Anda di halaman 1dari 1

Kelompok : 3 Nyoman Ari Widnyani 1607532011 (07)

Ni Ketut Rai Riskatari 1607532023 (15)


Ni Putu Laksmi Narayanti 1607532024 (16)
Kadek Gita Amdika Putri 1607532038 (22)

Hubungan anggaran dengan akuntansi: akuntansi menyajikan data historis yang bermanfaat
untuk mengadakan estimasi-estimasi yang dituangkan dalam anggaran yang menjadi pedoman kerja diwaktu
mendatang. Anggaran: suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan
perusahaan dan dinyatakan dalam unit dan berlaku untuk jangka waktu mendatang. Prosedur penyusunan
anggaran: orang yang bertanggungjawab serta dalam pelaksanaannya adalah pemimpin perusahaan akan
tetapi tugas memeprsiapkan dan menyusun anggaran ini dapat didelegasikan kepada bagian administrasi dan
panitia anggaran. Fungsi dari perencanaan laba dan anggaran: anggaran merupakan hasil akhir dari
proses perencanaan perusahaan; sebagai alat komuniaksi internal; evaluasi kinerja dari manajemen pusat
biaya dan laba; sebagai pengendalian. Pandangan perilaku terhadap proses penyusunan anggaran, tiga
tahapan utama dalam proses penyusunan anggaran: 1. Tahap penetapan tujuan adalah proses perencanaan
yang meliputi partisipasi, kesesuaian tujuan, komitmen, 2. Tahap implementasi yaitu mengkomunikasikan
tujuan dan strategi organiasasi serta memotivasi orang agar tercapainya tujuan anggaran. 3. Tahap
pengendalian dan evaluasi kinerja yaitu dimana anggaran berfungsi sebagai elemen kunci dalam sistem
pengendalian. Konsekuensi disfungsional dari proses penyusunan anggaran dapat berupa: rasa tidak
percaya diri, resistensi dimana anggaran membawa perubahan sehingga merupakan suatu ancaman pada
status quo, konflik internal, efek samping lain yang tidak diinginkan .
Relevansi konsep ilmu keprilakuan dalam lingkungan perencanaan. Dampak lingkungan
perencanaan: Lingkungan kerja atau budaya organisasi memengaruhi perilaku sehingga juga akan
memengaruhi proses perencanaan. Ukuran dan struktur organisasi: memengaruhi perilaku manusia dan
pola interaksi dalam tahap penetapan tujuan, implementasi, dan pengedalian serta evaluasi terhadap proses
perencanaan. Gaya kepemimpinan: memengaruhi lingkungan perencanaan organisasi. Teori X McGregor
menjelaskan gaya kepemimpinan yang otoriter dan dikendalikan secara ketat akan lebih efisien, sebaliknya
Teori Y dari McGregor menjelaskan gaya kepemimpnan demokratis mendorong medorong tingkat
keterlibatan dan partisipasi karyaan dalam penentuan dan pengambilan keptusan. Stabilitas lingkungan
organisasi seperti iklim politik dan ekonomi, ketersediaan pasokan, struktur industri yang melayani
organisasi, hakikat persaingan, dan lain sebainya.
Konsep keprilakuan yang relevan dalam proses penyusunan anggaran. Tahap penetapan
tujuan dimana Tujuan organisasi dipandang sebagai kesepakatan yang kompleks yang ditentukan melalui
negosiasi. Keselarasan tujuan atau kompatibilitas akan terjadi ketika individu memandang bahwa
kebutuhan pribadinya dapat dipenuhi dengan kebutuhan organisasi. Partisipasi adalah suatu “proses
pengambilan keputusan bersama oleh dua bagian atau lebih pihak dimana keputusan tersebut akan memiliki
dampak masa depan terhadap mereka yang membuatnya”. Manfaat Partisipasi yang berhasil antara lain,
partisipan menjadi terlibat secara emosi bukan hanya secara tugas dalam pekerjaan mereka. Partisipasi
meningkatkan moral dan mendorong inisiatif yang lebih besar pada semua tingkatan manajemen,
meningkatkan rasa kesatuan kelompok, penurunan tekanan dan kegelisahan yang berkaitan dengan anggaran.
Batasan dan Permasalahan Partisipasi: Partisipasi dalam penetapan tujuan memiliki keterbatasan
tersendiri. Proses partisipasi memberikan kekuasaan kepada para manajer untuk menetapkan anggaran
mereka. Para manajer bisa memasukan “slack organisasional” ke dalam anggaran mereka. Manajer
menciptakan slack dengan mengestimasi pendapatan lebih rendah sedangkan biaya diestimasi lebih tinggi.
Masalah slack yang berlebihan dapat diatasi jika manajemen puncak menetapkan prosedur yang efektif untuk
tinjauan mendalam selama proses penyusunan anggaran.
Tahap Implementasi. Pengomunikasian Anggaran: pengontrol/direktur perencanaan
bertanggungjawab mengimplementasikan hal ini dengan mengomukasikan sasaran operasional yang
disetujui kepada orang-orang di tingkat organisasi yang lebih rendah. Kerja Sama & Koordinasi:
implementasi anggaran yang berhasil membutuhkan kerja sama dari orang-orang dengan beraneka ragam
keterampilan dan bakat , sedangkan koordinasi merupakan seni menggabungkan seluruh sumber daya
organisasi secara efektif.
Tahap Pengendalian & Evaluasi Kinerja. Laporan-laporan Kinerja: laporan kinerja sebaiknya
disusun & didistribusikan paling tidak secara sebulan agar memiliki dampak mendorong pada moral
karyawan. Hal ini dikarenakan evaluasi dan umpan balik kinerja yang berkala akan meningkatkan efisiensi
organisasi dengan mengindikasikan sasaran yang harus direvisi untuk siklus perencanaan yang berikutnya.
Pertanyaan: Bagaimana relevansi konsep ilmu keperilakuan dalam lingkungan perencanaan?

Anda mungkin juga menyukai