Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN AKHIR

PROGRAM WIRAUSAHA DAN PEMASARAN MAHASISWA


WIRAUSAHA HAMPERS

TIM PELAKSANA

NANDA TANJUNG (210304258) / 2021


DHIYAH MAHIRA KHANSA (21034182) / 2021
RIFA AZZAHARA MITRA (210304258) / 2021
ISSARAH KRISTIAN H.S (210304261) / 2021
TISYA DIAH AYU NINGRUM (210304307) / 2021

MANAJEMEN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
RIAU
08 JANUARI 2023
1
SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN AKHIR

HALAMAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas segala rahmat,petunjuk, dan karunia-Nya kita dapat
menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas laporan akhir program wirausaha dan pemasaran siswa. Sebagaimana tugas ini
dapat digunakan sebagai sarana untuk menambah pengetahuan dan sebagai referensi tambahan dalam belajar serta sebagai
penunjang nilai ujian akhir semester yang kami akan hadapi.
Ucapan terimakasih kami ucapkan kepada Ibu Wan Laura Hardilawati. SE.,M.Si. selaku dosen pembimbing mata kuliah
Manajemen Pemasaran dan Wirausaha 1 kami di semester ketiga perkuliahan, dan semua pihak yang telah membantu dalam
mempersiapkan, melaksanakan, dan menyelesaikan penulisan laporan akhir ini.Segala upaya telah dilakukan untuk
menyempurnakan laoran akhir ini, namun tidak mustahil apabila dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat dijadikan masukan dalam menyempurnakan laporan akhir kami di
kesempatan selanjutnya

2
DESKRIPSI SINGKAT USAHA

Belakang ini, bisnis hampers adalah bisnis yang banyak digandrungi oleh masyarakat. Pasalnya, hampers banyak dijadikan
sebagai hadiah di hari special, dengan bentuk yang unik dan cantik. Permintaan hampers akan lebih banyak ketika mendekati hari
special, seperti Ramadhan, Idul fitri, hingga Natal dan Tahun baru. Hampers sering disamakan dengan parcel, padahal keduanya
memiliki perbedaan. Bisa dibilang, kini hampers lebih banyak diminati dibandingkan parcel.

Hampers adalah istilah dalam Bahasa Inggris untuk sebuah keranjang yang terbuat dari anyaman. Di wilayah Amerika,
hampers disebut sebagai keranjang untuk peralatan rumah tangga. Setiap barang yang dikemas dalam sebuah keranjang anyaman di
sana akan disebut hampers. Hampers berbeda dengan parcel, baik secara harfiah maupun secara bentuknya.

Di Indonesia, hampers dijadikan sebagai salah satu bisnis musiman yang laris manis. Hampers banyak dipesan dalam acara
besar seperti Ramadhan, Idul Fitri, Natal, Imlek dan Tahun Baru. Hampers juga sering dipesan oleh pelanggan yang ingin membuat
kado cantik untuk diberikan kepada orang tersayang. Hampers yang memiliki bentuk yang cantik dan bervariasi juga sering menjadi
objek foto untuk di post di social media.

Hampers adalah suatu bisnis musiman yang akan laris manis menjelang hari-hari besar di Indonesia. Bisnis hampers memiliki
peluang yang cukup besar. Saat hari-hari besar itu tiba, akan banyak perusahaan yang ingin mengirimkan hampers cantik untuk
karyawannya. Ada juga para professional yang ingin memberikan bingkisan hampers untuk para klien atau konsumennya.

Di luar hari-hari besar, bisnis hampers juga menerima pesanan untuk hadiah ulang tahun, lahiran, wisuda dan lain
sebagainya. Para pebisnis hampers biasanya akan menggunakan sistem pre order, sehingga hampers hanya dibuat ketika pemesan
atau calon pembeli sudah melakukan pembayaran.

3
BAB I : PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG USAHA

Kebutuhan mengemas suatu produk setiap hari semakin meningkat, fungsi utama dari sebuah kemasan adalah untuk melindung
produk agar tidak mudah rusak. Menurut Simamora (2007) mengemukakan pengemasan mempunyai dua fungsi yaitu, Fungsi
protektif dan fungsi promosional.

Dengan pengemasan protektif, para konsumen tidak perlu harus menanggung risiko pembelian produk rusak atau cacat. Fungsi
promosional, peran kemasan pada umumnya dibatasi pada perlindungan produk. Kemasan produk juga dapat meningkatkan
kepuasan konsumen, menambah daya tarik konsumen untuk membelinya. Bahkan jika desainnya unik, konsumen akan menyimpan
kemasan tersebut dan tidak ingin membuangnya.

