X MPLB 3
KELOMPOK 1 :
KETUA : ANDRYANI NOVITA SARI
ANGGOTA : 1. MARISA APRLYA ISRA
2. CHINTA SUCI LESTARI
3. ARKAN FITRA RAMADHAN
4. AGNESA TOMY NOVIANTO
5. ATRIN PRATIWI ANSAR
6. MUHAMMAD AL FARIL
7. ST NURFADILLAH
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Energi Surya adalah sumber energi yang tidak akan pernah habis
alternatif yang akan di ubah menjadi energi listrik, dengan menggunakan sel
surya. Sel surya atau solar call sejak tahun 1970- an telah mengubah cara
pandang kita tentang energi dan memberi jalan baru bagi manusia untuk
memperoleh energi listrik tanpa perlu membakar bahan bakar fosil sebagaimana
pada minyak bumi, gas alam, batu bara, atau reaksi nuklir.
Sel surya juga mampu beroperasi dengan baik di hampir seluruh belahan
bumi yang tersinari matahari tanpa menghasilkan polusi yang dapat merusak
lingkungan sehingga lebih ramah lingkungan. Cara kerja sel surya adalah dengan
cahaya baik yang tampak maupun yang tidak tampak memiliki dua buah sifat
yaitu dapat sebagai gelombang dan dapat sebagai partikel yang disebut dengan
photon. Penemuan ini pertama kali diungkapkan oleh Einstein pada tahun
1905.
Photon dapat dilihat sebagai sebuah partikel energi atau sebagai
garis katulistiwa yang membuat kepulauan kita disinari oleh cahaya matahari
tropis ini, hanya saja dalam 10 atau 12 jam tidak semuanya dalam keadaan
cerah, terkadang cuaca sering kali tidak stabil dalam arti kondisi mendung, ber
Kondisi seperti ini penyerapan energi yang optimal dalam satu hari
bahkan tidak akan mencapai 10 jam penuh, oleh karna itu dibutuhkan data rata-
rata dan berapa lama optimalnya penyerapan energi matahari yang maksimal dalam
setiap harinya untuk perencanaan beban yang akan di pasang agar penggunaan listik
optimal dan tidak terjadi pemadaman atau pengosongan baterai yang terlalu
perkembangan yang sangat pesat. Teknologi tenaga surya yang dulunya banyak
digunakan oleh perusahaan – perusahaan besar kini mulai digunakan untuk kebutuhan
perumahan dan penerangan jalan. Seperti pada uraian diatas bahwa tenaga surya
merupakan enekgi alternatif yang sangat ramah lingkungan dan tidak berbahaya bagi
manusia.
Seiring berkembangnya pemikiran manusia akan energi alternatif untuk
sebagai pedangan kaki lima yang sering kali harus mengeluarkan uang berlebih untuk
membayar sewa listrik maupun bahan bakar minyak untuk kebutuhan listrik dengan
genset.
konvensional sebagai kebutuhan listrik untuk para pedagang kaki lima, selain ramah
lingkungan panel surya juga tidak membutuhkan perawatan yang mahal seperti
layaknya penggunaan genset, selain itu panel surya juga cocok untuk digunakan di
wilayah Indonesia yang memiliki iklim tropis dan memiliki suhu panas yang cukup
tugas akhir yang berjudul “Penggunaan Panel Surya Sebagai Energi Alternatif
Pedagang Kaki Lima (solar cell)”. Alat ini nantinya akan dapat membantu para
1. Mengetahui perbandingan kinerja dari panel surya (solar cell) dan genset
PEMBAHASAN
III
PEN
UTU
1.5 Kesimpulan
berikut :
BAB I: PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
1.6 Saran
Matahari adalah suatu bola dari awan gas dengan suhu yang
amat sangat
panas. Diameter bola matahari adalah 1,39 x 106 kilometer, sedang
jarak rata –
rata dengan bumi adalah 1,5 x 108 kilometer. Temperature efektif pada
permukaan
besarnya 5.760 K, sedangkan pada inti temperaturnya dapat mencapai
lebih
kurang 8 x 106 sampai dengan 40 x 106 K. Energi utama yang
ditumbuhkan
berada dari inti sampai sejauh 0,23 R (R = jari – jari bola matahari)
menempati
90% dari seluruh dari energi yang terjadi. Pada jarak 0,7 R dari inti,
temperaturnya turun sampai kira – kira menjadi 130.000 K sampai
dengan 5.500
K. Dari pengamatan para ahli, permukaan bola matahri terdiri atas bintik
– bintik
sel dengan ukuran 1.000 sampai 3.000 km yang umur rata – ratanya
hanya
beberapa menit saja. Bagian luar fotosfer terdiri atas atmosfer surya
yang sangat
transparan dan merupakan lapisan gas yang lebih dingin dan disebut
dengan
lapisan balik (Reversing layer). Diluar lapisan ini terdapat lapisan –
lapisan gas
yang disebut dengan lapisan kromosfer dengan ketebalan sekitar 10.000
km,
temperaturnya sekitar 5.000 K atau lebih.
Gelombang energi yang memancarkan melalui ruang angkasa
memberikan
pancaran radiasi dengan panjang gelombang yang berbeda – beda.
Radiasi
gelombang elektromagnetik dikelompokkan berdasar panjang
gelombang, yang
memberikan rangsangan energy yang lebih besar adalah semakin
pendek panjang
gelombangnya. Radiasi yang dipancarkan melaui permukaan matahari
mempunyai variasi panjang gelombang dari yang paling panjang
(gelombang
radio) sampai yang paling pendek (gelombang sinar X dan sinar Y).
Meskipun matahari memancarkan gelombang cahaya pada berbagai
panjang
gelombang, cahaya dari matahari yang tampak dari pandangan mata
manusia
hanya 46% dari cahaya total yang dipancarkan, dengan panjang
gelombang
berkisar antara 0,35 sampai 0,75 mikron. Cahaya violet mempunyai
panjang
gelombang berkisar 0,35 mikron yang merupakan sinar cahaya yang
tidak tampak
pandang. Demikian pula warna merah mempunyai panjang gelombang
0,75