Anda di halaman 1dari 30

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Adapun beberapa penelitian terdahulu mengenai pengaruh bauran pemasaran

terhadap keputusan pembelian sebagai berikut :

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No. Peneliti, Tahun Judul Penelitian Hasil Penelitian
1. Hasbiyadi, Pengaruh Lokasi Dan Hasil penelitian ini
Mursalim, Suartini, Promosi Terhadap menunjukkan bahwa
Syafaat Djunaid Keputusan Pembelian lokasi berpengaruh
dan Ari Ardiansyah Perumahan Villa positif dan signifikan
Masrum, 2017 Samata Sejahtera Pada terhadap keputusan
PT. Sungai Saddang pembelian, promosi
Sejahtera berpengaruh negatif
terhadap keputusan
pembelian dan lokasi
merupakan variabel
yang dominan
berpengaruh terhadap
keputusan pembelian.
2. Furi Indriyani, 2017 Pengaruh Produk, Pada regresi
Harga, Promosi Dan berganda nilai
Lokasi Terhadap Adjusted R Square
Keputusan Pembelian sebesar 0,820 yang
berarti semua
variabel bebas
(produk, harga,
promosi dan lokasi)
memberikan
kontribusi 82%
terhadap variabel
terikat (keputusan
pembelian).
3. Aditya Hary Pengaruh Promosi Dan Dari hasil penelitian
Purnama dan Ita Harga Terhadap dapat disimpulkan
Rifani Permatasari, Keputusan Pembelian bahwa promosi tidak
2018 (Studi Pada Industri berpengaruh terhadap

8
Batik Namira keputusan pembelian
Pekalongan) Batik Namira di Kota
Pekalongan,
sedangkan harga
berpengaruh terhadap
keputusan pembelian
Batik Namira di Kota
Pekalongan.
Diharapkan pelaku
industri batik dapat
mempertimbangkan
menentukan harga
agar dapat bersaing
secara kompetitif
dengan produk batik
lainnya.
4. Shella Dwi Pengaruh Promosi, Kesimpulan hasil
Rahmaniyah, 2018 Lokasi, Dan Produk penelitian ini adalah
Terhadap Keputusan (1) Promosi
Pembelian Pada Pusat berpengaruh secara
Oleh-Oleh GTT UD signifikan
Kediri terhadap keputusan
pembelian pada pusat
oleh-oleh GTT UD.
Kediri. (2) Lokasi
berpengaruh secara
signifikan terhadap
keputusan pembelian
pada pusat oleh-oleh
GTT UD.
Kediri. (3) Produk
berpengaruh secara
signifikan terhadap
keputusan pembelian
pada pusat
oleh-oleh GTT UD.
Kediri. (4) Secara
simultan promosi,
lokasi dan produk
berpengaruh
signifikan terhadap
keputusan pembelian
pada pusat oleh-oleh
GTT UD Kediri.
5. Rissa G. P. S Yan, Pengaruh Promosi Hasil penelitian
Agusta Repi dan Penjualan Dan Lokasi menunjukkan bahwa

9
Bode Lumanauw, Terhadap Proses Promosi penjualan
2018 Keputusan Pembelian dan Lokasi secara
Kendaraan Bermotor Di simultan berpengaruh
PTTridjaya Mulia signifikan terhadap
Sukses Manado Keputusan Pembelian
Pada PT Tridjaya
Mulia Sukses,
Promosi Penjualan
secara parsial
berpengaruh
signifikan terhadap
Keputusan Pembelian
Pada PT Tridjaya
Mulia Sukses dan
Lokasi secara parsial
berpengaruh
signifikan terhadap
Keputusan Pembelian
Pada PT Tridjaya
Mulia Sukses.
Mengingat Promosi
Penjualan dan Lokasi
memiliki pengaruh
yang signifikan serta
memberikan
kontribusi yang
cukup besar terhadap
Keputusan Pembelian
Pada Trijaya Motor,
maka PT Tridjaya
Mulia Sukses harus
memperhatikan
faktor Promosi
Penjualan dan Lokasi
6. Rita Ridianti Pengaruh Harga Berdasarkan hasil tes
Rahajeng dan Promosi Dan Lokasi regresi linier
Cahyaning Putri Terhadap Keputusan berganda, harga,
Cipto, 2018 Konsumen promosi dan lokasi
Pada Pembelian Di pada simultan
Giant Ekstra Balikpapan keputusan konsumen
untuk berbelanja
berjumlah 11.552.
Variabel uji parsial
harga dan promosi
memberikan
pengaruh yang

10
signifikan terhadap
keputusan konsumen
terhadap jumlah toko
2,316 dan 3,643. Dan
kemudian lokasi
variabel tidak
diberikan pengaruh
signifikan terhadap
keputusan konsumen
sebesar 0,33. Giant
Extra Balikpapan,
akan menjaga harga
dan promosi.
7. Suryana Heryawan Pengaruh Produk, Hasil penelitian
Achmad dan Harga, Lokasi, Dan menunjukan bahwa
Dendi Gusnadi, Promosi Terhadap variabel bauran
2018 Keputusan Pembelian pemasaran jasa yang
Produk Pastry Bakery terdiri dari produk
(Study Kasus Pada (product) X1, harga
Toko Havana Bandung) (price) X2, lokasi
(place) X3, promosi
(promotion) X4,
secara bersama-sama
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap variabel Y
yaitu keputusan
pembelian. Oleh
karenanya produk
(product) X1, harga
(price) X2, lokasi
(place) X3, promosi
(promotion) X4, terus
diperhatikan dan
dikembangkan agar
banyak konsumen
memutuskan
melakukan
pembelian produk di
Havana Pastry
Bakery Bandung.
8. Nian Wafirotul Pengaruh Lokasi dan Hasil penelitian ini
Fitria, 2018 Promosi Terhadap menunjukkan bahwa
Keputusan variabel lokasi
Pembelian di BMT berpengaruh
Surya Abadi Jenangan secara signifikan

