Anda di halaman 1dari 8

Praktikum Mesin-Mesin Listrik

PENGENALAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)


Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah pembangkit listrik yang
memanfaatkan energi panas matahari dan mengubahnya menjadi energi listrik. PLTS
adalah salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan listrik yang terus bertambah.
Prinsip kerja PLTS bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu secara langsung
menggunakan fotovoltaik dan secara tidak langsung dengan pemusatan energi surya.
Fotovoltaik merupakan mekanisme mengubah secara langsung energi cahaya
menjadi listrik menggunakan efek fotoelektrik. Sedangkan pemusatan energi surya
memanfaatkan sistem lensa atau cermin yang dikombinasikan dengan sistem pelacak
untuk memfokuskan energi matahari pada satu titik untuk menggerakan mesin kalor.
Pembangkit listrik tenaga surya memiliki konsep kerja yang sederhana, yaitu
mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik melalui sel surya. Sel surya
merupakan komponen terpenting pada PLTS. Obyek berukuran sekitar 10-15 cm
persegi ini mampu mengonversikan energi surya menjadi energi listrik. Tak hanya
terdiri dari sel surya, sistem PLTS juga terdiri dari komponen Balance of
System (BOS), yaitu inverter dan controller. Listrik yang berasal dari PLTS akan
disimpan pada baterai atau penyimpan daya lainnya agar daya listrik tetap bisa
digunakan meskipun tidak ada cahaya atau kondisi gelap. Ada 3 lapisan solar panel
pada PLTS ini, yaitu lapisan bagian atas panel P (positif), lapisan tengah untuk
pembatas, dan lapisan bawah atau panel N (negatif). Pembangkit listrik yang bekerja
dengan tenaga surya ini juga mengadopsi sistem yang didasarkan pada efek
fotoelektrik yang terdapat pada bagian bagian tersebut. Efek fotoelektrik akan
berlangsung pada saat elektron yang disebabkan oleh sinar matahari pada lapisan
panel P terlepas serta membuat aliran proton ke lapisan di panel N yang ada di
bawahnya. Arus listrik inilah yang kemudian dihasilkan dari proses tersebut. Secara
garis besar, ada dua alur cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga Surya, yaitu efek
fotovoltaik atau cara kerja langsung, dan melalui pemusatan energi surya atau secara
tidak langsung. Dengan cara kerja yang begitu kompleks, dapat dijelaskan bahwa

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
Pembangkit Listrik Tenaga Surya juga terdiri atas beberapa peralatan dan komponen
utama, antara lain:
1. Panel Surya: merupakan sel-sel surya yang disatukan dan dihubungkan secara
seri atau paralel sesuai kapasitasnya. Sel surya terdiri dari dioda semi konduktor
yang mengubah cahaya matahari menjadi listrik tanpa batas dan tidak
memerlukan bahan bakar. Sistem sel surya ini tidak menimbulkan polusi dan
ramah lingkungan.
2. Controller Regulator, berguna untuk mengatur listrik dari panel surya ke beban.
3. Baterai/Accu, digunakan untuk menampung listrik yang diproduksi oleh panel
surya sebelum digunakan.
4. Inverter AC, adalah alat pengubah arus DC yang berasal dari Baterai atau Accu
yang berdaya 12 volt menjadi arus AC dengan tegangan 220 volt. Selain aman,
arus listrik yang dikeluarkan oleh inverter sangat stabil, sehingga tidak
membutuhkan stabilizer.

Indonesia merupakan negara tropis yang akan selalu memperoleh sinar matahari
sepanjang tahun. Kondisi alami ini tentunya harus dimanfaatkan secara maksimal
sebagai sumber energi, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang terus
dikembangkan di Indonesia [16].

