Anda di halaman 1dari 64

TUGAS SEJARAH FISIKA

RINGKASAN MAKALAH SEJARAH FISIKA

OLEH :

NAMA : RISKA

NIM : 105391109216

KELAS : III C

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN FISIKA

2018
A. Fisikawan China
1. Tsung Dao Lee dan Chen Ning Yang
Lee berhasil memecahkan berbagai persoalan sulit di bidang mekanika
statistik dan fisika nuklir. Begitu pula dengan Yang yang berkontribusi
pada
bidang fisika teori meliputi berbagai bidang dari fisika partikel, mekanik
a statistik hingga fisika zat padat.

2. He Zehui
Ahli Fisika nuklir dan memberikan sumbangan penting di bidang
penelitian pos pengamat garis kosmos tinggi.
3. Xie Xide
Dia melakukan pengajaran dan penelitian di bidang fisika
semikonduktor, daftar energi benda padat dan fisika permukaan.
4. Daniel C. Tsui
Menemukan cairan kuantum aneh bermedan magnet kecil yang
merupakan partikel jenis baru. Penemuannya kini digunakan sebagai bahan
baku pembuatan chip-chip komputer.
5. Zhao Haibin
Menemukan sebuah komet baru yang memiliki orbit elips dengan
penyimpangan sebesar 0,344 dan waktu revolusi 7,46 tahun. Komet tersebut
diberi nama sempena/P/2007S1(Zhao).

B. Fisikawan India
1. Sir Chandrasekhara Venkata Raman
Sir Chandrasekhara Venkata Raman Bersama dengan M Saha dan SN
Bose, membangunn pusat penelitian sains di Calcutta. Hasilnya, terciptalah
sederetan kontribusi penting dalam bidang getaran dan bunyi, konsep getaran
alat-alat musik, difraksi cahaya oleh gelombang akustik baik yang ultrasonik
maupun hipersonik, sifat optik koloid, difraksi sinar-x, dan Spektroskopi
Raman.

Hasil penelitiannya kemudian dipublikasikan dalam Indian Journal


Physics pada tahun 1928, dan efek perubahan energi sinar yang terhambur ini
dikenal dengan efek Raman. Karyanya ini merupakan sumbangan yang
sangat berarti bagi pengembangan studi mengenai tingkat energi vibrasi
molekul.
2. Subrahmanyan Chandrasekhar

Chandra mencoba menggabungkan pengetahuannya tentang bintang


Bajang putih (white dwarf) dengan teori relativistik spesial, ia terkejut sekali
mendapatkan hasil bahwa suatu bintang bajang putih dapat terbentuk melalui
evolusi bintang, asalkan massa bintang itu kurang dari 1,45 massa matahari.
Jika bintang terlalu berat maka gaya tolak akibat larangan Pauli tidak mampu
menahan gaya gravitasi bintang, akibatnya bintang akan kolaps menjadi
bintang netron atau bahkan menjadi lubang hitam (black hole).

Ia mencoba menghitung ulang dan mendiskusikannya dengan para


fisikawan di Cambridge, ternyata ia mendapatkan hasil yang sama bahwa ada
batas atas massa bintang agar dapat berevolusi menjadi bintang bajang putih.
Batas atas ini kemudian terkenal dengan nama “Chandrasekhar limit”.

3. Satyendra Nath Bose

Pada tahun 1924, Bose menulis artikel yang menurunkan Prinsip


Kuantum Planck tanpa referensi pada fisika klasik dan hanya menggunakan
cara-cara baru. Ia menyadari bahwa metode statistic untuk menganalisis
perilaku termal gas tidaklah cukup. Dia pun meneliti dan mengirim hasil
kajian teoritisnya tentang statistik kuantum ke Jurnal Inggris. Namun, tulisan
itu ditolak. Bose belum menyerah, Ia menerjemahkan artikelnya kedalam
bahasa Jerman dan mengirimkannya pada Einstein. Ternyata Einstein setuju
dan mempublikasikannya di jurnal Jerman. Inovasi tersebut dikenal sebagai
statistic Bose-Einstein, sebuah dasar untuk mempelajari mekanika kuantum.

Bidang-bidang karyanya dimulai dari kristalografi dengan sinar x, teori


medan, dan bersama Meghnad Saha mempublikasikan persamaan dari garis
riil. Bose terkenal karena kolaborasinya dengan Einstein dalam
mengembangkan teori kualitas radiasi elektromagnetik. Selain itu, ada pula
hasil penelitiannya dalam bidang kuantum mekanik berupa Statistik Bose-
Einstein dan teori kondesat Bose-Einstein. Untuk mengingat jasanya,
namanya dipakai untuk nama Boson yaitu partikel sub-atomik yang
mengikuti karakteristik prinsip-prinsip Bose-Einstein.

C. Sumbangan Jepang terhadap Perkembangan Ilmu Fisik


1. Hantaro Nagaoka

Nagaoka menerima gelar sarjananya dalam fisika dari Universitas Tokyo pada
tahun 1887, kemudian melanjutkan pendidikan pascasarjana di Jepang. Antara 1892
dan 1896, Nagaoka belajar di luar negeri di Wina, Berlin, dan Munich, di mana ia
sangat terpesona oleh Ludwig Boltzmann's saja di Teori kinetik gas dan Maxwell
yang bekerja pada stabilitas cincin Saturnus, dua pengaruh yang akan mengarah pada
pengembangan (yang salah) model Saturnus. Tahun 1903 mengusulkan model atom
yang berisi nukelus kecil dikelilingi oleh cincin elektron (saturnus). Model ini
ditemukan pada tahun 1911 oleh Ernest Rutherford (Cavendish di Calmbridge,
Inggris).
Dari tahun 1901 sampai 1925, Nagaoka menjabat sebagai seorang profesor
fisika di Universitas Tokyo, di mana murid-muridnya antara lain Kotaro Honda dan
pemenang hadiah nobel pada 1949 Hideki Yukawa.

2. Hideki Yukawa

Dibesarkan di Kyoto, Jepang, dan belajar di universitas Kyoto di kota itu. Setelah
menerima gelar doktor dari Osaka ia kembali ke Kyoto dan bekerja di sana. Pada awal 1930
Yukawa menangani masalah yang menyebabkan inti atom tetap utuh meski ada gaya tolak-
menolak proton yang membangun inti itu. Interaksinya harus cukup kuat namun
jangkauannya terbatas, dan Yukawa mendapatkan bahwa hal itu dapat dijelaskan menurut
pertukaran partikel (meson) antara nukleon, dengan massa partikel sekitar 200 kali massa
elektron.

Pada 1936, tahun setelah ia mengajukan gagasannya, partikel dengan massa madya
seperti itu didapatkan dalam sinar kosmik oleh Carl D. Anderson yang juga pernah
menemukan positron. Namun, partikel ini-yang saat itu dinamai muon-berinteraksi lemah
dengan inti seperti yang diharapkan. Misteri ini tak terungkap sampai 1947, saat fisikawan
Inggris C.F. Powell menemukan pion yang bersifat seperti yang pernah diramalkan Yukawa,
namun partikel ini meluruh cepat sekali menjadi muon yang memiliki umur lebih panjang
(sehingga lebih mudah dideteksi).

Yukawa menerima Hadiah Nobel Fisika pada 1949 dan menjadi fisikawan pertama
asal Jepang serta merupakan orang Jepang pertama yang menerima hadiah Nobel.

3. Yoshio Nishina

Fisikawan Jepang ini merupakan salah seorang rekan Niels Bohr, dan rekan
dekat Albert Einstein. Nishina adalah seorang ilmuwan kelas dunia dengan kualitas
kepemimpinan yang sangat baik bahkan untuk menghormati namanya maka sebuah
kawah di bulan diberi nama Nishina.
4. Sin-Itiro Tomonaga
Selain Nobel, Tomonaga banyak memperoleh penghargaan bergengsi lainnya
seperti: The Japan Academy Prize (1948); dan The Lomonosov Medal, USSR
(1964). Perhargaan-penghargaan ini diperolehnya berkat berbagai karyanya dalam
bidang kuantum elektrodinamika, teori meson, fisika nuklir, sinar kosmis dan
banyak topik lainnya yang dipublikasikan dalam berbagai jurnal ilmiah.. Bukunya
Mekanika Kuantum yang dipublikasikan tahun 1949 sangat terkenal dan
diterjemahkan dalam bahasa Inggris tahun 1963.
Tomonaga tidak lupa memperhatikan perkembangan pendidikan dan riset
untuk orang-orang Jepang. Tahun 1956 sampai 1962 ia mengembangkan
Universitas Pendidikan Tokyo, ia juga mendirikan Institute for Nuclear Study, di
Universitas Tokyo, tahun 1955 dan memimpin The Science Council, Jepang, serta
menjadi direktur The Institute for Optical Research, Universitas Pendidikan Tokyo.
Dia juga memegang posisi-posisi penting di berbagai departemen untuk komisi di
bidang sains dan riset dan sebagai pembuat kebijakan.
5. Leo Esaki

Leo Esaki yang juga dikenal sebagai Esaki Leona adalah Fisikawan Jepang-
Amerika Serikat. Bekerja pada peralatan kristal (Dioda Semikonduktor). Ia
menunjukkan bahwa besarnya hambatan listrik terkadang menurun dengan
bertambahnya arus listrik melalui pendekatan mekanika kuantum. Untuk
penemuannya ini, ia menerima penghargaan Nobel Fisika pada tahun 1973 bersama
dengan Ivan Giaever dan Brian David Josephson mengenai fenomena yang dikenal
sebagai terobosan elektron (electron tunneling).

Di dalam dunia elektronika, Esaki sering dikenal dengan hasil penemuannya


berupa Dioda Esaki yang dikemangkan berdasarkan prinsip dasar terobosan elektron
tersebut.

6. Kosiba Masatoshi
Lahir 19 September 1926 di Toyohashi, Prefektur Aichi adalah fisikawan
Jepang yang memenangkan Penghargaan Nobel dalam Fisika pada 2002 bersama
dengan Raymond Davis, Jr dan Riccardo Giacconi.

Masatoshi lulus dari Universitas Tokyo pada 1951 dan melanjutkan riset di
pendidikan sarjananya. Pada 1955, ia menerima Ph.D. dalam fisika dari Universitas
Rochester, New York City.

Dari 1955 sampai 1958, ia mengadakan riset di Jurusan Fisika di Universitas


Chicago sebagai Kolega Riset. Pada 1958 sampai 1963 Dr. Koshiba kembali ke
Universitas Tokyo sebagai Lektor Kepala di Institut Studi Nuklir. Juga, selama masa
ini, dari 1959 sampai 1962, selama meninggalkan Universitas Tokyo, ia adalah
Kolega Riset Senior dengan jabatan kehormatan Lektor Kepala dan Direktur
Pelaksana Laboratorium Fisika Energi Tinggi dan Radiasi Kosmik di Universitas
Chicago. Dr. Koshiba telah memainkan peranan utama dalam eksperimen fisika sinar
kosmik, khususnya Kamiokande, sebuah detektor di Jepang yang dapat dengan tepat
mencatat waktu kedatangan, energi, dan arah neutrino yang masuk, dan Super-
Kamiokande, sebagaimana percobaan dalam fisika energi tinggi menggunakan
penabrak positron-elektron dengan energi tertinggi.

7. Makoto Kobayashi, Toshihide Maskawa, dan Yoichiro Nambu

Tiga ilmuwan peneliti tersebut diberi anugerah nobel atas karya mereka yang
fundamental di bidang fisika partikel. Karya tersebut memperbaiki pemahaman
mengenai materi di alam semesta yaitu penjelasan mengenai anomali dalam konsep
pembentukan materi di alam semesta pada saat dentuman besar 14 milyar tahun lalu.

Yoichiro Nambu diberi penghargaan atas hasil penelitiannya tahun 1960


mengenai mekanisme pembiasan simetri secara spontan. Penemuanya menjadi
landasan bagi model standar fisika yang merupakan sebuah teori yang menjelaskan
keberadaan partikel elementer serta tiga dari empat gaya yang ada di alam semesta.
Kobayashi dan Maskawa melakukan penelitian berdasarkan teori pembiasan
simetri secara spontan hingga dapat menjelaskan keberadaan partikel yang disebut
quarks.

D. Sumbangan Indonesia terhadap Perkembangan Ilmu Fisika


1. Prof. Achmad Baiquni, M.Sc., Ph.D.

Pada tahun 1950, ilmu fisika atom masih menjadi monopoli Amerika Serikat
yang lima tahun sebelumnya menjatuhkan bom atom di Hiroshima. Baru pada tahun
1954, Presiden Eisenhower mengizinkan fisika atom diajarkan secara terbuka di
perguruan tinggi. Baiquni tahun ltu memang sedang memperdalam ilmu fisikanya di
Amerika Serikat. Terbukanya bidang “baru” itu tak dilewatkan begitu saja. Di
universitas inilah, pada 1964, ia meraih Ph.D.-nya. Sekembalinya ke tanah air
Achmad Baiquni kembali mengajar di UGM Yogyakarta.

Beliau juga menulis beberapa buku, tapi yang saya tahu hanya ini
ALQUR’AN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI. Inti dari buku ini adalah
pendapat penulis sebagai seorang Muslim sekaligus seorang Ilmuwan Indonesia,
bahwa Al Qur’an tidak akan berubah sejak diturunkan hingga akhir zaman,
sedangkan sains dapat berubah temuannya dari masa kemasa karena bertambahnya
informasi/data yang diperoleh sebagai akibat makin canggihnya peralatan/teknologi
dan berkembangnya fisika dan matematika. Dan pendapat bahwa mempercayai
kebenaran Al Qur’an adalah sikap yang tidak bisa ditawar. Apabila sains tampak
menemukan suatu yang tidak serasi dengan Al Qur’an, ada dua kemungkinan
penyebabnya: sains belum lengkap datanya dan belum terungkap semua gejala yang
berkaitan sehingga kesimpulannya meleset, atau pemahaman terhadap ayat yang
bersangkutan kurang benar.

2. Prof Tjia May On


Tjia May On merupakan salah satu dari enam ilmuwan Indonesia yang masuk
daftar Wise Index of Leading Scientists and Engineer, pada tahun 2008. Daftar
tersebut dikeluarkan oleh Comstech (Standing Committee on Scientific and
Technological Cooperation), lembaga yang bertujuan meningkatkan promosi serta
kerja sama sains dan teknologi di antara negara – negara anggota Organisasi
Konferensi Islam (OKI).

