Anda di halaman 1dari 50

PSAK 14 (PERSEDIAAN)

DAN PSAK 69 (AGRIKULTUR)


Hello!
We're from Group 4

Aline Gracia Rasyid Hamdan Fitriani Anisa Nailatul Fadhilah Fitria


1710531020 1710531022 1710531023 1710532015
CONTENTS
PSAK 14 PERSEDIAAN PSAK 69 AGRIKULTUR
• Tujuan • Tujuan
• Ruang Lingkup • Ruang Lingkup
• Definisi • Definisi
• Nilai Realisasi Neto & Nilai • Pengakuan & Pengukuran
Wajar • Keuntungan dan Kerugian
• Pengukuran dan Persediaan • Ketidakmampuan untuk
• Biaya Pembelian mengukur nilai wajar secara
• Biaya Konversi andal

• Biaya Lain-Lain • Hibah Pemerintah

• Biaya Persediaan Pemberi • Pengungkapan


Jasa • Pengungkapan Tambahan untuk
• Teknik Pengukuran Biaya Aset Biologis yang Nilai
Wajarnya Tidak Dapat Diukur
• Rumus Biaya secara Andal
• Nilai Realisasi Neto • Hibah Pemerintah
PSAK 14
PERSEDIAAN
TUJUAN

Untuk mengatur perlakuan akuntansi untuk persediaan.


Permasalahan pokok dalam akuntansi persediaan adalah
penentuan jumlah biaya yang diakui sebagai aset dan
perlakuan akuntansi selanjutnya atas aset tersebut sampai
pendapatan terkait diakui. Pernyataan ini menyediakan
pedoman dalam menentukan biaya dan pengakuan
selanjutnya sebagai beban, termasuk setiap penurunan
menjadi nilai realisasi neto. Pernyataan ini juga memberikan
pedomen rumus biaya yang digunakan untuk menentukan
biaya persediaan
Pernyataan ini tidak diterapkan untuk
Berdasarkan PSAK 14 pengukuran persediaan yang dimiliki
Peneyesuaian 2014, Pernyataan ini oleh:
diterapkan untuk seluruh 1. Produsen produk agrikultur dan
persediaan, kecuali: kehutanan, hasil agrikultur setelah
panen, dan mineral dan produk mineral,
1. Pekerjaan dalam proses yang RUANG sepanjang persediaan tersebut diukur
timbul dalam kontrak konstuksi, pada nilai realisasi neto sesuai dengan
LINGKUP
termasuk kontrak jasa yang terkait praktik yang berlaku di industri
langsung (diatur di PSAK 34: tersebut. Perubahan nilai realisasi
Kontrak Konstruksi) bersih diakui dalam laba rugi pada
periode terjadinya.
2. Instrumen keuangan (diatur di 2. Pialang-pedagang komoditi yang
PSAK 50: Instrumen Keuangan: mengukur persediaannya pada nilai
Penyajian dan PSAK 55: Instrumen wajar dikurangi biaya untuk menjual.
Keuangan: pengakuan dan Perubahan nilai wajar dikurangi biaya
Pengukuran) untuk menjual diakui dalam laba rugi
pada periode terjadinya.
DEFENISI
Persediaan adalah aset:
✢ tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa
✢ dalam proses produksi untuk penjualan tersebut:
atau
✢ dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk
digunakan dalam proses produksi atau pemberian
jasa.
Persediann meliputi barang yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali termasuk,
sebagai contoh. barang dagang yang dibeli oleh pengecer untuk dijual kembali, atau
pengadaan tanah dan properti lainnya untuk dijual kembali. Persediaan Juga
meliputi barang jadi yang diproduksi, atau barang dalam penyelesaian yang sedang
diproduksi, oleh entitas serta termasuk bahan perlengkapan yang akan digunakan
dalam proses produksi.
Nilai Realisasi Neto & Nilai Wajar

