Kelompok 9
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT karena
berkat rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah
Pengenalan Pabrik tentang “Pembangkit Listrik Tenaga Surya” ini tepat waktu. Makalah ini
dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Pengenalan Pabrik. Penulis membuat makalah
ini dengan sungguh-sungguh dan penuh semangat.
Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen Pengenalan Pabrik 3EGB,
Bapak Ir. Sahrul Effendy A, M.T., yang telah memberikan ilmu, arahan, serta bimbingan dan
juga telah memberikan tugas ini kepada penulis. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada
semua orang yang terlibat dalam pembuatan makalah.
Penulis sangat berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat dan
edukasi. Namun, tidak dapat dipungkiri dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran membangun
dari pembaca untuk kemudian makalah ini dapat diperbaiki dalam pembuatan makalah
selanjutnya.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat
menambah wawasan kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara tropis yang hanya mengalami dua musim, panas dan hujan.
Matahari akan bersinar sepanjang tahun, meskipun pada musim hujan intensitasnya berkurang.
Kondisi iklim ini menyebabkan matahari dapat menjadi alternatif sumber energi masa depan di
Indonesia. Selain matahari, Indonesia juga mempunyai cadangan minyak dan gas bumi yang
relatif banyak. Sebagian telah dieksploitasi. Masalahnya minyak dan gas bumi adalah sumber
energi yang tidak terbaharui. Tanpa pemakaian yang bijaksana suatu saat sumber tersebut akan
habis.
Selain itu, pembakaran minyak dan gas bumi menimbulkan polusi udara. Ketika isu
lingkungan makin keras disuarakan oleh kelompok ‘hijau’, sumber energi yang ramah
lingkungan dan terbarui menjadi aset berharga. Apalagi penggunaan energy surya Indonesia saat
ini masih kurang dari 5% total pemakaian energi nasional. Kondisi bumi kita kian lama kian
mengenaskan karena tercemarnya lingkungan dari efek rumah kaca (green house effect) yang
menyebabkan global warming, hujan asam, rusaknya lapisan ozon hingga hilangnya hutan tropis.
Semua jenis polusi itu rata-rata akibat dari penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi,
uranium, plutonium, batu bara dan lainnya yang tiada hentinya. Padahal kita tahu bahwa bahan
bakar dari fosil tidak dapat diperbaharui, tidak seperti bahan bakar non-fosil.
Dengan kondisi yang sudah sedemikian memprihatinkan, gerakan hemat energi sudah
merupakan keharusan di seluruh dunia. Salah satunya dengan hemat bahan bakar dan
menggunakan bahan bakar dari non-fosil yang dapat diperbaharui seperti tenaga angin, tenaga
air, energi panas bumi, tenaga matahari, dan lainnya. Duniapun sudah mulai merubah tren
produksi dan penggunaan bahan bakarnya, dari bahan bakar fosil beralih ke bahan bakar non-
fosil, terutama tenaga surya yang tidak terbatas.
Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) akan lebih diminati karena dapat
digunakan untuk keperluan apa saja dan di mana saja : bangunan besar, pabrik, perumahan, dan
lainnya. Selain persediaannya tanpa batas, tenaga surya nyaris tanpa dampak buruk terhadap
lingkungan dibandingkan bahan bakar lainnya. Di negara-negara industri maju seperti Jepang,
Amerika Serikat, dan beberapa negara di Eropa dengan bantuan subsidi dari pemerintah telah
diluncurkan program-program untuk memasyarakatkan listrik tenaga surya ini. Tidak itu saja di
negara-negara sedang berkembang seperti India, Mongol promosi pemakaian sumber energi
yang dapat diperbaharui ini terus dilakukan.
1.3. Tujuan
a. Panel Surya :
Berfungsi merubah cahaya matahari menjadi listrik. Bentuk moduler dari panel surya
memberikan kemudahan pemenuhan kebutuhan pemenuhan listrik untuk berbagai skala
kebutuhan.
Komponen utama panel surya adalah modul yang merupakan unit rakitan beberapa sel
surya fotovoltaik. Untuk membuat modul fotovoltaik secara pabrikasi bisa menggunakan
teknologi kristal dan thin film. Modul fotovoltaik kristal dapat dibuat dengan teknologi yang
relatif sederhana, sedangkan untuk membuat sel fotovoltaik diperlukan teknologi tinggi. Modul
fotovoltaik tersusun dari beberapa sel fotovoltaik yang dihubungkan secara seri dan paralel.
Biaya yang dikeluarkan untuk membuat modul sel surya yaitu sebesar 60ari biaya total. Jadi, jika
modul sel surya itu bias diproduksi di dalam negeri berarti akan bisa menghemat biaya
pembangunan PLTS. Untuk itulah, modul pembuatan sel surya di Indonesia tahap pertama
adalah membuat bingkai (frame), kemudian membuat laminasi dengan sel-sel yang masih
diimpor.
