Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“ KARAKTERISTIK SEL SURYA”

DISUSUN OLEH :

ARGIA BAYU LOPARI


(1924152021)

D4 TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
202I
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas rahmat
dan karunia-Nya hingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “
KARAKTERISTIK SEL SURYA” tetap pada waktunya. Penyusun mengucapkan banyak
terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan baik dari segi materi, tenaga, biaya,
waktu dan lain sebagainya kepada segala pihak.

Tidak lepas dari semua itu, penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna baik dari segi tata bahasa, struktur, susunan kalimat, materi yang disajikan
maupun kekeliruan dalam penulisan kata. Oleh karena itu, penyusun sangat terbuka dalam
menerima berbagai kritik maupun masukan yang bersifat membangun dari pembaca
sehingga kedepannya penulis dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada dalam
makalah ini, sehingga menjadi makalah yang baik dan benar.

Akhir kata, bila terdapat informasi dalam makalah ini yang tidak sesuai dengan
semestinya ataupun menyinggung pihak tertentu mohon dimaafkan. Kiranya makalah ini
dapat memberikan inspirasi dan berguna dalam membangun sistem edukasi kearah yang
lebih baik sesuai dengan semestinya.

Makassar, __ Agustus 2021

Penyusun

Argia Bayu Lopari

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………… i

Daftar Isi …………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN …………………………… 1

Latar Belakang …………………………… 1

Rumusan Masalah …………………………… 1

Tujuan …………………………… 1

BAB II PEMBAHASAN …………………………… 2

Sel Surya …………………………… 2

Jenis-jenis Sel Surya …………………………… 3

Karakteristik Sel Surya …………………………… 5

BAB III PENUTUP …………………………… 8

Kesimpulan …………………………… 8

Saran …………………………… 8
Daftar Pustaka

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sel Surya atau Solar Cell adalah suatu piranti atau komponen yang dapat
mengubah energi cahaya matahari (foton) menjadi energi listrik dengan
menggunakan prinsip efek Photovoltaic. Efek Photovoltaic merupakan suatu
fenomena dimana munculnya tegangan listrik karena adanya foton yang datang
membebaskan elektron-elektron dalam hubungan semikonduktor tipe-n dan tipe-p
untuk dapat mengalir.
Dengan adanya kemajuan teknologi, sel surya telah dimanfaatkan secara
umum dalam pembangkitan energi listrik dengan menggunakan panel surya. Panel
surya ini merupakan perangkat dari susunan sel surya secara seri ataupun paralel
yang dapat digunakan untuk mengkonversi sinar matahari menjadi energi listrik,
namun penggunaannya masih belum maksimal. Meskipun dengan kemajuan
teknologi saat ini, sebagian besar panel surya komersial hanya mencapai efisiensi
15 % sehingga membuat industri energi surya masih tidak dapat bersaing dengan
bahan bakar fosil. Karena hal tersebut hingga saat ini terus dilakukan penelitian
yang bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan panel surya sebagai
pembangkit energi listrik, sehingga akan dapat dimanfaatkan penggunaannya oleh
semua kalangan masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu sel surya/ sel photvoltaik ?
2. Apa saja jenis-jenis Sel surya ?
3. Bagaimana karakteristik dan prinsip dasar sel surya ?
4. Apa itu Fill Factor pada sel Surya ?

1.3 Tujuan Penulisan


Makalah ini memiliki tujuan, yaitu untuk :
1. Mengetahui pengertian sel Surya
2. Mengetahui jenis-jenis sel surya
3. Mengetahaui karakeristik dan prinsip dasar dari sel surya
4. Mengetahui apa itu Fill Factor

