Anda di halaman 1dari 21

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Teknologi Offshore Power Plan Sebagai Pembangkit Energi Listrik Masa


Depan Indonesia

BIDANG KEGIATAN:
PKM-GAGASAN TERTULIS

Diusulkan oleh:
Hana Karimah

1214100079 / 2014

Wulan Aprilliani R.

3113100057 / 2013

Muhammad Teguh Priyatna K.

3113100058 / 2013

Syamsul Bahri

4314100107 / 2014

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER


SURABAYA
2016

PENGESAHAN PKM-GAGASAN TERTULIS


1. Judul Kegiatan

: Teknologi Offshore Power Plan Sebagai


Pembangkit Energi Listrik Masa Depan.
2. Bidang Kegiatan
: PKM GT
3. Ketua Pelaksana kegiatan :
a. Nama Lengkap
: Muhammad Teguh Priyatna K.
b. NIM
: 3113100058
c. Jurusan
: Teknik Sipil
d. Universitas/Institut : Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya
e. Alamat Rumah
:
f. Nomor Telepon
: 085240760706
g. Alamat Email
: teguhpk17@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang
5. Dosen Pendamping
:
a. Nama Lengkap dan gelar
:
b. NIP
:
c. Alamat Rumah
:
d. Nomor Telepon
:

Surabaya, 21 Maret 2016

Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik Sipil

Ketua Pelaksana Kegiatan,

(..)
NIP.

Muhammad Teguh P.K.


NRP. 3113100058

Wakil Rektor Bidang


Akademik dan Kemahasiswaan

Dosen Pendamping

(.)
NIP. ..

(.)
NIP. ..

ii

DAFTAR ISI
Halaman Judul..........................................................................................................i
Halaman Pengesahan...............................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
Daftar Tabel ............................................................................................................iv
Daftar Gambar.........................................................................................................v
Ringkasan...............................................................................................................vi
PENDAHULUAN...................................................................................................1
Latar Belakang.........................................................................................................1
Tujuan Penulisan......................................................................................................2
Manfaat Penulisan....................................................................................................2
GAGASAN..............................................................................................................4
KESIMPULAN........................................................................................................6
Daftar Pustaka..........................................................................................................6
Lampiran..................................................................................................................7
Lampiran 1. Biodata penulis........................................................................7
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas.....8
Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Tim...................................................9

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Ramalan Kebutuhan Energi Listrik ...........................................................2


Tabel 2. Prakiraan Penyedian Energi Listrik di Indonesia.......................................5

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar I. Sistem Siklus Ocean Thermal Energy Conversion ................................5

RINGKASAN
Kebutuhan akan energi listrik di Indonesia, makin berkembang menjadi
bagian tak terpisahkan dari kebutuhan hidup masyarakat sehari-hari, seiring
dengan pesatnya peningkatan pembangunan di bidang teknologi, industri dan
informasi. Namun pelaksanaan penyediaan energi listrik yang dilakukan lembaga
resmi yang ditunjuk oleh pemerintah untuk mengelola masalah kelistrikan di
Indonesia sampai saat ini masih belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
akan energi listrik secara keseluruhan. Selain itu, kondisi geografis Indonesia
yang terdiri atas kepulauan, membuat pembangunan pusat-pusat beban listrik
tidak meratanya, rendahnya tingkat permintaan listrik di beberapa wilayah, dan
tingginya biaya marginal pembangunan sistem suplai energi listrik
(Ramani,K.V,1992).
Selain itu, makin berkurangnya ketersediaan sumber daya energi fosil,
khususnya minyak bumi, yang sampai saat ini masih merupakan tulang punggung
dan komponen utama penghasil energi listrik di Indonesia. Yang jika terus
digunakan akan menyebabkan krisis energi. Sementara itu, Indonesia mempunyai
lautan seluas 5,8 juta km2 atau sekitar 70% dari keseluruhan wilayah negara
(Felayati, 2011). Namun potensi luasnya lautan belum dimanfaatkan secara
maksimal untuk mendukung keberadaan Indonesia sebagai negara maritim yang
maju, kuat, dan berdaulat (Paonganan, 2012).
Melihat ulasan masalah diatas maka diperlukan solusi jangka panjang di
masa depan yang dikorelasikan dengan adanya potensi pendukung sehingga dapat
mengatasi masalah krisis energy dan peningkatan sektor maritim. Oleh karena itu,
offshore power plan yang merupakan konversi 3 jenis energi diantaranya panas
laut, gelombang, dan kincir angin menjadi energi listrik, dengan memanfaatkan
siklus perbedaan temperatur antara permukaan laut dengan laut dalam, dengan
selisih temperatur minimal sebesar 20oc sangat cocok dibangun di wilayah
perairan Indonesia, karena Indonesia berada di daerah khatulistiwa, banyak
terdapat pulau-pulau kecil, selat, dan topografi yang bervariasi. Ocean Thermal
Energy Conversion yang memanfaatkan sumber perbedaan temperatur lautan yang
relatif besar diwilayah Indonesia.
Diharapkan dengan direalisasikan gagasan Ocean Thermal Energy
Conversion, akan didapatkan solusi kemandirian energi Indoneisa yang inovatif,
ramah lingkungan, dan mampu menjadi fokus pengembangan energi terbaharukan
sebagai pengganti minyak bumi maupun batu bara. Selain itu, Indonesia juga
dapat memperkuat kedaulatannya sebagai negara maritim dengan memaksimalkan
semua potensi teknologi dari sumber daya alam yang ada khususnya laut sehingga
membuktikan bahwa Indonesia bisa jauh lebih maju daripada negara lain.