Jenis-Jenis Panel Surya


PLTS atau lebih dikenal dengan sel surya akan lebih diminati karena dapat
digunakan untuk berbagai keperluan yang relevan dan di berbagai tempat seperti
perkantoran, pabrik, perumahan, dan lainnya. Di Indonesia yang merupakan daerah
tropis mempunyai potensi energi matahari sangat besar dengan insolasi harian rata-
rata 4,5 sampai 4,8 kWh/m²/hari. Energi listrik yang dihasilkan sel surya sangat
dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari yang diterima oleh sistem. Ketersediaan
listrik dan pemanfaatan energi listrik sel surya secara maksimal sangat diperlukan
hibridasi dengan jala-jala listrik PLN. PLTS memanfaatkan cahaya matahari untuk
menghasilkan listrik DC (direct current), yang dapat diubah menjadi listrik AC
(Alternating current) apabila diperlukan. PLTS pada dasarnya adalah pecatu daya

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
dan dapat dirancang untuk mencatu kebutuhan listrik yang kecil sampai dengan
besar, baik secara mandiri, maupun hybrid. Sel surya dapat menyerap gelombang
elektromagnetik dan mengubah energi foton yang diserapnya menjadi energi listrik.
Bagian terbesar sel surya adalah sebuah dioda. Dioda terbuat dari suatu
semikonduktor dengan jurang energi (Ec – Ev). Ketika energi foton yang datang
lebih besar dari jurang energi ini, foton akan diserap oleh semikonduktor untuk
membentuk pasangan elektron-hole. Elektron dan hole kemudian ditarik oleh medan
listrik sehingga menimbulkan photocurrent (photocurrent bisa juga dinamakan
sebagai arus yang dihasilkan oleh cahaya). Sel surya mengubah cahaya menjadi
listrik disebut surya, karena matahari merupakan sumber cahaya terkuat yang dapat
dimanfaatkan. Sel surya sering kali disebut sel photovoltaic, photovoltaic dapat
diartikan sebagai "cahaya-listrik". Sel surya atau sel PV bergantung pada efek
photovoltaic untuk menyerap energi matahari dan menyebabkan arus mengalir antara
dua lapisan bermuatan yang berlawanan. Secara sederhana sel surya terdiri dari
sambungan bahan semikonduktor bertipe p dan n (p-n junction semiconductor) yang
jika tertimpa sinar matahari maka akan terjadi aliran elektron, aliran elektron inilah
yang disebut sebagai aliran arus listrik. Semikonduktor jenis n merupakan
semikonduktor yang memiliki kelebihan elektron sehingga kelebihan muatan negatif
(n = negatif), sedangkan semikonduktor jenis p memiliki kelebihan hole sehingga
kelebihan muatan positif (p = positif). PLTS adalah suatu pembangkit yang
mengkonversikan energi foton dari surya menjadi energi listrik.Konversi ini terjadi
pada panel surya yang terdiri dari sel-sel surya.PLTS memanfaatkan cahaya matahari
untuk menghasilkan listrik DC (Direct Current), yang dapat diubah menjadi listrik
AC (Alternating Current) apabila diperlukan.PLTS pada dasarnya adalah pencatu
daya dan dapat dirancang untuk mencatu kebutuhan listrik dari yang kecil sampai
dengan yang besar, baik secara mandiri maupun hibrida. Secara umum
perkembangan sel surya dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain yaitu [17]:
1. Monokristal
Merupakan sel surya yang memiliki susunan kristal teratur. Dibuat dari silikon
kristal tunggal yang didapat dari peleburan silikon dalam bentuk bujur. Monokristal
dapat dibuat setebal 200 mikron, dengan nilai efisiensi sekitar 24%.Kelemahan dari

