Anda di halaman 1dari 21

MANAJEMEN BIAYA

ANALISIS SWOT, ANALISIS VALUE CHAIN DAN BALANCED


SCORECARD (BSC) PADA PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk.

Disusun Oleh :

AINUN NADIFAH (02/1742520064)


CITRA MEGA DEWI (03/1742520016)
MOH. ALIF CHOLILUR R. (14/1742520172)
MOH. FERDIAN ALFAN R. (15/1742520204)
NORMA NOVIYANTI (20/1742520137)

JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2020
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Sekilas Indofood

Indofood telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan
kegiatan operational yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan.

Dalam dua dekade terakhir, Indofood telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total
Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi
makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang
tersedia di pasar. Kini Indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan terkemuka di
setiap kategori bisnisnya. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Indofood
memperoleh manfaat dari skala ekonomis serta ketangguhan model bisnisnya yang terdiri dari
empat Kelompok Usaha Strategis (”Grup”) yang saling melengkapi sebagai berikut:

Produk Konsumen Bermerek (“CBP”)

Grup Produk Konsumen Bermerek (CBP) memproduksi dan memasarkan beragam produk
konsumen bermerek yang menawarkan solusi praktis bagi konsumen di segala usia. Sebagian
besar merek-merek produk Grup CBP merupakan pemimpin pasar dan memiliki status top-of-
mind di masing-masing kategori produknya, serta telah meraih kepercayaan dan loyalitas
jutaan konsumen selama beberapa dekade.
Bogasari

Grup ini memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu dan pasta, didukung oleh
unit usaha perkapalan dan kemasan.

Agribisnis

Kegiatan usaha utama Grup Agribisnis meliputi penelitian dan pengembangan, pemuliaan
benih bibit, pembudidayaan dan pengolahan kelapa sawit hingga produksi dan pemasaran
produk minyak goreng, margarin dan shortening. Di samping itu, kegiatan usaha Grup ini
juga mencakup pembudidayaan dan pengolahan karet dan tebu serta tanaman lainnya.

Distribusi

Dengan jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia, Grup ini mendistribusikan sebagian
besar produk konsumen Indofood dan anak-anak perusahaannya, serta berbagai produk pihak
ketiga.

Visi, Misi dan Nilai

Visi

Perusahaan Total Food Solutions


Misi

- Memberikan solusi atas kebutuhan pangan secara berkelanjutan


- Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi dan teknologi kami
- Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara
berkelanjutan
- Meningkatkan stakeholders’ values secara berkesinambungan

Nilai

“Dengan disiplin sebagai falsafah hidup; Kami menjalankan usaha kami dengan menjunjung
tinggi integritas; Kami menghargai seluruh pemangku kepentingan dan secara bersama-sama
membangun kesatuan untuk mencapai keunggulan dan inovasi yang berkelanjutan.”

Riwayat Singkat Perseroan

PT Indofood Sukses Makmur Tbk., yang didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma
di tahun 1990, memiliki berbagai kegiatan usaha yang telah beroperasi sejak awal tahun
1980an.

Pada tahun 1990 didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma. Memulai kegiatan usaha
di bidang makanan ringan melalui perusahaan patungan dengan Fritolay Netherlands Holding
B.V., perusahaan afiliasi PepsiCo Inc.

1994, Mengganti nama menjadi PT Indofood Sukses Makmur. Mencatatkan saham di BEI.

1995, Memulai integrasi bisnis melalui akuisisi pabrik penggilingan gandum Bogasari.

1997, Memperluas integrasi bisnisnya dengan mengakuisisi grup perusahaan yang bergerak di
bidang perkebunan, agribisnis dan distribusi.

2005, Memulai kegiatan usaha di bidang perkapalan dengan mengakuisisi PT Pelayaran Tahta
Bahtera. Grup Agribisnis memperluas perkebunannya dengan mengakuisisi PT PP London
Sumatra Indonesia Tbk, sebuah perusahaan perkebunan, yang sahamnya tercatat di BEI.
2007, Mencatatkan saham Grup Agribisnis, Indofood Agri Resources Ltd., di Bursa Efek
Singapura (“SGX”). Grup Consumer Branded Products (“CBP”) memasuki kegiatan usaha
dairy melalui akuisisi PT Indolakto, salah satu produsen produk dairy terkemuka di Indonesia.