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia adalah negara kepulauan dengan 13.487 pulau, dan luas perairan
sebesar 3.257.483 km, serta garis pantai sepanjang 95.181 km. Indonesia
merupakan salah satu Negara dengan kekayaan hayati, mineral, dan energi
terbesar di dunia. Dalam bidang energi, Indonesia menduduki peringkat 18 dunia
dalam hal produksi minyak bumi dan peringkat 21 dunia dalam hal cadangan
minyak bumi. Namun cadangan energi fosil ini akan terus menurun, yang
disebabkan oleh eksploitasi yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan energi yang
sangat tinggi seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Diprediksi
cadangan energi minyak Indonesia hanya tinggal 12 tahun lagi, gas alam 32 tahun
lagi, dan batubara 77 tahun lagi. Untuk itu diperlukan energi alternatif yang dapat
menggantikan energi fosil contohnya angin, air, matahari, panas bumi, energi
nabati dan lainnya. Salah satu energi alternatif yang berpotensi tinggi dalam
pemenuhan kebutuhan energi di masa depan adalah energi panas air laut.
Potensi energi panas laut yang dimiliki Indonesia terbentang mulai dari
selatan Pulau Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Laut Sulawesi yakni antara
Pulau Kalimantan dan Sulawesi, Laut Banda hingga Laut Arafuru. Teknologi yang
digunakan ini biasa disebut dengan Ocean Thermal Energy Conversion .
Teknologi ini memungkinkan Negara beriklim tropis untuk mandiri dalam
memenuhi kebutuhan energi. Pemanfaatan gradasi temperatur laut juga
mendukung dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Hal ini dikarenakan 24%
pengembang industri berada di pesisir atau laut, seperti transportasi dan
pariwisata.
Selain energi panas air laut, ada juga energi gelombang laut dan energi
dari angin di laut yang memiliki potensi yang tidak kalah besar. Energi gelombang
laut adalah energi terbarukan yang bersumber dari tekanan naik turunnya
gelombang air laut. Indonesia sebagai negara maritim yang terletak diantara dua
samudera berpotensi tinggi memanfaatkan sumber energi dari gelombang laut
ini. Jika Indonesia dapat memanfaatkan potensi geografisnya tentunya bangsa
Indonesia dapat menikmati manfaat gelombang laut ini dengan tersedianya listrik
murah, apalagi luas lautan di Indonesia mencapai 3.302.498 km2. Begitupun
dengan energi angin. Di Indonesia, angin di daerah pesisir dan tengah laut baru
termanfaatkan sebesar 2 MegaWatt (MW) atau baru 0,022 % dari potensi yang
ada. Padahal, Indonesia memiliki garis pantai mencapai 81.000 km dengan
kecepatan angin rata-rata 3 hingga 5 meter per detik, bahkan di beberapa tempat
bisa mencapai 10 meter per detik. Ini berarti memiliki nilai energi setara dengan
9,29 GigaWatt (GW).

