Anda di halaman 1dari 21

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 2 JEMBER
Jl. Tawang Mangu No. 59 Telp. (0331) 337930 – 68124
Web site : smkn2jember.sch.id; email: smkn2.jember@yahoo.com

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
PERTEMUAN 2

A. Identitas
Satuan Pendidikan : SMK Negeri 2 Jember
Kelas/Semester : X/Genap
Mata Pelajaran : Fisika
Materi Pokok : Suhu dan Kalor
Alokasi Waktu : 3 JP x 40 menit

B. Kompetensi Inti
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian serta
menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah;
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

C. Kompentesi Dasar dan Indikator


3.11 Menganalisa proses pemuaian, perubahan wujud zat dan perpindahan kalor dengan
konsep suhu dan kalor.
3.11.1 Menganalisis pengaruh perubahan suhu benda terhadap ukuran benda
(pemuaian).
3.11.2 Menganalisis perpindahan kalor dengan cara konduksi, konveksi dan
radiasi.
3.11.3 Mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perpindahan
kalor secara konduksi, konveksi dan radiasi.
3.11.4 Menerapkan aplikasi perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari.
4.11 Menggunakan alat sederhana dalam percobaan yang berhubungan dengan kalor.
4.11.1 Melakukan percobaan perpindahan kalor
4.11.2 Mengolah dan menyajikan data percobaan perpindahan kalor.
4.11.3 Menyajikan hasil percobaan perpindahan kalor

D. Tujuan Pembelajaran
3.11.1.1 Setelah membaca literasi buku paket fisika kelas X, siswa dapat menganalisis
perubahan suhu benda terhadap ukuran benda (pemuaian)
3.11.2.1 Setelah membaca literasi buku paket fisika kelas X, siswa dapat menganalisis
perpindahan kalor dengan cara konduksi, konveksi dan radiasi dengan benar.
3.11.2.2 Setelah membaca literasi buku paket fisika kelas X, siswa dapat
mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perpindahan kalor
secara konduksi, konveksi dan radiasi dengan tepat.
3.11.3.1 Setelah mempelajari konsep perpindahan kalor, siswa dapat menerapkan
aplikasi perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
4.11.1.1 Setelah mempelajari konsep perpindahan kalor, siswa dapat melakukan
percobaan perpindahan kalor dengan benar.
4.11.2.1 Setelah melakukan percobaan, siswa dapat mengolah dan menyajikan data
percobaan perpindahan kalor dengan teliti.
4.11.3.1 Setelah melakukan percobaan, siswa mampu menyajikan hasil percobaan
perpindahan kalor dengan benar.
E. Materi Pelajaran
a. PEMUAIAN ATAU EKSPANSI
Pemuaian merupakan gerakan atom penyusun benda karena mengalami pemanasan.
Makin panas suhu suatu benda, makin cepat getaran antaratom yang menyebar ke
segala arah. Karena adanya getaran atom inilah yang menjadikan benda tersebut
memuai ke segala arah. Pemuaian dapat dialami zat padat, cair, dan gas. Pada
umumnya, benda akan mengalami ekspansi atau memuai pada saat dipanaskan.
Ekspansi suatu benda akibat peningkatan suhu terjadi secara menyeluruh ke segala
arah yang disebut juga ekspansi volume. Namun, keadaan ini bisa dipaksa dan diubah
menjadi ekspansi satu arah, yang disebut ekspansi linear atau muai panjang. Sedangkan
ekspansi yang berlangsung ke dua arah disebut ekspansi luas.
1. Muai Panjang
Pemuaian panjang hanya terjadi pada benda padat dan tidak terjadi pada benda cair
atau gas. Muai panjang didefinisikan sebagai pertambahan panjang benda yang
panjangnya satu satuan panjang (m) dengan kenaikan suu satu satuan suhu.
Sementara bilangan yang menunjukkan pertambahan panjang benda yang memuai
per panjang mula-mula per kenaikan suhu disebut koefisien muai panjang (𝜶).
Kita dapat menuliskan persamaan koefisien muai panjang sebagai berikut:
∆𝑙
𝛼=
𝑙0 ∆𝑇
𝛼𝑙0 ∆𝑇 = ∆𝑙
𝛼𝑙0 (𝑇 − 𝑇0 ) = 𝑙 − 𝑙0
𝑙 = 𝑙0 + 𝛼𝑙0 (𝑇 − 𝑇0 )
Keterangan:
𝛼 = koefisien muai panjang (℃ 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐾)
𝑙 = panjang benda setelah dipanaskan (m)
𝑙0 = panjang benda mula-mula (m)
𝑇 = suhu setelah dipanaskan (/℃ 𝑎𝑡𝑎𝑢 /𝐾)
𝑇0 = suhu awal (℃ 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐾)