11
Ponorogo terhadap keputusan
pembelian, dengan
nilai t hitung > t tabel
(5,869 > 1,989).
Sedangkan variabel
promosi berpengaruh
signifikan terhadap
keputusan pembelian
dengan t hitung > t
tabel (4,904 > 1,989).
Serta variabel
lokasi dan promosi
berpengaruh secara
signifikan terhadap
keputusan pembelian
dengan F hitung > F
tabel (23,814 >
3,960). Dengan
melihat uji t bahwa
variabel
lokasi > promosi
(5,869 > 4,904),
maka dapat
disimpulkan bahwa
variabel lokasi
lebih dominan
berpengaruh terhadap
keputusan pembelian
di BMT Surya Abadi
Jenangan Ponorogo.
9. Sunarti dan Teddy Analisis Pengaruh Hasil penelitian ini
Chandra, 2019 Produk, Harga, menunjukkan bahwa
Promosi, Dan Tempat variabel Produk
Terhadap Keputusan secara parsial tidak
Pembelian Vivo berpengaruh dan
Smartphone Di tidak signifikan
Pekanbaru terhadap keputusan
pembelian.Variabel
Harga secara parsial
berpengaruh dan
signifikan terhadap
keputusan
pembelian.Variabel
Promosi secara
parsial berpengaruh
dan signifikan

12
terhadap
keputusan
pembelian.Dan
terakhir untuk
Variabel Tempat
secara parsial
berpengaruh dan
signifikan terhadap
keputusan pembelian
Vivo Smartphone Di
Pekanbaru.
10. Dewi Ratna Sari Pengaruh Promosi dan Hasil penelitian ini
dan Sri Hartini, Lokasi Terhadap membuktikan bahwa
2020 Keputusan Pembelian Promosi dan Lokasi
Pada Kedai Mie Korea berpengaruh positif
(Survei pada dan signifikan
Pengunjung Kedai Mie terhadap Keputusan
Korea) Pembelian.
Sumber : Peneliti, 2021

Berdasarkan Tabel di atas dapat dijelaskan, menurut penelitian yang

pertama di lakukan oleh Hasbiyadi, Mursalim, Suartini, Syafaat Djunaid dan Ari

Ardiansyah Masrum, 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

lokasi dan promosi terhadap keputusan pembelian perumahan Villa Samata pada

PT. Sungai Saddang Sejahtera. Dengan pendekatan penelitian yaitu penelitian

survey. Populasi dalam penelitian ini merupakah seluruh user perumahan Villa

Samata Sejahtera dengan sampel penelitian ini sebanyak 69 responden dengan

metode pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner. Analisis data

menggunakan analisis regresi linear berganda dengan mengganakan bantuan

software SPSS Versi 22. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lokasi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, promosi

berpengaruh negatif terhadap keputusan pembelian dan lokasi merupakan variabel

yang dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

13
Peneliti kedua di lakukan oleh Furi Indriyani, 2017. Tujuan dari penelitian

ini adalah untuk mempelajari pengaruh produk, harga, promosi dan lokasi

terhadap keputusan pembelian konsumen terhadap PapaPia Bogor secara parsial

dan simultan. Penelitian ini melibatkan 100 responden sebagai konsumen

PapaPia. Penentuan responden menggunakan metode nonprobability sampling

yaitu teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner. Kemudian

hasil angket akan dianalisis dengan statistik SPSS, yaitu uji validitas, uji

reliabilitas, dan analisis regresi berganda. Dari hasil analisis dapat dilakukan

persamaan regresi: KP = 7,400 + 0,448 Prd + 0,441 Hrg + 0,222 Pm + 0,353 Lk.

Variabel produk (Prd) paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian (KP)

sebesar 0,448, variabel harga (Hrg) sebesar 0,441, variabel lokasi (Lk) sebesar

0,353 dan variabel promosi (Pm) sebesar 0,222. Pengujian hipotesis menggunakan

uji-t menunjukkan bahwa keempat variabel independen terbukti berpengaruh

positif dan signifikan terhadap variabel dependen. Melalui uji F diketahui bahwa

produk, harga, promosi dan lokasi berpengaruh signifikan secara simultan

terhadap keputusan pembelian. Pada regresi berganda nilai Adjusted R Square

sebesar 0,820 yang berarti semua variabel bebas (produk, harga, promosi dan

lokasi) memberikan kontribusi 82% terhadap variabel terikat (keputusan

pembelian).

Peneliti ketiga di lakukan oleh Aditya Hary Purnama dan Ita Rifani

Permatasari, 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi

dan harga terhadap keputusan pembelian. Jenis penelitian yang digunakan adalah

explanatory research. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah

14
wawancara dan kuesioner. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa promosi

tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian Batik Namira di Kota

Pekalongan, sedangkan harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian Batik

Namira di Kota Pekalongan. Diharapkan pelaku industri batik dapat

mempertimbangkan menentukan harga agar dapat bersaing secara kompetitif

dengan produk batik lainnya.

