Anda di halaman 1dari 56

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Negeri 1 Rambah Samo


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : XI /
Genap
Materi Pokok : Pemanasan Global
Alokasi Waktu : 2x 45 menit (2 kali pertemuan, 1 kali Uji Blok)

I. Kompetensi Inti

KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


KI 2. Menghayati dan pengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.

II KOMPETENSI DASAR
2.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya melalui
pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya.
2.2 Menunjukan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu , objektif, jujur, teliti, cermat,
tekun , hati-hati, bertanggungjawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif dan peduli lingkungan)
dalam aktvitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan,
melaporkan, dan berdiskusi.
2.3 Mengenal konsep getaran dalam fisika
2.4 Merencanakan dan melaksanakan percobaan getaran harmonis pada ayunan bandul

A. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar Indikator
3.12 Menganalisis gejala Merancang ide/gagasan
pemanasan global penyelesaian masalah gejala
dan dampaknya bagi pemanasan global dan dampaknya
kehidupan serta bagi kehidupan serta lingkungan C3
lingkungan Mengimplementasi kan konsep pemanasan
global dalam fenomena- fenomena yang
terjadi C3
Menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi pemanasan global (C4)
Menganalisis dampak pemanasan
global bagi kehidupan dan lingkungan (C4)
Menganalisis alternatif solusi untuk
mengurangi pemanasan global ( C4)
Memeriksa keterkaitan pemanasan global
dengan efek rumah kaca ( C5)
Merancang ide/gagasan
penyelesaian masalah gejala
pemanasan global dan dampaknya
bagi kehidupan serta lingkungan
4.12 Mengajukan ide/gagasan 3.12.7 Membuat rancangan ide/gagasan
penyelesaian masalah dalam menyelesaikan masalah gejala
gejala pemanasan global pemanasan global dan dampaknya
dan dampaknya bagi bagi kehidupan serta lingkungan (P2)
kehidupan serta
Lingkungan
Kompetensi Dasar Indikator

B. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan STEM Education dengan menggunakan model pembelajaran
Inquiry Terbimbing, peserta didik dapat Menganalisis gejala pemanasan global dan
dampaknya bagi kehidupan serta lingkungan dan mengajukan ide/gagasan
penyelesaian masalah gejala pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan
serta lingkungan dengan penuh tanggung jawab, bekerja keras dan bekerja
sama.

C. Materi Pembelajaran
Pemanasan Global
1. Efek Rumah Kaca
2. Aktivitas yang menyebabkan Adanya Gas Rumah Kaca
a. Transportasi
b. Industri
c. Pembuangan Sampah
d. Penebangan Hutan
e. Pertanian dan Peternakan
3. Kesepakatan Dunia Membahas Pemanasan Global
a. Intergovermental Panel On Climate Change (IPCC)
b. Protokol Kyoto
c. Asia-Pacifik Partnership on Clean Development and Climate (APPCDC)
Dampak dan Penanggulangan Pemanasan Global
1. Dampak Pemanasan Global
a. Hujan Asam
b. Perubahan Iklim
c. Mencairnya Es di Kutub
d. Berkurangnya Spesies Flora dan Fauna
2. Penanggulangan Pemanasan Global
a. Penghematan Energi
b. Penggunaan Energi Terbarukan

D. Pendekatan dan Metode Pembelajaran


1. Pendekatan : STEM Education
2. Model : Inquiry Terbimbing
3. Metode : Ceramah, Diskusi, tanya jawab dan penugasan

E. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Pertemuan ke -1 ( 2 x 45 Menit )

Kegiatan Tahapan Langkah Pembelajaran Waktu


Pendahuluan Konfontrasi 1. Guru memberikan salam, 15
siswa dengan melakukan presensi dan Menit
masalah
memberikan motivasi agar
peserta didik siap untuk
belajar
2. Guru memberikan peserta
didik suatu permasalahan
dengan memperlihatkan slide
gambar mengenai keadaan
lingkungan saat ini dan
menonton dan menonton
video terkait efek rumah
kaca ( Pendekatan STEM
dalam hal Teknologi )
3. Guru mengarahkan murid
untuk bertanya mengenai
gejala apa saja yang terlihat
pada gambar dan kaitannya
dengan efek rumah kaca. (
Pendekatan STEM dalam hal
Sains)
4. Guru menyampaikan pokok
– pokok materi yang akan
dipelajari serta tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai
Inti Verifikasi data, Pendekatan STEM dalam hal 20
Pengumpulan Engineering Menit
data dan
eksperimentasi 5. Guru membagi siswa menjadi
beberapa kelompok heterogen
terdiri dari 4-5 orang.
6. Guru membagikan LKPD
untuk tiap kelompok dan
menugaskan siswa untuk
melakukan percobaan sesuai
dengan LKPD.
7. Guru membimbing siswa
dalam menyusun
prosedur percobaan
membuat Terarium
Sederhana
8. Guru menginstruksikan siswa
untuk mencatat data-data hasil
percobaan.
9. Guru melakukan
penilaian proses
percobaan menggunakan
instrumen .
Pendekatan STEM dalam hal
Matematik
10. Guru mengintruksikan
siswa untuk:
a. Mengolah dan
menganalisis data
hasil percobaan.
b. Mendiskusikan
pertanyaan-pertanyaan di
LKPD.
c. Membuat kesimpulan
yang berkaitan dengan
pemanasan global dan
efek
rumah kaca.
11. Guru memotivasi kelompok
jika terdapat kelompok yang
mengalami kesulitan dan pasif.
12. Guru melaksanakan penilaian
proses diskusi dengan
menggunakan instrumen
yang
terlampir.
Mengorganisa 13. Guru menginstruksikan 40
si dan perwakilan kelompok secara Menit
Merumuskan
Penjelasan acak untuk mempresentasikan
hasil percobaan dan
diskusinya.
14. Guru menginstruksikan
kelompok lain untuk
memperhatikan, memberikan
tanggapan terhadap kelompok
yang presentasi.
15. Guru melakukan penilaian
presentasi terhadap kelompok
siswa yang presentasi dan
audiens.
16. Guru memberikan penguatan
mengenai hasil praktikum
siswa dan meluruskan
miskonsepsi siswa.
17. Guru memberikan tambahan
informasi mengenai
kesepakatan Dunia dalam
membahas masalah global
Penutup Menganalisis 18. Guru menanyakan 15
proses inquiry pertanyaan-pertanyaan Menit
dan evaluasi
pembelajaran sebagai proses untuk
menguji pemahaman siswa
dan menarik kesimpulan
setelah pembelajaran,
seperti:
Apa saja gejala
pemanasan global?
Bagaimana efek rumah
kaca terjadi?
Apa saja yang termasuk
gas- gas rumah kaca?
19. Guru bersama – sama dengan
peserta didik membuat
kesimpulan materi Pemanasan
Global yang telah dipelajari
20. Guru menyampaikan
motivasi untuk mempelajari
materi yang akan dipelajari
pada pertemuan berikutnya
21. Guru mengakhiri kegiatan
pembelajaran dengan salam
dan doa
Pertemuan ke 2 ( 2 x 45 Menit )

