Anda di halaman 1dari 14

SEJARAH FISIKA MODERN

ANGGOTA :
• ELVA SESIORIA PUTRI (1806103030013)
• RISKY MAULIDY PUTRA (1806103030030_
• SITI MAGHFIRAH (1806103030017)
• WARDAINA (1806103030014)
Tokoh-tokoh dalam Sejarah Fisika Modern
 Albert Enstain (1879-1955)
 Max Plack (1858-1947)
 Athur holly compton (1892-1962)
 Louis de Broglie (1892- ...)
 Max Born (1882-1970)
 Werner Heisenberg (1901-1976)
 Albert A. Michelson (1852-1931)
 Niels Bohr (1885-1962)
 Richat P. Feynman (1918)

Albert Enstain (1879-1955)

Makalah yang pertama, mengungkapkan sifat cahaya, ia


menyatakan bahwa cahaya mempunyai sifat dual yaitu partikel
dan gelombang.
Makalah kedua, ialah mengenai gerak Browneian, gerak
Zigzag dari sebintik bahan yang terapung dalam Fluida. Makalah
yang ketiga, memperkenalkan teori Relativitas.
Pada tahun 1971 Enstain mengemukakan penerunan
baru mengenai rumus radiasi benda hitam Plack dengan
memperkenalkan gagasan radiasi yang terstimulasi.
Max plack (1858-1947)

Plack mendapatkan bahwa kunci pemahaman radiasi benda


hitam ialah anggapan bahwa pemancaran dan penyerepan radiasi
terjadi dalam kuantum energi hv.
Planck dapat menurunkan rumus yang menerangkan radiasi
spektrum ini (yaitu kecerahan relatif, dari berbagai panjang
gelombang yang terdapat sebagao fungsi dari temperatur dari benda
yang meradiasikannya kalau ia menganggap bahwa radiasi yang
dipancarkan secara tak kontinu.
Athur Holly Compton (1892-1962)

 Pada tahun 1905 para ilmuwan menemukan pemikiran bahwa


cahaya terdiri dari foton-foton dengan besar energi tertentu
 eksperimen yang dilakukan oleh Compton diperoleh hasil yang tidak
sesuai dengan teori klasik.
 adatahun 1923, Compton menjelaskan hasil eksperimennya
denganberasumsi bahwa berkas sinar (dalam hal ini sinar-x) yang
digunakan untukmenembak bahan merupakan arus foton.
Efek compton

Skema percobaan tumbukan foton dengan elektron oleh Compton. Foton yang terhambur
memiliki panjang gelombang lebih panjang λ ‘ dan momentum p’. Electron terpental
dengan momentum pe. Arah foton yang terhambur membentuk sudut 𝝦 dengan arah
foton datang.
 Panjang gelombang compton
ƛ = λ/2 π = ħ/mc
pergeseran panjang gelombang fotonsinar X yang memenuhi
persamaan:
Δλ = λ’ – λ = hm0 c ( 1- cos θ )
Louis de Broglie (1892- ...)

 “Kalau cahaya bersifat gelombang dan partikel, maka partikel pun


dapat bersifat gelombang”. (DUALISME GELOMBANG
PARTIKEL)
 Ipotesa yang dibuktikan oleh davidson dan
 Persamaan Panjang Gelombang de Broglie
 λ = h/p
Max Born (1882-1970)

 Diantara banyak sumbangannya pada fisika kuantum adalah penafsiran fungsi


gelombang dari partikel melalui peluang untuk mendapatkan partikel.
 Bersama-sama dengan Niels Bohr, Werner Heisenberg dan Paul Dirac, Born
dipandang sebagai salah satu pemikir utama di balik
teori mekanika kuantum tersebut.

Selama masa inilah Born merumukan penafsiran probabilitas fungsi kepadatan
dalam persamaan mekanika kuantum Schroedinger. Gagasannya menggantikan teori
kuantum yang asli; kini, persamaan matematika Born dimanfaatkan.
Werner Heisenberg (1901-1976)

Dalam tahun 1925 dengan pertolongan Born dan Pascual Jordan


ia mengembangkan cara pendekatannya menjadi teori mekanika
kuantum yang konsisten tetapi teori nya sukar dipahami dan digunakan.
Perumusan untuk mekanika kuantum yang dikembangkan oleh
Schordinger setahun kemudian jauh lebih berhasil.
Dalam tahun 1927 Heisenberg menemukan prinsip ketaktentuan
dan dalam tahun itu juga ia dapat mejelaskan keferomagnetan dari
struktur atomnya.
Albert A. Michelson ( 1852-1931 )

Hasil kerja Michelson yang terpenting di perolehnya dalam


tahun 1887 sebagai hasil kerja sama dengan Edward morley, yaitu
eksperimen pengukuran gerak bumi melalui ‘’eter’’, suatu medium
hipotesis yang memenuhi alam semesta ini sehingga cahaya dapat
merambat, pengertian eter merupakan warisan dari zaman sebelum
gelombang cahaya dikenal sebagai gelombang elektromagnetik ,
tetapi pada waktu itu tidak seorang pun yang mau menyingkirkan
gagasan bahwa cahaya menjalar relatif terhadap kerangka acuan
khusus yang bukan merukan kerangka acuan universal
Niels Bohr(1885-1962)

Pada tahun 1913 Bohr kembali ke Copenhager, dan ia menemukan


bahwa garis spectral hydrogen dapat dijelaskan dengan memakai model
Rutherford dengan mengambil dua anggapan yang revolusioner yang
mencampurkan konsep klasik dengan konsep kuantum, yaitu yang
pertama manyatakan “bahwa electron atomic dapat mengelilingi inti tanpa
memancarkan gelombang elektromagnetik hanya jika berada pada orbit
yang momentum sudutnya merupakan kelipatan dari h/2π”. Anggapan
kedua menyatakan “bahwa electron atomic melompat dari suatu orbit ke
orbit lainnya jika electron itu memancarkan atau menyerap foton”.
Richard P. Feynman ( 1918 )

Dalam tahun 1940 Feynman memberikan sumbangan


pengetahuan yang penting dalam elektrodinamika kuantum,
teori kuantum relativistik yang menggambarkan interaksi antara
partikel bermuatan.
Feynman menerima hadiah nobel dalam tahun 1965
bersama dengan dua pioner lain dalam bidang elektrodinamika
kuantum

Anda mungkin juga menyukai