Jika permintaan pasar banyak maka pembuatan sel dilakukan di dalam negeri. Hal ini
karena teknologi pembuatan sel surya dengan bahan silikon single dan poly cristal secara teoritis
sudah dikuasai. Dalam bidang fotovoltaik yang digunakan pada PLTS, Indonesia ternyata telah
melewati tahapan penelitian dan pengembangan dan sekarang menuju tahapan pelaksanaan dan
instalasi untuk elektrifikasi untuk pedesaan. Teknologi ini cukup canggih dan keuntungannya
adalah harganya murah,bersih, mudah dipasang dan dioperasikan dan mudah dirawat. Sedangkan
kendala utama yang dihadapi dalam pengembangan energi surya fotovoltaik adalah investasi
awal yang besar dan harga per kWh listrik yang dibangkitkan relatif tinggi, karena memerlukan
subsistem yang terdiri atas baterai, unit pengatur dan inverter sesuai dengan kebutuhannya.
b. Controller regulator
Controller regulator adalah alat elektronik pada system Pembangkit Listrik Tenaga Surya
(PLTS). Berfungsi mengatur lalu lintas listrik dari modul surya ke battery/accu (apabila
battery/accu sudah penuh maka listrik dari modul surya tidak akan dimasukkan ke battery/accu
dan sebaliknya), dan dari battery/accu ke beban (apabila listrik dalam battery/accu tinggal 20-
30%, maka listrik ke beban otomatis dimatikan.
c. Battrey ACCU
Berfungsi menyimpan arus listrik yang dihasilkan oleh Panel Surya (Solar Panel) sebelum
dimanfaatkan untuk menggerakkan beban. Beban dapat berupa lampu penerangan atau peralatan
elektronik dan peralatan lainnya yang membutuhkan listrik.
Gambar 3. Battrey ACCU
d. Inverter AC
Berfungsi merubah arus DC dari battrey ACCU 12 volt menjadi arus AC bertegangan
220V,arus yang di hasilkan oleh inverter sangatlah stabil, sehingga sudah tidak memerlukan alat
stabilizer lagi, serta aman dan berprotexion tinggi. Sangat fleksibel dalam penempatan Design
Pembangkit Listrik Tenaga Matahari yang praktis dan fleksibel.
Gambar 4. Inverter AC
2.3. Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Menurut Anya P. Damastuti, dalam cahaya matahari terkandung ystem dalam bentuk
foton. Pada siang hari modul surya menerima cahaya matahari yang kemudian diubah menjadi
listrik melalui proses fotovoltaik. Ketika foton ini mengenai permukaan sel surya, ysteme-
elektronnya akan tereksitasi dan menimbulkan aliran listrik. Prinsip ini di kenal sebagai prinsip
photoelectric. Sel surya dapat tereksitasi karena terbuat dari material semikonduktor; yang
mengandung ystem ystem. Silikon ini terdiri atas dua jenis lapisan sensitive : lapisan ysteme
(tipe-n) dan lapisan positif (ti pe-p). Listrik yang dihasilkan oleh modul dapat langsung
disalurkan ke beban ataupun disimpan dalam baterai sebelum digunakan ke beban: lampu, radio,
dll. Pada malam hari, dimana modul surya tidak menghasilkan listrik, beban sepenuhnya dicatu
oleh baterai. Demikian pula apabila hari mendung, dimana modul surya menghasilkan listrik
lebih rendah dibandingkan pada saat matahari benderang.
Secara skematis sistem PLTS digambarkan sebagai berikut :
Sistem PLTS berdasarkan aplikasi dan konfigurasinya, PLTS diklasifikasi menjadi dua
yaitu. Sistem PLTS yang tidak terhubung dengan jaringan (off-grid system), atau lebih dikenal
dengan sebutan PLTS berdiri sendiri (stand-alone), dan sistem PLTS terhubung dengan jaringan
(grid-connected system) atau lebih dikenal dengan sebutan PLTS On-grid. Sedangkan apabila
PLTS dalam penggunannya digabung dengan jenis pembangkit listrik lain disebut sistem hybrid.
(a) (b)
(d) Beban
Panel Solar
inverter
Surya Charge
Controll
er
(c)
Baterai
Pembangkit listrik tenaga surya sangat tergantung kepada sinar matahari, maka
diperlukan perencanaan yang baik. Perencanaan kebutuhan PLTS dihitung dari sisi listrik yang
dihasilkan panel surya atau dari sisi listrik yang akan dipakai oleh beban. Perencanaan dari sisi
panel surya akan menghasilkan listrik yang penggunaannya pada sisi beban harus menyesuaikan
listrik yang dihasilkan panel surya, sedangkan perencanaan dari sisi beban penyesuaian terjadi
pada panel surya maksudnnya panel surya harus mampu menghasilkan listrik sesuai dengan
beban yang terpasang.