Kegiatan Tahapan Langkah Pembelajaran Waktu


Pendahuluan Konfontrasi 1. Guru memberikan salam, 15
siswa dengan melakukan presensi dan Menit
masalah
memberikan motivasi agar
peserta didik siap untuk
belajar
2. Guru memberikan peserta
didik suatu permasalahan
tentang memperlihatkan slide
gambar mengenai dampak
pemanasan Global.
( Pendekatan STEM dalam
hal Teknologi )
3. Guru mengarahkan murid
untuk bertanya mengenai
beberapa dampak dari
pemanasan global. (
Pendekatan STEM dalam hal
Sains)
4. Guru menyampaikan pokok
– pokok materi yang akan
dipelajari serta tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai
Inti Verifikasi data, Pendekatan STEM dalam hal 20
Pengumpulan Engineering Menit
data dan
eksperimentasi 5. Guru membagi siswa menjadi
beberapa kelompok heterogen
terdiri dari 4-5 orang.
6. Guru membagikan LKPD
untuk tiap kelompok dan
menugaskan siswa untuk
mengerjakan tugas dalam
LKPD mengenai dampak
penanggulangan pemanasan
Global
7. Guru membimbing siswa
dalam melakukan percobaan
membuat Poster berkaitan
tentang “Pemanasan
Global”
8. Guru menginstruksikan siswa
untuk mencatat data-data hasil
percobaan.
9. Guru melakukan
penilaian proses
percobaan
menggunakan instrumen .
Pendekatan STEM dalam hal
Matematik
10. Guru mengintruksikan
siswa untuk:
a. Mengolah dan
menganalisis data
hasil percobaan.
b. Mendiskusikan
pertanyaan-pertanyaan di
LKPD.
11. Membuat kesimpulan
yang berkaitan dengan
dampak pemanasan
global
12. Guru memotivasi kelompok
jika terdapat kelompok yang
mengalami kesulitan dan pasif.
13. Guru melaksanakan penilaian
proses diskusi dengan
menggunakan instrumen yang
terlampir.
Mengorganisa 14. Guru menginstruksikan 40
si dan perwakilan kelompok secara Menit
Merumuskan
Penjelasan acak untuk mempresentasikan
hasil percobaan dan
diskusinya.
15. Guru menginstruksikan
kelompok lain untuk
memperhatikan, memberikan
tanggapan terhadap kelompok
yang presentasi.
16. Guru melakukan penilaian
presentasi terhadap kelompok
siswa yang presentasi dan
audiens.
17. Guru memberikan penguatan
mengenai hasil praktikum
siswa dan meluruskan
miskonsepsi siswa.
Penutup Menganalisis 18. Guru mengajukan pertanyaan- 15
proses inquiry pertanyaan sebagai proses Menit
dan evaluasi
pembelajaran untuk menguji pemahaman
siswa dan menarik
kesimpulan setelah
pembelajaran, seperti:
Apa saja dampak pemanasan
global?
Bagaimana cara
menanggulangi Pemanasan
Global
19. Guru bersama – sama dengan
peserta didik membuat
kesimpulan materi Pemanasan
Global yang telah dipelajari
20. Guru memberikan informasi
mengenai tugas proyek
untuk dikerjakan dalam
jangka waktu 2 minggu
mengenai
( Rancangan
Kegiatan/Pembuatan
Produk/eksperimen yang
dapat mengurangi pemanasan
Global)
21. Guru menyampaikan
motivasi untuk mempelajari
materi yang sudah dipelajari
untuk persiapan Uji Blok
mengenai materi Pemanasan
Global pada pertemuan
berikutnya
22. Guru mengakhiri kegiatan
pembelajaran dengan salam
dan doa

F. Penilaian
1. Teknik Penilaian :
A. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan
B. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
C. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja dan Tugas Proyek

2. Bentuk Penilaian :
A. Observasi : Lembar pengamatan aktivitas peserta didik
B. Tes tertulis : Essay
C. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
D. Proyek : lembar tugas proyek dan pedoman penilaian

3. Instrumen penilaian : terlampir


4. Alat Penilaian : (Soal terlampir)

G. Media/Alat/ Bahan/Sumber Belajar:


a. Media/Alat/Bahan : Slide Gambar, Tugas Proyek, Power point, LCD,
Laptop
b. Sumber Belajar : 1. Buku Fisika untuk kelas XI SMA dan MA
Kurikulum 2013, PT. Intan Pariwara
2. Internet
3. Handout

Tumijajar, Desember 2017


Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Tumijajar Guru Mata Pelajaran
Drs. PUJIYANTA, M.Pd. ERLITA YUANI PUTRI
NIP. 19610414199003 004 NIP. 198502022008042003
Lampiran-Lampiran:
a. Materi Pembelajaran ( Pemanasan Global
) Pertemuan 1
Penyebab Pemanasan Global

Pengertian Pemanasan Global

Pemanasan global atau global warming adalah kenaikan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan
daratan bumi akibatan peningkatan emisi gas rumah kaca yang menyelimuti bumi.
Temperatur rata-rata global pada permukaan bumi telah meningkat 0,74 +/- 0,18 oC
selama seratus tahun terakhir. International panel on climate change (IPPC)
menyimpulkan bahwa sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak
pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya
konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia. Meningkatnya temperature
rat-rata permukaan dan atmosfer bumi mengakibatkan bumi terasa lebih panas dan
pada siang hari kita merasakan panas yang berlebihan. Pemanasan global berdampak
pada banyaknya kerusakan di bumi, sangat membahayakan dan mengancam
kehidupan di bumi.

Penyebab Pemanasan Global

1. Efek rumah kaca


Efek rumah kaca ditemukan pertama kali oleh joseph fourier pada tahun 1824
merupakan sebuah proses dimana atmosfer memanaskan sebuah planet. Mars, Venus
dan benda langit beratmosfer lainnya memilliki efek rumah kaca.
Segala sumber energy yang terdapat di bumi berasal dari matahari. Sebagian besar
energy tersebut berupa radiasi gelombang pendek termasuk cahaya tampak. Ketika
sampai dipermukaan bumi sebagian energy cahaya berubah menjadi energy kalor dan
kalr yang tidak terserap dipantulkan kembali ke atmosfer. Sebagian energy yang
terpantul ini berupa radiasi gelombang panjang pada spectrum infra merahke angkasa
luar. Sebagian energy kalor tetap terperangkap dalam atmosfer bumi akibat
meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca antara lain: CO2, CH4, SO2 dan
sebagainya, yang menjadi perangkap radiasi energy ini. Gas-gas ini menyerap dan
memantulkan kembali radiasi energy yang dipancarkan bumi dan akibatnya energy
tersebut tersimpan di permukaan bumi dalam bentuk kalor atau panas. Hal ini terjadi
berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata permukaan bumi terus meningkat.
Gas-gas tersebutr berfungsi sebagai kaca dan rumah kaca. Dengan meningkatnya gas-
gas ini di atmosfer berdampak semakin banyak panas yang terperangkap dibawahnya.
Beberapa aktivitas manusia yang berdampak meningkatkan konsentrasi gas rumah
kaca adalah :

a. Konsentrasi energy bahan bakar fosil


Menurutdata dari departemen energy dan sumber daya mineral (2003), konsumsi
bahan bakar fosil sebanyak 70% dari total konsumsi energy , listrik pada posisi kedua
sebanyak 10% dari total konsumsi energy. Amerika serikat merupakan Negara dengan
penduduk yang mempunyai gaya hidup sangat boros dalam mengkonsumsi energy
bahan bakar fosil, Indonesia termasuk Negara pengkonsumsi terbanyak di asia setelah
cina, jepang, india dan korea selatan. Konsumsi energy yang besar ini dieroleh karena
banyaknya penduduk yang menggunakan bahan bakar fosil sebagai sumber energinya.
Menurut Prof. Emil Salim, amerika serikat dengan jumlah 1,1 milyar penduduk
mengemisikan 20 ton
gas CO2 per orang per tahun. Cina dengan 1,3 milyar penduduk mengemisikan 1,2
ton gas CO2 per orang per tahun.

