Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH FISIKA PANEL SURYA

DOSEN PENGAMPU :
Ir. MUHAMMAD IRSYAM S.T.,M.SI.,IPM
NIDN.1002117002

KELOMPOK 1 :

CHIVALRY VINSENZIO SEFEDRA LAM /221030059

SAMUEL PARULIAN S /221030027

JOSYAN RIVALDO SIPAYUNG /221030043

ALDONADO HUTAGAOL /221030013

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN


DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang. . ............................................................................................ i
1.2 Rumusan Masalah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
1.3 Batasan Masalah........................................................................................... ..i
1.4 Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  .. . . . . . . . . . .. i
1.5 Manfaat pembuatan Makalah......................................................................... i
1.6 Sistematika Penulisan..................................................................................... i

BAB II DASAR TEORI


LANDASAN TEORI....................................................................................................1-3

BAB III PEMBAHASAN 


2.1    Apa yang dimaksud dengan panel surya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .4
2.2    Prinsip kerja panel surya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5-
6
2.3    Ilmu fisika yang diterapkan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7-8
2.4 Jenis-Jenis Panel Surya.......................................................................... 9-10
2.5 Pengaplikasian dan Struktur Panel Surya.............................................10-12
2.6 Kelebihan dan kekurangan . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .13

BAB IV PENUTUP
3.1 Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 14
3.2 Saran. . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. . . . 15

DAFTAR PUSTAKA. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .16

i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Energi merupakan salah satu kebutuhan utama dalam kehidupan manusia.
Peningkatan kebutuhan energi dapat merupakan indikator peningkatan
kemakmuran, namun bersamaan dengan itu juga menimbulkan masalah dalam
usaha penyediaannya.
Terbatasnya sumber energi fosil sebagai penghasil energi listrik telah
mendorong penelitian dan pengembangan kearah penggunaan sumber energi
alternatif salah satunya adalah sumber energi matahari. Pemakaian energi surya di
Indonesia mempunyai prospek yang sangat baik, mengingat bahwa secara
geografis sebagai negara tropis, melintang di garis katulistiwa memiliki potensi
energi surya yang cukup baik. Pemanfaatan Tenaga Surya melalui konversi
Photovoltaic telah banyak diterapkan antara lain penerapan sistem individu dan
sistem hybrid yaitu sistem penggabungan antara sumber energi konvensional
dengan sumber energi terbarukan. Sel surya ini akan menghasilkan listrik searah
(DC) apabila permukaannya terkena sinar matahari dengan intensitas tertentu.
Potensi dari sumber energy matahari dapat memberikan sumbangan yang besar bila
dapat dimanfaatkan
secara optimal dengan mendesain suatu sistem pengubah energi yang dapat
mensuplai kebutuhan energi. Penggunaan sumber energi matahari ini mempunyai
beberapa keuntungan antara lain tersedianya sumber energi yang cuma-cuma,
ramah lingkungan sehingga bebas polusi dan tak terbatas. Oleh karena itu, perlu
dilakukan kajian yang lebih detail untuk memahami sistem listrik yang berasal dari
sumber energi matahari ini.

i
1.2. Rumusan Masalah
1.2    Apa yang dimaksud dengan panel surya?
1.2    Prinsip kerja panel surya ?
1.2 Kelebihan dan kekurangan ?

1.3 Batasan Masalah


Batasan masalah yang penulis lakukan yaitu memperkenalkan energi alternatif
untuk masyarakat yang belum tahu tentang Panel Surya (solar cell)

1.4 Tujuan
1.4 Untuk memperkenalkan pada masyarakat tentang pengertian dari energi surya
1.4 Untuk menjelaskan prinsip kerja panel
1.4 Untuk menjelaskan ilmu fisika yang diterapkan dalam kehidupan
1.4 Untuk memberitahukan kelebihan dan kekurangan panel surya
1.5 Manfaat pembuatan materi
Memberi pengetahuan tentang panel surya dan manfaat panel surya supaya bisa
mempermudah kerjaan masyarakan dengan menggunakan teknologi panel surya

i
1.6 Sistematika Penulisan

BAB I: PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA


Bab ini membahas telaah penelitian dan dasar teori yang berhubungan dengan
penggunaan energi alternatif ini.

