Anda di halaman 1dari 11

TUGAS METODOLOGI PENELITIAN GABUNGAN

Penelitian Explanatory
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Gabungan

Oleh:

Mega Agustina
140210102043

PROGAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2017

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat
serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Penelitian Explanatory
Makalah ini berisikan tentang Penelitian Explanatory ,yang meliputi:
pengertian penelitian explanatory, karakteristik penelitian explanatory, tujuan
penelitian explanatory, tipe pertanyaan penelitian explanatory , kelebihan
penelitian explanatory dan kekurangan penelitian explanatory serta contoh-contoh
penelitian explanatory.

Terselesaikannya makalah ini tidak lepas dari bantuan serta dorongan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini, dengan hormat dan ketulusan
hati penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Dr. Sudarti, M.Kes selaku Dosen Mata Kuliah Metodologi Penelitian


Gabungan yang telah memberi kesempatan penulisan makalah ini,
membimbing serta memberi arahan dan petunjuk kepada penulis.
2. Teman-teman yang telah membantu penulis menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu
penulis mohon maaf serta mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Jember, 22 September 2017

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................

KATA PENGANTAR................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah................................................................................... 1
1.3 Tujuan...................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN............................................................................... 2

2.1 Pengertian penelitian explanatory........................................................... 2


2.2 Karakteristik penelitian explanatory....................................................... 2
2.3 Tujuan penelitian explanatory................................................................ 3
2.4 Tipe pertanyaan penelitian explanatory.................................................. 3
2.5 Kelebihan penelitian explanatory........................................................... 4
2.6 Kekurangan penelitian explanatory........................................................ 5
2.7 Contoh-contoh penelitian explanatory.................................................... 5

BAB III PENUTUP....................................................................................... 7

3.1 Kesimpulan.............................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penelitian Eksplanatori adalah penelitian bertujuan untuk menguji suatu teori atau
hipotesis guna memperkuat atau bahkan menolak teori atau hipotesis hasil penelitian yang
sudah ada sebelumnya. Penelitian eksploratori bersifat mendasar dan bertujuan untuk
memperoleh keterangan, informasi, data mengenai hal-hal yang belum diketahui. Karena
bersifat mendasar, penelitian ini disebut penjelajahan (eksploration). Penelitian
eksploratori dilakukan apabila peneliti belum memperoleh data awal sehingga belum
mempunyai gambaran sama sekali mengenai hal yang akan diteliti. Penelitian eksploratori
tidak memerlukan hipotesis atau teori tertentu. Peneliti hanya menyiapkan beberapa
pertanyaan sebagai penuntun untuk memperoleh data primer berupa keterangan, informasi,
sebagai data awal yang diperlukan.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa yang dimaksud Penelitian explanatory?
1.2.2 Apa saja karakteristik Penelitian explanatory?
1.2.3 Bagaimana tujuan Penelitian explanatory?
1.2.4 Bagaimana tipe pertanyaan Penelitian explanatory?
1.2.5 Apa kelebihan dari Penelitian explanatory?
1.2.6 Apa kekurangan dari Penelitian explanatory?
1.2.7 Apa saja contoh-contoh Penelitian Action Research?
1.3 Tujuan.
1.3.1 Mahasiswa mampu menjelaskan penegrtian Penelitian explanatory.
1.3.2 Mahasiswa mampu menjelaskan karakteristik Penelitian explanatory.
1.3.3 Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan Penelitian explanatory.
1.3.4 Mahasiswa mampu menjelaskan tipe pertanyaan dari Penelitian explanatory.
1.3.5 Mahasiswa mampu menyebutkan kelebihan Penelitian explanatory.
1.3.6 Mahasiswa mampu menyebutkan kekurangan Penelitian explanatory.
1.3.7 Mahasiswa mampu memberikan contoh Penelitian explanatory.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penelitian Explanatory

Pengertian penelitian eksplanatori (explanatory research) menurut pendapat ahli, antara


lain :

1. Menurut Umar (1999:36) penelitian eksplanatori (explanatory research) adalah


penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel
dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya.
2. Menurut Singarimbun dan Effendy (1995 : 4) penelitian eksplanatori (explanatory
research) merupakan penelitian penjelasan yang menyoroti hubungan kausal antara
variable-variabel penelitian dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya.

