Anda di halaman 1dari 11

RESUME DAN MISKONSEPSI

TERMODINAMIKA SMA
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Fisika Sekolah

Oleh :
MUHAMAD AQIL RIDHO

Dosen Pengampu :
AGUNG SUCI DIAN SARI, S.Si., M.Pd

INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS NAHDLATUL ULAMA’


PASURUAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
2020
PEMBAHASAN

A. Pengertian termodinamika
Termodinamika berasal dari bahasa Yunani dimana Thermos yang artinya
panas dan Dynamic yang artinya perubahan. Termodinamika adalah suatu ilmu yang
menggambarkan usaha untuk mengubah kalor (perpindahan energi yang disebabkan
perbedaan suhu) menjadi energi serta sifat-sifat pendukungnya. Termodinamika
berhubungan erat dengan fisika energi, panas, kerja, entropi dan kespontanan proses.
Termodinamika juga berhubungan dengan mekanika statik. Cabang ilmu fisika
ini mempelajari suatu pertukaran energi dalam bentuk kalor dan kerja, sistem pembatas
dan lingkungan. Aplikasi dan penerapan termodinamika bisa terjadi pada tubuh
manusia, peristiwa meniup kopi panas, perkakas elektronik, Refrigerator, mobil,
pembangkit listrik dan industri.
B. Prinsip Termodinamika
Prinsip termodinamika sebenarnya yaitu hal alami yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi,
termodinamika direkayasa sedemikian rupa sehingga menjadi suatu bentuk mekanisme
yang bisa membantu manusia dalam kegiatannya.
Aplikasi termodinamika yang begitu luas dimungkinkan karena adanya
perkembangan ilmu termodinamika sejak abad 17. Pengembangan ilmu termodinamika
dimulai dengan pendekatan makroskopik yakni perilaku umum partikel zat yang
menjadi media pembawa energi.
C. Sistem Termodinamika
Klasifikasi sistem termodinamika berdasarkan sifat dari batasan dan arus benda,
energi dan materi yang melaluinya. Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran
yang terjadi antara sistem dan lingkungannya, yakni sebagai berikut :
1. Sistem terbuka
Sistem yang menyebabkan terjadinya pertukaran energi (panas dan kerja)
dan benda (materi) dengan lingkungannya. Sistem terbuka ini meliputi peralatan
yang melibatkan adanya suatu aliran massa kedalam atau keluar sistem seperti pada
kompresor, turbin, nozel dan motor bakar.
Sistem mesin motor bakar yaitu ruang didalam silinder mesin, dimana
campuran bahan bahan bakar dan udara masuk kedalam silinder, dan gas buang
keluar sistem. Pada sistem terbuka ini, baik massa maupun energi bisa melintasi
batas sistem yang sifatnya permeabel. Dengan demikian, pada sistem ini volume
dari sistem tidak berubah sehingga disebut juga dengan control volume.

Perjanjian yang kita gunakan untuk menganalisis sistem yaitu :