BAB III: METODE PENELITIAN


Bab ini membahas cara melakukan analisis dan perancangan, dimulai dari bahan dan
perlengkapan pendukung yang harus disiapkan dan tahap yang harus dilakukan sampai
akhir penelitian.

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Bab ini berisi tentang pengolahan data, hasil penelitian dan analisa

BAB V: PENUTUP
Bab ini berisi tentang Kesimpulan dan Saran
DAFTAR PUSTAKA

i
BAB II

LANDASAN TEORI
Sel Surya
Sel surya adalah kumpulan sel photovoltaic yang dapat mengkonversi sinar
matahari menjadi listrik. Ketika memproduksi panel surya, produsen harus
memastikan bahwa sel-sel surya saling terhubung secara elektrik antar satu dengan
yang lain pada sistem tersebut. Sel surya juga perlu dilindungi dari kelembaban dan
kerusakan mekanis karena hal ini dapat merusak efesiensi panel surya secara
signifikan, dan menurunkan masa pakai dari yang diharapkan.
Sel surya sangat mudah dalam hal pemelihraan karena tidak ada bagian yang
bergerak. Satu-satunya hal yang harus di khawartikan adalah memastikan untuk
menyingkirkan segala hal yang dapat menghalangi sinar matahari ke panel surya
tersebut.
Para ahli menyadari bahwa panas dan cahaya yang di pancarkan oleh
matahari dapat dijadikan sumber energi untuk mempermudah kehidupan manusia.
Pemanfaatan energi matahari yang paling sedehana adalah dengn cara langsung,
yaitu panasnya digunakan untuk mengeringkan sesuatu, seperti menjemur
pakain,bahan makanan (ikan dan kerupuk), dan mengeringkan air laut dalam proses
pembuatan garam. Pemanfaatan energi surya yang amat melimpah akan semakin
efektif bila pancaran energi itu tidak hanya digunakan secaraa langsung, namun
juga disimpan 8 untuk digunakan pada saat matahari tidak bersinar. Termasuk bila
memungkinkan, digunakan sebagai sumber energi pada peralatan-perlatan yang
bertujuan mempermudah hidup manusia. Untuk dapat melakukan hal ini, di
perlukan suatu materi atau bahan yang dapat menyerap panas dan cahaya matahari
(photovoltaic effect), yang selanjutnya terubung dengan peralatan penyimpanan.
Prinsip inilah yang mendasari terciptanya sel surya sederhana oleh ilmuwan Prancis
Edmond Becquerel. Selanjutnya temuan ini di sempurnakan menjasi sel surya yang
sangat efesien oleh Daryl Chapin., Calvin Souther Fuller dan Gerald Pearson pada
tahun 1954.

1
Dalam artian yang luas, sumber energi surya atau tenaga matahari bukan
hanya terdiri atas pancaran matahari langsung kebumi, melainkan juga meliputi
efek-efek matahari tidak langsung, seperti tenaga angin,tenaga air, panas laut, dan
bahkan termasuk biomassa yang dapat memanfaatkan sebagai sumber energi.
Berap besar jumlah energi yang dikeluarkan oleh matahari sukar
dibayangkan. Menurut salah satu perkiraan, inti sang surya yang merupakan suatu
tungku termonuklir bersuhu 100 juta derajat celcius tiap detik mengkonversi 5 ton
materi menjadi energi yang dipancarkan ke angkasa luas sebanyak 6,41.107 W/m2.
sang surya memang merupakan suatu bintang yang istimewa. Ia mempunyai radius
sebesar 6,96.105 km dan terletak rata-rata sejauh 1,496.108 km dari bumi.
Secara sederhana, proses pembentukan energi listrik pada sebuah sel surya
adalah sebagai berikut: 9 1. Foton dari cahaya matahari menyinari panel surya
kemudian di serap oleh material semikonduktor seperti silikon. 2. Elektron (muatan
negatif) terlempar keluar dari atomnya, sehingga mengalir melalui material
semikonduktor untuk menghasilkan listrik. Mengalir dengan arah yang berlawanan
dengan elektron pada panel surya silikon. 3. Susunan beberapa panel surya
mengubah energi surya menjadi sumber daya listrik DC, yang nantinya akan
disimpan dalam suatu tempat yang dinamakan baterai. 4. Daya listrik DC tidak
dapat langsung digunakan pada rangkain listrik rumah atau bangunan sehingga
harus mengubah daya listriknya menjadi daya listrik AC. Dengan menggunakan
konverter maka daya listrik DC dapat berubah menjadi daya listrik AC sehingga
dapat dimanfaatkan untuk memenuhi keperluan listrik.