Pada awal 1960 – an, para sarjana fisika di Indonesia baru mempelajari
partikel kuantum dan kosmologi relativistik. Dua bidang itu yang mengubah
pandangan dunia secara radikal – revolusioner awal abad 20 tentang alam semesta
dan asal – usulnya. Sepuluh tahun kemudian tercatat hanya lima nama yang punya
otoritas bicara tentang kuantum dan relativitas yaitu: Ahmad Baiquni, Muhammad
Barmawi, Tjia May On, Pantur Silaban, Mereka angkatan pertama yang jumlah
penerusnya relatif sedikit dibanding bidang fisika terapan.[P’

3. Pantur Silaban
Alih-alih berkeras mendapatkan kuantum gravitasi, akhirnya Pantur mengikuti saran
Goldberg, mengalihkan topik untuk disertasinya: mengamputasi prinsip Relativitas Umum
dengan menggunakan Grup Poincare untuk menemukan kuantitas fisis yang kekal dalam
radiasi gravitasi. Temuan ini mengukuhkan keberpihakannya kepada Dentuman Besar (Big
Bang) sebagai model pembentukan Alam Semesta ketimbang model-model lain. Pekerjaan
itu selesai pada tahun 1971 dan mengukuhkan Pantur Silaban sebagai Ph.D. dengan disertasi
berjudul Null Tetrad Formulation of the Equations of Motion in General Relativity. Setahun
setelah menyelesaikan disertasinya, Pantur kembali di Bandung pada tahun 1972 dan
mengajar di Jurusan Fisika ITB. Orang pertama Indonesia yang mendapat doktor dalam
Relativitas Umum itu adalah orang Sumatera pertama—tidak sekadar orang Batak pertama—
yang mendapat Ph.D. dalam fisika. Sebuah risetnya setelah disertasi ini dimuat di Journal of
General Relativity and Gravitation
1. Terry Mart
Riset fisika, apalagi fisika dasar, selama ini dianggap tidak memiliki prospek
ekonomis yang baik bagi penelitinya. Karena salah satu alasan itulah, hingga kini hanya
segelintir orang yang tetap menekuni ilmu ”rumit” ini. Di antara mereka yang langka dan
mampu mematahkan anggapan itu adalah Terry Mart, Ilmuwan Fisika Nuklir dan Partikel
tingkat dunia.

Menekuni bidang Fisika Nuklir dan Partikel Teoretis sejak 20 tahun lalu, Terry kini
menjadi orang yang kaya ilmu dan dipandang oleh komunitas ilmuwan fisika di tingkat
dunia. Kekayaannya itu terlihat pada makalahnya yang terbit di jurnal dan prosiding
internasional, jumlahnya mencapai sekitar 100 makalah.

Dari paper internasional, yang dihasilkan rata-rata dua kali setahun, ia mendapat
insentif dari Universitas Indonesia Rp 10 juta per makalah. Belum lagi tawaran dana
penelitian dan penggunaan fasilitas riset dari perguruan tinggi asing.

Bila ditanya apa kiatnya bisa seproduktif itu? Kuncinya adalah kreativitas dan
perhatian sepenuh hati pada ilmu yang ditekuni. ”Bila tiap hari kita memikirkannya, setiap
kali pula muncul ide untuk mengembangkannya,” ujar Terry.

Di ruang kerjanya yang berukuran 4 x 3 meter ada seperangkat komputer yang


bekerja 24 jam, melakukan komputasi ribuan data eksperimen yang kemudian dicocokkan
dengan model yang dikembangkannya. Dengan menggunakan satu komputer, waktu yang
diperlukan untuk memproses data mencapai 3 hingga 11 hari. Karena itu, ia bercita-cita
memiliki 50 komputer yang bekerja paralel untuk mempercepat proses tersebut dan dengan
jumlah data input yang jauh lebih besar.

Prinsip tiada hari tanpa meneliti diterapkan bukan hanya untuk diri sendiri,
melainkan juga mahasiswa dan peneliti lain di kelompok Peminatan Fisika Nuklir & Partikel
UI yang dipimpinnya sejak tahun 1998. ”Dengan begitu dapat tumbuh budaya riset, yaitu
seorang dosen dan mahasiswa merasa malu dan ketinggalan jika tidak ikut melakukan
penelitian. Saat ini di Jurusan Fisika sudah mulai mengarah ke situ,” urainya.

Namun bagi Terry, suasana kampus di Indonesia memang belum kondusif untuk
kegiatan riset karena rendahnya proses kreatif, sikap santai, bahkan cenderung malas yang
melekat di sebagian masyarakat kampus. Inilah yang menyebabkan terjadinya scientific
decomposition atau pembusukan ilmiah.

Karena itu, secara periodik Terry harus ”menyetrum” kembali semangatnya dengan
mengadakan penelitian di luar negeri. Ini dijalaninya selama tiga bulan setiap dua tahun.

4. Jony Setiawan

Sejak mengamati bintang-bintang di jagat raya, beliau telah menemukan lebih dari 10
planet. Lima di antaranya sudah dipublikasikan, sementara yang lain dalam tahap penelitian.
Planet-planet tersebut di antaranya adalah planet yang dinamai hd 47536c, hd 110014b, dan
hd 110014c, akan dipublikasikan tahun depan dalam jurnal astronomi. Namun, dari sekian
banyak temuannya, yang paling berkesan adalah planet tw hydrae b. Pasalnya, itu satu-
satunya planet temuannya yang tidak menggunakan angka-angka seperti yang lain. Planet itu
adalah planet termuda yang beliay temukan. Planet ini juga dalam kontroversi karena masih
banyak yang belum percaya karena pembuktian adanya planet ini kan secara tidak
langsung. Selain itu, penemuan planet ekstrasolarnya (planet di luar sistem tata surya)
dipublikasikan dalam majalah nature pada 4 Januari 2008. Sebelumnya tim astronom dari
mpia yang diketuainya berhasil menemukan sistem extrasolar termuda plus dengan metode
variasi kecepatan radialnya. Temuan bintang muda dan pleanetnya menjadi begitu penting.
Kenapa? Karena dari situ kita bisa tahu awal mula tata surya dan pembentukan planet-planet
yang mengitarinya. Pencarian planet pada bintang muda menjadi penting karena tidak lepas
dari masalah aktivitas bintang, karena bintang di usia yang masih muda permukaannya masih
tidak stabil.

”Bila ingin maju, peneliti ilmu dasar memang harus ’keluar’ dan bersaing dengan peneliti
dunia lainnya. Jangan hanya bermain di tingkat nasional,” ujar salah satu pendiri Grup Fisika
Teoritik di Indonesia pada tahun 2004 ini.
E. PERKEMBANGAN TEORI ATOM PADA TIAP PERIODE
Dari zaman yunani kuno hingga sekarang, model dan teori atom terus
berkembang. Melalui model dan teori atom, kita dapat mengetahui struktur
suatu atom. Perkembangan tersebut tidak dapat dilepaskan dari upaya para
ilmuwan diantaranya Democritus, John Dalton, J.J. Thomson, Rutherford, Niels
Bohr, Schrodinger, de Broglie dan lain sebagainya.
1. Leukippos dan Demokritus (460 – 380 SM)
Leukippos merupakan orang pertama yang mencetuskan tentang
keberadaan atom. Beliau bersama dengan Demokritus muridnya
mengemukakan bahwa materi terbentuk dari partikel yang sudah tidak
terbagi lagi. Yang kemudian mereka namai dengan sebutan atom (Yunani:
atomos = tak terbagi). Namun, Pendapat ini ditolak oleh Aristoteles, Dia
berpendapat bahwa materi bersifat kuntinu (materi dapat dibelah terus-
menerus sampai tidak berhingga). Oleh karena Aristosteles termasuk orang
yang sangat berpengaruh pada masa itu, gagasan tentang atom memudar
dan tidak mengalami perkembangan selama berabad-abad lamanya.
2. Gassendi (1592-1655 M)
Pemikiran tentang keberadaan atom muncul kembali. Sekitar tahun
1592 – 1655 Gasendi mengemukakan bahwa atom merupakan bagian
terkecil suatu zat. Isaac Newton (1642 – 1727), seorang ilmuwan yang
sangat berpengaruh pada masa itu, mengemukakan dukungannya tentang
keberadaan atom.
Konsep atom pertama kali dikemukakan oleh Democritus. Atom
berasal dari kata atomos (dalam bahasa Yunani a = tidak, tomos = dibagi),
jadi atom merupakan partikel yang sudah tidak dapat dibagi lagi. Menurut
Dalton konsep atom Democritus ini tidak bertentangan dengan Hukum
Kekekalan Massa dan Hukum Kekekalan Energi, sehingga Dalton
membuat teori tentang atom yang salah satunya adalah materi tersusun atas
partikel-partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi. Tetapi konsep atom
Dalton belum memuaskan para ilmuwan pada masa itu. Ditemukannya
elektron, proton, neutron, dan radioaktivitas menyebabkan timbulnya teori
baru tentang atom. Mulai dari teori atom Thomson, Rutherford, Bohr, dan
Mekanika Kuantum.

TEORI ATOM DALTON


Berdasarkan pemikiran bahwa konsep atom Democritus sesuai
dengan Hukum Kekekalan Massa (berbunyi: massa zat sebelum dan
sesudah reaksi sama) dan Hukum Perbandingan Tetap (berbunyi:
perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa adalah tetap dan
tertentu), maka John Dalton tahun 1803 merumuskan teori atom sebagai
berikut.
1) Materi tersusun atas partikel-partikel terkecil yang disebut atom.
2) Atom-atom penyusun unsur bersifat identik (sama dan sejenis).
3) Atom suatu unsur tidak dapat diubah menjadi atom unsur lain.
4) Senyawa tersusun atas 2 jenis atom atau lebih dengan perbandingan
tetap dan tertentu.
Pada reaksi kimia terjadi penataulangan atom-atom yang bereaksi.
Reaksi kimia terjadi karena pemisahan atom-atom dalam senyawa untuk
kemudian bergabung kembali membentuk senyawa baru.
Dalam perkembangannya tidak semua teori atom Dalton benar,
karena pada tahun 1897 J.J.Thomson menemukan partikel bermuatan
listrik negatif yang kemudian disebut elektron. Tahun 1886 Eugene
Goldstein menemukan partikel bermuatan listrik positif yang kemudian
disebut proton. Dan tahun 1932 James Chadwick berhasil menemukan
neutron.
Salah satu hipotesis Dalton adalah reaksi kimia dapat terjadi karena penggabungan
atom-atom atau pemisahan gabungan atom. Misalnya, logam natrium bersifat
netral dan reaktif dengan air dan dapat menimbulkan ledakan. Jika logam natrium
direaksikan dengan gas klorin yang bersifat racun dan berbau merangsang, maka
akan dihasilkan NaCl yang tidak reaktif terhadap air, tidak beracun, dan tidak
berbau merangsang seperti logam natrium dan gas klorin. Karena ada banyak hal
yang tidak dapat diterangkan oleh teori atom Dalton, maka para ilmuwan
terdorong untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut tentang rahasia atom.

3. Hipotesa Prout (1785-1855)


Hipotesis Prout adalah upaya yang dilakukan di awal abad kesembilan
belas untuk menjelaskan keberadaan beberapa unsur kimia melalui hipotesis
tentang struktur internal dari atom . Pada 1815 dan 1816 , kimiawan Inggris
William Prout menerbitkan dua artikel di mana ia mencatat bahwa berat atom
yang telah ditetapkan untuk unsur yang dikenal pada saat itu tampaknya menjadi
beberapa dari semua berat atom hidrogen . Akibatnya, hipotesis bahwa atom
hidrogen adalah satu-satunya benar-benar mendasar, dan bahwa atom elemen lain
sebenarnya kelompok dari beberapa atom hidrogen.
Teori Atom Thomson
Setelah tahun 1897 Joseph John Thomson berhasil membuktikan dengan
tabung sinar katode bahwa sinar katode adalah berkas partikel yang bermuatan
negatif (berkas elektron) yang ada pada setiap materi maka tahun 1898
J.J.Thomson membuat suatu teori atom. Menurut Thomson, atom berbentuk bulat
di mana muatan listrik positif yang tersebar merata dalam atom dinetralkan oleh
elektron-elektron yang berada di antara muatan positif. Elektron-elektron dalam
atom diumpamakan seperti butiran kismis dalam roti, maka Teori Atom Thomson
juga sering dikenal Teori Atom Roti Kismis.
Teori Atom Rutherford
Pada tahun 1903 Philipp Lenard melalui percobaannya membuktikan
bahwa teori atom Thomson yang menyatakan bahwa elektron tersebar merata
dalam muatan positif atom adalah tidak benar. Hal ini mendorong Ernest
Rutherford (1911) tertarik melanjutkan eksperimen Lenard. Dengan bantuan
kedua muridnya Hans Geiger dan Ernest Marsden, Rutherford melakukan
percobaan dengan hamburan sinar alfa. Partikel alfa bermuatan positif.
Berdasarkan percobaan tersebut disimpulkan bahwa:
 Sebagian besar ruang dalam atom adalah ruang hampa; partikel alfa diteruskan
(panah a).
 Di dalam atom terdapat suatu bagian yang sangat kecil dan padat yang disebut inti
atom; partikel alfa dipantulkan kembali oleh inti atom (panah b).
 Muatan inti atom dan partikel alfa sejenis yaitu positif; sebagian kecil partikel alfa
dibelokkan (panah b).
Hasil percobaan tersebut menggugurkan teori atom Thomson. Kemudian
Rutherford mengajukan teori atom sebagai berikut: atom tersusun atas inti atom
yang bermuatan positif sebagai pusat massa dan dikelilingi elektron-elektron yang
bermuatan negatif.

F. PERKEMBANGAN TEORI DAN MEKANIKA KUANTUM SETIAP PEIODE


1. Pengertian mekanika kuantum
Pengertian mekanika kuantum menurut wikipedia adalah cabang
dasar fisika yang menggantikan mekanika klasik pada tataran atom dan subatom.
Ilmu ini memberikan kerangka matematika untuk berbagai
cabang fisika dan kimia, termasuk fisika atom, fisika molekular, kimia
komputasi, kimia kuantum, fisika partikel, dan fisika nuklir. Mekanika kuantum
adalah bagian dari teori medan kuantum danfisika kuantum umumnya, yang,
bersama relativitas umum, merupakan salah satu pilar fisika modern. Dasar dari
mekanika kuantum adalah bahwa energi itu tidak kontinyu, tapi diskrit—berupa
'paket' atau 'kuanta'. Konsep ini cukup revolusioner, karena bertentangan dengan
fisika klasik yang berasumsi bahwa energi itu berkesinambungan.

