Anda di halaman 1dari 6

ISSN : 2598 – 1099 (Online) ISSN : 2502 – 3624 (Cetak) Khorul I. H, Armansyah, Jamilah H, Penggunaan Sistem....

Penggunaan Sistem Solar Sel Pada Rumah


Sederhana Sebagai Penerangan
Armansyah, Jamilah Husna, Khorul Ihwan Harahap
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, UISU-Medan
irulharahap17089@gmail.com; armansyah@ft.uisu.ac.id; miila_jv@yahoo.com

Abstrak
Potensi energi matahari sebagai sumber energi terbarukan banyak tersedia dialam. Oleh karena itu,sejak
diciptakan sebuah teknologi yang dapat mengkonversikan cahaya matahari menjadi energi listrik yang
dinamakan solar sel (panel surya), maka harapan pada pengembangan teknologi ini menjadi sangat besar.
Tetapi pada kenyataannya, kapasitas Panel Surya yang ada saat ini masih rendah. Hanya berkapasitas 100
watt peak (WP). Pemanfaatan energi matahari merupakan satu di antara sumber energi yang dapat
dimanfaatkan untuk penerangan lampu rumah yang menggunakan lampu LED dengan bertegangan DC.
Pada sistem ini penerangan lampu rumah tangga menggunakan solar sel, prinsip kerjanya secara keseluruhan
adalah pada saat energi matahari di pancarkan ke permukaan bumi, maka solar sel akan bekerja menangkap
energi matahari yang di pancarkan tersebut. Komponen panel surya ini mengkonversikan energi cahaya
matahari tersebut menjadi energi listrik. Dan energi listrik tersebut akan di simpan pada Batteray, proses ini
disebut pengisian daya pada Batteray. Batteray akan mengalami proses selama adanya energi matahari
terpancar yaitu kira-kira 12 jam, Mulai dari jam 06.00 WIB sampai dengan jam 18.00 WIB. Pengambilan data
Panel Surya ini berlokasi di kabupaten PALUTA (Padang Lawas Utara) Kecamatan Padang Bolak Desa
Siurang Git-Git