Rumusan Masalah
Potensi energi alternatif di Indonesia belum dimanfaatkan secara
maksimal. Sedangkan cadangan energi fosil terus menurun seiring dengan
eksploitasi yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan energi yang sangat tinggi
seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan dimanfaatkannya
Teknologi Offshore Ocean Thermal and Wave Energy Conversion sebagai
penyedia energi alternatif yang terbarukan, permasalahan krisis energi di masa
depan dapat di cegah sejak dini. Kebutuhan energi dapat tercukupi dalam
menunjang peningkatan pembangunan dan perekonomian di Indonesia.
Tujuan Penulisan
Penulis mempunyai tujuan untuk menginformasikan potensi maksimal dari
Offshore Ocean Thermal and Wave Energy Conversion dalam rangka pemenuhan
energi nasional untuk menunjang peningkatan pembangunan dan perekonomian di
Indonesia.
Manfaat Penulisan
Dari gagasan ini diharapkan pemerintah dapat mengetahui potensi dari
Offshore Ocean Thermal and Wave Energy Conversion sebagai solusi penyedia
energi alternatif yang terbarukan pengganti minyak bumi, dan mengantisipasi
permasalahan krisis energi di masa depan.
GAGASAN
Kondisi Kekinian Pemenuhan Kebutuhan Listrik di Indonesia
Dengan memperhatikan pertumbuhan ekonomi dalam sepuluh tahun
terakhir, tingkat pertumbuhan kebutuhan energi listrik nasional dapat mencapai
8,2 persen rata-rata per tahun, seperti ditunjukkan dalam table 1 berikut.
Tabel 1. Ramalan Kebutuhan Energi Listrik
Sektor
Industri
Rumah tangga
Fasilitas umum
Komersial
Total

1990
2000
GWh
persen
GWh
persen
35.305 68,0
84.822
69,0
9.865
19.00
22.2392 18.0
3.634
7,0
6.731
6.0
3.115
6.0
8.811
7,0
51.919 100.0
122.603 100.0
(Sumber: Djojonegoro, 1992)

2010
GWh
persen
183.389 70,0
40.789
16.0
12.703
5.5
21.869
8.5
258.747 100.0

Kebutuhan energi listrik tersebut diharapkan dapat dipenuhi oleh pusatpusat pembangkit listrik, baik yang dibangun oleh pemerintah maupun nonpemerintah. Sebagai ilustrasi, pada tahun 1990 kebutuhan energi listrik sebesar

51.919 GWh telah dipenuhi oleh seluruh pusat pembangkit listrik yang ada
dengan kapasitas daya terpasang sekitar 22.000 MW. Sehingga pada tahun 2010
dari kebutuhan energi listrik, yang diramalkan mencapai 258.747 GWh per tahun,
diharapkan dapat dipenuhi oleh sistem suplai energi listrik dengan kapasitas total
sebesar 68.760 MW, yang komposisi sumber daya energinya seperti diperlihatkan
dalam tabel-2
Tabel 2. Prakiraan Penyedian Energi Listrik di Indonesia
Sumber Energi
Batubara
Gas
Minyak
Solar
Panas Bumi
Air
Biomass
Lain-lain
(Surya Angin)
Total

1990
MW
persen
1.930
8.8
3.530
16.0
2.210
10.0
11.020
50.1
170
0.8
2.850
13.0
270
1.2
20
0.1

2000
MW
persen
10.750
28.4
7.080
18.7
1.950
5.2
9.410
24.8
500
1.3
7.720
20.4
290
0.8
160
0.4

2010
MW
Persen
28.050
35.3
14.760
21.5
320
0.5
4.060
5.9
430
0.6
10.310
15.0
460
0.7
370
0.5

22.000
100.0
37.860
100.0
68.760
Sumber: Djojonegoro, 1992 & Wibawa, 1996.

