Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

BIOKIMIA LANJUT

“SISTEM PENCERNAAN DAN METABOLISME”

DISUSUN OLEH:

YULIARNOL ALIK KARURUKAN


G30122048

PROGRAM STUDI KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVESITAS TADULAKO

PALU, 2024
KATA PENGENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Esa yang telah mengijinkan dan memberi
nikmat kemudahan kepada saya dalam menyusun dan menulis makalah mata
kuliah Biokimia Lanjut yang berjudul Sistem Pencernaan Dan Metabolisme.

Hal yang paling mendasar yang mendorong saya menyusun makalah ini
adalah tugas dari mata kuliah Biokimia Lanjut, untuk mencapai nilai yang
memenuhi syarat perkuliahan.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan banyak terima kasih yang tak
terhingga kepada dosen pengampuh mata kuliah ini yang telah memberikan tugas
makalah ini dan semua pihak sehingga makalah ini dapat saya selesaikan dengan
baik. Andai ada kekurangan dalam makalah ini saya mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saluran pencernaan merupakan saluran yang menerima makanan
dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan
proses pencernaan (pengunyahan, penelanan, dan pencampuran) dengan enzim
dan zat cair yang terbentang mulai dari mulut (oris) sampai anus. Dari
saluran pencernaan akan terbentuk sistem pencernaan yang terdiri dari organ-
organ pencernaan yang tergabung membentuk saluran pencernaan. Saluran
pencernaan tersebut terdiri dari Oris (mulut), Faring (tekak), Esofagus
(kerongkongan),Ventrikulus (lambung), Usus halus, Usus besar, Rektum, dan
Anus.
Selain itu alat penghasil getah cerna terdiri dari Kelenjar ludah, kelenjar
getah lambung ,kelenjar hati, kelenjar pankreas, kelenjar getah usus.
Selama dalam pankreas, pencernaan makanan dihancurkan menjadi zat-zat
yang sederhana yang hanya diserap dan digunakan oleh sel jaringan tubuh.
Berbagai perubahan sifat makanan terjadi karena kerja berbagai enzim
yang terkandung di dalam berbagai cairan pencernaan. Setiap jenis
zat mempunyai tugas khusus bekerja atas satu jenis makanan dan tidak
mempunyai pengaruh terhadap jenis lain.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka rumusan msalah dari makalh ini
adalah:
1. Apa saja organ pencernaan?
2. Apa fungsi pencernaan?
3. Apa itu anabolisme dan katabolisme?
4. Bagaimana metebolisme susdah absorbsi?
C. Tujuan
Dari rumusan maslah di atas, maka tujuan penulisan m kalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui organ pencernaan
2. Untuk mengetahui fungsi pencernaan
3. Untuk mengetahui anabolisme dan katabolisme
4. Untuk mengetahui metebolisme susdah absorbsi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Organ Pencernaan
Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan
dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan
jalan proses pencernaan (penguyahan, penelanan, dan pencampuran) dengan
enzim zat cair yang terbentang mulai dari mulut sampai anus. Saluran
pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ berturut-turut
dimulai dari mulut (cavum oris), kerongkongan (esofagus), lambung
(ventrikulus), usus halus (intestinum), usus besar (colon), dan anus.
1. Mulut (cavum oris)
Proses pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di
dalam mulut terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan,
yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Di dalam rongga mulut,
makanan mengalami pencernaan secara mekanik dan kimiawi.
2. Kerongkongan (esofagus)
Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung antara rongga
mulut denganlambung. Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi
makanan yang telah dikunyah dari mulut menuju lambung. Jadi, pada
kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan. Otot kerongkongan dapat
berkontraksi secara bergelombang sehingga mendorong makanan
masuk ke dalam lambung. Gerakan kerongkongan ini disebut
gerak peristalsis. Gerak ini terjadi karena otot yang memanjang
dan melingkari dinding kerongkongan mengkerut secara bergantian.
Jadi, gerak peristalsis merupakan gerakan kembang kempis
kerongkongan untuk mendorong makanan masuk ke dalam lambung.
3. Lambung (ventrikulus)
Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di
sebelah kiri rongga perut sebagai tempat terjadinya sejumlah proses
pencernaan. Lambung terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian atas
(kardiak), bagian tengah yang membulat (fundus), dan bagian bawah
(pilorus). Dinding lambung mengandung sel-sel kelenjar yang
berfungsi sebagai kelenjar pencernaan yang menghasilkan getah
lambung. Getah lambung mengandung air lendir (musin), asam
lambung, enzim renin, dan enzim pepsinogen . Getah lambung bersifat
asam karena banyak mengandung asam lambung. Asam lambung
berfungsi membunuh kuman penyakit atau bakteri yang masuk bersama
makanan dan juga berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi
pepsin.mPepsin berfungsi memecah protein menjadi pepton dan