Peneliti keempat di lakukan oleh Shella Dwi Rahmaniyah, 2018. Penelitian

ini dilatar belakangi bahwa konsumen semakin banyak memiliki alternatif dan

sangat berhati-hati dalam menentukan keputusan untuk melakukan pembelian

dengan mempertimbangkan faktor-faktor kebutuhan, Pusat Oleh-Oleh GTT UD.

Kediri misalnya, seperti kegiatan promosi yang bisa menarik perhatian konsumen,

lokasi toko yang masih jarang diketahui masyarakat, keunggulan produk yang

ditawarkan sebelum memutuskan untuk membeli. Tujuan dari penelitian ini

adalah menganalisis (1) pengaruh signifikan promosi terhadap keputusan

pembelian pada pusat oleh-oleh GTT UD. Kediri. (2) pengaruh signifikan lokasi

terhadap keputusan pembelian pada pusat oleh-oleh GTT UD. Kediri. (3)

pengaruh signifikan produk terhadap keputusan pembelian pada pusat oleh-oleh

GTT UD. Kediri. (4) pengaruh signifikan secara simultan tentang promosi, lokasi

dan produk terhadap keputusan pembelian pada pusat oleh-oleh GTT UD. Kediri.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik penelitian

asosiatif yang bersifat kausal. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ialah

40 responden. Analisis data menggunakan regresi linier berganda dengan

software SPSS for windows versi 23.0. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1)

15
Promosi berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian pada pusat

oleh-oleh GTT UD. Kediri. (2) Lokasi berpengaruh secara signifikan terhadap

keputusan pembelian pada pusat oleh-oleh GTT UD. Kediri. (3) Produk

berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian pada pusat oleh-oleh

GTT UD. Kediri. (4) Secara simultan promosi, lokasi dan produk berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian pada pusat oleh-oleh GTT UD Kediri.

Implikasi dari penelitian ini yaitu bahwa strategi promosi yang kreatif, lokasi yang

lebih strategis, dan mengutamakan kualitas produk yang baik dan bermutu pada

GTT UD Kediri akan dapat meningkatkan keputusan pembelian pada konsumen.

Saran dari penelitian ini adalah (1) Bagi Pusat Oleh-oleh GTT UD Kediri harus

lebih spesifik dalam memperhatikan konsumen akan kebutuhan produk yang di

inginkan (2) Bagi peneliti selanjutnya hendaknya menambah variabel lain yang

dapat mempengaruhi keputusan pembelian.

Peneliti kelima di lakukan oleh Rissa G. P. S Yan, Agusta Repi dan Bode

Lumanauw, 2018. Untuk bisa menarik minat konsumen maka perusahaan harus

mempehatikan faktor pengambilan keputusan konsumen dalam pembelian. Faktor

yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen adalah promosi penjualan

dan lokasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Promosi

Penjualan dan Lokasi secara bersama maupun parsial berpengaruh signifikan

terhadap proses keputusan pembelian kendaraan bermotor di PT Tridjaya Mulia

Sukses Manado. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 97 responden. Teknik

analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa Promosi penjualan dan Lokasi secara simultan berpengaruh

16
signifikan terhadap Keputusan Pembelian Pada PT Tridjaya Mulia Sukses,

Promosi Penjualan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Keputusan

Pembelian Pada PT Tridjaya Mulia Sukses dan Lokasi secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap Keputusan Pembelian Pada PT Tridjaya Mulia Sukses.

Mengingat Promosi Penjualan dan Lokasi memiliki pengaruh yang signifikan

serta memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap Keputusan Pembelian

Pada Trijaya Motor, maka PT Tridjaya Mulia Sukses harus memperhatikan faktor

Promosi Penjualan dan Lokasi.

Peneliti keenam di lakukan oleh Rita Ridianti Rahajeng dan Cahyaning

Putri Cipto, 2018. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh harga, promosi

dan lokasi keputusan konsumen untuk berbelanja di Giant Extra Balikpapan. Jenis

penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dan data Sumber yang

digunakan adalah jenis data primer kepada 90 responden. Berdasarkan hasil tes

regresi linier berganda, harga, promosi dan lokasi pada simultan keputusan

konsumen untuk berbelanja berjumlah 11.552. Variabel uji parsial harga dan

promosi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen

terhadap jumlah toko 2,316 dan 3,643. Dan kemudian lokasi variabel tidak

diberikan pengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen sebesar 0,33. Giant

Extra Balikpapan, akan menjaga harga dan promosi.

Peneliti ketujuh di lakukan oleh Suryana Heryawan Achmad dan Dendi

Gusnadi, 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh (Produk,

Harga, Lokasi, Promosi,) terhadap Keputusan Pembelian produk pastry bakery di

Havana Pastry bakery Kota Bandung. Teori untuk penelitian ini mengambil teori

17
dari Huriyati, Saladin dan Kotler. Metode penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode deskriptif analii Havana Pastry Bakery Bandung.

Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel bauran pemasaran jasa yang terdiri

dari produk (product) X1, harga (price) X2, lokasi (place) X3, promosi

(promotion) X4, secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap

variabel Y yaitu keputusan pembelian. Oleh karenanya produk (product) X1,

harga (price) X2, lokasi (place) X3, promosi (promotion) X4, terus diperhatikan

dan dikembangkan agar banyak konsumen memutuskan melakukan pembelian

produk di Havana Pastry Bakery Bandung.

Peneliti kedelapan di lakukan oleh Nian Wafirotul Fitria, 2018.

Meningkatnya intensitas persaingan dan jumlah pesaing menuntut perusahaan

untuk selalu memperhatikan kebutuhan dan keinginan nasabah serta berusaha

memenuhi harapan nasabah melalui strategi pemasaran atau marketing mix

(produk, harga, lokasi dan promosi) yang lebih baik daripada yang dilakukan oleh

pesaing. Lokasi BMT Surya Abadi Jenangan Ponorogo berdekatan dengan lokasi

pesaing yang lain sehingga menyebabkan pemilihan dan penentuan lokasi tersebut

kurang tepat. Selain itu, variabel promotional mixmenurut Kotler dan Amstrong

ada lima, sedangkan promosi yang telah dilakukan oleh BMT masih dua sehingga

promosi masih kurang. Meskipun pemilihan dan penentuan lokasi kurang tepat

dan promosi masih kurang, akan tetapi jumlah nasabahnya semakin meningkat

dari tahun ke tahun. Dari latar belakang tersebut dapat ditarik rumusan masalah,

apakah lokasi berpengaruh terhadap keputusan pembelian, apakah promosi

berpengaruh terhadap keputusan pembelian, dan variabelmanakah yang paling

18
dominan(lokasi atau promosi) berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Tujuannya adalah untuk menjelaskan ada atau tidaknya pengaruh lokasi, pengaruh

promosi terhadap keputusan pembelian. Serta untuk menjelaskan variabel

manakah yang paling dominan (lokasi dan promosi) berpengaruh terhadap

keputusan pembelian di BMT Surya Abadi Jenangan Ponorogo. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan kuantitatif dengan

menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Objek dalam

penelitian ini adalah nasabah BMT Surya Abadi Jenangan Ponorogo, dengan

jumlah sampel 83 nasabah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel

lokasi berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian, dengan nilai t

hitung > t tabel (5,869 > 1,989). Sedangkan variabel promosi berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian dengan t hitung > t tabel (4,904 >

1,989). Serta variabel lokasi dan promosi berpengaruh secara signifikan terhadap

keputusan pembelian dengan F hitung > F tabel (23,814 > 3,960). Dengan melihat

uji t bahwa variabel lokasi > promosi (5,869 > 4,904), maka dapat disimpulkan

bahwa variabel lokasi lebih dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian

di BMT Surya Abadi Jenangan Ponorogo.

Peneliti kesembilan di lakukan oleh Sunarti dan Teddy Chandra, 2019.

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap

keputusan pembelian Vivo Smartphone Di Pekanbaru.Penelitian ini menggunakan

(4P) bauran pemasaran, yaitu Produk, Harga, Promosi dan Tempat baik secara

parsial.Penelitian ini menggunakan jumlah sampel 100 responden yang

merupakan konsumen Vivo Smartphone Di Pekanbaru. Test ini menggunakan

19
analisis regresi linier berganda dengan tingkat signifikan (a) dari 0.05. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Produk secara parsial tidak

berpengaruh dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian.Variabel Harga

secara parsial berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan pembelian.Variabel

Promosi secara parsial berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan

pembelian.Dan terakhir untuk Variabel Tempat secara parsial berpengaruh dan

signifikan terhadap keputusan pembelian Vivo Smartphone Di Pekanbaru.

Peneliti kesepuluh dilakukan oleh Dewi Ratna Sari dan Sri Hartini, 2020.

Promosi yaitu kegiatan penting untuk mengkomunikasikan atau

menginformasikan keunggulan produk serta membujuk calon konsumen agar

melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan. Lokasi adalah suatu

keputusan dimana perusahaan membuat usahanya dengan mengoperasikan dan

staffnya ditempatkan merupakan faktor penempatan lokasi yang benar dan tepat,

agar konsumenpun memiliki keputusannya dalam memilih atau membeli yang

nantinya berpengaruh terhadap kesuksesan suatu usaha. Keputusan pembelian

yaitu tahap dimana konsumen mempunyai pilihan alternatif atau lebih dalam

memutuskan membeli atau tidaknya membeli suatu barang atau jasa. Penelitian ini

bertujuan untuk menganalisis pengaruh promosi dan lokasi terhadap keputusan

pembelian pada Kedai Mie Korea. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif.

Populasi penelitian ini adalah konsumen yang berkunjung ke Kedai Mie Korea.

Data dikumpulkan dengan cara menyebar kuesioner kepada 100 responden

menggunakan teknik sampling non-probability sampling. Metode yang digunakan

adalah metode deskriptif dan verifikatif. Jenis data yang digunakan dalam

20
penelitian ini adalah data primer yang didapat dari hasil penyebaran kesioner dan

data sekunder yang di dapat dari data penjualan. Data diolah menggunakan

analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa Promosi

dan Lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian.

