Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat, serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas Makalah Mata pelajaran Fisika dengan tepat pada waktu. Terima kasih
juga kami ucapkan kepada guru pembimbing yang selalu memberikan
dukungan dan bimbingannya

Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk memenuhi nilai tugas Fisika. Tidak
hanya itu, kami juga berharap makalah ini bisa bermanfaat untuk penulis.
Walaupun demikian, kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih
banyak kekurangan. Maka dari itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
untuk kesempurnaan makalah ini.

Akhirnya kata, kami berharap semoga makalah ini bisa memberikan informasi
dan ilmu yang bermanfaat bagi kita semua. Kami juga mengucapkan terima
kami kepada para pembaca yang telah membaca makalah ini hingga akhir

Kraksaan, 27 November 2023

Penulis

i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangkit listrik tenaga surya (Photovoltaic Farm) adalah pembangkit listrik yang
mengubah energi surya menjadi energi listrik. Photovoltaic mengubah secara langsung
energi cahaya menjadi listrik menggunakan efek fotoelektrik. Photovoltaic merupakan
salah satu distributed generation (DG) yang bersumberkan energi terbarukan dengan
memanfaatkan teknologi dalam mengubah sinar matahari untuk menghasilkan energi
listrik, sekumpulan panel surya berskala besar yang dirancang untuk memasok tegangan
kedalam jaringan listrik merupakan Photovoltaic Farm. PLTS memiliki tiga tipe
berdasarkan sistemnya.
Tipe pertama yaitu PLTS Solar Thermal, pembangkit listrik ini memanfaatkan energi
panas matahari untuk menggerakan heat engine, yaitu suatu sistem yang menggubah
energi panas menjadi energi gerak (kerja), energi gerak yang digunakan untuk memutar
generator sehingga menghasilkan listrik. Jenis PLTS yang kedua yaitu On Grid, jenis
PLTS ini tidak menggunakan energy power (penyimpanan arus listrik) yang dihasilkan
oleh modul surya, namum jenis on grid hanya bisa berfungsi bila telah ada jaringan
listrik seperti PLN. Terakhir adalah PLTS Off Grid (terpusat), PLTS ini merupakan
sistem pembangkit listrik yang hanya mengandalkan energi matahari sebagai satu-
satunya sumber energi listrik yang bisa disebut juga sistem independen. Energi listrik
yang dihasilkan oleh panel surya dapat digunakan langsung ke beban untuk kebutuhan
listrik yang ada dan selebihnya akan disimpan ke dalam baterai untuk dijadikan sebagai
cadangan energy. Sistem ini sangat cocok untuk daerah terpencil dan pedesaan atau bisa
disebut sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) komunal yang sulit
mendapatkan suplai bahan bakar minyak (BBM) ataupun ketiadaaan jaringan listrik PLN

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara kerja dan proses pengumpulan energi PLTS?
2. Apa itu konsep fisika photovoltaic?
3. Bagaimana konsep fisika photovoltaic bisa berhubungan dengan panel surya

1.3 Tujuan
Tujuan kami membuat prototype rumah modern dengan panel surya adalah untuk
mengenalkan sumber energi yang lebih ramah lingkungan dan lebih menghemat
pengeluaran. Selain itu, energi surya mampu berkontribusi untuk mengurangi pemanasan
global dan juga terhindar dari ketergantungan listrik konvensional.

ii
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah peralatan
pembangkit listrik yang mengubah daya matahari menjadi listrik.
PLTS sering juga disbut Solar Cell, atau Solar Photovoltaik, dan Solar Energi. PLTS
memanfaatkan cahaya matahari untuk menghasilkan listrik.
DC (direct current), yang dapat diubah menjadi listrik AC (alternating current) apabila
diperlukan. Oleh karena itu meskipun mendung, selama masih terdapat
cahaya, maka PLTS dapat menghasilkan listrik.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya pada dasarnya adalah percatuan daya (alat yang
menyediakan daya), dan dapat dirancang untuk mencatu kebutuhan listrik yang kecil
sampai dengan besar, baik secara mandiri, maupun dengan Hybrid (dikombinasikan
dengan sumber energi lain, seperti PLTS-Genset, PLTS-Angin).