Kata Kunci: Solar Sel, Battry, LED, Photovoltaic, Energi Matahari

I. PENDAHULUAN (SHS)”. SHS ini terdiri dari panel modul surya,


baterai, alat pengontrol dan lampu. SHS di
Energi merupakan kebutuhan yang paling pasang pada masing-masing rumah dengan
vital sepanjang peradaban manusia. Peningkatan modul fotovoltaik dipasang di atas atap
penggunaan energi listrik dapat dijadikan rumah.Masalah utama dalam penggunaan SHS
sebagai indikator meningkatnya kemakmuran adalah harganya yang masih relatif mahal untuk
suatu masyarakat. Namun pada waktu yang sama masyarakat terutama daerah terpencil dan
timbul masalah dalam upaya penyediaannya. Hal miskin. Untuk itu perlu ada suatu acuan atau
ini disebabkan semakin menipisnya persediaan pedoman analisa penggunaan SHS yaitu cara
minyak bumi di Indonesia, sehingga menghitung dan memilih komponen SHS yang
pemanfaatan energi terbarukan sebagai alternatif dibutuhkan masyarakat tersebut sehingga
harus ditingkatkan. Energi terbarukan tersebut masyarakat mampu membayar dan dapat
diantaranya adalah energi surya, angin, menikmati listrik, minimal untuk sarana
gelombang laut, biomassa dan lain-lain. penerangan.Dalam tulisan ini, diuraikan analisa
Indonesia sebagai negara tropis mempunyai penggunaan dan memilih SHS untuk keperluan
potensi energi matahari yang tinggi dengan penerangan rumah sederhana. Tujuan dari tulisan
radiasi rata-rata (insolasi) sebesar 4,5 ini adalah memberikan acuan singkat dan praktis
kWh/m2/hari (Solarex,1996). Potensi ini dapat agar calon pengguna dan praktisi kelistrikan
dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif dapat menentukan spesifikasi SHS yang tepat
yang murah dan tersedia sepanjang tahun. dan Ekonomi
Disamping itu, kondisi geografis Indonesia yang
terdiri dari ribuan pulau menyebabkan II. TINJAUAN PUSTAKA
banyaknya daerah terpencil yang belum
terjangkau listrik PLN. Oleh karena 2.1 Sejarah Perkembangan Generasi Solar Sel
itupenggunaan teknologi PLTS untuk Jenis sel surya dan bahan semikonduktornya
memanfaatkan potensi energi surya yang tersedia dapat diklasifikasikan berdasarkan generasi:
di daerah-daerah tersebut merupakan solusi yang 1. Sel surya generasi pertama terbuat dari
tepat. Penggunaan teknologi tenaga surya untuk silikon kristal, disebut juga sel surya
memenuhi kebutuhan energi listrik di daerah konvensional, tradisional, berbasis wafer
terpencil dapat dilakukan dengan berbagai dan mencakup bahan semikonduktor
macam sistem PLTS seperti PLTS Hybrid yaitu monokristalin (mono-Si) dan polikristalin
gabungan antara energi surya dengan sumber (multi-Si).
energi lainnya, yang paling umum adalah 2. Sel atau panel surya generasi kedua
penggabungan energi surya dengan energi mesin didasarkan pada teknologi film tipis dan
diesel dan energi Mikro-hydro. Sistem energi memiliki kepentingan komersial yang
surya yang lainnya adalah ”Solar Home System

Journal of Electrical Technology, Vol. 8, No.3, Oktober 2023 106


Khorul I. H, Armansyah, Jamilah H, Penggunaan Sistem.... ISSN : 2598 – 1099 (Online) ISSN : 2502 – 3624 (Cetak)

signifikan. Ini termasuk CdTe, CIGS dan


silikon amorf. 1. Poly-crystalline/Multi-crystalline ( Si )
3. Sel surya generasi ketiga sering kali diberi Poly-crystalline dibuat dari peleburan silikon
label sebagai teknologi baru yang dalam tungku keramik, kemudian pendingin
memiliki sedikit atau tanpa signifikansi perlahan untuk mendapatkan bahan campuran
pasar dan mencakup sejumlah besar zat, bahan silikon yang akan timbul di atas lapisan
sebagian besar organik, seringkali silikon. Sel ini kurang efektif dibanding sel
menggunakan senyawa organologam. poly-crystalline efisiensi sekitar 13% -20%,
Bisa dibilang, sel fotovoltaik multi- tetapi biaya lebih murah.
persimpangan tidak dapat diklasifikasikan ke
dalam generasi ini. Semikonduktor sambungan 2. Mono-crystalline ( Si )
rangkap tiga biasanya Mono-crystalline dibuat dari silikon kristal
terbuat dari InGaP / (In)GaAs / Ge . tunggal yang didapat dari peleburan silikon
dalam bentuk bujur. Sekarang Mono-crystalline
2.2 Silikon solar sel (Generasi Pertama Solar dapat dibuat setebal 200 mikron, dengan nilai
Sel) efisiensi sekitar 24%.
Silikon kristal (c-Si) merupakan bentuk
kristal silikon , baik silikon polikristalin (poli-Si, 2.3 Thin Film Solar Sel (Generasi Kedua Solar
terdiri dari kristal-kristal kecil), atau silikon Sel)
monokristalin (mono-Si, kristal kontinu ). Silikon Jenis sel surya ini diproduksi dengan cara
kristal adalah bahan semikonduktor dominan yang menambahkan satu atau beberapa lapisan material
digunakan dalam teknologi fotovoltaik untuk sel surya yang tipis ke dalam lapisan dasar. Sel surya
produksi sel surya . Sel-sel ini dirakit menjadi jenis ini sangat tipis karenanya sangat ringan dan
panel surya sebagai bagian dari sistem fotovoltaik fleksibel.
untuk menghasilkan tenaga surya dari sinar Jenis ini dikenal juga dengan nama TFPV
matahari (Thin Film Photovoltaic).