b. Sampah
Sampah menghasilkan gas metana (CH3) yang dieprkitrakan dengan berat 1 ton
sampah akan menghasilkan 50 Kg gas metana. Sampah merupakan masalah besar
yang dihadapai kota-kota di Indonesia. Berdasarkan data dari kementerian negeri
lingkungan hidup, pada tahun 1995 rata-rata orang di perkotaan di Indonesia
menghasilkan sampah sebanyak 0,8 Kg /hari dan pada tahun 2000 meningkat menjadi
1 Kg/hari. Disisi lain jumlah penduduk terus meningkat , sehingga diperkirakan 20
tahubn yang akan datang jumlah sampah yang dihasilkan penduduk perkotaan terus
meningkat dan kemungkinan dapat mencapai 190ribu ton/tahun. Dengan demikian ,
sampah di perkotaaan merupakan sector yang sangat potensial mempercepat proses
pemanasan global.

c. Kerusakan hutan
Salah satu fungsi tumbuhan /hutan adalah mengurangi gas rumah kaca di atmosfer
melalui penyerapan gas karbondioksida (CO2) dan mengubahnya menjadi gas
oksigen (O2). Saat ini di Indonesia telah terjadi kerusakan hutan yang disebabkan
oleh manusia. Kerusakan hutan tersebut disebabkan oleh kebakaaran hutan dan
perubahan tata guna lahan, antara lain perubahan hutan menjadi perkebunan dengan
tanaman tunggal misalnya kelapa sawit. Kerusakan hutan yang lain dapat ditimbulkan
pemegang pengusaha hutan (PPH). Penebangan hutan secara besar-besaran dan tidak
segera dilakukan reboisasi semakin memperparah kerusakan hutan. Akibat kerusakan
hutan adalah kurang optimalnya proses penyerapan gas karbondioksida.

d. Pertanian dan peternakan


Sawah-sawah yang tergenang mengakibatkan terjadinya pembusukan sisa-sisa
pertanian, penggunaan pupuk serta pembusukan kotoran ternak menghasilkana gas
metana (CH4) dan gas dinitro oksida (N2O). disamping itu saat mengawali
pengolahan sawah para petani melakukan pembakaran sisa-sisa tanaman sehingga
dihasilkan gas CO2. Gas-gas tersebut adalah gas rumah kaca . Hewan-hewan ternak
seperti sapi adalah polutan metana yang signifikan. Sapi secara alamiah akan
melepaskan metana (CH4) dari dalam perutnya selama proses mencerna makanan.
Hasil penelitian para ilmuwan bahwa metana merupakan gas rumah kaca yang 23 kali
lebih buruk daripda karbondioksida.
Limbah lain dari sector peternakan aadalah kotoran ternak. Kotoran ini mengandung
senyawa Nitrogen Oksida (NO) yang 300 kali lebih berbahaya dibandingkan gas C02.
Di Indonesia sector pertanian dan peternakan berkontribusi pada emisi gas rumah
kaca 8,05% dari total gas rumah kaca yang diemisikan ke atmosfer.

Kesepakatan Dunia Membahas Pemanasan Global

Beberapa kesepakatan yang digunakan dalam membahas Pemanasan Global antara lain:

a. IPCC ( Intergovermental Panel on Climate Change)


IPCC adalah sebuah panel antar-pemerintah yg terdiri dari ilmuwan dan ahli dari
berbagai disiplin ilmu di seluruh dunia. Tugasnya menyediakan data-data ilmiah
terkini yg menyeluruh, tidak berpihak dan transparan mengenai informasi teknis,
sosial, dan ekonomi yg berkaitan dengan isu perubahan iklim. Termasuk informasi
mengenai sumber penyebab perubahan iklim, dampak yg ditimbulkan serta strategi
yang perlu dilakukan dalam hal mengurangi emisi, pencegahan, dan adaptasi. IPCC
bersekretariat di Jenewa ( Swiss) dan bertemu satu tahun sekali di sebuah rapat pleno
yang membahas 3 hal utama :
1) Informasi ilmiah mengenai perubahan iklim
2) Dampak, adaptasi, dan kerentanan
3) Mitigasi (upaya) perubahan iklim

Pada 1990, IPCC menerbitkan hasil penelitian pertama ( First Assessment Report).
Laporan tersebut menyebutkan bahwa perubahan iklim dipastikan merupakn ancaman
bagi kehidupan manusia. IPCC menyerukan pentingnya sebuah kesepakatan global
untuk menanggulangi masalah perubahan iklim, mengingat hal tersebut merupakan
sebuah proses global yg berdampak pada seluruh dunia.

Majelis umum PBB menanggapi seruan IPCC dengan secara resmi membentuk
sebuah badan negosiasi antar pemerintah, yaitu intergovermental negotiating
committee (INC) untuk merundingkan sebuah konversi mengenai perubahan iklim.
Laporan IPCC terakhir tahun 2007 secara garis besar terdiri dari :
1. Laporan kelompok kerja 1 dikelurakan pada Februari 2007, menekankan bahwa
manusia adalah penyebab utama peningkatan gas rumah kaca ( GRK) di lapisan
udara.
2. Laporan kelompok kerja 2 mengenai dampak dan adaptasi perubahan iklim
dikeluarkan awal April 2007, membeberkan perkiraan ancaman bencana di
banyak negara apabila tidak dilakukan upaya segera untuk mengurangi kegiatan
yg dpt menyebabkan pemanasan global.
3. Laporan kelompok kerja 3 yg dikeluarkan Mei 2007 menganalisis proses
pengurangan emisi karbon yang sudah dan harus dilakukan, dan strategi adaptasi
untuk bertahan terhadap dampak perubahan iklim yang tidak bisa dihindari.

2. Protokol Kyoto

Protokol Kyoto adalah protokol kepada konvensi rangka kerja PBB tentang perubahan
iklim ( UNFCCC yang diadopsi pada pertemuan bumi di Rio de Janeiro pada 1992),
semua pihak dalam UNFCCC dapat menandatangani atau meratifikasi protokol kyoto,
sementara pihak luar tidak diperbolehkan. Protokol kyoto di abopsi pada sesi ketiga
konferensi pihak konvensi UNFCCC pada 1997 di Kyoto, Jepang.

3. Asia-Pacific Partnership on Clean Development and Climate (APPCDC)

Asia-Pacific Partnership on Clean Development and Climate, dikenal dengan


APP, merupakan kerjasama internasional yang bersifat sukarela antara Australia,
Kanada, India, Jepang, RCC, Korea selatan yang mengumumkan pembentukannya
pada tanggal 28 juli 2005. Mentri luar negeri, lingkungan dan energi dari negara-
negara peserta sepakat untuk bekerja sama dalam pengembangn dan transfer teknologi
yang memungkinkan pengurangan emisi GRK yang bersesuain dengan UNFCCC dan
perangkat internasional lainnya seperti protokol kyoto.
Pertemuan 2

Dampak dan Penanggulangan Pemanasan Global

A. Dampak Pemanasan Global


Beberapa dampak dari pemanasan Global antara lain:
1. Kekeringan
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh sekelompok ahli iklim Inggris menemukan
bahwa pemanasan global akan mengakibatkan kekeringan besar dalam 100 tahun ke
depan. Skala kekeringan begitu besar hingga mencakup setengah dari total lahan yang
kita miliki saat ini. Palmer Drought Severity Index (PDSI) menyatakan bahwa
persentase global daerah kering telah meningkat sebesar 1,74% antara tahun 1950
dan 2008. Kekeringan tentu saja akan memicu kegagalan panen yang akan
berdampak fatal bagi populasi dunia.

