Anda di halaman 1dari 9

Indy Basyira Rudy

A031211121
Teori Akuntansi Kelas D

RMK PSAK NOMOR 1 TENTANG PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

A. Pendahuluan
a. Tujuan

Pernyataan ini menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan


keuangan bertujuan umum (general purpose finansial statements) yang
selanjutnya disebut ‘laporan keuangan’ agar dapat dibandingkan baik dengan
laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan
entitas lain. Pernyataan ini mengatur persyaratan bagi penyajian laporan
keuangan, struktur laporan keuangan, dan persyaratan minimum isi laporan
keuangan.

b. Ruang Lingkup

Entitas menerapkan Pernyataan ini dalam penyusunan dan penyajian


laporan keuangan bertujuan umum sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan. Pernyataan ini tidak berlaku bagi penyusunan dan penyajian
laporan keuangan entitas syariah. PSAK lainnya mengatur persyaratan
pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan transaksi tertentu dan peristiwa
lainnya.

c. Defenisi

Berikut adalah istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini:

Laporan keuangan bertujuan umum (selanjutnya disebut sebagai ’laporan


keuangan’) adalah laporan keuangan yang ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan bersama sebagian besar pengguna laporan.
Ketidakpraktisan. Penerapan suatu persyaratan dianggap tidak praktis jika
entitas tidak dapat menerapkannya setelah melakukan usaha yang memadai.

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah Pernyataandan Interpretasi yang


disusun oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia,
yang terdiri dari: (1) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK); (2)
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK).
Material. Kelalaian dalam mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat
pos-pos laporan keuangan adalah material jika, baik secara sendiri-sendiri
maupun bersama- sama, dapat memengaruhi keputusan ekonomi pengguna
laporan keuangan.
Catatan atas laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan berisi
informasi tambahan atas apa yang disajikan dalam laporan posisi keuangan,
laporan pendaptan komprehensif, laporan laba rugi terpisah (jika disajikan),
laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas.
Pendapatan komprehensif lain berisi pos-pos pendapatan dan beban
(termasuk penyesuaian reklasifikasi) yang tidak diakui dalam laba rugi dari
laporan pendapatan komprehensif sebagaimana dipersyaratkan oleh SAK
lainnya.

Pemilik adalah pemegang instrumen yang diklasifikasikan sebagai ekuitas.

Laba rugi adalah total pendapatan dikurangi beban, tidak termasuk


komponen- komponen pendapatan komprehensif lain.
Penyesuaian reklasifikasi adalah jumlah yang direklasifikasi ke bagian laba
rugi periode berjalan yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif
lain pada periode berjalan atau periode sebelumnya.
Total laba rugi komprehensif adalah perubahan ekuitas selama satu periode
yang dihasilkan dari transaksi dan peristiwa lainnya, selain perubahan yang
dihasilkan dari transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik.

B. Laporan Keuangan
Tujuan Laporan
Keuangan
Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi
keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan
adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan,
dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna
laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga
menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber
daya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan
tersebut, laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas yang
meliputi: aset, liaibilitas, ekuitas, pendapatan dan beban termasuk
keuntungan dan kerugian, kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam
kapasitasnya sebagai pemilik, dan arus kas.
Komponen Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut
ini:
• Laporan posisi keuangan pada akhir periode;
• Laporan laba rugi komprehensif selama periode
• Laporan perubahan ekuitas selama periode;
• Laporan arus kas selama periode;
• Catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi
penting dan informasi penjelasan lainnya;
• Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika
entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau
membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas
mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya.

Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan

Manajemen entitas bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian


laporan keuangan entitas.