100.0

Dari tabel-2 ini tampak jelas terlihat, bahwa dari sekian banyak kebutuhan
masyarakat akan listrik, Indonesia masih sangat bergantung pada pembangkit
listrik berbahan bakar fosil yang merupakan salah satu penyumbang polusi di
lingkungan. Selain itu pemerataan listrik diwilayah-wilayah timur masih cukup
kecil dibandingkan dengan wilayah-wilayah Indonesia bagian barat. Seperti
ditunjukan pada tabel 3, mengenai rasio eletrifikasi pada tahun 2003, 2008 dan
2013 dimana hanya mencapai nilai maksimum 40 % untuk wilayah Papua,
Maluku, NTT dan NTB. Dan berdasarkan informasi, Papua dalam sebulan bisa
mengalami setidaknya lima belas kali mati listrik. (berita_indonesia:2015)

Tabel 3. Rasio Elektrifikasi Nasional per Wilayah Tahun 2003, 2008, dan 2013

Kondisi Kepadatan Lahan di Indonesia


Pembangunan pembangkit listrik baru di Indonesia membutuhkan suatu lahan
kosong yang sangat besar dan juga jauh pemukiman. Misalnya saja pembangkit
listrik PT PJB unit Gersik membutuhkan luas area 78 Ha, yang mana itu
merupakan angka yang besar. Berikut adalah data penggunaan lahan di pulau jawa
tahun 2006.
Tabel 3. Penggunaan Lahan Pulau Jawa Tahun 2006 (Ha).

(Sumber : Tekanan Overshoot Ekologi Pulau Jawa, dan Masa Pemulihannya, vol
03, No. 01)
Data tersebut menunjukkan di pulau Jawa sendiri pada tahun 2006 lahan yang
sudah terpakai seluas 12.841.910,00 Ha dari total luas 138.794 km persegi. Dan
angka tersebut akan terus bertambah hingga tahun 2015 yang kita ketahui
sekarang pembangunan nasional sedang diutamakan oleh pemerintah. Jadi, dapat
disimpulkan jika pembangkit listrik dibangun di daratan, maka lahan yang ada di
Indonesia akan semakin sempit dan tidak ramah lingkungan. Dan beberapa bulan
yang lalu tepatnya pada akhir Agustus 2015, Presiden Jokowi meresmikan
pembangunan PLTU Batang meski ada penolakan warga soal pembebasan lahan.
Solusi yang pernah ditawarkan
Pemerintah bekerja sama dengan perusahaan asing pernah berencana membangun
PLTN di Bangka-Belitung. Namun di lain pihak masyarakat pulau tersebut
menolak kebijakan tersebut dikarenakan risiko yang akan ditimbulkan cukup
serius apabila terjadi kerusakan pada PLTN dan limbah radioaktif yang dapat
meradiasi masyarakat sekitar. Selain itu pemerintah juga pernah melakukan
pembangunan Pembangkit Listrik yang lebih aman dan ramah lingkungan seperti

PLTO (tenaga ombak) di 4 Yogyakarta. Pemerintah juga mempunyai PLTS.


Dengan matahari yang bersinar sepanjang tahun pemanfaatan salah satu jenis
energi terbarukan ini masih belum maksimal. Indonesia baru mampu
memanfaatkan sekitar 10 MWp. Dan untuk pembangkit listrik tenaga angin, pada
tahun 2007 Indonesia telah membangun kincir angin pembangkit dengan
kapasitas kurang dari 800 watt yang dibangun di empat lokasi, masing-masing di
Pulau Selayar tiga unit, Sulawesi Utara dua unit, dan Nusa Penida, Bali, serta
Bangka Belitung, masing-masing satu unit.