2.1.1 Cara kerja PLTS

Pembangkit listrik tenaga surya konsepnya sederhana, yaitu mengubah cahaya matahari
menjadi energi listrik. Cahaya matahari merupakan salah satu bentuk energi dari
sumber daya alam.

Sumber daya alam matahari ini sudah banyak digunakan untuk memasok daya listrik
disatelit kimunikasi melalui sel surya. Sel surya ini dapat menghasilkan energi listrik
dalam jumlah yang tidak terbatas langsung diambil dari matahari, tanpa ada bagian
yang berputar dan tidak memerlukan bahan bakar. Sehinggasistem sel surya sering
dikatakan bersih dan ramah lingkungan. Bandingkan dengan sebuah generator listrik,
ada bagian yang berputar dan memerlukan bahan bakar untuk dapat menghasilkan
listrik. Suaranya bising, selain itu gas yang dihasilkan dapat menimbulkan efek gas
rumah kaca (green house gas) yang pengaruhnya dapat merusak ekosistem planet bumi
kita. Sistem sel surya yang dapat digunakan di permukaan bumi terdiri dari panel sel
surya, rangkaian kontroler pengisian (charge controller), dan aki (baterai) 12 volt yang
maintenance fee.

Panel sel surya merupakan modul yang terdiri dari beberapa sel surya yang
dihubungkan seri dan paralel tergantung ukuran dari kapasitas yang diperlukan.
Rangkain kontroler pengisian aki dalam sistem sel surya merupakan rangkaian
elektronik yang mengatur proses pengisian akinya.

iii
Kontroler ini dapat mengatur tegangan aki dalam selang tegangan 12 volt. Bila
tegangan turun sampai 10.8 volt berarti sisa tegangan pada aki 2.2 volt, maka kontroler
akan mengisi aki dengan panel surya sebagai sumber dayanya. Tentu saja proses
pengisian itu akan terjadi bila berlangsung pada saat ada cahaya matahari. Jika
penurunan tegangan terjadi pada malam hari, maka kontroler akan memutus pemasokan
energi listrik. Setelah proses pengisian itu berlangsung selama beberapa jam, tegangan
aki itu akan naik bila tegangan aki itu mencapai 12 volt, maka kontroler akan
menghentikan proses pengisian aki itu.

Rangkaian kontroler pengisian aki, sebenarnya mudah untuk dirakit sendiri. Tapi,
biasanya rangkaian kontroler ini sudah tersedia dipasaran. Memang harga kontroler itu
cukup mahal kalau dibeli sebagai unit sendiri. Kebanyakan sistem sel surya itu hanya
dijual dalam bentuk paket lengkap itu jelas lebih murah dibandingkan dengan bila
merakit sendiri.

Biasanya panel surya itu diletakkan dengan posisi lurus menghadap matahari. Padahal
bumi itu bergerak mengelilingi matahari, agar dapat terserap secara maksimum sinar
matahari itu harus diusahakan selalu jatuh tegak lurus pada permukaan panel surya.

Bahan sel surya sendiri terdiri dari kaca pelindung dan material adhensive transparan
yang melindungi bahan sel surya dari keadaan lingkungan kemudian material anti-
refleksi untuk menyerap lebih banyak cahaya dan mengurangi jumlah cahaya yang
dipantulkan, semikonduktor P- type dan N-type (terbuat dari campuran silikon) untuk
menghasilkan medan listrik, saluran awal dan saluran akhir (terbat dari logam tipis)
untuk mengirim elektron ke perabot listrik. Cara kerja sel surya sendiri sebenarnya
identik dengan piranti semikonduktor dioda. Ketika cahaya bersentuhan dengan sel
surya dan diserap oleh bahan semi-konduktor, terjadi pelepasan elektron. Apabila
elektron tersebut bisa menempuh perjalanan menuju bahan semi-konduktor pada
lapisan yang berbeda, terjadi perubahan sigma gaya- gaya pada bahan. Gaya tolakan
antar bahan semi-konduktor, menyebabkan aliran medan maknetlistrik. Dan
menyebabkan elektron dapat disalurkan ke saluran awal dan akhir untuk digunakan

pada perabot listrik.

iv
2.1.2 jenis jenis panel surya

1. Monocrystalline Silicon

Monocrystalline silicon merupakan panel surya yang memiliki banyak keunggulan


seperti terbuat silikon yang diiris tipis menggunakan bantuan mesin potong. Hasil irisan
yang tipis tersebut membuat karakteristik monocrystalline silicon lebih menonjol.