 Untuk panas (Q) bernilai positif jika diberikan kepada sistem dan bernilai
negatif bila keluar dari sistem
 Untuk usaha (W) bernilai positif jika keluar dari sistem dan bernilai negatif
jika diberikan (masuk) kedalam sistem.
2. Sistem tertutup
Sistem yang mengakibatkan terjadinya pertukaran energi (panas dan kerja)
tetapi tidak terjadi pertukaran zat dengan lingkungan. Sistem tertutup terdiri atas
suatu jumlah massa yang tertentu dimana massa ini tidak bisa melintasi lapis batas
sistem. Tetapi, energi baik dalam bentuk panas (heat) maupun usaha (work)
bisa melintasi lapis batas sistem tersebut.
Dalam sistem tertutup, walaupun massa tidak bisa berubah selama proses
berlangsung, tapi volume bisa saja berubah disebabkan adanya lapis batas yang
bisa bergerak (moving boundary) pada salah satu bagian dari lapis batas sistem
tersebut. Contoh sistem tertutup yaitu suatu balon udara yang dipanaskan, dimana
massa udara didalam balon tetap, tetapi volumenya berubah dan energi panas masuk
kedalam masa udara didalam balon.
Sebagaimana gambar sistem tertutup dibawah ini, jika panas diberikan
kepada sistem (Qin), maka akan terjadi pengembangan pada zat yang berada
didalam sistem. Pengembangan ini akan mengakibatkan piston akan terdorong ke
atas (terjadi Wout). Karena sistem ini tidak mengizinkan adanya keluar masuk
massa kedalam sistem (massa selalu konstan) maka sistem ini disebut dengan
control mass.
Suatu sistem bisa mengalami pertukaran panas atau kerja atau keduanya, biasanya
dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya:
 Pembatas adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas.
 Pembatas rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja.
Dikenal juga istilah dinding, ada dua jenis dinding yaitu dinding adiabatik
dan dinding diatermik. Dinding adiabatik yaitu dinding yang menyababkan kedua
zat mencapai suhu yang sama dalam waktu yang lama (lambat). Untuk dinding
adiabatik sempurna tidak memungkinkan terjadinya suatu pertukaran kalor antara
dua zat. Sedangkan dinding diatermik yaitu dinding yang memungkinkan kedua zat
mencapai suhu yang sama dalam waktu yang singkat (cepat).
3. Sistem terisolasi
Sistem terisolasi ialah sistem yang menyebabkan tidak terjadinya pertukaran
panas, zat atau kerja dengan lingkungannya. Contohnya: air yang disimpan dalam
termos dan tabung gas yang terisolasi. Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak bisa
terisolasi sepenuhnya dari lingkungan, karena pasti ada terjadi sedikit
pencampuran, walaupun hanya penerimaan sedikit penarikan gravitasi. Dalam
analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke sistem sama dengan energi yang
keluar dari sistem.
Karakteristik yang menentukan sifat dari sistem disebut dengan property
(koordinat sistem/variabel keadaan sistem), seperti tekanan (p), temperatur (T),
volume (v), masa (m), viskositas, konduksi panas dan lain-lain. Selain itu ada juga
koordinat sistem yang didefinisikan dari koordinat sistem yang lainnya seperti,
berat jenis, volume spesifik, panas jenis dan lain-lain
Suatu sistem bisa berada pada suatu kondisi yang tidak berubah, jika
masing-masing jenis koordinat sistem tersebut bisa diukur pada semua bagiannya
dan tidak berbeda nilainya. Kondisi tersebut disebut sebagai
keadaan (state) tertentu dari sistem, dimana sistem memiliki nilai koordinat
yang tetap. Jika koordinatnya berubah, maka keadaan sistem tersebut disebut
mengalami perubahan keadaan. Suatu sistem yang tidak mengalami perubahan
keadaan disebut sistem dalam keadaan seimbang (equilibrium)
D. Hukum Termodinamika
Termodinamika mempunyai hukum-hukum pendukungnya. Hukum-hukum ini
menerangkan bagaimana dan apa saja konsep yang harus diperhatikan. Seperti
peristiwa perpindahan panas dan kerja pada proses termodinamika.
Sejak perumusannya, hukum-hukum ini sudah menjadi hukum penting dalam
dunia fisika yang berhubungan dengan termodinamika. Penerapan hukum-hukum ini
juga digunakan dalam berbagai bidang seperti bidang ilmu lingkungan, otomotif, ilmu
pangan, ilmu kimaia dan lain-lain. Berikut hukum-hukum termodinamika.
1. Hukum Termodinamika 1
Energi tidak bisa diciptakan maupun dimusnahkan. Manusia hanya
bisa mengubah bentuk energi dari bentuk energi satu ke energi lainnya. Dalam
termodinamika, jika sesuatu diberikan kalor, maka kalor tersebut akan berguna
untuk usaha luar dan mengubah energi dalam.
Bunyi Hukum Termodinamika 1
“untuk setiap proses apabila kalor Q diberikan kepada sistem dan sistem
melakukan usaha W, maka akan terjadi perubahan energi dalam ΔU = Q – W”.
Dimana U menunjukkan sifat dari sebuah sistem, sedangkan W dan Q
tidak. W dan Q bukan fungsi Variabel keadaan, tetapi termasuk dalam proses
termodinamika yang bisa merubah keadaan. U merupakan fungsi variabel
keadaan (P,V,T,n). W bertanda positif bila sistem melakukan usaha terhadap
lingkungan dan negatif jika menerima usaha lingkungan. Q bertanda positif jika
sistem menerima kalor dari lingkungan dan negatif jika melepas kalor pada
lingkungan. Perubahan energi dari sebuah sistem hanya tergantung pada
transfer panas ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan oleh sistem dan tidak
bergantung pada proses yang terjadi. Pada hukum ini tidak ada petunjuk adanya
arah perubahan dan batasan-batasan lain.
Rumus Hukum Termodinamika 1
Secara matematis hukum I termodinamika dapat dirumuskan sebagai berikut:

Q = ∆U+W

Dengan ketentuan, jika:


Q(+) → sistem menerima kalor
OR → sistem melepas kalor
W(+) → sistem melakukan usaha
W(-) → sistem dikenai usaha
∆U(+) → terjadi penambahan energi dalam
∆U(-) → terjadi penurunan energi dalam

ΔU = Q − W

Keterangan :
ΔU = perubahan energi dalam (joule)
Q = kalor (joule)
W = usaha (joule)

Proses-proses
Isobaris → tekanan tetap
Isotermis → suhu tetap → ΔU = 0
Isokhoris → volume tetap (atau isovolumis atau isometric) → W = 0
Adiabatis → tidak terjadi pertukaran kalor → Q = 0
Siklus → daur → ΔU = 0

Persamaan Keadaan Gas

Hukum Gay-Lussac
Tekanan tetap → V/T = Konstan → V1/T1 = V2/T2

Hukum Charles
Volume tetap → P/T = Konstan → P1/T1 = P2/T2

Hukum Boyle
Suhu tetap → PV = Konstan → P1V1 = P2V2

P, V, T Berubah (non adiabatis)


(P1V1) / (T1) = (P2V2) / (T2)

Adiabatis
P1V1 γ= P2V2γ
T1V1 γ − 1= T2V2γ − 1
γ = perbandingan kalor jenis gas pada tekanan tetap dan volum tetap → γ =
Cp/Cv

Usaha
W = P(ΔV) → Isobaris
W = 0 → Isokhoris
W = nRT ln (V2 / V1) → Isotermis
W = − 3/2 nRΔT → Adiabatis ( gas monoatomik)

Keterangan :
T = suhu (Kelvin, jangan Celcius)
P = tekanan (Pa = N/m2)
V = volume (m3)
n = jumlah mol
1 liter = 10−3m3
1 atm = 105 Pa ( atau ikut soal!)
Jika tidak diketahui di soal ambil nilai ln 2 = 0,693
Mesin Carnot
η = ( 1 − Tr / Tt ) x 100 %
η = ( W / Q1 ) x 100%
W = Q1 − Q2

Keterangan :
η = efisiensi mesin Carnot (%)
Tr = suhu reservoir rendah (Kelvin)
Tt = suhu reservoir tinggi (Kelvin)
W = usaha (joule)
Q1 = kalor masuk / diserap reservoir tinggi (joule)
Q2 = kalor keluar / dibuang reservoir rendah (joule)