2. Wabah
Perubahan iklim akan menyebabkan lonjakan epidemi sejumlah penyakit. Berbagai
virus umumnya tidak dapat bertahan hidup pada suhu dingin. Namun, dengan
kenaikan suhu akibat perubahan iklim, virus yang tadinya hanya mampu berkembang
dalam iklim tropis kemudian menyebar ke daerah lain. Korea Institite of Health and
Social Affairs (KIHASA) menyatakan bahwa “Dalam kasus ekstrim, 1 derajat
kenaikan suhu akan mengakibatkan kenaikan 6 persen dalam penyebaran penyakit.

3. Banjir
Pemanasan global yang mampu memicu banjir tampaknya berlawanan dengan logika.
Namun kenyataannya perubahan iklim menyebabkan perubahan pola cuaca di seluruh
dunia. Dalam beberapa tahun terakhir kita telah melihat fenomena banjir besar yang
menimpa berbagai belahan dunia. Intergovernmental Panel on Climate Change
(IPCC) memperingatkan bahwa frekuensi banjir bandang akan meningkat dalam abad
ini.

4. Pencairan es di kutub
Pemanasan global menyebabkan mencairnya es di Kutub Utara dan daerah Antartika
(Kutub Selatan).Suhu di daerah ini telah meningkat sekitar dua sampai tiga kali lipat.
Es di kutub memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Jika es
mencair, pulau-pulau yang berada di bawah permukaan laut akan terancam bahaya. Kota-
kota seperti Shanghai dan negara kepulauan Maladewa adalah beberapa tempat yang
akan terpapar risiko tertinggi dalam skenario seperti itu. Saat atmosfer menghangat,
lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, hal ini menyebabkan volumenya
akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga
mengakibatkan mencairnya es di kutub, terutama sekitar Greenland. Perubahan tinggi
permukaan laut akan sangat berpengaruh pada kehidupan di daerah pantai. Beberapa
daerah akan tenggelam. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat.
Bahkan sedikit saja kenaikan permukaan laut akan sangat berpengaruh pada
ekosistem pantai, contohnya akan menenggelamkan separuh rawa-rawa pantai.

5. Kabut asap (smog)


Peningkatan suhu akibat pemanasan global akan membuat konsentrasi kabut asap di
atmosfer mengalami peningkatan. Peningkatan kabut asap pada akhirnya akan
menyebabkan penyakit dan kematian.Kabut asap juga mengintensifkan gelombang panas
yang tentu saja dapat berdampak buruk bagi kehidupan.
6. Kebakaran hutan
Selama dekade terakhir ini, banyak penelitian telah dilakukan untuk memastikan
apakah pemanasan global menyebabkan peningkatan frekuensi dan intensitas
kebakaran hutan. Kebakaran hutan menyebabkan kerusakan ekosistem dan
infrastruktur. Akibat kebakaran hutan, jumlah pelepasan karbon dioksida yang
merupakan gas rumah kaca juga akan meningkat yang pada akhirnya memperparah
pemanasan global (global warming).

7. Iklim Mulai Tidak Stabil


Telah diperkirakan oleh para ilmuwan, daerah bagian utara dari belahan Bumi Utara
akan memanas lebih dari daerah-daerah lainnya di Bumi. Hal ini berakibat akan
mencairnya gunung-gunung es dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang
terapung di perairan tersebut. . Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju
ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis,
bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair.
Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada musim dingin
dan malam hari akan cenderung untuk meningkat. Daerah hangat akan menjadi lebih
lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Kelembaban yang tinggi
akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap derajat
Fahrenheit pemanasan. Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih
cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari
sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang
berbeda. Topan badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air,
akan menjadi lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa
periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi
dan lebih ekstrim.

8. Gangguan Ekologis
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek
pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan
global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan.
Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat
lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi
perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi
oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies
yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.

B. Penanggulangan Pemanasan Global

Berikut ini adalah penanggulangan dari pemanasan global:


1. Program menanam pohon
Apakah selama ini gerakan menanam pohon sudah di lakukan? Saya pikir sudah,
kampanye pun sudah di lakukan oleh pemerintah pusat dan daerah, perusahaan besar
pun sudah mengalokasikan dana Corporate Social Responsibiliy (CSR)-nya untuk
menanam pohon. Tidak sampai di situ saja, banyak gerakan organisasi masyarakat
yang gemar menggalakan menaman pohon, bahkan ada yang dengan suka rela
membagi pohon gratis untuk di tanam setiap rumah. Tapi saya tetap sepakat bahwa
menanam pohon adalah satu cara untuk mencegah pemanasan global. Hanya saja,
perlu lebih baik lagi dalam perencanaan dan pelaksanaannya.
Satu pohon berukuran agak besar dapat menyerap 6 kg CO2 per tahunnya.1 Jadi,
dalam waktu 40 tahun, pohon dapat menyerap 240 kg CO2. United Nations
Environment Programme (UNEP) melaporkan bahwa pembabatan hutan
menyumbang 20% emisi gas rumah kaca.3 Seperti kita ketahui, pohon menyerap karbon
yang ada dalam atmosfer. Bila mereka ditebang atau dibakar, karbon yang pernah
mereka serap sebagian besar justru akan dilepaskan kembali ke atmosfer. Maka, pikir
seribu kali sebelum menebang pohon di sekitar Anda. Pembabatan hutan juga
berkaitan dengan peternakan. Tahukah Anda area hutan hujan seukuran 1 lapangan
sepak bola setiap menitnya ditebang untuk lahan merumput ternak? Bila Anda
berubah menjadi seorang vegetarian, Anda dapat menyelamatkan 1 akre pohon per
tahunnya.
2. Jadilah vegetarian
Memproduksi daging sarat CO2 dan metana dan membutuhkan banyak air. Hewan
ternak seperti sapi atau kambing merupakan penghasil terbesar metana saat mereka
mencerna makanan mereka.1 Food and Agriculture Organization (FAO) PBB
menyebutkan produksi daging menyumbang 18% pemanasan global, lebih besar
daripada sumbangan seluruh transportasi di dunia (13,5%). Lebih lanjut, dalam
laporan FAO, “Livestock’s Long Shadow”,2 2006 dipaparkan bahwa peternakan
menyumbang 65% gas nitro oksida dunia (310 kali lebih kuat dari CO2) dan 37% gas
metana dunia (72 kali lebih kuat dari CO2). Selain itu, United Nations Environment
Programme (UNEP), dalam buku panduan “Kick The (abit”, 2008, menyebutkan
bahwa pola makan daging untuk setiap orang per tahunnya menyumbang 6.700 kg
CO2, sementara diet vegan per orangnya hanya menyumbang 190 kg CO2.3 Saat ini,
jumlah penduduk dunia sekitar 6,7 miliar orang. Bila 5 miliar orang di antaranya
adalah pemakan daging, coba Anda hitung berapa CO2 yang dihasilkan setiap
tahunnya? Luar biasa, bukan? Tidak mengherankan bila ahli iklim terkemuka PBB,
yang merupakan Ketua Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) PBB, Dr.
Rajendra Pachauri, menganjurkan orang untuk berhenti makan daging untuk
mengerem pemanasan global.

