Tujuan :
Bertujuan untuk menetapkan dasar penyajian laporan keuangan umum yang selanjutnya
disebut laporan keuangan agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode
sebelumnya maupun laporan keuangan entitas lain.
Ruang Lingkup :
LAPORAN KEUANGAN
09. Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja
keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi mengenai
posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar
penggunaan laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomik. Laporan keuangan
menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi :
(a) asset;
(b) liabilitas;
(c) ekuitas;
(e) kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik;
(b) laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode;
(c) laporan perubahan ekuitas selama periode;
(e) catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dari
informasi penjelasan lain;
(f) laporan posisi keuangan pada awal periode terdekat sebelumnya ketika entitas
menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali
pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasikan pos-pos dalam laporan
keuangannya sesuai dengan paragraf 40A-40D.
10A. Entitas dapat menyajikan suatu laporan tunggal untuk laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain, dengan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain disajikan dalam dua
bagian.
11. Entitas menyajikan seluruh komponen laporan keuangan lengkap dengan tingkat
keutamaan yang sama.
13. Beberapa entitas menyajikan, terpisah dari laporan keuangan, suatu kajian keuangan
oleh manajemen yang mendeskripsikan dan menjelaskan fitur utama dari kinerja keuangan dan
posisi keuangan entitas, dan meliputi kajian mengenai
(a) factor dan pengaruh utama yang menentukan kinerja keuangan, termasuk perubahan
lingkungan tempat entitas beroprasi;
(b) sumber pendanaan entitas dan target rasio liabilitas terhadap ekuitas;
(c) sumber daya entitas yang tidak diakui dalam laporan posisi keuangan sesuai dengan
SAK.
14. Beberapa entitas juga menyajikan dari laporan keuangan, laporan mengenai
lingkungan hidup dan laporan nilai tambah, khususnya bagi industri dimana factor lingkungan
hidup adalah signifikan dan ketika karyawan dianggap sebagai kelompok pengguna laporan
keuangan yang memegang peranan penting.
Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan
14a. Manajemen entitas bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan
keuangan entitas.
Karakteristik Umum
15. Laporan keuangan menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja keuangan,
dan arus kas entitas.
16. Entitas yang laporan keuangannya telah patuh terhadap SAK membuat
pernyataan secara eksplisit dan tanpa kecuali tentang kepatuhan terhadap SAK dalam catatan
atas laporan keuangan.
17. Dalam hampir seluruh keadaan, entitas mencapai penyajian laporan keuangan secara
wajar dengan memenuhi SAK terkait. Penyajian secara wajar juga mensyaratkan entitas untuk :
(a) memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi sesuai dengan PSAK 25.
(b) menyajikan informasi, termasuk kebijakan akuntansi dengan cara menyediakan informasi
yang relevan, andal, dapat dibandingkan, dan mudah dipahami.
(c) menyediakan pengungkapan tambahan jika kepatuhan dengan persyaratan spesifik dalam
SAK tidak cukup bagi pegguna laporan keuangan untuk memahami dampak dari transaksi,
peristiwa lain dan kondisi tertentu terhadap posisi keuangan dan kinerja keuangan entitas.
18. Entitas tidak dapat memperbaiki kebijakan akuntansi yang tidak tepat baik dengan
pengungkapan kebijakan akuntansi yang digunakan maupun pengungkapan dalam catatan
atas laporan keuangan atau materi penjelasan.
23. Dalam keadaan yang sangat jarang terjadi, ketika manajemen menyimpulkan
bahwa kepatuhan terhadap suatu persyaratan dalam PSAK akan memberikan pemahaman
yang salah yanh bertentangan dengan tujuan laporan keuangan yang dijelaskan dalam
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan.
24. Untuk tujuan penerapan paragraf 23, informasi tertentu dapat bertentangan dengan
tujuan laporan keuangan ketika informasi tersebut tidak mereprensetasikan secara jujur transaksi,
peristiwa, dan kondisi lain baik yang dimaksudkan untuk disajikan atau sewajarnya diharapkan
untuk disajikan, dan konsekuensinya.