Gambar 2. Thin Film Solar Sel


Gambar 1. Panel surya generasi silikon solar
sel : (a) Jenis polycrystalline
(b) Jenis monocrystalline Berdasarkan materialnya, sel surya thin film
ini digolongkan menjadi:
Dalam bidang elektronik , silikon kristal 1. Amorphous Silicon (a-Si) Solar Sel
biasanya merupakan bentuk silikon monokristalin, Sel surya dengan bahan Amorphous Silicon
dan digunakan untuk memproduksi microchip . ini, awalnya banyak diterapkan pada kalkulator
Silikon ini mengandung tingkat pengotor yang dan jam tangan. Namun seiring dengan
jauh lebih rendah dibandingkan yang dibutuhkan perkembangan teknologi pembuatannya
untuk sel surya. Produksi silikon tingkat penerapannya menjadi semakin luas. Dengan
semikonduktor melibatkan pemurnian kimia untuk teknik produksi yang disebut "stacking" (susun
menghasilkan Polisilikon Hyper-murni, diikuti lapis), dimana beberapa lapis Amorphous Silicon
dengan proses rekristalisasi untuk menumbuhkan ditumpuk membentuk sel surya, akan memberikan
silikon monokristalin. Boule berbentuk silinder efisiensi yang lebih baik antara 14.0%
kemudian dipotong menjadi wafer untuk diproses 2. Cadmium Telluride (CdTe) Solar Sels.
lebih lanjut. Sel surya jenis ini mengandung bahan
Sel surya yang terbuat dari silikon kristal sering Cadmium Telluride yang memiliki efisiensi lebih
disebut sel surya konvensional , tradisional , atau tinggi dari sel surya Amorphous Silicon, yaitu
generasi pertama , karena dikembangkan pada sekitar: 22.3%
tahun 1950an dan tetap menjadi jenis yang paling 3. Copper Indium Gallium Selenide (CIGS) Solar
umum hingga saat ini. Karena dihasilkan dari Sels.
wafer surya setebal 160 hingga 190 μm — Dibandingkan kedua jenis sel surya thin
potongan dari sebagian besar silikon kelas surya — film di atas, CIGS sel surya memiliki efisiensi
kadang-kadang disebut sel surya berbasis wafer . paling tinggi yaitu sekitar 23.6%. Selain itu jenis
ini tidak mengandung bahan berbahaya Cadmium
seperti pada sel surya CdTe.Teknologi produksi sel

107 Journal of Electrical Technology, Vol. 8, No.3, Oktober 2023


ISSN : 2598 – 1099 (Online) ISSN : 2502 – 3624 (Cetak) Khorul I. H, Armansyah, Jamilah H, Penggunaan Sistem....