2008, Grup Agribisnis memasuki kegiatan usaha gula dengan mengakuisisi PT Lajuperdana
Indah.

2010, Mencatatkan saham Grup CBP, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, di BEI.

2011, Mencatatkan saham PT Salim Ivomas Pratama Tbk, anak perusahaan pada Grup
Agribisnis, di BEI.

2013, Grup CBP memasuki kegiatan usaha minuman.

Grup Agribisnis memperluas kegiatan usaha gula ke Brasil dan Filipina melalui penyertaan
saham di Companhia Mineira de Açúcar e Álcool Participações (“CMAA”) dan Roxas
Holdings Inc. (“Roxas”).

2014, Grup CBP mengembangkan kegiatan usaha minumannya dengan memasuki bidang
usaha air minum dalam kemasan (“AMDK”) melalui akuisisi aset AMDK termasuk merek
Club.

2018, Grup CBP meningkatkan kepemilikan pada anak perusahaan di bidang minuman dan
produk kuliner, serta melaksanakan pendistribusian produk secara nasional untuk kegiatan
usaha paper diaper.

Perusahaan ini didirikan dengan nama PT. Panganjaya Intikusuma berdasarkan Akta
Pendirian No.228 tanggal 14 Agustus 1990 yang diubah dengan Akta No.249 tanggal 15
November 1990 dan yang diubah kembali dengan Akta No.171 tanggal 20 Juni 1991,
semuanya dibuat dihadapan Benny Kristanto, SH. Notaris di Jakarta dan telah mendapat
persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan
No.C2-2915.HT.01.01Th.91 tanggal 12 Juli 1991, serta telah didaftarkan di Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan dibawah No.579, 580 dan 581 tanggal 5 Agustus 1991, dan
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.12 tanggal 11 Februari 1992,
Tambahan No.611. Perseroan mengubah namanya yang semula PT. Panganjaya Intikusuma
menjadi PT. Indofood Sukses Makmur, berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para
Pemegang Saham yang dituangkan dakam Akta Risalah Rapat No.51 tanggal 5 Februari 1994
yang dibuat oleh Benny Kristianto, SH., Notaris di Jakarta. PT. Indofood Sukses Makmur
Tbk. Cabang Bandung didirikan pada bulan Mei 1992 dengan nama PT Karya Pangan Inti
Sejati yang merupakan salah satu cabang dari PT. Sanmaru Food Manufcturing Company Ltd.
yang berpusat di Jakarta dan mulai beroperasi pada bulan Oktober 1992. Pada saat itu jumlah
karyawan yang ada sebanyak 200 orang.

Pada tahun 1994, terjadi penggabungan beberapa anak perusahaan yang berada di lingkup
Indofood Group, sehingga mengubah namanya menjadi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
yang khusus bergerak dalam bidang pengolahan mie instan. Divisi mie instan merupakan
divisi terbesar di Indofood dan pabriknya tersebar di 15 kota, diantaranya Medan, Pekanbaru,
Palembang, Tangerang, Lampung, Pontianak, Manado, Semarang, Surabaya, Banjarmasin,
Makasar, Cibitung, Jakarta, Bandung dan Jambi, sedangkan cabang tanpa pabrik yaitu Solo,
Bali dan Kendari. Hal ini bertujuan agar produk yang dihasilkan cukup didistribusikan ke
wilayah sekitar kota dimana pabrik berada, sehingga produk dapat diterima oleh konsumen
dalam keadaan segar serta membantu program pemerintah melalui pemerataan tenaga kerja
lokal.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Indofood

https://www.academia.edu/29413100/Sejarah_PT_Indofood_CBP_Sukses_Makmur_Tbk

ANALISIS SWOT

A. Strength (Kekuatan)
1. Cita rasa khas Indonesia

PT Indofood berusaha untuk menghadirkan produk-produk khas dalam negeri,


contohnya saja varian rasa dari Indomie yang akrab di lidah orang Indonesia, seperti :
Indomie rasa soto, Indomie rasa dendeng balado, Indomie rasa bakso, dsb.
2. Memiliki banyak anak perusahaan