Gagasan Yang ditawarkan


Konsep Offshore Power Plan
Konsep offshore power plan ini merupakan konsep pembangkit listrik di wilayah lepas
pantai dengan mengkonversi sumber energi alternatif dan ramah lingkungan yang
memanfaatkan 3 sumber berbeda, diantaranya adalah energi temperatur air laut, energi
gelombang laut dan energi angin. Gagasan ini diharapkan mampu mengatasi berbagai

masalah kebutuhan energi di Indonesia. Selain itu, pembangunan Offshore power


plan yang berada di wilayah lepas pantai juga berfungsi untuk mengurangi
perusakan lahan hijau didaratan serta kepadatan lahan yang semakin sempit. Emisi
atau limbah yang dihasilkan oleh Offshore power plan ini juga sangat kecil atau
bisa dikatakan zero waste or emission, sehingga pembangunan offshore power
plan ini sangat ramah lingkungan tidak seperti pembangkit listrik saat ini yang
berasal dari batu bara atau nuklir. Untuk mendistribusikan energi listrik yang
dihasilkan, Offshore power plan
ini dilengkapi kabel bawah laut yang
dihubungkan sampai ke daratan. Offshore power plan ini bisa berpindah dari satu
tempat ke tempat lain untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Wilayah Operasi dari Offshore Power Plan
Konsep Offshore Power Plan direncanakan beroperasi di 10 wilayah Indonesia.
Sesuai dengan data BMKG dan US Department Energy, wilayah Indonesia
memiliki potensi yang cukup baik yakni temperatur yang bisa mencapai diatas
24oC, tingginya gelombang yang bisa mencapai 4 meter, dan juga kecepatan angin
di laut di atas normal yakni mencapai 8-32 knot. Oleh karena itu, persebaran
wilayah offshore power plan direncakan sesuai dengan gambar 2.

Gambar 2. Wilayah strategis penerapan offshore power plan


(sumber : dokumentasi pribadi)
Konsep Pembangkit Listrik pada Offshore Power Plan
Konsep pembangkit listrik tenaga temperatur air laut
Pembangkit Listrik tenaga temperatur air laut adalah metode untuk
menghasilkan energi listrik menggunakan perbedaan temperatur yang berada di
antara laut dalam dan perairan dekat permukaan untuk menjalankan mesin kalor.
Seperti pada umumnya mesin kalor, efisiensi dan energi terbesar dihasilkan oleh
perbedaan temperatur yang paling besar. Perbedaan temperatur antara laut dalam
dan perairan permukaan umumnya semakin besar jika semakin dekat ekuator.
Dimana perbedaan temperatur antara laut dalam dan air permukaan mencapai
lebih dari 24oC. Pada awalnya, tantangan perancangan pembangkit listrik tenaga
temperatur air laut adalah untuk menghasilkan energi yang sebesar besarnya
secara efisien dengan perbedaan temperatur yang sekecil-kecilnya.

Gambar 1a.distibusi temperatur air laut wilayah ekuator. 2b. alur konsep konversi
temperatur air laut menjadi energi listrik. (Sumber :
www.lockheedmartin.com)

Permukaan laut dipanaskan secara terus menerus dengan bantuan sinar


matahari, dan lautan menutupi hampir 70% area permukaan bumi. Perbedaan
temperatur ini menyimpan banyak energi matahari yang berpotensial bagi umat
manusia untuk dipergunakan. Jika hal ini bisa dilakukan dengan cost effective dan