Seiring bertumbuhnya jumlah wirausahawan di Indonesia membuat para pengrajin kemasan salah satunya kotak hampers
menjadi peluang bisnis yang menguntungkan. Melihat perkembangan bisnis hampers yang semakin maju dengan peminat yang
semakin meningkat serta untuk memulai bisnis ini tidak memerlukan modal yang besar . Hampers juga banyak dipesan di waktu
waktu tertentu seperti hari besar keagamaan idul fitri dan natal. Pada momen spesial seperti idul fitri dan natal jumlah permintaan
konsumen pun meningkat sekitar 30% - 50% dari biasanya. Berdasarkan data perusahaan, konsumen sudah ramai memesan sekitar
satu bulan sebelum hari perayaan menjadi waktu paling padat pesanan masuk..

Hampers sendiri diberikan sebagai pemberian pada saat momen-momen spesial, misalnya momen hari raya, hari kelahiran, hari
pernikahan, dan masih banyak lagi. Hampers terdiri dari beberapa varian produk yang dikemas pada satu kotak dengan desain dan
bentuk yang dibuat menurut pesanan pembeli.

4
1.2 PROSES IDENTIFIKASI PELUANG DAN PROSPEK BISNIS

Tentu peluang usaha ini akan laris manis apabila diluncurkan dan dipasarkan dengan serius di kota kita tercinta Pekanbaru
ini. Hal ini dikarenakan, masih sedikit sekali orang yang menyadari besarnya peluang bisnis ini di Pekanbaru. Sehingga sangat sulit
bagi konsumen untuk menemukan atau mencari hampers yang dapat diberikan ke orang tersayang dengan instan dan cepat.

Tingkat kepedulian warga dan masyarakat Pekanbaru juga memiliki tingkat kepedulian yang cukup tinggi terhadap sesama. Hal
ini tentu semakin memicu kami untuk semakin gencar untuk membuka peluang bisnis hampers di Pekanbaru. Target market yang
kami cakupi termasuk luas dari berbagai kalangan. Hal ini juga membuat kami semakin yakin dalam kesuksesan yang akan kami
peroleh setelah saat ide bisnis kami berdiri walaupun perlu memerlukan waktu dan tenaga yang tidak sedikit

1.3 ANALISIS SWOT

Analisis SWOT menurut Alan Sersby (2017) terdiri dari 2 faktor, yaitu faktor internal dan juga faktor eksternal. Dimana, factor
internal merupakan faktor yang ada dalam persuahaan atau usaha yang dapat kita kendalikan, sedangkan faktor eksternal
merupakan faktor yang mungkin dapat kita kendalikan sedikit atau bahkan tidak dapat kita kendalikan. Faktor internal terdiri dari
strength dan juga weakness, sedangkan factor eksternal terdiri dari threats dan opportunity. Sehingga, SWOT analisis merupakan
sebuah proses yang mencakup 4 area berbeda dalam 2 dimensi, yaitu strength, weakness,
threats, dan opportunities.

Berikut merupakan penjelasan dari masing- masing faktor:

1. Strength
Strength merupakan salah satu factor internal yang mendefinisikan bahwa sesuatu lebih memiliki keuntungan daripada
kompetitor atau pesaing lain. Atau juga dapat diartikan sebagai suatu faktor yang perusahaan atau usaha miliki yang lebih
menguntungkan atau lebih baik kita lakukan daripada perusahaan atau usaha lain.

5
2. Weakness
Weakness juga merupakan salah satu faktor internal yang mendefinisikan sesuatu yang kurang dapat dilakukan atau
kelemahan yang dimiliki suatu perusahaan atau usaha. Weakness merupakan faktor yang dihasilkan dari ketidakmampuan
suatu perusahaan atau usaha untuk memanfaatkan sebuah peluang atau opportunity yang ada dengan baik serta lemah
terhadap ancaman atau threats.
3. Threats
Threats merupakan salah satu factor eksternal yang tidak dapat kita kendalikan dan merupakan situasi yang
membahayakan dan tidak menguntungkan perusahaan atau usaha. Threats merupakan sebuah factor negatif yang membuat
suatu perusahaan atau usaha sulit dalam mencapai goals yang dimiliki.
4. Opportunities
Opportunities merupakan salah satu faktor eksternal yang membantu meski kita tidak memiliki kontrol atau kendali.
Opportunities sendiri merupakan situasi yang menguntungkan bagi sebuah perusahaan atau usaha.