Model / gambar mekanika kuantum


2. Sejarah Awal Munculnya Mekanika Kuantum
Perkembangan dan pemahaman dunia atom mempengaruhi pandangan
emosional, sehingga ilmuan mengalami kesulitan dan kebuntuan dalam
mengimajinasikan dunia atom. Teori-teori yang diciptakan sebelumnya seakan
belum bisa menjawab fakta yang terus terjadi dan mengaami perkembangan.
Keadaan ini dilukiskan oleh pengalaman Heisenberg: “Saya ingat pembicaraan
saya dengan Bohr yang berlangsung selama berjam-jam hingga larut malam dan
mengakhirinya dengan putus asa; dan ketika perbincangan itu berakhir saya
berjalan-jalan sendirian di taman terdekat dan mengulangi pertanyaan pada diri
saya sendiri berkali-kali: Mungkinkah alam itu absurdsebagaimana yang tampak
pada kita dalam eksperimen-eksperimen atom ini?” (Fritjof Capra, 2000:86).
Kondisi psikologis Heisenberg merupakan salah satu pemicu perkembangan
revolusioner dunia atom. Benda atau materi yang diciptakan berkeinginan untuk
sesuai dengan fungsi dan kedudukannya dalam suatu fenomena. Absurd yang
dimaksud adalah absurditas subatom yang dipandang sebagai benda atau materi
sudah tidak memadai lagi. Subatom merupakan kesinambungan pembentuk
jaringan dinamis yang terpola, sehingga subatom bukan banda atau materi. Sub-
subatom merupakan jaring-jaring pembentuk dasar materi, bukan sebagai blok-
blok dasar pembentuk materi.
Mekanika kuantum merupakan paradigma sains revolusioner pada awal abad
20. Lahirnya mekanika kuantum tidak terlepas dari teori-teori yang sudah
diciptakan sebelumnya, utamanya teori atom. Mekanika kuantum merupakan
bentuk perkembangan teori atom yang berperan untuk merevisi teori-teori yang
sudah ada sebelumnya sesuai dengan perkembangan fenomena yang terjadi,
terutama dunia mikroskosmik. Menurut Gary Zukaf (2003:22) Mekanika adalah
kajian ilmu tentang gerak, sedangkan kuantum merupakan kuantitas ukuran
sesuatu dengan besar tertentu. Mekanika kuantum adalah kajian ilmu tentang
fenomena gerak kuantum. Secara sederhana mekanika kuantum menyatakan
bahwa partikel pada tingkat subatomik tidak sesuai dengan hukum fisika klasik.
Entitas elektron dapat berwujud materi atau energi yang bergantung pada cara
pengukurannya.
3. Perkembangan Mekanika Kuantum
a. Fisika Kuantum
Pembahasan tentang produksi cahaya dan cara pengkajiannya di dalam
tahun 1900 merupakan babak baru yang menandai lahirnya fisika kuantum.
Sumber-sumber cahaya seperti benda benda padat yang dipanaskan dan gas-
gas yang dihasilkan oleh sebuah lecutan listrik merupakan awal dari penelitian
tentang bagaimana kuatnya radiasi pada berbagai panjang gelombang. Joseph
Stefan dan Ludwig Boltzman telah melakukan pengukuran laju energi kalor
radiasi yang dipancarkan oleh suatu benda, kemudian dikenal dengan Hukum
Stefan-Boltzman.Selanjutnya Wilhelm Wien seorang fisikawan Jerman
menemukan suatu hubungan yang empiris sederhana antara panjang
gelombang yang dipancarkan untuk intensitas maksimum (λm) dengan suhu
mutlak (T) sebuah benda yang dikenal sebagai Hukum Pergeseran
Wien. Berikut ini terdapat dua teori klasik yang mencoba menjelaskan
spektrum radiasi benda hitam yaitu teori Wien dan teori Rayleigh Jeans :
Teori Wien menyatakan hubungan antara intensitas radiasi dengan
panjang gelombang menggunakan analogi antara radiasi dalam ruangan dan
distribusi kelajuan molekul gas. Ternyata persamaan tersebut hanya mampu
menjelaskan radiasi benda hitam untuk λ pendek, tetapi gagal untuk λ
panjang.
Teori Rayleigh-Jeans menyatakan hubungan antara intensitas dan panjang
gelombang radiasi dengan menggunakan penurunan dari teori klasik murni.
Ternyata persamaan tersebut berhasil menjelaskan radiasi benda hitam
untuk λ yang panjang, tetapi gagal untuk λ yang pendek
Pada tahun 1900, fisikawan berkebangsaan Jerman Max Planck (1858-
1947), memutuskan untuk mempelajari radiasi benda hitam. Beliau berusaha
untuk mendapatkan persamaan matematika yang menyangkut bentuk dan
posisi kurva pada grafik distribusi spektrum. Planck menganggap bahwa
permukaan benda hitam memancarkan radiasi secara terus-menerus, sesuai
dengan hukum-hukum fisika yang diakui pada saat itu. Hukum-hukum itu
diturunkan dari hukum dasar mekanika yang dikembangkan oleh Sir Isaac
Newton. Namun dengan asumsi tersebut ternyata Planck gagal untuk
mendapatkan persamaan matematika yang dicarinya. Kegagalan ini telah
mendorong Planck untuk berpendapat bahwa hukum mekanika yang
berkenaan dengan kerja suatu atom sedikit banyak berbeda dengan Hukum
Newton.
Max Planck mulai berasumsi baru, bahwa permukaan benda hitam
tidak menyerap atau memancarkan energi secara kontinu, melainkan berjalan
sedikit demi sedikit dan secara bertahap. Menurut Planck, benda hitam
menyerap energi dalam berkas-berkas kecil dan memancarkan energi yang
diserapnya dalam berkas-berkas kecil pula. Berkas-berkas kecil itu
selanjutnya disebut kuantum. Teori kuantum ini bias diibaratkan dengan naik
atau turun menggunakan tangga. Hanya pada posisi-posisi tertentu, yaitu pada
posisi anak tangga kita dapat menginjakkan kaki, dan tidak mungkin
menginjakkan kaki di antara anak-anak tangga itu. Dengan hipotesis yang
revolusioner ini, Planck berhasil menemukan suatu persamaan matematika
untuk radiasi benda hitam yang benar-benar sesuai dengan data percobaan
yang diperolehnya. Persamaan tersebut selanjutnya disebutHukum Radiasi
Benda Hitam Planck yang menyatakan bahwa intensitas cahaya yang
dipancarkan dari suatu benda hitam berbeda-beda sesuai dengan panjang
gelombang cahaya. Planck mendapatkan suatu persamaan :
E = hf
Keterangan:
E adalah energi (Joule)
h adalah tetapan Planck, h = 6.63× (Js)
f adalah frekuensi dari cahaya (Hz)
Hipotesis Planck berlawanan dengan teori klasik tentang gelombang
elektromagnetik yang merupakan titik awal dari lahirnya teori kuantum
sebagai penanda terjadinya revolusi dalam bidang fisika. Terobosan Planck
merupakan tindakan yang sangat berani karena bertentangan dengan hukum
fisika yang telah mapan dan sangat dihormati. Ilmu fisika mampu
menyuguhkan pengertian yang mendalam tentang alam benda dan materi
melalui teori ini. Planck menerbitkan karyanya pada majalah yang sangat
terkenal. Namun untuk beberapa saat, karya Planck ini tidak mendapatkan
perhatian dari masyarakat ilmiah saat itu. Pada mulanya, Planck sendiri dan
fisikawan lainnya menganggap bahwa hipotesis tersebut tidak lain dari fiksi
matematika yang cocok. Namun setelah berjalan beberapa tahun, anggapan
tersebut berubah hingga hipotesis Planck tentang kuantum dapat digunakan
untuk menerangkan berbagai fenomena fisika.
b. Pengakuan terhadap Teori Kuantum
Teori kuantum sangat penting dalam ilmu pengetahuan karena pada
prinsipnya teori ini dapat digunakan untuk meramalkan sifat-sifat kimia dan
fisika suatu zat. Pengakuan terhadap hasil karya Planck datang perlahan-lahan
karena pendekatan yang ditempuh merupakan cara berfikir yang sama sekali
baru. Albert Einstein menggunakan konsep kuantum untuk menjelaskan efek
fotolistrik yang diamati. Efek fotolistrik merupakan fenomena fisika berupa
pancaran elektron dari permukaan benda apabila cahaya dengan energi
tertentu menimpa permukaan benda itu. Semua logam dapat menunjukkan
fenomena ini. Penjelasan Einstein mengenai efek fotolistrik itu terbilang
sangat radikal, sehingga untuk beberapa waktu tidak diterima secara umum.
Einstein melakukan eksperimen dengan menembakkan cahaya pada
permukaan logam Natrium (Sodium) dan mengamati partikel-partikel atau
elektron-elektron pada permukaan logam terhambur dengan kecepatan
tertentu.
Elektron-elektron yang terhambur memiliki energi kinetik sebesar ½
mv2, dimana m adalah masa elektron dan v adalah kecepatan elektron yang
terhambur. Peristiwa pergerakan elektron dengan kecepatan tertentu
merupakan sifat dari partikel, sehingga dikatakan bahwa gelombang cahaya
dapat berperilaku seperti partikel. Namun hanya cahaya dengan frekuensi atau
energi tertentu yang mampu menghamburkan elektron-elektron pada
permukaan logam Natrium, yaitu energi foton harus sama dengan energi yang
diperlukan untuk memindahkan elektron (fungsi kerja logam) ditambah
dengan energi kinetik dari elektron yang terhambur. Dengan demikian,
penerapan teori kuantum untuk menjelaskan efek fotolistrik telah mendorong
ke arah perhatian yang luar biasa terhadap teori kuantum dari Planck yang
sebelumnya diabaikan.
c. Eksperimen Davison-Germer
Sebelum eksperimen Davison-Germer, pada tahun 1924 Louis-Victor
de Broglie merumuskan secara empiris bahwa semua partikel atau materi,
tidak hanya cahaya, memilki sifat alami seperti gelombang. Gelombang dalam
mekanika klasik memiliki sifat-sifat seperti interferensi, difraksi dan
polarisasi. Pada tahun 1927, hipotesa de Broglie ini dikonfirmasi oleh dua
eksperimen yang dilakukan secara terpisah oleh George Paget Thomson (anak
dari J.J. Thomson, penemu elektron, peraih Nobel Fisika tahun 1906) yang
melakukan eksperimen dengan melewatkan berkas elektron ke dalam film
tipis logam dan mengamati pola difraksi (sifat gelombang) dari elektron yang
terhambur dari permukaan logam. Atas jasanya G.P. Thomson dianugerahi
Nobel Fisika pada tahun 1934. Sedangkan di tempat terpisah C.J. Davisson
dan L.H. Germer (Bell Labs) menembakkan elektron-elektron dengan
kecepatan rendah ke dalam kristal Nikel dan mengukur intensitas elektron-
elektron yang terhambur dari permukaan kristal Nikel pada sudut hamburan
yang berbeda. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa elektron-elektron yang
terhambur memiliki pola difraksi seperti yang diperkirakan oleh Bragg dalam
difraksi sinar-X dari kristal Nikel. De Broglie dianugerahi Hadiah Nobel
Fisika pada tahun 1929 dan Davison dianugerahi Nobel Fisika pada tahun
1934 atas penemuan difraksi elektron atas jasa merumuskan hipotesanya.
4. Tokoh-Tokoh Pelopor Mekanika Kuantum
a. Max Planck
b. Albert Einstein
c. Niels Bohr
d. Louis de Broglie
e. Werner Karl Heisenberg
f. Paul Dirac
G. Periode Perkembangan Optika

a. Perkembangan Optik Periode I (Zaman Prasejarah (SM) s.d. 1500 M)

Pada zaman prasejarah ternyata optik telah dikenal, buktinya adalah


ditemukannya sebuah kanta optik yang berumur sekitar 2.200 tahun yang lalu
di Baghdad, Irak. Kanta purba yang berukuran kira-kira satu ibu jari tersebut
ditemukan dengan sedikit retak di bagian kacanya. Penemuan ini
menunjukkan bahwa sejak zaman purbakala orang-orang telah mengetahui
cara membuat kanta dan mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari. Optik
dipelajari secara ilmiah di periode I ini dimulai pada tahun 300 SM. Pada
zaman prasejarah dikenal dengan zaman yang hanya mengemukakan teori-
teori para ahli saja tanpa dilakukan pembuktian dengan eksperimen sehingga
ada beberapa teori tentang optik yang bermunculan, misalnya Teori Tactile
dan Teori Emisi.

Pada abad ke-10 M, muncul teori yang menentang Teori Tactile yaitu
Teori Emisi. Teori Emisi ini dikatakan merubah drastis cara pandang terhadap
konsep cahaya. Pada Teori Emisi dikatakan bahwa kita dapat melihat benda
bukan karena mata kita yang memancarkan cahaya ke benda tersebut (Teori
Tactile), tetapi karena terdapat cahaya yang dipantulkan oleh beda yang kita
lihat menuju mata kita. Teori ini pertama kali dicetuskan oleh Ibnu Al-
Haitsam (965M – 1040 M) seorang Ilmuwan muslim yang sangat populer dan
dikenal juga sebagai ‘Bapak optik dunia’. Akhirnya, teori emisi ini benar-
benar menggugurkan Teori Tactile dan dipercaya kebenarannya sampai
sekarang.

Kemudian pada abad ke-13, pembiasan cahaya mulai disadari. Hal ini
terbukti dengan adanya tulisan di buku yang berjudul “Perspectiva” karya
Bacon yaitu bila tulisan sebuah buku, atau suatu benda kecil dilihat melalui
bagian lengkung sebuah kaca atau kristal akan nampak lebih jelas dan lebih
besar.

Pada akhir abad ke 15 atau sekitar awal abad ke 16 seorang ilmuwan


Italia yaitu Leonardo Da Vinci mengemukakan tentang optik fisiologis mata
manusia yang mengakibatkan penemuan di bidang medis di masa depan mulai
terbuka jalannya.

b. Perkembangan Optik Periode II (1550 M – 1800 M)

Berbeda dengan Periode I, di Periode II ini sudah banyak dilakukan


eksperimen untuk mendukung kebenaran dari teori-teori yang telah
dikemukakan. Penemuan-penemuan di Periode II ini dimulai ketika orang-
orang mulai gemar mengamati pelangi, hingga akhirnya diketahui bahwa
pelangi disebabkan oleh pembiasan cahaya oleh air. selain itu, di abad ke-16
ini juga sudah mulai dibuat mikroskop yang menggunakan lensa gabungan
yaitu lensa objektif dan lensa okuler oleh Antony van Leuwenhoek (1632-
1723) dari Belanda.