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sel Surya
Sel surya atau sel photovoltaik adalah sebuah alat semikonduktor yang
terdiri dari sebuah wilayah besar sebuah diode pertemuan tipe-p dan tipe-n, di
mana dengan adanya cahaya matahari dapat menciptakan energi listrik, perubahan
dari energi cahaya menjadi energi listrik ini disebut efek photovoltaik. Yang
dimaksud dengan Efek Photovoltaic adalah suatu fenomena dimana munculnya
tegangan listrik karena adanya hubungan atau kontak dua elektroda yang
dihubungkan dengan system padatan atau cairan saat mendapatkan energy cahaya.
Sejarah sel surya berawal pada tahun 1839, saat seorang ilmuwan Perancis
Edmund Becquerel menemukan efek photovoltaik saat dia menyinari elektroda
logam yang dimasukkan dalam suatu larutan elektrolit tertentu. Tiga puluh tahun
kemudian Fisikawan Inggris, William Adams bersama mahasiswanya Richard
Day, menemukan bahan sel surya yakni selenium dengan efisiensi 1% sampai 2%.
Pada tahun 1954 lahirlah sel surya generasi pertama yang dibuat dari
semikonduktor silikon dengan efisiensi 6%, dan digunakan untuk peralatan ruang
angkasa. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dapat
dihasilkan sel surya dengan biaya pembuatan yang murah dan peningkatan
efisiensi telah banyak dilakukan
Proses penghasilan energi listrik pada sel surya diawali dengan proses
pemutusan ikatan elektron pada atom-atom yang tersusun dalam kristal
semikonduktor ketika diberikan sejumlah energi cahaya (foton) sehingga arus
dapat mengalir. Salah satu bahan semikonduktor yang biasa digunakan sebagai sel
surya adalah kristal silicon.
Pada umumnya desain sel surya dalam skala kecil disebut sebagai PV cell.
PV cell dapat memproduksi tegangan 0,5 volt dengan daya kurang dari 3 watt.
Untuk mendapatkan daya yang lebih besar maka PV disusun secara seri atau
paralel. Rangkaian paralel digunakan pada panel-panel dengan tegangan output
yang sama untuk memperoleh penjumlahan arus keluaran. Tegangan yang lebih
tinggi diperoleh dengan merangkai panel-panel dengan arus keluaran yang sama
secara seri. PV cell yang dikaitkan satu sama lain secara seri maupun secara
paralel untuk membentuk suatu rangkaian PV disebut PV module. Umumnya
modul ini terdiri dari 33 atau 36 sel surya dan 72 sel surya. Beberapa modul PV
dihubungkan secara baris dan kolom untuk membentuk satu rangkaian tertentu
disebut PV array.

2
B. Jenis-Jenis Sel Surya
Ada beberapa jenis panel surya yang banyak dijual di pasaran yaitu :
1. Monokristal (Mono-Crystalline)
Monokristal merupakan panel yang paling efisien, menghasilkan daya listrik
persatuan luas yang paling tinggi. Memiliki efisiensi sampai dengan 12 – 15%.
Kelemahan dari panel jenis ini adalah tidak akan berfungsi dengan baik di
tempat yang cahaya mataharinya kurang (teduh), efisiensinya akan turun
drastis dalam cuaca berawan

2. Polikristal (Poly-Crystalline)
Polikristal merupakan panel surya yang memiliki susunan kristal acak. Tipe
polikristal memerlukan luas permukaan yang lebih besar dibandingkan dengan
jenis monokristal untuk menghasilkan daya listrik yang sama, akan tetapi dapat
menghasilkan listrik pada saat mendung. Panel surya ini memiliki efisiensi 10
– 12%.

3
3. Thin Film Solar Cell (TFSC)
Jenis sel surya ini diproduksi dengan cara menambahkan satu atau beberapa
lapisan material sel surya yang tipis ke dalam lapisan dasar. Sel surya jenis ini
sangat tipis karenanya sangat ringan dan fleksibel. Jenis ini dikenal juga
dengan nama TFPV (Thin Film Photovoltaic).