Seperti terlansir pada situs resminya di www.indofood.com, perusahaan ini mempunya


5 grup bisnis, diantaranya dikelompokkan menjadi :

A. Produk konsumsi bermerek  Customer Branded Produk


B. Aneka Tepung (bogasari)
C. Agribisnis
D. Distribusi
E. Budidaya dan olahan sayuran
3. Banyak penghargaan dan reward yang didapat

Hal ini membuktikan bahwa perusahaan Indofood adalah perusahaan yang berprestasi
baik tingkat nasional maupun internasional

4. Telah merambah pasar luar negeri

Indomie bukan hanya dikenal di negara tetangga dekat, seperti Singapura, Malaysia,
Hong Kong, dan Taiwan, tapi sudah menjangkau lebih dari 80 negara di Eropa, Timur
Tengah, Afrika, hingga Amerika. Bahkan di Sudan dan Lebanon, Indomie hampir ada
di setiap toko ritel dan supermarket. Untuk melayani pasar yang sedemikian luas,
Indofood membangun pabrik di sejumlah negara, seperti Malaysia, Saudi Arabia,
Suriah, Mesir, di samping Nigeria.

5. Memiliki divisi R&D internal sehingga tidak membutuhkan R&D eksternal (Riset dan
Pengembangan atau Research and Development)

B. Weakness (Kelemahan)
1. Terlalu banyak brand yang dikeluarkan

Merek yang dikeluarkan terlalu banyak. Contohnya saja pada produk susu, ada
beberapa macam merek, tak hanya satu.

2. Permintaan pasar yang belum terpenuhi


Karena cepatnya pergantian varian dari produk-produk Indofood, masyarakat yang
ingin produk tertentu menjadi tidak terpenuhi permintaannya dan terpaksa menerima
varian-varian baru yang belum akrab di lidah konsumen.

3. Besarnya biaya pemasaran yang digunakan

Biaya pemasaran yang dimaksud disini adalah biaya yang dikeluarkan untuk
memasarkan produk-produk Indofood. Tak hanya dari iklan saja biaya pemasarannya,
bisa juga dana terkucur untuk men-sponsori suatu event / acara besar yang bisa
menambah kuat positioning salah satu ataupun semua produk indofood di benak
konsumen.

4. Ketersediaan bahan baku yang belum mencukupi khususnya produksi di luar negeri

Permintaan yang meningkat terkadang tak sebanding dengan bahan baku yang ada.
Produksi di luar negeri terkadang belum cukup bahan bakunya.

C. Opportunities (Peluang)
1. Pertumbuhan pasar yang terus meningkat, baik di kalangan bawah, menengah,
maupun atas. Pertumbuhan pasar yang terus meningkat merupakan suatu peluang bagi
PT Indofood sendiri untuk medistribusikan produknya lebih gencar lagi.
2. Segmentasi pasar yang tidak terlalu signifikan karena produk yang dihasilkan terus
menyesuaikan untuk dikonsumsi pria atau wanita, baik tua maupun muda. Hal ini bisa
disebut juga peluang, karena produk yang dikeluarkan bisa menyesuaikan usia baik
tua maupun muda.
3. Memanfaatkan e-business dalam membantu mengembangkan pangsa pasar dan
memperkenalkan produk melalui internet, karena pengguna internet sama dengan
masyarakat konsumen. Situs resmi www.indofood.com dengan gamblang menjelaskan
dengan detail terkait produk-produknya, review produk berbahasa inggris agar dapat
di telaah oleh manusia dari berbagai belahan dunia.
4. Naiknya harga makanan pokok
Harga bahan pokok yang naik mengakibatkan harga mie yang juga naik. Ini akan
menambah untung bagi PT Indofood itu sendiri.

