OLEH :
DOSEN PENGAMPUH :
TP.2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran ALLAH SWT, karena hanya dengan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Makalah ini merupakan salah satu
tugas mata kuliah Operasi Sistem Tenaga Surya program studi S1 Teknik Elektro di
Universitas Eka Sakti semester 6.
Dalam kesempatan ini kami menyampaikan rasa terimakasih dan penghargaan yang
setinggi tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan,
bimbingan, dan arahan kepada kami.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada ibu Rosnita Rauf, ST, MT selaku dosen
pengampuh mata kuliah operasi system tenaga listrik, teman teman dan semua pihak yang
membantu dan telah memberikan dorongan dan semangat sehingga makalah ini dapat di
selesaikan.
Dalam makalah ini kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
saran dan kritik guna perbaikan dan kesempurnaan sangat kami nantikan. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................................
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang......................................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................................
D. Sistemika Penulisan..............................................................................................
Bab II Pembahasan
C. Sejarah PLTS.........................................................................................................
A. Kesimpulan ..........................................................................................................
B. Saran......................................................................................................................
Daftar pustaka........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Sekarang ini, telah banyak para ahli menemukan berbagai alat pembangkit tenaga listrik.
Yang bekerja dengan mengubah suatu energi menjadi energi listrik. Dengan keadaan
geografis di Indonesia yang setiap tahun dapat sinar matahari, salah satu alat yang optimal di
Indonesia adalah “Panel Surya”. Panel surya bekerja mengubah energi cahaya matahari
menjadi energi listrik. Panel Surya adalah alat yang terdiri dari sel surya, aki dan baterai yang
mengubah cahaya menjadi listrik. Panel surya menghasilkan arus listrik searah atau DC.
Untuk menggunakan berbagai alat rumah tangga yang berarus bolak-balik
atau AC dibutuhkan converter (alat pengubah arus DC ke AC).
Jika panel surya dikembangkan di Indonesia yang memiliki keuntungan mendapat sinar
matahari sepanjang tahun, dan di pelosok-pelosok yang sulit dijangkau oleh PLN sangatlah
cocok. Panel surya juga merupakan energi alternatif yang ramah lingkungan. Jika dapat
dikembangkan ke rumah-rumah penduduk, dapat menghemat energi listrik terutama di
Indonesia. Misalnya, jika 1 unit sel surya untuk keperluan listrik di siang hari dan 1 unit lagi
untuk menyimpan energi listrik pada malam harinya, tentu saja dapat menghemat energi
listrik lumayan besar. Tetapi panel surya terkendala karena harga panel surya yang mahal.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah:
1. Apa itu pembangkit Listrik Tenaga Surya?
2. Bagaimana prinsip dasar pembangkit listrik tenaga Surya?
3. Apa kelebihan dan kekurangan pembangkit listrik tenaga surya dengan
pembangkit energi lainnya?
D. SISTEMIKA PENULISAN
Karya ilmiah ini terdiri atas 3 Bab. Bab pertama yaitu pendahuluan, berisi latar belakang,
rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan dan sistematika penulisan. Bab kedua
berisi pembahasan, dimana pada bab ini, kami menjelaskan apa-apa saja terkait dalam
rumusan masalah yang telah dirancang sebelumnya. Dan pada bab ketiga yaitu bab terakhir,
kami menjelaskan perihal kesimpulan dariseluruh pembahasan disertai dengan saran.
BAB II
PEMBAHASAN
Energi surya atau matahari telah dimanfaatkan di banyak belahan dunia dan jika dieksplotasi
dengan tepat, energi ini berpotensi mampu menyediakan kebutuhan konsumsi energi dunia
saat ini dalam waktu yang lebih lama. Matahari dapat digunakan secara langsung untuk
memproduksi listrik atau untuk memanaskan bahkan untuk mendinginkan. Potensi masa
depat energi surya hanya dibatasi oleh keinginan untuk menangkap kesempatan. Ada
banyak cara untuk memanfaatkan energi dari matahari. Tumbuhan mengubah sinar matahari
menjadi energi kimia dengan menggunakan fotosintesis memanfaatkan energi ini dengan
memakan dan membakar kayu. Bagimanapun, istilah “tenaga surya” mempunyai arti
mengubah sinar matahari secara langsung menjadi panas atau energi listrik untuk kegunaan,
dua tipe dasar tenaga matahari adalah “sinar matahari” dan “photovoltaic” (photo = cahaya,
voltaic = tegangan). Photovoltaic tenaga matahari melibatkan pembangkit listrik dari
cahaya. Rahasia dari proses ini adalah penggunaan bahan semi konduktor yang dapat
disesuaikan untuk melepas elektron, pertikel bermuatan negative yang membentuk dasar
listrik.