2.2 Landasan Teori

2.2.1. Pemasaran

Sehubungan dengan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini

maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan

penjelasan. Dalam benyak perusahaan dewasa ini, pemasaran memegang

peranan sebagai suatu faktor penting untuk tetap bertahan menjalankan

usaha dan bergelut dalam dunia persaingan. Pemasaran merupakan faktor

vital sebagai strategi pesrusahaan dalam menjalankan usahanya, yang

terutama berhubungan dengan konsumen. Kata pemasaran sendiri berasal

dari kata pasar, atau bisa juga diartikan dengan mekanisme yang

mempertemukan permintaan dan penawaran.

Pemasaran adalah suatu proses dan manajerial di mana masing-masing

individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

inginkan melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran produk yang

bernilai bagi pihak lain (Kotler: 2010). Hal tersebut disebabkan karena

pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, dimana secara

langsung kegiatannya berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan

pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung

dalam kaitannya dengan pasar.

21
AMA (American Marketing Association) yang dikutip oleh Kotler dan

Keller yang diterjemahkan oleh Bob Sabran (2012:5) mendefinisikan

pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk

menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan

dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang

menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya.

Menurut Stanton (1996: 6) “Pemasaran adalah suatu sistem

keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk

merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, mendistribusikan

barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli

yang ada meupun pembeli potensial”.

Menurut Lamb et.al. (2001: 6) “Pemasaran adalah suatu proses

perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi dan sejumlah ide,

barangdan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan

tujuan individu dan organisasi”.

Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya

pemasaran bukan hanya kegiatan menjual barang maupun jasa tetapi juga

meliputi kegiatan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan dengan

berusaha mempengaruhi konsumen untuk bersedia membeli barang dan jasa

perusahaan melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran produk yang

bernilai. Hal ini sangat penting bagi manajer pemasaran untuk memahami

tingkah laku konsumen tersebut. Sehingga perusahaan dapat

mengembangkan, menentukan harga, mempromosikan dan

22
mendistribusikan produk secara lebih baik. Dengan mempelajari perilaku

konsumen, manajer akan mengetahui kesempatan, mengidentifikasi, serta

menentukan segmentasi pasar secara tepat dan akurat.

2.2.2. Manajemen Pemasaran

Sebuah perusahaan akan menjadi sukses apabila di dalamnya terdapat

kegiatan manajemen pemasaran yang baik. Manajemen pemasaran pun

menjadi pedoman dalam menjalankan kelangsungan hidup perusahaan sejak

dimulainya proses produksi hingga barang sampai pada konsumen. Peran

manajemen pemasaran tidak bisa terpisahkan karena nantinya apabila

dilaksanakan dengan baik, maka akan menjadi keuntungan tersendiri bagi

perusahaan khususnya dan konsumen pada umumnya. Berikut ini adalah

beberapa definisi yang dijelaskaan oleh beberapa ahli mengenai pengertian

manajemen pemasaran yang diantarannya sebagai berikut ini :

Menurut Kotler dan Keller yang diterjemahkan oleh Bob Sabran

(2012:5), mengemukakan bahwa manajemen pemasaran adalah seni dan

ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta

menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan dan

mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul. Sedangkan pengertian

lainnya menurut Djaslim Saladim (2012 : 3), menjelaskan manajemen

pemasaran sebagai suatu analisis, perencanaan, penerapan dan dan

pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan

mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan sasaran dengan

maksud untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.

23
Berdasarkan beberapa definisi tersebut, peneliti sampai pada

pemahaman bahwa manajemen pemasaran merupakan ilmu yang dapat

diaplikasikan dalam suatu organisasi atau perusahaan dalam

mempertahnkan kelangsungan hidup perusahaan melalui proses

merencanakan, melakasanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan

program yang melibatkan konsep pemasaran.

2.2.3. Pengertian Bauran Pemasaran

Menurut Kotler dan Armstrong (2014:76) yaitu “The marketing

mixis the set of tactical marketing tools that the firm blends to

produce the response it wants in the target market”. Bauran pemasaran

adalah perangkat pemasaran taktis yang dipalsukan perusahaan untuk

menghasilkan respon yang diinginkannya di pasar sasaran.

Bauran pemasaran diklasifikasikan oleh Jerome Mc.Carthy dalam

Kotler dan Keller (2016:47) bahwa “various marketing activities into

marketing-mixtools of four broad kinds, which he called the four Ps of

marketing: product, price, place, and promotion. Berbagai kegiatan

pemasaran menjadi alat bauran pemasaran dari empat jenis besar, yang

disebutnya sebagai empat p pemasaran: produk, harga, tempat, dan

promosi.

Sedangkan menurut Agus Hermawan (2012:35), “Suatu strategi yang

dilakukan oleh suatu perusahaan yang dapat meliputi penerapan

rencana utama dan mengetahui serta menghasilkan pelayanan (penyajian)

produk yang memuaskan pada suatu segmen pasar tertentu dimana segmen

24
pasar tersebut telah dijadikan pasar sasaran untuk produk yang telah

diluncurkan guna menarik konsumen melakukan pembelian”.

Kesimpulan dari beberapa definisi di atas adalah terdapat kesamaan

yaitu bauran pemasaran adalah kombinasi dari faktor-faktor yang dapat

dikendalikan oleh perusahaan dan dapat membentuk suatu sistem pemasar

dalam mencapai tujuan perusahaan pada pasar sasaran.

Bauran pemasaran (marketing mix) menurut Kotler dan Amstrong

(2014:76) terdiri dari 4 (empat) komponen dalam strategi pemasaran yang

disebut 4P, yaitu:

1. Product means the goods and service combination the company offers

to the target market. Produk merupakan kombinasi barang dan

jasa perusahaan yang ditawarkan ke target pasar.