Satu abad berselang dengan tempat yang sama yaitu di Belanda,


tepatnya pada abad ke-17 atau sekitar tahun 1608 M untuk pertama kalinya
seseorang mengklaim bahwa dia adalah orang yang pertama menemukan
teleskop. Orang tersebut adalah Hans Lippershey. Teleskop yang ditemukan
Hans Lippershey ini hanya bisa memperbesar tiga kali lipat ukuraan semula.
Awalnya Lippershey ini memegang sebuah lensa di depan lensa lain dan
meletakkannya di sebuah tabung kayu dan teleskop Hns Lippershey pun
tercipta. Namun, satu tahun kemudian Galileo Galilei yaitu tahun 1609 M,
Galileo mendengar bahwa seseorang telah menemukan teleskop di Belanda.
Namun, berita itu masih samar-samar di telinganya. Akhirnya, berkat
kecerdasannya, ia mampu mempelajarai perangkat teleskop Lippershey dan
berhasil membuat teleskopnya sendiri yang lebih canggih pada masa itu
karena dapat melakukan perbesaran hingga 20 kali lipat. Teropong yang
ditemukan Galileo ini sekarang disebut teleskop panggung. Baik Lippershey
maupun Galileo sama-sama mengkombinasikan lensa cekung dan lensa
cembung.

Kemudian pada tahun 1611, Keppler menyempurnakan desain


teleskop Galileo yaitu dengan menggunakan dua buah lensa cembung
sehingga gambar yang dihasilkan terbalik. Desain Keppler ini masih menjadi
desain utama refraktor masa kini hanya saja mungkin ada perbaikan dalam
lensa dan kaca.

c. Perkembangan Optik Periode III (Periode singkat, 1800 M s.d. 1890 M)

Periode III ini merupakan periode tersingkat dalam sejarah


perkembangan optik. Periode III dimulai ketika ketika sekitar tahun 1801,
Thomas Young dan Agustin Fresnell membuktikan bahwa cahaya dapat
melentur (difraksi) dan dapat mengalami interferensi ketika dilewatkan pada
dua celah sempit. Ternyata peristiwa ini tidak dapat diterangkan oleh teori
emisi Newton. Selain tidak dapat menjelaskan peristiwa difraksi dan
interferensi, teori emisi Newton pun tidak dapat menjelaskan bahwa
kecepatan cahaya di dalam air lebih kecil dibandingkan kecepatan cahaya di
udara. Sehingga anggapan bahwa cahaya merupakan gelombang semakin
kuat.

Selanjutnya Maxwell (1831-1874) mengemukakan pendapatnya


bahwa cahaya dibangkitkan oleh gejala kelistrikkan dan kemagnetan
sehingga tergolong gelombang elektomagnetik. Sesuatu yang yang berbeda
dengan gelombang bunyi yang tergolong gelombang mekanik. Gelombang
elekromagnetik dapat merambat dengan atau tanpa medium dan kecepatan
rambatnyapun amat tinggi bila dibandingkan dengan gelombang bunyi.
Gelombang elekromagnetik merambat dengan kecepatan 300.000 km/s,
kecepatan ini hampir sama dengan kecepatan gelombang cahaya. Sehingga
dapat dikatakan bahwa cahaya merupakan gelombang elektromagnetik.

Dua prediksi Maxwell diuji secara terpisah oleh Heinrich Rudolf Hertz
( 1857-1894 ) dan Hendrik Antoon Lorentz ( 1853-1928 ). Maxwell
meramalkan bahwa gangguan di dalam medan magnetik dan listrik harus
merambat secepat cahaya. Tapi gelombang elektromagnetik seperti itu belum
pernah teramati.

d. Perkembangan Optik Periode IV (1887 M s.d. 1925)

Optika modern ditandai dengan perkembagan ilmu dan rekayasa optik


yang menjadi sangat populer pada abad 20. Bidang optik ini meliputi
elektromagnetik atau sifat kuantum cahaya. Pada era optika modern ditandai
dengan penemuan besar yaitu mengenai efek foto listrik dan serat optik.

a) Efek Fotolistrik

Efek fotolistrik berawal dari penemuan Heinrich Rudolf Hertz pada


tahun 1887. Efek fotolistrik adalah peristiwa terlepasnya elektron yang
dimiliki atom-atom logam akibat disinari oleh cahaya yang memiliki
frekuensi lebih besar daripada frekuensi ambang logam tersebut. Peralatan
eksperimen Hertz pada waktu terdiri dari dua buah plat logam yang terhubung
dengan sumber tegangan dan terletak dalam ruang.

Sebuah logam ketika disinari akan melepaskan elektron, yang akan


menghasilkan arus listrik jika disambung ke rangkaian tertutup. Jika cahaya
adalah gelombang seperti yang telah diprediksikan oleh Fisika klasik, maka
seharusnya semakin tinggi intensitas cahaya yang diberikan maka semakin
besar arus yang terdeteksi. Namun hasil eksperimen menunjukkan bahwa
walaupun intensitas cahaya yang diberikan maksimum, elektron tidak muncul
juga dari plat logam.

Tetapi ketika diberikan cahaya dengan panjang gelombang yang lebih


pendek (frekuensi lebih tinggi, ke arah warna ungu dari spektrum cahaya) dari
sebelumnya, tiba-tiba elektron lepas dari plat logam sehingga terdeteksi arus
listrik, padahal intensitas yang diberikan lebih kecil dari intensitas
sebelumnya. Berarti, energi yang dibutuhkan oleh plat logam untuk
melepaskan elektronnya tergantung pada panjang gelombang. Hal inilah yang
membuat banyak ilmuwan pada saat itu menjadi kebingungan.

Misteri ini akhirnya dijawab oleh Albert Einstein, yang menyatakan


bahwa cahaya terkuantisasi dalam gumpalan partikel cahaya yang disebut
foton. Energi yang dibawa oleh foton sebanding dengan frekuensi cahaya dan
konstanta Planck. Dibutuhkan sebuah foton dengan energi yang lebih tinggi
dari energi ikatan elektron untuk melepaskan elektron keluar dari plat logam.
Ketika frekuensi cahaya yang diberikan masih rendah, maka walaupun
intensitas cahaya yang diberikan maksimum, foton tidak memiliki cukup
energi untuk melepaskan electron dari ikatannya. Tapi ketika frekuensi cahaya
yang diberikan lebih tinggi, maka walaupun terdapat hanya satu foton saja
(intensitas rendah) dengan energi yang cukup, foton tersebut mampu untuk
melepaskan satu elektron dari ikatannya. Intensitas cahaya dinaikkan berarti
akan semakin banyak jumlah foton yang dilepaskan, akibatnya semakin
banyak elektron yang akan lepas.
b) Serat Optik

Serat optik adalah sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik
yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan
untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain.
Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah laser atau LED. Kabel ini
berdiameter lebih kurang 120 mikrometer. Cahaya yang ada di dalam serat
optik tidak keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks
bias dari udara, karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit.
Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus
digunakan sebagai saluran komunikasi.

Periode Perkembangan Listrik Magnet

a. Perkembangan listrik magnet periode I (zaman purbakala sd 1500-an)

Pada 600 SM, seorang ahli filsafat yunani yang bernama Thales dari
militus menjelaskan bahwa batu amber tersebut mempunyai kekuatan.
Sementara itu, ahli filsafat lainnya, Theophratus mengemukakan bahwa ada
benda lain yang juga mempunyai kekuatan seperti batu amber.
Setelah era Theophratus, hampir tidak ada orang yang memberikan
penjelasan lebih detail tentang kemampuan batu amber tersebut dalam menarik
benda.- benda kecil. Sampai akhirnya pada 1600 M, seorang dokter dari inggris,
Willian gilbert dalam bukunya mengemukakan bahwa selain batu amber masih
banyak lagi benda-benda yang dapat di beri muatan dengan cara di gosok. Oleh
Gilbert benda-benda tersebut di beri nama “ electrica” .
Kata electrica ini diambil dari bahasa yunani “electron” yang artinya
amber. Setelah itu, baru pada 1646, seorang penulis dan dokter dari inggris,
Thomas Brown menggunakan istilah electricity yang di terjemahkan listrik
dalam bahasa Indonesia. Setelah era Thomas Brown, dunia kelistrikan
berkembang pesat. Berbagai penemuan penting mulai bermunculan.

b. Perkembangan listrik magnet periode II (sekitar 1550-1800 M)

Sekitar tahun 1672 ,Ahli fisika jerman yang Bernama Otto Von
Guericke menemukan Bahwa listrik dapat mengalir melalui suatu zat.saat itu
,zat yang iya gunakan adalah sejenis benang linen.selain itu ,Guericke juga
menemukan mesin pertama yang dapat menghasilkan muatan-muatan listrik

H. Periode Perkembangan Listrik Magnet


a. Perkembangan listrik magnet periode I (zaman purbakala sd 1500-an)

Pada 600 SM, seorang ahli filsafat yunani yang bernama Thales dari
militus menjelaskan bahwa batu amber tersebut mempunyai kekuatan.
Sementara itu, ahli filsafat lainnya, Theophratus mengemukakan bahwa ada
benda lain yang juga mempunyai kekuatan seperti batu amber.
Setelah era Theophratus, hampir tidak ada orang yang memberikan
penjelasan lebih detail tentang kemampuan batu amber tersebut dalam menarik
benda.- benda kecil. Sampai akhirnya pada 1600 M, seorang dokter dari inggris,
Willian gilbert dalam bukunya mengemukakan bahwa selain batu amber masih
banyak lagi benda-benda yang dapat di beri muatan dengan cara di gosok. Oleh
Gilbert benda-benda tersebut di beri nama “ electrica” .
Kata electrica ini diambil dari bahasa yunani “electron” yang artinya
amber. Setelah itu, baru pada 1646, seorang penulis dan dokter dari inggris,
Thomas Brown menggunakan istilah electricity yang di terjemahkan listrik
dalam bahasa Indonesia. Setelah era Thomas Brown, dunia kelistrikan
berkembang pesat. Berbagai penemuan penting mulai bermunculan.
b. Perkembangan listrik magnet periode II (sekitar 1550-1800 M)

Sekitar tahun 1672 ,Ahli fisika jerman yang Bernama Otto Von
Guericke menemukan Bahwa listrik dapat mengalir melalui suatu zat.saat itu
,zat yang iya gunakan adalah sejenis benang linen.selain itu ,Guericke juga
menemukan mesin pertama yang dapat menghasilkan muatan-muatan listrik.

c. Perkembangan listrik magnet periode IV ( 1887 - 1925 M)


Prediksi Maxwell diuji secara terpisah oleh Heinrich Rudolf Hertz (
1857-1894 ) dan Hendrik Antoon Lorentz ( 1853-1928 ). Maxwell meramalkan
bahwa gangguan di dalam medan magnetik dan listrik harus merambat secepat
cahaya. Tapi gelombang elektromagnetik seperti itu belum pernah teramati.
Pada tahun 1887, Heartz menguji prediksi itu sampai dengan
memercikkan bunga api listrik di antara dua kutub. Ia mengamati bahwa di
antara dua kutub di tempat lain di dalam laboratoriumnya terjadi juga percikan
bunga api yang sama.Tak pelak lagi, pengaruh bunga api yang petama harus
dibawa sebagai gelombang melalui udara sehingga menimbulkan bunga api
yang kedua. Ia membuktikan secara experimental bahwa gelombang mirip
seperti gelombang cahaya, karena menunjukkan gejala pemantulan, pembiasan,
difraksi, dan polarisasi. Berkat penemuan ini, Hertz membawa kita menuju
jaman telekomunikasi.
Maxwell, bersama-sama Thompson, bersikeras menghubungkan medan
elektromagnetik dengan getaran dalam fluida yang bersifat mekanis. Para
ilmuan sesudah maxwell telah melepaskan hubungan itu samasekali. Dalam
disertasi 1892, Lorentz membabat tuntas kaitan antara medan dan fluida dengan
merumuskan kembali persamaan maxwell. Lorentz telah sampai pada
pengertian yang melampaui percobaan Michelson-Morley, yang
memperlihatkan bahwa eter mungkin tidak ada.
A. Perkembangan mekanika
Mekanika merupakan cabang ilmu fisika tertua yang berhubungan dengan
materi (benda), yaitu ilmu yang mempelajari gerak benda diam (statistika)
maupun benda yang bergerak (kinematika dan dinamika). Dalam
perkembangannya mekanika dibagi menjadi dua,yaitu mekanika klasik dan
mekanika modern.
1. Perkembangan mekanika klasik
Perkembangan mekanika klasik didasarkan pada perkembangan sejarah fisika,
yaitu :
1) Periode I ( Pra Sains ... sampai dengan 1550 M )
1) Aristoteles ( 384-332 SM )

Aristoteles dilahirkan di kota Stagira, Macedonia, 384 SM.


Ayahnya seorang ahli fisika kenamaan. Pada umur tujuh belas tahun
Aristoteles pergi ke Athena belajar di Akademi Plato. Dia menetap di
sana selama dua puluh tahun hingga tak lama Plato meninggal dunia.
Dari ayahnya, Aristoteles mungkin memperoleh dorongan minat di
bidang biologi dan "pengetahuan praktis".
Aristoteles merupakan orang pertama pada periode ini yang
mengemukakan cabang mekanika yang berurusan dengan hubungan
timbal balik antara gerak dan gaya yaitu bidang dinamika. Ia
mengemukakan suatu argumen tentang sifat bawaan dari berbagai
benda yang memberikan alasan untuk berbagai sifat tersebut dalam
daya intrinsik khusus dari benda itu sendiri.
2) Archimedes (287-212 SM)

Archimedes ilmuwan Yunani abad ke-3 SM. Archimedes adalah


seorang arsitokrat. Archimedes adalah anak astronom Pheidias yang
lahir di Syracuse,koloni Yunani yang sekarang dikenal dengan nama
Sisilia. Membicarakan Archimedes tidaklah lengkap tanpa kisah
insiden penemuannya saat dia mandi. Saat itu dia menemukan bahwa
hilangnya berat tubuh sama dengan air yang dipindahkan.