proteosa.Enzim renin berfungsi menggumpalkan protein susu (kasein)
yang terdapat dalam susu. Adanya enzim renin dan enzim pepsin
menunjukkan bahwa di dalam lambung terjadi proses pencernaan kimiawi.
Selain menghasilkan enzim pencernaan, dinding lambung juga
menghasilkan hormon gastrin yang berfungsi untuk pengeluaran(sekresi)
getah lambung.
4. Usus Halus (intestimun)
Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan
melibatkan berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi
glukosa. Lemak dicerna menjadi asam lemak dan gliserol, serta protein
dicerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh proses
pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan.
Selanjutnya, proses penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus
kosong dan sebagian besar diusus penyerap. Karbohidrat diserap dalam
bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol,dan
protein diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak
mengalami pencernaan dan dapat langsung diserap oleh usus halus.
5. Usus Besar (colon)
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa , bersama
dengan lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus
besar terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam
proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain
membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan
vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan
darah.Sisa makanan dalam usus besar masih banyak mengandung air.
Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap
kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi
penting dari usus besar. Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu
mulai dari usus buntu (apendiks), bagian mendatar, bagian menurun, dan
berakhir pada anus.
6. Anus
Anus merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum
dibuang lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum.
Apabila feses sudah siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur
pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun
rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik. Jadi, proses defekasi
(buang air besar) dilakukan dengan sadar, yaitu dengan adanya
kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya
otot sfingter anus dan kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya feses
dapat terdorong ke luar anus.
B. Fungsi Pencernaan
Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari
ukuran besar menjadi ukuran yang lebih kecil ndan halus, serta memecah
molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan
menggunakan enzim dan organ-organ pencernaan. Enzim ini dihasilkan
oleh organ-organ pencernaan dan jenisnya tergantung dari bahan
makanan yang akan dicerna oleh tubuh. Zat makanan yang dicerna akan
diserap oleh tubuh dalam bentuk yang lebih sederhana.
Fungsi pencernaan adalah proses kompleks di dalam tubuh manusia yang
melibatkan sejumlah organ dan enzim untuk menguraikan makanan menjadi
zat-zat yang dapat diserap oleh tubuh. Pencernaan dimulai di mulut, di mana
makanan dipecah menjadi potongan-potongan kecil oleh gigi dan dicampur
dengan air liur yang mengandung enzim amilase. Selanjutnya, makanan
bergerak ke kerongkongan dan kemudian ke lambung, di mana enzim pepsin
dan asam lambung membantu mencerna makanan lebih lanjut. Setelah itu,
makanan masuk ke usus halus, di mana enzim pencernaan dari pankreas dan
empedu membantu mengurai nutrisi menjadi partikel-partikel yang lebih kecil
sehingga dapat diserap oleh dinding usus halus. Usus halus juga memiliki vili
dan mikrovili yang memperluas permukaan penyerapan, memastikan
penyerapan nutrisi yang optimal. Akhirnya, sisa-sisa makanan yang tidak
dicerna atau diserap oleh usus halus masuk ke usus besar, di mana air dan
elektrolit diserap kembali ke dalam tubuh dan sisa-sisa yang tidak tercerna
dikeluarkan sebagai tinja.
Pencernaan memiliki beberapa tujuan utama dalam tubuh manusia.
Pertama, pencernaan bertujuan untuk memecah makanan menjadi komponen-
komponen yang lebih kecil sehingga zat-zat gizi seperti karbohidrat, protein,
dan lemak dapat diserap oleh tubuh. Ini penting karena nutrisi ini merupakan
bahan bakar bagi sel-sel tubuh dan penting untuk menjaga fungsi tubuh yang
optimal. Selain itu, pencernaan juga bertujuan untuk menghilangkan sisa-sisa
yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, mencegah penumpukan material yang
tidak diinginkan dalam saluran pencernaan. Dengan melakukan fungsi
pencernaan secara efisien, tubuh dapat memperoleh nutrisi yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan, perbaikan, dan fungsi tubuh yang sehat secara
keseluruhan.
C. Anabolisme dan Katabolisme
Metabolisme adalah proses pengolahan zat gizi dari makanan yang telah
diserap oleh tubuh untuk diubah menjadi energi. Energi selanjutnya digunakan
dalam segala fungsi tubuh, dari bernapas, berpikir, bertumbuh, hingga tiap