Penelitian eksplanatoris adalah menjelaskan suatu fenomena sosial khusus tentang


mengapa (why) dan bagaimana (how) sesuatu terjadi. Dalam penelitian explanatory
peneliti berusaha untuk menjelaskan atau membuktikan hubungan atau pengaruh antar
variabel. Penelitian eksplanatori bersifat penjelasan dan bertujuan untuk menguji suatu
teori atau hipotesis guna memperkuat atau bahkan menolak teori atau hipotesis hasil
penelitian yang sudah ada. Explanatory research atau dikenal dengan penelitian kausal,
dilakukan untuk mengetahui luas dan sifat hubungan sebab-akibat. Penelitian kausal dapat
dilakukan untuk menilai dampak perubahan spesifik terhadap norma yang ada, berbagai
proses dan lain-lain. Studi kausal berfokus pada analisis situasi atau masalah spesifik untuk
menjelaskan pola hubungan antar variabel. Eksperimen adalah metode pengumpulan data
primer yang paling populer dalam penelitian dengan desain penelitian kausal.

2.2 Karakteristik Penelitian Exlanatory


1. Mendefinisikan Jumlah ketidakpastian yang mencirikan situasi pengambilan
keputusan.
2. Hipotesis penelitian berupa pernyataan penelitian utama.
3. Pendekatan penelitian yang biasa sangat terstruktur.
4. Dilakukan Tahap selanjutnya pengambilan keputusan.

2
2.3 Tujuan Penelitian Explanatory
1. Penelitian eksplanatori atau eksplanatif bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara
dua atau lebih gejala atau variabel. Penelitian ini bertitik pada pertanyaan dasar
mengapa. Orang sering tidak puas hanya sekadar mengetahui apa yang terjadi,
bagaimana terjadinya, tetapi juga ingin mengetahui mengapa terjadi. Kita ingin
menjelaskan sebab terjadinya suatu peristiwa. Untuk itu, perlu diidentifikasi berbagai
variabel di luar masalah untuk mengkonfirmasi sebab terjadinya suatu masalah. Oleh
karena itu, penelitian penjelasan ini juga disebut sebagai penelitian konfirmatori
(Confirmatory research) dan makin dikenal sebagai penelitian korelasional
(Correlational research).
2. Melalui penelitian eksplanatori ini dapat diketahui bagaimana korelasi antara dua atau
lebih variabel baik pola, arah, sifat, bentuk, maupun kekuatan hubungannya. Penelitian
koreslasional ini dimulai dengan pertanyaan implisit atau eksplisit: Adakah hubungan
antara X dan Y? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini hanya dapat diperoleh
melalui penelitian penjelasan atau korelasional.
3. meningkatkan pemahaman peneliti pada subjek tertentu. Ini tidak memberikan hasil
yang meyakinkan karena kurangnya kekuatan statistiknya, namun membuat peneliti
menentukan bagaimana dan mengapa terjadi sesuatu.

2.4 Tipe Pertanyaan Penelitian Explanatory

Pertanyaan-pertanyaan penelitian penjelasan berhubungan dengan how dan why.


Namun, pertanyaan why, to what next, how much, how significant sebagai
pertanyaan yang lebih rumit daripada how adalah umum dan lebih banyak digunakan
karena penelitian eksplanasi melihat sebab dan alasan. Pertanyaan why, to why extent,
how much, how far, how significant, meminta penjelasan berdasarkan satu teori.
Tipe penjelasan yang biasa adalah sebagai berikut:

1. Causal explanations merupakan penjelasan tentang apa penyebab dari beberapa


peristiwa atau fenomena. Penjelasan kausal merupakan tipe yang sangat umum dari
penjelasan yang digunakan jika hubungan adalah satu tentang sebab dan akibat. Kita
mungkin mengatakan kemiskinan menyebabkan kejahatan, kebebasan moral
menyebabkan suatu peningkatan dalam perceraian, atau kepuasan meningkatkan
prestasi.

