Solusi
Gaya apung benda di dalam air memiliki persamaan: 𝐹𝐴 = 𝜌𝑎𝑖𝑟 𝑉𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑐𝑒𝑙𝑢𝑝 𝑔, dengan 𝜌, V, dan g berturut-
turut adalah rapat masssa, volume, dan percepatan gravitasi bumi. Karena kedua logam mempunyai bentuk dan
ukuran yang sama, volume kedua benda yang tercelup air (tenggelam) akan sama pula. Jadi gaya apung
keduanya di dalam air akan sama besar.
2. Sebatang baja digantungkan hingga seluruhnya tercelup air pada posisi vertikal. Sementara itu, sebatang baja
identik digantungkan hingga seluruhnya tercelup air pada posisi horizontal. Dengan mengabaikan variasi rapat
massa air terhadap kedalaman, batang dengan posisi manakah yang mengalami gaya apung lebih besar? Jelaskan.
Solusi
Menurut prinsip Archimides, batang baja akan mengalami gaya apung dari air seberat air yang dipindahkan
oleh batang baja yang tercelup air atau sebesar ρa Vbc g. Dimana ρa, Vbc , dan g berturut-turut adalah rapat
massa air, volume batang yang tercelup, dan percepatan gravitasi bumi . Karena volume batang yang tercelup
pada posisi vertikal maupun horizontal adalah sama besar, batang pada kedua posisi tersebut akan mengalami
gaya apung yang sama dari air.
3. Jelaskan mengapa luas penampang lintang air yang mengalir dari mulut keran semakin ke bawah semakin kecil!
Solusi
Menurut persamaan kontinuitas, laju aliran massa air sepanjang alirannya harus tetap atau ρAv = tetap dengan
ρ, A, v berturut-turut adalah rapat massa, luas penampang lintang, dan laju air. Air, yang mengalir dari mulut
kran akan mengalir ke bawah akan semakin cepat karena adanya gravitasi bumi. Karena rapat massa air tetap
sepanjang aliran ketika laju alirannya membesar maka luas penampangnya harus mengecil agar laju aliran
massa air sepanjang alirannya tetap.
4. Potongan kecil besi diikatkan pada sisi sebuah balok yang terbuat dari
kayu (Lihat gambar 1). Ketika balok kayu tersebut diletakkan dalam
wadah air dengan potongan besi berada di sisi sebelah atas, maka
setengah dari balok kayu tersebut tenggelam. Jika balok dibalik
sehingga potongan besi tenggelam di air, maka bagian balok yang
tenggelam di air akan berkurang, tetap, atau bertambah?
Solusi
5. Ketika sebongkah benda seberat 3 kg dicelupkan seluruhnya ke dalam zat cair, benda tersebut akan memindahkan
2 kg zat cair. Ketika pegangan benda dilepaskan, apakah benda akan bergerak ke bawah, ke atas, tetap di tempat,
ke kiri, atau ke kanan?
Solusi
Benda akan terus tenggelam ke bawah
B. SOAL
1. Tiga cairan yang tidak akan bercampur dituangkan ke dalam wadah berbentuk silinder. Volume dan massa jenis
cairan adalah 0,50 L dan 2,6 g/cm3; 0,25 L dan 1,0 g/cm3; dan 0,40 L dan 0,80 g/cm3. Berapakah gaya pada dasar
wadah akibat zat cair tersebut? Satu liter = 1 L = 1000 cm3. (Abaikan kontribusi karena atmosfer).
Solusi
Karena wadahnya berbentuk silindris dan penampangnya homogen (jika kita lihat dari tampak atas) ; hal ini
memungkinkan kita untuk menghubungkan tekanan di bagian bawah dengan berat total cairan. Jika 1L = 1000
cm3, berat cairan pertama adalah:
𝑊1 = 𝑚1 𝑔 = 𝜌1 𝑉1 𝑔 = (2,6 g/cm3 )(0,5 L)(1000 cm3 /L)(980 cm/s2 ) = 1,27 × 106 g∙cm/s2 = 12,7 N
2. Tabung plastik pada Gambar 2 memiliki luas penampang 5,00 cm2. Tabung diisi dengan air
sampai tabung pendek terisi penuh (panjang d = 0,800 m). Kemudian tabung pendek
tersebut disegel dan air secara bertahap dituangkan ke tabung panjang. Jika segel akan
terlepas ketika gaya pada segel melebihi 9,80 N, berapa tinggi total air di tabung panjang
yang akan membuat segel hampir pecah?
Solusi
Karena A = 0,0005 m2 dan F = pA maka kita punya nilai ρghA = 9,80 N. Sehingga diperoleh h ≈ 2 m, atau d + h
= 2,80 m.