Nilai realisasi neto adalah estimasi Nilai wajar adalah harga yang akan
harga jual dalam kegiatan usaha diterima untuk menjual suatu aset
biasa dikurangi estimasi biaya atau harga yang akan dibayar untuk
penyelesaian dan estimasi biaya mengalihkan suatu liabilitas dalam
yang diperlukan untuk membuat transaksi teratur antara pelaku pasar
penjualan. pada tanggal pengukuran. (PSAK 68
: Pengukuran nilai wajar).
Nilai realisasi neto mengacu pada jumlah neto yang diharapkan entitas untuk
direalisasi dari penjualan persediaan dalam kegiatan usaha biasa. Nilai wajar
mencerminkan suatu harga dimana transaksi teratur untuk menjual persediaan yang
sama dipasar utama (atau paling menguntungkan) untuk persediaan tersebut akan
terjadi antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Nilai realisasi neto adalah
nilai spesifik entitas sedangkan nilai wajar tidak bergantung pada nilai spesifik
entitas. Nilai realisasi neto untuk persediaan dapat tidak sama dengan nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual.
PENGUKURAN PERSEDIAAN
✢ Persediaan diukur pada mana yang lebih rendah
antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto.
✢ Biaya persediaan Biaya persediaan terdiri dari
seluruh biaya pembelian, biaya konversi, dan
biaya lain yang timbul sampai persediaan berada
dalam kondisi dan lokasi saat kini.
Biaya Pembelian
Biaya pembelian meliputi harga beli, bea impor, pajak lainnya (selain
yang dapat ditagih kembali setelahnya oleh entitas kepada otoritas
pajak), biaya pengangkutan, biaya penanganan, dan biaya lainnya
yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan barang jadi,
bahan, dan jasa. Serta diskon dagang, rabat dan hal serupa lain yang
dikurangkan dalam menentukan biaya pembelian.
Biaya Konversi
Biaya konversi persediaan meliputi biaya yang secara langsung terkait dengan unit
yang diproduksi seperti biaya tenaga kerja langsung. Termasuk juga alokasi
sistematis overhead produksi tetap dan variabel yang timbul dalam mengonversi
bahan menjadi barang jadi. Overhead produksi tetap adalah biaya produksi tidak
langsung yang relatif konstan, tanpa memperhatikan volume produksi yang
dihasilkan, seperti penyusutan dan pemeliharaan bangunan dan peralatan pabrik,
dan biaya manajemen dan administrasi pabrik. Overhead variabel adalah biaya
produksi tidak langsung yang berubah secara langsung, atau hampir secara
langsung, mengikuti perubahan volume produksi, seperti bahan tidak langsung dan
biaya tenaga kerja tidak langsung.
Biaya Lain-Lain
Biaya-biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat kini.
Biaya-biaya yang dikeluarkan dari biaya persediaan dan diakui sebagai beban dalam
periode terjadinya seperti:

 Jumlah tidak normal atas pemborosan bahan, tenaga kerja, atau baiaya produksi
lainnya
 Biaya penyimpanan kecuali biaya tersebut diperlukan dalam proses produksi sebelum
dilanjutkan pada tahap produksi selanjutnya
 Biaya administrasi dan umum yang tidak memberikan kontribusi untuk membuat
persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat kini
 Biaya penjualan
Biaya pinjaman yang termasuk dalam biaya persediaan (PSAK 26)
Biaya Persediaan Pemberi Jasa
Sepanjang pemberi jasa memiliki persediaan, mereka mengukur persediaan
tersebut pada biaya produksinya. Biaya persediaan tersebut terutama terdiri dari
biaya tenaga kerja dan biaya personalia lainnya yang secara langsung menangani
pemberian jasa, termasuk personalia penyelia, dan overhead yang
dapatdiatribusikan. Biaya tenaga kerja dan biaya lainnya yang terkait dengan
personaliapenjualan dan administrasi umum tidak termasuk sebagai biaya
persediaan tetapi diakui sebagai beban pada periode terjadinya. Biaya persediaan
pemberi jasa tidak termasuk marjin laba atau overhead yang tidak dapat
diatribusikan yang seringkali merupakan faktor pembebanan harga oleh pemberi
jasa.
Teknik pengukuran biaya
Teknik pengukuran biaya persediaan, seperti meode biaya standar
atau metode eceran. Biaya standar memperhitungkan tingkat
normal penggunaan bahan dan perlengkapan, tenaga kerja,
efisiensi dan utilisasi kapasitas. Biaya standar ditelaah secara
reguler dan jika diperlukan direvisi sesuai dengan kondisi terakhir.