surya thin film ini masih baru, masih banyak lain lebih murah dibandingkan biaya logam yang
kemungkinan di masa mendatang. Ongkos dibutuhkan untuk memproduksi sel surya lainnya.
produksi yang murah serta bentuknya yang tipis,
ringan dan fleksibel sehingga dapat dilekatkan
pada berbagai bentuk permukaan, seperti kaca, Kekurangan
dinding gedung dan genteng rumah dan bahkan Meskipun efisiensi sel biohibrid jauh lebih
tidak menutup kemungkinan kelak dapat besar, sel-sel tersebut juga memiliki banyak
dilekatkan pada bahan seperti baju kaos. kelemahan. Dalam banyak kasus, beberapa sel
surya memiliki beberapa keunggulan dibandingkan
2.1.3 Biohybrid solar sel ( Generasi ke 3) sel surya biohibrid. Pertama, sel surya tradisional
Biohybrid solar sel adalah panel surya menghasilkan daya lebih besar dibandingkan sel
generasi ketiga yang sampai saat ini masih terus biohibrid saat ini. Umur sel surya biohibrid juga
dalam tahap penelitian dan pengembangan. sangat pendek, hanya beberapa minggu hingga
Penemunya adalah tim ahli dari Vanderbilt sembilan bulan. Daya tahan sel terbukti menjadi
University yang mempunyai ide untuk persoalan, dibandingkan sel surya saat ini yang
memanfaatkan fotosistem 1 dan meniru proses mampu bekerja bertahun-tahun.
alami fotosintesis. Bahan panel surya yang
digunakan dalam sel ini mirip dengan metode 2.2 Teori Detail/Khusus Polycrystalline Solar
tradisional. Hanya saja, perbedaannya terletak pada Sel
penggabungan lapisan fotosistem 1 yang Dalam sub bab ini menjelaskan teori jenis
memungkinkan konversi energi kimia ke listrik polycrystalline secara khusus atau lebih detail di
hingga 1000 kali lebih efisien. karenakan proses ppengambilan data yang
dilakukan dalam penelitian ini menggunakan
jenis panel surya polycrystalline. Adapun
ringkasan teori tersebut seperti yang di paparkan
di bawah ini.
Polycrystaline silicon, adalah panel surya
yang memiliki susunan kristal acak. Jenis ini
terbuat dari beberapa batang kristal silikon yang
dilebur / dicairkan kemudian dituangkan dalam
cetakan yang berbentuk persegi. Polycrystal
skailicon ini diperkenalkan ke pasaran pada
tahun 1981. Polycrystalline tidak memerlukan
proses Czochralski.Berikut gambar proses
Gambar 3. Solar Sel Biohybrid pembuatan sel surya polycrystaline silikon

Sel surya biohibrid adalah sel surya yang III. METODELOGI PENELITIAN
dibuat dengan menggunakan kombinasi bahan
organik ( fotosistem I ) dan bahan anorganik. Sel 3.1. Diagram Alir Penelitian
surya biohibrid telah dibuat oleh tim peneliti di Diagram alir penelitian ini yang digunakan,
Vanderbilt University.Tim menggunakan dapat dilihat dari gambar 3.1.Mulai potensi sinar
fotosistem I (kompleks protein fotoaktif yang matahari yang tinggi dengan radiasi rata-rata
terletak di membran tilakoid ) untuk (isolasi) sebesar 4,5 kWh/m2/hari.Potensi ini dapat
menciptakan kembali proses alami fotosintesis dimanfaatkan sebagai sumber energi alternative,
guna memperoleh efisiensi yang lebih besar sinar matahari tersebut diserap solar panel adalah
dalam konversi energi matahari. Sel surya suatu komponen yang dapat digunakan untuk
biohibrid ini adalah jenis energi terbarukan baru. mengubah energi cahaya menjadi menjadi energi
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan solar listrik solar panel ukuran 1085 x 675 x 25 mm.
sel Biohybrid Type polykristaline dengan kapasitas nilai 100 wp
(watt peak) masukan data solar panel yang
Kelebihan diperlukan kabel type NYYHY ukuran 2 x 2,5
Keuntungan terbesar yang dimiliki sel surya mm2 menurut standar mutu SNI atau SPLN setelah
biohibrid adalah kemampuannya mengubah energi keluaran tegangan DC di transfer ke solar charger
matahari menjadi listrik dengan efisiensi hampir controller menunjukkan pengamatan pengukuran
100%. Artinya, hanya sedikit atau bahkan tidak tegangan 12V – 24V,Arus =10A.Jika alat ukur,
ada energi yang hilang melalui konversi energi pengamatan dilakukan mulai dari pukul 08.00 WIB
kimia menjadi energi listrik. Angka-angka ini sampai pukul 17.00 WIB.
sangat bagus dibandingkan dengan efisiensi sel Batterai solar sel menggunakan pengamatan
surya tradisional yang hanya sebesar 40%. Biaya alat ukur17 Volt sampai 22 Volt DC Solar charge
produksi biohibrid juga jauh lebih murah karena controller jikal alat tidak digunakan sebagai
mengekstraksi protein dari bayam dan tanaman control pengisian batterai jika kapasitas batterai 12
Volt75Ah sebagai penyimpan energi yang
dihasilkan dari solar panel untuk pengecasan