3. Cerdas dalam berkendara


Negara maju sudah banyak yang melakukan hal ini. Budaya berkendara dengan
cerdas sudah di contohkan oleh mereka. Bahkan ada tempat parkir khusus sepeda
yang di tata dengan rapi. Ya, banyak negara maju menggunakan sepeda untuk
berpergian, seperti ke kantor atau ke sekolah. Sebenarnya, hal tersebut di Indonesia
sudah mulai ada geliatnya, tapi belum mendapat respon yang baik dari pemerintah.
Seharusnya pemerintah membuat jalan khusus penaik sepeda, tapi tidak. Selain itu,
transportasi massal juga sebagai berkendara dengan cerdas, hal ini bisa mengurangi
pemanasan global yang timbul karena kendaraan bermotor yang kita naiki. Dengan
menaiki transportasi massal, maka langkah ini bisa menghemat polusi dan juga bisa
meminimalisir kemacetan.
Tapi jika Anda punya kantor atau sekolah yang bisa di tempuh dengan berjalan kaki,
maka itu lebih baik di lakukan dengan jalan kaki, jangan malah menaiki mobil. Sama
– sama kita ketahui bahwa sebab pemanasan global karena CO2 yang di keluarkan
dari bahan bakar kendaraan bermotor. Cobalah untuk berjalan kaki, menggunakan
telekonferensi untuk rapat, atau pergi bersama-sama dalam satu mobil. Bila
memungkinkan, gunakan kendaraan yang menggunakan bahan bakar alternatif. Setiap
1 liter bahan bakar fosil yang dibakar dalam mesin mobil menyumbang 2,5 kg CO2.
Bila jaraknya dekat dan tidak terburu waktu, Anda bisa memilih kereta api daripada
pesawat. Menurut IPCC, bepergian dengan pesawat menyumbang 3-5% gas rumah
kaca.

4. Kurangi Bangunan Rumah Kaca


Banyaknya bangunan rumah kaca membuat suhu panas bisa meningkat beberapa
derajat celcius. Oleh sebab itu, harus di kurangi, harus ada kebijakan pemerintah yang
tegas tentang pembangunan gedung-gedung yang mencoba mencakar langit (walau
tida bisa).
Lalu apakah sudah ada kebijakan pemerintah tentang pengurangan pembangunan
gedung atau rumah kaca? Untuk hal in saya tidak ada mendapatkan, kalau pun ada
seperti Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) hanya formalitas saja. Ini terbukti
dengan terus dan terus tumbuh gedung-gedung di bangun.
Aspirasi ini harus terus di sampaikan, kalau bisa pemerintah memberikan denda
kepada pengembang properti (developer) yang membangun rumah tanpa menganalisa
tentang dampak lingkungan dalam proyek mereka.

5. Hemat Listrik

Listrik juga menjadi faktor dalam menaikan suhu panas. Jika demikian alangkah
bijaknya untuk membiasakan hemat listrik. Seperti di rumah, ketika siang hari
mematikan alat listrik yang tidak digunakan lagi. Memang harus massal di lakukan,
bukan hanya oleh peorangan saja. Sangat disayangkan masih ditemukan banyaknya
lampu jalan yang menyala di siang hari. Dalam hal ini pemerintah belum menjadi
contoh bagi masyarakat. Tapi tidak salah jika kita mulai dari diri kita sendiri,
keluarga, tetangga dan seterusnya. Mudah- mudahan generasi masa depan bisa cerdas
dan hemat dalam penggunaaan listrik.

6. Saluran Ventilasi rumah yang cukup


Jika Anda mau mencegah pemanasan global masuk kerumah, maka yang Anda
lakukan selain memasang AC, adalah memperbanyak saluran ventilasi di rumah.
Supaya angin bisa masuk kedalam rumah dan memberikan kesejukan. Dan supaya
angin tetap banyak masuk kerumah Anda, maka jangan lupa Anda menanam pohon di
pekarangan rumah Anda.

7. Jangan tebang pohon sembarangan (ilegal loging)


Ini yang masih sulit untuk di lakukan oleh masyarakat kita. Bisa kita lihat setiap tahun
berapa hektar lahan hutan yang terbakar, sehingga menjadi lahan yang tandus. Tidak
terhitung lagi kerugian negara karena hutan yang habis di bakar oleh oknum tidak
bertanggung jawab. Anda bisa bayangkan butuh berapa lama untuk menunggu pohon
untuk tinggi? Ya, butuh bertahun – tahun, bahkan puluhan tahun. Yang anehnya,
tindakan ilegal loging tersebut juga di dukung oleh oknum aparat negara. Jadi para
perlaku dengan bebas bertindak perbuatan tidak bermoral itu.Bagi pohon yang di
jalanan banyak hidup segan mati tak mau, karena tidak di rawat dengan baik, apatah
lagi di musim pemilu, banyak pohon yang di paku dengan sembarangan. Kampanye
tentang menolak dan menentang ilegal loging atau menolak penebangan pohon
sembaranga harus terus di galakkan. Ini demi kemaslahatan bersama, jangan hanya
karena kepentingan sekelompok orang, membuat masalah bagi bangsa dan negara.
Cara lain yang digunakan adalah
· Pisahkan sampah kertas, plastik, kalenga agar dapat didaur ulang
· Daur ulang sampah organic
· Jemur pakaian anda di bawah sinar matahari
· Gunakan kipas angin
· Beli makanan yang mengandung unsur organic

( Sumber Materi : Divaisma P. Pemanasan Global. )


http://ayooberbagipengetahuan.blogspot.co.id/2016/04/pemanasan-global.html
(Online) diunduh 27 Desember 2017
Lampiran 2 :
LKPD Pertemuan
1
Materi : Pengertian dan Penyebab Pemanasan Global

LKPD
( Pertemuan – 1)

Satuan Pendidikan : SMAN 1


Tumijajar Mata Pelajara : Fisika
Materi : Pemanasan Global
Sub Materi : Penyebab Pemanasan Global
Kelas/Semester : XI/2
Alokasi Waktu : 2 × 45 menit
Pertemuan 1

Kompetensi Dasar Indikator


3.12 Menganalisis gejala Pertemuan 1
pemanasan global 3.12.8 Menunjukkan gejala pemanasan global (C1)
dan dampaknya bagi 3.12.2. Menjelaskan pengertian pemanasan
kehidupan serta global (C2)
lingkungan 3.12.3. Menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi pemanasan global
(C3)

Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa mampu mengenali adanya gejala Pemanasan Global melalui gambar
2. Siswa mampu menjelaskan pengertian dari Pemanasan Global melalui
analisis gambar
3. Siswa mampu menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemanasan
global melalui kegiatan eksperimen

Kegiatan 1. Perhatikan Gambar Fenonema alam berikut ini.


Bersama-sama dengan kelompokmu, cobalah diskusikan dengan santun gambar
tersebut dengan teman kelompok, kemudian jawab pertanyaan berikut ini!

1. Deskripsikan perbedaan dari ketiga gambar di atas?

……………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………….

2. Apa yang terjadi apabila kegiatan tersebut berlangsung secara terus menerus?

……………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………….