BAB II : PROSES PEMBELAJARAN

2.1 DESKRIPSI PRODUK/JASA DAN PROSES PRODUKSI

Bisnis ini sudah kami jalankan selama 6 bulan terakhir dan kami cukup bersyukur dengan hasil dan komentar yang kami terima
semua dari pengguna jasa dan konsumen kami, sangat positif. Dari hal tersebut, jelas hal ini membangun kepercayaan diri kami
untuk lebih effort dan lebih semangat dalam mendalami bisnis yang sedang kami jalankan

Tentu usaha, rencana dan kenyataan yang kami terima dalam menjalankan bisnis ini tidak selalu mulus dalam penyajiannya.
Sebelum menghasilkan hampers, terlebih dahulu mencoba memahami konsumen. Apakah ada request tertentu dalam isi paketnya
atau request dalam pembuatan kata kata yang ingin disampaikan kepada orang yang dituju (orang yang diberi hamper). Setelah itu
baru kami menyiapkan segala alat dan bahan untuk membuat paket hampers yang sesuai dengan keinginan konsumen.

6
Kami juga tidak tinggal diam ketika paket hampers untuk konsumen telah siap, kami follow up terlebih dahulu dengan
konsumen, apakah memang paket yang sudah kami siapkan sesuai dengan apa yang diinginkan olehnya. Apabila sudah, baru
setelahnya kami membuat packing tambahan berupa bubble wrap untuk melapisi hampers dan isinya agar tidak mudah rusak
diperjalanan.

2.2 PELAYANAN PELANGGAN

Semua kalangan merupakan pelanggan dari produk yang kami hasilkan, terutama kalangan wanita dari usia muda maupun
tua dikarenakan, pelanggan yang kami punya hamper 80% berada dalam kalangan usia tersebut. Tentu ini juga memudahkan
kami dari segi pelayanan, dikarenakan hati wanita lebih sensitive dan mudah tersentuh apabila kami menggunakan bahasa yang
sopan dan memberikan pujian serta saran dalam pembuatan hampers.

Selain daripada itu, mudah juga bagi kami untuk berkomunikasi dengan mereka dikarenakan respon cepat yang kami berikan
untuk para pelanggan kami. Hal ini tentu membuat kami lebih mudah dan efisien dalam pembuatan hampers apabila sedang
dalam proyek yang besar.

Tidak hanya disitu, kami juga memberikan follow up kepada mereka yang telah membeli dan memakai jasa kami. Pertanyaan
seputar paket hampers, kesan, pesan dan juga nilai yang patut diberikan kepada kami semua cukup positif dan berkesan bagi
mereka semua.

2.3 PEMASARAN

Kebutuhan dan keinginan pelanggan merupakan hal yang sangat mendasar dan perlu didahului dalam pembuatan hampers,
karena apabila kami mengabaikannya, hal itu dapat membuat kecewa dan sakit hati para pelanggan dikarenakan paket hampers
yang tidak sesuai dengan kemauan mereka. Jadi kami tentu sangat amat memperhitungkan hal hal seperti keinginan serta
kebutuhan mereka dalam membeli produk kami.

7
Semua produk yang kami buat wajib dan harus sesuai dengan keinginan pelanggan. Apabila tidak, dapat berakibat buruk
pada bisnis hampers kami kedepannya dan tentu akan sulit melakukan pemasaran apabila nilai, kualitas dan pemasaran bisnis
hampers kami akan sulit kedepannya

2.4 SEGMENTASI, TARGETING DAN POSITIONING

Target pasar adalah sekelompok orang yang menjadi target penjualan produk. Biasanya mereka memiliki  karakteristik yang sama, baik dari
sisi kebiasaan, umur, hobi, kebutuhan, dan yang lainnya. Singkatnya, target pasar adalah kelompok yang akan dilayani sebagai konsumen.

Sebelum memulai bisnis hampers ini, amatlah penting bagi kami untuk menentukan target pasar. Kemudian, setelahnya baru memberikan
informasi dan promosi produk pada target pasar yang tepat tersebut. Karena bagi kami target pasar akan menjadi ujung tombak bisnis hampers
kami dan mencegah kami membuang-buang uang, waktu, dan tenaga apabila kami tidak memperhitungkannya.

Dalam menetapkan target pasar, kita perlu terlebih dulu melakukan segmentasi pasar dengan cara mengelompokkan konsumen ke dalam
kelompok dengan ciri yang hampir sama. Menentukan target pasar yang tepat, kami menjalankan beberapa langkah dalam menerapkannya
seperti memulai dengan asumsi terlebih dahulu. Apakah produk kami memang layak untuk diperjual belikan di khalayak umum dan mampu
bersaing atau tidak. Kemudian kami juga mencermati pasar yang akan kita geluti dengan cara meneliti kelebihan dan kekurangan calon
kompetitor kami kedepannya. Selain itu, kami juga harus menyesuaikan budget yang kami miliki agar terjaga efisiensi barang stok yang akan jadi
produk kami.

Setelah itu kami juga menentukan targer market dengan segmentasi seperti:

Demografi: Segmentasi ini paling mendasar dan penting. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah produk kita cocok dengan klasifikasi
tersebut. Contohnya, hampers atau parcel berisi tea set, cocok ditujukan untuk perempuan usia tiga puluh-lima puluh tahun yang tinggal di
perkotaan.

