Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KONVERSI ENERGI

“SISTEM PEMBANGKIT TENAGA MATAHARI ”

DOSEN PENGAMPUH : DR. MARTHEN PALOBORAN S.T., M.T.,IPM

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK VII

MUH ANUGRAWAN JIMRAN (220203502017)

MUH ANSAR SETIAWAN (220203502031)

MUH ALVIN AZZIKRA (220203500021)

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF (S1)


FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Kami Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini membahas tentang Pembangkit Listrik Energi Surya.

Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain
berkat bantuan dan bimbingan bapak guru kami, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi
bisa teratasi dengan baik.

Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasihyang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat
balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya, maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk penyusunan makalah kami selanjutnya.

Makassar, 04 April 2023

Kelompok VII

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada zaman yang penuh teknologi ini kebutuhan listrik mengalami peningkatan.
Sebagian besar peralatan-peralatan yang digunakan oleh masyarakat umum maupun
dikalangan industri menggunakan energi listrik. Namun meningkatnya kebutuhan listrik ini
tidak diiringi oleh penambahan pasokan listrik untuk konsumen sehingga perusahan listrik di
Indonesia khususnya PLN (Perusahaan Listrik Negara) menghimbau kepada seluruh
konsumennya agar melakukan penghematan listrik dari pukul 17.00 – 22.00. Hal ini dilakukan
agar krisis ketenagalistrikan tidak terjadi atau paling tidak dapat diminimalisir sedini mungkin.

Krisis ketenagalistrikan juga disebabkan oleh berkurangnya sumber energi, seperti


PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap) yang mengandalkan batu bara sebagai
sumber energi. Namun keberadaan batu bara di dalam bumi semakin menipis karena terus-
menerus digunakan. Oleh karena itu kita harus mencari alternatif lain untuk mengantisipasi hal
ini yaitu dengan memanfaatkan energi matahari sebagai sumber energi istrik.

Energi listrik tenaga surya ini dimanfaatkan sebagai energi listrik alternatif khususnya
bagi perumahan di daerah daerah terpencil ataupun untuk keperluan lainnya. Pemanfaatan
energi surya ini dipilih karena, di Indonesia merupakan negara tropis yang berada di jalur
khatulistiwa.

Prinsip kerja dari pembangkit listrik tenaga surya ini adalah dengan menangkap radiasi
cahaya matahari oleh panel surya fotovoltaik. Panel surya ini merupakan suatu
pengkombinasian dari beberapa sel surya yang ukurannya sangat kecil dan tipis baik secara
seri, paralel ataupun campuran (seri dan paralel), sehingga menjadi sebuah panel surya yang
cukup besar dan dapat menghasilkan arus dan tegangan yang besar pula.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasi masalah
yang ditemui dalam proses pemanfaatan listrik tenaga surya sebagai berikut:

a. Apa itu pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)?

b. Bagaimana prinsip kerja dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS)?

c. Apa saja komponen dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS)?

d. Apa keunggulan dan kelemahan dari PLTS?

C. Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui apa itu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

b. Untuk mengetahui bagaimana prinsip-prinsip kerja dari PLTS

c. Untuk mengetahui apa saja komponen-komponen dari PLTS

d. Untuk mengetahui apa saja keunggulan dan kelemahan menggunakan PLTS.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Matahari adalah sumber energi utama yang memancarkan energi yang luar biasa
besarnya ke permukaan bumi. Pada keadaan cuaca cerah, permukaan bumi menerima sekitar
1000 watt energi matahari per-meter persegi .Sehingga bisa dikatakan bahwa sumber segala
energi adalah energi matahari.

PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) adalah suatu sistem yang digunakan untuk
menghasilkan energi listrik dengan memanfaatkan energi surya/panas dari matahari yang
diserap oleh panel surya melalui proses fotovoltaik.

Energi matahari (surya) adalah energi yang didapat dengan mengubah energi panas
surya (matahari) melalui peralatan tertentu menjadi sumber daya dalam bentuk lain. dapat
dimanfaatkan dengan berbagai cara yang berlainan bahan bakar minyak adalah hasil
fotosintesis, tenaga hidro elektrik adalah hasil sirkulasi hujan tenaga angin adalah hasil
perbedaan suhu antar daerah dan sel surya (sel fotovoltaik) yang menjanjikan masa depan yang
cerah sebagai sumber energi listrik.