Berdasarkan persamaan tersebut, panjang suatu benda/zat setelah dipanaskan dapat


dihitung dengan persamaan:
𝑙 = 𝑙0 (1 + 𝛼(𝑇 − 𝑇0 ))
2. Muai Luas
Seperti pemuaian panjang, pemuaian luas juga hanya terjadi pada benda padat.
Sementara benda cair atau gas tidak mengalami pemuaian luas. Suatu benda berupa
plat atau lembaran yang dipanaskan, panjang maupun lebarnya akan memuai atau
bertambah. Benda yang memuai ini mempunyai suatu koefisien tertentu yang
dinamakan koefisien muai luas (𝛽). Koefisien muai luas didefinisikan sebagai
pertambahan luas terhadap luas awal per kenaikan suhu. Persamaan koefisien muai
luas (𝛽) yaitu
∆𝐴 = 𝛽𝐴0 ∆𝑇
𝐴 − 𝐴0 = 𝛽𝐴0 (𝑇 − 𝑇0 )
𝐴 = 𝐴0 (1 + 𝛽(𝑇 − 𝑇0 )
Keterangan:
𝐴 = luas akhir (m2)
𝐴0 = luas awal (m2)
𝛽 = koefisien muai luas (/℃)
𝑇0 = suhu awal (℃)
𝑇 = suhu akhir (℃)
Pertambahan luas tentunya dapat terjadi karena pertambahan panjang dan
lebar. Dengan demikian, terdapat hubungan antara koefisien muai panjang 𝛼 dan
koefisien muai luas 𝛽 yaitu:

𝛽 = 2𝛼

3. Muai Volume
Peningkatan temperature suatu benda dapat mengakibatkan terjadinya ekspansi
volume. Dari hasil percobaan, jika perubahan temperature kurang dari 100oC,
maka pertambahan volume benda akan berbanding lurus terhadap perubahan
temperatur koefisien muai volume bahan yang dilambangkan dengan 𝛾, seperti
yang dituliskan pada persamaan berikut:
∆𝑉 = 𝛾𝑉0 ∆𝑇
𝑉 − 𝑉0 = 𝛾𝑉0 ∆𝑇
𝑉 = 𝑉0 + 𝛾𝑉0 ∆𝑇
𝑉 = 𝑉0 (1 + 𝛾(𝑇 − 𝑇0 ))
Dengan:
𝑉 = volume akhir (m3)
𝑉0 = volume awal (m3)
𝛾 = koefisien muai volume (/℃)
𝑇0 = suhu awal (℃)
𝑇 = suhu akhir (℃)
Hubungan antara 𝛾 dan 𝛼 adalah:

𝛾 = 3𝛼

b. PERPINDAHAN KALOR
Terdapat tiga mekanisme proses perpindahan
kalor antarmedium, yaitu konduksi,
konveksi, dan radiasi. Perpindahan kalor
secara konduksi adalah perpindahan kalor
dengan cara menempelkan langsung dua
medium yang berbeda temperature. Misalnya
kita memasak air dengan panci alumunium
yang terhubung langsung tanpa ada pemisah. Perpindahan kalor secara konveksi
adalah perpindahan kalor melalui aliran massa suatu medium perantara. Misalnya,
pada radiator pendingin mesin menggunakan air sebagai medium alir penghantar kalor.
Sedangkan perpindahan kalor secara radiasi adalah perpindahan kalor melalui
pancaran radiasi elektromagnetik. Misalnya, sinar matahari yang sampai ke bumi tanpa
medium apa pun di ruang hampa udara.

1. Perpindahan Kalor Secara Konduksi


Kita tinjau sebuah silinder pejal yang
berpenampang A dan panjang l yang
dipasang sebagai penghubung antara dua
benda yang bertemperatur berbeda, seperti

Gambar 1 Perpindahan kalor secara yang terlihat pada Gambar 1.