Sejarah Sel Surya


Prinsip dasar pembuatan sel surya adalah memanfaatkan efek photovoltaik,
yaitu suatu efek yang dapat mengubah langsung cahaya matahari menjadi energi
listrik. Efek photovoltaic pertama kali dikenali pada tahun 1839 oleh Fisikawan
Perancis Alexandre-Edmond Becquerel. Akan tetapi, sel surya yang pertama
dibuat baru pada tahun 1883 oleh Charles Fritts, yang melingkupi semikonduktor
selenium dengan sebuah lapisan emas yang sangat tipis untuk membentuk
sambungan-sambungan. Alat tersebut hanya memiliki efisiensi 1%. Russell Ohl
mematenkan sel surya modern pada tahun 1946 (U.S. Patent 2,402,662, "Light
Sensitive Device"). Masa emas teknologi tenaga surya tiba pada tahun 1954 ketika
2
Bell Laboratories, yang bereksperimen dengan semikonduktor, secara tidak
disengaja menemukan bahwa silikon yang didoping dengan unsur lain menjadi
sangat sensitif terhadap cahaya. Hal ini menyebabkan dimulainya proses produksi
sel surya praktis dengan kemampuan konversi energi surya sebesar sekitar 6
persen. Pertama kali penggunaan sel surya diperuntukkan bagi satelit-satelit ruang
angkasa pada tahun 1958, dikarenakan ringan dan dapat diandalkan, tahan lama
dan energi matahari di angkasa lebih besar dari bumi. Tapi penggunaan sel Surya
pada masyarakat umum belum begitu meluas dikarenakan mahalnya biaya untuk
instalasinya.
Solar cell adalah divais yang dapat mengubah energi matahari menjadi energi
listrik. Jadi secara langsung arus dan tegangan yang dihasilkan oleh solar cell
bergantung pada penyinaran matahari. Pada solar cell ini dibutuhkan material
yang dapat menangkap matahari dan energi tersebut digunakan untuk memberikan
energi ke elektron agar dapat berpindah melewati band gapnya ke pita
konduksi,dan kemudian dapat berpindah ke rangkaian luar. Melalui proses
tersebutlah arus listrik dapat mengalir dari solar cell. Umumnya, divais dari solar
cell ini menggunakan prinsip PN junction.Pada pelaksanaannya, sel surya tidak
dipakai sendirian, tetapi biasanya dirakit menjadi Modul Surya. Modul Surya
(fotovoltaic)adalah sejumlah sel surya yang dirangkai secara seri dan paralel
untuk meningkatkan tegangan dan arus yang dihasilkan sehingga cukup untuk
pemakaian sistem catu daya beban. Untuk mendapatkan keluaran energi listrik
yang maksimum maka permukaan modul surya harus selalu mengarah ke
matahari.
Komponen utama sistem surya photovoltaic adalah modul yang merupakan
unit rakitan beberapa sel surya photovoltaic. Untuk membuat modul photovoltaic
secara pabrikasi bisa menggunakan teknologi kristal dan thin film.
Modul photovoltaic kristal dapat dibuat dengan teknologi yang relatif
sederhana, sedangkan untuk membuat sel photovoltaic diperlukan teknologi
tinggi. Modulphotovoltaic tersusun dari beberapa sel photovoltaic yang
dihubungkan secara seri dan paralel.