dalam skala yang besar, pembangkit listrik tenaga temperatur air laut mampu
menyediakan sumber energi terbaharukan yang diperlukan untuk menutupi
berbagai masalah energi.
Secara sederhana pembangkit listrik tenaga temperatur air laut bekerja
dengan memanfaatkan temperatur untuk membangkitkan tenaga listrik dengan
cara menguapkan Ammonia atau Freon. Tekanan uap yang timbul dipergunakan
untuk memutar turbin.
Adapun prinsip kerja pembangkit listrik tenaga temperatur air laut secara
umum adalah :
1.
Konversi energi panas air laut menggunakan perbedaan temperatur antara
permukaan yang hangat dengan air laut dalam yang dingin, minimal sebesar
20C.
2.
Laut menyerap panas dari matahari. Panas matahari membuat permukaan
air laut lebih panas dibandingkan air di dasar laut.
3.
Pipa pipa yang ditempatkan di dasar dan permukaan laut berfungsi
untuk menyedot panas laut dan mengalirkannya ke dalam tangki pemanas guna
mendidihkan fluida kerja. Umumnya digunakan ammonia sebagai fuida kerja
karena mudah menguap. Dari uap fluida tersebut digunakan untuk
menggerakan turbin pembangkit listrik. Selanjutnya, uap fluida didinginkan
dengan memanfaatkan air laut bersuhu 5C. Air hasil pendinginan kemudian
dikeluarkan kembali ke laut.
Konsep pembangkit listrik tenaga gelombang laut
Dengan menggunakan ballast apung yang dipasang pada bagian kaki penampung
air laut dalam, kemudian ketika ballast apung tersebut terkena hantaman
gelombang maka ballast akan bergerak naik turun sesuai dengan tinggi muka
gelombang yang terjadi, dan kemudian diubah menjadi daya putar oleh gearbox
yang terbuhung ke generator untuk menghasilkan energi listrik. Besarnya energi
listrik yang dihasilkan berbanding lurus dengan kecepatan gelombang dan luas
permukaan dari ballast. Terdapat sebanyak 2 sistem pembangkit ballast di ujung
depan offshore power plan yang masing-masing berdiameter 4 m akan
menghasilkan listrik maksimal 50kW. Maka energi listrik maksimal yang
dihasilkan pembangkit ini:
P= ballast apung x energi generator x 24 jam
P 2 x 50 kW x 24 jam=24 00 kWH /hari
Konsep Pembangkit Listrik Tenaga Angin
Pembangkit listrik tenaga angin akan dipasang pada offshore power plan dengan
memanfaatkan angin yang cukup kencang yakni sekitar 2-32 knot di wilayah
Indonesia (maritim.bmkg:2016). Ditambah dengan efisiensi turbin 45%, dan
dengan diameter 10 m, maka dapat dihitung besar daya yang dihasilkan.
P=12 . . A . v 3
P=12 x 1,225 x 3,14 x 52 . x 16, 53=5 . 183,687 K W

Dengan efisiensi 45%, maka Pout = 2.332,265 kW. Karena terdapat 3 turbin, maka
daya yang dihasilkan tiap hari yaitu: Ptotal = 2.332,265 3 24 jam Ptotal = 168
MW tiap hari.
Konsep Offshore Power Plan Sebagai Solusi Permasalahan Pemenuhan
Kebutuhan Listrik di Indonesia
Perusahaan Listrik Nasional (PLN) telah melakukan proyeksi kebutuhan listrik
yang akan mengalami peningkatan yang luar biasa di tahun 2020 nanti yaitu
kebutuhan listrik secara nasional lebih dari 250 TWh meningkat hampir 80% dari
kebutuhan listrik saat ini. Hal ini dapat diperlihatkan dari grafik proyeksi
kebutuhan listrik nasional tahun 2003 sampai 2020 milik PLN. Dengan
menggunakan konsep Offshore Power Plan yang dapat memasok kebutuhan
sebanyak 0,28 % dari kebutuhan listrik di Indonesia, diharapkan bisa menjadi
solusi dari permasalahan pemenuhan kebutuhan listrik di Indonesia.
Konsep The Renewable Generator Ship Sebagai Pemecah Masalah dalam
Kebutuhan Lahan untuk Pembangkit Listrik di Indonesia
Lahan yang luas dibutuhkan untuk didirikan sebuah pembangkit listrik. Misalnya
saja pembangkit listrik PT PJB unit Gersik membutuhkan luas area 78 Ha. Di
Indonesia sendiri lahan kosong yang belum digunakan semakin lama semakin
sempit. Sedangkan Indonesia memiliki potensi energi yang besar diwilayah lautan
yang luas. Dengan menggunakan konsep Offshore Power Plan ini, potensi energi
laut tersebut dimanfaatkan tanpa membuka lahan baru di daratan atau mengurangi
lahan pemukiman penduduk.
Pihak- Pihak yang Dapat Mengimplementasikan Offshore Power Plant
Agar konsep Offshore Power Plant ini dapat terealisasikan, maka pihak-pihak
yang dapat membantu agar dapat terimplementasikan antara lain :
o Perguruan Tinggi (PT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sebagai instansi keilmuan
yang melakukan riset dan pengembangan terhadap rancangan konsep Offshore
Power Plant.
o PT. PAL PERSERO sebagai pihak yang merealisasikan rancangan Offshore
Power Plant The dengan membentuk badan khusus untuk menangani
perancangan bangunan offshore yang mampu memuat pembangkit listrik skala
besar.
o PT. PLN PERSERO sebagai pihak distributor utama listrik nasional.
o Kementrian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) sebagai instansi yang
terkait dengan masalah energi yang ada di Indonesia.
o Pemerintah pusat selaku pihak yang berwenang memberi kebijakan dan
perizinan atas realisasi rancangan konsep The Renewable Generator Ship
Langkah-langkah Strategis Implementasi Offshore Power Plant
Langkah-langkah strategis untuk mewujudkan rancangan Offshore Power Plant
ini adalah :