B. Prinsip Kerja Plts

Pembangkit listrik tenaga surya itu konsepnya sederhana. Yaitu mengubah cahaya
matahari menjadi energi listrik. Cahaya matahari merupakan salah satu bentuk energi dari
sumber daya alam. Sumber daya alam matahari sudah banyak digunakan untuk memasok daya
listrik di satelit komunikasi melalui sel surya. Sel surya ini dapat menghasilkan energi listrik
dalam jumlah yang tidak terbatasdantidak memerlukan bahan bakar. Sehingga sistem sel surya
ini dikatakan bersih dan ramah lingkungan.

Sel surya adalah dioda semikonduktor yang dapat mengubah cahaya menjadi listrik dan
merupakan komponen utama dalam sistem PLTS.

Selain terdiri atas modul-modul sel surya, komponen lain dalam sistem PLTS adalah Balance
of System (BOS) berupa inverter dan kontroller. PLTS sering dilengkapi dengan batere sebagai
penyimpan daya, sehingga PLTS dapat tetap memasok daya listrik ketika tidak ada cahaya
matahari.

Pembangkitan energi listrik pada sel surya terjadi berdasarkan efek fotolistrik, atau
disebut juga efek fotovoltaik, yaitu efek yang terjadi akibat foton dengan panjang gelombang
tertentu yang jika energinya lebih besar daripada energi ambang semikonduktor, maka akan
diserap oleh elektron sehingga elektron berpindah dari pita valensi (N) menuju pita konduksi
(P) dan meninggalkan hole pada pita valensi, selanjutnya dua buah muatan, yaitu pasangan
elektron-hole, dibangkitkan. Aliran elektron-hole yang terjadi apabila dihubungkan ke beban
listrik melalui penghantar akan menghasilkan arus listrik.

Dalam cahaya matahari terkandung energi dalam bentuk foton. Ketika foton ini
mengenai permukaan sel surya, elektron-elektronnya akan tereksitasi dan menimbulkan aliran
listrik. Prinsip ini dikenal sebagai prinsip photoelectric. Sel surya dapat tereksitasi karena
terbuat dari material semikonduktor yang mengandung unsur silikon. Silikon ini terdiri atas
dua jenis lapisan sensitif: lapisan negatif (tipe-n) dan lapisan positif (tipe-p). Sel surya ini
mudah pecah dan berkarat jika terkena air. Karena itu sel ini dibuat dalam bentuk panel-panel
ukuran tertentu yang dilapisi plastic atau kaca bening yang kedap air. Panel ini dikenal sebagai
panel surya.

Listrik yang dihasilkan oleh panel surya dapat langsung digunakan atau disimpan
lebih dahulu ke dalam batere. Arus listrik yang dihasilkan adalah listrik dengan arus searah
(DC) sebesar 3.5 A. Besar tegangan yang dihasilkan adalah 0.4-0.5V. Kita dapat mendesain
rangkaian panel-panel surya, secara seri atau paralel, untuk memperoleh output tegangan dan
arus yang diinginkan. Untuk memperoleh arus bolak balik (AC) diperlukan alat tambahan yang
disebut inverter.

Prinsip kerja dari panel surya adalah jika cahaya matahari mengenai panel surya, maka
elektron – elektron yang ada pada sel surya akan bergerak dari N ke P, sehingga pada terminal
keluaran dari panel surya akan menghasilkan energi listrik. Besarnya energi listrik yang
dihasilkan oleh panel surya berbeda – beda tergantung dari jumlah sel surya yang
dikombinasikan didalam panel surya tersebut. Keluaran dari panel surya ini adalah berupa
listrik arus searah (DC) yang besar tegangan keluarnya tergantung dengan jumlah sel surya
yang dipasang didalam panel surya dan banyaknya sinar matahari yang menyinari panel surya
tersebut.
Keluaran dari panel surya ini sudah dapat digunakan langsung ke beban yang
memerlukan sumber tegangan DC dengan konsumsi arus yang kecil. Agar energi listrik yang
dihasilkan juga dapat digunakan pada kondisi – kondisi seperti pada malam hari (kondisi saat
panel surya tidak disinari cahaya matahari), maka keluaran dari panel surya ini harus di
hubungkan ke sebuah media penyimpanan (storage). Dalam hal ini adalah batere. Tetapi ini
tidak langsung dihubungkan begitu saja dari panel surya ke batere, tetapi harus dihubungkan
ke rangkaian Regulator, dimana didalam rangkaian tersebut terdapat rangkaian pengisi Batere
otomatis (Automatic charger).