3
BAB III
PEMBAHASAN
Pengertian panel surya
Panel surya adalah sebuah alat yang terdiri dari sel surya yang terbuat
dari bahan semikonduktor untuk mengubah energi surya menjadi energi listrik.
Prinsip kerjanya didasari oleh pertemuan semikonduktor jenis P dan
semikonduktor jenis N. Panel surya tersusun dari modul surya yang dirangkai
secara seri maupun paralel sesuai dengan kebutuhan daya
listrik tertentu. Pemasangan panel surya pada suatu bangunan komersial atau
pada bangunan perusahaan ditentukan oleh kebijakan mengenai penggunaan
instalasi listrik yang memanfaatkan energi surya. Panel surya hanya
menghasilkan arus listrik berjenis arus searah. Pemenuhan pencatu daya bagi
pemakai energi listrik memerlukan konverter dari arus searah menjadi arus
bolak-balik. Penyediaan ruang bagi panel surya merupakan salah satu
pertimbangan penting bagi optimalisasi sistem tenaga listrik dengan energi
dasar berupa energi surya. Pembangkit listrik tenaga surya merupakan
penerapan langsung dari kegiatan transformasi energi surya yang dilakukan oleh
panel surya. Panel surya rata-rata memiliki usia pakai selama 30 tahun sebelum
mengalami kerusakan.
Panel surya alat yang terdiri dari sel surya yang mengubah cahaya
menjadi listrik. Mereka disebut surya atas Matahari atau "sol" karena Matahari
merupakan sumber cahaya terkuat yang dapat dimanfaatkan. Panel surya sering
kali disebut sel photovoltaic, photovoltaic dapat diartikan sebagai "cahaya-
listrik". Sel surya atau sel PV bergantung pada efek photovoltaic untuk
menyerap energi Matahari dan menyebabkan arus mengalir antara dua lapisan
bermuatan yang berlawanan.
Panel surya perangkat rakitan sel-sel fotovoltaik yang  mengkonversi
sinar matahari menjadi listrik. Ketika memproduksi panel surya, produsen harus
memastikan bahwa sel-sel surya saling terhubung secara elektrik antara satu
dengan yang lain pada sistem tersebut. Sel surya juga perlu dilindungi dari
kelembaban dan kerusakan mekanis karena hal ini dapat merusak efisiensi panel
surya secara signifikan, dan menurunkan masa pakai dari yang diharapkan.
4
Prinsip Kerja Panel Surya
Sel surya adalah suatu komponen elektronika yang dapat mengubah energi
surya menjadi energi listrik dalam bentuk arus searah (DC) . Modul surya (fotovoltaic)
adalah sejumlah sel surya yang dirangkai secara seri dan paralel, untuk meningkatkan
tegangan dan arus yang dihasilkan sehingga cukup untuk pemakaian sistem catu daya
beban.
Untuk mendapatkan keluaran energi listrik yang maksimum maka permukaan
modul surya harus selalu mengarah ke matahari. Di Indonesia, energi listrik yang
optimum akan didapat apabila modul surya diarahkan dengan sudut kemiringan sebesar
lintang lokasi PLTS tersebut berada. Sebagai contoh, untuk daerah yang berada di
sebelah utara katulistiwa maka modul surya harus dihadapkan ke Selatan, dan
sebaliknya.

Selanjutnya energi listrik tersebut disimpan dalam Baterai. Baterai disini


berfungsi sebagai penyimpan energi listrik secara kimiawi pada siang hari dan
berfungsi sebagai catu daya listrik pada malam hari. Untuk menjaga kesetimbangan
energi di dalam baterai, diperlukan alat pengatur elektronik yang disebut Battery
Charge Regulator.
Alat ini berfungsi untuk mengatur tegangan maksimal dan minimal dari baterai
dan memberikan pengamanan terhadap sistem, yaitu proteksi terhadap pengisian
berlebih (overcharge) oleh penyinaran matahari, pemakaian berlebih (overdischarge)
oleh beban, mencegah terjadinya arus balik ke modul surya, melindungi terjadinya
hubung singkat pada beban listrik dan sebagai interkoneksi dari komponen-komponen
lainnya.