2. Price is the amount of money customers must past to obtain the

product. Harga adalah jumlah uang pelanggan yang harus

dikeluarkan untuk mendapatkan produk.

3. Place includes company activities that make the product avaliable to

target consumers. Tempat meliputi kegiatan perusahaan yang

membuat produk tersedia untuk target konsumen.

4. Promotion means activities that communicate the merits of the product

and persuade target customers to buy it. Promosi adalah aktivitas

mengkomunikasikan produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk

membelinya.

Adapun pengertian unsur-unsur bauran pemasaran tersebut yang

25
dijelaskan Lupiyoadi (2013:92) adalah sebagai berikut :

1. Produk (Product)

Keseluruhan konsep objekatau proses yang memberikan sejumlah

nilai kepada konsumen. Perlu diperhatikan dalam produk adalah

konsumen tidak hanya membeli fisik dari produk saja, tetapi membeli

manfaat dan nilai dari produk tersebut yang disebut “the offer”.

2. Harga (Price)

Sejumlah pengorbanan yang harus dibayar oleh pelanggan untuk

memperoleh produk atau jasa. Dalam penetapan harga harus

diperhatikan kedua belah pihak. Kedua belah pihak tersebut adalah

perusahaan dan konsumen.

3. Tempat (Place)

Berhubungan dengan dimana perusahaan bermarkas dan melakukan

operasi atau kegiatan. Tempat juga menjelaskan tentang bagaimana

sistem penyampaian yang akan diterapkan oleh perusahaan.

4. Promosi (Promotion)

Kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan

manfaat produk dan sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen

dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan

keinginan dan kebutuhannya.

5. Orang (People)

Merupakan orang-orang yang terlibat langsung dan saling

mempengaruhi dalam proses pertukaran dari produk jasa. Dalam

26
hubungannya dengan pemasaran jasa, maka people yang berpungsi

sebagai service provider sangat mempengaruhi kualitas jasa yang

ditawarkan.

6. Proses (Process)

Merupakan gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri dari prosedur,

jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas dan hal-hal rutin, dimana jasa

dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen.

7. Bukti / Lingkungan Fisik (Physical Evidence / Environment)

Lingkungan fisik perusahaan tempat jasa diciptakan dan tempat

penyedia jasa dan konsumen berinteraksi, ditambah unsur berwujud

apapun yang digunakan untuk mengkomunikasikan atau mendukung

peranan jasa itu.

2.2.4`Pengertian Promosi

Menurut Kotler & Amstrong (2014:77), “Promotion refers to

activities that communicate the merits of the product nd persuade target

customers to buy it”. Promosi adalah aktivitas yang mengkomunikasikan

keunggulan produk dan membujuk pelanggan untuk membeli produk itu.

Menurut Tjiptono (2015:387), “Promosi merupakan elemen bauran

pemasaran yang berfokus pada upaya menginformasikan, membujuk, dan

mengingatkan kembali konsumen akan merek dan produk perusahaan”.

Sedangkan menurut Menurut Hermawan (2012:38), “Promosi adalah salah

satu komponen prioritas dari kegiatan pemasaran yang memberitahukan

kepada konsumen bahwa perusahaan meluncurkan produk baru yang

27
menggoda konsumen untuk melakukan pembelian”.

Kesimpulan yang dapat ditarik dari beberapa definisi diatas

adalah promosi merupakan kegiatan yang sangat penting dalam

memasarkan produk atau jasa sehingga dapat mertarik untuk membeli

produk tersebut, kegiatan promosi harus dirancang semenarik mungkin

dan informasi yang disampaikan harus mudah di mengerti oleh

masyarakat agar orang yang membacanya dapat tertarik dan mudak

dimengerti.

2.2.4.1 Tujuan Promosi

Setiap perusahaan yang melakukan kegiatan promosi tentu tujuan

utamanya adalah untuk mencari laba. Menurut tjiptono (2015:387), pada

umumnya kegiatan promosi harus mendasarkan kepada tujuan sebagai

berikut:

1. Menginformasikan

Kegiatan promosi yang bertujuan untuk berusaha menginformasikan

konsumen akan merek atau produk tertentu baik itu produk maupun

merek baru atau produk dan merek yang sudah lama tetapi belum luas

terdengar oleh konsumen

2. Membujuk

Kegiatan promosi yang bersifat membujuk dan mendorong konsumen

untuk melakukan pembelian atas produk yang ditawarkan.

Perusahaan lebih mengutamakan penciptaan kesan positif kepada

konsumen agar promosi dapat berpengaruh terhadap perilaku pembeli

28
dalam waktu yang lama.

3. Mengingatkan

Kegiatan promosi yang bersifat mengingatkan ini dilakukan untuk

mempertahankan merek produk di hati masyarakat, dan

mempertahankan pembeli yang akan melakukan transaksi pembelian

secara terus-menerus.

2.2.4.2 Indikator Promosi

Menurut Tjiptono (2008) Indikator Promosi yaitu :

1) Periklanan

Merupakan salah satu bentuk promosi yang menggunakan

media cetak untuk menyampaikan komunikasi kepada

konsumen, biasanya melalui media seperti banner, poster, dan

lain sebagainya.