Karakteristik Umum

Penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap SAK

Laporan keuangan menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja


keuangan dan arus kas suatu entitas. Penyajian yang wajar mensyaratkan
penyajian secara jujur dampak dari transaksi, peristiwa dan kondisi lain sesuai
dengan definisi dan kriteria pengakuan aset, laibilitas, pendapatan dan beban
yang diatur dalam Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan
keuangan. Penerapan SAK, dengan pengungkapan tambahan jika diperlukan,
dianggap menghasilkan penyajian laporan keuangan secara wajar.
Entitas yang laporan keuangannya telah patuh terhadap SAK membuat
pernyataan secara eksplisit dan tanpa kecuali tentang kepatuhan terhadap SAK
tersebut dalam catatan atas laporan keuangan. Entitas tidak boleh menyebutkan
bahwa laporan keuangan telah patuh terhadap SAK kecuali laporan keuangan
tersebut telah patuh terhadap semua yang dipersyaratkan dalam SAK.
Kelangsungan Usaha

Dalam menyusun laporan keuangan, manajemen membuat penilaian


tentang kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan usaha.
Entitas menyusun laporan keuangan berdasarkan asumsi kelangsungan usaha,
kecuali manajemen bertujuan untuk melikuidasi entitas atau menghentikan
perdagangan, atau tidak mempunyai alternatif lainnya yang realistis selain
melakukannya. Jika manajemen menyadari (dalam membuat penilaiannya)
mengenai adanya ketidakpastian yang material sehubungan dengan peristiwa
atau kondisi yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan tentang
kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan usaha, maka entitas
mengungkapkan ketidakpastian tersebut. Jika entitas menyusun laporan
keuangan tidak berdasarkan asumsi kelangsungan usaha, maka entitas
mengungkapkan fakta tersebut, bersama dengan dasar yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan dan alasan mengapa entitas tidak
dipertimbangkan sebagai entitas yang dapat menggunakan asumsi
kelangsungan usaha.
Dasar Akrual

Entitas menyusun laporan keuangan atas dasar akrual, kecuali laporan


arus kas.

Materialitas dan Agregasi

Entitas menyajikan secara terpisah kelompok pos sejenis yang material.


Entitas menyajikan secara terpisah pos yang mempunyai sifat atau fungsi
berbeda kecuali pos tersebut tidak material.

Saling Hapus

Entitas tidak boleh melakukan saling hapus atas aset dan liabilitas atau
pendapatan dan beban, kecuali disyaratkan atau diizinkan oleh suatu PSAK.
Frekuensi Pelaporan

Entitas menyajikan laporan keuangan lengkap (termasuk informasi


komparatif) setidaknya secara tahunan. Jika akhir periode pelaporan entitas
berubah dan laporan keuangan tahunan disajikan untuk periode yang lebih
panjang atau lebih pendek dari periode satu tahun, sebagai tambahan terhadap
periode cakupan laporan keuangan, maka entitas mengungkapkan: (1) alasan
penggunaan periode pelaporan yang lebih
panjang atau lebih pendek; dan (2) fakta bahwa jumlah yang disajikan dalam
laporan keuangan tidak dapat diperbandingkan secara keseluruhan.
Informasi Komparatif

Informasi kuantitatif diungkapkan secara komparatif dengan periode


sebelumnya untuk seluruh jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan
periode berjalan, kecuali dinyatakan lain oleh SAK. Informasi komparatif yang
bersifat naratif dan deskriptif dari laporan keuangan periode sebelumnya
diungkapkan kembali jika relevan untuk pemahaman laporan keuangan
periode berjalan.
Konsistensi Penyajian

Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan antar


periode harus konsisten kecuali:

- Setelah terjadi perubahan yang signifikan terhadap sifat operasi entitas


atau review atas laporan keuangan, terlihat secara jelas bahwa penyajian
atau pengklasifikasian yang lain akan lebih tepat untuk digunakan dengan
mempertimbangkan kriteria untuk penentuan dan penerapan kebijakan
akuntansi dalam PSAK 25; atau
- Perubahan tersebut diperkenankan oleh suatu PSAK.