5
Skema proses pemanfaatan energi surya

RUMUS PANEL SURYA


Aa =   E / (Iav x ηm)

  n =  Aa / Acm 
  

  P  =  n x Pm

Dimana:   P = daya yang dibangkitkan oleh PLTS (W).  ηm = efisiensi modul (%)

                  n  =  jumlah modul                   Aa = luas panel sel surya (m2)

                  Pm = daya maks sebuah modul (W)   Acm = luas efektif sebuah modul (m2). 

                  E = Energi (Wh)

                  Iav = intensitas cahaya ratarata (W/m2) 

6
Penerapan Ilmu Fisika
Secara sederhana, proses pembentukan gaya gerak listrik (GGL) pada sebuah
sel surya adalah sebagai berikut:
1. Foton dari cahaya matahari menumbuk panel surya kemudian diserap oleh
material semikonduktor seperti silikon.
2. Elektron (muatan negatif) terlempar keluar dari atomnya, sehingga mengalir
melalui material semikonduktor untuk menghasilkan listrik. Muatan positif
yang disebut hole (lubang) mengalir dengan arah yang berlawanan dengan
elektron pada panel surya silikon.
3. Gabungan/susunan beberapa panel surya mengubah energi surya menjadi
sumber daya listrik DC.

Ketika sebuah foton menumbuk sebuah lempeng silikon, salah satu dari tiga
proses kemungkinan terjadi, yaitu:
1. Foton dapat melewati silikon, biasanya terjadi pada foton dengan energi
rendah.
2. Foton dapat terpantulkan dari permukaan.
3. Foton tersebut dapat diserap oleh silikon yang kemudian:
a. Menghasilkan panas, atau
b. Menghasilkan pasangan elektron-lubang, jika energi foton lebih besar
daripada nilai celah pita silikon.

7
Ketika sebuah foton diserap, energinya diberikan ke elektron di lapisan kristal.
Biasanya elektron ini berada di pita valensi, dan terikat erat secara kovalen antara atom-
atom tetangganya sehingga tidak dapat bergerak jauh dengan leluasa. Energi yang
diberikan kepadanya oleh foton mengeksitasinya ke pita konduksi, dimana ia akan
bebas untuk bergerak dalam semikonduktor tersebut. Ikatan kovalen yang sebelumnya
terjadi pada elektron tadi menjadi kekurangan satu elektron; hal ini disebut hole
(lubang). Keberadaan ikatan kovalen yang hilang menjadikan elektron yang terikat
pada atom tetangga bergerak ke lubang, meniggalkan lubang lainnya, dan dengan jalan
ini sebuah lubang dapat bergerak melalui lapisan kristal. Jadi, dapat dikatakan bahwa
foton-foton yang diserap dalam semikonduktor membuat pasangan-pasangan elektron-
lubang yang dapat bergerak.
Sebuah foton hanya perlu memiliki energi lebih besar dari celah pita supaya
bisa mengeksitasi sebuah elektron dari pita valensi ke pita konduksi. Meskipun
demikian, spektrum frekuensi surya mendekati spektrum radiasi benda hitam (black
body) pada ~6000 K, dan oleh karena itu banyak radiasi surya yang mencapai Bumi
terdiri atas foton dengan energi lebih besar dari celah pita silikon. Foton dengan energi
yang cukup besar ini akan diserap oleh sel surya, tetapi perbedaan energi antara foton-
foton ini dengan celah pita silikon diubah menjadi kalor (melalui getaran lapisan kristal
yang disebut fonon) bukan dalam bentuk energi listrik yang dapat digunakan
selanjutnya.

8
Jenis – Jenis Panel Surya
Panel surya terdiri dari susunan sel surya yang dihubungkan secara seri. Sel
surya berfungsi mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik. Sel surya
umumnya dibuat dari silikon yang merupakan bahan semikonduktor. Daya yang
dihasilkan sebuah panel surya bergantung pada radiasi matahari yang diterima,
luas permukaan panel dan suhu panel. Daya yang dihasilkan semakin besar jika
radiasi dan luas permukaan lebih besar, sedang kenaikan suhu mengakibatkan
penurunan daya. Karena itu, pada saat pemasangan panel perlu diperhatikan untuk
menyediakan jarak dengan atap agar udara dapat bersirkulasi di bawah panel (efek
pendinginan). Panel Surya type terbaru mempunyai daya 130 Wattpeak/m² .
Berikut beberapa jenis panel surya :