Geografi: Segmentasi ini merupakan pengelompokkan target pasar berdasarkan lokasi atau wilayah, dengan harapan setiap
wilayah memiliki kebutuhan yang berbeda sehingga dapat kelompok kami cocokan dengan karakteristik hampers.

8
Psikografis: Kelompok kami membagi target pasar hampers berdasarkan kelas ekonomi, kepribadian, minat, atau preferensi gaya
hidup. Melansir dari glints.com, psikografis sering dianggap mirip dengan demografis. Jika dianalogikan, demografi menjelaskan
siapa pembeli potensial produk hampers kami, sementara psikografis cenderung menjelaskan mengapa mereka melakukan
pembelian.

Selain itu kami juga mengelompokan beberapa macam target kami berdasarkan produk hampers yang dapat kita buat. Seperti:

Hampers cup cakes atau cheese cake: Cocok untuk mahasiswa atau karyawan muda, usia 20 hingga tiga puluh tahun.

Perlengkapan ibadah: Cocok untuk konsumen lintas gender, laki-laki dan perempuan, di wilayah mana saja, terutama usia dua puluh
lima tahun ke atas. Kamu bisa juga mengkhususkan pada hampers mukena. Kalau ini tentu saja hanya cocok untuk perempuan
Muslimah.

Hampers kopi dengan peralatan barista: Cocok untuk laki-laki usia tiga puluh hingga lima puluh tahun.

Hampers produk skin care: Cocok untuk perempuan dengan usia tergantung jenis skin care yang kamu tawarkan. Misalnya,
hampers customized berisi skin care untuk mencegah penuaan dini, cocok untuk konsumen perempuan usia empat puluh hingga
lima puluh tahun.

Peralatan makan dan minuman: Cocok untuk ibu rumah tangga.

Produk kesehatan, misalnya berisi vitamin, madu, hand sanitizer, masker customized, dan lilin aroma terapi. Hampers/parcel ini
cocok untuk pria dan wanita, pekerja kantoran usia dua puluh lima hingga empat puluh tahun..

2.5 DIFERENSIASI, MARKETING MIX

9
2.6 TEORI PEMASARAN : Jelaskan teori pemasaran yang anda gunakan dan aplikasikan di dalam bisnis anda, sertakan referensi/
penulis bukunya. (minimal 1 halaman).
2.7 MANAJEMEN BISNIS
Tentu tidak mudah bagi kami awalnya untuk bekerja sama dalam menjalankan bisnis hampers ini, namun seiring berjalannya
waktu kami dapat memahami kelebihan dan kelemahan masing masing pribadi kami. Lalu kami coba untuk saling memahami
satu sama lain agar terjalinnya kerja sama yang baik antar rekan bisnis. Sehingga kami pun akhirnya mampu bekerja sama
dengan baik dan saling membagi tugas dan kewajiban berdasarkan kemampuan yang kami miliki masing masing.
Pertama, sebagai ketua sekaligus pencetus ide bisnis ini ada Nanda Tanjung (210304297) yang bertugas dalam
mengkordinasi antar rekan bisnis yang satu dengan yang lain agar tetap terjalin komunikasi yang baik sehingga dapat
meminimalisir kesalahan kesalahan kecil dalam penyajian produk hingga ke tangan konsumen.
Selanjutnya, ada anggota kami yang cukup ahli dibidang pencatatan. Yaitu Dhiya Mahira Khansa (21034182) yang bertugas
dalam hal pembukuan dalam bisnis kami. Baik itu dalam hal biaya pendapatan yang diterima maupun perbendaharaan
pengeluaran modal.
Yang ketiga ada Issarah Kristian Hindari (210304261), ia

2.8 RENCANA PENGEMBANGAN BISNIS

BAB III. METODE PELAKSANAAN


3.1. Menyajikan uraian tentang teknik/cara membuat komoditas usaha, mengemas dan memasarkannya sekaligus tahapan
pekerjaan dalam pencapaian tujuan program.
3.2. Proses Produksi

BAB IV : KESIMPULAN

LAMPIRAN : BERISI FOTO- FOTO YANG MENDUKUNG( jika ada)

10
KETERANGAN :

1. Setiap BAB cetak tebal dengan font size 16


2. Setiap Sub bab cetak tebal dengan font size 14
3. Ukuran Kertas : A4 dengan penulisan rata kiri kanan
4. Tulisan menggunakan font Calibri : 12
5. Laporan tugas akhir di kumpulkan pada saat UAS (sesuai waktu yang sudah ditentukan)

BARAKALLAH

11

Anda mungkin juga menyukai