C. Struktur dan Isi


Identifikasi Laporan Keuangan

Entitas mengidentifikasikan laporan keuangan secara jelas dan


membedakannya dari informasi lain dalam dokumen publikasi yang sama.
Entitas mengidentifikasi secara jelas setiap laporan keuangan dan catatan atas
laporan keuangan. Di samping itu, entitas menyajikan informasi berikut ini secara jelas,
dan mengulangnya jika dibutuhkan sehingga dapat dipahami:

- nama entitas pembuat laporan keuangan atau identitas lain, dan setiap
perubahan informasi dari akhir periode laporan sebelumnya;
- apakah merupakan laporan keuangan satu entitas atau suatu kelompok entitas;
- tanggal akhir periode pelaporan atau periode yang dicakup oleh laporan
keuangan atau catatan atas laporan keuangan;
- mata uang pelaporan sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 52; dan
- pembulatan yang digunakan dalam penyajian jumlah dalam laporan keuangan.
Laporan Posisi Keuangan
Informasi yang Disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan

Laporan posisi keuangan minimal mencakup penyajian jumlah pos-pos


berikut:

- Aset tetap
- Properti investasi
- aset tidak berwujud
- aset keuangan
- investasi dengan menggunakan metode ekuitas;
- aset biolojik;
- persediaan;
- piutang dagang dan piutang lainnya;
- kas dan setara kas;
- total aset yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual dan aset
yang termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai yang
dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58;
- utang dagang dan terutang lainnya;
- kewajiban diestimasi;
- laibilitas keuangan
- laibilitas dan aset untuk pajak kini sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 46;
- laibilitas dan aset pajak tanggguhan, sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 46;
- laibilitas yang termasuk dalam kelompok yang dilepaskan yang diklasifikasikan
sebagai yang dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58;
- kepentingan non-pengendali, disajikan sebagai bagian dari ekuitas; dan modal
saham dan cadangan yang dapat diatribusika kepada pemilik entitas induk.

Perbedaan Aset Lancar dan Tidak Lancar dan Laibilitas Jangka Pendek dan Jangka
Panjang

Entitas menyajikan aset lancar dan tidak lancar dan laibilitas jangka
pendek dan jangka panjang sebagai klasifikasi yang terpisah dalam laporan
posisi keuangan kecuali penyajian berdasarkan likuiditas memberikan
informasi yang lebih relevan dan dapat diandalkan. Jika pengecualian tersebut
diterapkan, maka entitas menyajikan seluruh aset dan laibilitas berdasarkan
urutan likuiditas.
Aset Lancar

Entitas mengklasifikasikan aset sebagai aseT lancar, jika:


1) entitas mengharapkan akan merealisasikan aset, atau bermaksud untuk
menjual atau menggunakannya,dalam siklus operasi normal.
2) entitas memiliki aset untuk tujuan diperdagangkan;
3) entitas mengharapkan akan merealisasi aset dalam jangka waktu 12 bulan
setelah periode pelaporan;atau
4) Kas atau setara kas (seperti yang dinyatakan dalaM PSAK 2: Laporan
Arus Kas) kecuali aset tersebut dibatasi pertukarannya atau
penggunaannya untuk menyelesaikan liabilitas sekurang-kurangnya 12
bulan setelah periode pelaporan.
Liabilitas Jangka Pendek

Suatu liabilitas diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek


jika:

1) entitas mengharapkan akan menyelesaikan liabilitas tersebut dalam siklus


operasi normalnya;
2) entitas memiliki liabilitas tersebut untuk tujuan diperdagangkan
3) liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12
bulan setelah periode pelaporan; atau
4) entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian
laibilitas selama sekurang-kurangnya 12 bulan setelah periode.

Informasi yang Disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan atau Catatan


atas Laporan Keuangan
Entitas mengungkapkan hal-hal berikut dalam laporan posisi
keuangan atau laporan perubahan ekuitas, atau catatan atas laporan
keuangan:
• untuk setiap jenis saham;
(i) jumlah saham modal dasar;
(ii) jumlah saham yang diterbitkan dan disetor
penuh, dan yang diterbitkan tetapi tidak disetor
penuh;
(iii) nilai nominal saham, atau nilai dari saham
yang tidak memiliki nilai nominal;
(iv) rekonsiliasi jumlah saham beredar pada awal
dan akhir periode;
(v) hak, keistimewaan, dan pembatasan yang
melekat pada setiap jenis saham, termasuk
pembatasan
atas dividen dan pembayaran kembali atas
modal;
Laporan Laba Rugi Konferhensif