3
2. Structural explanations merupakan penjelasan tentang apa peran abstrak atau universal,
kode atau hukum yang memberi keterangan memuaskan tentang hubungan antara ciri-
ciri dari sistem dan peran-peran yang menciptakan strukturmya. Penjelasan struktural
digunakan dengan teori-toeri fungsional dan pola-pola. Seorang peneliti membuat satu
penjelasan struktural dengan menggunakan satu set asumsi-asumsi interconnected,
konsep-konsep, dan hubungan-hubungan. Konsep-konsep dan hubungan-hubungan
dalam satu teori membentuk satu mutually reinforcing system. Dalam penjelasan
struktural, seorang peneliti menentukan satu sekuensi dari tahap-tahap atau
mengenalkan bagian-bagian esensial yang membentuk suatu interlocked whole.
Misalnya, mengapa industri kesehatan dari negara maju mendapat inspirasi dari
kemiskinan pedesaan dunia ketiga?.
3. Interpretive explanation yang bertujuan untuk membantu pemahaman. Para teorist
interpretif mencoba melihat makna dari satu peristiwa atau praktik melalui
penempatannya di dalam satu konteks sosial spesifik. Pemaknaannya datang dari
konteks pada satu sistem simbol kultural. Penjelasan dicapai dengan menunjukkan
hubungan antara dua atau lebih variabel. Unit-unit untuk analisis tersebut disebut
dengan variabel.

Ada dua tipe utama penelitian eksplanasi, yaitu penelitian asosiasi yang disebut juga
dengan nama penelitian kovariasional, dan penelitian kausal. Ini berhubungan dengan
makna yang terkadung dalam hubungan antar-variabel yang mungkin bermakna sebagai
asosiasi (tidak menjelaskan sebab-akibat) atau hubungan kausal (menjelaskan sebab-
akibat). Baik dalam penelitian koresional maupun kausal, perhatian utama menentukan
arah, besar atau kekuatan kekuatan hubungan, dan bentuk-bentuk hubungan-hubungan
yang di observasi. Jadi, penelitian korelasional dan kausal meliputi obeservasi nilai-nilai
dari dua atau lebih variabel dan menentukan apakah terdapat hubungan di antara mereka.
Hubungan antar-variabel, apakah asosiasional atau kausal, dapat diketahui melalui survei
literatur.

2.5 Kelebihan Penelitian Explanatory


1. Studi kausal dapat memainkan peran instrumental dalam hal mengidentifikasi alasan di
balik berbagai proses, dan juga, menilai dampak perubahan pada norma, proses, dll.
2. Studi kausal biasanya menawarkan keuntungan replikasi jika timbul keharusan

4
3. Jenis penelitian ini dikaitkan dengan tingkat validitas internal yang lebih besar karena
pemilihan subyek yang sistematis.
4. Fleksibilitas Sumber, Sumber sekunder, seperti literatur atau data yang diterbitkan,
biasanya digunakan dalam jenis penelitian yang jelas. Perhatian harus diberikan untuk
memilih ruang lingkup sumber yang berpikiran adil untuk memberikan pemahaman
yang luas dan seimbang tentang subjek ini.
5. Kesimpulan yang Lebih Baik, Exp-Research bisa sangat menguntungkan dalam
mengarahkan pendekatan penelitian selanjutnya. Pemahaman yang hebat tentang
subjek memungkinkan peneliti untuk mengasah pertanyaan penelitian berikutnya dan
dapat sangat meningkatkan kegunaan kesimpulan penelitian.
6. Explanatory memungkinkan peneliti untuk menggunakan alat yang bersifat lebih
kualitatif.