Fungsi dari Regulator ini adalah untuk meregulasi tegangan keluaran dari panel surya
dan mengatur arus yang masuk ke Batere secara otomatis. Selain itu Regulator berfungsi untuk
menghubungkan dan memutuskan arus dari Panel Surya ke Batere secara otomatis dan juga
berfungsi untuk memutuskan aliran arus dari batere kebeban bila terjadi hubungsingkat ataupun
beban yang berlebihan. Tipe regulator yang dirancang disini adalah tipe modifikasi atau
gabungan antara seri dan paralel.

Panel Surya sebenarnya dapat langsung digunakan tanpa diberi rangkaian regulator
ataupun batere, tetapi ini tidak dilakukan karena dapat membebani kinerja dari panel (akibat
adanya beban yang berlebihan) sehingga tidak akan terjadi kerusakan yang fatal pada panel
surya tersebut. Selain itu regulator ini juga berfungsi untuk mengamankan dari terjadinya
kelebihan beban dari panel surya sehingga panel surya tidak cepat rusak.

Hubungan batere dengan beban adalah dihubungkan paralel langsung ke beban. Jika
batere tersebut telah terisi dengan penuh. Untuk melindungi batere akibat adanya beban yang
berlebihan (over load) ataupun hubungsingkat pada beban, maka sebelum batere dihubungkan
langsung harus melewati rangkaian proteksi. Dimana fungsinya sudah cukup jelas, yaitu untuk
memproteksi ataupun melindungi batere akibat adanya beban yang berlebihan (over
load) ataupun hubungsingkat pada beban.

Jika kita menginginkan hasil keluaran listrik dari PLTS ini berupa listrik arus bolak-
balik (AC) maka PLTS yang sudah dapat mengeluarkan listrik arus searah (DC) ini harus
dihubungkan ke sebuah rangkaian elektronik / modul elektronik yang bernama Inverter DC –
AC. Dimana Inverter DC – AC. berfungsi untuk mengubah arus listrik searah (DC) menjadi
arus listrik bolak – balik (AC). Setelah arus listrik searah diubah menjadi arus listrik bolak –
balik, selanjutnya keluaran dari inverter ini yang telah berupa arus bolak – balik ini dapat
langsung digunakan untuk mencatu peralatan listrik dan elektronika yang membutuhkan arus
bolak-balik.

Besarnya tegangan dan daya keluaran yang dapat dihubungkan kebeban nantinya harus
sesuai dengan kemampuan inverter yang dipakai dan besarnya sistem penyimpanan yang
digunakan (besarnya ampere hour (AH) atau amper jam dari batere).

C. Komponen – Komponen Dari PLTS

a. Panel surya

Panel surya adalah alat yang terdiri dari sel-sel surya yang digabung dan dihubungkan
secara seri dan paralel tergantung ukuran atau kapasitas. Panel surya berfungsi merubah cahaya
matahari menjadi listrik. Bentuk moduler dari panel surya memberikan kemudahan pemenuhan
kebutuhan pemenuhan listrik untuk berbagai skala kebutuhan.

b. Controler regulator

Control reguler berfungsi mengatur lalu lintas listrik dari Panel Surya ke beban.

c. Battery ACCU

Berfungsi menyimpan arus listrik yang dihasilkan oleh Panel Surya (Solar Panel)
sebelum dimanfaatkan untuk menggerakkan beban. Beban dapat berupa lampu penerangan
atau peralatan elektronik dan peralatan lainnya yang membutuhkan listrik

d. Inverter AC

Berfungsi merubah arus DC dari battrey ACCU 12volt menjadi arus AC bertegangan
220v,arus yang di hasilkan oleh INVERTER sangatlah setabil, sehingga sudah tidak
memerlukan alat setabilizer lagi,serta aman dan berprotexion tinggi. Sangat flexible dalam
penempatan Design Pembangkit Listrik Tenaga Matahari Yang Praktis dan Flexible.
D. Keunggulan Dan Kelemahan PLTS