1. Polikristal (Poly-crystalline)
Merupakan panel surya yang memiliki susunan kristal acak. Type Polikristal
memerlukan luas permukaan yang lebih besar dibandingkan dengan jenis
monokristal untuk menghasilkan daya listrik yang sama, akan tetapi dapat
menghasilkan listrik pada saat mendung. Jenis ini biasanya terdiri dari 28 – 36 sel
surya dengan ukuran panjang 8,5 cm, lebar 5 cm, dan ketebalan 0.3 mm untuk
satu keping selnya.

2. Monokristal (Mono-crystalline)
Merupakan panel yang paling efisien, menghasilkan daya listrik persatuan
luas yang paling tinggi. Memiliki efisiensi sampai dengan 15%. Kelemahan dari
panel jenis ini adalah tidak akan berfungsi baik ditempat yang cahaya mataharinya
kurang (teduh), efisiensinya akan turun drastis dalam cuaca berawan.

9
3. Amorphous
Amorphous silicon (a-Si) telah digunakan sebagai bahan sel surya
photovoltaik pada kalkulator. Meskipun kemampuannya lebih rendah
dibandingkan sel surya jenis c-Si, hal ini tidak penting pada kalkulator, yang
memerlukan energi yang kecil.
4. Thin Film Photovoltaic
Merupakan panel surya (dua lapisan) dengan struktur lapisan tipis
mikrokristal-silicon dan amorphous dengan efisiensi modul hingga 8.5% sehingga
untuk luas permukaan yang diperlukan per watt daya yang dihasilkan lebih besar
daripada monokristal & polykristal. Inovasi terbaru adalah Thin Film Triple
Junction PV (dengan tiga lapisan) dapat berfungsi sangat efisien dalam udara
yang sangat berawan dan dapat menghasilkan daya listrik sampai 45% lebih tinggi
dari panel jenis lain dengan daya yang ditera setara.
Wattpeak menunjukkan daya maksimum yang dihasilkan pada kondisi radiasi
matahari 1000 W/m2 dan suhu panel 25oC. Panel surya diproduksi dalam berbagai
ukuran (daya terpasang). Konstruksi panel surya terdiri dari susunan sel surya,
tutup kaca, bingkai Alumunium khusus dan soket. Panel surya memiliki usia yang
relatif panjang yaitu minimal 20 tahun, dan umumnya suplier panel surya
memberi garansi out put power hingga 10-25 tahun. saat intensitas cahaya
berkurang (berawan, hujan, mendung) arus listrik yang dihasilkan juga akan
berkurang.
Dengan menambah panel surya (memperluas) berarti menambah konversi
tenaga surya. Umumnya panel surya dengan ukuran tertentu memberikan hasil
tertentu pula. Contohnya ukuran a cm x b cm menghasilkan listrik DC (Direct
Current) sebesar x Watt per hour/ jam.

10
Aplikasi tenaga surya
Tenaga surya yang diserap bumi adalah sebanyak 120 ribu terawatt.Pada
prinsipnya tenaga surya sebagai pembangkit listrik dengan dua cara:
-Produksi uap dengan ladang cermin yang digunakan untuk menggerakkan turbin.
Pembangkit listrik tenaga surya besar.
-Mengubah sinar surya menjadi listrik dengan panel surya / solar
cell photovoltaik. Pembangkit listrik tenaga surya portabel / kecil.

Tenaga surya dapat diaplikasikan sebagai berikut:


1. Tenaga surya untuk penerangan di rumah.
2. Tenaga surya untuk penerangan lampu jalan (PJU)
3. Tenaga surya untuk penerangan lampu taman
4. Tenaga surya sebagai sumber listrik untuk kamera CCTV.
5. Tenaga surya sebagai sumber listrik untuk instalasi wireless (WIFI), radio
pemancar, perangkat komunikasi.
6. Tenaga surya untuk perangkat signal kereta api, kapal.
7. Tenaga surya untuk rumah walet, irigasi, pompa air.
8. Tenaga surya sebagai portable power supply
9. Tenaga surya sebagai pemanas untuk menggerakkan turbin sebagai
pembangkit listrik tenaga surya seperti di Nevada Amerika.
10. Tenaga surya sebagai sumber tenaga untuk perangkat satelit.