Solusi
Dari kurva grafik “yang berbelok” terlihat bahwa posisi tersebut di h = d = 1,5 cm. Dan juga ketika h = 0 maka
bobot nyata sebesar 0,25 N. Dengan menggunakan persamaan: Weightapparent= Weightactual – magnitude of buoyant
force (Fb) pada h = d = 1,5 cm diperoleh:
4. Sebuah bola padat kecil dilepaskan dari keadaan diam saat terendam
penuh dalam cairan dan kemudian energi kinetiknya diukur ketika
dipindahkan 4,0 cm dalam cairan. Gambar 4 memberikan hasil setelah
banyak cairan digunakan: Energi kinetik K diplot terhadap densitas cairan
ρliq, dan skala pada sumbu vertikal adalah Ks = 1,60 J. Hitunglah (a) massa
jenis dan (b) volume bola?
Solusi
(a) Objek dengan kerapatan yang sama dengan cairan di sekitarnya (dalam hal ini "objek" bisa saja berupa cairan
itu sendiri) tidak akan berakselerasi naik atau turun (dan dengan demikian tidak akan mendapatkan energi
kinetik apa pun). Jadi, titik yang bersesuaian dengan nol K dalam grafik harus sesuai dengan kasus di mana
kerapatan benda sama dengan ρliquid.
Sehingga, ρball = 1,5 g/cm3 (or 1500 kg/m3).
(b) Perhatikan pada ρliquid = 0 ( Kgained = 1,6 J). Dalam hal ini, bola jatuh melalui ruang hampa sempurna,
1
sehingga 𝑣 2 = 2𝑔ℎ yang berarti bahwa 𝐾 = 2 𝑚𝑣 2 = 1,6 J dapat digunakan untuk menghitung massa.
Diperoleh 𝑚𝑏𝑎𝑙𝑙 = 4,082 kg. Sedangkan volume bola adalah 𝑚𝑏𝑎𝑙𝑙 ⁄𝜌𝑏𝑎𝑙𝑙 = 2,72 × 10−3 m3
Solusi
(a) Kecepatan awal adalah 𝑣𝑖 = 1,5 m/s dan luas penampang nya adalah 𝐴𝑖 = 𝐻𝐷. Berdasarkan gambar, luas
penampang di titik a, adalah
𝐴𝑎 = (𝐻 − ℎ)𝐷 − (𝑏 − ℎ)𝑑
(b) Dengan cara yang sama, luas penampang di titik b adalah 𝐴𝑏 = 𝐻𝐷 − 𝑏𝑑 , sehingga menurut persamaan
kontinuitas, kelajuan di titik b adalah:
6. Air bergerak dengan kecepatan 5,0 m/s melalui pipa dengan luas penampang 4,0 cm2. Air secara bertahap turun 10
m ketika luas penampang pipa meningkat menjadi 8,0 cm2. (a) Berapa kecepatan air di pipa bagian bawah? (b) Jika
tekanan di pipa bagian atas adalah 1,5 × 105 Pa, berapakah tekanan di bagian bawah?
[Halliday ed.10 ch.14 Module 14-7 No. 59]. Water is moving with a speed of 5.0 m/s through a pipe with a cross-
sectional area of 4.0 cm2.The water graduall descends 10 m as the pipe cross-sectional area increases to 8.0 cm2. (a)
What is the speed at the lower level? (b) If the pressure at the upper level is 1.5 × 10 5 Pa, what is the pressure at the
lower level?
Solusi
(a) Kita gunakan persamaan kontinuitas: A1v1 = A2v2. Dimana A1 adalah luas penampang pipa bagian atas dan
v1 adalah kelajuan air pada pipa tersebut; A2 adalah luas penampang pipa bagian bawah dan v2 adalah
kelajuan air yang mengalir di pipa bagian bawah. Dengan demikian:
𝑣2 = (𝐴1 ⁄𝐴2 )𝑣1 = [(4 𝑐m2 )/(8 cm2 )](5 m/s) = 2,5 m/s
7. Pada Gambar 6, air mengalir melalui pipa horizontal dan kemudian keluar ke
atmosfer dengan kecepatan v1 = 15 m/s. Diameter bagian kiri dan kanan pipa
adalah 5,0 cm dan 3,0 cm. (a) Berapakah volume air yang mengalir ke
atmosfer selama periode 10 menit? Di bagian kiri pipa, berapakah (b)
kecepatan v2 dan (c) tekanan gauge?