2. Charge controller
Berfungsi untuk pengisian daya baterai yang efisien atau beralih antara sumber daya
yang digunakan. Pengontrol memutuskan sumber energi mana yang akan digunakan
system
3. Baterai
Diperlukan untuk menyimpan kelebihan listrik, untuk digunakan nanti di malam hari
ketika panel surya tidak beroperasi. Dalam beberapa kasus, tidak perlu menggunakan
baterai, misalnya, dalam sistem on-grid atau sistem yang menggunakan semua energy
listrik dengan segera.
4. AC / DC Inverter
Berfungsi untuk mengubah arus DC panel surya atau baterai menjadi arus bolak-
balik/AC yang digunakan di sebagian besar peralatan rumah tangga.
5. Peralatan lainnya
Kabel, koneksi, mounting bracket, sensor temperatur, dan lain lain
C. Sejarah PTLS
Tenga listrik yang berasal dari energi matahari pertama kali ditemukan oleh ahli Fisika asal
nergara Perancis yaitu Alexandre – Edmund Becquerel pada tahun 1839. Dan akhirnya
temuan mereka menjadi cikal bakal munculnya teknologi sel surya. Percobaan tersebut
dilakukan dengan cara menyinari dua elektroda dengan berbagai cahaya. Elektroda tersebut
dibalut menggunakan bahan yang sifatnya sensitif terhadap cahaya, yYaitu bahan AgCl dan
AgBr. Percobaan tersebut dilakukan pada kotak berwarna hitam yang sudah dikelilingi oleh
campuran asam.
Dalam percobaan mereka tersebut, ternyata energi listri semakin meningkat ketika intensitas
cahaya juga meningkat. Kemudian penelitian Bacquerel tersebut dilanjutkan lagi oleh para
peneliti lain yang masih penasaran dengan hasil penelitian tersebut. Kemudian pada tahun
1873, seorang insinyur asal Inggris bernama Willoughby Smith menemukan komponen
selenium yang menjadi sebuah elemen photo cnductivity. Elemen inilah yang kemudian
menambah panjang sejarah sel surya. Tiga tahun berselang tepatnya pada tahun 1876,
William Grylls dan Richard Evans Day akhirnya membuktikan bahwa selenium tersebut
bisa menghasilkan arus listrik ketika selenium disinari cahaya matahari secara langsung.
Dan akhirnya penemuan mereka tersebut menghasilkan kesimpulan bahwasanya selenium
mampu mengubah energi panas dari matahari menjadi energi listriIK.
Akan tetapi karena pada saat penelitian tersebut tidak ada bagian yang bergerak atau panas,
dinyatakan bahwa ternyata sel surya ini tidak cocok digunakan untuk menggerakkan atau
menyalakan perabotan listrik. Namun pada tahun 1894, seorang peneliti bernama Charles
Fritts membuat sel surya pertama yang dibuat dari selenium yang sebenarnya adalah bahan
semi-konduktor. Tetapi sel surya yang dibuat olehnya ini dibalut dengan lapisan emas yang
tipis. Ternyata hasil percobaannya tersebut masih belum memenuhi target juga dan tidak
bisa digunakan sebagai sumber energi karena tingkat efisiensinya hanya mencapai 1% saja.
Akan tetapi kemudian penemuan dari Charles Fritts tersebut digunakan sebagai alat sensor
cahaya.
Sejarah sel surya berlanjut pada tahun 1905, ketika salah satu orang paling jenius di Dunia,
Albert Einstein mempublikasikan tulisan yang membahas tentang photoelectric effect.
Tulisannya tersebut mengatakan bahwa sebenarnya cahaya terdiri dari quanta of energi atau
paket-paket tertentu yang sekarang disebut dengan photon.
Akhirnya pada tahun 1982, seorang Australia bernama Hans Tholstrup mengendarai mobil
bertenaga surya sejauh 4000 km dalam waktu 20 hari dan mampu mencapai kecepatan
maksimum 72 km/jam. Dan pada tahun 2007 University of Delawar mampu
mencatatkan sejarah sel surya karena mampu mencapai efisiensi energi mencapai 42,8%.
Dan akhirnya penemuan tersebut dikomersialisasikan untuk digunakan sebagai sumber daya
listrik.
D. Prinsip Kerja
Sinar matahari mengenai solar panel, masuk kedalam solar charg controller, arus disini
masih dalam keadaan DC. Lalu dialirkan ke baterai, disini masuk kedalam inverter untuk
mengubah arus DC menjadi AC lalu dapat dimanfaatkan untuk berbagai alat-alat elektronik.
