PEMBAHASAN
1. Hideki Yukawa
Hideki Yukawa (1907-1981) ialah fisikawan asal Jepang dan
merupakan orang Jepang pertama yang menerima Hadiah Nobel.
Dibesarkan di Kyoto, Jepang, dan belajar di universitas Kyoto di kota
itu. Setelah menerima gelar doktor dari Osaka ia kembali ke Kyoto dan
bekerja di sana.
Pada awal 1930 Yukawa menangani masalah yang menyebabkan inti
atom tetap utuh meski ada gaya tolak-menolak proton yang membangun
inti itu. Interaksinya harus cukup kuat namun jangkauannya terbatas,
dan Yukawa mendapatkan bahwa hal itu dapat dijelaskan menurut
pertukaran partikel (meson) antara nukleon, dengan massa partikel
sekitar 200 kali massa elektron.
Pada 1936, tahun setelah ia mengajukan gagasannya, partikel dengan
massa madya seperti itu didapatkan dalam sinar kosmik oleh Carl D.
Anderson yang juga pernah menemukan positron. Namun, partikel ini-
yang saat itu dinamai muon-berinteraksi lemah dengan inti seperti yang
diharapkan. Misteri ini tak terungkap sampai 1947, saat fisikawan
Inggris C.F. Powell menemukan pion yang bersifat seperti yang pernah
diramalkan Yukawa, namun partikel ini meluruh cepat sekali menjadi
muon yang memiliki umur lebih panjang (sehingga lebih mudah
dideteksi). Yukawa menerima Hadiah Nobel Fisika pada 1949. Pada
tahun-tahun berikutnya ia menandatangani manifesto yang isinya
menolak pengembangan nuklir.
1
2. Hantaro Nagaoka
Nagaoka menerima gelar sarjananya dalam fisika dari Universitas
Tokyo pada tahun 1887, kemudian melanjutkan pendidikan
pascasarjana di Jepang. Antara 1892 dan 1896, Nagaoka belajar di luar
negeri di Wina, Berlin, dan Munich, di mana ia sangat terpesona oleh
Ludwig Boltzmann's saja di Teori kinetik gas dan Maxwell yang
bekerja pada stabilitas cincin Saturnus, dua pengaruh yang akan
mengarah pada pengembangan (yang salah)model Saturnus. Tahun
1903 mengusulkan model atom yang berisi nukelus kecil dikelilingi
oleh cincin elektron (saturnus). Model ini ditemukan pada tahun 1911
oleh Ernest Rutherford (Cavendish di Calmbridge, Inggris).
Dari tahun 1901 sampai 1925, Nagaoka menjabat sebagai seorang
profesor fisika di Universitas Tokyo, di mana murid-muridnya antara
lain Kotaro Honda dan pemenang hadiah nobel pada 1949 Hideki
Yukawa.
3. Yoshio Nishina
Fisikawan Jepang ini merupakan salah seorang rekan Niels Bohr, dan
rekan dekat
AlbertEinstein. Nishina adalah seorang ilmuwan kelas dunia dengan
kualitas
Kepemimpinan yang sangat baik bahkan untuk menghormati namanya
maka sebuah kawah di bulan diberi namaNishina.
Nishina melakukan riset bersama Niels Bohr di Kopenhagen pada tahun
1921 dan pada
tahun 1928 ia menulis sebuah makalah tentang inkoheren atau
hamburan Compton
dengan Oskar Klein di Kopenhagen, dari sinilah muncul rumus Klein-
Nishina berasal.
Pada tahun yang sama ia kembali ke Jepang, dan mengundang beberapa
sarjana Barat ke
Jepang termasuk Heisenberg, Dirac dan Bohr untuk merangsang
fisikawan Jepang
mempelajari fisika kuantum. Pada 1946 ia dianugerahi Order of
Culture oleh Kaisar
Jepang.
4. Sin-Itiro Tomonaga
Lahir di Tokyo, Jepang pada 31 Maret 1906. Tomonaga menyelesaikan
Rigakushi (sebutan untuk gelar sarjana Jepang) dalam bidang fisika di
Kyoto Imperial University pada tahun 1929. Setelah itu ia terlibat
dalam proyek riset selama tiga tahun di universitas yang sama dan
kemudian ditunjuk sebagai asisten riset oleh Dr Yoshio Nishina,
seorang fisikawan terkenal di institut riset fisika dan kimia, Tokyo. Di
sana ia memulai penelitiannya mengembangkan teori fisika kuantum
elektrodinamika di bawah bimbingan Dr Nishina. Hasil riset yang
2
kemudian dipublikasikannya dengan judul Photoelectric Pair
Creation tercatat sebagai sebuah karya penting dan terkenal pada masa
itu.
