Anda di halaman 1dari 12

LISTRIK DINAMIS { May 22, 2009 @ 6:54 am } { ..Fisikaaa..

. } KUAT ARUS LISTRIK (I) Aliran listrik ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak di dalam suatu penghantar. Arah arus listrik (I) yang timbul pada penghantar berlawanan arah dengan arah gerak elektron. Muatan listrik dalam jumlah tertentu yang menembus suatu penampang dari suatu penghantar dalam satuan waktu tertentu disebut sebagai kuat arus listrik. Jadi kuat arus listrik adalah jumlah muatan listrik yang mengalir dalam kawat penghantar tiap satuan waktu. Jika dalam waktu t mengalir muatan listrik sebesar Q, maka kuat arus listrik I adalah:

para ahli telah melakukan perjanjian bahwa arah arus listrik mengalir dari kutub positif ke kutub negatif. Jadi arah arus listrik berlawanan dengan arah aliran elektron. BEDA POTENSIAL ATAU TEGANGAN LISTRIK (V) Terjadinya arus listrik dari kutub positif ke kutub negatif dan aliran elektron dari kutub negatif ke kutub positif, disebabkan oleh adanya beda potensial antara kutub positif dengan kutub negatif, dimana kutub positif mempunyai potensial yang lebih tinggi dibandingkan kutub negatif. Beda potensial antara kutub positif dan kutub negatif dalam keadaan terbuka disebut gaya gerak listrik dan dalam keadaan tertutup disebut tegangan jepit. HUBUNGAN ANTARA KUAT ARUS LISTRIK (I) DAN TEGANGAN LISTRIK (V) Hubungan antara V dan I pertama kali ditemukan oleh seorang guru Fisika berasal dari Jerman yang bernama George Simon Ohm. Dan lebih dikenal sebagai hukum Ohm yang berbunyi: Besar kuat arus listrik dalam suatu penghantar berbanding langsung dengan beda potensial (V) antara ujung-ujung penghantar asalkan suhu penghantar tetap. Hasil bagi antara beda potensial (V) dengan kuat arus (I) dinamakan hambatan listrik atau resistansi (R) dengan satuan ohm.

HUBUNGAN ANTARA HAMBATAN KAWAT DENGAN JENIS KAWAT DAN UKURAN KAWAT Hambatan atau resistansi berguna untuk mengatur besarnya kuat arus listrik yang mengalir melalui suatu rangkaian listrik. Dalam radio dan televisi, resistansi berguna untuk menjaga kuat arus dan tegangan pada nilai tertentu dengan tujuan agar komponen-komponen listrik lainnya dapat berfungsi dengan baik. Untuk berbagai jenis kawat, panjang kawat dan penampang berbeda terdapat hubungan sebagai berikut:

HUKUM I KIRCHOFF Dalam alirannya, arus listrik juga mengalami cabang-cabang. Ketika arus listrik melalui percabangan tersebut, arus listrik terbagi pada setiap percabangan dan besarnya tergantung ada tidaknya hambatan pada cabang tersebut. Bila hambatan pada cabang tersebut besar maka akibatnya arus listrik yang melalui cabang tersebut juga mengecil dan sebaliknya bila pada cabang, hambatannya kecil maka arus listrik yang melalui cabang tersebut arus listriknya besar. Hukum I Kirchoff berbunyi: Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik simpul sama dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar dari titik simpul tersebut. Hukum I Kirchhoff tersebut sebenarnya tidak lain sebutannya dengan hukum kekekalan muatan listrik. Hukum I Kirchhoff secara matematis dapat dituliskan sebagai:

HUKUM II KIRCHOFF Pemakaian Hukum II Kirchhoff pada rangkaian tertutup yaitu karena ada rangkaian yang tidak dapat disederhanakan menggunakan kombinasi seri dan paralel. Umumnya ini terjadi jika dua atau lebih ggl di dalam rangkaian yang dihubungkan dengan cara rumit sehingga penyederhanaan rangkaian seperti ini memerlukan teknik khusus untuk dapat menjelaskan atau mengoperasikan rangkaian tersebut. Jadi Hukum II Kirchhoff merupakan solusi bagi rangkaian-rangkaian tersebut yang berbunyi: Di dalam sebuah rangkaian tertutup, jumlah aljabar gaya gerak listrik () dengan penurunan tegangan (IR) sama dengan nol. Hukum Kirchoff II dirumuskan sebagai berikut:

ENERGI LISTRIK

Karena q = I . t, dimana I adalah kuat arus listrik dan t waktu, maka besar usaha yang dilakukan adalah: W=V.I.t Karena V = I . R, maka besar usaha W yang sama dengan energi listrik adalah

DAYA LISTRIK

Besar Daya listrik (P) pada suatu alat listrik adalah merupakan besar energi listrik (W) yang muncul tiap satuan waktu (t), kita tuliskan.