Perencanaan dari sisi beban langkah awalnya adalah menentukan jumlah daya yang
dibutuhkan dalam pemakaian sehari-hari (wattjam). Karena dengan menghitung besarnya daya
yang dibutuhkan, pihak perencana dapat mempersiapkan PLTS yang ideal sesuai dengan
kebutuhan beban. Setelah mendapat seluruh kebutuhan daya listrik, selanjutnya perhitungan
terhadap jumlah panel surya.
Kemudian adalah menentukan berapa banyak baterai yang digunakan. Untuk mengetahui
berapa daya yang mampu disimpan. Untuk mengetahui berapa banyak baterai yang digunakan,
harus ditentukan berapa daya yang dibutuhkan dalam pemakaian sehari-hari dan berapa lama
PLTS ini digunakan untuk mensuplai beban tanpa penyinaran matahari. Dengan begitu dapat
ditentukan berapa besar kapasitas dan banyaknya baterai yang dibutuhkan oleh PLTS.
Berikutnya pemilihan Solar Charge Controller (SCC).
Beban pada sistem PLTS mengambil energi dari baterai melalui SCC. Jadi tegangan kerja
SCC harus sama dengan tegangan pada baterai dan SCC harus dapat dilalui arus maksimal sesuai
dengan beban maksimal yang terpasang. Selanjutnya pemilihan inverter. Spesifikasi inverter
harus sesuai dengan SCC yang digunakan. Berdasarkan tegangan ystem dan perhitungan SCC,
maka tegangan masuk (input) dari inverter 12 VDC. Tegangan keluaran dari inverter yang
tersambung ke beban adalah 220 VAC. Arus yang mengalir melewati inverter juga harus sesuai
dengan arus yang melalui SCC.
Perencanaan dari sisi panel surya langkah awalnya adalah menentukan kapasitas panel
surya yang akan dipasang, selanjutnya adalah menentukan beban yang akan dipasang sesuai
dengan kapasitas panel surya yang terpasang, kemudian adalah menentukan berapa banyak
baterai yang digunakan. Untuk mengetahui berapa daya yang mampu disimpan. Untuk
mengetahui berapa banyak baterai yang digunakan, harus ditentukan berapa daya yang
dibutuhkan dalam pemakaian sehari-hari dan berapa lama PLTS ini digunakan untuk mensuplai
beban tanpa penyinaran matahari. Dengan begitu dapat ditentukan berapa besar kapasitas dan
banyaknya baterai yang dibutuhkan oleh PLTS.
Berikutnya pemilihan Solar Charge Controller (SCC). Beban pada sistem PLTS
mengambil energi dari baterai melalui SCC. Jadi tegangan kerja SCC harus sama dengan
tegangan pada baterai dan SCC harus dapat dilalui arus maksimal sesuai dengan beban maksimal
yang terpasang. Selanjutnya pemilihan inverter. Spesifikasi inverter harus sesuai dengan SCC
yang digunakan. Berdasarkan tegangan ystem dan perhitungan SCC, maka tegangan masuk
(input) dari inverter 12 VDC. Tegangan keluaran dari inverter yang tersambung ke beban adalah
220 VAC. Arus yang mengalir melewati inverter juga harus sesuai dengan arus yang melalui
SCC.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Panel surya belum bisa menjadi energi alternatif bagi masyarakat Indonesia dikarenakan
biaya alat dan instalasinya yang masih mahal. Oleh karena itu panel surya untuk saat ini lebih
cocok untuk digunakan pada instansi, kantor pemerintahan, sekolah atau badan – badan
pelayanan masyarakat. Dengan begitu meskipun terjadi pemadaman listrik, kegiatan pelayanan
masyarakat, belajar mengajar dan pemerintahan tidak mengganggu seperti yang sering dialami
sekarang ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_listrik_tenaga_surya#:~:text=Pembangkit%20listrik
%20tenaga%20surya%20atau,langsung%20dengan%20pemusatan%20energi%20surya.
https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/ca22191338141d06c58798b16747597e.pdf
https://studylibid.com/doc/111703/pembangkit-listrik-tenaga-surya
https://www.academia.edu/9106342/
Pembangkit_Listrik_Tenaga_Surya_PLTS_Energi_Terbarukan
http://digilib.uinsgd.ac.id/15597/4/4_bab1.pdf
https://id.scribd.com/doc/125886545/Makalah-Pembangkit-Listrik-Tenaga-Surya-Pte-s1