Tahun 1942 ia pertama kali mengajukan formulasi kovarian relativistik
dari pengembangan teori medan kuantum. Ia berhasil memecahkan
persoalan gerak elektron dalam magnetron dan juga mengembangkan
teori terpadu tentang sistem yang terdiri dari resonator pandu
gelombang (wave guides resonators) dan resonator rongga (cavity
resonators).
Perhargaan-penghargaan diperolehnya berkat berbagai karyanya dalam
bidang kuantum elektrodinamika, teori meson, fisika nuklir, sinar
kosmis dan banyak topik lainnya yang dipublikasikan dalam berbagai
jurnal ilmiah.. Bukunya Mekanika Kuantum yang dipublikasikan tahun
1949 sangat terkenal dan diterjemahkan dalam bahasa Inggris tahun
1963
.
5. Leo Esaki
Leo Esaki yang juga dikenal sebagai Esaki Leona adalah Fisikawan
Jepang-Amerika Serikat. Bekerja pada peralatan kristal (Dioda
Semikonduktor). Ia menunjukkan bahwa besarnya hambatan listrik
terkadang menurun dengan bertambahnya arus listrik melalui
pendekatan mekanika kuantum. Untuk penemuannya ini, ia menerima
penghargaan Nobel Fisika pada tahun 1973 bersama dengan Ivan
Giaever dan Brian David Josephson mengenai fenomena yang dikenal
sebagai terobosan elektron (electron tunneling).
Di dalam dunia elektronika, Esaki sering dikenal dengan hasil
penemuannya berupa
Dioda Esaki yang dikemangkan berdasarkan prinsip dasar terobosan
elektron tersebut.
6. Kosiba Masatoshi
Lahir 19 September 1926 di Toyohashi, Prefektur
Aichi adalah fisikawan Jepang yang memenangkanPenghargaan Nobel
dalam Fisika pada 2002 bersama dengan Raymond Davis,
Jr dan Riccardo Giacconi.
Dari 1955 sampai 1958, ia mengadakan riset di Jurusan Fisika
di Universitas Chicago sebagai Kolega Riset. Dr.Koshiba telah
memainkan peranan utama dalam eksperimen fisika sinar kosmik,
khususnya Kamiokande, sebuah detektor di Jepang yang dapat dengan
tepat mencatat waktu kedatangan, energi, dan arah neutrino yang
masuk, dan Super-Kamiokande, sebagaimana percobaan dalam fisika
energi tinggi menggunakan penabrak positron-elektrondengan energi
tertinggi.
7. Makoto Kobayashi,
Toshihide Maskawa, dan Yoichiro Nambu
3
Tiga ilmuwan peneliti tersebut diberi anugerah nobel atas karya mereka
yang fundamental di bidang fisika partikel. Karya tersebut memperbaiki
pemahaman mengenai materi di alam semesta yaitu penjelasan
mengenai atom.
Kobayashi dan Maskawa melakukan penelitian berdasarkan teori
pembiasan simetri secara spontan hingga dapat menjelaskan keberadaan
partikel yang disebut quarks.
Yoichiro Nambu diberi penghargaan atas hasil penelitiannya tahun
1960 mengenai mekanisme pembiasan simetri secara spontan.
Penemuanya menjadi landasan bagi model standar fisika yang
merupakan sebuah teori yang menjelaskan keberadaan partikel
elementer serta tiga dari empat gaya yang ada di alam semesta.
4
Ø 1450 M-1550: Ada publikasi teori heliosentris dari Copernicus yang
menjadi titik penting dalam revolusi saintifik. Sudah ada arah penelitian
yang sistematis.
2. Periode Kedua
Dimulai dari tahun 1550an sampai tahun 1800an. Pada periode kedua
ini mulai dikembangkan metoda penelitian yang sistematis dengan
Galileo dikenal sebagai pencetus metode saintifik dalam penelitian.
Hasil-hasil yang didapatkan antara lain:Kerja sama antara
eksperimentalis dan teoris menghasilkan teori baru pada gerak
planet. Newton: meneruskan kerja Galileo terutama dalam bidang
mekanika menghasilkan hukum-hukum gerak yang sampai sekarang
masih dipakai.