LISTRIK DINAMIS { May 22, 2009 @ 6:54 am } { ..Fisikaaa.. } KUAT ARUS LISTRIK (I) Aliran listrik ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak di dalam suatu penghantar. Arah arus listrik (I) yang timbul pada penghantar berlawanan arah dengan arah gerak elektron. Muatan listrik dalam jumlah tertentu yang menembus suatu penampang dari suatu penghantar dalam satuan waktu tertentu disebut sebagai kuat arus listrik. Jadi kuat arus listrik adalah jumlah muatan listrik yang mengalir dalam kawat penghantar tiap satuan waktu. Jika dalam waktu t mengalir muatan listrik sebesar Q, maka kuat arus listrik I adalah:

para ahli telah melakukan perjanjian bahwa arah arus listrik mengalir dari kutub positif ke kutub negatif. Jadi arah arus listrik berlawanan dengan arah aliran elektron. BEDA POTENSIAL ATAU TEGANGAN LISTRIK (V) Terjadinya arus listrik dari kutub positif ke kutub negatif dan aliran elektron dari kutub negatif ke kutub positif, disebabkan oleh adanya beda potensial antara kutub positif dengan kutub negatif, dimana kutub positif mempunyai potensial yang lebih tinggi dibandingkan kutub negatif. Beda potensial antara kutub positif dan kutub negatif dalam keadaan terbuka disebut gaya gerak listrik dan dalam keadaan tertutup disebut tegangan jepit. HUBUNGAN ANTARA KUAT ARUS LISTRIK (I) DAN TEGANGAN LISTRIK (V)

Hubungan antara V dan I pertama kali ditemukan oleh seorang guru Fisika berasal dari Jerman yang bernama George Simon Ohm. Dan lebih dikenal sebagai hukum Ohm yang berbunyi: Besar kuat arus listrik dalam suatu penghantar berbanding langsung dengan beda potensial (V) antara ujung-ujung penghantar asalkan suhu penghantar tetap. Hasil bagi antara beda potensial (V) dengan kuat arus (I) dinamakan hambatan listrik atau resistansi (R) dengan satuan ohm.

HUBUNGAN ANTARA HAMBATAN KAWAT DENGAN JENIS KAWAT DAN UKURAN KAWAT Hambatan atau resistansi berguna untuk mengatur besarnya kuat arus listrik yang mengalir melalui suatu rangkaian listrik. Dalam radio dan televisi, resistansi berguna untuk menjaga kuat arus dan tegangan pada nilai tertentu dengan tujuan agar komponen-komponen listrik lainnya dapat berfungsi dengan baik. Untuk berbagai jenis kawat, panjang kawat dan penampang berbeda terdapat hubungan sebagai berikut:

HUKUM I KIRCHOFF Dalam alirannya, arus listrik juga mengalami cabang-cabang. Ketika arus listrik melalui percabangan tersebut, arus listrik terbagi pada setiap percabangan dan besarnya tergantung ada tidaknya hambatan pada cabang tersebut. Bila hambatan pada cabang tersebut besar maka akibatnya arus listrik yang melalui cabang tersebut juga mengecil dan sebaliknya bila pada cabang, hambatannya kecil maka arus listrik yang melalui cabang tersebut arus listriknya besar. Hukum I Kirchoff berbunyi:

Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik simpul sama dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar dari titik simpul tersebut. Hukum I Kirchhoff tersebut sebenarnya tidak lain sebutannya dengan hukum kekekalan muatan listrik. Hukum I Kirchhoff secara matematis dapat dituliskan sebagai:

HUKUM II KIRCHOFF Pemakaian Hukum II Kirchhoff pada rangkaian tertutup yaitu karena ada rangkaian yang tidak dapat disederhanakan menggunakan kombinasi seri dan paralel. Umumnya ini terjadi jika dua atau lebih ggl di dalam rangkaian yang dihubungkan dengan cara rumit sehingga penyederhanaan rangkaian seperti ini memerlukan teknik khusus untuk dapat menjelaskan atau mengoperasikan rangkaian tersebut. Jadi Hukum II Kirchhoff merupakan solusi bagi rangkaian-rangkaian tersebut yang berbunyi: Di dalam sebuah rangkaian tertutup, jumlah aljabar gaya gerak listrik () dengan penurunan tegangan (IR) sama dengan nol. Hukum Kirchoff II dirumuskan sebagai berikut:

ENERGI LISTRIK

Karena q = I . t, dimana I adalah kuat arus listrik dan t waktu, maka besar usaha yang dilakukan adalah: W=V.I.t Karena V = I . R, maka besar usaha W yang sama dengan energi listrik adalah

DAYA LISTRIK Besar Daya listrik (P) pada suatu alat listrik adalah merupakan besar energi listrik (W) yang muncul tiap satuan waktu (t), kita tuliskan.