Cabang lain mekanika adalah Statistika. Statistika meruakan studi


benda-benda diam karena kombinasi berbagai gaya. Perintis bidang
ini adalah Archimedes. Archimedes juga merupakan pendiri ilmu
hidrostatistika, yaitu studi tentang keseimbangan gaya-gaya yang
mereka kenakan pada benda-benda tegar. Dalam bukunya yag
berjudul “benda-benda merapung”, ia menyatakan suatu prinsip
terkenal yaitu “benda-benda yang lebih berat dari cairan bila
ditempatkan dalam cairan akan turun ke dasar cairan tersebut. Bila
benda tersebut ditimbang beratnya dalam cairan tersebut akan lebih
ringan dari berat yang sebenarnya, seberat zat cair yang
dipisahkannya.”
Sumbangsih lain dari Archimedes yaitu prinsip-prinsip fisika
dan matematika diaplikasikan Archimedes seperti pompa ulir, untuk
mengangkat air dari tempat yang lebih rendah maupun untuk tujuan
perang. Memang tidak dapat dihindari bahwa suatu penemuan
biasanya akan dipicu oleh suatu kebutuhan mendesak. Cermin
pembakar, derek (crane) untuk melontarkan panah dan batu atau
menenggelamkan kapal adalah penguasaan fisika Archimedes yang
dapat dikatakan luar biasa pada zamannya. Kontribusi penghitungan
 (pi) dari Archimedes dapat disebut sebagai awal bagi para pengikut
untuk meniru metode yang dipakai untuk menghitung luas lingkaran.
Terus memperbanyak jumlah segi enam untuk menghitung besaran 
(pi) mengilhami para matematikawan berikutnya bahwa adanya suatu
ketidakhinggaan seperti paradoks Zeno, dimana hal ini mendorong
penemuan kalkulus. Archimedes adalah seorang yang mendasarkan
penemuannya dengan eksperimen sehingga ia dijuluki Bapak IPA
Eksperimental.

3) Eratoshenes (273 – 192 SM)

Eratoshenes melakukan penghitungan diameter bumi pada


tahun 230 SM. Dia menengarai bahwa kota Syene di Mesir terletak di
equator, dimana matahari bersinar vertikal tepat di atas sumur pada
hari pertama musim panas. Eratoshenes mengamati fenomena ini
tidak dari rumahnya, dia menyimpulkan bahwa matahari tidak akan
pernah mencapai zenith di atas rumahnya di Alexandria yang
berjarak 7° dari Syene. Jarak Alexandria dan Syene adalah 7/360 atau
1/50 dari lingkaran bumi yang dianggap lingkaran penuh adalah
360°. Jarak antara Syene sampai Alexandria +/- 5000 stade. Dengan
dasar itu dibut prakiraan bahwa diameter bumi berkisar: 50x5000
stade = 25.000stade = 42.000Km.
Pengukuran tentang diameter bumi diketahui adalah 40.000
km. Ternyata, astronomer jaman kuno juga tidak kalah cerdasnya,
dengan deviasi kurang dari 5%.

2) Periode II ( Awal Sains 1550-1800 M )


1) Galileo ( 1564 M - 1642 M)

Ilmuwan Itali besar ini mungkin lebih bertanggung jawab


terhadap perkembangan metode ilmiah dari siapa pun juga.
Aristoteles mengajarkan, benda yang lebih berat jatuh lebih
cepat ketimbang benda yang lebih ringan, dan bergenerasi-
generasi kaum cerdik pandai menelan pendapat filosof Yunani
yang besar pengaruh ini. Tetapi, Galileo memutuskan mencoba
dulu benar-tidaknya, dan lewat serentetan eksperimen dia
berkesimpulan bahwa Aristoteles keliru.
2) Decrates ( 1596 M – 1661 M)
Rene Descartes lahir di desa La Have tahun 1596, filosof ,
ilmuwan, matematikus perancis, yang tersohor abad 17.waktu
muda dia sekolah Yesuit,College La Fleche.Begitu umur 20 tahun
dia mendapat gelar ahli hukum dari Universitas Poitiers walau
tidak pernah mempraktekan ilmunya sama sekali. Meskipun
Decrates memperoleh pendidikan baik , tetapi dia yakin betul tak
ada ilmu apapun yang bisa dipercaya tanpa matematik.
Karena itu,bukannya dia meneruskan pendidikan formalnya
melainkan mengambil keputusan berkelana keliling Eropa dan
melihat dunia dengan mata kepala sendiri. Hukum gerak
Decrates terdiri atas dua bagian, dan memprediksi hasil dari
benturan antar dua massa:

1. Bila dua benda memiliki massa dan kecepatan yang sama


sebelum terjadinya benturan,maka keduanya akan terpantul
karena tumbukan, dan akan mendapatkan kecepatan yang
sama dengan sebelumnya.
2. Bila dua benda memiliki massa yang sama, maka karena
tumbukan tersebut,benda yang memiliki massa yang lebih
kecil akan terpantul dan menghasilkan kecepatan yang sama
dengan yang memiliki massa lebih besar. Sementara,
kecepatan dari benda yang bermassa lebih besar tidak akan
berubah.

Decrates telah memunculkan hukum ini berdasarkan pada


perhitungan simetris dan suatu gagasan bahwa sesuatu harus
ditinjau dari proses tumbukan. Sayangnya, gagasan Decrates
memiliki kekurangan yang sama dengan gagasan Aristoteles yaitu
masalah diskontinuitas.

3) Torricelli (1608 M – 1647 M)

Evangelista Torricelli ( 1608 M – 1647 M),fisikawan Itali


kelahiran Faenza dan belajar di Sapienza College Roma. Ia
menjadi sekretaris Galileo selama 3 bulan sampai Galileo wafat
pada tahun 1641. Tahun 1642 ia menjadi profesor matematika di
Florence. Pada tahun 1643 ia menetapkan tentang tekanan
atmosfer dan menemukan alat untuk mengukurnya, yaitu
barometer.

4) Otto von Guericke ( 1602 M – 1686 M)


Otto von Guericke (30 November 1602- 21 Mei
1686) adalah seorang ilmuwan Jerman, pencipta, dan politikus.
Prestasi ilmiah utama nya menjadi penetapan dari ilmu fisika
ruang hampa.Pada 1650 Guericke menemukan pompa
udara. Guericke menerapkan barometer ke ramalan cuaca untuk
meteorologi. Kemudiannya bidang kajianya dipusatkan pada
listrik, tetapi sangat sedikit hasil nya. Ia menemukan generator
elektrostatik yang pertama, “ Elektrisiermaschine”.

5) Blaise Pascal ( 1623 M -1662 M )

Blaise Pascal (19 Juni 1623- 19Agustus 1662) adalah


ilmuwan Perancis Ahli matematik, ahli ilmu fisika, dan ahli
filsafat religius. Dalam bidang fisika, khususnya mekanika, dia
melakukan percobaan dengan cara mengukur beda tinggi
barometer di dasar dan di puncak gunung.
Dari keterangan-keterangannya itu nantinnya dia
mengemukakan prinsip hidrostatik yang kita kenal dengan Hukum
Pascal, yaitu “Jika suatu zat cair dikenakan tekanan, maka tekanan
itu akan merambat ke segala arah sama besar dengan tidak
bertambah atau berkurang kekuatannya”.

6) Isaac Newton ( 1642 M – 1727 M )


Isaac Newton (1642-1727), lahir di Woolsthrope, Inggris.
Dia lahir di tahun kematian Galileo. Penemuan-penemuan
Newton yang terpenting adalah di bidang mekanika, pengetahuan
sekitar bergeraknya sesuatu benda didasarkan pada tiga hukum
fundamental. Hukum pertamanya adalah hukum inersia Galileo,
Galileo merupakan penemu pertama hukum yang melukiskan
gerak sesuatu obyek apabila tidak dipengaruhi oleh kekuatan luar.
Tentu saja pada dasarnya semua obyek dipengaruhi oleh
kekuatan luar dan persoalan yang paling penting dalam ihwal
mekanik adalah bagaimana obyek bergerak dalam keadaan itu.
Masalah ini dipecahkan oleh Newton dalam hukum geraknya yang
kedua dan termasyhur dan dapat dianggap sebagai hukum fisika
klasik yang paling utama. Hukum kedua (secara matematik
dijabarkan dengan persamaan F = m.a atau a = F/m) menetapkan
bahwa percepatan obyek adalah sama dengan gaya netto dibagi
massa benda.
3) Periode III ( (Fisika Klasik 1800 M – 1890 (1900) M)
1) Daniel Bernoulli (1700 M – 1780 M)

Daniel Bernoulli ( 8 Pebruari 1700 – 17 Maret 1782)


adalah ilmuwan swiss Ahli matematik. Keahlian matematikanya
untuk diaplikasikan ke mekanika, terutama ilmu mekanika zat cair
(fluida) dan gas. Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam
mekanika fluida yang menyatakan bahwa pada suatu aliran fluida,
peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan penurunan
tekanan pada aliran tersebut. Prinsip ini sebenarnya merupakan
penyederhanaan dari Persamaan Bernoulli yang menyatakan
bahwa jumlah energi pada suatu titik di dalam suatu aliran
tertutup sama besarnya dengan jumlah energi di titik lain pada
jalur aliran yang sama.
2) Leonhard Euler ( 1707 M – 1783 M )

Leonard Euler lahir tahun 1707 di Basel, Swiss. Dia


diterima masuk Universitas Basel tahun 1720 tatkala umurnya
baru mencapai tiga belas tahun. Euler khusus ahli
mendemonstrasikan bagaimana hukum-hukum umum mekanika,
yang telah dirumuskan di abad sebelumnya oleh Isaac Newton,
dapat digunakan dalam jenis situasi fisika tertentu yang terjadi
berulang kali. Misalnya, dengan menggunakan hukum Newton
dalam hal gerak cairan, Euler sanggup mengembangkan
persamaan hidrodinamika. Juga, melalui analisa yang cermat
tentang kemungkinan gerak dari barang yang kekar, dan dengan
penggunaan prinsip-prinsip Newton. Dan Euler berkemampuan
mengembangkan sejumlah pendapat yang sepenuhnya
menentukan gerak dari barang kekar. Dalam praktek, tentu saja,
obyek benda tidak selamanya mesti kekar. Karena itu, Euler juga
membuat sumbangan penting tentang teori elastisitas yang
menjabarkan bagaimana benda padat dapat berubah bentuk lewat
penggunaan tenaga luar.

3) Hamilton

Jika ditinjau gerak partikel yang terkendala pada suatu


permukaan bidang, maka diperlukan adanya gaya tertentu
yakni gaya konstrain yang berperan mempertahankan kontak
antara partikel dengan permukaan bidang. Namun tak
selamanya gaya konstrain yang beraksi terhadap partikel dapat
diketahui. Pendekatan Newtonian memerlukan informasi gaya
total yang beraksi pada partikel. Gaya total ini merupakan
keseluruhan gaya yang beraksi pada partikel, termasuk juga gaya
konstrain. Oleh karena itu, jika dalam kondisi khusus terdapat
gaya yang tak dapat diketahui, maka pendekatan Newtonian tak
berlaku. Sehingga diperlukan pendekatan baru dengan meninjau
kuantitas fisis lain yang merupakan karakteristik partikel, misal
energi totalnya. Pendekatan ini dilakukan dengan
menggunakan prinsip Hamilton, dimana persamaan
Lagrange yakni persamaan umum dinamika partikel dapat
diturunkan dari prinsip tersebut.
4) Joseph-Louis Lagrange ( 1736 M – 1813 M )

Persamaan gerak partikel yang dinyatakan oleh persamaan


Lagrange dapat diperoleh dengan meninjau energi kinetik dan
energi potensial partikel tanpa perlu meninjau gaya yang beraksi
pada partikel. Energi kinetik partikel dalam koordinat kartesian
adalah fungsi dari kecepatan, energi potensial partikel yang
bergerak dalam medan gaya konservatif adalah fungsi dari posisi.
I. Sejarah perkembangan bumi
1. Periode Pra-Sains (Antara zaman purbakala s.d. 1550)
Pada periode pra-sains manusia belum berfikir mengenai awal
terbentuknya bumi. Dari mana bumi berasal atau kapan bumi ini terbentuk Perkembangan
pengetahuan mengenai bumi pada periode ini masih seputar bentuk-bentuk bumi yang
di kemukakan atas dasar pemikiran yang sederhana Pada tahun 384-322 SM,
Aristoteles mengemukakan teori

1) geosentris
(bumisebagai pusat tata surya) yang kemudian di awal abad ke-2 Claudius
Ptolemaus juga mengungkapkan teori tersebut. Sedangkan sekitar tahun
310-230 SMAristrachus mengajukan teori

2) heliosentris
(matahari sebagai pusat tata surya)yang kemudian Copernicus juga
mengungkapkan teori tersebut pada abad ke-15.

2. Periode Awal Sains (1550 s.d. 1800)


Pada periode ini merupakan periode awal manusia berfikir mengenai
darimana dan bagaimana proses bumi ini terbentuk.

1) Hipotesis nebula
pertama kali dikemukakan oleh Immanuel Kant(1724-1804) pada
tahun 1775. Kabut/nebula adalah kabut yang terdiri dari gas (terutamahelium
dan hidrogen) dan partikel-partikel angkasa. Kemudian ahli matematika
terkenal dari Prancis Simon de Laplace mengusulkan teori yang hampir sama
(teori kant-laplace). Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat
gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik
antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar
semakin cepat Dalam proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian
khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan). Bagian
yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya.
2) Periode Fisika Klasik (1800 s.d. 1900)
Yang dikemukakan oleh Chamberlin dan Moulton. Teori ini
mengungkapkan bahwa pada mulanya telah terdapat matahari asal. Pada suatu
ketika, matahari asal ini didekati oleh sebuah bintang besar, yang
menyebabkan terjadinya penarikan pada bagian matahari. Akibat tenaga
penarikan matahari asal tadi, terjadilah ledakan-ledakan yang hebat. Gas yang
meledak ini keluar dari atmosfer matahari, kemudian mengembun dan membeku
sebagai benda-benda yang padat, dan disebut planet esimal. Planet esimal ini dalam
perkembangannya menjadi planet-planet, dan salah satunya adalah planet
Bumi kita.76

Pada dasarnya, proses-proses teoritis terjadinya planet-planet dan


bumi,dimulai daribenda berbentuk gas yang bersuhu sangat panas. Kemudian
karena proses waktu dan perputaran cepat, maka terjadi pendinginan yang
menyebabkan pemadatan (pada bagian luar). Adapaun tubuh Bumi bagian
dalam masih bersuhu tinggi.