konduksi Jika 𝑇1 lebih besar daripada 𝑇2 , maka
kalor akan mengalir ke kanan. Besar kalor yang dipindahkan adalah ∆𝑄 dalam
waktu ∆𝑇, sehingga laju aliran kalor H adalah:
∆𝑄
𝐻=
∆𝑇
Hasil percobaan menunjukkan bahwa laju aliran perpindahan kalor berbanding
lurus terhadap luas penampang aliran 𝐴 dan perbedaan suhu (𝑇2 − 𝑇1 ). Laju aliran
perpindahan kalor juga berbanding terbalik terhadap panjang penghantar 𝑙 dan
berbanding lurus terhadap sifat hantar bahan atau konduktivitas termal bahan. Hal
itu diungkapkan dalam persamaan berikut ini:
∆𝑄 ∆𝑇 (𝑇2 −𝑇1 )
𝐻= = 𝑘𝐴 = 𝑘𝐴 (1)
∆𝑇 𝑙 𝑙
(𝑇2 −𝑇1 )
Dengan merupakan perbedaan temperatur per satuan panjang atau yang
𝑙

disebut sebagai gradien suhu.


Keterangan:
𝐻 = arus kalor (J/s)
𝑘 = konduktivitas termal (W/msoC)
𝐴 = luas penampang aliran (m2)
𝑇2 = temperature tinggi (oC)
𝑇1 = temperature rendah (oC)
𝑙 = panjang penghantar (m)
Setiap benda mempunyai sifat hantar kalor atau konduktivitas termal yang
berbeda-beda. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1 berikut:
Tabel 1 Tabel konduktivitas termal benda
2. Perpindahan Kalor Secara Konveksi
Konveksi merupakan perpindahan kalor melalui aliran massa pada fluida dari
satu ruang ke ruang yang lainnya. jika fluida bersirkulasi melalui bloweratau
pompa, maka proses semacam ini disebut sebagai konveksi paksa. Sedangkan
konveksi alami terjadi jika aliran disebabkan perbedaan densitas akibat ekspansi
termal, seperti udara panas atau uap yang naik.
Laju kalor yang terjadi pada peristiwa konveksi dinyatakan dengan persamaan
berikut:
∆𝑄
𝐻= = ℎ𝐴∆𝑇 (2)
∆𝑇

Dengan:
𝐻 = laju kalor (watt atau J/s)
ℎ = koefisien konveksi bahan (Wm-2K-1)
𝐴 = luas penampang yang bersentuhan dengan fluida (m2)
∆𝑇 = beda suh antara benda dan fluida (K atau oC)
Persamaan di atas menunjukkan bahwa semakin besar luas penampang benda
yang bersentuhan dengan fluida, makin cepat kalor mengalir. Hal ini dapat
dibuktikan dengan cara sederhana. Jika air panas dituangkan pada nampan yang
luas, air panas tersebut akan lebih cepat mengalami pendinginan. Hal yang sama
terjadi juga dengan proses menjemur pakaian.

3. Perpindahan Kalor Secara Radiasi


Radiasi merupakan perpindahan kalor oleh gelombang elektomagnet, seperti
cahaya tampak, inframerah atau ultraviolet. Setiap orang pasti pernah merasakan
kehangatan radiasi matahari dan panas yang intens dari pembakaran kayu atau batu
bara yang membara dalam tungku. Kebanyakan kalor dari benda yang snagat panas
mencapai tubuh kita melalui proses radiasi, tidak dengan konveksi melalui medium
udara. Perpindahan kalor semacam ini tetap akan terjadi, walau tanpa medium
penghantar antara tubuh kita dengan sumber.
Josef Stefan dan Ludwig Boltzmann menemukan besarnya laju kalor untuk
radiasi, yang kemudian diberi nama Hukum Stefan Boltzmann, yaitu:
𝑃 = 𝑒𝜎𝐴𝑇 4
Dengan:
𝑃 = daya/laju kalor (W)
𝑒 = emisivitas benda
𝜎 = konstanta Stefan (5,67 × 10−8 𝑊𝑚−2 𝐾 −4 )
𝑇 = suhu benda (K)
𝐴 = luas penampang benda yang memancarkan panas (m2)
Emisivitas benda berkisar antara 0 (benda putih sempurna) hingga 1 (hitam
sempurna).

F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran


Pendekatan : Scientific Aproach
Model : PBL (Problem Basic Learning)
Metode : demonstrasi, praktikum, diskusi kelompok, presentasi, tanya jawab,
dan ceramah.