51. Entitas mengidentifikasikan secara jelas setiap laporan keuangan dan catatan atas
laporan keuangan.
54. Laporan posisi keuangan minimal mencakup penyajian jumlah pos-pos berikut:
(g) persediaan;
(j) total asset yang diklasifikasikan sebagai asset yang dimiliki untuk dijual dan asset yang
termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai
dengan PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang
Dihentikan;
(l) provisi;
(p) liabilitas yang termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki
untuk dijual sesuai dengan PSAK;
(r) modal saham dan cadangan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk.
56. Ketika entitas menyajikan asset lancar dan tidak lancar, dan liabilitas jangka
pendek dan jangka panjang, sebagai klasifikasikan dalam laporan keuangan, maka asset
pajak tangguhan tidak diklasifikasikan sebagai asset lancar.
Pembedaan Aset Lancar dan Tidak Lancar serta Lialibilitas Jangka Pendek dan Jangka
Panjang
60. Entitas menyajikan asset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan
jangka panjang sebagai klasifikasi tersendiri dalam laporan posisi keuangan sesuai dengan
paragraf 66-67 kecuali penyajian berdasarkan likuiditas menyediakan informasi yang lebih
relevan dan dapat diandakan.
Aset Lancar
(a) entitas memperkirakan akan merealisasikan asset, atau memiliki intensi untuk menjual
atau menggunakannya, dalam siklus operasi normal;
(c) entitas memperkirakan akan merealisasikan asset dalam jangka waktu 12 bulan setelah
periode pelaporan;
(d) asset merupakan kas atau setara kas, kecuali asset tersebut dibatasi pertukaran atau
penggunaannya untuk menyelesaikan liabilitas sekurang-kurangnya 12 bulan setelah periode
pelaporan;
(a) entitas memperkirakan akan menyelesaikan liabilitas tersebut dalam siklus operasi
normal;
(c) liabilias tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah
periode pelaporan;
(d) entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menangguhkan penyelesaian liabilitas
selama sekurang-kurangnya 12 bulan selama periode pelaporan;
70. Beberapa liabilitas janka pendek, seperti utang dagang, beberapa akrual untuk biaya
karyawan dan biaya operasi lain, merupakan bagian modal kerja yang digunakan dalam siklus
operasi normal entitas.
71. Liabilitas jangka pendek lain tidak diselesikan dalam siklus operasi normal, tetapi
jatuh tempo untuk diselesaikan dalam waktu 12 bulaan setelah periode pelaporan atau dimiliki
untuk tujuan diperdagangkan.
72. Entitas mengklasifikasikan liabilitas keuangan sebagai liabilitas jangka pendek, jika
liabilitas tersebut akan jatuh tempo dalam jangka waktu 12 bulan setelah periode pelaporan,
meskipun :
(a) kesepakatan awal perjanjian pinjaman untuk jangka waktu lebih dari 12 bulan.
(b) perjanjian untuk pembiayaan kembali, atau penjadwalan kembali pembayaran, atas dasar
jangka panjang telah diselesakan setelah periode pelaporan dan sebelum laporan keuangan
diotorisasi untuk terbit.
79. Entitas mengungkapkan hal-hal berikut dalam laporan posisi keuangan atau
laporan perubahan ekuitas, atau catatan atas laporan keuangan :
(iii) nilai nominal saham, atau nilai dari saham yang tidak memiliki nilai nominal.
(iv) rekonsiliasi jumlah saham yang beredar pada awal dan akhir periode.
(v) hak, keistimewaan, dan pembatasan yang melekat pada setiap kelas saham,
termasuk pembatasan atas dividend an pelunasan atas modal.
(vi) saham entitas yang dimiliki oleh entitas itu sendiri atau entitas anak atau entittas
asosiasi.
(vii) saham yang dicadangkan untuk penerbitan dengan hak opsi dan kontrk
penjualan saham, termasuk jumlah dan persyaratan.