3) Periode Fisika Modern (1900 ± saat ini)


a. Teori Pasang Surut Gas
Teori pasang surut gas ini dikemukakan oleh Jeans dan Jeffreys pada
tahun 1917, yakni bahwa sebuah bintang besar mendekati matahari dalam
jarak pendek, sehingga menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh
matahari, saat matahari itu masih berada dalam keadaan gas. Terjadinya
pasang surut air laut yang kita kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil.
Penyebabnya adalah kecilnya massa bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60
kali radius orbit Bumi).

b. Teori Bintang Kembar


Dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton sekitar
tahun 1930. Menurut teori ini, bahwa dahulunya tata surya kita berupa dua
bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salahsatunya
meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil sehingga banyak material
yang terlempar. Karena bintang yang tidak meledak mempunyai gaya
gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan ledakan bintang tersebut
mengelilingi bintang yang tidak meledak. Bintang yang tidak meledak itu
adalah matahari, sedangkan pecahan bintang yang lain adalah planet-planet yang
mengelilinginya
c. Teori Dentuman besar (Big Bang Theory 1972)
Teori ini berdasarkan jenis asumsi adanya massa yang sangat besar
dan mempunyai massa jenis sangat besar. Adanya reaksi inti menyebabkan
massa tersebut meledak hebat. Massa tersebut kemudian mengembang
dengan sangat cepat, menjauhi pusat ledakan.Karena adanya gravitasi,
maka bintang yang paling kuat gravitasinya akan menjadi pusatnya.Dari
berbagai teori yang dikemukakan para ahli, kebanyakan ilmuwan
mendukung teori dentuman besar. Menurut mereka, ledakan besar
tersebutmerupakan awal terbentuknya alam semesta. Berdasarkan Theory
Big Bang,proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar tahun
yang lalu. Padaawalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar
pada porosnya. Putaranyang dilakukannya tersebut memungkinkan bagian-
bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di
pusat, membentuk cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu
meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan
nebula-nebula. Selama jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-
nebula tersebut membeku danmembentuk suatu galaksi yang disebut
dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk sistem tata surya.
Sementara itu, bagian ringan yang terlempar ke luar tadi mengalami
kondensasi sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan
memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-planet,
termasuk planet bumi.
4) Perkembangan Ilmu Kebumian
Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara
bertahap hingga terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses
pembentukan bumi. Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum
mengalami perlapisan atau perbedaan unsur.Pembentukan perlapisan
struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material besi yang
berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya
lebih ringan akan bergerak ke permukaan.

Ilmu bumia dalah suatu istilah untuk kumpulan cabang-cabang ilmu


yang mempelajari bumi, Dalam perkembangan ilmu kebumian muncul
cabang-cabang ilmu baru yang berkaitan dengan kebumian. Cabang-cabang
utama ilmu kebumian antara lain adalah:

a. Geologi
Mempelajari lapisan batuan dari kulit bumi (atau litosfer) dan
perkembangan sejarahnya. Cabang utama dari ilmu ini adalah mineralogi,
petrologi, geokimia, paleontologi, stratigrafi dan sedimentologi.
b. Geofisika
Mempelajari sifat-sifat fisis bumi, seperti bentuk bumi,
reaksiterhadap gaya, serta medan potensial bumi (medan magnet dan
gravitasi).Geofisika juga menyelidiki interior bumi seperti inti, mantel
bumi, dan kulit bumi serta kandungan-kandungan alaminya.

c. Geodesi
ilmu tentang pengukuran dan pemetaan permukaan bumi dan dasar
laut.
d. Ilmu tanah
Mempelajari lapisan terluar kulit bumi yang terlibat dalam proses
pembentukan tanah (atau pedosfer). Disiplin ilmu utama antara lain
adalah edafologi dan pedologi

e. Oseanografi dan hidrologi


Mempelajari bagian air dari bumi (laut dan air tawar) atau
hidrosfer. Kadang cabang ilmu ini digabungkan dengan geofisika.

f. Glasiologi
Mempelajari bagian es dari bumi (atau kriosfer).

g. Ilmu atmosfer
Mempelajari bagian gas dari bumi (atau atmosfer) antara
permukaan bumi sampai lapisan eksofer (~1000 km). Cabang utama bidang ini
adalah meteorologi, klimatologi, dan aeronomi.

5) Struktur Bumi
a. Hidrosfer
Adalah lapisan air yang ada dipermukaan bumi. Kata hidrosfer berasal
dari kata hidros yang berarti air dan sphere yang berarti lapisan. Hidrosfer
di permukaan bumi meliputi danau, sungai, laut, lautan, salju atau gletser,
air tanah dan uap air yang terdapat di lapisan udara.

b. Atmosfer
Adalah lapisan gas yang melingkupi sebuahplanet, termasuk bumi,
dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di bumi,
atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah,
sampaidengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi.Atmosfer tersusun atas
beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan
tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung
bertahap. Studi tentang atmosfer mula-mula dilakukan
untuk memecahkan masalah cuaca, fenomena pembiasan sinar matahari
saat terbit dan tenggelam, serta kelap-kelipnya bintang.
c. Biosfer
adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan
air, yangmemungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. Dalam
pengertian luas menurut geofisiologi, biosfer adalah sistemekologis global
yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan antar mereka,
termasuk interaksinya dengan unsur litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan
atmosfer (udara). Bumi hingga sekarang adalah satu-satunya tempat yang
diketahui yang mendukung kehidupan. Biosfer dianggap telah
berlangsungselama sekitar 3,5 milyar tahun dari 4,5 milyar tahun usia
Bumi.
J. Sejarah Perkembangan Astronomi
1. Perkembangan Astronomi Periode 1 (Zaman Purbakala – 1500M)
Perkembangan Astronomi sebenarnya sudah terdeteksi sekitar 1000
SM tepatnya zaman sumeria dan babilonia. Mereka mengamati berbagai
keteraturan dan mampu meramalkan gerhana bulan, dan peredaran planet.
Bangsa mesir sudah menemukan bahwa satu tahun terdiri dari 365 hari. Akan
tetapi, pada zaman sumeria belum menemukan pengetahuannya dalam bentuk
gambaran. Gambaran mengenai alam semesta memang ada namun masih
bersifat spekulatif belaka. Mereka beanggapan bahwa bumi dan langit
berbentuk cakram datar yang saling tumpang tindih

1) Anaximander (610-546 SM)


Seorang filusuf Yunani yang dikenal sebagai “Bapak Ilmu
Astronomi”. Ia menganggap bentuk Bumi sebagai silinder dan angkasa
berputar tiap hari mengelilinginya.

2) Anaxagoras (500-478 SM)


Mengajarkan bahwa Matahari sebuah batu panas dan bulan tidak
memancarkan cahaya sendiri tapi mendapat penerangan dari Matahari. Dia
juga menerangkan mengenai Gerhana Matahari.

3) Aristoteles (348-322 SM)


Ia adalah murid Plato, dan dianggap sebagai bapak filsafat dan
ilmuan sepanjang sejarah. Bumi menurutnya adalah pusat jagat raya
(geosentris). Sedangkan dilangit (alam semesta bagian atas) terdapat
planet-planet, bintang, matahari, dan bulan yang gerak alamiah mereka
adalah melingka sempurna, continue dan tak terbatas.

4) Erastothenes (276-196 SM)


Ia bukan orang yunani tetapi orang mesir. Pemikiran Erastostenes
terpenting adalah mengenai keliling lingkaran bumi. Erastostenes
melakukan penguyuran berkeliling bumi dari dua kota : Alexandria (mesir
dan Syene yang berjarak + 787 km. pada musim panas di Alexandia sinar
matahari jatuh tegak lurus pada tengah hari, sedangkan di Syene sinar
matahari, membentuk sudut 7.2o. dari data ini Erstostenes menghitung
bahwa keliling bumi + 46.250 km. pengukurannya didasarkan pada asumsi
bahwa bumi berbentuk bulat, tidak datar. Erastostenes berhasil mengukur
jarak bumi – matahari dan jarak bulan – bumi.

5) Thales
Pengamatan fenomena langit sebenarnya telah dilakukan sejak
zaman kuno oleh orang-orang China, Mesopotamia, dan Mesir. Tetapi
astronomi sebagai ilmu, baru berkembang di Yunani pada abad ke-6 SM.
Penelitian tentang astronomi di Yunani diawali oleh Thales. Ia
mengemukakan sebuah pendapat bahwa Bumi itu berbentuk bulat, setelah
itu Aristoteles mengeluarkan terobosan yang penting dua abad kemudian
yang menyatakan bahwa Bumi itu bulat budar dengan dukungan dari
beberapa buku ilmiah.

6) Phytagoras (560 – 480 SM)


Ia berpendapat bahwa jagat raya bersipat harmonic (cosmos) atau
tidak kacau (chaos) dalam hal keharmonisan alam, mazhab phytagorean
merujuk pada teorinya bahwa keharmonisan alam memiliki kesesuaian
dengan harmoni pada music. Menurutnya suara music ditentukan oleh
pengaturan interval dari panjang pendeknya senar. Konsep keharmonisan
konsep ini kemudian dijadikan prinsip umum untuk menjelaskan gagasan
tentang keharmonisan jagat raya dan semua gerakan planet menyuarakan
suara harmoni yang mewakili perbedaan notasi music. Teori ini yang
kemudian disebut harmoni of the spheres berpengaruh luas, bahkan
Johanes Kepler pada permulaan spekulasinya menganggap bahwa
perbedaan gerakan antar planet ditentukan oleh pebedaan oktaf yang ada
pada skala musik.

2. Perkembangan Astronomi Periode II (sekitar 1550 – 1800 M)


1. Tycho Brahe (1546-1601)
Ia memberikan sumbangsih bagi perkembangan astronomi luar
biasa besarnya. Dia bukan hanya merancang dan membangun instumentasi
yang revolusioner, tetapi juga melakukan pengamatan yang berulang-
ulang. Sejumlah orbit planet yang bersifat anomali, yang sebelumnya
belum pernah tercatat, oleh Thyco kemudian ditampilkan secara sksplsit,
tanpa bantuan thyco ini, kepler tidak mungkin bisa meemukan bahwa
planet-planet bergerak di dalam orbit berbentuk elips. Ia juga tercatat
sebagai astronom pertama yang membuat koreksi terhadap pembiasan oleh
atmosfer. Brahe adalah seorang astronom Selama 20 tahun, ia hanya
membuat observasi planet-planet secara sistematis, membuat daftar dari
bintang, pengumpulan data Astronomi yang lain hanya dengan ketelitian
yang mungkin tanpa teleskop.

2. Renè Descartes (1596-1650)


Ia berpendapat bahwa jagat raya tersusun atas materi-matei yang
berputar, yang ia sebut vortex. Menurutnya sebuah benda memiliki
kecenderungan untuk diam atau bergerak beraturan dalam garis lurus.
Akibatnya lintasan alamiah sebuah planet merupakan sebuah garis lurus
bukan merupakan lingkaran seperti pendapat Galileo. Sebuah planet tidak
akan menyimpang tiba-tiba kecuali ada pengaruh lain yang memaksanya
berbelok dari lintasan. Alamiahnya. Inilah tekanan vortex yang menahan
sebuah planet dalam lintasan orbitnya. Ia menyatakan bahwa alam semesta
secara keseluruhan dibangun oleh materi dan gerak, dari sinilah kemudian
Descartes dianggap telah melucuti jagat raya hingga tinggal materi dan
gerak.

3. Johannes Kepler (1571-1630)


Kontribusi kepler pada perkembangan astronomi adalah mengenai
3 hukumnya yang ia nyatakan berdasarkan data yang diperoleh dari Thyco
Brahe yang telah melakukan penelitian dan pencatatan sebelumnya, tiga
hukum itu adalah :

1) Lintasan dari tiap-tiap planet adalah ellips dengan matahari sebagai


titik fokusnya.
2) Garis yang menghubungkan planet dengan matahari akan melukiskan
luas yang sama pada saat-saat waktu yang sama.
3) Kuadrat periode planet-planet itu sebanding dengan pangkat tiga jarak
rata-ratanya ke matahari.
Walaupun telah mengeluarkan hukumnya, Kepler masih belum
dapat menjawab mengapa planet-planet dapat bergerak? dan kenapa
planet-planet yang sebelah luar pergerakannya lebih lambat? Akhirnya
pertanyaan-pertanyaan kepler ini dapat dijawab oleh Newton dengan
hukum gravitasi umumnya.

Hukum Kepler tentang gerakan planet adalah sumbangannya yang


terbesar bagi ilmu pengetahuan. Hukum ini berdampak besar terhadap
pemikiran ilmiah dan kelak menyediakan landasan bagi karya Sir Isaac
Newton mengenai gaya tarik bumi. Namun, Kepler juga memberikan
banyak sumbangan lain kepada ilmu pengetahuan.

4) Galileo Galilei (1564-1642)


Pada tahun 1609 Galileo merakit teropong dengan
mengembangkan teknologi rancangan Hans Lippershey yang
diperkenalkan setahun sebalumya ia mengarahkan teropong kelangit
malam. Dalam tempo beberapa jam longsorlah paradigma-paradigma yang
paling disayangi atau diyakini saat itu. Seperti :

a. Ia melihat permukaan bulan ternyata tidak mulus dan bulat sempurna.


Pengamatan ini bertentangan dengan kepercayaan yunani kuno yang
menegaskan kesempurnaan benda langit. Pada permukaan bulan
kelihatan bergunung-gunung dan berlembah-lembah seperti di bumi. Ia
juga melihat noktah-noktah pada permukaan matahari;
b. Ia melihat ada 4 ”planet kecil” yang sekarang disebut bulan yang
mengitari jupiter. Pengamatan ini adalah bukti bahwa tidak semua
benda langit mengitari bumi;
c. Ia melihat fase-fase venus sebagaimana bulan. Bentuk venus kelihatan
berubah antara sabit sampai purnama secara teratur.
d. Ia mengamati bintang melalui teropong, ternyta bintang itu tidak lebih
besar, melainkan tetap berupa bintik kecil. Ini menunjukan bahwa
bintang-bintang memang jauh sekali dari bumi. Juga bima sakti terlihat
dengan teropong bukan sebagai bentangan kabut malar, melainkan
ribuan bintang yang belum pernah dlihat oleh mata manusia.
5) Sir Isaac Newton (1642-1727)
Ia adalah orang yang berhasil merumuskan hukum gravtasi
universal yang sangat berperan untuk memahami perilaku pergerakan
planet-planet yang diformulasikan berdasarkan data-data yang diperoleh
dari ilmuan-ilmuan sebelumnya termasuk kepler.

6) George comte de Buffon (1701-1788)


George comte dari Perancis, mempostulatkan teori dualistik dan
katastrofi yang menyatakan bahwa tabrakan komet dengan permukaan
matahari menyebabkan materi matahari terlontar dan membentuk planet
pada jarak yang berbeda. Kelemahannya Buffon tidak bisa menjelaskan
asal komet. Ia hanya mengasumsikan bahwa komet jauh lebih masif dari
kenyataannya.

7) Edmond Halley (1656-1742)


Seorang ahli astronomi Inggris yang di tahun 1705
memperhitungkan bahwa komet yang terlihat dalam tahun-tahun 1531,
1607 dan 1682 sesungguhnya adalah benda yang sama yang bergerak
dalam satu garis edar tiap 75 atau 76 tahun mengedari matahari. Komet
tersebut kini dikenal sebagai Komet Halley. Dalam tahun 1720, Halley
menjadi ahli astronomi kerajaan yang kedua, Di Greenwich ia membuat
studi yang memakan waktu lama mengenai gerakan bulan.

