IAS1
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
Disusun Oleh:
Nama : Adji Rizki Nashantyawarman
NIM : 2111070360
Program Studi : S-1 Akuntansi
Dosen : Dr. Reschiwati SE.AK.MM.
ii
I. Pendahuluan
Aspek paling kritis dalam dunia Bisnis terutama pada bidang keuangan yaitu
Laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan rangkuman sistematis dari informasi
keuangan suatu perusahaan atau entitas bisnis yang mencerminkan kinerja keuangan
dan posisi keuangannya dalam periode tertentu. Pengelolaan keuangan perusahaan dan
penghasilan laba perusahaan dapat terlihat jelas dari Laporan keuangan, pengalokasian
sumber daya dan cara sebuah entitas dalam menghadapi tantangan finansial dapat
terlihat dari laporan keuangan Perusahaan.
Keandalan informasi keuangan menjadi hal yang krusial dalam menarik minat
para investor dan pihak terkait lainnya. Oleh karena itu, pemahaman yang baik
mengenai IAS 1 dan penerapannya akan menjadi kunci bagi entitas bisnis untuk
memenuhi tuntutan pasar dan mencapai kesuksesan jangka Panjang.
3
persyaratan pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan untuk transaksi tertentu dan
peristiwa lainnya.
a) aktiva;
b) liabilitas;
c) ekuitas;
d) pendapatan dan beban, termasuk keuntungan dan kerugian;
e) kontribusi oleh dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik;
dan
f) arus kas.
Informasi di atas bersama dengan informasi lain dalam catatan laporan
keuangan membantu pengguna laporan keuangan dalam memprediksi arus kas masa
depan entitas dan khususnya pada waktu dan kepastian mereka.
4
IV. Laporan Keuangan Lengkap
Satu set lengkap laporan keuangan terdiri dari:
5
b) sumber pendanaan entitas dan rasio kewajiban terhadap ekuitas yang
ditargetkan; dan
c) sumber daya entitas tidak diakui dalam laporan posisi keuangan sesuai dengan
IFRS.
V. Ketentuan Umum
A. Penyajian Secara Wajar
Posisi keuangan secara wajar disajikan di Laporan keuangan, kinerja
keuangan dan arus kas suatu entitas. Penyajian yang wajar mensyaratkan penyajian
secara jujur dampak dari transaksi, peristiwa dan kondisi lain sesuai dengan definisi
dan kriteria pengakuan aset, laibilitas, pendapatan dan beban yang diatur dalam
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan. Penerapan SAK,
dengan pengungkapan tambahan jika diperlukan, dianggap menghasilkan penyajian
laporan keuangan secara wajar.
Laporan keuangan yang disusun oleh Entitas yang telah patuh terhadap
SAK membuat pernyataan secara eksplisit dan tanpa kecuali tentang kepatuhan
terhadap SAK dalam catatan atas laporan keuangan. Entitas tidak dapat
menyebutkan bahwa laporan keuangan telah patuh terhadap SAK kecuali laporan
keuangan tersebut telah patuh terhadap seluruh persyaratan dalam SAK. Penyajian
secara wajar mensyaratkan entitas untuk:
6
b) menyajikan informasi, termasuk kebijakan akuntansi, sedemikian rupa sehingga
dapat memberikan informasi yang relevan, andal, dapat dibandingkan, dan
mudah dipahami.
c) memberikan pengungkapan tambahan jika kesesuaian dengan persyaratan
spesifik dalam SAK tidak cukup bagi pengguna laporan keuangan untuk
memahami dampak dari transaksi, peristiwa lain dan kondisi tertentu terhadap
posisi keuangan dan kinerja keuangan entitas.
7
potensial pembiayaan pengganti sebelum dapat menyimpulkan bahwa asumsi
kelangsungan usaha telah sesuai.
8
penyisihan penilaian (sebagai contoh, penyisihan keusangan atas persediaaan dan
penyisihan piutang tak tertagih) bukan termasuk kategori saling hapus.
b) fakta bahwa jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan tidak dapat
dibandingkan secara keseluruhan.
b) akhir periode sebelumnya (yang sama seperti awal periode berjalan), dan
9
c) awal periode komparatif paling awal.