(b) deskripsi mengenai sifat dan tujuan setiap pos cadangan dalam ekuitas.
81a. Laporan laba rugi dan peghasilan komprehensif lain menyajikan, sebagai
tambahan atas bagian laporan laba rugi dan peghasilan komprehensif lain :
81b. Entitas menyajikan po-pos berikut, sebagai tambahan atas bagian laporan laba
rugi dan peghasilan komprehensif lain, sebagai alokasi dari laba rugi dan penghasilan
koprehensif lain untuk periode berjalan :
(a) Pendapatan;
(c) Bagian laba rugi dari entitas asosiasi dan ventura bersama;
(b) untuk setiap komponen ekuitas, dampak penerapan retrosprektif atau penyajian kembali
secara retrospektif
(d) untuk setiap komponen ekuitas, rekonsiliasi antara jumlah tercatat pada awal dan akhir
periode, secara tersendiri mengungkapkan masing-masing perubahan yang timbul dari :
106A. Untuk setiap komponen ekuitas, entitas menyajikan, baik dalam laporan
perubahan ekuitas atau dalam catatan atas laporan keuangan, analisis penghasilan
komprehensif lain berdasarkan pos.
107. Entitas menyajikan, baik dalam laporan perubahan ekuitas atau catatan atas
laporan keuangan jumlah deviden yang diakui sebagai distrubusi kepada pemilik selama
periode, dan jumlah dividen persaham terkait.
(a) menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi
spesifik yang digunakan sesuai dengan paragraph 117-124.
(b) mengungkapkan informasi yang diisyaratkan oleh SAK yang tidak disajikan dibagian
manapun dalam laporan keuangan.
(c) menyediakan informasiyang tidak disajikan dibagian manapun dalam laporan keuangan,
tetapi informasi tersebut relevan untuk memahami laporan keuangan.
(b) kebijakan akuntansi lain yang diterapkan yang relevan untuk memahami laporan
keuangan.
Modal
Tujuan :
Ruang Lingkup
Pernyataan ini diterapkan oleh seluruh entitas yang merupakan pihak dalam
pengaturan bersama.
Pengaturan Bersama
04. Pengaturan bersama adalah pengaturan yang dua atau lebih pihak memiliki
pengendalian bersama.
(b) pengaturan kontraktual memberika pengendalian bersama kepada dua atau lebih pihak
dalam pengaturan tersebut.
08. Entitas yang merupakan pihak dalam pengaturan menilai apakah pengaturan
kontraktual memberikan kepada seluruh pihak, atau sekelompok pihak, pengendalian atas
pengaturan secara kolektif.
09. Setelah ditentukan bahwa seluruh pihak atau sekelompok pihak mengendalikan
pengaturan secara kolektif, pengendalian bersama terjado hanya karena ketika keputusan
mengenai aktivitas relevan mensyaratkan persetujuan dengan suara bulat dari pihak yang
mengendalikan secara kolektif.
15. Operasi bersama adalah pengaturan bersama yang mengatur bahwa para pihak
yang memilikin pengendalian bersama atas pengaturan memiliki hak atas aset dan kewajiban
terhadap liabilitas, terkait dengan pengaturan tersebut.
16. Ventura bersama adalah pengaturan bersama yang mengatur bahwa para pihak
yang memiliki pengendalian bersama atas pengaturan memiliki hak atas aset neto pengaturan
tersebut.
Operasi Bersama
20. Operator bersama mengakui hal berikut terkait dengan kepentingannya dalam
operasi bersama :
(a) Aset, mencakup bagiannya atas setiap aset yang dimiliki bersama.
(c) Pendapatan dari penjualan bagiannya atas output yang dihasilkan dari operasi bersama.
(d) Bagiannya atas pendapatan dari penjualan output oleh operasi bersama.
(e) Beban, mencakup bagiannya atas setiap beban yang terjadi secara bersama-sama.
Ventura Bersama