Listrik Dinamis Apa si arti dari listrik dinamis..??? Listrik dinamis itu ialah suatu gejala listrik yang diakibatkan oleh muatan listrik yang sertamerta bergerak atau mengalir dalam suatu rangkaian listrik. Kalian udah tau semuakan tyentang aerus listrik,di SD pasti kita pernah lah belajar tentang arus listrik,,,. Ok Arus listrik itu adalah suatu aliran muatan listrik yang dapat bergerak atau mengalir dalam suatu benda atau alat penghantar listrik atau panas, yang diakibatkan karena adanya suatu perbedaan potensial listrik dimana di antara kedua ujung penghantar. Arus listrik ini mengalir dari tempat yang rendah atau memiliki potensial listrik ke yang lebih tinggi yaitu ke tempat yang memiliki potensial listrik lebih rendah atau kecil. Kuat arus listrik adalah banyaknya suatu muatan listrik yang dapat mengalir dalam suatu penghantar tiap satu satuan waktu. Kuat arus listrik ini dapat dinotasikan dengan menggunakan simbol / dan memiliki satuan ampere (A). Kuat arus listrik dirumuskan sebagai berikut. i = Q/t dan Q=nx Badan potensial listrik yaitu banyaknya suatu energi listrik yang harus dikeluarkan untuk memindahkan setiap satu satuan muatan listrik. Besarnya perbedaan potensial listrik dari dua titik dalam rangkaian listrik memengaruhi banyaknya muatan listrik yang mengalir.

Amperemeter merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur suatu kuat arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian. Amperemeter bukan hanya dipasang dengan parallel saja tapi itu juga dapat dipasang secara seri juga dalam rangkaian lisrik. Sementara kalau Voltmeter itu adalah alat yang digunakan untuk mengukur beda potensial pada listrik dalam rangkaian listrik . Voltmeter itu dipasang paralel dalam rangkaian. Hukum ohm menerangkan hubungan antara kuat arus, tegangan, dan hambatan listrik. Hukum ohm berbunyi: Kuat arus yang melalui suatu penghantar sebanding dengan beda potensial pada kedua ujung penghantar. Secara matematis, hukum Ohm dinyatakan sebagai berikut. i = V/R dengan: i = kuat arus listrik (ampere) V = beda potensial/tegangan (volt) R = hambatan/resistansi listrik (ohm) Resistansi atau yang lebih sering dikenal dengan hambatan listrik adalah bilangan yang menyatakan hasil bagi antara beda potensial ujung penghantar dengan kuat arus listrik yang melalui penghantar tsrsebut. Nilai resistansi/hambatan listrik dinyatakan dengan simbol R dan memiliki satuan ohm (O). Alat listrik ini punya sifat sebagai hambatan listrik yang disebut dengan resistor. Nilai hambatan listrik pada suatu rangkaian dapat ditentukan dengan cara berikut. 1. Pengukuran tak langsung Pengukuran tak langsung itu caranya menggunakan perhitungan nilai pembacaan tegangan melalui voltmeter serta kuat arus listrik melalui amperemeter. 2. Pengukuran langsung Dengan menggunakan ohmmeter, yaitu alat untuk mengukur hambatan listrik. 3. Pembacaan kode warna pada resistor 4. Perhitungan matematis. Kalian ada yang tahu nggak tentang konduktifitas listrik..??? Konduktivitas atau daya hantar listrik itu adalah kemampuan pada suatu zat untuk menghantarkan suatu arus listrik. Berdasarkan sifat konduktivitasnya, benda-benda dapat terbagi menjadi tiga golongan, yaitu: 1. Konduktor, yakni benda yang bisa menghantarkan arus listrik dengan baik. Contohnya kayak besi, baja, tembaga, aluminium, dan perak. 2. Isolator, yaitu benda yang nggak bisa atau sulit dalam proses menghantarkan arus listrik dengan baik. Contohnya kayak karet, kayu, plastik, dan asbes. 3. Semikonduktor, yakni suatu benda yang apabila pada suatu tingkatan suhu rendah maka sifatnya sebagai isolator sementara jika pada suatu tingkatan suhu dinaikkan mak mereka dapat berubah menjadi konduktor. Contohnya kayak silikon, germanium, dan arsen. Hukum I Kirchoff menyatakan bahwa: Besar arus yang masuk titik percabangan soma dengan besar arus yang keluar dari titik percabangan tersebut. Rangkaian listrik adalah rangkaian alat-alat listrik yang terhubung teraliri dalam suatu rangkaian listrik. 1. Berdasarkan terbuka atau tertutupnya ujung rangkaian, rangkaian listrik itu dapat terbagi