2.6 Kekurangan Penelitian Explanatory


1. Kebetulan dalam kejadian dapat dianggap sebagai hubungan sebab-akibat. Misalnya,
Punxatawney Phil mampu meramalkan durasi Musim Dingin selama lima tahun
berturut-turut, namun hanya seekor hewan pengerat tanpa kekuatan intelek dan
peramalan, yaitu sebuah kebetulan.
2. Sulit untuk mencapai kesimpulan yang tepat berdasarkan temuan penelitian kausal
karena dampak berbagai faktor dan variabel dalam lingkungan sosial. Dengan kata lain,
sementara korban bisa disimpulkan, tidak bisa dibuktikan dengan tingkat kepastian
yang tinggi.
3. Kasus tertentu, sedangkan korelasi antara dua variabel dapat terbentuk secara efektif;
Mengidentifikasi variabel mana yang menjadi penyebabnya dan yang mana dampaknya
bisa menjadi tugas yang sulit untuk dicapai.
4. Informasi Bias, Exp-Research menghasilkan jenis informasi dan interpretasi semacam
itu yang terkadang dapat menyebabkan informasi yang dangkal.
5. Sampel tidak berguna, Penelitian Exp-Research menggunakan sampel jumlah
sederhana yang tidak sesuai dengan jenis pemirsa yang ditargetkan / spesifik.

2.7 Contoh Penelitian Explanatory

Contoh penelitian eksplanatori bidang pendidikan adalah mengenai: Pengaruh tinggi


pendidikan terhadap sopan santun masyarakat. Hipotesis yang akan diuji misalnya adalah

5
makin tinggi jenjang pendidikan yang ditempuh masyarakat, makin tinggi tingkat sopan
santunnya. Ternyata hasil penelitian tinggi pendidikan menunjukkan pengaruh negatif
yang signifikan, berarti hipotesis itu tidak benar, harus ditolak. Tingkah laku dan sopan
santun masyarakat pada umumnya sudah baik, namun tingkat pergaulan yang salah masih
tinggi, ini berarti ada variabel lain yang menjadi penyebab sopan santun masyarakat rendah,
tetapi luput dari penelitian, misalnya faktor teman bermain atau salah pergaulan, perkataan
yang tidak mendidik, terbiasa melawan orang tua, dll.

Contoh penelitian eksplanatori bidang hukum keluarga adalah mengenai: Pengaruh


kesejahteraan rumah tangga terhadap kenakalan remaja. Hipotesis yang akan diuji
misalnya adalah Makin sejahtera kehidupan rumah tangga, makin rendah tingkat
kenakalan remaja. Ternyata hasil penelitian hukum keluarga menunjukkan pengaruh
negatrif yang signifikan, berarti hipotesis itu tidak benar, harus ditolak. Kehidupan rumah
tangga masyarakat umumnya sudah sejahtera, namun tingkat kenakalan remaja masih
tinggi, ini berarti ada variabel lain yang menjadi penyebab kenakalan remaja, tetapi luput
dari penelitian, misalnya faktor siaran televisi atau bacaan tidak mendidik (porno,
kekerasan, kekejaman).

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Penelitian explanatory adalah jenis penelitian yang merupakan pilar untuk jenis
penelitian lainnya. Jika kita ingin melakukan penelitian jenis lain maka kita harus selalu
melakukan penelitian jenis ini terlebih dahulu karena tanpanya penelitiannya tidak
lengkap dan tidak efisien bila dibandingkan dengan penelitian yang telah selesai secara
berurutan

7
DAFTAR PUSTAKA

Husein, Umar, 1999, Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi, Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama,

Masri Singarimbun & Sofyan Effendi, 1995, Metode Penelitian Survei, Edisi Revisi,
PT. Pustaka LP3ES, Jakarta

Paul.D. Leedy and Jeanne.E. Ormrod. Practical Research: Planning and Design Research
Edisi 8 [2005]. Ohio : Pearson Merrill Prentice Hall. Page 145

Zikmund, WG, Babin, J., Carr, J. & Griffin, M. (2012) "Metode Penelitian Bisnis: dengan
Kartu Akses Tercetak Kualifikasi" Pembelajaran Jarak Jauh

Anda mungkin juga menyukai