PENYAJIAN LAPORAN
KEUANGAN (PSAK 1) DAN
PENYAJIAN LAPORAN
KEUANGAN SYARIAH (PSAK
SYARIAH 101)
KELOMPOK 1 :
Wulan Azzahra Fitka 1910532043
Halimah Tusadiah 1910532039
Fadhilah Rahma Mulya 1910532006
A. PENYAJIAN
LAPORAN
KEUANGAN
Pengertian dan Tujuan Laporan
Keuangan
Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari
Pengertian posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas
Kelangsungan usaha
02
Karakteristik
Umum 03 Dasar Akrual
05 Saling hapus
06 Frekuensi pelaporan
07 Informasi komparatif
Karakteristik
Umum 08 Konsistensi penyajian
Informasi Komparatif Minimum (38 dan
38A)
Entitas menyajikan informasi komparatif terkait dengan periode sebelumnya untuk seluruh
jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan periode berjalan, kecuali diizinkan atau
disyaratkan lain oleh SAK.
Entitas menyajikan minimal, dua laporan posisi keuangan, dua laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain, dua laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), dua laporan arus
kas dan dua laporan perubahan ekuitas, serta catatan atas laporan keuangan terkait.
1. LAPORAN
POSISI KEUANGAN
Struktur dan Isi
(a) aset tetap; (h) (i) kas dan setara kas;
(b) properti investasi; (j) total aset yang diklasifikasikan
(c) aset takberwujud; sebagai aset yang dimiliki untuk
dijual sesuai dengan PSAK 58;
(d) aset keuangan (tidak termasuk
jumlah yang disajikan pada (e), (h) (k) utang usaha dan utang lain;
dan (i)); (l) provisi;
(e) investasi dengan menggunakan (m) liabilitas keuangan (tidak
metode ekuitas; termasuk jumlah yang disajikan
(f) aset biologi dalam ruang lingkup dalam (k) dan (l));
PSAK 69: Agrikultur
(g)persediaan;
(h)piutang usaha dan piutang lain;
Struktur dan Isi
(n) liabilitas dan aset untuk pajak kini sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 46;
(o) liabilitas dan aset untuk pajak tangguhan sebagaimana didefinisikan dalam PSAK
46;
(p) liabilitas yang termasuk dalam kelompok yang dilepaskan yang diklasifikasikan
sebagai yang dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58;
(q) kepentingan non-pengendali, disajikan sebagai bagian dari ekuitas; dan
(r) modal saham dan cadangan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
Aset Lancar
Entitas mengklasifikasikan aset sebagai aset lancar, jika:
a. Entitas memperkirakan akan merealisasikan aset, atau memiliki intensi untuk menjual atau
menggunakannya, dalam siklus operasi normal;
b. Entitas memiliki aset untuk tujuan diperdagangkan;
c. Entitas memperkirakan akan merealisasi aset dalam jangka waktu dua belas bulan setelah
periode pelaporan; atau
d. Aset merupakan kas atau setara kas (seperti yang dinyatakan dalam PSAK 2: Laporan Arus
Kas), kecuali aset tersebut dibatasi pertukarannya atau penggunaannya untuk menyelesaikan
liabilitas sekurang-kurangnya dua belas bulan setelah periode pelaporan.
Liabilitas Jangka Pendek
Entitas mengklasifikasikan liabilitas sebagai liabilitas jangka pendek jika:
a. Entitas memperkirakan akan menyelesaikan liabilitas tersebut dalam siklus operasi normal
b. Entitas memiliki liabilitas tersebut untuk tujuan diperdagangkan
c. Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu dua belas bulan setelah
periode pelaporan, atau
d. Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menggunakan penyelesaian liabilitas selam
sekurang-kurangnya dua belas bulan setelah periode pelaporan. Persyaratan liabilitas yang dapat
mengakibatkan diselesaikannya liabilitas tersebut dengan menerbitkan instrumen ekuitas, sesuai
dengan pilihan pihak lawan, tidak berdampak terhadap klasifikasi liabilitas tersebut.