Entitas menyajikan seluruh pos pendapatan dan beban yang diakui


dalam satu periode: (a) dalam bentuk satu laporan laba rugi komprehensif,
atau(b) dalam bentuk dua laporan:(i) laporan yang menunjukkan komponen
laba rugi(laporan laba rugiterpisah); dan(ii) laporan yang dimulai dengan laba
rugi dan menunjukkan komponen pendapatankomprehensif lain (laporan
pendapatankomprehensif)

Informasi yang Disajikan dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif

Laporan laba rugi komprehensif, sekurangkurangnya mencakup


penyajian jumlah pos-posberikut selama suatu periode:(a) pendapatan;(b)
biaya keuangan;(c) bagian laba rugi dari entitas asosiasi dan joint ventures
yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas; (d) beban pajak; (e) suatu
jumlah tunggal yang mencakup total dari: (i) laba rugi setelah pajak dari operasi
yangdihentikan; dan (ii) keuntungan atau kerugian setelah pajak yang diakui
dengan pengukuran nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau dari
pelepasan aset atau kelompok yang dilepaskan dalam rangka operasi yang
dihentikan; (f) laba rugi; (g) setiap komponen dari pendapatan komprehensif
lain yang diklasifikasikan sesuai dengan sifat (selain jumlah dalam huruf (h));
(h) bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan joint ventures
yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas; dan (i) total laba rugi
komprehensif

Laba Rugi Selama Periode

Entitas mengakui seluruh pos-pos pendapatan dan beban pada suatu


periode dalam laba rugi kecuali suatu PSAK mensyaratkan atau
memperkenankan lain.

Pendapatan Komprehensif Lain Selama Periode

Entitas mengungkapkan jumlah pajak penghasilan terkait dengan setiap


komponen dari pendapatan komprehensif lain, termasuk penyesuaian
reklasifikasi, baik dalam laporan pendapatan komprehensif atau catatan atas
laporan keuangan.
Laporan Perubahan Ekuitas

Entitas menyajikan laporan perubahan ekuitas yang menunjukkan:(a)


total laba rugi komprehensif selama suatu periode; yang menunjukkan secara
terpisah total
jumlah yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepada
kepentingan non-pengendali; (b) untuk tiap komponen ekuitas, pengaruh
penerapan retrospektif atau penyajian kembali secara retrospektif yang
diakui sesuai dengan PSAK 25 (c) untuk setiap komponen ekuitas,
rekonsiliasi antara jumlah tercatat pada awal dan akhir periode, secara
terpisah mengungkapkan masing-masing perubahan yang timbul dari: (i)
laba rugi; (ii) masing-masing pos pendapatan komprehensif lain; dan (iii)
transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, yang
menunjukkan secara terpisah kontribusi dari pemilik dan distribusi kepada
pemilik dan perubahan hak kepemilikan pada entitas anak yang tidak
menyebabkan hilang pengendalian.
Catatan atas Laporan Keuangan

Struktur: Catatan atas laporan keuangan: (a) menyajikan informasi tentang dasar
penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi tertentu. (b)
mengungkapkan informasi yang disyaratkan SAK yang tidak disajikan di bagian
manapun dalamlaporan keuangan; dan(c) memberikan informasi yang tidak
disajikan di bagian manapun dalam laporan keuangan, tetapi informasi tersebut
relevan untuk memahami laporan keuangan.

Pengungkapan Kebijakan Akuntansi

Entitas mengungkapkan dalam ringkasan kebijakan akuntansi signifikan: (a)


dasar pengukuran yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan; (b)
kebijakan akuntansi lainnya yang diterapkan yang relevan untuk memahami
laporan keuangan.
Sumber Estimasi Ketidakpastian
Entitas mengungkapkan informasi tentangasumsi yang dibuat
mengenai masa depan, dan sumber utama dari estimasi ketidakpastian
lainnya pada akhirperiode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang
mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan
laibilitas dalam periode pelaporan berikutnya. Berkaitan dengan aset dan
laibilitas tersebut, catatan atas laporan keuangan memasukkan rincian atas:
(a) sifat; dan (b) jumlah tercatat pada akhir periode pelaporan.

Modal

Entitas mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna


laporan keuangan untuk mengevaluasi tujuan, kebijakan dan proses entitas
dalam mengelola permodalannya.

Anda mungkin juga menyukai