Keunggulan-keunggulan PLTS :

• Tidak memerlukan bahan bakar, karena menggunakan sumber energi matahari


yangdapat diperoleh dimana saja secara cuma-cuma sepanjang tahun, sehingga
hampirtidak memerlukan biaya operasi.
• Tidak memerlukan konstruksi yang berat dan menetap, sehingga dapat dipasangdimana
saja dan dapat dipindahkan bilamana dibutuhkan.
• Dapat diterapkan secara sentralisasi (PLTS ditempatkan di suatu area dan listrik yang
dihasilkan disalurkan melalui jaringan distribusi ke tempat-tempat yangmembutuhkan)
maupun desentralisasi (sistem PLTS dipasang pada setiap rumah,dengan demikian
tidak diperlukan jaringan distribusi).
• Pada pola desentralisasi, gangguan pada satu sistem tidak akan mempengaruhisistem
yang lain dan tidak banyak energi yang terbuang pada jaringan distribusi.
• Bersifat moduler; kapasitas listrik yang dihasilkan dapat disesuaikan dengankebutuhan
dengan cara merangkai modul secara seri dan paralel.
• Dapat dioperasikan secara otomatis (unattendable) maupun menggunakan operator
(attendable).
• Ramah lingkungan. Tidak menimbulkan polusi suara maupun polusi asap.
• Tidak ada bagian yang bergerak, sehingga hampir tidak memerlukan
biayapemeliharaan, yang diperlukan hanya membersihkan modul apabila kotor
danmenambah air accu (aquades).
• Umur pakai (life time) lebih dari 25 tahun

Kelemahan – kelemahan PLTS :

• Modul surya memiliki efisiensi konversi yang rendah dibandingkan jenispembangkit


lainnya.
• Untuk bekerja dengan baik, modul surya harus cukup mendapatkan penyinaranmatahari
(tergantung pada musim).
• Memerlukan area yang luas untuk pemasangan modul surya untuk mendapatkandaya
keluaran yang tinggi.
• Harga modul surya (skala kecil) masih mahal sehingga biaya pembangkitan
yangdihasilkan juga mahal.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Energi matahari (surya) adalah energi yang didapat dengan mengubah energi panas
surya (matahari) melalui peralatan tertentu menjadi sumber daya dalam bentuk lain. PLTS
(Pembangkit Listrik Tenaga Surya) adalah suatu sistem yang digunakan untuk menghasilkan
energi listrik dengan memanfaatkan energi surya/panas dari matahari yang diserap oleh panel
surya melalui proses fotovoltaik.

Komponen dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terdiri dari panel surya yang
berfungsi merubah cahaya matahari menjadi listrik, controler regulator, battery ACCU, dan
interverter AC.

B. Saran

Mengingat meningkatnya kebutuhan penggunaan listrik dan mulai berkurangnya sumber


energi listrik, akan menimbulkan krisis ketenagalistrikan. Oleh karena itu, sebaiknya kita
mencari alternatif lain untuk menanggulangi hal tersebut. Salah satunya yaitu dengan
pemanfaatan energi matahari.

Indonesia terletak di daerah katulistiwa, sehingga kita selalu mendapatkan sinar


matahari. Bagi masyarakat Indonesia, sebaiknya menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga
Surya karena dapat digunakan untuk keperluan apa saja dan stop global warming. Dan kepada
pemerintah hendaknya segera mengembangkan sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya di
kalanganan masyarkat.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/48731574/14/Prinsip-Kerja-PLTS

http://panelselsurya.blogspot.com/2009/11/cara-kerja-pembangkit-listrik-tenaga.html

http://www.alpensteel.com/article/47-103-energi-angin--wind-turbine--wind-mill/566--
pembangkit-listrik-tenaga-surya-sebagai-alternatif.html
http://elektrojiwaku.blogspot.com/2011/04/pembangkit-listrik-tenaga-surya-plts.html

http://amalimunajat.com/index.php/sollar-cell/artikel-sollar-cell/51-komponen-dan-prinsip-
kerja-plts

Anda mungkin juga menyukai