Berdasarkan materialnya, sel surya Thin Film ini digolongkan menjadi:


 Amorphous (a-Si) Solar Cell. Sel surya dengan bahan amorphous silicon
ini, awalnya banyak diterapkan pada kalkulator dan jam tangan. Namun
seiring dengan perkembangan teknologi, penerapannya menjadi semakin
luas. Dengan teknik produksi yang disebut "stacking" (susun lapis), dimana
beberapa lapis amorphous silicon ditumpuk membentuk sel surya, akan
memberikan efisiensi yang lebih baik antara 6% – 8%.
 Cadmium Telluride (CdTe) Solar Cell. Sel surya jenis ini mengandung
bahan cadmium telluride yang memiliki efisiensi lebih tinggi dari sel surya
amorphous silicon, yaitu sekitar: 9% – 11%.
 Copper Indium Gallium Selenide (CIGS) Solar Cell. Dibandingkan kedua
jenis sel surya thin film di atas, sel surya CIGS ini memiliki efisiensi yang
paling tinggi yaitu sekitar 10% – 12%. Selain itu jenis ini tidak
mengandung bahan berbahaya cadmium seperti pada sel surya CdTe.

C. Karakteristik Sel Surya


4
Cahaya matahari yang termasuk sumber energi primer tersedia sepanjang
tahun di semua tempat di permukaan bumi. Tingkat penyinaran yang berbeda-beda
menyebabkan daya keluaran dari photovoltaic bervariasi. Kapasitas daya dari sel
atau modul surya dilambangkan dalam watt peak (Wp) dan diukur berdasarkan
standar pengujian Internasional yaitu Standard Test Condition (STC). Standar ini
mengacu pada intensitas radiasi sinar matahari sebesar 1000 W/m2 yang tegak
lurus sel surya pada suhu 25o C.

Karakteristik sel surya adalah nonlinier, berubah terhadap intensitas dan


temperatur permukaan photovoltaic. Modul photovoltaic memiliki hubungan
antara arus dan tegangan yang diwakili dalam kurva I–V pada Gambar berikut,

dimana di dalam kurva karakteristik tersebut terdapat titik istimewa yang biasa
disebut titik MPP (Maximum Power Point). Pada titik tersebut photovoltaic berada
pada keadaan optimal, baik dari tegangan dan arus yang dihasilkan. Ketika
tegangan dan arus yang dihasilkan maksimal maka akan mendapatkan keluaran
daya yang maksimal. Titik MPP ini letaknya tidak diketahui, namun dapat dicari
dengan algoritma penjejak yang biasa disebut algoritma MPPT. Algoritma MPPT
bekerja untuk mencari titik optimum dari photovoltaic dan berusaha
mempertahankannya pada keadaan optimum.

Pada saat tahanan variabel bernilai tak terhingga (open circuit) maka arus
bernilai minimum (nol) dan tegangan pada sel berada pada nilai maksimum, yang
dikenal sebagai tegangan open circuit (Voc). Pada keadaan yang lain, ketika
tahanan variabel bernilai nol (short circuit) maka arus akan bernilai maksimum,
yang dikenal sebagai arus short circuit (Isc). Jika tahanan variabel memiliki nilai
yang bervariasi antara nol dan tidak terhingga maka akan diperoleh nilai arus (I)
dan tegangan (V) yang bervariasi. Terdapat nilai daya maksimum yang dapat
dihasilkan pada saat tegangan dan arus maksimum.

5
1. Prinsip Kerja Sel Surya
Prinsip dasar sel Surya adalah semikonduktor. Sel surya dibuat dua
unsur silicon yang telah dicampur dengan sedikit boron dan yang telah di
campur dengan fosfor.Unsur silicon yang dicampur dengan boron ini yang
menjadi semikonduktor tipe-p, sedangkan unsur silicon yang dicampur
dengan fosfor menjadi semikonduktor tipe-n. Lembaran tipe-n ini ditumpuk
diatas semikonduktor tipe-p.
Saat panel surya ditempatkan dibawah cahaya matahari, foton ataua
partikel cahaya matahari akan menjatuhkan electron bebas kedalam tipe-n.
Hal ini memuat tipe-n semakin kelebihan electron dan memiliki energy
untuk meloncati lembaran kosong dan menuju proton pada tipe-p.
Berpindahnya electron akan menyebabkan listrik mengalir dan akan terus
terjadi karena matahri akan terus menyuplai electron ke tipe-n. Listrik yang
menngalir dari panel surya kemudian ditampung dalam baterai yang
kemudian akan digunakan sewaktu-waktu.
Parameter paling penting dalam kinerja sebuah panel surya adalah
intensitas radiasi matahari atau biasa disebut “irradiance” cahaya matahari,
yaitu jumlah daya matahari yang datang kepada permukaan per luas area.
Intensitas radiasi matahari diluar atmosfer bumi disebut konstanta surya,
yaitu sebesar 1365 W/m2. Setelah disaring oleh atmosfer bumi, beberapa
spektrum cahaya hilang, dan intensitas puncak radiasi menjadi sekitar 1000
W/m2. Nilai ini adalah tipikal intensitas radiasi pada keadaan permukaan
tegak lurus sinar matahari dan pada keadaan cerah. Besar nilai intensitas
radiasi matahari ini yang akan menentukan besar daya yang dapat
dihasilkan oleh sebuah panel surya.