o Pihak PT PAL, PT PLN, LIPI, dan BPPT melakukan riset dan pengembangan
dari konsep Offshore Power Plant, terutama pada bagian 3 pembangkit energi
listrik alternatif terbarukan dan ramah lingkungan yang dapat didirikan dan
dioperasikan di atas bangunan offshore semi-submersible.
o Pihak PT PAL, PT PLN, LIPI, dan BPPT melakukan riset dan pengembangan
pada konsep untuk realisasi Offshore Power Plant di wilayah selat Karimata.
o Melakukan kerjasama antara pihak PT PAL, PT PLN, LIPI, BPPT dengan
kementrian ESDM selaku pihak yang akan mengatur kebijakan tentang energi
terbarukan nasional.
o Realisasi penggunaan Offshore Power Plant salah satu pihak yang menjalin
kerjasama agar teruji dan sebagai upaya sosialisasi kepada masyarakat.
o Pemerintah pusat membuat kemudahan perizinan tentang semua hal yang
berkaitan dengan proses pengembangan konsep Offshore Power Plan termasuk
masalah dana dll.
o Melakukan pembangunan kontruksi offshore semi-submersible dan pembangkit
secara bertahap mengikuti konsep rancangan Offshore Power Plant
o Melakukan evaluasi dan pengembangan secara periodik untuk mengatur
kebijakan energi nasional.

KESIMPULAN
Inti Gagasan
Offshore Power Plan adalah sebuah master plan tentang sebuah bangunan lepas
pantai yang memiliki 3 pembangkit energi listrik alternatif terbarukan dan ramah
lingkungan yang beroperasi di 10 wilayah Indonesia yang mempunyai potensi
alam yang sangat besar. Gagasan ini akan mengatasi masalah peningkatan
kebutuhan pasokan energi listrik Indonesia di masa depan, pemerataan listrik pada
wilayah terpencil, serta memecahkan masalah kepadatan lahan di Indonesia yang
semakin sempit karena dibangun diwilayah lepas pantai.
Teknik Implementasi Gagasan
Konsep Offshore Power Plan dapat diiplementasikan dengan baik jika di dukung
oleh hal hal berikut :
1. Hubungan kerjasama yang baik antar pihak yang terlibat dalam realisasi
rancangan offshore power plan ini.
2. Seluruh elemen yang melakukan proyek pembangunan pembangkit listrik
alternatif di Indonesia mulai menerapkan dan menggunakan konsep
offshore power plan
3. Komitmen semua pihak untuk realisasi, implementasi, pengembangan dan
evaluasi dari konsep offshore power plan.
4. Evaluasi dan pengembangan konsep secara periodik terkait offshore power
plan.
Prediksi Keberhasilan Gagasan

o Pembangkit listrik yang ada di Indonesia kebanyakan masih menggunakan


sumber energi yang tidak terbarukan serta masih menimbulkan masalah
dampak lingkungan dan juga membutuhkan lahan yang besar untuk mendirikan
kawasan pembangkit listrik di wilayah daratan di Indonesia. Oleh karena itu,
penerapan Offshore Power Plan dengan 3 sumber energi alternatif terbarukan
dan juga ramah lingkungan ini, mempunyai potensi untuk mengatasi
permasalahan peningkatan kebutuhan energi listrik Indonesia secara merata.
Serta dapat memberi dampak positif
bagi perkembangan teknologi
pembangkitan energi listrik di Indonesia. Namun untuk mewujudkan hal itu
perlu dilakukan proses kerja yang melibatkan berbagai elemen masyarakat
seperti Perguruan Tinggi (PT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI),
dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), PT. PAL PERSERO,
PT. PLN PERSERO, Kementrian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral)
dan masyarakat. Beberapa berkas seperti TOR (Term Of Refference), AMDAL
dan perijinan juga dibutuhkan untuk menjadi landasan kerja proyek walaupun
tidak serumit di daratan yang perlu pembebasan lahan. Oleh karena itu prediksi
keberhasilan gagasan ini bisa kami nilai 75 %.