3. Berdasarkan hasil diskusi, jelaskan pengertian dari Pemanasan Global!

……………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………….
Kegiatan 2. Lembar Kerja Praktikum ( Membuat Terarium Sedernana )

Panduan Percobaan

A. Tujuan
Mengetahui terjadinya peristiwa efek rumah kaca

B. Alat dan Bahan

No Nama Alat dan Bahan Jumlah

1. 2 Buah Kotak Kaca 2 buah


2. Plastik bening 2 buah
3. Tanah Secukupnya
4. Termometer 2 buah
5. Rumput Secukupnya
6. Karet gelang 2 buah
7. Stopwatch 1 buah

C. Langkah-langkah percobaan
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan pada percobaan ini.
2. Menyiapkan dua buah Kotak kaca, dan beri label 1 dan 2.
3. Kotak kaca yang berlabel 1 diberikan tanah dan rumput, sedangkam
kotak kaca yang berlabel 2 cukup diberikan tanah saja.
4. Pasang termometer pada kedua kotak kaca tersebut.
5. Tutup kedua kotak kaca dengan menggunakan plastik bening.
6. Letakkan kedua kotak kaca tersebut di atas terik matahari
7. Catatlah suhu pada masing-masing kotak kaca pada waktu yang
berbeda hingga 2 kali percobaan.
8. Masukkan data yang kamu peroleh pada tabel dibawah ini.

Suhu (0C)
No. Waktu Suhu Kotak Kaca I Suhu Kotak Kaca II
(menit)
(0C) (0C)
1. Awal
2. 3 menit
3. 5 menit

D. Analisis Data
……………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………
E. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data, diskusikan bersama dengan kelompok secara
santun tentang pengertian dari efek rumah kaca.

……………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………….

Kegiatan 3
Menurut Kementrian Lingkungan Hidup (2012), jenis GRK yang
keberadaanya di atmosfer berpotensi menyebabkan perubahan iklim global
adalah CO2, CH4, N2O, HFCs, PFCs, SF6, NF3, SF5CF3, C4F9OC2H5,
CHF2OCF2OC2F4OCHF2, CHF2OCF2OCHF2.
Dari semua jenis gas tersebut, GRK utama ialah CO2, CH4, dan N2O.
Konsentrasi CO2 di atmosfer ialah sekitar 383 ppm (part per million) atau
sekitar 0.0383% volume atmosfer. Sedangkan CH4 dan N2O masing-masing
1745 ppb dan 314 ppb (part per billion) atau sekitar 0.000175% dan
0.0000314% volume atmosfer.

Lakukan studi pustaka dan tuliskan sumber-sumber alat/kegiatan/aktivitas


yang mampu menghasilkan gas-gas dari tabel berikut sebagai penyebab
adanya Gas Rumah Kaca.

No Gas Sumber
1 Karbondioksida ( CO2 )
2 Metana (CH4)
3 Nitroksida (N2O)
4 Hidrofluorokarbon (HFC)
5 Perfluorokarbon (PFC)
6 Sulfurheksafluorida (SF6)
Pertemuan 2
Materi : Dampak dan Penanggulangan Pemanasan Global

LKPD
( Pertemuan – 2)

Satuan Pendidikan : SMAN 1


Tumijajar Mata Pelajara : Fisika
Materi : Pemanasan Global
Sub Materi : Dampak dan Penanggulangan Pemanasan
Global Kelas/Semester : XI/2
Alokasi Waktu : 2 × 45 menit
Pertemuan 2

Kompetensi Dasar Indikator


3.12 Menganalisis gejala Pertemuan 2
pemanasan global 3.12.9. Menunjukkan dampak
dan dampaknya bagi pemanasan global
kehidupan serta 3.12.10. Menjelaskan dampak pemanasan
lingkungan global bagi kehidupan dan
lingkungan
3.12.12. Menganalisis dampak dan penanggulangan
pemanasan global bagi kehidupan dan
lingkungan

Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa mampu mengenali dampak Pemanasan Global melalui gambar
2. Siswa mampu menjelaskan dampak Pemanasan Global melalui analisis gambar
bagi kehidupan dan lingkungan
3. Siswa mampu menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemanasan
global melalui kegiatan eksperimen

Kegiatan 1. Perhatikan Gambar Fenonema alam berikut ini.


Bersama-sama dengan kelompokmu, cobalah diskusikan dengan santun gambar
tersebut dengan teman kelompok, kemudian jawab pertanyaan berikut ini!
1. Jelaskan penyebab terjadinya salju dikutub utara mencair dan tanah yang kering?

……………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………….

2. Bagaimana cara penanggulangan agar tidak terjadi peristiwa tersebut?

……………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………….

3. Lakukan kajian pustaka, dampak apa saja yang akan terjadi akibat adanya
dampak pemanasan Global dan tuliskan pada kotak berikut ini!

……………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………….
Kegiatan 2. Merancang Kegiatan dalam Menanggulangi Pemanasan Global

1. Lakukan kajian pustaka, tuliskan langkah-langkah apa saja yang dapat menanggulangi
Pemanasan Global.

……………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………….

2. Buatlah desain poster yang dapat dicetak dan akan digunakan untuk dapat
disebarkan pada masyarakat khalayak umum sehingga banyak orang yang akan
mengetahui akibat dari pemanasan Global.
Kegiatan 3. Tugas Proyek

Merancang kegiatan melakukan pengelolaan sampah secara tepat

Judul Desain alat : Alat sederhana pengubah sampah plastik menjadi


minyak mentah

Tujuan percobaan : Mengubah sampah plastik menjadi minyak mentah

Alat dan Bahan Yang Digunakan


a) Alat
1) Kaleng bekas biskuit
2) Pipa besi sepanjang 2.15 Meter
3) Lem besi
4) Gergaji besi atau gerinda
5) Sendok
6) Kayu bakar
7) Tungku bakar
8) Toples
9) Botol Plastik

b) Bahan
1) Plastik Bekas Gelas Aqua, Teh Rio, Teh Gelas dll.
2) Plastik macam-macam warna ( Plastik kresek )

Langkah-Langkah Penyiapan Eksperimen


Adapun langkah-langkah penyiapan eksperimen adalah dengan cara mendesain alat
sebagai berikut:
1. Potong pipa besi menjadi 2 bagian dengan menggunakan gergaji besi atau
gerinda, satu yang berukuran 2 meter yang lainnya berukuran 15 cm;
2. Sambungkan kedua ujung pipa dengan cara di las;
3. Campurkan lem besi yang berwarna hitam dengan yang berwarna putih
dengan perbandingan 2 : 1. Aduk dengan menggunakan ujung sendok;
4. Setelah itu, sambungkan ujung pipa yang lain dengan tutup kaleng biskuit yang
sudah dilubangi seukuran dengan keliling pipa besi menggunakan campuran lem
tersebut. Usahakan semua sisi tertutup rapat dengan lem agar tidak ada sedikit
pun uap yang keluar saat pembakaran berlangsung; dan
5. Setelah lem tadi kering, maka tutup kaleng yang telah disambungkan dengan
pipa besi diletakkan kembali ke wadah kaleng biskuit yang akan digunakan.
Alat siap digunakan.
Gambar 1. Desain Alat Sederhana Pengubah Limbah
Plastik Menjadi Minyak Mentah

A. Pelaksanaan Eksperimen

1. Langkah-langkah Eksperimen
a) Siapkan Alat Sederhana “Pengubah Sampah Plastik menjadi
Minyak Mentah” ;
b) Buka Penutup Alat;
c) Siapkan Gelas Plastik yang akan dibakar ;
d) Bersihkan sampah plastik dari kotoran yang menempel di sampah tersebut ;
e) Timbang massa gelas plastik sebelum di bakar;
f) Masukkan sampah plastik semua kedalam wadah kaleng biskuit;
g) Tutup wadah kaleng biskuit tersebut menggunakan tutup kaleng yang
telah disambungkan dengan pipa besi;
h) Siapkan api ditungku bakar, tunggu hingga api benar-benar menyala;
i) Setelah itu bakar kaleng biskuit tadi diatas tungku bakar, atur posisinya
sedemikian rupa hingga pipa besi tersebut berada dalam posisi miring
ke bawah agar uap bisa mengalir;
j) Siapakan wadah berupa toples diujung pipa untuk menampung
tetesan minyak yang keluar;
k) Jaga api agar tetap menyala untuk menghasilkan minyak yang maksimal;
l) Pembakaran baik dilakukan di ruang terbuka agar kaya O2 yang
sangat penting dalam proses pembakaran;
m) Setelah tidak ada lagi tetesan minyak yang keluar, matikan api dan
masukan minyak tersebut kedalam botol;
n) Minyak mentah sudah dihasilkan;
o) Percobaan dapat diulangi untuk Plastik Kresek dengan langkah yang sama;
p) Amati hasil endapan dan warna dari 2 jenis plastik yang berbeda;
q) Catat hasil pengamatan; dan
r) Lakukan Uji Coba hasil minyak mentah untuk menyalakan Api.
2. Hasil Eksperimen