5. Pola hidup masyarakat akan kebutuhan mie instant yang cukup tinggi

Orang jaman sekarang suka yang cepat saji, simple, enak dan instan. Indomie adalah
jawabannya. Terutama untuk anak kos, indomie sangat menolong untuk melepas lapar
tanpa mengeluarkan kocek yang cukup dalam.

D. Threats (Ancaman)
1. Semakin ketatnya persaingan karena produk-produk sejenis dan pemasaran yang lebih
inovatif.
2. Tidak fokus terhadap satu jenis produk

Ketidakfokusan terhadap satu jenis produk ini menyebabkan PT Indofood hanya


terkenal satu produknya saja, meski memiliki puluhan produk. Produk yang paling
terkenal dan menjadi market leader saat ini adalah Indomie

3. Terus dihadapi dengan pesaing-pesaing baru dengan jenis produk yang sama

Terkhusus grup bisnis CBP (Customer Branded Product). Banyak pesaing-pesaing


dengan produk yang sama, seperti : Kecap, Sambal, Mie, Susu, dsb

4. Prasangka dari konsumen tentang kemungkinan adanya MSG berlebih dan zat bahaya
lainnya

Hidup takkan lepas dari prasangka, entah itu baik ataupun buruk. Begitu juga dengan
konsumen. Konsumen pun saat merasa kecewa dengan suatu produk, biasanya akan
memberitahu orang lain. Hal ini akan membuat citra suatu produk menjadi jelek,
padahal belum tentu produknya yang salah, bisa saja konsumennya yang salah.

5. Adanya substitusi (barang pengganti) untuk mie instan, contohnya roti.

Saat orang bosan atau mie instan sedang tidak tersedia, mereka bisa mengganti
konsumsi dengan roti.
DAFTAR RUJUKAN

Indofood. 2020. Indofood, (https://www.indofood.com/), diakses pada 27 Februari 2020.

Wulandari, Iin. 2016. Analisis SWOT PLC dan BCG pada PT Indofood,
(http://iinwulandari13.blogspot.com/2016/03/analisis-swot-plc-dan-bcg-pada-pt.html),
diakses pada 27 Februari 2020.

Sidonews. 2015. Indomie dominasi di 100 negara,


(https://nasional.sindonews.com/read/1003200/149/indomie-dominasi-di-100-negara-
1432094803), diakses pada 27 Februari 2020.

Anonim. 2016. (https://goodmaterialku.blogspot.com/2016/06/analisa-swot-pt-indofood-


tbk.html), diakses pada 27 Februari 2020.

https://www.slideshare.net/mobile/AlfriantySauran1/analisis-swot-pt-indofood

Analisis Value Chain dari Aspek Distribusi


Definisi Distribusi

a. Menurut Warren J. Keegan (2013) saluran distribusi adalah saluran yang digunakan
oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen
atau pemakai industry.
b. Menurut Nitisemito (1993) saluran distribusi adalah lembaga-lembaga distributor atau
lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan untuk menyalurkan atau menyampaikan
barang atau jasa dari produsen ke konsumen.
c. Menurut Assauri (1990) saluran distribusi merupakan lembaga-lembaga yang
memasarkan produk, yang berupa barang atau jasa dari produsen ke konsumen.
d. Menurut Kotler (1991) saluran distribusi adalah sekelompok perusahaan atau
perseorangan yang memiliki hak pemilikan atas produk atau membantu memindahkan
hak pemilikan produk atau jasa ketika akan dipindahkan dari produsen ke konsumen.