Journal of Electrical Technology, Vol. 8, No.3, Oktober 2023 108


Khorul I. H, Armansyah, Jamilah H, Penggunaan Sistem.... ISSN : 2598 – 1099 (Online) ISSN : 2502 – 3624 (Cetak)

batterai menghasilkan data hasil pengamatan 8. Max Series Fuse : 16 A


dilakukan mulai pukul 06.00 WIB sampai pukul 9. Weight : 7.55kg
18.00WIB. Pengamatan alat ukur 16 Volt sampai 10. Dimension : 1085 x 675 x 25 mm
22 Volt tegangan DC mensuplai daya ke beban
harian.

Mulai

SinarMatahari
4,5 kWh/m2/hari

Solar panel Gambar 5. Solar Sel Dengan Daya 100 WP


100wp
3.6. Pemasangan Instalasi rangkaian solar
sel
Solar Charge Controller
Tegangan Arus
Daya Energi

Pengamatan
Pukul 08.00 Wib sampai
17.00 Wib

Tulis Gambar 6. Rangkaian Panel Surya


Hasil Pengamatan

IV. HASIL ANALISA

Selesai 4.1 Hasil Beban Harian


Berikut merupakan hasil dari penelitian,
Perangkat solar sel untuk kebutuhan rumah tinggal
Gambar 4. Diagram Alir Penelitian dari pengamatan peneliti yang dilakukan maka
panel yang digunakan jenis atau tipe polykristaline
3.2. Sumber Data dengan kapasitas 100 WP, karena panel surya
Bahan dan alat yang digunakan dalam tersebut yang paling efektif untuk digunakan,
penelitian ini antara lain data penelitian dan karena panel jenis ini dapat mengkonversikan
pemasangan Instalasi rangkaian solar sel dapat energi yang lebih tinggi pada cuaca yang berawan
dilihat pada gambar3.5 rangkain panel surya jika dibandingkan dengan tipe panel
a. Sinarmatahari 4,5 kWh/m2/hari monokristalin.Controller sering disebut BCR
b. Panel surya 100 wp (Baterai Control Regulator) Berfungsi sebagai
c. Charger Controller Volt =12V–24V 12 pengatur sekaligus pengaman baterai, beban, dan
Amper= 10 A panelsurya. Controller ini menggunakan alat yang
d. Bateraykapasitas 12 Volt 75 Ah mampu bekerja secara otomatis dengan tegangan
e. Data beban 5 lampu x 10 Watt kerja 13.5 V / 13.8 V yang memiliki max charge
current 15 A dan max load current 15 A serta float
3.3. Spesifikasi Solar Sel 100 wp charge 14.4/14.7 V. Baterai yang digunakan adalah
Data yang di pakai dalam penelitian ini adalah baterai dengan type VRLA (Valve Regulated Lead
sebagai berikut Acid) GEL dengan jenis deep cycle maintenance
1. Max.Power (Pmax) : 100 WP freedengan kapasitas minimal 100 AH, umur
2. Max Power Voltage (Vmp) : 17.5 V teknis baterai> 5 tahun dengan garansi minimal 2
3. Max Power Current (Imp) : 5.71 A tahun, cycle life minimal 1000 cyclepada DOD
4. Open Circuit Voltage (Voc) : 21 V 80%.Baterai boxberfungsi sebagai tempat
5. Short Circuit Current (Isc) : 6.4 A penyimpanan bateraidan controller dengan dimensi
6. Max System Voltage : 1000V dan bentuk menyesuaikan ukuran baterai, terbuat
7. Nominal operation sel Temp (NOCT) : dari material steel plate dengan tebal minimal 1,5
45±2 ᵒC