Analisis data:

a. Tabel data hasil percobaan


No Jenis Plastik Massa Lama Pembakaran
Percobaan 1 Gelas
Aqua
Campur
Percobaan 2 Gelas Aqua Putih
Percobaan 3 Plastik Kresek

No Jenis Plastik Massa Warna Endapan


Percobaan 1 Gelas
Aqua
Campur
Percobaan 2 Gelas Aqua Putih
Percobaan 3 Plastik Kresek

No Jenis Plastik Uji Coba Minyak


Percobaan 1 Gelas Aqua Campur
Percobaan 2 Gelas Aqua Putih
Percobaan 3 Plastik Kresek

Kesimpulan :
Lampiran 3. Instrumen Penilaian

INTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Satuan pendidikan : SMAN 1 Tumijajar


Tahun pelajaran : 2017/2018
Kelas/Semester : XI / Semester 2
Mata Pelajaran : Fisika

N Waktu Nama Kejadian/perilaku Butir sikap Positif/negatif Tindak lanjut


o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Tumijajar, November 2017


Mengetahui,
Kepala SMA Negeri ……… Guru Mata Pelajaran

…………………………….. ………………………………..
NIP. …………………………. NIP. …………………………
INTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN DISKUSI TUGAS PRATIKUM

Satuan pendidikan : SMAN 1


Tumijajar Tahun pelajaran :
2017/2018
Kelas/Semester : XI / Semester 2
Mata Pelajaran : Fisika

Indikator
No KLP Nama Gagasan Kebenaran konsep Kerja sama Keaktifan Jumlah
score
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Kriteria:
5 = sangat baik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangatkurang

Jumlah Skor Perolehan


Nilai = skor maksimal × 100

Tumijajar, November 2017


Mengetahui,
Kepala SMA Negeri ……… Guru Mata Pelajaran

…………………………….. ………………………………..
NIP. …………………………. NIP. ……………………………
INTRUMEN PENILAIAN OBSERVASI KEGIATAN TUGAS PROYEK

Satuan pendidikan : SMAN 1


Tumijajar Tahun pelajaran :
2017/2018
Kelas/Semester : XI / Semester 2
Mata Pelajaran : Fisika

Indikator Nilai
No KLP Nama Perencanaan Pelaksanaan Pelaporan Jumlah
Hasil Skor
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

Rubrik Penilaian Proyek:


No Aspek Skor
Maks
1. Perencanaan: 15
a. Latar Belakang (tepat = 3. kurang tepat = 2. tidak tepat = 1)
b. Rumusan masalah (tepat = 3. kurang tepat = 2. tidak tepat = 1)
c. Alasan Pemilihan Tema (tepat = 3. kurang tepat = 2. tidak tepat = 1)
d. Tujuan (tepat = 3. kurang tepat = 2. tidak tepat = 1)
e. Manfaat (tepat = 3. kurang tepat = 2. tidak tepat = 1)
2. Pelaksanaan: 21
a. Alat dan bahan (tepat = 3. kurang tepat = 2. tidak tepat = 1)
b. Rincian biaya (sesuai = 3. kurang sesuai = 2. tidak sesuai = 1)
c. Cara dan teknik pembuatan (tepat = 3. kurang tepat = 2. tidak tepat =
1)
d. Pengumpulan data/informasi (akurat = 3. kurang akurat = 2. tidak
akurat = 1)
e. Kelengkapan data/informasi (lengkap = 3. kurang lengkap = 2. tidak
lengkap
= 1)
f. Pengolahan dan analisis data/informasi (sesuai = 3. kurang
sesuai = 2. tidak sesuai = 1)
g. Kesimpulan (tepat = 3. kurang tepat = 2. tidak tepat = 1)
3. Pelaporan Hasil: 12
a. Sistematika Laporan(baik = 3. kurang baik = 2. tidak baik = 1)
b. Penggunaan bahasa (sesuai kaidah= 3. kurang sesuai kaidah = 2.
Tidaksesuai kaidah = 1)
c. Penulisan/ejaan (tepat = 3. kurang tepat = 2. tidak tepat/banyak
kesalahan
=1)
d. Tampilan (menarik= 3. kurang menarik= 2. tidak menarik= 1)
Skor total 48
Lampiran 4. Soal Tes Tertulis

KISI-KISI PENULISAN TES TERULIS


Materi Pemanasan Global TAHUN
PELAJARAN 2017/2018

Bahan
No. KOMPETENSI Indikator Materi Kelas/ Indikator Nomor
DASAR Kompetensi Pokok Smt Soal Soal
3.12 Menganalisis Menganalisi Penyebab XI /2 Disajikan 1
1 gejala s penyebab Pemanasa gambar
pemanasan pemanasan n Global serangkaian
global dan global (C3) kegiatan
dampaknya aktivitas
bagi manusia
kehidupan yang dapat
serta menyebabka
lingkungan n Pemanasan
Global.
Siswa
diminta
untuk
menjelaskan
bagaimana
terjadinya
efek rumah
kaca, apakah
yang
menyebabka
n terjadinya
efek rumah
kaca dan
dampak apa
yang terjadi
dari adanya
efek rumah
kaca
3.12 Menganalisis Menganalisi Dampak XI /2 Disajikan 2
2 gejala s dampak Pemanasa gambar
pemanasan pemanasan n Global dampak
global dan global (C3) Pemanasan
dampaknya Global. Siswa
bagi diminta
kehidupan untuk
serta menjelaskan
lingkungan penyebab
terjadinya
peristiwa
gambar dan
menjelaskan
pengertian
pemanasan
global
Bahan
No. KOMPETENSI Indikator Materi Kelas/ Indikator Nomor
DASAR Kompetensi Pokok Smt Soal Soal
3.12 Menganalisis Menganalisis Penanggul XI /2 Disajikan 3
3 gejala penanggulangan angan gambar salah
pemanasan pemanasan Pemanasa satu
global dan global (C3) n Global penyebab
dampaknya pemanasan
bagi global, siswa
kehidupan diminta
serta untuk
lingkungan menuliskan
ide apa saja
yang dapat
menanggulan
gi pemanasan
global

Soal Tes Tertulis

PEMANASAN GLOBAL

Nama : Hari/Tanggal :
Kelas/ No. Absen : Nama Sekolah:

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan jelas dan benar

1. Perhatikan gambar berikut.


Pertanyaan:
a. Jelaskan bagaimana terjadinya efek rumah kaca dari gambar tersebut! Skor ( 15)
b. Apakah yang menyebabkan efek rumah kaca! Skor (15)
c. Dampak apa yang terjadi jika terjadi akibat Gas rumah kaca! Skor (10)