Sebagai contoh, akuisisi atau pelepasan yang signifikan, atau kajian ulang
atas penyajian laporan keuangan, mungkin akan menghasilkan kesimpulan bahwa
laporan keuangan perlu disajikan secara berbeda. Namun demikian, perubahan
penyajian dapat dilakukan jika perubahan tersebut memberikan informasi yang
andal dan lebih relevan bagi pengguna dan struktur yang baru memiliki
kecenderungan akan digunakan seterusnya, sehingga keterbandingan tidak
terganggu.
a) Aset tetap
10
b) Properti investasi
c) Aset takberwujud
d) Aset keuangan
e) Portofolio kontrak dalam ruang lingkup IFRS 17 yang merupakan aset,
dipisahkan sebagaimana disyaratkan oleh paragraf 78 IFRS 17
f) Investasi dengan menggunakan metode ekuitas
g) Aset biologis dalam ruang lingkup IAS 41 Pertanian
h) Persediaan
i) Piutang dagang dan piutang lain
j) Kas dan setara kas
k) Total aset yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual dan aset
yang termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki
untuk dijual sesuai dengan IFRS 5 Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk
Dijual dan Operasi yang Dihentikan
l) Utang dagang dan utang lain
m) Provisi
n) Liabilitas keuangan
o) Portofolio kontrak dalam ruang lingkup IFRS 17 yang merupakan kewajiban,
dipisahkan sebagaimana disyaratkan oleh paragraf 78 IFRS 17
p) Liabilitas dan aset untuk pajak kini sebagaimana didefinisikan dalam IAS 12
Pajak Penghasilan
q) Liabilitas dan aset pajak tangguhan, sebagaimana didefinisikan dalam IAS 12
r) Liabilitas yang termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai
dimiliki untuk dijual sesuai dengan IFRS 5
s) Kepentingan nonpengendali, disajikan sebagai bagian dari ekuitas
t) Modal saham dan cadangan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk
Entitas menyajikan pos-pos tambahan, judul, dan subtotal dalam laporan posisi
keuangan jika penyajian tersebut relevan untuk pemahaman posisi keuangan entitas.
Ketika entitas menyajikan aset lancar dan tidak lancar, dan liabilitas jangka pendek dan
jangka panjang sebagai klasifikasi yang terpisah dalam laporan posisi keuangan, maka
aset (liabilitas) pajak tangguhan tidak diklasifikasikan sebagai aset lancar (liabilitas
jangka pendek). Perimbangan entitas yang harus diperhatikan atas pos-pos tambahan
disajikan secara tersendiri didasarkan pada penilaian dari:
11
a) sifat dan likuiditas aset;
b) fungsi aset tersebut dalam entitas; dan
c) jumlah, sifat dan jangka waktu liabilitas.
A. Aset Lancar
a) jangka waktu semula untuk jangka waktu lebih dari dua belas bulan, dan
12
b) persetujuan untuk membiayai kembali, atau untuk menjadwal ulang
pembayaran, dalam jangka panjang diselesaikan setelah periode pelaporan dan
sebelum laporan keuangan diotorisasi untuk diterbitkan.
Liabilitas keuangan yang dibiayai kembali yang akan jatuh tempo dalam 12
bulan setelah periode pelaporan diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek,
jika pembiayaan kembali bukan merupakan diskresi entitas atau kesepakatan
pembiayaan kembali diselesaian setelah periode pelaporan.
C. Informasi yang Disajikan baik dalam Laporan Posisi Keuangan atau dalam
Catatan atas Laporan Keuangan
Entitas mengungkapkan, baik dalam laporan posisi keuangan atau dalam
catatan, subklasifikasi lebih lanjut dari pos-pos yang disajikan, diklasifikasikan
dengan cara yang sesuai dengan operasi entitas. Pengungkapan bervariasi untuk
setiap item, misalnya:
Entitas juga harus menyajikan dalam laporan posisi keuangan atau dalam
laporan perubahan ekuitas, atau dalam catatan laporan keuangan, pengungkapan
tentang kleasifikasi modal saham serta tentang sifat dan tujuan masing-masing
ekuitas.