2) Penjualan personal

Penjualan personal adalah interaksi langsung, komunikasi tatap

muka antara penjual dengan pembeli untuk memperkenalkan

produknya.

3) Promosi penjualan

Promosi penjualan adalah promosi untuk menambah dan

mengkoordinasikan kegiatan pengambilan keputusan

pembelian, tujuannya untuk menarik pelanggan.

4) Hubungan masyarakat

29
Hubungan masyarakat yaitu upaya komunikasi menyeluruh

untuk mempengaruhi opini,keyakinan dan sikap konsumen

terhadap perusahaan.

2.2.5 Pengertian Lokasi

Menurut Kotler dan Amstrong (2014:76), “place include company

activities that make the product available to target consumers”. Tempat

meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia untuk target

konsumen.

Sedangkan menurut Tjiptono (2015:345), “Lokasi mengacu pada

berbagai aktivitas pemasaran yang berusaha memperlancar dan

mempermudah penyampaian atau penyaluran barang dan jasa dari

produsen kepada konsumen”.

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

yang dimaksud lokasi adalah suatu keputusan perusahaan untuk

menentukan tempat usaha, menjalankan kegiatan usaha atau kegiatan

operasional, dan mendistribusikan barang atau jasa yang menjadi kegiatan

bisnisnya kepada konsumen. Pentingnya lokasi bagi perusahaan atau

pengusaha sangat mempengaruhi keputusan sasaranpasar dalam

menentukan keputusan pembeliannya.

2.2.5.1 Faktor Daya Tarik Lokasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi daya tarik sebuah lokasi secara

spesifik adalah dilihat dari:

1. Aksesibilitas

30
Aksesibilitas suatu lokasi adalah suatu kemudahan bagi konsumen

untuk datang atau masuk dan keluar dari lokasi tersebut. Analisis ini

memiliki duatahap, yaitu:

a. Analisis Makro

Mempertimbangkan area perdagangan primer, seperti area dua

hingga tiga mil dari lokasi tersebut. Untuk menganalisis

aksesibilitas dari sebuah lokasi pada tingkat makro ritel sacara

bersamaan mengevaluasi beberapa faktor seperti pola-pola jalan,

kondisi jalan dan halangan-halangan

b. Analisis Mikro

Berkonsentrasi pada masalah-masalah sekitar lokasi, seperti

visibilitas, arus lalu lintas, parkir, keramaian, dan jalan masuk atau

jalan keluar.

2. Keuntungan secara lokasi dalam sebuah pusat

Dimana akan memerlukan biaya yang mahal jika mendirikan sebuah

toko apabila lokasi mendekati seperti supermarket. Pengalokasian

sebuah toko dalam sebuah pusat menarik terhadap target pangsa pasar

yang saling berdekatan. Yang pada intinya, konsumen ingin

berbelanja dimana mereka menemukan sejumlah variasi barang

dagangan yang lengkap.

2.2.5.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lokasi

Menurut Fandy Tjiptono (dalam Kuswatiningsih 2016:15)

pemilihan lokasi fisik memerlukan pertimbangan cermat terhadap faktor-

31
faktor berikut:

1. Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah di jangkau

sarana transfortasi umum.

2. Visibilitas, yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan

jelas dari jarak pandang normal.

3. Lalu lintas (traffic), menyangkut dua pertimbangan utama:

a. Banyaknya orang yang lalu-lalang bisa memberikan

peluang besar terhadap terjadinya pembelian, yaitu keputusan

pembelian yang sering terjadi spontan, tanpa perencanaan, dan

atau tanpa melalui usaha-usaha khusus.

b. Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa juga jadi hambatan.

4. Tempat parkir yang luas, nyaman, dan aman, baik untuk

kendaraan roda dua maupun roda empat.

5. Ekspansi, yaitu tersedianya tempat yang cukup luas apabila ada

perluasan di kemudian hari.

6. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung produk yang

ditawarkan. Sebagai contoh, restoran/rumah makan berdekatan

dengan daerah pondokan, asrama, mahasiswa kampus, sekolah,

perkantoran, dan sebagainya.

7. Persaingan, yaitu lokasi pesaing. Sebagai contoh, dalam

menentukan lokasi restoran, perlu dipertimbangkan apakah

dijalan/daerah yang sama terdapat restoran lainnnya.

8. Peraturan pemerintah, misalnya ketentuan yang melarang rumah

32
makan berlokasi terlalu berdekatan dengan pemukiman

penduduk/tempat ibadah.

2.2.5.3 Indikator Lokasi

Menurut Hendra Fure (2013:276) variabel lokasi memakai indikator

sebagai berikut:

1. Lokasi mudah dijangkau

2. Ketersediaan lahan parkir

3. Memiliki tempat yang cukup luas

4. Lingkungan sekitar yang nyaman

2.2.6. Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian konsumen terhadap suatu produk pada dasarnya

erat kaitannya dengan perilaku konsumen. Perilaku konsumen merupakan

unsur penting dalam kegiatan pemasaran suatu produk yang perlu diketahui

oleh perusahaan, karena perusahaan pada dasarnya tidak mengetahui

mengenai apa yang ada dalam pikiran seorang konsumen pada waktu

sebelum, sedang, dan setelah melakukan pembelian produk tersebut.

Adanya kecenderungan pengaruh citra merek, harga dan kualitas

produk terhadap keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen

tersebut, mengisyaratkan bahwa manajemen perusahaan perlu

mempertimbangkan aspek perilaku konsumen, terutama proses pengambilan

keputusan pembeliannya.