atas dua macam, yaitu: a. Rangkaian terbuka adalah rangkaian yang memiliki ujung sehingga arus tidak dapat mengalir. b. Rangkaian tertutup adalah rangkaian yang tidak memiliki ujung sehingga arus dapat mengalir. 2. Berdasarkan cabangnya, rangkaian listrik dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu: a. seri (berurutan) b.paralel (bercabang)

Listrik dinamis adalah listrik yang mengalirArus listrik adalah aliran partikel partikel bermuatan positif yangmelewati suatu pengantar. Syarat syarat terjadinya arus listrik ; Arah aliran elektron / muatan negatif dari potensial tinggi kePotensial rendah Arah aliran proton/ muatan positif seandainya dapat bergerakdr potensial tinggi ke potensial rendah Kuat arus listrik adalah jumlah muatan listrik yang mengalirmelalui sebuah pengantar tiap satuan waktu. Satu COLOUM adalah muatan listrik yang mengalir padarangkaian ketika arus tetap satu ampere mengakir selama satusekon. Satuan arus listrik adalah ampare [A] Dirumuskan;I= tQ atau Q=I.t atau t= IQ KETERANGAN; Q=muatan listrik [coloum () C ]I=kuat arus listrik [ampere () A ]t=selang waktu [sekon () S ]1 mA=10 3 A = 0,001 A1 A=10 6 A = 0,000001 A

Bunyi hukum ohm ; kuat arus yangmengalir dalam suatu pengantarsebanding dengan beda potensial antarujung ujung pengantar danberbanding erbalik dengan hambatankawat pengantar. RUMUS HUKUM OHM I= RV atau R= IV atau V=I.R KETERANGAN; R=hambatan listrik )( )( Aap mr e V=beda potensialn )( )( Vv o t l I=kuat arus listrik )( )( Aap mr e Hambatan 1 ohm adalah hambatan pada suatu pengantar yang mempunyaibeda potensial 1 volt dan arus listrik yang mengalir satu ampere. Satuan hambatan listrik adalah ohm [] satuan yang lain ;1 kilo ohm () k 1 = 1000 1 Mega ohm () M 1 = 1.000.000 Besar hambatan suatu kawat penghantar tergantung pada 3 fakto ryakni ; 1.jenis bahan2.panjang penghantar3.luas penampung penghantar Besar hambatan suatu penghantar bergantung pada ; 1.panjang kawat () ,makin panjang kawat makin besar hambatan penghantar2.luas penampang kawat () A

, makin besar luas penampang kawat makin kecilhambatannya3.jenis kawat ( hambatan jenis= )( ) rho ,makin besar hambatan jenis kawatmakin besar hambatan penghantar. Hambatan kawat dirumuskan R= A . keterangan;R=hambatan kawat )( )( ohm = Hambatan jenis kawat ( )( ) mm r t e ohm . A=luas penampang kawat () 2 m Hambatan jenis adalah besarnya hambatan listrikyang di timbulkan olehpengantar yang panjangnya 1 m dengan luas penampang satu satuan luas . Hukum kirchhoff 1 jumlah kuat arus yang masuk titik percabangan sama dengan jumlah kuat arusyang keluar titik percabangan itu Rumus klamsk era u u = =dibaca siqma =jumlah Alat ukur listrik terdiri dari Amperemeter,Voltmeter,Multimeter Amperemeter/ammeter adalah alat ukur kuat arus listrik yang relatif besaryang harus dihubungkan secara seri dengan komponen yang akan di ukur kuatarus listriknya . Voltmeter adalah alat ukur kuat arus listrik yang di gunakan untuk mengukurbeda potensial antara dua titik dalam rangkaian listrik .

Multimeter adalah alat ukur yang memeiliki fungsi pengukur kuat arus listrik,tegangan, dan untuk mengukur hambatan dan juga dapat di gunakan untukarus searah () DC atau arus bolak balik () AC .Energi listrikmerupakan energi yang sangat bermanfaat bagi kehidupanmanusia. Energi listrk di pengaruhi oleh 4 faktor ;1.beda potensial2.kuat arus3.hambatan4.waktu penggunaan

Anda mungkin juga menyukai