109 Journal of Electrical Technology, Vol. 8, No.3, Oktober 2023


ISSN : 2598 – 1099 (Online) ISSN : 2502 – 3624 (Cetak) Khorul I. H, Armansyah, Jamilah H, Penggunaan Sistem....

mm. Kabel yang digunakan adalah kabel dengan E= P (watt) x t (jam)


tipe NYYHY dengan ukuran 2 x 2,5 mm2yang E = 10 (watt) x 5 (jam) = 50 Wh
memiliki standar mutu SNI atau S-PLN. Untuk Jadi kebutuhan daya per hari adalah 0.05
pemakaian energi listrik yang diperlukanLampu kWh, dan perbuan di kalikan 30 hari rata-rata, jdi
penerangan menggunakan lampu (LED), dan dalam satu bulan Lampu Dapur menggunakan
beban kecil dalam rumah rata-rata dalam satu hari daya sebesar 1.5 kWh
bervariasi sesuai keperluan atau sesuai dengan Dari table tersebut bisa dihitung berapa
ruangan.Dari hasil rata-rata waktu nyala yaitu keperluan energi listrik untuk lampu penerangan
dalam rentang waktu satu hari penuh dapat di dan beban kecil di rumah tersebut.Penentuan
tampilkan pada table penggunaan energi listrik kapasitas inverter disesuaikan dengan total beban
perhari disesuaikan dengan ruangan yang ada untuk kestabilan tersedianya daya listrik.
Besarnya kebutuhan energilistrik dapat Jadi total beban yang ada di rumah sebesar 50
diperhitungan dengan menggunakan persamaan Watt.
sebagai berikut : dikarenakan bebannya bervariasi
dan lama menyalanya juga bervariasi maka untuk Perhitungan Keseimbangan Energi
menghitung besarnya energi yang digunakan harus 1. Keperluan Energi Listrik untuklampu
dihitung satu persatu. penerangan dan beban kecil.Sesuai dengan
hasil penelitian dan perhitungan yang
Lampu Teras dilakukan, dan ditampilkan dalam tabel di atas,
-Beban = 10 Watt maka untuk kebutuhan energi listrik yang
-Waktu nyala = 12 Jam digunakan untuk keperluan menyalakan lampu
E = P (watt) x t (jam) penerangan dan beban kecil dalam rumah rata-
E = 10 (watt) x 12 (jam) = 120 Wh rata perhari menggunakan energi sebesar 0.41
kWh.Sesuai dengan Tarif Dasar Listrik (TDL)
Jadi kebutuhan daya per hari adalah 0,12 kWh, yang di tentukan oleh PLN, dalam 1 kWh
dan perbulan di kalikan 30 hari rata-rata, jadi adalah Rp. 1.612,-. Jadi untuk keperluan energi
dalam satu bulan lampu teras menggunakan daya listrik yang diperlukan di rumah sebesar 0.41
sebesar 3.6 Kwh. kWh setiap harinya, berarti apabila
Lampu Ruang Tamu dikonversikan ke dalam Rupiah, maka biaya
-Beban = 10 Watt untuk setiap hari sebesar Rp. 0.66092
-Waktu nyala = 5 Jam 2. Produksi Energi Panel Surya
E = P (watt) x t (jam) Daya = 100 WP
E = 10 (watt) x 5 (jam) = 50 Wh Qty = 1 Pce
Tingkat iridiasi =8
Jadi kebutuhan daya per hari adalah 0,05 Efisiensi = 80%
kWh, dan perbulan dikalikan 30 hari rata-rata, jadi Energi yang diproduksi = Daya x Qty x
dalam satu bulan lampu ruang tamu menggunakan Tingkat iridiasi x Efisiensi
daya sebesar 1.5 Kwh. = 100 x 1 x 8x 0,8
= 640 Watt Jam = 0.64 kWh
Lampu Ruang Tengah
-Beban = 10 Watt Jadi Energi yang diperoduksi ≥ Energi
-Waktu nyala = 12 Jam beban/hari maka dari itu energi cukup untuk
E = P (watt) x t (jam) keperluan menyalakan lampu dan beban kecil
E = 10 (watt) x 12 (jam) = 120 Wh di dalam rumah