G. Media dan Sumber Belajar


Alat:
1. Papan tulis
2. Spidol
Bahan:
1. Sendok
2. Lilin
3. Korek api

H. Kegiatan Pembelajaran
PERTEMUAN 2
Alokasi waktu: 3 JP x 40 menit
Model : PBL (Problem Basic Learning)
Pendekatan: Scientific Aproach
Tahap-tahap Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
pembelajaran waktu
Orientasi Guru menyampaikan tujuan
Kegiatan pembelajaran pertemuan yang sedang
5 menit
Awal berlangsung
Tahap-tahap Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
pembelajaran waktu
Apersepsi Guru memberikan pengetahuan awal
terkait pemuaian dengan bertanya
pada siswa:
 Mengapa sambungan kereta api
dibuat agak renggang, tidak
rapat?
 mengapa kaca jendela dipasang
agak longgar?
 Mengapa ketika air panci yang
tertutup dipanaskan, tutup panci
akan terangkat?
Guru memberikan pengetahuan awal
terkait perpindahan kalor dengan
demonstrasi tentang materi yang akan
diajarkan:
 Mengapa kulit kita terasa panas
jika terkena sengatan matahari?
Padahal matahari letaknya sangat
jauh dari kita.
 Mengapa saat kita memanaskan
ujung logam atau paku, ujung
yang satunya ikut panas? Apa
yang menyebabkan hal itu
terjadi?

Motivasi Guru menjelaskan pentingnya


mempelajari materi gas ideal.
Pemberian  Guru menanyakan berbagai fakta
Kegiatan Masalah tentang peristiwa yang sudah
100 menit
Inti diceritakan oleh guru tentang
perpindahan kalor.
Tahap-tahap Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
pembelajaran waktu
 Peserta didik secara individu
mencermati dan mencatat berbagai
fakta yang ditemukan saat guru
bercerita saat di awal
pembelajaran.
 Berdasarkan cerita dari guru,
peserta didik menghimpun
pertanyaan yang bersesuaian
dengan apa yang sedang di amati.
 Guru menilai keterampilan peserta
didik.
 Peserta didik bertanya jawab
tentang hal-hal yang berhubungan
dengan peristiwa yang disajikan
pada saat demonstrasi (apersepsi)

Mengorganisasikan  Peserta didik dibagi dalam


kegiatan kelompok kecil, masing-masing
pembelajaran terdiri dari 5 orang.
 Peserta didik dalam
kelompokdiminta untuk
melakukan percobaan
perpindahan kalor sesuai dengan
langkah-langkah pada LKS.
 Peserta didik mencermati
percobaan. Perwakilan kelompok
mencatat hasil percobaan sambil
dibimbing oleh guru.
 Masing-masing kelompok
Menyajikan materi
menyimpulkan hasil diskusi.
Tahap-tahap Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
pembelajaran waktu
Analisa dan  Perwakilan kelompok
Evaluasi menyampaikan hasil diskusi dan
guru melakukan penilaian.
 Guru menyampaikan informasi
terkait perpindahan kalor di
depan kelas.
Penutup  Peserta didik membuat
kesimpulan hasil belajar tentang
perpindahan kalor.
 Guru memberikan penguatan
kepada peserta didik yang sudah
aktif dalam pembelajaran
 Memberikan tugas rumah peserta
didik dengan mengerjakan latihan
soal pada buku paket yang 15 menit
berhubungan dengan
perpindahan kalor dan menyuruh
peserta didik mempelajari
kembali materi dari pertemuan
pertama dan kedua karena
pertemuan selanjutnya akan di
adakan ulangan harian
 Guru mengakhiri pembelajaran

I. Penilaian
LEMBAR PENILAIAN OTENTIK
Mata Pelajaran Fisika
Kelas/Semester X PbL/Genap
Materi Suhu dan Kalor
Jumlah pertemuan/Waktu 2x pertemuan/ @3 JP x 40 menit
a. Penilaian sikap selama pembelajaran (Lembar pengamatan sikap saat praktikum–
Rubrik)
b. Penilaian penugasan (Catatan siswa dan tugas selama proses pembelajaran)
c. Tes tertulis (Tes Uraian Ulangan Harian)