Metode eceran seringkali digunakan dalam industri eceran untuk


mengukur jumlah persediaan yang banyak dan cepat berubah,
serta memiliki marjin yang serupa sehingga tidak praktis untuk
menggunakan metode penetapan biaya lainnya. Biaya persediaan
ditentukan dengan mengurangi nilai jual persediaan dengan
persentase marjin bruto yang sesuai. Persentase tersebut
digunakan dengan memerhatikan persediaan yang telah
diturunkan nilainya dibawah harga jual normal.
Rumus Biaya
Biaya persediaan, dihitung menggunakan rumus biaya masuk
pertama keluar pertama (MPKP) atau rata-rata tertimbang.
Entitas menggunakan rumus biaya yang sama terhadap seluruh
persediaan yang memiliki sifat dan kegunaan yang sama. Untuk
persediaan yang memiliki sifat dan kegunaan yang berbeda,
rumus biaya yang berbeda diperkenankan. Sebagai contoh,
persediaan yang digunakan dalam suatu segmen operasi
mungkin memiliki kegunaan yang berbeda dari jenis persediaan
yang sama yang digunakan dalam segmen operasi yang lain.
Akan tetapi, perbedaan lokasi geografis persediaan (atau dalam
perspektif perpajakan) dengan sendirinya, tidak cukup hanya
sekedar menggunakan rumus biaya yang berbeda.
Nilai Realisasi Neto
Biaya persediaan mungkin tidak akan diperoleh kembali
jika persediaan rusak, seluruh atau sebagian
persediaan telah usang, atau harga jualnya telah
menurun. Biaya persediaan juga tidak dapat dipulihkan
jika estimasi biaya untuk membuat penjualan telah
meningkat. Praktik penurunan nilai persediaan di bawah
biaya perolehan menjadi nilai realisasi neto konsisten
dengan pandangan bahwa aset seharusnya tidak
dinyatakan melebihi jumlah yang diharapkan dapat
direalisasi dari penjualan atau penggunaannya.
Nilai Realisasi Neto
Nilai persediaan biasanya diturunkan ke nilai realisasi neto
secara terpisah untuk setiap unit dalam persediaan. Akan
tetapi, dalam beberapa keadaan, penurunan nilai persediaan
mungkin lebih sesuai jika dihitung terhadap kelompok unit
yang serupa atau berkaitan. Penurunan nilai persediaan tidak
sesuai jika dihitung berdasarkan klasifikasi persediaan,
sebagai contoh, barang jadi, atau seluruh persediaan dalam
suatu industri atau segmen geografis tertentu. Pemberi jasa
pada umumnya mengakumulasikan biaya-biaya untuk setiap
jasa dimana harga jual terpisah ditentukan. Oleh karena itu,
masing-masing jasa tersebut diperlakukan secara terpisah.
Nilai Realisasi Neto
Estimasi nilai realisasi neto didasarkan pada bukti paling
andal yang tersedia pada saat estimasi dilakukan terhadap
jumlah persediaan yang diharapkan dapat direalisasi.
Estimasi ini mempertimbangkan fluktuasi harga atau biaya
yang langsung terkait dengan peristiwa yang terjadi setelah
akhir periode sepanjang peristiwa tersebut menegaskan
kondisi yang ada pada akhir periode. Estimasi nilai realisasi
neto juga mempertimbangkan tujuan pengadaan persediaan
yang dimiliki.
Persediaan tidak diturunkan nilainya dibawah biaya perolehan.