Factor-faktor yang mempengaruhi desain jaringan distribusi

1. Waktu merespon

Jumlah waktu yang dibutuhkan oleh konsumen untuk mendapatkan barang yang
dipesan, konsumen tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mrndapatkan produk
yang dipesan karena produk indomie mudah diperoleh dimana saj.
2. Berbagai produk
Keberagaman jenis produk yang ditawarkan oleh jaringan distribusi. Indomie pun selalu
berusaha memenuhi keinginan konsumen yang semakin banyak, terbukti dengan
semakin bertambahnya variasi produk dari indomie.
3. Ketersediaan produk
Peluang atau kemungkinan konsumen untuk mendapatkan bahan ketika konsumen atau
pelanggan. Produk mie instan tahan lama dan tidak mudah rusak sehinnga produk
indomie tidak ada masalah jika banyak persediaan digudang.
4. Pengalaman pelanggan
Produsen selalu memahami konsumen terhadap iklan atau merk yang ada dipasar,
selanjutnya perlu dilakukan berbagai cara untuk membuat konsumen tertarik terhadap
produk yang dihasilkan. Indomie sebagai mie instan yang menguasai pasar dan leader
terus berupaya memuaskan konsumennya bukan hanya dalam investasi rasa dan produk
namun juga dalam ketersediaan barang
5. Visibilitas rangka
Kemampuan konsumen atau pelanggan dalam mamntau pesanan mereka PT. Indofood
memiliki anak perusahaan yang memiliki fungsi distribusi terhadap produk-produk
yang diluncurkan oleh PT. Indofood oleh karena itu dalam penditribusian produk-
produk PT. Indofood ini dilakukan oleh anak perusahaan sendiri, sehingga konsumen
tidak perlu mengambil produk pesanan langsung pabrik
6. Returnability
Kemudahan pengguna atau pelanggan untuk mengembalikan barang pesanan apabila
pengguna tidak puas dengan barang yang diterima dan bagaimana kemampuan perusahaan
dalam menangani pengembalian barang tersebut PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dalam
menjalani produksinya mengantisipasi adanya keluhan pelanggan atau konsumen caranya
dengan meningkatkan mutu proses, mutu produk, dan kepuasaan pelanggan.

Distribusi Indomie Berdasarkan Tahapan

Jenis-Jenis / Macam-Macam Saluran Distribusi Barang dan Jasa


1. Produsen  Konsumen (Umumnya Jasa)
2. Produsen  Retailer  Konsumen
3. Produsen  Wholeaser  Retailer  Konsumen
4. Produsen  Agen  Wholesaler  Retailer  Konsumen
5. Produsen  Industri (Produsen)
6. Produsen  wholesaler  Industri (Produsen)

Jenis saluran distribusi mie instan indomie adalah Produsen  Wholesaler  Retailer 
Konsumen. Karena, produk mie instan tahan lama dan tidak mudah rusak sehingga produk
Indomie tidak ada masalah jika menggunakan saluran distribusi yang panjang. Jadi dari
produsen menyalurkan ke wholesaler (pedagang besar ) lalu disalurkan kembali (biasanya
dibeli) retailer (pedagang pengecer ) seperti warung –warung dan akhirnya sampai ke tangan
konsumen.

Distribusi Indomie Berdasarkan Hubungan

Jenis-jenis / macam-macam saluran distribusi barang dan jasa :


1. Langsung
2. Semi langsung
3. Tidak Langsung Jenis

Saluran distribusi Mie instan indomie adalah tidak langsung. Karena, produk mie instan
Indomie menggunakan saluran ditribusi produsen menyalurkan ke wholeasaler (pedagang
besar) lalu disalurkan kembali (biasanya dibeli ) retailer (pedagang pengecer) seperti warung-
warung dan akhirnya sampai ke tangan konsumen. Sehingga tidak ada hubungan antara
produsen Indomie dalam hal ini PT. Indofood CBP Sukses makmur Tbk dengan konsumen
secara langsung.

Distribusi Indomie Berdasarkan Geografis

Jenis-jenis atau macam-macam saluran distribusi barang dan jasa :

1. Pedagang desa
2. Pedagang kota
3. Pedangan lokal
4. Pedagang regional
5. Pedagang nasional
6. Pedagang internasional

Jenis saluran distribusi Mie Instant Indomie adalah Pedagang Nasional karena produk mie
instant Indomie dalam saluran distribusinya berskala nasional. Melayani permintaan dari
berbagai wilayah di Indonesia, dari sabang sampai merauke. Selain itu, kini Indomie dapat
lebih memuaskan permintaan produk Indomie dengan memasukan stocknya cukup di gerai-
gerai Indomart retail selain di warung-warung pada umumnya. Sebenarnya, saluran distribusi
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk sudah mendunia. Tidak hanya mencukupi permintaan
dalam negeri, namun Negara Australia, Eropa hingga Amerika telah akrab dengan produk-
produk indofood. Namun Indofood pun hanya ada di beberapa mini market (sejenis indomart)
dan biasanya stock terbatas.