Mahasiswa

Mega Agustina
NIM. 140210102043

Menyetujui
Dosen Pembimbing Lapangan Guru Mata Pelajaran Fisika

Dr. Sudarti, M.Kes Rohatin, S.Pd


NIP.19620123 198802 2 001 NIGTT. 991001069

Mengetahui
Kepala SMK Negari 2 Jember

Im Sa’roni, S.Pd., M.M.Pd


NIP. 19600815 199402 1 002
Lampiran
a. Lembar penilaian sikap selama pembelajaran
LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN SIKAP
KD 3 Jumlah
No. Nama Siswa
A B C D E Skor
1 ACHMAD DWIKI FIRMANSYAH
2 ADHIM DEBY ANANDA
3 ADRIAN ROLLANDO RENYAAN
4 AHMAD DANI PUTRA
5 AHMAD JAILANI
6 AHMAD ZAINI
7 AKBAR RISQI FIRMANSYAH
8 ANDRE DARMAWAN
9 CALVIN DWIYANDHA BERNICO P
10 CHANDRA ARDIANSYAH
11 DANANG SUPRAYOGI
12 DENDI HERMAWAN
13 DIKY PRASETYO RAHARJO
14 ELWIN SEPTIAWAN EDISYAH
15 ERDIN FIRMANSYAH
16 ERFANDI SISWANTO
17 ERIK RAHMADANI
18 FAJAR DWI CAHYO
19 FERI JOHANSYAH
20 IFAN SETIAWAN
21 M RIZKI AMIR
22 M. ARI SUGIARTO
23 MOCHAMMAD WAHYU RIZQY PRATAMA
24 MOH. FAISOL
25 MOHAMMAD ROFQI IRFANSYAH
26 MUCH. JAINUL FUADI
27 MUH. RONI LUKMANUL HAKIM
28 MUHAMAD SOLIHIN
29 RISKI ANDI
30 RUDIANTO
31 SYAHRIL JULIANTINAN NASIR
32 VITO YOGA PRATAMA
33 WAHYU EKA PRAMUDITA
34 WILDAN UDIN NURFAQIH
35 ZUHER FADHILAH RASYID SIKUMBANG
Skor maksimum 20
Keterangan:
Keterangan KD 3
A Jujur
B Cermat
C Disiplin
D Percaya Diri
E Kerja Sama

Rubrik:
Skor 4 = memberikan respon >2 kali, Mulai membudayakan
Skor 3 = memberi respon 1 ≤ x ≤ 2, Mulai berkembang
Skor 2 = memberikan respon 1, Mulai tampak
Skor 1 = Tidak memberikan respon sama sekali, Belum

Nilai:
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = × 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

Rentang nilai:
5
× 100 = 25
20

100 − 25 = 75
75: 4 (𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑡𝑎𝑚𝑝𝑎𝑘 ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑢𝑑𝑎𝑦𝑎𝑘𝑎𝑛
= 18,75
Maka rentang skornya adalah:
Skor 1 = 25 ≤ x ≤ 43,75
Skor 2 = 43,85 ≤ x ≤ 62,6
Skor 3 = 62,5 ≤ x ≤ 81,26
Skor 4 = 81,25 ≤ x ≤ 100
b. Penilaian penugasan (Catatan siswa dan praktikum selama proses pembelajaran)
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
PERPINDAHAN KALOR
Tujuan
1. Mendeskripsikan perpindahan kalor secara konduksi dan radiasi
2. Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor secara Konduksi
dan Radiasi
3. Menyebutkan contoh perpindahan kalor secara konduksi, konveksi dan radiasi dalam
kehidupan sehari- hari

Macam-Macam Percobaan:
Percobaan I
Alat dan bahan
1. Sendok
2. Lilin/bunsen
3. Korek api
Langkah Kerja
1. Nyalakan lilin/bunsen
2. Kemudian panaskan lilin pada nyala lilin/bunsen kurang lebih 20 detik

Hasil Pengamatan
1. Setelah melakukan percobaan diatas, apa yang terjadi pada lilin yang dipanaskan pada
nyala bunsen kurang lebih 20 detik? Jelaskan!
2. Percobaan diatas termasuk perpindahan kalor secara?
3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi laju perpindahan kalor dalam percobaan
ini?
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
....................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................

Percobaan II
Alat dan bahan
1. Lilin
2. Korek api

Langkah Kerja
1. Nyalakan lilin dengan korek api
2. Dekatkan telapak tangan tepat diatas nyala lilin

Hasil Pengamatan
1. Setelah melakukan percobaan diatas, apa yang kamu rasakan? Jelaskan mengapa hal
itu bisa terjadi!
2. Percobaan diatas termasuk perpindahan kalor secara?
3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi laju perpindahan kalor dalam percobaan
ini?
4. Berikan contoh dalam kehidupan sehari-hari!
Kesimpulan:

..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
c. Tes tertulis (Tes Uraian Ulangan Harian)
Soal
1. Sebutkan dan jelaskan cara perpindahan kalor!
2. Sebutkan dan jelaskan macam-macam pemuaian!
3. Hitunglah daya radiasi sebuah benda yang emisivitas permukaannya 0,4. Jika luas
permukaan benda 1 m2 dan suhu mutlak benda 27oC!
4. Sebutkan 3 masalah-masalah yang timbul akibat terjadinya pemuaian dalam kehidupan
sehari-hari dan jelaskan!
5. Sebutkan 5 contoh peristiwa sehari-hari yang berkaitan dengan pemuaian benda padat!
Kunci jawaban
No. Soal Jawaban Skor
1. Sebutkan dan jelaskan cara Ada 3 cara perpindahan kalor, yaitu
perpidahan kalor! konduksi, konveksi, dan radiasi.
1. Konduksi = perpindahan kalor dengan 5
cara menempelkan langsung dua benda
yang temperaturenya berbeda.
2. Konveksi = perpindahan kalor melalui
zat perantara dan diikuti oleh 5
perpindahan partikel-partikel zat itu.
3. Radiasi = perpindahan kalor tanpa
5
adanya zat perantara.
2. Sebutkan dan jelaskan 1. Muai Panjang
macam-macam pemuaian! Pemuaian panjang hanya terjadi pada
benda padat dan tidak terjadi pada benda
cair atau gas. Muai panjang
didefinisikan sebagai pertambahan
panjang benda yang panjangnya satu
10
satuan panjang (m) dengan kenaikan suu
satu satuan suhu. Sementara bilangan
yang menunjukkan pertambahan
panjang benda yang memuai per
panjang mula-mula per kenaikan suhu
disebut koefisien muai panjang (𝜶).
2. Muai luas
Seperti pemuaian panjang, pemuaian
luas juga hanya terjadi pada benda
padat. Sementara benda cair atau gas
tidak mengalami pemuaian luas. Suatu
benda berupa plat atau lembaran yang
dipanaskan, panjang maupun lebarnya
10
akan memuai atau bertambah. Benda
yang memuai ini mempunyai suatu
koefisien tertentu yang dinamakan
koefisien muai luas (𝛽). Koefisien
muai luas didefinisikan sebagai
pertambahan luas terhadap luas awal per
kenaikan suhu.
3. Peningkatan temperature suatu benda
dapat mengakibatkan terjadinya
ekspansi volume. Dari hasil percobaan,
jika perubahan temperature kurang dari
100oC, maka pertambahan volume 10
benda akan berbanding lurus terhadap
perubahan temperatur koefisien muai
volume bahan yang dilambangkan
dengan 𝛾.
3. Hitunglah daya radiasi Diketahui:
1
sebuah benda yang 𝑒 = 0,4
emisivitas permukaannya 𝐴 = 1𝑚2 1
0,4. Jika luas permukaan 𝑇 = 27𝑜 𝐶 = 27 + 273 = 300𝐾 3
2
benda 1 m dan suhu Ditanya: 𝑃=...? 1
mutlak benda 27oC! Jawab:
4
𝑃 = 𝑒𝜎𝐴𝑇 4
10−8 𝑊
𝑃 = (0,4)(5,67 × 2 −4 )(1𝑚2 )(300𝐾)4 5
𝑚 𝐾
𝑃 = (0,4)(5,67 × 10−8 𝑊)(1)(81 × 108 ) 5
𝑃 = 183,708 𝑊 5
4. Sebutkan 3 masalah- Jawab:
masalah yang timbul akibat 1. Pemasangan kawat telepon dan kawat
terjadinya pemuaian dalam listrik jika dilakukan di siang hari, harus
kehidupan sehari-hari dan memperhitungkan pengerutan pada 5
jelaskan! malam hari. Jika tidak dipasang agak
kendur, pada malam hari saat menyusut,
kawat bisa putus.
2. Logam-logam yang dipakai pada mesin
mobil atau motor dipilih logam yang
tahan panas (titik leburnya tinggi) dan
koefisien muainya rendah. Dengan
5
demikian, mesin akan tahan berada pada
suhu tinggi dan pemuaian logamnya
tidak akan mengganggu pergerakan
antarbagian mesin tersebut.
3. Pemasangan rel kereta api juga
dilakukan agak longgar agar jika rel 5
memuai tidak membengkok.
5. Sebutkan 5 contoh Jawab:
3
peristiwa sehari-hari yang 1. Termometer
berkaitan dengan pemuaian 2. Fenomena anomali air 3
benda padat! 3. Balon udara 3
4. Pemasanagn jaringan listrik atau kabel 3
5. Sambungan rel kereta api 3
Skor Total 100

Anda mungkin juga menyukai