Jadi kebutuhan daya per hari adalah 0,12 kWh, dan 3. Energi Yang Disimpan Baterai
perbulan di kalikan 30 hari rata-rata, jadi dalam Kapasitas = 75 Ah
satu bulan lampu ruang tengah menggunakan daya Tegangan = 12 V
sebesar 3,6 kWh. Qty = 1 Pce
DOD = 80 %
Lampu Dapur Energi yang bisa dipakai = Kapasitas x
-Beban = 10 Watt Tegangan x Qty x DOD
-Waktu nyala = 7 Jam = 75 Ah x 12 V x 1 Pce x 80 %
E= P (watt) x t (jam) = 720 Watt Jam = 0.72 kWh
E = 10 (watt) x 7 (jam) = 70 Wh
Jadi bila baterai penuh tersedia energi sebesar
Jadi kebutuhan daya per hari adalah 0.07 0.72 Watt Jam, Bila digunakan dengan beban
kWh, dan perbuan di kalikan 30 hari rata-rata, jdi sebesar 0.64 Watt Jam, maka baterai mampu
dalam satu bulan Lampu Dapur menggunakan melayani beban selama 0.72 / 0.64 = 1,125
daya sebesar 2.1 kWh hari.Untuk keperluan penyimpanan daya listrik DC
Lampu Kamar mandi (accumulator) bisa menggunakan kapasitas 75Ah
-Beban = 10 Watt dengan tegangan 12V.Biaya investasi untuk
-Waktu nyala = 5 Jam pengadaan perangkat Pembangkit listrik tenaga

Journal of Electrical Technology, Vol. 8, No.3, Oktober 2023 110


Khorul I. H, Armansyah, Jamilah H, Penggunaan Sistem.... ISSN : 2598 – 1099 (Online) ISSN : 2502 – 3624 (Cetak)