Entitas mengungkapkan hal-hal berikut dalam laporan posisi keuangan atau laporan perubahan
ekuitas, atau catatan atas laporan keuangan:
a) Untuk setiap jenis modal saham:
1. Jumlah saham modal dasar;
2. Jumlah saham yang diterbitkan dan disetor penuh, dan yang diterbitkan tetapi tidak disetor
penuh;
3. Nilai nominal saham, atau nilai dari saham yang tidak memiliki nilai nominal
4. Rekonsiliasi jumlah saham beredar pada awal dan akhir periode
5. Hak, keistimewaan, dan pembatasan yang melekat pada setiap jenis saham, termasuk
pembatasan atas dividen dan pembayaran kembali atas modal;
6. Saham entitas yang dimiliki oleh entitas itu sendiri atau oleh entitas anak atau entitas asosiasi;
dan
7. Saham yang dicadangkan untuk penerbitan dengan hak opsi dan kontrak penjualan saham,
termasuk jumlah dan persyaratan;
b) Deskripsi mengenai sifat dan tujuan setiap pos cadangan dalam ekuitas
Sub klasifikasi yang disajikan dan diklasifikasikan dengan cara yang tepat sesuai dengan operasi
entitas (paragraf 77 PSAK 1).
2. LAPORAN LABA
RUGI DAN
PENGHASILAN
KOMPREHENSIF
LAIN
Struktur dan Isi
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain (laporan penghasilan komprehensif)
menyajikan, sebagai tambahan atas bagian laba rugi dan penghasilan komprehensif lain:
a. Laba rugi
b. Total penghasilan komprehensif lain
c. Penghasilan komprehensif untuk periode berjalan, yaitu total laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain.
Total penghasilan komprehensif selama periode berjalan, yang
01
menunjukkan secara tersendiri jumlah total yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepada
kepentingan non pengendali.
02
atau penyajian kembali secara retrospektif sesuai dengan PSAK
PERUBAHAN 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan
EKUITAS Kesalahan.
Informasi yang Disajikan dalam Untuk setiap komponen ekuitas, rekonsiliasi antara jumlah
Laporan Perubahan Ekuitas : tercatat pada awal dan akhir periode, secara tersendiri
Entitas, sepanjang praktis, menyajikan catatan atas laporan keuangan secara sistematis.
Dalam menentukan penyajian secara sistematis, entitas mempertimbangkan dampak
terhadap keterpahaman dan keterbandingan laporan keuangannya.
Contoh pengurutan sistematis atau pengelompokan
catatan atas laporan keuangan
• Mengutamakan area aktivitas yang dianggap paling relevan oleh entitas untuk
memahami kinerja dan posisi keuangannya, seperti mengelompokkan
informasi mengenai aktivitas operasi tertentu
• Kapan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang signifikan dari
kepemilikan aset keuangan dan aset sewa dialihkan kepada entitas lain
• Domisili dan bentuk hukum, negara tempat pendirian dan alamat kantor pusat entitas
(atau lokasi utama kegiatan usaha, jika berbeda dari lokasi kantor)
• Nama entitas induk dan nama entitas induk terakhir dalam kelompok usaha
• Bagi entitas yang memiliki umur terbatas, informasi tentang lama umur entitas.
Penerapan PSAK 1 Pada
Laporan Keuangan
Perusahaan
1. Laporan
Posisi
Keuangan
2. Laporan
Laba Rugi
3. Laporan Perubahan Ekitas
4. Laporan
Arus Kas
5. Catatan Atas
Laporan
Keuangan
B. PENYAJIAN
LAPORAN
KEUANGAN
SYARI’AH
Pengertian Laporan Keuangan Syari’ah
(b) laporan laba rugi dan (b) laporan surplus defisit (b) laporan perubahan dana;
penghasilan komprehensif lain; underwriting dana tabarru’;
(c) laporan perubahan ekuitas; (c) laporan laba rugi dan (c) laporan perubahan aset
penghasilan komprehensif lain; kelolaan;
(d) laporan arus kas; (d) laporan perubahan ekuitas; (d) laporan arus kas; dan
(e) laporan rekonsiliasi pendapatan (e) laporan arus kas; (e) catatan atas laporan keuangan.
dan bagi hasil;
(f) laporan sumber dan penyaluran (f) laporan sumber dan penyaluran
dana zakat; dana zakat;
(g) laporan sumber dan (g) laporan sumber dan
penggunaan dana kebajikan; dan penggunaan dana kebajikan; dan
(h) catatan atas laporan keuangan. (h) catatan atas laporan keuangan.