13
D. Format Laporan Posisi Keuangan (Statement of Financial Position)
Dua format umum yang digunakan dalam penyusunan laporan posisi keuangan
a) Format Akun (account form) : Aset disisi kiri, liabilitas dan ekuitas disisi kanan.
b) Format laporan (report form): Aset dibagian atas, liabilitas dan ekuitas
mengikuti dibawahnya.
14
VII. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain (Statement of Profit or
Loss and Other Comprehensive Income)
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain (laporan penghasilan
komprehensif) menyajikan, sebagai tambahan atas bagian laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain:
a. Laba rugi
b. Total penghasilan komprehensif lain
c. Penghasilan komprehensif untuk periode berjalan, yaitu total laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain
● Laporan laba rugi terpisah dari laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain, sehingga terdapat dua laporan.
● Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dalam satu laporan.
Entitas menyajikan pos-pos berikut, sebagai tambahan atas bagian laba rugi dan
penghasilan komprehensiflain, sebagai alokasi dari laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain untuk periode berjalan:
Jika entitas menyajikan laba rugi dalam suatu laporan terpisah, maka entitas
menyajikan (a) dalam laporan tersebut.
Laba rugi adalah total pendapatan dikurangi beban, yang tidak termasuk dalam
komponen pendapatan komprehensif lain. Pada bagian ini, entitas setidaknya
menyajikan:
15
1. Pendapatan
2. Keuntungan dan kerugian dari penghentian pengakuan aset keuangan yang
diukur dengan biaya amortisasi
3. Biaya keuangan
4. Bagian penghasilan dari entitas asosiasi dan joint venture yang menggunakan
metode ekuitas
5. Beban pajak
6. Jumlah tersendiri dari total pos dihentikan.
Suatu entitas harus mengakui seluruh pos-pos pendapatan dan beban pada suatu
periode dalam laba rugi kecuali suatu IFRS mensyaratkan atau memperkenankan lain.
Jika entitas menyajikan laporan laba rugi terpisah, maka entitas tidak menyajikan
bagian laba rugi dalam laporan yang menyajikan pendapatan komprehensif.
Informasi yang disajikan dalam laporan dari laba rugi dan pendapatan
komprehensif lain atau CaLK
16
Ketika pos-pos pendapatan atau beban bernilai material, maka entitas
mengungkapkan sifat dan jumlahnya secara terpisah.
Entitas menyajikan analisis beban yang diakui dalam laba rugi dengan
menggunakan klasifikasi berdasarkan sifat atau fungsinya dalam entitas, mana yang
dapat menyediakan informasi yang andal dan lebih relevan. Entitas yang
mengklasifikasikan beban berdasarkan fungsi mengungkapkan informasi tambahan
tentang sifat beban, termasuk beban penyusutan dan amortisasi, dan beban imbalan
kerja.
17
18
Laporan Perubahan Ekuitas
● Nilai setiap komponen ekuitas pada awal dan akhir periode, dengan perubahan
akibat:
- laba rugi
- other comprehensive income
- transaksi terkait kepemilikan (kontribusi maupun distribusi) serta
perubahan participating interest yang tidak menghilangkan kontrol
Entitas harus menyajikan dalam LPE dan mengungkapkan dalam CALK atas:
19
Berikut merupakan contoh format Laporan Perubahan Ekuitas:
Laporan Arus Kas diatur secara tersendiri dalam IAS 7 Statement of Cash Flow.
Struktur laporan arus kas terdiri atas:
20
Catatan atas Laporan Keuangan
1. Pengungkapan
a. Struktur
Catatan atas Laporan Keuangan (CALK) sebaiknya:
21
misalnya aset yang diukur secara fair value.
● Penyajian dengan urut, misalnya
- pernyataan kepatuhan terhadap standar;
- kebijakan akuntansi material;
- informasi pendukung atas item yang tersaji dalam Laporan Posisi
Keuangan, Laporan Laba Rugi Komprehensif, Laporan Perubahan
Ekuitas, dan Laporan Arus Kas;
- pengungkapan lain (contingent liabilities, unrecognised contractual
commitment, manajemen risiko).
22
dampak signifikan terhadap nilai dalam laporan keuangan. Manajemen
membuat judgement ketika:
● Secara substansi, risiko dan kepemilikan atas aset finansial dan aset lease
yang ditransfer ke pihak lain.