Dalam Mekanika selain Hukum-hukum Newton dihasilkan pula
Persamaan Bernoulli, Teori Kinetik Gas, Vibrasi Transversal dari
Batang, Kekekalan Momentum Sudut, Persamaan Lagrange. Dalam
Fisika Panas ada penemuan termometer, azas Black, dan
Kalorimeter. Dalam Gelombang Cahaya ada penemuan aberasi dan
pengukuran kelajuan cahaya. Dalam Kelistrikan ada klasifikasi
konduktor dan nonkonduktor, penemuan elektroskop, pengembangan
teori arus listrik yang serupa dengan teori penjalaran panas dan Hukum
Coulomb.
3. Periode Ketiga
Dimulai dari tahun 1800an sampai 1890an. Pada periode ini
diformulasikan konsep-konsep fisika yang mendasar yang sekarang kita
kenal dengan sebutan Fisika Klasik. Dalam periode ini
Fisika berkembang dengan pesat terutama dalam mendapatkan
formulasi-formulasi umum dalam Mekanika, Fisika Panas, Listrik-
Magnet dan Gelombang, yang masih terpakai sampai saat ini. Dalam
Mekanika diformulasikan Persamaan Hamiltonian (yang kemudian
dipakai dalam Fisika Kuantum), Persamaan gerak benda tegar, teori
elastisitas, hidrodinamika. Dalam Fisika Panas diformulasikan Hukum-
hukum termodinamika, teori kinetik gas, penjalaran panas dan lain-
lain. Dalam Listrik-Magnet diformulasikan Hukum Ohm, Hukum
Faraday, Teori Maxwell dan lain-lain. Dalam Gelombang
diformulasikan teori gelombang cahaya, prinsip interferensi, difraksi
dan lain-lain.
4. Periode Keempat
Dimulai dari tahun 1890an sampai sekarang. Pada akhir abad ke 19
ditemukan beberapa fenomena yang tidak bisa dijelaskan melalui fisika
klasik. Hal ini menuntutpengembangan konsep fisika yang lebih
mendasar lagi yang sekarang disebut Fisika Modern. Dalam periode
ini dikembangkan teori-teori yang lebih umum yang dapat mencakup
masalah yang berkaitan dengan kecepatan yang sangat tinggi
(relativitas) atau/dan yang berkaitan dengan partikel yang sangat kecil
(teori kuantum). Teori Relativitas yang dipelopori oleh Einstein
menghasilkan beberapa hal diantaranya adalah kesetaraan massa dan
5
energi E=mc2 yang dipakai sebagai salah satu prinsip dasar
dalam transformasi partikel. Teori Kuantum, yang diawali oleh karya
Planck dan Bohr dan kemudian dikembangkan oleh Schroedinger, Pauli
, Heisenberg dan lain-lain,melahirkan teori-teori tentang atom, inti,
partikel sub atomik, molekul, zat padat yang sangat besar perannya
dalam pengembangan ilmu dan teknologi.
Karakteristik Perkembangan Fisika
Jacoub (1968) membagi perkembangan fisika menjadi lima periode,
dimana setiap periode mempunyai karakteristik sendiri-sendiri.
sedangkan Periode fisika modern dibagi menjadi dua bagian lagi yaitu
masa 1900-1925 dan masa 1925-sekarang.
Ø Perioda I (antara zaman purbakala s.d 1550).
Karakteristik umum dari periode I ini adalah belum adanya eksperimen
yang sistematis dan kebebasan dalam mengadakan percobaan. Hasil-
hasil yang diperoleh pada masa ini tidak memuaskan, sehingga
perkembangan ilmu pengetahuan dalam teori fisika tidak mungkin
diadakan karena banyak keterangan-keterangan yang bersifat spekulasi
dan metafisika (gaib dan sulap).
Ø Periode II (antara 1550 s.d 1800)
Banyak sekali dasara-dasar perkembangan ilmu yang dikembangkan
oleh ilmuwan, diantaranya Galileo Galilei, Newton, Huygens, boyle.
Periode ini dikenal dengan periode perkembangan ilmu fisika yang
berdasarkan metode eksperimen yang dapat dipertanggungjawabkan,
diakui dan dapat diterima sebagai persoalan yang ilmiah. Periode ini
berintisari pada pekerjaan klasik Galileo yang hampir dua abad lebih
memerlukan waktu untuk mengatasi dogma dan intoleransi kaum
gereja.