Struktur Sel Surya


Sesuai dengan perkembangan sains&teknologi, jenis-jenis teknologi sel surya
pun berkembang dengan berbagai inovasi. Ada yang disebut sel surya generasi
satu, dua, tiga dan empat, dengan struktur atau bagian-bagian penyusun sel yang
berbeda pula (Jenis-jenis teknologi surya akan dibahas di tulisan “Sel Surya :
Jenis-jenis teknologi”). Dalam tulisan ini akan dibahas struktur dan cara kerja dari
sel surya yang umum berada dipasaran saat ini yaitu sel surya berbasis material
silikon yang juga secara umum mencakup struktur dan cara kerja sel surya
generasi pertama (sel surya silikon) dan kedua (thin film/lapisan tipis).

11
1. Substrat/Metal backing
Substrat adalah material yang menopang seluruh komponen sel surya. Material
substrat juga harus mempunyai konduktifitas listrik yang baik karena juga
berfungsi sebagai kontak terminal positif sel surya, sehinga umumnya digunakan
material metal atau logam seperti aluminium atau molybdenum. Untuk sel surya
dye-sensitized (DSSC) dan sel surya organik, substrat juga berfungsi sebagai
tempat masuknya cahaya sehingga material yang digunakan yaitu material yang
konduktif tapi juga transparan seperti indium tin oxide (ITO) dan flourine doped
tin oxide (FTO).
2. Material semikonduktor
Material semikonduktor merupakan bagian inti dari sel surya yang biasanya
mempunyai tebal sampai beberapa ratus mikrometer untuk sel surya generasi
pertama (silikon), dan 1-3 mikrometer untuk sel surya lapisan tipis. Material
semikonduktor inilah yang berfungsi menyerap cahaya dari sinar matahari. Untuk
kasus gambar diatas, semikonduktor yang digunakan adalah material silikon, yang
umum diaplikasikan di industri elektronik. Sedangkan untuk sel surya lapisan
tipis, material semikonduktor yang umum digunakan dan telah masuk pasaran
yaitu contohnya material Cu(In,Ga)(S,Se)2 (CIGS), CdTe (kadmium telluride),
dan amorphous silikon, disamping material-material semikonduktor potensial lain
yang dalam sedang dalam penelitian intensif seperti Cu2ZnSn(S,Se)4 (CZTS)
dan Cu2O (copper oxide).
Bagian semikonduktor tersebut terdiri dari junction atau gabungan dari dua
material semikonduktor yaitu semikonduktor tipe-p (material-material yang
disebutkan diatas) dan tipe-n (silikon tipe-n, CdS,dll) yang membentuk p-n
junction. P-n junction ini menjadi kunci dari prinsip kerja sel surya. Pengertian
semikonduktor tipe-p, tipe-n, dan juga prinsip p-n junction dan sel surya akan
dibahas dibagian “cara kerja sel surya”.

3. Kontak metal / contact grid


Selain substrat sebagai kontak positif, diatas sebagian material semikonduktor
biasanya dilapiskan material metal atau material konduktif transparan sebagai
kontak negatif.

12
4. Lapisan anti reflektif
Refleksi cahaya harus diminimalisir agar mengoptimalkan cahaya yang terserap
oleh semikonduktor. Oleh karena itu biasanya sel surya dilapisi oleh lapisan
antirefleksi. Material anti-refleksi ini adalah lapisan tipis material dengan besar
indeks refraktif optik antara semikonduktor dan udara yang menyebabkan cahaya
dibelokkan ke arah semikonduktor sehingga meminimumkan cahaya yang
dipantulkan kembali.
5.Enkapsulasi / cover glass
Bagian ini berfungsiuntuk melindungi modul surya darhujan atau kotoran.