geraka saat melakukan aktivitas sehari-hari. Proses ini terdiri dari serangkaian
reaksi kimia rumit yang terjadi pada sel-sel tubuh. Setiap reaksi kimia bekerja
secara serentak untuk menjaga sel-sel tetap sehat dan berfungsi.
Metabolisme merupakan bagian dari proses pencernaan, tetapi
keduanya berbeda. Pencernaan lebih diartikan sebagai proses yang
dilakukan tubuh untuk mengolah dan memecah makanan menjadi zat
gizi. Proses tersebut berlangsung dalam organ pencernaan. Sementara
metabolisme bisa terjadi dalam berbagai sel tubuh yang dikendalikan oleh
protein khusus. Proses pembentukan energi ini bahkan sudah dimulai sejak
pertama kali Anda terbentuk dalam kandungan dan akan berhenti saat Anda
mati. Jika diurutkan, makanan yangAnda konsumsi akan dicerna menjadi zat
gizi di dalam mulut, organ lambung, dan usus. Metabolisme merupakan proses
dasar yang dialami setiap makhluk hidup. Bahkan, hewan dan tumbuhan juga
mengalami proses yang sama agar bisa berfungsi normal. Pada manusia,
proses ini bekerja dalam dua cara, yaitu katabolisme dan anabolisme.
1. Katabolisme
Katabolisme merupakan proses pemecahan zat-zat gizi menjadi energi.
Contohnya, karbohidrat dari nasi yang Anda makan akan dipecah menjadi
glukosa. Glukosa lalu dibawa oleh darah dan diedarkan ke setiap sel tubuh
Anda. Begitu berada di dalam sel, glukosa akan diuraikan kembali dalam
serangkaian reaksi kimia hingga menghasilkan energi. Inilah yangdisebut
sebagai katabolisme. Energi dari katabolisme selanjutnya dapat
digunakan dalam berbagai fungsi tubuh.
2. Anabolisme
Anabolisme merupakan proses pembentukan molekul baru untuk
menjalankan fungsi tubuh. Proses ini terjadi saat tubuh memperbaiki
jaringan yang rusak, menghasilkan hormon, dan sebagainya. Anabolisme
akan menghabiskan energi. Energi yang digunakan tubuh dalam
melakukan anabolisme berasal dari katabolisme. Berbagai zat di
dalam sel akan dikumpulkan, kemudian dibentuk menjadi suatu zat baru
yang bisa digunakan tubuh untuk menjalankan fungsinya.
D. Metebolisme Sesudah Absorbsi
Setelah proses absorpsi nutrisi dari saluran pencernaan, nutrisi tersebut
akan masuk ke dalam aliran darah dan dibawa ke seluruh tubuh. Proses
selanjutnya yang terjadi adalah metabolisme. Metabolisme merupakan
serangkaian reaksi kimia kompleks yang terjadi di dalam sel untuk mengubah
nutrisi menjadi energi yang diperlukan untuk menjalankan berbagai fungsi
tubuh, termasuk pertumbuhan, perbaikan jaringan, dan aktivitas sehari-hari.
Proses ini terjadi di dalam organel sel yang disebut mitokondria, yang sering
disebut sebagai "pabrik energi" sel karena menghasilkan adenosin trifosfat
(ATP), yaitu sumber utama energi untuk sel.
Selama metabolisme, karbohidrat, lemak, dan protein yang diserap dari
makanan dipecah menjadi molekul yang lebih kecil. Karbohidrat diubah
menjadi glukosa, lemak dipecah menjadi asam lemak dan gliserol, sedangkan
protein dipecah menjadi asam amino. Glukosa dan asam lemak kemudian
dioksidasi dalam proses yang disebut respirasi seluler untuk menghasilkan
energi dalam bentuk ATP. Proses ini melibatkan serangkaian reaksi kimia
yang kompleks, termasuk siklus Krebs dan rantai transport elektron, yang
terjadi di dalam mitokondria.
Selain menghasilkan energi, metabolisme juga memungkinkan tubuh
untuk menggunakan nutrisi untuk membangun dan memperbaiki jaringan
tubuh. Asam amino yang dihasilkan dari pemecahan protein digunakan untuk
membangun protein baru yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perbaikan
jaringan, sedangkan glukosa dan asam lemak digunakan untuk mensintesis
molekul lain yang diperlukan oleh tubuh, seperti hormon dan membran sel.
Selain itu, metabolisme juga menghasilkan produk sampingan yang perlu
dikeluarkan dari tubuh, seperti air dan karbon dioksida, yang dibuang melalui
proses ekskresi oleh organ-organ seperti ginjal dan paru-paru. Dengan
demikian, metabolisme merupakan proses vital yang memungkinkan tubuh
untuk memanfaatkan nutrisi dari makanan untuk menjaga kesehatan dan
fungsi tubuh secara keseluruhan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan
makanan. Alat-alat pencernaan manusia adalah organ-organ tubuh yang
berfungsi mencerna makanan yang kita makan. Alat pencernaan dapat
dibedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Kelenjar
pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang membantu proses
pencernaan kimiawi. Kelenjar-kelenjar pencernaan manusia terdiri dari
kelenjar airliur, kelenjar getah lambung, hati (hepar), dan pankreas.
Metabolisme adalah proses pengolahan zat gizi dari makanan yang
telah diserap oleh tubuh untuk diubah menjadi energi. Energi selanjutnya
digunakan dalam segala fungsi tubuh, dari bernapas, berpikir, bertumbuh,
hingga tiap gerakan saat melakukan aktivitas sehari-hari. Proses ini terdiri dari
serangkaian reaksi kimia rumit yang terjadi pada sel-sel tubuh. Setiap reaksi
kimia bekerja secara serentak untuk menjaga sel-sel tetap sehat dan berfungsi.

Anda mungkin juga menyukai