E. Kelebihan dan Kelemahan
1. Kelebihan
a. Panel surya ramah lingkungan dan tidak memberikan kontribusi terhadap perubahan
iklim seperti pada kasus penggunaan bahan bakar fosil karena panel surya tidak
memancarkan gas rumah kaca yang berbahaya seperti karbon dioksida.
b. Panel surya memanfaatkan energi matahari dan matahari adalah bentuk energi
paling berlimpah yang tersedia di planet.
c. Panel surya mudah dipasang dan memiliki biaya pemeliharaan yang sangat rendah
karena tidak ada bagian yang bergerak.
d. Panel surya tidak memberikan kontribusi terhadap polusi suara dan bekerja dengan
sangat diam.
e. Banyak negara di seluruh dunia menawarkan insentif yang menguntungkan bagi
pemilik rumah yang menggunakan panel surya.
f. Harga panel surya terus turun meskipun masih harus bersaing dengan bahan bakar
fosil.
g. Tidak diharuskan membeli semua panel surya yang diperlukan dalam waktu yang
sama, tetapi dapat dibeli secara bertahap yang berarti tidak perlu melakukan
investasi besar secara instan.
h. Panel surya tidak kehilangan banyak efisiensi dalam masa pakai yang mencapai
20 tahun.
i. Masa pakainya yang panjang, mencapai 25-30 tahun, menggaransi penggunanya
akan menghemat biaya energi dalam jangka panjang pula.
2. Kekurangan
a. Panel surya masih relatif mahal, bahkan meskipun setelah banyak mengalami
penurunan harga. Harga panel rumah sedang saat ini ser IDR27.500/wp (watt peak).
b. Panel surya masih perlu meningkatkan efisiensi secara signifikan karena banyak
sinar matahari terbuang sia-sia dan berubah menjadi panas. Rata-rata panel surya
saat ini mencapai efisiensi kurang dari 20%.
c. Jika tidak terpasang dengan baik dapat terjadi over-heating pada panel surya.
d. Panel surya terbuat dari beberapa bahan yang tidak ramah lingkungan.
e. Daur ulang panel surya yang tak terpakai lagi dapat menyebabkan kerusakan
lingkungan jika tidak dilakukan dengan hati-hati karena silikon, selenium, kadmium,
dan sulfur heksafluorida (merupakan gas rumah kaca), kesemuanya dapat ditemukan
di panel surya dan bisa menjadi sumber pencemaran selama proses daur ulang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembangkit listrik tenaga surya adalah pembangkit listrik yang mengubah energy surya
menjadi energy listrik. Pembangn listrik bisa dilakukan dengan dua cara yaitu secara
langsung menggunakan photovoltaic dan secara tidak langsung dengan pemusatan energi
surya. Photovoltaic mengubah secara langsung energi cahaya menjadi listrik
menggunakan efek fotoelektrik. Pemusatan energi surya menggunakan sistem lensa atau
cermin dikombinasikan dengan sistem pelacak untuk memfokuskan energi matahari kesatu
titik untuk menggerakkan mesin kalor.
Panel surya ramah lingkungan dan tidak memberikan kontribusi terhadap perubahan
iklim seperti pada kasus penggunaan bahan bakar fosil karena panel surya tidak
memancarkan gas rumah kaca yang berbahaya seperti karbon dioksida. Panel surya
memanfaatkan energi matahari dan matahari adalah bentuk energi paling berlimpah yang
tersedia di planet. Panel surya mudah dipasang dan memiliki biaya pemeliharaan yang
sangat rendah karena tidak ada bagian yang bergerak.
Panel surya masih relatif mahal, bahkan meskipun setelah banyak mengalami penurunan
harga. Harga panel rumah sedang saat ini ser IDR27.500/wp (watt peak). Panel surya masih
perlu meningkatkan efisiensi secara signifikan karena banyak sinar matahari terbuang sia-sia
dan berubah menjadi panas. Rata-rata panel surya saat ini mencapai efisiensi kurang dari
20%. Jika tidak terpasang dengan baik dapat terjadi over-heating pada panel surya.
B. Saran
Panel surya belum bisa menjadi energy alternatif bagi masyarakat Indonesia dikarenakan
biaya alat dan instalasinya yang masih mahal. Oelh karena itu panel surya untuk saat ini
lebih cocok untuk digunakan pada instansi, kantor pemerintahan, sekolah atau badan –
badan pelayanan masyarakat. Dengan begitu meskipun terjadi pemadaman listrik, kegiatan
pelayanan masyarakat, belajar mengajar dan pemerintahan tidak mengganggu seperti yang
sering dialami sekarang ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://rezarizkiii.blogspot.com/2014/12/halaman-pengesahan-pembangkit.html
https://docplayer.info/73003806