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
panel jenis ini adalah tidak akan berfungsi baik ditempat yang cahaya mataharinya
kurang, efisiensinya akan turun drastis dalam cuaca berawanatau mendung.
2. Polikristal
Merupakan sel surya yang memiliki susunan kristal acak. Dibuat dari peleburan
silikon dalam tungku keramik, kemudian pendinginan dilakukan secara perlahan
untuk mendapatkan bahan campuran silikon yang akan timbul diatas lapisan silikon
Sel surya jenis ini memiliki efisiensi lebih rendah dibandingkan tipe monokristal
(sekitar 18%), sehingga memiliki harga yang cenderung lebih rendah.
3. Amorphous Silicon
Amorphous Silicon telah digunakan sebagai bahan sel surya photovoltaic pada
kalkulator.tipe panel dengan harga yang paling murah akan tetapi efisiensinya paling
rendah, yaitu antara 9-10,4%.
4. Sel surya silikon terpadu (Thin Film Cells)
Merupakan panel surya (dua lapisan) dengan struktur lapisan tipis mikrokristal
silicon dan amorphous dengan efisiensi modul hingga 8,5% sehingga untuk luas
permukaan yang diperlukan per watt daya yang dihasilkan lebih besar daripada
monokristal dan polikristal. Inovasi terbaru adalah thin film triple junction PV dapat
berfungsi sangat efisien dalam udara yang sangat berawan dan dapat menghasilkan
daya listrik sampai 45%.

Energi baru dan yang terbarukan mempunyai peran yang sangat penting
dalam memenuhi kebutuhan energi. Hal ini disebabkan penggunaan bahan bakar
untuk pembangkit-pembangkit listrik konvensional dalam jangka waktu yang
panjang akan menguras sumber minyak bumi, gas dan batu bara yang makin menipis
dan juga dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Salah satunya upaya yang
telah dikembangkan adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). PLTS atau
lebih dikenal dengan sel surya (sel fotovoltaik) akan lebih diminati karena dapat
digunakan untuk berbagai keperluan yang relevan dan di berbagai tempat seperti
perkantoran, pabrik, perumahan, dan lainnya. Di Indonesia yang merupakan daerah
tropis mempunyai potensi energi matahari sangat besar dengan insolasi harian rata-

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
rata 4,5 - 4,8 KWh/m² / hari. Akan tetapi energi listrik yang dihasilkan sel surya
sangat dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari yang diterima oleh sistem. Dalam
merencanakan pembangunan PLTS terlebih dahulu diperhitungkan beban dari PLTS
sehingga kita dapat menghitung kapasitas listrik tenaga surya yang akan dibangun.
Teknologi Solar Photovoltaic (PV) menawarkan metode yang nyaman untuk
konversi sinar matahari, tersedia dalam jumlah besar selama sebagian besar tahun ini,
langsung menjadi listrik. Teknik konversi sinar matahari langsung menjadi listrik
oleh sel surya yang menggunakan efek Photovoltaic ramah lingkungan, mudah
dirawat dan dioperasikan. Modul PhotoVoltaic atau biasa disebut modul surya adalah
perangkat yang terdiri dari bahan semikonduktor seperti silikon, galium arsenide dan
kadmium telluride, dll yang mengubah sinar matahari langsung menjadi listrik.
Ketika solar cell menyerap sinar matahari, elektron-elektron bebas dan lubang-
lubang membuat sambungan positif / negatif, dan ketika dihubungkan dengan beban
DC, maka arus listrik akan mengalir ke beban tersebut. Solar Charge Controller
adalah suatu alat kontrol yang berfungsi untuk mengatur tegangan dan arus yang
dikeluarkan dari modul surya, malakukan proses pengisian battery, mencegah battery
dari pengisian yang berlebihan, juga mengendalikan proses discharge.Yang perlu
diperhatikan dalam menggunakan charge controller ini adalah besarnya tegangan dan
daya yang dikeluarkan modul surya dan yang dapat diterima battery. Battery
berfungsi untuk menyimpan sementara listrik yang dihasilkan modul surya, agar
dapat digunakan pada saat energi matahari tidak ada (malam hari atau cuaca),
besaran kemampuan menyimpan arus listrik diukur dalam satuan watt jam
(watthour/WH). Besarnya kemampuan menyimpan arus listrik ditentukan dari berapa
besar kebutuhan daya listrik dan kemampuan modul surya dalam mengisi battery.
Listrik yang dihasilkan dari Solar System adalah listrik arus searah / direct current
(DC), sedangkan peralatan listrik yang kita gunakan kebanyakan menggunakan
listrik arus tidak searah (alternating current (AC), karena itu agar peralatan listrik AC
kita dapat tepa beroperasi menggunakan listrik hasil dari solar system, maka harus
menggunakan inverter, yaitu alat untuk mengubah arus searah menjadi arus tidak
searah, dan tegangannya disesuaikan dengan tegangan yang dibutuhkan. Panel surya
merupakan perangkat yang secara khusus diciptakan untuk menangkap sinar