Ø Periode III (antara1800 s.d 1900)
Karakteristik perkembangan fisika klasik yang meletakkan dasar fisika
kuantum . Eksperimen-eksperimen dari Rumford dan Joule telah
memberi dasar teori kinetik panas yang dikenal sekarang. Kemajuan
dalam periode III ini demikian pesatnya, sehingga pada tahun 1880
tidak sedikit ahli fisika yang percaya bahwa hukum-hukum fisika yang
terpenting telah ditemukan. Konsentrasi mereka beralih pada persoalan
metode pengukuran yang lebih teliti. Padahal justru pada periode inilah
Fisika berada diambang pintu pendapat-pendapat yang menakjubkan
yang tidak terpikir sebelumnya. Penelitian di bidang fisika diarahkan
untuk membantu produksi manusia dan aplikasi fisika dalam kehidupan
sehari-hari serta industri.
Ø Periode IV (antara 1900 s.d 1925)
Dimulai pada tahun 1887 dengan penemuan efek fotolistrik. Dalam
waktu 10 tahun dari periode ini telah ditemukan dengan cepat secara
berturut-turut: sinar X (1895), Radioaktivitas (1896), dan elektron
(1900). Dapat dikatakan bahwa tahun 1900-1925, teori kuantum yang
timbul itu masih dihubung-hubungkan dengan teori klasik semi modern,
6
karena itu perkembangannya kurang pesat. Periode ini disebut teori
kuantum mekanika lama (the old quantum mechanics). Karakteristik
dari periode ini adalah adanya fenomena mikroskopis, yaitu fenomena
yang tidak dapat dilihat langsung, seperti elektron, neutron dan lain-
lain. Fisika klasik tidak bisa menjawab tantangan fenomena ini, maka
ahli fisika mencari ilmu dan model-model baru lagi.
Ø Periode V (antara 1925 s.d sekarang)
Teori baru itu timbul menurut uraian teoritis dari de Broglie,
Heissenbergh, dan Shrodinger serta percobaan-percobaan Davisson dan
Germer serta Thompson. Teori baru ini dikenal dengan teori kuantum
mekanika baru (the new quantum mechanics), yaitu mekanika
gelombang Schrodinger dan mekanika matriks Heissenbergh yang besar
sekali pengaruhnya, seperti pendapat Newton 2 setengah abad
sebelumnya. Tahun 1926 Schrodinger dan Eckart berhasil menurunkan
bahwa mekanika matriks = mekanika gelombang. Ada lagi yang
dikemukakan oleh Dirac yang lebih umum (gabungan kedua nya),
dinamakan simbolic method, sangat abstrak, agak sukar dimengerti,
yaitu relativistic quantum mechanics. Banyak penemuan yang
dihasilkan dalam periode ini.
7
yang tak selalu berhubungan dengan dunia material. Namun, perbedaan
ini tidak selalu tampak jelas. Ada wilayah luas penelitan yang beririsan
antara fisika dan matematika, yakni fisika matematis, yang
mengembangkan struktur matematis bagi teori-teori fisika.
Sejak jaman purbakala, orang telah mencoba untuk mengerti sifat dari
benda: mengapa objek yang tidak ditopang jatuh ke tanah, mengapa
material yang berbeda memiliki properti yang berbeda, dan seterusnya.
Lainnya adalah sifat dari jagad raya, seperti bentuk Bumi dan sifat dari
objek celestial seperti Matahari dan Bulan.
8
Democritus dikenal sebagai bapak atom pertama yang memperkenalkan
konsep atom bahwa alam semesta ini sesungguhnya terdiri atas atom-
atom. Atom adalah materi terkecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi.
Ø Plato
Plato adalah filsuf yang pertama kali membangkitkan persoalan being
(hal ada) dan mempertentangkan dengan becoming (hal menjadi).
Ø Aristoteles
Aristoteles adalah murid Plato yang meneruskan dan sekaligus menolak
pandangan Plato. Ajaran Aristoteles dapat diklasifikasikan ke dalam
tiga bidang yaitu metafisika, logika dan biologi.
c) Zaman Pertengahan
Zaman ini ditandai dengan tampilnya pada teolog di lapangan ilmu
pengetahuan. Para ilmuwannya hampir semua adalah para teolog,
sehingga aktivitas ilmiah terkait dengan aktivitas keagamaan.