DAFTAR PUSTAKA
Owens, William L. The American Society of Mechanical Engineers. New York:
Heat Transfer in Ocean Thermal Energy Conversion (Ocean Thermal Energy
Conversion ) Systems.
Ocean Energy Recovery: The State of the Art by Richard J. Seymour (ed).
American Society of Civil Engineers (ASCE Publications), 1992. A collection of
papers exploring the main types of ocean energy, including OTEC, tidal, and
wave power.
Fundamentals of Renewable Energy Processes by Aldo Vieira Da Rosa. Academic
Press, 2009. Good introductory coverage for students and professionals working
in renewable energy.
http://majalahenergi.com/forum/energi-baru-dan-terbarukan/energilaut/oceanthermal -energy-conversion-otec diakses pada tgl. 19 Maret 2016
http://www.makai.com/ocean-thermal-energy-conversion/ diakses pada tgl. 19
Maret 2016
http://www.bluerise.nl/technology/ocean-thermal-energy-conversion/diakses pada
tgl. 19 Maret 2016
(http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2015/09)

LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
1.1 Biodata Ketua Kelompok
A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7

Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NRP
TTL
E-mail
Nomor telpon/HP

L/P

B. Riwayat Pendidikan
SD

SMP

SMA

Nama Institusi
Jurusan
Tahun masuk-lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No

Nama Pertemuan
Ilmiah/ Seminar

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan
Tempat

1
D. Penghargaan dalam 10 TahunTerakhir
No

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi
Penghargaan

Tahun

1
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini benar dan dapat
dipertanggungjawakan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-GT.
Surabaya, 17 April 2016
Pengusul

Muhammad Teguh P. K.
NRP. 3113100058
1.2 Biodata Anggota Kelompok
1.2.1 Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7

Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NRP
TTL
E-mail
Nomor telpon/HP

L/P

B. Riwayat Pendidikan
SD

SMP

SMA

Nama Institusi
Jurusan
Tahun masuk-lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No

Nama Pertemuan
Ilmiah/ Seminar

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan
Tempat

1
D. Penghargaan dalam 10 TahunTerakhir
No

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi
Penghargaan

Tahun

1
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini benar dan dapat
dipertanggungjawakan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-GT.
Surabaya, 17 April 2016
Pengusul

Wulan Aprilliani
NRP. 3113100057

1.2.2 Biodata Anggota 2


E. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7

Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NRP
TTL
E-mail
Nomor telpon/HP

L/P

F. Riwayat Pendidikan
SD

SMP

SMA

Nama Institusi
Jurusan
Tahun masuk-lulus
G. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No

Nama Pertemuan
Ilmiah/ Seminar

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan
Tempat

1
H. Penghargaan dalam 10 TahunTerakhir
No

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi
Penghargaan

Tahun

1
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini benar dan dapat
dipertanggungjawakan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-GT.
Surabaya, 17 April 2016
Pengusul

Hana Karimah
NRP. 1214100079

1.2.3 Biodata Anggota 3


I. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7

Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NRP
TTL
E-mail
Nomor telpon/HP

L/P

J. Riwayat Pendidikan
SD

SMP

SMA

Nama Institusi
Jurusan
Tahun masuk-lulus
K. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No

Nama Pertemuan
Ilmiah/ Seminar

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan
Tempat

1
L. Penghargaan dalam 10 TahunTerakhir
No

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi
Penghargaan

Tahun

1
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini benar dan dapat
dipertanggungjawakan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-GT.
Surabaya, 17 April 2016
Pengusul

Syamsul Bahri
NRP. 4314100107

Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas

No
1.
2.
3.
4.

Nama/NIM

Program Studi

Bidang Ilmu

Alokasi
Waktu
(jam/minggu
)

Uraian Tugas

Anda mungkin juga menyukai