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
matahari dan mengkonversikannya secara langsung menjadi listrik. Ini merupakan
pemeran utama untuk memaksimalkan potensi sangat besar energi cahaya matahari
yang sampai ke bumi. Panel surya dapat dianalogikan sebagai perangkat dengan dua
terminal atau sambungan, dimana saat kondisi gelap atau tidak cukup cahaya ia akan
berfungsi seperti diode, sedangkan ketika mendapatkan sinar matahari mereka akan
menghasilkan tegangan. Ketika disinari, umumnya satu sel surya komersial
menghasilkan tegangan DC sebesar 0.5-1 volt [18].

Cara kerja PLTS


Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau PLTS adalah sebuah sistem yang
digunakan untuk mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik dengan
menggunakan prinsip efek photovoltaic. Photovoltaic sendiri merupakan fenomena
fisika yang terjadi pada permukaan sel surya (solar cell) ketika menerima cahaya
matahari. Selanjutnya, cahaya yang diterima diubah menjadi energi listrik. Hal ini
disebabkan karena adanya energi foton cahaya yang membebaskan elektron –
elektron sehingga mengalir dalam sambungan semikonduktor tipe n dan p yang pada
akhirnya menimbulkan arus listrik. Sistem energi listrik yang menggunakan PLTS
ini menjadi sumber energi yang ramah lingkungan. Selain itu, sistem PLTS ini sangat
diminati karena sinar matahari mudah didapatkan di Indonesia yang merupakan
negara tropis di mana matahari menyinari wilayah Indonesia hampir sepanjang
tahun. Selanjutnya, jenis PLTS yang saat ini berkembang yaitu PLTS di atap
bangunan atau biasa disebut PLTS Rooftop. Untuk pemanfaatan PLTS Rooftop ini
diatur melalui Peraturan Menteri ESDM No. 49 Tahun 2019 sebagaimana telah
diubah melalui Peraturan Menteri ESDM No.13 Tahun 2019. Dengan adanya
peraturan tersebut, implementasi PLTS Rooftop mampu mendukung pencapaian
target pemanfaatan EBT sekitar 23 % pada tahun 2025. Pada dasarnya, sistem PLTS
dibagi menjadi dua klasifikasi sistem. Yang pertama yaitu PLTS dengan sistem grid
connected yang terhubung dengan jaringan listrik kWh meter dari PLN. Sistem ini
memungkinkan pemakaian PLTS yang mampu menjadi sumber listrik cadangan
ketika terjadi gangguan atau pemadaman pada jaringan listrik PLN. Yang kedua
yaitu PLTS berdiri sendiri atau biasa disebut dengan PLTS stand alone. Sistem PLTS

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
ini dirancang untuk beroperasi secara mandiri tanpa ada hubungan konfigurasi sistem
dengan jaringan listrik PLN. Perancangan sistem PLTS sendiri harus memperhatikan
beberapa faktor. Pertama, faktor teknis yang sesuai dengan tujuan perancangan alat
dengan cara menentukan konfigurasi sistem mana yang akan dipakai. Kedua, yang
harus diperhatikan yaitu faktor ekonomis di mana akan berdampak pada biaya yang
akan dikeluarkan seperti biaya investasi, biaya operasi perawatan, dan energi yang
dihasilkan. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan dan analisa yang tepat untuk
merancang sistem PLTS grid connected ataupun PLTS stand alone. Komponen –
komponen yang dibutuhkan Ketika kita akan merancang sistem PLTS dengan
menggunakan sistem grid connected yaitu panel surya, controller panel surya, baterai
dan GTI inverter [19].