Semboyan yang berlaku bagi ilmu pada masa itu adalah ancilla
theologia atau abdi agama. Tokoh-tokoh yang berpengaruh :
Ø Khalifah Al-makmur, Mendirikan Rumah Kebijaksanaan (House of
Wisdom).
Ø Al-Khawarizmi, Menyusun buku aljabar dan aritmatika.
Ø Omar Khayam, Menemukan pemecahan persamaan pangkat tiga
berdasarkan planemetri.
Ø Ibnu Sina, Menulis buku-buku kedokteran (Al-qanum).
Ø Rhazas, Mengarang Ensiklopedia ilmu kedokteran yang berjudul
Contenens.
Ø Al-Idris, Membuat 70 peta dari daerah yang dikenal pada masa itu.
Ø Jamal Al-Din, Mendirikan observatorium Ikhtiar Al-Din yang
merancang pembangunan istana raja di laut utara.
d) Zaman Renaissance
Renaissance berarti lahir kembali (rebirth), yaitu dilahirkannya kembali
sebagai manusia yang bebas untuk berpikir. Zaman ini menjadi
indikator bangkitnya kembali independensi rasionalitas manusia, karena
sudah tercatat banyaknya penemuan spektakuler.
9
Tokoh-tokoh yang berpengaruh pada zaman ini :
Ø Roger Bacon, Berpendapat bahwa pengalaman merupakan landasan
utama di awal dan ujian akhir bagi semua ilmu pengetahuan.
Ø Copernicus, Berpendapat bahwa bumi dan planet semuanya
mengelilingi matahari sehingga matahari menjadi pusat (teori
Heliosentris).
Ø Tycho Brahe, Membuktikan bahwa benda-benda angkasa terapung
bebas dalam ruang angkasa.
Ø Johannes Keppler, Seorang ahli matematika yang melanjutkan
penelitian Brahe tentang gerak benda-benda angkasa.
Ø Galileo Galilei, Menciptakan teropong bintang yang terbesar dan
dapat digunakan untuk mengamati beberapa peristiwa luar angkasa
secara langsung.
e) Zaman Modern
Zaman ini sudah dimulai sejak abad 14. Zaman ini dikenal juga sebagai
masa Rasionalisme yang tumbuh di zaman modern karena munculnya
berbagai penemuan ilmu pengetahuan. Ini berarti ilmu pengetahuan
berkembang dengan baik pada masa ini. Tokoh-tokoh yang
berpengaruh pada zaman ini :
Ø Rene Descrates, Merupakan bapak filsafat modern dan juga seorang
ahli ilmu pasti.
Ø Isaac Newton, Menemukan teori dalam 3 bidang.
Ø Charles Darwin, Menemukan teori evolusi (makhluk yang dapat
beradaptasi dengan baik akan mampu bertahan hidup lebih lama).
Ø J.J Thompson, Menemukan electron sehingga dengan penemuan ini
meruntuhkan pendapat bahwa atom adalah materi terkecil.
f) Zaman Kontemporer
Zaman Kontemporer dimulai pada abad ke-20 hingga sekarang. Pada
masa ini kajian ilmu bidang fisika menempati kedudukan paling tinggi
dan banyak dibicarakan oleh para filsuf. Pada zaman ini tokoh
fisikawan yang termasyur adalah Albert Einstein yang menyatakan
bahwa alam itu tak berhingga besarnya dan tak terbatas.
10
karena masalah mekanika sangat erat kaitannya dengan peristiwa yang
tejadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Sebagaimana kita ketahui
bahwa fisika merupakan ilmu yang mempelajari gejala alam yang dapat
diamati dan diukur, dan kasus mekanika merupakan salah satu gejala
alam yang dapat diamati dan diukur. Tokoh-tokoh pada zaman ini
1. Aristoteles ( 384-332 SM )
Aristoteles dilahirkan di kota Stagira, Macedonia, 384 SM. Ayahnya
seorang ahli fisika kenamaan. Pada umur tujuh belas tahun Aristoteles
pergi ke Athena belajar di Akademi Plato. Aristoteles merupakan orang
pertama pada periode ini yang mengemukakan cabang mekanika yang
berurusan dengan hubungan timbal balik antara gerak dan gaya
yaitu bidang dinamika. Ia mengemukakan suatu argumen tentang sifat
bawaan dari berbagai benda yang memberikan alasan untuk berbagai
sifat tersebut dalam daya intrinsik khusus dari benda itu sendiri.