2. Hukum Termodinamika 2

Hukum kedua ini membatasi perubahan energi mana yang bisa terjadi
dan yang tidak. Pembatasan ini dinyatakan dengan berbagi cara.
“Hukum II termodinamika dalam menyatakan aliran kalorKalor mengalir
secara spontan dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah dan tidak
mengalir secara spontan dalam arah kebalikannya”
Hukum II termodinamika dalam pernyataan tentang mesin kalor. Tidak
mungkin membuat suatu mesin kalor yang bekerja dalam suatu siklus yang
semata-mata menyerap kalor dari sebuah reservoir dan mengubah seluruhnya
menjadi usaha luar.
Hukum II termodinamika dalam pernyataan entropi (besaran
termodinamika yang menyertai suatu perubahan setiap keadaan dari awal
sampai akhir sistem dan menyatakan ketidakteraturan suatu sistem). Total
entropi semesta tidak berubah ketika proses reversibel terjadi dan bertambah
ketia proses irreversible terjadi.
3. Hukum Termodinamika 3
Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut.
Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol
absolut (temperatur Kelvin) semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan
mendekati nilai minimum.hukum ini jugga menyatakn bahwa entropi benda
berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol.
E. SIKLUS RANKINE
Siklus Rankine adalah siklus termodinamika yang mengubah panas menjadi
kerja. Panas disuplai secara eksternal pada aliran tertutup, yang biasanyamenggunakan
air sebagai fluida yang bergerak. Siklus ini menghasilkan 80% dariseluruh energi listrik
yang dihasilkan di seluruh dunia. Siklus ini dinamai untuk mengenang ilmuwan
Skotlandia, William John Maqcuorn Rankine.
Siklus Rankine adalah model operasi mesin uap panas yang secara
umumditemukan di pembangkit listrik. Sumber panas yang utama untuk siklus
Rankineadalah batu bara, gas alam, minyak bumi, nuklir, dan panas matahari.
Siklus Rankine kadang kadang dikenal sebagai suatu Daur Carnot praktis ketika
suatuturbin efisien digunakan, T diagram akan mulai untuk menyerupai Daur
Carnot.Perbedaan yang utama adalah bahwa suatu pompa digunakan untuk
memberitekanan cairan sebagai penganti gas. Ini memerlukan sekitar 100 kali lebih
sedikitenergy dibanding yang memampatkan suatu gas di dalam suatu penekan
(sepertidi Daur Carnot).
Suatu siklus thermodynamic mengkonversi panas ke dalam pekerjaan. Panas
disediakan secara eksternal bagi suatu pengulangan tertutup yang pada umumnya
menggunakan air sebagai cairan. Siklus ini menghasilkansekitar 80% dari semua tenaga
listrik yang digunakan.
Fluida pada Siklus Rankine mengikuti aliran tertutup dan digunakan
secarakonstan. Berbagai jenis fluida dapat digunakan pada siklus ini, namun air
dipilihkarena berbagai karakteristik fisika dan kimia, seperti tidak beracun,
terdapatdalam jumlah besar, dan murah. Dalam siklus Rankine ideal, pompa dan turbin
adalah isentropic, yang berarti pompa dan turbin tidak menghasilkan entropi dan
memaksimalkan outputkerja. Dalam siklus Rankine yang sebenarnya, kompresi oleh
pompa dan ekspansidalam turbin tidak isentropic.
Dengan kata lain, proses ini tidak bolak balik dan entropi meningkat selama
proses. Hal ini meningkatkan tenaga yang dibutuhkanoleh pompa dan mengurangi
energi yang dihasilkan oleh turbin. Secara khusus efisiensi turbin akan dibatasi oleh
terbentuknya titik titik air selama ekspansi keturbin akibat kondensasi.
Titik titik air ini menyerang turbin, menyebabkan erosidan korosi, mengurangi
usia turbin dan efisiensi turbin. Cara termudah dalammenangani hal ini adalah dengan
memanaskannya pada temperatur yang sangattinggi. Efisiensi termodinamika bisa
didapatkan dengan meningkatkan temperatur input dari siklus. Terdapat beberapa cara
dalam meningkatkan efisiensi siklusRankine. Siklus Rankine dengan pemanasan ulang.
Dalam siklus ini, dua turbin bekerja secara bergantian.
Yang pertama menerima uap dari boiler pada tekanantinggi. Setelah uap melalui
turbin pertama, uap akan masuk ke boiler dandipanaskan ulang sebelum memasuki
turbin kedua, yang bertekanan lebih rendah.Manfaat yang bisa didapatkan diantaranya
mencegah uap berkondensasi selamaekspansi yang bisa mengakibatkan kerusakan
turbin, dan meningkatkan efisiensiturbin.
Siklus Rankine regenerative Konsepnya hampir sama seperti konsep pemanasan
ulang. Yangmembedakannya adalah uap yang telah melewati turbin kedua dan
kondenser akan bercampur dengan sebagian uap yang belum melewati turbin
kedua. Pencampuran terjadi dalam tekanan yang sama dan mengakibatkan
pencampurantemperatur. Hal ini akan mengefisiensikan pemanasan primer.
 Proses Siklus Rankine
Siklus Rankine adalah suatu mesin kalori dengan uap air menggerakkan siklus.
Cairan Aktip yang umum adalah air. Siklus terdiri dari empat proses, setiapsiklus
mengubah keadaan fluida (tekanan dan/atau wujud).
 Proses 1: Fluida dipompa dari bertekanan rendah ke tekanan tinggi dalam
bentuk cair. Proses ini membutuhkan sedikit input energi.
 Proses 2: Fluida cair bertekanan tinggi masuk ke boiler di mana fluida
dipanaskanhingga menjad uap pada tekanan konstan menjadi uap jenuh.
Proses 3: Uap jenuh bergerak menuju turbin, menghasilkan energi listrik. Hal
inimengurangi temperatur dan tekanan uap, dan mungkin sedikit kondensasi
juga terjadi.
Proses 4: Uap basah memasuki kondenser di mana uap diembunkan
dalamtekanan dan temperatur tetap hingga menjadi cairan jenuh.
MISKONSEPSI