surya yang digunakan pada rumah tangga peralatan 5.2 Saran


yang diperlukan berupa :-Panel surya dengan Dari pengalaman yang diperoleh selama
kapasitas 100 WP harga Rp. 2.000.000,--Solar perbuatan skripsi ini, maka penulis dapat
Charge Controller (SCC) harga Rp. 450.000,-- memberikan saran sebagai berikut :
Baterai (Accumulator) harga Rp. 2.100.000,--Jadi 1. Untuk mendapatkan output tegangan
total harga untuk biaya investasi pembelian 1 maksimal pada solar sel, penempatan solar
(satu) unit PLTS Pembangkit Listrik Tenaga Surya sel harus tidak terhalang oleh benda lain dari
sebesar Rp. 4.550.000,- sinar matahari.
2. Unttuk beban yang lebih besar, maka
4. Pembahasan kapasitas dari solar sel dan baterai harus di
Untuk dapat menentukan Break even point tambah.
dalam penelitian ini maka yang harus 3. Output yang dihasilkan dari panel surya yang
diperhatikan adalah : harus mengetahui digunakan pada penelitian ini berupa
keperluan energi listrik terpakai dalam setiap tegangan DC namun Untuk pengubahan arus
hari, dan mengetahui berapa biaya pengadaan DC ke AC , disarankan untuk
perangkat solar sel terpasang yang sesuai memodifikasinya dengan menggunakan
dengan kapasitas yang diperlukan. Setelah inverter.
keduanya diketahui maka baru bisa dihitung
break even point.Setelah diketahui keperluan DAFTAR PUSTAKA
harian energi listriksesuai dengan hasil
penelitianyaitu sebesar 1,213 kWh dan harga [1]. Alamanda, D, 2004, Penerangan Teknologi
per kWh sesuai dengan Tarif Dasar Listrik PLTS Sebagai Solusi untuk Membuka
(TDL) yang berlaku di Indonesia adalah Rp. Keterisolasian Wilayah Pedalaman dan
1.612. maka keperluan biaya listrik per hari Terpencil, Berita BPPT.
adalah sebesar0.41 kWh x Rp. 1.612 = [2]. Alamanda,D.,1997,Prospek PLTS di
Rp.0.66092,-. Dalam 1 tahun rata-rata terdiri Indonesia, Elektro Indonesia, Edisi ke-10.
dari 365 hari, maka biaya listrik yang digunakan [3]. Bachtiar,M.,2006, Prosedur Perencanaan
dalam kurun waktu 1 tahun adalah sebesar Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Rp.0.66092,-x 365 hari = Rp. 241.2358 Dengan Untuk Perumahan (Solar Home System),
biaya pengadaan perangkat solar seluntuk jurnal SMARTek, Vol.4, No.3.
keperluan rumah tinggal yang sesuai dengan [4]. Djiteng Marsudi, 2006, Operasi Sistem
beban yang ada yaitu sebesar Rp. 4.550.000,-, Tenaga Listrik, Graha Ilmu Cetakan Kedua.
maka biaya tersebut akan kembali modal (break [5]. M. Rif’an, Sholeh HP, Mahfudz Shidiq; Rudy
even pint) dengan menggunakan persamaan Yuwono; Hadi Suyono dan Fitrian S. 2012,
Waktu BEP = Biaya pengadaan PLTS Optimasi Pemanfaatan Energi Listrik Tenaga
Biaya Listrik Dalam 1 Tahun
Matahari di Jurusan Teknik Elektro
Universitas Brawijaya, Jurnal EECCIS Vol.
4.550.000 ,-
Waktu BEP = 6, No. 1, Juni 2012
241.2358
[6]. Solarex,1996, Discover the Newest World
Power,Frederick Court, Maryland,
Waktu BEP = 1.88 Tahun [7]. USA.Wenas,W.W.,1996, Teknologi Sel
Surya: Perkembangan dewasa ini dan yang
akan datang, Majalah Elektro Indonesia,
V. KESIMPULAN DAN SARAN Edisike-4
[8]. https://id.wikipedia.org/wiki/Kristal_silikon
5.1 Kesimpulan [9]. https://en.wikipedia.org/wiki/Thin-
Dari pembahasan diatas dapat diambil film_solar_cell
kesimpulan sebagai berikut : [10]. https://en.wikipedia.org/wiki/Biohybrid_sol
1. Salah satu ke unggulan menggunakan panel ar_cell .
surya jenis polycrystalline, adalah walaupun [11]. https://www.sciencedirect.com/topics/mater
dalam keadaan mendung.tegangan tetap bisa ials-science/polymer-solar-cell
di hasilkan dan dari segi harga lebih [12]. https://en.wikipedia.org/wiki/Polycrystallin
ekonomis di banding jenis panel surya yang e_silicon
lain
2. Penggunaan solar sel jenis polycrystalline
sangat cocok digunakan untuk daerah-daerah
dengan cuaca tidak menentu.
3. Dengan mengggunakan panel surya di
samping listrik konvisional didapati bahwa
ada pengurangan beban pembayaran listrik
dalam rumah tangga sekitar 241.235

111 Journal of Electrical Technology, Vol. 8, No.3, Oktober 2023

Anda mungkin juga menyukai