8) James Bradley (1693-1762)


Seorang ahli astronomi Inggris yang menemukan penyimpangan
yang disebut Aberasi Sinar Cahaya di tahun 1728, yaitu bukti langsung
pertama yang dapat diamati bahwa Bumi beredar mengelilingi Matahari.
Dari besarnya penyimpangan ia menghitung kecepatan cahaya sebesar
295.000 km/dt. Hanya sedikit lebih kecil dari nilai sebenarnya
(299.792,4574 km/dt, US National Bureau of Standards).

9) Immanuel Kant (1724-1804)


Seorang filsuf Jerman yang pada tahun 1755 mengajukan cikal-
bakal teori modern tentang tata surya. Kant percaya bahwa planet-planet
tumbuh dari sebuah cakram materi di sekeliling Matahari, sebuah gagasan
yang kemudian dikembangkan oleh Marquis de Laplace. Kant juga
berpendapat bahwa nebula suram yang terlihat di antariksa adalah galaksi
tersendiri seperti galaksi Bima Sakti kita. Pendapat tersebut kini telah
terbukti kebenarannya.

10) Sir William Herschel (1738-1822)


Seorang ahli astronomi Inggris, lahir di Jerman, yang menemukan
planet Uranus pada tanggal 17 Maret 1781 beserta dua satelitnya dan juga
dua satelit Saturnus. Herscel membuat survey lengkap langit utara dan
menemukan banyak bintang ganda dan nebula. Untuk menangani
pekerjaan ini, ia membangun sebuah reflektor 122 cm, terbesar di dunia
saat itu. Survey langit Herschel itu meyakinkan bahwa galaksi kita berupa
sistem bintang berbentuk lensa, dengan kita di dekat pusat. Pandangan ini
diterima hingga jaman Harlow Shapley.

. Kehidupan dan Pendidikan Einstein

Einstein dilahirkan di Ulm di Württemberg, Jerman pada tanggal 14 Maret


1879. Ia lahir di sebuah keluarga keturunan Yahudi. Ayahnya bernama
Hermann Einstein, seorang penjual ranjang bulu yang kemudian menjalani
pekerjaan elektrokimia, dan ibunya bernama Pauline. Mereka menikah di
Stuttgart-Bad Cannstatt.
Albert disekolahkan di sekolah Katholik dan atas keinginan ibunya dia
diberi pelajaran biola. Pada umur lima, ayahnya menunjukkan kompas kantung,
dan Einstein menyadari bahwa sesuatu di ruang yang “ kosong” ini beraksi
terhadap jarum di kompas tersebut. Ia mulai penasaran mengapa jarum benda
itu selalu menunjukan ke tempat yang sama, Utara. Walaupun ia selalu
memutar-mutar arah jarum kompas itu. pengalamannya ini merupakan salah
satu saat yang paling menggugah dalam hidupnya.

Meskipun dia membuat model dan alat mekanik sebagai hobi, dia
dianggap sebagai pelajar yang lambat, kemungkinan disebabkan oleh dyslexia,
sifat pemalu, atau karena struktur yang jarang dan tidak biasa pada otaknya
(diteliti setelah kematiannya). Dia kemudian diberikan penghargaan untuk teori
relativitasnya karena kelambatannya ini, dan berkata dengan berpikir dalam
tentang ruang dan waktu dari anak-anak lainnya, dia mampu mengembangkan
kepandaian yang lebih berkembang. Pendapat lainnya, berkembang belakangan
ini, tentang perkembangan mentalnya adalah dia menderita Sindrom Asperger,
sebuah kondisi yang berhubungan dengan autisme.

Einstein mulai belajar matematika pada umur 12 tahun. Dua pamannya


membantu mengembangkan ketertarikannya terhadap dunia intelek pada masa
akhir kanak-kanaknya dan awal remaja dengan memberikan usulan dan buku
tentang sains dan matematika.

Pada tahun 1894, dikarenakan kegagalan bisnis elektrokimia ayahnya,


Einstein pindah dari Munich ke Pavia, Italia (dekat Milan). Namun Einstein tetap
tinggal untuk menyelesaikan sekolah. Ketika sekolah menengah di Munich,
Einstein tidak menyukai guru-gurunya. Waktu itu, di Jerman anak-anak diajarkan
dengan cara yang kaku, formal dan disipilin seperti tentara. Mereka tidak boleh
banyak bertanya apalagi mempertanyakan ajaran gurunya. Jika ada yang seperti
itu, mereka disangka kurang ajar dan akan dihukum. Einstein cukup pemalu,
namun tidak pernah takut untuk bertanya. Guru-gurunya pun tidak menyukainya.
Malahan ia dicap sebagai orang yang tidak terlalu pintar atau slow learner.
Hingga akhirnya ia menyelesaikan satu semester dan nekat berhenti sekolah dan
menyusul keluarganya yang ada di Pavia. Sebelum bergabung kembali dengan
keluarganya di Pavia. Kegagalannya dalam seni liberal dalam tes masuk
Eidgenössische Technische Hochschule (Institut Teknologi Swiss Federal, di
Zurich) pada tahun berikutnya adalah sebuah langkah mundur. Dia oleh
keluarganya dikirim ke Aarau, Swiss, untuk menyelesaikan sekolah
menengahnya, dan dia menerima diploma pada tahun 1896.

Pada tahun berikutnya dia melepas kewarganegaraan Württemberg, dan


menjadi tak bekewarganegaraan. Kemudian pada tahun 1898 , Einstein
menemui dan jatuh cinta kepada Mileva Maric, seorang Serbia yang merupakan
teman kelasnya. Selama masa ini Einstein mendiskusikan ketertarikannya
terhadap sains kepada teman-teman dekatnya, termasuk Mileva. Dia dan Mileva
memiliki seorang putri bernama Lieserl, lahir dalam bulan Januari tahun 1902.
Lieserl, pada waktu itu, dianggap tidak legal karena orang tuanya tidak
menikah.

Pada saat kelulusannya Einstein tidak dapat menemukan pekerjaan


mengajar. Namun, Ayah seorang teman kelas menolongnya mendapatkan
pekerjaan sebagai asisten teknik pemeriksa di Kantor Paten Swiss dalah tahun
1902. Di sana, Einstein menilai aplikasi paten penemu untuk alat yang
memerlukan pengatahuan fisika. Dia juga belajar menyadari pentingnya
aplikasi dibanding dengan penjelasan yang buruk, dan belajar dari direktur
bagaimana “ menjelaskan dirinya secara benar” .

Einstein menikahi Mileva pada 6 Januari 1903. Pada 14 Mei 1904, anak
pertama dari pasangan ini, Hans Albert Einstein, lahir. Pada 1904, posisi
Einstein di Kantor Paten Swiss menjadi tetap. Dia mendapatkan gelar doktor
setelah menyerahkan thesis “ Eine neue Bestimmung der
Moleküldimensionen” (” On a new determination of molecular dimensions“ )
dalam tahun 1905 dari Universitas Zürich.

Einstein mempunyai kakak yaitu Jacob Einstein dan adik perempuannya


yang sangat ia sayangi Albert Maya, bahkan rasa kehilangan ketika adiknya
meninggal begitu mendalam melebihi sewaktu istri pertamanya meninggal.
Setelah istri pertamanya meninggal, ia menikah kembali dengan Elsa. Anak
perempuan dari pasangan Rudolf Einstein dan Fanny (née Koch) yang
dilahirkan di Hechingen, negara Jerman, dan masih merupakan keponakan dari
Albert Einstein sendiri. Elsa pertama kali menikah dengan Max Löwenthal
(1864-1914), seorang pedagang tekstil dari Berlin, dan mendapatkan 3 orang
anak (Ilse, Margot, dan satu anak lagi telah meninggal dunia), tetapi pada tahun
1908 Elsa bercerai dengan Max. Dengan demikian, Albert Einstein adalah
suami Elsa yang kedua dalam pernikahannya pada tahun 1919. Pasangan Albert
Einstein dan Elsa ini tidak dikaruniai anak, oleh karena itu mereka
membesarkan Ilse dan Margot yang lumpuh.

K. Mengenal kehidupan ilmuan islam penyumbang penting perkembangan fisika

Di bidang fisika, para ilmuwan Muslim telah memberikan kontribusi luar


biasa untuk kehidupan umat manusia. Karya-karya mereka, khususnya fisikawan
Muslim di zaman keemasan (golden ages) Islam, banyak memberi inspirasi dan
mewarnai karya para ilmuwan Barat. Berikut akan dijelaskan secara singkat
tentang ilmuwan islam penyumbang penting perkembangan ilmu pengetahuan
dibidang. Diantaranya :
1. Al-Kindi

Dalam dunia barat dia dikenal dengan nama Al-Kindus. Memang sudah
menjadi semacam adat kebiasaan orang barat pada masa lalu dengan melatinkan
nama-nama orang terkemuka, sehingga kadang-kadang orang tidak mengetahui
apakah orang tersebut muslim atau bukan. Tetapi para sejarawan kita sendiri
maupun barat mengetahui dari buku-buku yang ditinggalkan bahwa mereka
adalah orang Islam, karena karya orisinil mereka dapat diketahui dalam bentuk
tulisan ilmiah mereka sendiri. Ilmuwan Muslim pertama yang mencurahkan
pikirannya untuk mengkaji ilmu optik adalah Abu Yusuf Yacub Ibnu Ishak Al-
Kindi (801 M – 873 M). Hasil kerja kerasnya mampu menghasilkan pemahaman
baru tentang refleksi cahaya serta prinsip-prinsip persepsi visual. Buah pikir Al-
Kindi tentang optik terekam dalam kitab berjudul De Radiis Stellarum. Buku
yang ditulisnya itu sangat berpengaruh bagi sarjana Barat seperti Robert
Grosseteste dan Roger Bacon.

2. Al-Biruni

Bernama lengkap Abu Raihan Muhammad ibn Ahmad Al Biruni, ilmuwan


besar ini dilahirkan pada 362 H (15 September 973 – 13 Desember 1048), di
desa Khath yang merupakan ibukota kerajaan Khawarizm, Turkmenistan (kini
kota Kiva, wilayah Uzbekistan). Ia lebih dikenal dengan nama Al Biruni. Nama
“ Al Biruni” sendiri berarti ‘ asing’ , yang dinisbahkan kepada wilayah tempat
tanah kelahirannya, yakni Turkmenistan. Kala itu, wilayah ini memang
dikhususkan menjadi pemukiman bagi orang-orang asing.

3. Al-Haitham

Fisikawan ternama ini bernama lengkap Abu Ali Al-Hasan Ibn Al-Hasan
(atau al-Husain) Ibn Al-Haitham. Ia lahir tahun 965 di Basrah (Irak). Namun
namanya mulai masyhur di Mesir, saat pemerintahan Islam dipimpin oleh
Khalifah Al-Hakim (996-1020). Fisikawan Muslim terbesar dan salah satu pakar
optik terbesar sepanjang masa, itu wafat di Kairo sekitar tahun 1039.

Sepanjang hidupnya, Al-Haitham telah menulis sekitar 70 kitab. Salah satu


kitabnya, Al-Manazir, telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dengan tajuk
Opticae Thesaurus. Dalam kitabnya Al-Haitham mengatakan, proses melihat
adalah jatuhnya cahaya ke mata. Bukan karena sorot mata sebagaimana diyakini
orang sejak zaman Aristoteles. Dalam kitab itu ia juga menjelaskan berbagai
cara untuk membuat teropong dan kamera sederhana (kamera obscura).

4. Ibnu Bajjah

Namanya Abu-Bakr Muhammad Ibnu Yahya Ibnu Al-Sayigh. Tapi ia biasa


dipanggil Ibnu Bajjah yang berarti “ anak emas” . Ibnu Bajjah lahir di Saragoza,
Spanyol, pada tahun 1082 dan wafat pada 1138 M. Ia mengembangkan berbagai
ilmu pengetahuan di zaman kekuasaan Dinasti Murabbitun. ” Avempace”
sebutan Barat untuk Ibnu Bajjah– antara lain mengembangkan ilmu fisika,
matematika, astronomi, musik, ilmu kedokteran, psikologi, sastra, dan filsafat.

Sebagaimana Al-Haitham, karya Ibnu Bajjah dalam bidang fisika banyak


mempengaruhi fisikawan Barat abad pertengahan seperti Galileo Galilei. Ibnu
Bajjah menjelaskan tentang hukum gerakan. Menurutnya, kecepatan sama
dengan gaya gerak dikurangi resistensi materi. Prinsip-prinsip yang
dikemukakannya ini menjadi dasar bagi pengembangan ilmu mekanika modern.
Karena itu tidak mengherankan jika hukum kecepatan yang dikemukakan Galilei
sangat mirip dengan yang dipaparkan Ibnu Bajjah. Karya-karya Ibnu Bajjah
mengenai analisis gerakan juga sangat mempengaruhi pemikiran Thomas
Aquinas.

5. Al-Khazini
Abdurrahman al-Khazini hidup pada abad ke-12 M. Ia adalah ilmuwan yang
menemukan berbagai teori penting dalam sains. Temuan ilmuwan kelahiran
Bizantium ini antara lain: metode ilmiah eksperimental dalam mekanik;
perbedaan daya, masa dan berat; jarak gravitasi; serta energi potensial gravitasi.

6. Al-Farisi

Kamal al-Din Abu’ l-Hasan Muhammad Al-Farisi lahir di Tabriz, Persia


(sekarang Iran) pada tahun 1267 dan wafat pada 1319 M. Al-Farisi terkenal
dengan kontribusinya tentang optik. Dalam bidang optik, ia berhasil merevisi
teori pembiasan cahaya yang dicetuskan para ahli fisika sebelumnya. Al-Farisi
membedah dan merevisi teori pembiasan cahaya yang telah ditulis oleh Al-
Haitham. Hasil revisi itu ia tulis dalam kitab Tanqih al-Manazir (Revisi tentang
Optik).

Menurut Al-Farisi, tidak semua teori optik yang dikemukakan Al-Haitham


benar. Karena itulah ia berusaha memperbaiki kelemahan dan menyempurnakan
teori Al-Haitham. Tak cuma itu, teori Al-Haitham soal pelangi juga ia perbaiki.
Bahkan Al-Farisi mampu menggabungkan teori Al-Haitham ini dengan teori
pelangi dari Ibnu Sina. Para ahli sebelum al-Farisi berpendapat bahwa warna
merupakan hasil sebuah pencampuran antara gelap dengan terang. Secara khusus,
ia pun melakukan penelitian yang mendalam soal warna. Ia melakukan penelitian
dengan lapisan/bola transparan. Hasilnya, al-Farisi mencetuskan bahwa warna-
warna terjadi karena superimposition perbedaan bentuk gambar dalam latar
belakang gelap.