2. Perhatikan gambar berikut.

Pertanyaan:
a. Jelaskan penyebab terjadinya salju dikutub mencair dan tanah menjadi kering! Skor (15)
b. Tuliskan apa yang dimaksud dengan pemanasan Global! Skor ( 5)

3. Perhatikan gambar berikut.

Pertanyaan :

Aktivitas di atas adalah sebagai penyebab adanya pemanasan global, kemukakan ide
Anda untuk dapat menanggulangi masalah tersebut! Skor (40)
KUNCI JAWABAN SOAL TES TERTULIS

Kunci Jawaban Soal Uraian dan Pedoman Penskoran

No Kunci Jawaban Skor


1 a. Proses Terjadinya efek rumah kaca adalah ketika 40
Matahari memancarkan sinarnya dalam bentuk
radiasi ultraviolet ke bumi yang akan diterima
oleh bumi dan dipantulkan kembali dalam bentuk
radiasi
inframerah. Sinar matahari masuk ke bumi sebagai
panas, yang sebagiannya dipantulkan kembali ke
angkasa, sebagiannya lagi diserap baik oleh
permukaan bumi yang berwarna agak gelap
maupun oleh “gas-gas rumah kaca” yang
terkandung dalam atmosfer. Gas-gas rumah kaca
ini bertindak seperti layaknya “benda hitam”, di
mana cahaya yang datang akan dipantulkan
kembali sebagai panas (cahaya dengan panjang
gelombang pendek yang disebut inframerah.
Semakin pendek panjang gelombangnya, semakin
panas). Semakin banyak kandungan atau
konsentrasi gas-gas rumah kaca ini, semakin
banyak panas yang dilepaskan, maka semakin
panaslah atmosfer bumi.
b. Yang dapat menyebabkan efek rumah kaca
adalah gas rumah kaca meliputi karbon dioksida
(CO2), metana (CH4), Nitrogen Oksida (NO)
dari pupuk, dan gas-gas yang digunakan untuk
kulkas dan pendingin ruangan (CFC)
c. Dampak yang terjadi akibat adanya gas rumah
kaca adalah naiknya permukaan air laut,
perubahan iklim, meningkatnya suhu global,
ganguan ekologis dan munculnya dampak sosial
dan politik
2 a. Salju meleleh akibat meningkatnya suhu global 20
Pemanasan yang terjadi pada sistem iklim bumi
merupakan hal yang jelas terasa, seiring dengan
banyaknya bukti dari pengamatan kenaikan
temperatur udara dan laut, pencairan salju dan es
di berbagai tempat di dunia, dan naiknya
permukaan laut global. Perubahan yang telah
diukur oleh para ilmuwan pada atmosfer, lautan,
permukaan es dan gletser menunjukkan bahwa
bumi telah mengalami pemanasan akibat dari
adanya emisi gas rumah kaca di masa lalu.
Perubahan-perubahan tersebut merupakan bagian
dari pola yang konsisten sebagai bukti adanya
gelombang panas (heat waves) yang lebih besar,
pola angin baru, kekeringan yang lebih parah di
beberapa daerah, bertambahnya presipitasi di
daerah lainnya, melelehnya gletser dan es di
Arktik serta naiknya muka laut.
Tanah menjadi kering akibat perubahan iklim
Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan
curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen
untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan.
Badai akan menjadi
lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat
menguap
dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan
menjadi lebih kering dari sebelumnya.
b. Pemanasan Global adalah kenaikan suhu rata-rata
atmosfer, laut, dan daratan bumi akibatan
peningkatan emisi gas rumah kaca yang
menyelimuti bumi.
3 a. Pemanasan Global akibat industri 40
Meminimalisir aktivitas industri yang
menggunakan bahan bakar fosil, melakukan
penghematan energi, memanfaafkan penggunaan
energi yang terbarukan, dan sedapatmungkin
menciptakan produk non-CFC

b. Pemanasan Global akibat sampah


Melaksanakan kegiatan 3R ( Reuse, Reduce,
Recycle) Reuse, merupakan cara pemanfaatan
sampah atau memanfaatkan kembali barang yang
sudah tidak terpakai atau penggunaan barang –
barang yang tidak sekali pakai, jadi barang tersebut
masih dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk
pemakaian kedua dan seterusnya. Misalnya seperti
menggunakan kertas bekas untuk kertas corat-coret
atau catatan keperluan sehari hari atau
menggunakan sapu tangan yang bisa digunakan
kembali daripada menggunakan kertas tissue.
Reduce, yaitu melakukan penghematan dan
mengurangi sampah. Misalnya hemat dalam
menggunakan kertas dan tissue karena kertas dan
tissue terbuat dari kayu yang harus ditebang dari
pohon di hutan. Atau bisa juga membeli produk
yang berlabel ramah lingkungan dan mengurangi
pemakaian produk yang dikemas plastik atau
styrofoam. Dan berhenti menggunakan semprotan
aerosol untuk mengurangi
mengganggu lapisan Ozon bumi, dan Recycle,
yaitu mendaur ulang barang – barang yang sudah
tidak dapat digunakan menjadi barang yang
memberikan manfaat. Misalnya dengan cara
memisahkan barang
– barang yang berbahan organik dan bukan
organik terlebih dahulu. Lalu yang berbahan
organik bisa dimanfaatkan menjadi pupuk kompos
dan yang bukan organik seperti botol plastik bisa
dikreasikan menjadi kotak pensil atau pot
tanaman.
c. Pemanasan Global akibat penebangan pohon
Tidak menebang pohon sembarangan dan
Menanam pohon atau reboisasi merupakan
langkah untuk menyeimbangkan kadar gas CO2 di
lapisan atmosfer. Karena pohon akan menyerap
gas CO2 untuk melakukan proses fotosintesis dan
akan melepaskan oksigen ke udara. Dan hal ini
akan
membuat udara pada lapisan atmosfer lebih
sejuk dan pemanasan global sedikit teratasi
d. Pemanasan Global akibat asap kendaraan
Mengurangi kendaraan berbahan bakar fosil
Kendaraan bahan bakar fosil, seperti mobil atau
motor merupakan penyumbang CO2 terbesar di
perkotaan. Apalagi jika menggunakan kendaraan
pribadi. Dengan banyaknya pemakaian kendaraan
pribadi maka akan menyebabkan borosnya
penggunaan bahan bakar fosil yang menghasilkan
emisi karbon dioksida. Tetapi jika kita mengurangi
penggunaan kendaraan, maka sedikitnya kita sudah
mengurangi emisi karbon dioksida yang
dikeluarkan oleh kendaraan tersebut.
Jumlah Skor Total 100
Tabel 3. 2 Kisi-Kisi Soal

Indikator Soal Rumusan Soal No


Soa
l
Menjelaskan tentang pemanasan Jelaskan pengertian 1
global pemanasan global?
Menjelaskan proses terjadinya Bagaimana proses 2
pemanasan terjadinya
Global pemanasan global?
Menjelaskan efek rumah kaca Jelaskan pengertian efek 3
rumah kaca?
Mengidentifikasi faktor-faktor Sebutkan 3 faktor 4
penyebab
penyebab terjadinya pemanasan
terjadinya pemanasan
global global!Jelaskan!
Mengidentifikasi dampak pemanasan Mengapa pemanasan 5
global dalam kehidupan sehari-hari global dapat
menyebabkan
kepunahan
keanekaragaman
hayati?
Menganalisis upaya untuk Sebutkan 3 upaya untuk 6
mengurangi dampak pemanasan mengurangi
pemanasan global?
global
Jelaskan!

Anda mungkin juga menyukai