Selain itu, penampang monocrystalline silicon bisa menyerap cahaya matahari lebih
optimal, jika dibandingkan dengan jenis sel surya yang lainnya.

Meski memiliki banyak keunggulan, monocrystalline silicon juga memiliki


kekurangan. Agar bisa berfungsi secara efisien, cahaya harus memiliki kadar terang dan
tinggi.

Jika cuaca sedang mendung dan berawan, monocrystalline silicon tidak bisa menyerap
energi matahari secara maksimal dan efisiensi panel berpotensi menurun.

2. Polycrystalline Silicon

Polycrystalline silicon merupakan jenis panel surya yang umum digunakan di banyak
jenis bangunan. Kebanyakan panel surya yang ditemukan di Indonesia menggunakan
jenis yang satu ini.

Teknologi panel surya tersebut terbuat dari batang silikon yang bisa dicairkan.
Polycrystalline silicon juga memiliki kelebihan dari segi susunan yang lebih rapat dan
rapi.

Karakteristik polycrystalline silicon adalah mempunyai tampilan yang cukup unik. Jika
dilihat lebih detail, panel surya akan terlihat lebih unik karena terkesan seperti ada
retakan-retakan pada bagian dalam sel surya.

Sama seperti panel surya yang lain, polycrystalline silicon juga memiliki kelemahan
atau kekurangan. Polycrystalline silicon tidak cocok dengan wilayah atau area yang
memiliki curah hujan tinggi.

Nah, pada saat seperti itu efisiensi dari panel polycrystalline silicon akan menurun atau
tidak berfungsi sama sekali.

v
3. Thin Film Solar Cell

Jenis panel surya selanjutnya adalah thin film solar cell. Dibandingkan dengan kedua
jenis panel surya sebelumnya, thin film solar cell jarang dipakai untuk bangunan di
skala rumahan dan hanya digunakan untuk kebutuhan komersial saja.

Ya, sesuai dengan namanya jenis panel surya yang satu ini memiliki ukuran yang
sangat tipis dan memiliki bobot yang lebih ringan. Selain itu, sifatnya juga sangat
fleksibel.

Nah, thin film solar cell bisa bekerja sangat baik pada cahaya fluorescent atau cahaya
lampu pijar yang banyak dijadikan sebagai alat penerangan baik di rumah maupun di
kantor.

Kekurangannya yaitu efisiensi yang dimiliki panel surya jenis ini memang cukup
rendah. Anda hanya bisa mendapatkan penangkapan cahaya matahari sebesar 8,5%
untuk penampang yang luasnya sama dengan monocrystalline.

4. Compound Thin Film Triple Junction Photovoltaic

Yang terakhir ada compound thin film triple junction photovoltaic. Sesuai dengan
namanya, jenis panel surya yang satu ini hanya memiliki tiga lapisan. Anda tidak bisa
menggunakan compound thin film triple junction photovoltaic untuk kebutuhan sehari-
hari. Hal itu dikarenakan jenis panel surya yang satu ini hanya bisa digunakan di luar
angkasa.

Kemampuan dan efisiensi compound thin film triple junction photovoltaic yang
dimiliki sangat tinggi. Pasalnya, panel surya ini mampu menghasilkan daya listrik
sebesar 45% lebih besar dibandingkan dengan jenis panel lainnya.
Sayangnya, panel surya compound thin film triple junction photovoltaic lebih berat dan
rapuh dibandingkan yang lain.