Laporan Posisi Keuangan
Bank Syari’ah Asuransi Syari’ah Amil
Aset Aset Aset
(a) kas dan setara kas; (a) kas dan setara kas; (a) kas dan setara kas;
(b) penempatan pada Bank Indonesia; (b) piutang kontribusi; (b) piutang;
(c) penempatan pada bank lain; (c) piutang reasuransi; (c) surat berharga; dan
(d) investasi pada surat berharga; (d) piutang; (d) aset tetap.
(e) piutang; (i) murabahah;
(i) murabahah; (ii) istishna’;
(ii) istishna’; (e) investasi pada surat berharga;
(iii) ijarah; (f) pembiayaan;
(f) pembiayaan; (i) mudharabah;
(i) mudharabah; (ii) musyarakah;
(ii) musyarakah; (g) piutang salam;
(g) tagihan dan liabilitas akseptasi; (h) investasi yang dicatat dengan metode
(h) persediaan (aset yang dibeli untuk ekuitas;
dijual kembali kepada nasabah); (i) properti investasi; dan
(i) aset yang diperoleh untuk ijarah; (j) aset tetap.
(j) aset istishna’ dalam penyelesaian
(setelah dikurangi termin istishna’);
(k) piutang salam;
(l) investasi yang dicatat dengan metode
ekuitas; dan
(m) aset tetap.
Laporan Posisi Keuangan
Bank Syari’ah Asuransi Syari’ah Amil
Liabilitas Liabilitas Liabilitas
(a) liabilitas segera; (a) bagian reasuransi dari pihak lain atas (a) biaya yang masih harus dibayar; dan
(b) bagi hasil yang belum dibagikan; klaim yang masih harus dibayar; (b) liabilitas imbalan kerja.
(c) simpanan: (b) bagian peserta atas surplus
(i) giro wadiah; underwriting dana tabarru’ yang masih
(ii) tabungan wadiah; harus dibayar;
(d) simpanan bank lain; (c) utang klaim;
(i) giro wadiah; (d) utang reasuransi;
(ii) tabungan wadiah; (e) utang dividen;
(e) utang salam; (f) utang pajak;
(f) utang istishna’; (g) klaim dalam proses;
(g) liabilitas kepada bank lain; (h) klaim yang sudah terjadi tetapi belum
(h) pembiayaan yang diterima; dilaporkan; dan
(i) utang pajak; (i) penyisihan kontribusi yang belum
(j) pinjaman yang diterima; dan menjadi hak.
(k) pinjaman subordinasi.
Laporan Posisi Keuangan
Bank Syari’ah Asuransi Syari’ah Amil
Dana syirkah temporer Dana peserta Saldo Dana
(a) syirkah temporer dari bukan bank: (a) dana investasi peserta; dan (a) dana zakat;
(i) tabungan mudharabah; (b) dana tabarru’. (b) dana infak/sedekah; dan
(ii) deposito mudharabah; (c) dana amil.
(b) syirkah temporer dari bank:
(i) tabungan mudharabah;
(ii) deposito mudharabah: dan
(c) musyarakah.
Ekuitas Ekuitas
(a) modal disetor; (a) modal disetor;
(b) tambahan modal disetor; (b) tambahan modal disetor;
(c) penghasilan komprehensif lain; (c) penghasilan komprehensif lain;
(d) saldo laba; dan (d) saldo laba; dan
(e) kepentingan nonpengendali. (e) kepentingan nonpengendali.
Laporan Posisi Keuangan
Bank Syari’ah Asuransi Syari’ah Amil
Pendapatan
(a) pendapatan pengelolaan dana oleh
bank sebagai mudharib:
(i) pendapatan dari jual beli
pendapatan margin murabahah;
pendapatan netto salam paralel;
pendapatan netto istishna paralel;
(ii) pendapatan dari sewa
(iii) pendapatan dari bagi hasil
pendapatan bagi hasil murabahah;
pendapatan bagi hasil musyarakah;
(b) hak pihak ketiga atas bagi hasil;
(c) pendapatan usaha lain:
(i) pendapatan imbalan jasa perbankan;
dan
(ii) pendapatan imbalan investasi terikat.
Laporan Posisi Keuangan
Bank Syari’ah Asuransi Syari’ah Amil
Beban
(a) beban usaha;
(b) laba usaha;
(c) pendapatan non usaha;
(d) beban non usaha;
(e) beban pajak penghasilan;
(f) laba netto;
(g) penghasilan komprehensif lain; dan
(h) penghasilan komprehensif.
Terima Kasih