Solusi
(a) Volume air selama 10 menit adalah
𝜋
𝑉 = (𝑣1 𝑡)𝐴1 = (15 m/s)(10 min)(60 s/min) ( ) (0,03 m)2 = 6,4 m3
4
(c) Karena
1 1
𝑝1 + 𝜌𝑣12 + 𝜌𝑔ℎ1 = 𝑝2 + 𝜌𝑣22 + 𝜌𝑔ℎ2
2 2
1 1
𝑝2 = 𝑝0 + 𝜌(𝑣12 − 𝑣22 ) = 1,01 × 105 Pa+ (1,01 × 103 kg/m3 )[(15 m/s)2 − (5,4 m/s)2 ]
2 2
= 1,99 × 105 Pa = 1,97 atm
Maka tekanan gaugenya sebesar: (1,97 atm – 1,00 atm) = 0,97 atm = 9,8 ×104 Pa
8. Air mengalir secara horizontal dari pipa bagian 1 dengan luas penampang A1
ke pipa bagian 2 dengan luas penampang A2. Gambar 7 merupakan grafik dari
perbedaan tekanan p2 - p1 terhadap inverse luas kuadrat 𝐴1−2 . Jika aliran air itu
laminar dalam semua keadaan dan nilai skala pada sumbu vertikal
ps = 300 kN/m2, berdasarkan gambar 7, berapakah nilai (a) A2 dan (b) laju alir
volumetrik air?
Solusi
(b) Dengan menggunakan persamaan Bernaulli, persamaan beda tekanan ditulis menggunkaan persamaan garis
lurus: 𝑚𝑥 + 𝑏 dimana 𝑥 adalah 𝐴1−2 , m adalah kemiringan garis, dan b adalah perpotongan/intercept (b = -300
1
kN/m2). Persamaan Bernaulli, memprediksi bahwa b = − 2 𝜌𝑣22. Sehingga dengan ρ = 1000 kg/m3 kita dapatkan
𝑣2 = √600 m/s. Maka aliran volume airnya adalah:
𝑅 = 𝐴2 𝑣2 = (0,25 m2 )(√600 m/s) = 6,12 m3 /s
Jika menggunakan massa jenis yang lebih akurat, ρ = 998 kg/m3, maka R = 6,13m3/s.
Solusi
(a) Asumsikan titik D berada pada permukaan cairan dalam wadah, yakni di dalam tabung yang sama dengan titik
A, B, dan C. Gunakan persamaan Bernoulli di titik D dan C, diperoleh:
1 1
𝑃𝐷 + 𝜌𝑣𝐷2 + 𝜌𝑔ℎ𝐷 = 𝑃𝐶 + 𝜌𝑣𝐶2 + 𝜌𝑔ℎ𝐶
2 2
2(𝑃𝐷 − 𝑃𝐶 )
𝑣𝐶 = √ + 2𝑔(ℎ𝐷 − ℎ𝐶 ) + 𝑣𝐷2 ≈ √2𝑔(𝑑 + ℎ2 )
𝜌
Dimana pada tahap akhir, kita tetapkan pD = pC = pudara and vD/vC ≈ 0. Masukkan ke dalam persamaan,
diperoleh:
𝑣𝐶 = √2(9,8 m/s2 )(0,4 m + 0,12 m) = 3,2 m/s
(b) Di titik B dan C:
1 1
𝑃𝐵 + 𝜌𝑣𝐵2 + 𝜌𝑔ℎ𝐵 = 𝑃𝐶 + 𝜌𝑣𝐶2 + 𝜌𝑔ℎ𝐶
2 2
Dari persamaan kontinuitas, vB = vC dan pC = pudara, persamaan Bernaulli menjadi:
𝑃𝐵 = 𝑃𝐶 + 𝜌𝑔(ℎ𝐶 − ℎ𝐵 ) = 𝜌𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 − 𝜌𝑔(ℎ1 + ℎ2 + 𝑑)
= 1,0 × 10 Pa − (1,0 × 103 kg/m3 )(9,8 m/s2 )(0,25 m + 0,40 m + 0,12 m) = 9,2 × 104 Pa
5
Solusi
Kita anggap bahwa kaleng dengan volume total hampir terendam, dan hanya bagian tepinya yang berada di atas air.
Untuk menghitung kita ambil volume terendamnya menjadi V = 1200 cm3. Agar dapat mengapung, total gaya gravitasi
ke bawah (yang bekerja pada massa kaleng 𝑚𝑡 dan massa timbal 𝑚𝑙 ) harus sama dengan gaya apung ke atas:
(𝑚𝑡 + 𝑚𝑙 )𝑔 = 𝜌𝑤 𝑉𝑔 → 𝑚𝑙 = (1 g/cm3 )(1200 cm3 ) − 130 g
yang menghasilkan 1,07 × 103 g untuk massa (maksimum) timbal (yang kalengnya masih mengapung). Kepadatan
timbal yang diberikan tidak digunakan dalam larutan.