2. Fill Factor

6
Merupakan parameter yang menentukan daya maksimum dari
photovoltaic dalam kaitannya dengan Isc dan Voc. Fill factor didefinisikan
sebagai rasio daya maksimum photovoltaic terhadap hasil kali Voc dan Isc.
Fill factor juga merupakan ukuran besarnya deviasi karakteristik I-V
terhadap kurva ideal dioda. Nilai fill factor ini umumnya sebesar 0,75 -
0,85. Selain itu fill factor merupakan indikator dari kualitas metalisasi
kontak yang bergantung pada resistansi total pada sebuah photovoltaic.
Resistansi total tersebut meliputi resistansi seri (Rs) dan resistansi paralel
(Rp). Besarnya fill factor dapat dihitung dengan menggunakan rumus,

BAB III

7
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sel surya merupakan perangkat semikonduktor yang berupa diode dengan
luas permukaan besar yang mempertemukan sisi semikonduktor tipe-p dan tipe-n.
Sel surya ini berfungsi untuk mengubah energy cahaya dari matahari menjadi
energy listrik. Perubahan energy ini yang disebut sebagai efek photovoltaic.
Dimana saat energy cahaya matahari (foton) menjatuhkan electron bebas di atas
sel surya, electron yang ada pada sisi tipe-n akan berlebih dan memiliki energy
untuk meloncati lembaran kosong dan menuju proton pada tipe-p. Berpindahnya
electron akan menyebabkan listrik mengalir.
Karakteristik sel surya adalah nonlinier, berubah terhadap intensitas dan
temperatur permukaan photovoltaic. Modul photovoltaic memiliki hubungan
antara arus dan tegangan yang diwakili dalam kurva I–V, dimana di dalam kurva
karakteristik tersebut terdapat titik istimewa yang biasa disebut titik MPP
(Maximum Power Point). Ketika tegangan dan arus yang dihasilkan maksimal
maka akan mendapatkan keluaran daya yang maksimal pula.
Dalam menentukan daya maksimum photovoltaic, Fill Factor merupakan
parameter yang paling menentukan dengan nilai biasa umumnya berkisar 0,75-
0,80. Fill factor didefinisikan sebagai rasio daya maksimum photovoltaic terhadap
hasil kali Voc dan Isc

3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih focus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan baik. Oleh karena itu untuk saran
bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan dan juga terhadap kesmipulan dari
bahasan makalah yang telah dibuat.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://scholar.unand.ac.id/14767/2/2.%20Bab%20I%20Pendahuluan.pdf

http://eprints.unram.ac.id/6971/1/BAB%20I%20-%20BAB%20V.pdf

http://repository.untag-sby.ac.id/982/1/BAB%20I.pdf

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sel_surya

https://teknikelektronika.com/pengertian-sel-surya-solar-cell-prinsip-kerja-sel-surya/

https://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/download/3253/1508#:~:text=Kara
kteristik%20V%2DI%20sel%20surya%20adalah,Maximum%20Power%20Point
%20(MPP).

https://janaloka-com.cdn.ampproject.org/v/s/janaloka.com/cara-kerja-sel-surya/?
amp_js_v=a6&amp_gsa=1&amp&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D#aoh=16300540935878&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F
%2Fjanaloka.com%2Fcara-kerja-sel-surya%2F

Anda mungkin juga menyukai