MISKONSEPSI KONSEP YANG BENAR

1. Siswa berpikir bahwa karena hukum II 1. Hanya berlaku untuk sistem tertutup. Terdapat
Termodinamika maka entropi dari suatu contoh proses dimana entropi mengalami
sistem harus meningkat dalam proses penurunan untuk suhu dan tekanan yang tetap
apapun. seperti peristiwa pembekuan cairan, kondensasi
uap, perlambatan kompresi gas, beberapa reaksi
kimia seperti kombinasi gas hidrogen dan
oksigen menjadi bentuk cair dalam bahan bakar.
Proses penurunan entropi terjadi karena adanya
penurunan total di energi bebas gibbs. Dan
entropi pada sistem dan lingkungan meningkat.
2. Hukum kedua Termodinamika melarang 2. Hanya untuk proses ireversibel dimana entropi
bentuk setiap penurunan entropi dari sistem hanya meningkat dan tidak pernah
sebuah sistem tertutup. menurun. Sedangkan perubahan entropi sistem
dan lingkungannya pada proses reversibel
adalah tetap.

3. Kalor mengalir secara spontan. 3. Energi menyebar keluar karena materi


berinteraksi.

4. Benda yang dipanaskan dengan suhu 4. Konsep yang benar adalah Panas atau tidaknya
lebih tinggi mempunyai panas yang lebih suatu benda tergantung pada massa dan
tinggi pula. kapasitas kalornya masing – masing. Sebuah
besi 10 gram dan alumunium dengan massa 10
kg dipanaskan dari 0oC . besi yang beratnya
lebih ringan membutuhkan panas sampai 100
oC. Sedangkan alumunium hanya 10oC saja
panasnya dapat menyamakan panas besi.
5. Konsep pengaruh suhu terhadap ukuran 5. konsep yang benar yaitu suhu balok es akan
benda, Siswa menganggap bahwa suhu sama besar bagaimanapun dipotong.
yang dicapai suatu benda bergantung
pada ukurannya.

Anda mungkin juga menyukai