Jika produk jadi yang dihasilkan diharapkan dapat dijual
sebesar atau diatas biaya perolehannya. Akan tetapi, ketika
penurunan harga bahan mengindikasikan biaya produk jadi
yang dihasilkan akan melebihi nilai realisasi neto, maka nilai
bahan diturunkan ke nilai realisasi neto. Dalam keadaan
tersebut, biaya penggantian bahan merupakan ukuran terbaik
yang tersedia untuk nilai realisasi netonya.
Nilai Realisasi Neto
Suatu penilaian baru dilakukan atas nilai realisasi neto
pada setiap periode selanjutnya. Ketika keadaan yang
semula mengakibatkan penurunan nilai persediaan di
bawah biaya perolehan ternyata tidak ada lagi atau ketika
terdapat bukti yang jelas terhadap peningkatan nilai
realisasi neto karena perubahan keadaan ekonomik,
maka jumlah penurunan nilai harus dibalik (yaitu
pemulihan adalah terbatas untuk jumlah penurunan nilai
awal) sehingga jumlah tercatat yang baru dari persediaan
adalah yang terendah dari biaya perolehan atau nilai
realisasi neto yang telah direvisi.
Pengakuan Sebagai Beban
Jika persediaan dijual, maka jumlah tercatat persediaan
tersebut dakui sebagai beban pada periode diakuinya
pendapatan atas penjuatan tersebut. Setiap penurunan nilai
persediaan dibawah biaya perolehan menjadi nilai realisasi
neto dan seluruh kerugian persediaan diakui sebagai beban
pada periode terjadinya penurunan atau kerugian tersebut.
Setiap pemulihan kembali penurunan nilai persediaan karena
peningkatan kembali nilai realisasi neto, diakui sebagai
pengurangan terhadap jumlah beban persediaan pada periode
terjadinya pemulihan tersebut.
PENGUNGKAPAN
Laporan keuangan mengungkapkan :
 Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran
persediaan, termasuk rumus biaya yang digunakan
 Total jumlah tercatat persediaan dan jumlah tercatat menurut
klasifikasi yang sesuai bagi entitas
 Jumlah tercatat persediaan yang dicatat dengan nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual
 Jumlah persediaan yang diakui sebagai beban selama periode
berjalan
PENGUNGKAPAN
 Jumlah setiap penurunan nilai yang diakui sebagai pengurang
jumlah persediaan yang diakui sebagai beban dalam periode
berjalan sesuai paragraf 34
 Jumlah dari setiap pemulihan dari setiap penurunan nilai wajar
yang diakui sebagai pengurang jumlah persediaan yang diakui
sebagai beban dalm periode berjalan sesuai paragraf 34
 Keadaan atau peristiwa penyebab terjadinya pemulihan nilai
persediaan yang diturunkan sesuai dengan paragraf 34
 Jumlah tercatat persediaan yang di peruntukkan sebagai
jaminan liabilitas
PENGUNGKAPAN
Biaya persediaan yang diakui sebagai beban selama periode, seringkali
disebut sebagai beban pokok penjualan, terdiri dari biaya-biaya yang
sebelumnya diperhitungkan dalam pengukuran persediaan yang saat ini
telah dijual, overhead produksi yang tidak teralokasi,dan jumlah biaya
produksi persediaan yang tidak normal. Keadaan dari entitas juga
memungkinkan untuk memasukkan biaya lainnya, seperti biaya distribusi.