A. Latar Belakang Galileo Galilei


Galileo Galilei dilahirkan di Pisa, Italia pada tanggal 15 Februari 1564 dari
pasangan Vincenzo Galilei dan Guilia Ammannati. Dia adalah anak pertama dari
tujuh bersaudara. Ayahnya adalah seorang musisi dan ilmuwan yang berasal dari
keluarga bangsawan.
Masa kecil Galileo dihabiskan dengan belajar di rumah di bawah bimbingan
ayahnya. Baru ketika usianya menginjak 11 tahun ia dikirim ke Benedictine
Monastery of Santa Maria di Vallombrosa, sebuah sekolah khusus buat anak-anak
para bangsawan. Di sana Galileo belajar tentang banyak hal, antara lain bahasa
Latin, Yunani, agama dan musik. Sejak masa kanak-kanak Galileo adalah orang
yang tidak mudah menerima kenyataan tanpa bukti.
Ayahnya berharap kelak Galileo menjadi seorang dokter karena gajinya
begitu besar, berpuluh-puluh kali gaji ahli matematika. Karena itu, pada usia 17
tahun ia masuk Universitas Pisa jurusan Kedokteran. Namun, akhirnya ia bosan
kuliah Kedokteran. Ia mempelajari Matematika dari seorang guru di istana Tuscana
bernama Ostillo Ricci. Lalu, pada usia 21 tahun ia berhenti kuliah karena
kekurangan biaya.
Ia kembali ke Florence dan memulai karirnya sebagai pengarang. Karyanya
mengenai neraca hidrostatik (1586) dan pusat gaya berat pada benda (1589)
membuatnya menjadi begitu terkenal di seluruh Italia. Akhirnya, ia diangkat
menjadi dosen di Universitas Pisa. Tahun 1589, pada usianya yang ke-25, Galileo
diangkat menjadi guru besar matematika di Universitas Pisa. Pada masa itu banyak
sekali penemuan-penemuan baru dalam bidang astronomi, fisika, matematika dan
ilmu optik yang terus digali oleh Galileo. Karya Galileo kemudian merambah ke
penemuan geometrical dan military compass. Ia juga membuat thermoscope, tripod
microscope, telescope. . Walaupun begitu, kehidupannya tetap miskin, bahkan ia
tak mampu menikah. Namun, ia mempunyai dua anak perempuan dan seorang anak
laki-laki hasil hubungannya dengan Marina Gamba, pembantunya sendiri.
Galileo tertarik dengan teori yang dikemukakan oleh Aristotle, bahwa benda
yang beratnya berbeda jika dijatuhkan dari atas, kecepatan jatuhnya ke bawah akan
berbeda juga. Sedangkan Galileo beranggapan hujan batu es yang turun sampai ke
tanah akan jatuh pada saat yang bersamaan tanpa menghiraukan perbedaan berat
batu es tersebut. Galileo kemudian melakukan eksperimen dengan menjatuhkan
bola dari puncak Leaning Tower of Pisa. Hasil percobaan itu menjadi sebuah teori
baru dalam dunia fisika.
alileo adalah salah satu orang Eropa pertama yang mengamati bintik
matahari, diperkirakan Astronomi astronom Tionghoa sudah mengamatinya sejak
lama. Selain itu, Galileo juga adalah orang pertama yang melaporkan adanya
gunung dan lembah di bulan, kesimpulan yang diambil melihat dari pola bayangan
yang ada di permukaan. Ia kemudian memberi kesimpulan bahwa bulan itu "kasar
dan tidak rata, seperti permukaan bumi sendiri", tidak seperti anggapan Aristoteles
yang menyatakan bulan adalah bola sempurna. Galileo juga mengamati planet
Neptunus pada 1612 namun ia tidak menyadarinya sebagai planet. Pada buku
catatannya, Neptunus tercatat hanya sebagai sebuah bintang yang redup.
Selain itu, dengan menggunakan teleskopnya ia juga berhasil membuktikan
bahwa teori Aristoteles dan Ptolemeus mengenai benda-benda angkasa tidak benar.
Aristoteles beranggapan bahwa permukaan bulan rata dan memancarkan cahaya.
Ptolemeus mengatakan bahwa bumi tidak bergerak, matahari dan bintang-
bintanglah yang bergerak mengelilingi bumi.
Galileo meninggal pada usia 78 tahun di Arcetri pada tanggal 8 Januari
1642 karena demam. Namun, meskipun demikian teori-teorinya tetap dipakai
seluruh orang di dunia hingga kini. Ia adalah orang yang pertama di dunia yang
menggunakan perhitungan matematika dalam menganalisis mekanika. Ia juga orang
pertama yang menghubungkan fisika dan astronomi dengan matematika, bukan
dengan filsafat tradisional. Ia merupakan orang yang menemukan hukum benda
jatuh, hukum bandul, hukum gerak yang selanjutnya dirumuskan oleh Newton. Ia
juga penemu termometer, teleskop ( teropong bintang), dan teori matematik gerak
parabola.Menurut Stephen Hawking, Galileo dapat dianggap sebagai penyumbang
terbesar bagi dunia sains modern. Ia juga sering disebut-sebut sebagai "bapak
astronomi modern", "bapak fisika modern", dan "bapak sains". Hasil usahanya bisa
dikatakan sebagai terobosan besar dari Aristoteles. Konfliknya dengan Gereja
Katolik Roma (Peristiwa Galileo) adalah sebuah contoh awal konflik antara otoritas
agama dengan kebebasan berpikir (terutama dalam sains) pada masyarakat Barat
L. Latar Belakang Kehidupan Isaac Newton
Sir Isaac Newton dilahirkan pada tanggal 4 Januari 1643 di Woolsthorpe-by-
Colsterworth, sebuah desa di county Lincolnshire. Pada saat kelahirannya, Inggris
masih mengadopsi kalender Julian, sehingga hari kelahirannya dicatat sebagai 25
Desember 1642 pada hari Natal dan bertepatan dengan wafatnya Galileo. Newton
dilahirkan secara premature, dimana saat itu bayi prematur tidak diharapkan
kehadirannya di dunia. Saat dilahirkan tubuh Newton begitu mungil dan kurus,
bahkan tak seorangpun menduga ia akan mampu bertahan hidup.
Ayahnya yang juga bernama Isaac Newton meninggal tiga bulan sebelum
kelahiran Newton. Ibu newton bernama Hannah Ayscough, adalah seorang wanita
dengan karakter tinggi dan intelek baik. Dia sangat disukai putranya dan hubungan
mereka sangat mesra dan lembut. Namun, ketika Newton berumur tiga tahun, ibunya
menikah lagi dan pergi untuk tinggal dengan suaminya, seorang pendeta Barnabar
Smith, di North Witham, sebuah desa sekitar satu mil dari selatan Woolsthorpe.
Ibunyaa menitipkan Newton di bawah asuhan neneknya, Margery Ayscough dan di
bawah perwalian pamannya, James Ayscough. Newton muda tidak menyukai ayah
tirinya dan menyimpan rasa benci terhadap ibunya karena menikahi pria tersebut,
seperti yang tersingkap dalam pengakuan dosanya: “Threatening my father and
mother Smith to burn them and the house over them. (Mengancam ayah dan ibu
Smith untuk membakar rumah mereka dan atas mereka).”
Newton memulai sekolah saat tinggal bersama neneknya di desa dan
kemudian dikirimkan ke The King’s School, sebuah sekolah di daerah Grantham
dimana dia akhirnya menjadi anak terpandai di sekolahnya. Saat bersekolah di
Grantham dia tinggal di-kost milik apoteker lokal yang bernama William Clarke. Di
masa kecil Newton sudah menunjukkan kecakapan yang nyata di bidang mekanika
dan sangat cekatan menggunakan tangannya. Meskipun ia anak dengan otak
cemerlang, di sekolah tampaknya ia bermalas-malasan dan tidak menarik perhatian.
Selama Newton sekolah di Grantham, ia telah mengembangkan dirinya dari seorang
anak menjadi pemuda yang intelektual dan mulai menunjukkan dirinya sendiri. Ia
juga sudah menyukai buku-buku, minatnya terletak pada desain dan konstruksi
mainan mekanik dan model mekanik.Untuk kedua kalinya ibunya menjadi janda
tatkala Isaac berumur 14 tahun. Isaac berhenti sekolah karena ia harus bekerja di
ladang dan di peternakan untuk menghidupi ibunya dan ketiga adik tirinya yang lebih
muda dari dia. Ibunya kemudian memulangkan Newton dari sekolah untuk belajar
menjadi petani dan untuk mengelola kekayaannya. Tetapi Newton terlihat tidak
menyukai pekerjaan barunya. Pada akhirnya setelah meyakinkan keluarga dan ibunya
dengan bantuan paman dan gurunya, Newton dapat kembali sekolah dan menamatkan
sekolahnya pada usia 18 tahun dengan nilai yang memuaskan.
Pada tahun 1665, ia menemukan teorema binomial umum dan mulai
mengembangkan teori matematika yang pada akhirnya berkembang menjadi kalkulus.
Segera setelah Newton pada usia 22 tahun berhasil menyelesaikan kuliahnya dengan
gelar Sarjana Muda. Setelah itu Universitas Cambridge ditutup oleh karena adanya
Wabah Besar. Walaupun dalam studinya di Cambridge biasa-biasa saja, studi privat
yang dilakukannya di rumahnya di Woolsthorpe selama dua tahun mendorongnya
mengembangkan teori kalkulus, optika, dan hukum gravitasi. Pada tahun 1667, ia
kembali ke Cambridge sebagai pengajar di Trinity
Gagasan dasar sudah disusunnya jauh sebelum tahun 1669 tetapi banyak teori-
teorinya baru diketahui publik bertahun-tahun sesudahnya. Penerbitan pertama
penemuannya adalah menyangkut penjungkir-balikan anggapan lama tentang hal-
ihwal cahaya. Dalam serentetan percobaan yang seksama, Newton menemukan fakta
bahwa apa yang lazim disebut orang “cahaya putih” sebenarnya tak lain dari
campuran semua warna yang terkandung dalam pelangi. Dan ia pun dengan sangat
hati-hati melakukan analisa tentang akibat-akibat hukum pemantulan dan pembiasan
cahaya.
Berpegang pada hukum ini dia pada tahun 1668 merancang dan sekaligus
membangun teropong refleksi pertama, model teropong yang dipergunakan oleh
sebagian terbesar penyelidik bintang-kemintang saat ini. Penemuan ini, berbarengan
dengan hasil-hasil yang diperolehnya di bidang percobaan optik yang sudah
diperagakannya, dipersembahkan olehnya kepada lembaga peneliti kerajaan Inggris
tatkala ia berumur dua puluh sembilan tahun.
Sementara itu masih ada penemuan-penemuan di bidang matematika murni
dan di bidang mekanika. Persembahan terbesarnya di bidang matematika adalah
penemuannya tentang “kalkulus integral” yang mungkin dipecahkannya tatkala ia
berumur dua puluh tiga atau dua puluh empat tahun. Penemuan ini merupakan hasil
karya terpenting di bidang matematika modern. Bukan semata bagaikan benih yang
daripadanya tumbuh teori matematika modern, tetapi juga perabot tak terelakkan
yang tanpa penemuannya itu kemajuan pengetahuan modern yang datang menyusul
merupakan hal yang mustahil.
Tahun 1678 Newton menerbitkan buku karyanya yang masyhur Prinsip-
prinsip matematika mengenai filsafat alamiah (biasanya diringkas Principia saja).
Dalam buku itu Newton mengemukakan teorinya tentang hukum gaya berat dan
tentang hukum gerak. Dia menunjukkan bagaimana hukum-hukum itu dapat
dipergunakan untuk memperkirakan secara tepat gerakan-gerakan planet-planet
memutari sang matahari.
Isaac Newton mewakili Universitas Cambridge sebagai Anggota Parlemen
tahun 1689 dan 1690. Tahun 1690 kesehatannya memburuk. Ini mungkin karena
gangguan saraf akibat kerja bertahun-tahun dan seringnya ia mengalami ketegangan.
Akhirnya memang dia sembuh sama sekali. Selama beberapa tahun kemudian,
Newton mewujudkan apa yang menjadi cintanya yang kedua: membaca Alkitab.
Buku-buku yang dia tulis antara lain Chronology of Ancient Kingdoms dan
Observations Upon the Prophecies of Daniel.
Tahun 1696, pemerintah mengangkatnya menjadi Pelindung Mata Uang.
Tugasnya adalah mengawasi penggantian mata uang Inggris yang telah tua dan rusak
dengan mata uang baru yang lebih tahan lama. Dia juga bertanggung jawab
membongkar jaringan pemalsu uang.
Tahun 1701, Newton kembali menjadi anggota Parlemen. Dua tahun
kemudian pada 1703 dia terpilih sebagai presiden Royal Society. Terpilihnya ia terus
untuk jabatan itu setiap tahun sepanjang hidupnya, menunjukkan betapa rekan-
rekannya sesama ilmuwan sangat menghormatinya. Setelah kembali ke dunia ilmu,
Newton menerbitkan karya pertamanya mengenai cahaya. Buku Opticks (Optik)
memuat temuan-temuannya mengenai optik dan saran-saran untuk penelitian lebih
lanjut. Negara secara resmi mengakui karya-karyanya tahun 1705 ketika ia menjadi
orang pertama yang dianugerahi gelar kebangsawanan karena prestasinya dalam
bidang ilmu.
Ia terkenal karena sumbangan hasil dari hasil pemikirnnya. Namun, Newton
tetap rendah hati. Dia mengakui bahwa keberhasilannya itu semata-mata karena
Tuhan. Katanya, "Semua temuan saya adalah jawaban atas doa saya."
Kesendirian adalah bagian penting dari kejeniusannya. Ia takut terhadap
publisitas, menghindari kritik dan kontroversi, dan lebih memilih tidak
menyebarluaskan temuan-temuan revolusionernya, seandainya saja tidak didesak
rekan-rekannya. Ketenarannya diabadikan dalam medali, dan penemuan-
penemuannya disanjung dalam puisi-puisi.
"Aku tidak tahu bagaimana dunia memandang diriku," katanya sebelum
meninggal, "tetapi aku sendiri memandang diriku seperti seorang bocah yang bemain
pasir di pantai, asyik mencari batuan halus serta kerang-kerang cantik, sementara
lautan kebenaran mahaluas tak terjamah olehku". Perumpamaan yang menggugah ini
banyak dikutip selama berabad-abad sesudahnya. Newton meninggal tahun 1727,
dalam usia 84 tahun. Dia mendapat kehormatan dimakamkan di Westminster Abbey.

Anda mungkin juga menyukai