Energi di dalam kehidupan manusia itu sendiri adalah perpindahan energi


yang biasa untuk keperluan manusia. Salah satunya adalah energi matahari
diperlukan oleh banyak makhluk hidup, selain sumber energi panas,juga sebagai
energi cahaya. Energi matahari dapat digunakan langsung untuk aliran listrik. Energi
surya merupakan energi panas dan sinar dari matahari. Energi yang juga dapat
dimanfaatkan dengan memakai teknologi seperti pemanas surya, listrik panas surya,
fotovoltaik surya, fotosintesis buatan, dan arsitektur surya. Pada siang hari modul
surya menerima cahaya matahari yang kemudian diubah menjadi listrik melalui
proses fotovoltaik. Listrik yang dihasilkan oleh modul dapat langsung disalurkan ke
beban ataupun disimpan didalam baterai sebelum digunakan ke beban: lampu, radio,
dan lain-lain. Pada malam hari, dimana modul surya tidak menghasilkan listrik,
beban sepenuhnya dicatu oleh battery. Demikian pula apabila hari mendung, dimana
modul surya menghasilkan listrik lebih rendah dibandingkan pada saat matahari
benderang. Sistem PLTS pada umumnya diklasifikasikan berdasarkan konfigurasi
komponennya. Ada dua klasifikasi sistem PLTS yaitu PLTS yang terhubung dengan
jaringan listrik PLN (PLTS-Grid Connected) dan PLTS yang berdiri sendiri (Stand
Alone). Sistem PLTS Grid Connected adalah sistem PLTS solusi energi hijau untuk
penduduk perkotaan baik perumahan dan perkantoran atau fasilitas public. Sistem
PLTS Stand Alone dirancang beroperasi secara mandiri untuk memenuhi kebutuhan

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
beban DC maupun AC, sistem ini dapat dioperasikan oleh array photovoltaic saja,
serta bisa menggunakan energi tambahan seperti air, angin (Hybrid) maupun diesel.
Sel Surya atau Solar Cell adalah suatu perangkat atau komponen yang dapat
mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listri yang digunakan untuk
kehidupan sehari-hari oleh beban konsumen [20].
DAFTAR PUSTAKA

[16] S. T. A. Aji Prakoso, “Pembangkit Listrik Tenaga Surya – Pengertian, Cara


Kerja, Komponen & Pengembangan,” 2020.
https://rimbakita.com/pembangkit-listrik-tenaga-surya/ (accessed Sep. 29,
2023).
[17] SUHENDAR, DASAR-DASAR PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA SURYA. 2022.
[18] S. R. NELLY SAFITRI, TEUKU RIHAYAT, TEKNOLOGI
PHOTOVOLTAIC, no. July. 2019.
[19] J. H. Riko, “Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Energi Terbarukan,”
Academia.edu, vol. 06, no. 02, pp. 136–142, 2014, [Online]. Available:
http://www.academia.edu/9106342/Pembangkit_Listrik_Tenaga_Surya_PLT
S_Energi_Terbarukan.
[20] J. Bawalo, M. Rumbayan, and N. M. Tulung, “Perencanaan Pembangkit
Listrik Tenaga Surya Di Rumah Kebun Desa Ammat Kabupaten Kepulauan
Talaud,” Pap. Knowl. . Towar. a Media Hist. Doc., pp. 1–11, 2014, [Online].
Available: http://repo.unsrat.ac.id/3270/1/jurnal_Jodi-1.pdf.

Lab. Mesin-mesin Listrik

Anda mungkin juga menyukai