● Secara substansi, penjualan barang merupakan perjanjian pendanaan yang
tidak meningkatkan pendapatan.
● Persyaratan kontrak atas aset finansial yang meningkatkan cash flow
semata-mata merupakan pembayaran atas pokok dan bunga.
IFRS lain yang mengatur pengungkapan atas judgement misalnya:
Penentuan nilai tercatat beberapa aset dan liabilitas memerlukan estimasi dampak
peristiwa masa depan yang tidak pasti terhadap aset dan liabilitas tersebut pada
akhir periode pelaporan. Misalnya ketika tidak adanya harga pasar yang diamati
baru-baru ini, estimasi yang berorientasi masa depan diperlukan untuk mengukur
jumlah terpulihkan dari jenis properti, pabrik dan peralatan, pengaruh keusangan
teknologi pada persediaan, provisi yang tunduk pada hasil litigasi yang sedang
berlangsung di masa depan. , dan liabilitas imbalan kerja jangka panjang seperti
kewajiban pensiun. Estimasi ini melibatkan asumsi tentang hal-hal seperti
23
penyesuaian risiko terhadap arus kas atau tingkat diskonto, perubahan masa depan
di dalam gaji dan perubahan di dalam harga mempengaruhi biaya lainnya.
Pengungkapan tidak disyaratkan untuk aset dan liabilitas dengan risiko signifikan
yang nilai tercatatnya dapat berubah secara material dalam tahun keuangan
berikutnya jika : pada akhir periode pelaporan, diukur pada nilai wajar berdasarkan
harga yang dikutip dalam pasar aktif untuk yang identik aset atau liabilitas. Seperti
nilai wajar mungkin mengubah secara materi di dalam tahun buku berikutnya ,
tetapi perubahan tersebut tidak akan timbul dari asumsi atau sumber ketidakpastian
estimasi lainnya pada akhir pelaporan periode.
24
Standar ini tidak mensyaratkan entitas untuk mengungkapkan informasi atau
perkiraan anggaran.
25
D. Modal
Entitas dapat mengelola modal dalam beberapa cara dan tunduk pada sejumlah
persyaratan modal yang berbeda. Misalnya, seorang konglomerat mungkin termasuk
entitas yang melakukan kegiatan asuransi dan kegiatan perbankan dan entitas tersebut
dapat beroperasi di beberapa yurisdiksi. Ketika pengungkapan agregat persyaratan
permodalan dan bagaimana modal dikelola tidak akan memberikan informasi yang
berguna atau mendistorsi pemahaman pengguna laporan keuangan tentang sumber
modal entitas, maka entitas mengungkapkan informasi terpisah untuk setiap
persyaratan permodalan yang menjadi subjek entitas .
26
E. Instrumen Keuangan puttable yang Diklasifikasikan Sebagai Ekuitas
Entitas mengungkapkan hal-hal berikut, jika tidak diungkapkan di tempat lain dalam
informasi yang dipublikasikan bersama laporan keuangan:
a. domisili dan bentuk hukum badan, negaranya pendirian dan alamat kantor
terdaftarnya (atau tempat usaha utama, jika berbeda dari kantor yang terdaftar);
b. deskripsi tentang sifat operasi entitas dan kegiatan pokoknya;
c. nama entitas induk dan entitas induk dari grup; dan
d. jika entitas tersebut adalah entitas hidup terbatas, informasi mengenai panjang
hidupnya.
27
Daftar Isi
Amin, C. (2016). Studi Perbandingan Antara PSAK No. 1 (2009) dengan IAS No. 1 tentang Penyajian
Laporan Keuangan dan PSAK No. 3 (2010) dengan IAS No. 34 tentang Laporan Keuangan
Interim. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.
Aziz, M., Syafitri, E., Abdul K, M., Panji G, F., & Putra, M. (2022). Analisis Perbedaan PSAK 1 Revisi
2013 dengan IAS 1 Tentang Penyajian Laporan Keuangan dan PSAK 3 Revisi 2016 dengan
IAS 34 Tentang Laporan Keuangan Interim. EKOMA : Jurnal Ekonomi, Manajemen,
Akuntansi.
28