vi
2.1.3 Proses pengumpulan energi matahari oleh PLTS menjadi listrik
PLTS adalah sistem pembangkit listrik yang energinya bersumber dari radiasi matahari,
melalui konversi sel fotovoltaik. Sistem fotovoltaik mengubah radiasi sinar matahari
menjadi listrik. Semakin tinggi intensitas radiasi matahari yang mengenai sel
fotovoltaik, maka semakin tinggi daya listrik yang dihasilkannya.
Berikut adalah proses pengumpulan energi matahari pada PLTS yang terkonversi
menjadi tenaga listrik:
1. PLTS mengkonversi energi matahari menjadi energi listrik dan menghasilkan arus
listrik DC;
2. Arus DC diubah oleh inverter menjadi listrik AC;
3. Arus AC masuk ke jaringan listrik di dalam bangunan melalui AC breaker panel;
4. Energi listrik siap dipakai untuk penerangan atau peralatan elektronik;
5. Penggunaan kWh meter untuk ekspor impor (exim) dengan menggunakan sistem net
metering; dan
6. Meter exim akan membaca ekspor listrik dari pelanggan PLTS ke jaringan listrik
nasional, dan membaca impor listrik dari jaringan listrik nasional ke pelanggan PLTS.

2.1.4 Phtovoltaic
Konsep fisika pada teknologi fotovoltaik melibatkan efek fotovoltaik, di mana energi
cahaya matahari diubah menjadi energi listrik. Ketika energi foton cahaya matahari
mengenai permukaan sel surya, elektron-elektron dalam sambungan semikonduktor tipe
n dan tipe p akan terbebaskan, menciptakan arus listrik. Sel surya atau solar cell adalah
perangkat yang
mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik menggunakan prinsip efek
fotovoltaik. Panel surya terdiri dari sel surya (sel fotovoltaik/PV) yang mengubah
energi cahaya matahari menjadi energi listrik.
Efek fotovoltaik merupakan fenomena fisika di mana energi cahaya datang, yang
mengenai permukaan sel surya akan diubah menjadi energi listrik. Arus listrik dapat
timbul karena energi foton cahaya datang berhasil membebaskan elektron-elektron
dalam sambungan semikonduktor tipe n dan tipe p untuk dapat mengalir.

vii
Dengan demikian, konsep fisika pada teknologi fotovoltaik melibatkan konversi energi
dari sinar matahari menjadi energi listrik melalui efek fotovoltaik, yang merupakan
fenomena fisika di mana energi cahaya diubah menjadi energi listrik
2.1.5 Sejarah penemuan photovoltaic
Pengamatan yang pertama kali berkaitan dengan efek fotovoltaik diadakan pada tahun
1839 oleh Henri Becquerel. Salah satu sel pada elektrode yang ada di sel elektrolitik
diberikannya sinar matahari. Pada tahun 1877, Adams dan Day mengamati efek
tersebut pada selenium. Beberapa perangkat pengukuran paparan fotografi telah
dikembangkan pada paruh pertama abad ke-20 Masehi oleh tiga orang ilmuwan yaitu
Lange (1930), Schottky (1930) dan Grondhal (1933). Tiga ilmuwan dari Bell
Telephone Laboratory berhasil membuat sel surya dari bahan silikon kristalin yang
pertama di dunia pada tahun 1954. Ketiga ilmuwan ini ialah Chaplin, Fuller dan
Pearson. Efisiensi energi dari sel surya ini adalah 6%. Pada tahun yang sama, Reynold
dan rekan kerjanya juga berhasil membuat sel surya dengan efisiensi energi yang sama
dari bahan Kadmium sulfida.
Selama periode tahun 1950-an, sel surya berbahan silikon kristalin hanya digunakan
untuk penelitian dan pengembangan teknologi luar angkasa. Tujuan awalnya untuk
memperoleh satelit yang memiliki kebutuhan daya cahaya yang memadai. Pada awal
tahun 1958, satelit bertenaga surya yang pertama berhasil diluncurkan. Satelit ini diberi
nama Satelit American Vanguard I. Setelah peluncuran tersebut, pengembangan terus
dilakukan terhadap energi surya hingga meliputi bidang militer, komunikasi,
meteorologi dan penelitian ilmiah. Efisiensi energi yang diperoleh telah mencapai 20%.
Produksi sel surya berbahan silikon kristalin telah mencapai harga yang mahal, yaitu

$10 Juta per kiloWatt pada tahun 1975.