KESIMPULAN

Pendistribusian adalah kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar serta mempermudah


penyampaian produk dan jasa dari produsen kepada konsumen sehingga pengguna akhir
sebagai tujuan akhir dapat memperoleh barang yang dibutuhkan tepat waktu. Sebaik-baik
apapun suatu produk dihasilkan dan dipromosikan, namun jika kesediaannya tidak dijamin
keberadaannya (sulit didapat) konsumen pun pasti akan enggan untuk bertahan pada produk
tersebut.

Indomie sebagai mie instant yang menguasai pasar (market share terbesar) dan leader terus
berupaya memuaskan konsumennya bukan hanya dalam inovasi rasa dan produk namun juga
dalam menjaga kesediaan barang. Hal ini didukung dengan saluran distribusi yang lancar dan
tidak telalu panjang tahapannya, sehingga produk cepat sampai ke tangan konsumen akhir
(pengguna) dan juga bekerjasama dengan gerai-gerai retail seperti INDOMART yang kini
hampir ada di setiap wilayah pedesaan atau semi desa.

https://www.academia.edu/34727136/ANALISIS_VALUE_CHAIN_DARI_ASPEK_DISTRIBUSI_S
ejarah_PT_Indofood_Sukses_Makmur

ANALISIS BALANCED SCORECARD (BSC)

Informasi yang digunakan untuk analisa adalah informasi yang terdapat pada laporan
keuangan yang di publikasikan pada website PT Indofood Tbk tahun 2014 – 2016. Dalam
melakukan pengukuran kinerja maka akan dilakukan perbandingan antara pencapaian dalam
suatu periode dengan periode sebelumnya.

Pencapaian Tahun n– Pencapaian Tahun n – 1


Range Kinerja =
Pencapaian Tahun n – 1

Dan untuk memudah pengukuran kinerja maka dibuat tabel score berdasarkan range
pencapaian peningkatan kinerja dibanding tahun sebelumnya

Tabel 1 Penentuan Score Berdasarkan Range Hasil Pengukuran Kinerja


Perspektif Keuangan

Analisa dari perpektif keuangan dilakukan dengan menggunakan data laporan keuangan
PT Indofood Tbk pada tahun 2014 sampai 2016. Data yang dihasilkan seperti pada tabel 3
dibawah ini :

Tabel 2 Balance Sheet dan Income Stsatement PT Indofood Tbk tahun 2014 - 2016

Tabel 3 Keuangan Ratio PT Indofood Tbk tahun 2014-2016


Dilakukan perbandingan kinerja terhadap data ratio keuangan selama 3 tahun agar dapat
diketahui % kinerja dibandingkan data tahun sebelumnya. Perbandingan % kinerja pada
periode 2016-2015 dan 2015-2014 dilakukan untuk ratio : Return on Equity (ROE), Return
on Asset (ROA), Operating Income, Efficiency Cost, Total Asset Turn Over.

Tabel 4 Penilaian Ratio Keuangan periode 2016-2015 dan 2015-2014

Dari data pada tabel 4 analisa penilaian terhadap performance kinerja keuangan periode
2016-2015 mendapatkan score 10 mengalami peningkatan dibanding dengan periode 2015-
2014 mendapatkan score 5

Perspektif Pelanggan

Dari sisi perpektif pelanggan, data laporan keuangan yang digunakan adalah penerimaan
kas dari pelanggan. Penerimaan kas pelanggan merupakan indikator keberhasilan dari
penjualan produk yang di realisasikan dengan banyaknya pendapatan yang diterima dari
pelanggan. Semakin besar penerimaan kas dari pelanggan, maka akan semakin baik rationya.
Berdasarkan data laporan keuangan PT Indofood Tbk terjadi peningkatan untuk periode 2016-
2015 dibanding dengan periode sebelumnya berdasarkan data pada tabel 5. Sehingga pada
tabel 4 analisa penerimaan kas dari pelanggan di periode 2016-2015 mendapat score 2
sedangkan di periode 2015-2014 score 1.