Keunggulan Dan Kelemahan Panel Surya


Keunggulan :
 Panel surya memanfaatkan energi matahari dan matahari adalah bentuk energi
paling berlimpah yang tersedia di planet kita.
 Panel surya mudah dipasang dan memiliki biaya pemeliharaan yang sangat
rendah karena tidak ada bagian yang bergerak.
 Panel surya tidak memberikan kontribusi terhadap polusi suara dan bekerja
dengan sangat diam.
 Masa pakainya yang panjang, mecapai 25-30 tahun, menggaransi penggunanya
akan menghemat biaya energi dalam jangka panjang pula.

Kekurangan :
 Panel surya masih relatif mahal, bahkan meskipun setelah banyak mengalami
penurunan harga. Harga panel rumah sedang saat ini sekitar $ 12000-18000.
 Panel surya masih perlu meningkatkan efisiensi secara signifikan karena banyak
sinar matahari terbuang sia-sia dan berubah menjadi panas. Rata-rata panel surya
saat ini mencapai efisiensi kurang dari 20%.
 Jika tidak terpasang dengan baik dapat terjadi over-heating  pada panel surya.
 Panel surya terbuat dari beberapa bahan yang tidak ramah lingkungan.
 Daur ulang panel surya yang tak terpakai lagi dapat menyebabkan kerusakan
lingkungan jika tidak dilakukan dengan hati-hati karena silikon, selenium, kadmium,
dan sulfur heksafluorida (merupakan gas rumah kaca), kesemuanya dapat ditemukan
di panel surya dan bisa menjadi sumber pencemaran selama proses daur ulang.

13
BAB IV

PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Energi Surya (Photovoltaic)
dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Energi ini juga
merupakan energi alternatif. Modul Surya ini dapat digunakan sebagai cadangan
yang memadai ketika energi lainnya mulai berkurang bahkan habis.
Selain itu, energi ini memliki banyak keuntungan dibandingkan dengan energi
lain. Energi ini sangat ramah lingkungan dan tidak memerlukan perawatan khusus
secara periodik. Energi ini hanya memerlukan cahaya matahari yang jumlahnya tak
tebatas, tersedia dimana-mana, dan tidak memerlukan bahan bakar lain seperti
bensin, gas, atau yang lainnya. Namun, energi ini memiliki satu kelemahan yaitu
hanya bisa digunakan dalam jangka waktu setengah hari atau selama sinar matahari
masih terpancar.
Oleh karena itu, penyediaan sumber energi alternatif seperti energi surya
melalui pemanfaatan sel photovoltaic merupakan sebuah prospek yang menjanjikan
untuk dikembangkan lebih lanjut, mengingat pemakaian primer minyak bumi dan
gas alam masih merupakan sumber energi utama. Selain ramah lingkungan, sumber
energi dari matahari tidak memerlukan perawatan khusus secara periodik, yang
selanjutnya akan mengurangi biaya produksi.

2. SARAN
Demikaianlah projek  Panel Surya Pembangkit Listrik Tenaga Surya Ini kami
buat berdasarkan sumber sumber yang ada. Sebaiknya, energi-energi yang terdapat
di alam dapat kita manfaatkan sebaik-baiknya agar untuk masa depan kita dan juga
generasi selanjutnya dapat merasakan sumber energi yang ada di alam bumi ini.
Kami juga menyadari masih ada banyak kekurangan dalam penulisan makalah
ini sehingga perlulah bagi kami, dari para pembaca untuk memberikan saran yang
membantu supaya makalah ini mendekati lebih baik.
Atas perhatian anda semua, kami ucapkan terima kasih.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://mohammadpratamaputraipa2.blogspot.com/2012/10/makalah-panel-tata-
surya.html
http://fauziuzik.blogspot.com/2014/02/makalah-energi-alternatif-panel-surya.html
http://www.slideshare.net/7779/makalah-sel-surya
http://www.indoenergi.com/2012/04/keunggulan-dan-kelemahan-panel-surya.html
http://www.indoenergi.com/2012/04/pengertian-panel-surya.html
https://solarcellpanel.wordpress.com/tag/solar-panel/

15

Anda mungkin juga menyukai