Aristoteles membedakan dua jenis gerak yaitu gerak alamiah (pure
motion) dan gerak paksa (violent motion). Menurutnya tiap unsur
memiliki “tempat alamiah” di alam semesta ini seperti di pusat bumi
yang dikelilingi oleh air udara dan api.
11
mencapai zenith di atas rumahnya di Alexandria yang berjarak 7° dari
Syene. Jarak Alexandria dan Syene adalah 7/360 atau 1/50 dari
lingkaran bumi yang dianggap lingkaran penuh adalah 360°. Jarak
antara Syene sampai Alexandria +/- 5000 stade. Dengan dasar itu dibut
prakiraan bahwa diameter bumi berkisar:
50x5000 stade = 25.000stade = 42.000Km.
Pengukuran tentang diameter bumi diketahui adalah 40.000 km.
Ternyata, astronomer jaman kuno juga tidak kalah cerdasnya, dengan
deviasi kurang dari 5%.
12
Evangelista Torricelli (1608-1647),fisikawan Italiakelahiran Faenza
dan belajar di Sapienza College Roma. Ia menjadi
sekretarisGalileo selama 3 bulan sampai Galileo wafat pada tahun 1641.
Pada tahun 1643, Torricelli membuat eksperimen sederhana, yang
dinamakan Torricelli Experiment, yaitu ia menggunakan sebuah tabung
kaca kuat dengan panjang kira-kira 1m dan salah satu ujungnya
tertutup. Dengan menggunakan sarung menghadap ke atas. Dengan
menggunakan corong ia menuangkan raksa dari botol ke dalam tabung
sampai penuh. Kemudian ia menutup ujung terbuka tabung dengan
jempolnya, dan segera membaliknya. Dengan cepat ia melepaskan
jempolnya dari ujung tabung dan menaruh tabung vertikal dalam
sebuah bejana berisi raksa. Ia mengamati permukaan raksa dalam
tabung dan berhenti ketika tinggi kolom raksa dalam tabung 76 cm di
atas permukaan raksa dalam bejana. Ruang vakum terperangkap di atas
kolam raksa.
13
eksperimentasi, dan penyimpulan dalam membuat evaluasi ilmiah.
Grosseteste juga banyak menjembatani pemikiran Platonis dan
Aristotelian. (Hollister hh. 294-5)
Albertus Magnus (1193–1280) dan Thomas Aquinas (1225–1274)
keduanya adalah pengikut Dominican yang mempelajari Aristoteles dan
berusaha mendamaikan kesenjangan antara filsafat dengan agama
Kristen. Aquinas banyak menyumbangkan karya dalam
pengembangan metode ilmiah. Lebih jauh lagi, ia menyatakan bahwa
alam semesta bisa diketahui dengan hanya melalui pemikiran logis: ini
bertentangan dengan keyakinan Platonis yang umumnya dipegang
bahwa alam semesta hanya bisa diketahui semata-mata melalui ilham
ketuhanan. Magnus dan Aquinas adalah di antara yang pertama-tama
menguji teori alkimiawi, dan mereka bisa juga dianggap sebagai
alkimiawan, dengan perkecualian bahwa mereka hanya melakukan
sedikit eksperimentasi. Salah satu sumbangan Aquinas yang utama
adalah keyakinan bahwa karena akal pikiran tidak akan tidak sejalan
dengan kehendak Tuhan, maka akal pikiran pasti sesuai dengan teologi.
(Hollister h. 290-4, 355)
Bacon bukan hanya dikenal sebagai seorang alkimiawan di puncak
zaman pertengahan,melainkan juga yang paling signifikan. Karya-
karyanya dipakai oleh para alkimiawan yang tak terhitung jumlahnya
dari abad limabelas sampai sembilanbelas. Alkimiawan lain di masa
Bacon memiliki beberapa ciri yang sama. Pertama, dan yang paling
jelas, yaitu hampir semuanya adalah anggota kependetaan (clergy).
Mudahnya, ini disebabkan karena sedikit orang di luar sekolah parokial
mendapatkan pelajaran yang meneliti karya-karya turunan dari karya
Arab. Juga, alkimia pada masa ini disetujui oleh gereja sebagai metode
yang baik untuk mengeksplorasi dan mengembangkan teologi. Alkimia
juga menarik bagi orang-orang gereja karena ia menawarkan pandangan
rasionalistik tentang alam semesta di mana saat itu manusia baru mulai
belajar tentang rasionalisme.(Edwardes h. 24-7)
14