33
Menurut Nugroho Setiadi (2002) kualitas adalah keunggulan yang

dimiliki oleh produk tersebut.Kualitas dalam pandangan konsumen adalah

hal yang mempunyai ruang lingkup tersendiri yang berbeda dengan kualitas

dalam pandangan produsen saat mengeluarkan suatu produk yang biasa

dikenal kualitas sebenarnya. Kualitas produk dibentuk oleh beberapa

indikator antara lain kemudahan penggunaan, daya tahan, kejelasan fungsi,

keragaman ukuran produk.

Menurut Sofjan Assauri (2004:141) keputusan pembelian merupakan

suatu proses pengambilan keputusan akan pembelian yang mencakup

penentuan apa yang akan dibeli atau tidak melakukan pembelian dan

keputusan itu diperoleh dari kegiatan-kegiatan sebelumnya.

Menurut Basu Swastha dan T Hani Handoko (2000:15) keputusan

pembelian adalah sebuah pendekatan penyelesaian masalah pada kegiatan

manusia untuk membeli suatu barang atau jasa dalam memenuhi keinginan

dan kebutuhannya yang terdiri dari pengenalan kebutuhan dan keinginan,

pencarian informasi, evaluasi terhadap alternatif pembelian, keputusan

pembelian, dan tingkah laku setelah pembelian.

Menurut Kotler dan Keller (2009) memberikan pengertian mengenai

perilaku konsumen merupakan studi tentang bagaimana individu, kelompok

dan organisasi memilih , membeli, menggunakan dan bagaimana barang,

jasa, ide atau pengalaman yang memuaskan kebutuhan dan keinginan

mereka.

2.2.6.1 Proses-proses dalam Keputusan Membeli

34
Menurut pemahaman yang paling umum, sebuah keputusan adalah

seleksi terhadap dua pilihan alternatif atau lebih. Berikut ini beberapa

pendapat ahli mengenai proses pengambilan keputusan membeli yang

dilakukan konsumen.

Menurut Kotler (2009) terdapat lima proses keputusan pembelian

yang dilalui oleh setiap individu dalam melakukan pembelian, yaitu :

a. Pengenalan kebutuhan

Tahap awal keputusan membeli, konsumen mengenali adanya masalah

kebutuhan akan produk yang akan dibeli. Konsumen merasa adanya

perbedaan antara keadaan nyata dan keadaan yang di inginkan.

Kebutuhan sangat dipicu oleh ransangan internal (kebutuhan) dan

eksternal (pengaruh pengguna produk serupa sesuai kebutuhan).

b. Pencarian informasi

Tahap keputusan pembelian yang dapat meransang konsumen untuk

mencari informasi lebih banyak. Konsumen mungkin hanya

meningkatkan perhatian atau mungkin aktif mencari informasi.

c. Evaluasi alternatif

Proses yang dilakukan konsumen untuk menggunakan informasi yang

didapat untuk mengevaluasi alternatif yang ada, proses memilih produk

yang akan dibeli.

d. Keputusan pembelian

Konsumen merencanakan untuk membeli sebuah produk dan kemudian

membeli produk tertentu untuk pemenuhan kebutuhan.

35
e. Tingkah laku pasca pembelian

Tindak lanjut setelah membeli berdasarkan pada rasa puas atau tidaknya

konsumen pada produk yang digunakannya.

2.2.6.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen dalam

Pengambilan Keputusan Membeli.

Menurut Kotler (2005) perilaku konsumen adalah proses yang

terjadi pada konsumen ketika iamemutuskan membeli, apa yang

dibeli, di mana dan bagaimana membelinya. Setiap pembelian

konsumen tercipta karena adanya needs (kebutuhan keperluan) atau

wants (keinginan) atau campuran keduanya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam

pengambilan keputusan membeli:

a. Faktor Lingkungan yang terdiri atas:

Faktor budaya yang meliputi, Nilai-nilai yaitu norma yang dianut

masyarakat, Persepsi yaitu cara pandang sesuatu, Preferensi yaitu

rasa suka pada satu produk dibandingkan produk lain, Behaviour

yaitu kebiasaan.

b. Faktor Sosial meliputi:

Faktor ini adalah kelompok yang mempengaruhi

anggota/komunitas dalam membuat keputusan terhadap

pembelian suatu barang atau jasa. Keluarga Faktor ini adalah juga

penting pengaruhnya bagi seseorang dalam memilih suatu barang

atau jasa. Peran dan status seseorang di masyarakat atau

36
perusahaan akan mempengaruhi pola tindakannya dalam membeli

barang atau jasa.

c. Faktor Teknologi yang meliputi :

Transportasi pribadi, alat rumah tangga. Audio visual, internet

dan seluler.

d. Faktor Pribadi dari:

1. Aspek pribadi yaitu seorang konsumen akan berbeda dari seorang

konsumen lainnya karena faktor-faktor pribadi dalam hal berikut:

usia, pekerjaan, kondisi keuangan, gaya hidup, kepribadian, konsep

diri.

2. Aspek psikologis yaitu faktor kejiwaan atau psikologi yang

mempengaruhi seseorang dalam tindakan membeli suatu

barang/jasa yang terdiri dari: motivasi, persepsi, kepercayaan dan

perilaku.

37

Anda mungkin juga menyukai