Tabel 5 Penilaian Penerimaan Kas Pelanggan periode 2016-2015 dan 2015-2014

Perspektif Proses Bisnis Internal

Hubungan kemampuan sumber daya manusia, peralatan, modal kerja dan metode kerja
yang merupakan bagian dari capital organisasi (organizational capital) maka data operating
profit digunakan dalam penilaian perpektif proses bisnis internal. Operating profit diperoleh
dari hasil penjualan setelah dikurangi dengan biaya yang terkait dengan penjualan dan biaya
produksi. Sehingga operating profit yang baik merupakan indikator keberhasilan suatu
proses dalam bisnis dalam periode tersebut karena pengelolaan perusahaan terhadap
penjualan produk dan biaya yang terkait dapat dijaga keseimbangannya sehingga
menghasilkan peningkatan pendapatan bagi perusahaan. Dari data pada tabel 6 penilaian
Operating Profit pada periode 2016-2015 dihasilkan score 2 dan periode 2015-2014
dihasilkan score 1.
Tabel 6 Penilaian Operating Profit periode 2016-2015 dan 2015-2014

Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Dari sisi perpektif pembelajaran dan pertumbuhan dengan melakukan pengukuran


terhadap Income / Employee. Produktivitas kerja karyawan suatu perusahaan dapat diukur
dari laba bersih yang dihasilkan dibagi jumlah pekerja. Dengan peningkatan rasio tersebut
maka kinerja karyawan memberikan kontribusi terhadap peningkatan pendapatan bagi
perusahaan

Dari data pada tabel 7 penilaian terhadap kenaikan Income / Employee pada periode
2016-2015 mendapatkan score 2 sedangkan pada periode 2015-2014 mendapatkan score 1.

Tabel 7 Penilaian Net Income / Employee periode 2016-2015 dan 2015-2014


Kesimpulan

Dari hasil pengukuran kinerja dengan menggunakan metode Balanced Scorecard pada PT
Indofood Tbk maka dilakukan pengukuran pada empat perspektif diperoleh total score seperti
pada tabel dibawah ini

Tabel 8. Total Balanced scorecard PT Indofood Periode 2016-2015 dan 2015-2014

1. Dari perpektif keuangan, terdapat peningkatan kinerja di periode 2015-2016


dibanding periode 2014-2015. Penurunan kinerja keuangan di tahun 2015 mengalami
penurunan dibanding tahun 2014 terlihat dari adanya penurunan Net Income di tahun
2015 yang disebabkan adanya peningkatkan Other Expenses yang cukup tinggi di
tahun 2015
2. Dari perpektif pelanggan, terdapat peningkatan kinerja di periode 2015-2016
dibanding 2015-2014 karena ditahun 2015 terjadi penurunan penerimaan pelanggan
sebesar 8% dan mengalami peningkatan di tahun 2016 sebesar 5%

3. Perpektif proses bisnis internal , yang diwakili dari hasil pengukuran Operating
Profit terdapat peningkatan kinerja di periode 2015-2016 sebesar 13 % dibanding
periode 2014-2015 yang hanya mengalami peningkatan kinerja sebesar 1%

4. Perpektif pembelajaran dan tumbuh, terdapat peningkatan kinerja periode 20152016


dibanding kinerja periode 2014-2015 yang disebabkan karena Net Income di tahun
2015 mengalami penurunan sehingga pendapatan per karyawan mengalami
penurunan

https://www.idx.co.id/

http://docplayer.info/122418923-Pengukuran-kinerja-perusahaan-pt-indofood-dengan-
menggunakan-balanced-scorecard.html

Anda mungkin juga menyukai