viii
2.1.6 Pembahasan
Panel surya adalah kumpulan sel surya yang ditata sedemikian rupa agar efektif dalam
menyerap sinar matahari. Sedangkan yang bertugas menyerap sinar matahari adalah sel
surya. Sel surya sendiri terdiri dari berbagai komponen photovoltaic atau komponen
yang dapat mengubah cahaya menjadi listrik. Umumnya sel surya terdiri dari lapisan
silikon yang bersifat semikonduktor, metal, anti reflektif, dan strip konduktor metal.
Banyaknya sel surya yang disusun untuk menjadi panel surya akan berbanding lurus
dengan energi yang dihasilkan. Dalam artian semakin banyak sel surya yang digunakan,
maka semakin banyak pula energi matahari yang dikonversi menjadi energi listrik. Ada
beberapa jenis sel surya yang telah dimanfaatkan dan dapat ditemui di pasaran,
diantaranya adalah Monocrystalline Silicon PV Module, Polycrystalline Silicon PV
Module, Amorphous Silicon PV Module, dan Hybrid Silicon PV Module.
Prinsip kerja sel surya dimulai dari partikel yang disebut “Foton” yang merupakan
partikel sinar matahari yang sangat kecil. Ketika foton tersebut menghantam atom
semikonduktor sel surya sehingga dapat menimbulkan energi yang besar untuk
memisahkan elektron dari struktur atomnya. Elektron yang terpisah dan bermuatan
negatif akan bebas bergerak pada daerah pita konduksi dari material semi konduktor,
sehingga atom yang kehilangan elektron kekosongan pad strukturnya dan disebut
“hole” dengan muatan positif.
Daerah semi konduktor dengan elektron bebas bersifat negatif dan bertindak sebagai
donor elektron yang disebut dengan semi konduktor tipe N. Sedangkan daerah semi
konduktor “hole” sebagai penerima elektron dinamakan semi konduktor type P. Di
persimpangan daerah positif dan negatif akan menimbulkan energi yang mendorong
elektron dan hole begerak ke arah berlawanan. elektron bergerak menjauhi darah
negatif, dan hole menjauhi daerah positif. Ketika diberikan sebuah beban berupa lampu
atau perangkat listrik lainnya, maka akan menimbulkan arus listrik.
Sederhananya, ketika sel surya menyerap cahaya, maka akan ada pergerakan antara
elektron di sisi positif dan negatif. Adanya pergerakan ini menciptakan arus listrik
sehingga dapat digunakan sebagai energi bagi alat-alat elektronik.

ix
BAB III
PROSES PEMBUATAN ALAT

3.1 Alat dan Bahan


1.Gunting
2.Cutter
3.Soder
4.Soder lem
5.Penggaris
6.Bolpoin
7.Cat akrilik
8.Korek api
Bahan bahan:
1.Kabel 1 meter
2.Timah
3.2 Panel surya
4.Kardus
5.Karton
6.Lem tembak
7.Stick es krim
8.Lampu led warna warrni 2

3.2 Langkah-langkah
1.Siapkan alas memakai karton
2.Potong kardus sesuai bentuk yang diinginkan
3.lalu tempel kardus dengan potongan kardus lainnya hingga membentuk rumah
4.Warnailah rumah yang telah dibuat menggunakan cat akrilik
4.Potong kabel sesuai yang diinginkan
5.Lalu soderlah kabel diantara titik positif dan negatif pada panel surya

x
6.lalu soderlah lampu LED di atas kabel yang sudah di tempelkan diantara titik positif dan
negatif pada panel surya
7.Tempelkan panel surya di atap rumah yang telah selesai dibuat dan juga masukkan lampu
LED di dalam rumah tersebut
8.Potong stick es krim kecil kecil lalu susunlah membentuk pagar dan tempelkan ke pinggir
pimggir alas
9.Langkah selanjutnya buatlah pos ronda menggunakan stick es krim
10.Soderlah kabel ke titik positif dan negatif di panel surya dan soderlah juga lampu LED di
atas kabel
11.Lalu tempel lah panel surya ke atap pos ronda yang telah dibuat menggunakan stick es
krim dan tempelkan di bawah atap pos ronda

xi
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa energi surya lebih ramah lingkungan dan lebih tidak memakan
biaya dibandingkan energi listrik konvensional.
4.2 Saran
Kami berharap banyak orang yang mulai menggunakan energi surya agar tidak bergantung
pada energi listrik konvensional

xii

Anda mungkin juga menyukai