzim yang dilepaskan: Pepsinogen oleh sel utama, diaktifkan


menjadi pepsin oleh HCI
USUS HALUS

Stimulus: Kedatangan kimus di duodenum

Hormon: CCK(kolesistokinin)

Proenzim yang dilepaskan:


Chymotrypsinogen, procarboxypeptidase, proelastase, trypsinogen. Enteropeptidase
mengaktifkan trypsin, yang mengaktifkan enzim lain

Enzim yang dilepaskan: amilase pankreas, lipase pankreas, nuklease, enteropeptidase

RUTE MENUJU ALIRAN DARAH

Karbohidrat dan asam amino diserap dan diangkut oleh kapiler usus. Lipid membentuk
kilomikron yang berdifusi ke dalam lakteal dan dikirim ke vena subklavia kiri melalui
saluran toraks.
Wilayah dan Kontrol Hormonal : PROTEIN

RONGGA MULUT

KERONGKONGAN

PERUT

Stimulus: Antisipasi atau datangnya makanan

Hormon: Gastrin

Sumber: sel G lambung

Proenzim yang dilepaskan: Pepsinogen oleh sel utama, diaktifkan menjadi pepsin oleh HCI
USUS HALUS

Stimulus: Kedatangan kimus di duodenum

Hormon: CCK(kolesistokinin)

Proenzim yang dilepaskan:


Chymotrypsinogen, procarboxypeptidase, proelastase, trypsinogen. Enteropeptidase
mengaktifkan trypsin, yang mengaktifkan enzim lain

Enzim yang dilepaskan: amilase pankreas, lipase pankreas, nuklease, enteropeptidase

RUTE MENUJU ALIRAN DARAH


Karbohidrat dan asam amino diserap dan diangkut oleh kapiler usus. Lipid membentuk
kilomikron yang berdifusi ke dalam lakteal dan dikirim ke vena subklavia kiri melalui
saluran toraks.
THANK
YOU.

Anda mungkin juga menyukai