Beberapa entitas mengadopsi suatu format laba rugi yang mengakibatkan


jumlah yang diungkapkan adalah selain biaya persediaan yang diakui
sebagai beban selama periode yang bersangkutan. Dałam format ini,
entitas menyajikan analisis beban menggunakan klasifikasi berdasarkan
sifat dari beban. Dalam kasus ini, entitas mengungkapkan biaya yang
diakui sebagai beban untuk bahan baku dan bahan habis pakai, biaya
tenaga kerja, dan biaya lainnya bersama-sama dengan jumlah perubahan
neto persediaan pada periode tersebut,
PSAK 69
AGRIKULTUR
1. Tujuan
Mengatur perlakuan akuntansi dan pengungkapan yang terkait dengan
aktivitas agrikultur. Aktivitas agrikultur mencakup berbagai aktivitas;
sebagai contoh, peternakan, kehutanan, tanaman semusim (annual)
atau tahunan (perennial),budidaya kebun dan perkebunan, budidaya
bunga, dan budidaya perikanan (termasuk peternakan ikan).
2. Ruang Lingkup
Pernyataan ini diterapkan untuk pencatatan hal-hal berikut ketika berkaitan dengan aktivitas
agrikultur:
a) Aset biologis, kecuali tanaman produktif (beaser plants)
b) Produk agrikultur pada titik panen
c) Hibah pemerintah
Pernyataan ini diterapkan untuk produk agrikultur, yang merupakan hasil panen dari aset biologis
milik entitas, pada titik panen. Oleh karena itu karakteristik yang bukan tanaman produktif:
d) Tanaman yang dibudidayakan untuk dipanen sebagai produk agrikultur (sebagai contoh, pohon yang
ditanam untuk digunakan sebagai potongan kayu)
e) Tanaman yang dibudidayakan untuk menghasilkan produk agrikultur ketika terdapat kemungkinan yang
sangat jarang bahwa entitas juga akan memanen dan menjual tanaman tersebut sebagai produk
agrikultur, selain sebagai penjualan sisa insidental (sebagai contoh, pohon yang dibudidayakan baik
untuk buahnya maupun potongan kayu)
f) Tanaman semusim (annual crops) (sebagai contoh, jagung dan gandum).
Ruang lingkup agrikultur merupakan hasil panen dari aset biologis milik
entitas, pada titik panen. Selanjutnya, PSAK 14: Persediaan atau Pernyataan
lain yang berlaku diterapkan untuk produk agrikultur tersebut. Sejalan
dengan hal tersebut, pernyataan ini tidak mengatur pemrosesan produk
agrikultur setelah panen; sebagai contoh, pemrosesan buah anggur menjadi
Produk yang merupakan Hasil
minuman
Asetanggur
Biologis(wine) .Produk Agrikultur
Pemrosesan Setelah Panen
Domba Wol Benang, karpet
Pohon dalam hutan kayu Pohon tebangan Kayu gelondongan, potongan kayu
Sapi perah Susu Keju
Babi Gading potong Sosis, ham (daging asap)
Tanaman Kapas Kapas panen Benang, pakaian
Tebu Tebu panen Gula
Tanaman tembakau Daun tembakau Tembakau
Tanaman teh Daun teh Teh
Tanaman Anggur Buah anggur Minuman anggur (wine)
Tanaman buah-buahan Buah petikan Buah olahan
Pohon kelapa sawit Tandan buah segar Minyak kelapa sawit
Pohon karet Getah karet Produk olahan karet
3. DEFINISI
1) Definisi terkait agrikultur
Aktivitas agrikultur (agricultural activity) adalah manajemen transformasi biologis dan panen
aset biologis oleh entitas unuk dijual atau untuk dikonversi menjadi produk agrikultur atau
menjadi aset biologis tambahan
2) Definisi Umum
Hibah pemerintah adalah sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 61 : Akuntansi hibah
pemerintah dan pengungkapan bantuan pemerintah yaitu “Hibah pemerintah adalah bantuan
oleh pemerintah dalam bentuk pemindahan sumber daya kepada entitas sebagai imbalan atas
kepatuhan entitas di masa lalu atau masa depan sesuai dengan kondisi tertentu yang berkaitan
dengan kegiatan operasi entitas tersebut. Hibah pemerintah tidak termasuk jenis bantuan
pemerintah yang tidak memiliki nilai yang memadai bagi entitas dan transaksi dengan
pemerintah yang tidak dapat dibedakan dari transaksi perdagangan normal entitas.”
4. PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
Entitas mengakui aset biologis atau produk agrikultur jika, dan hanya jika :
a) Entitas mengendalikan aset biologis sebagai akibat dari peristiwa masa
lalu
b) Besar kemungkinan manfaat ekonomik masa depan yang terkait dengan
aset biologis tersebut akan mengalir ke entitas;
c) Nilai wajar atau biaya perolehan aset biologis dapat diukur secara andal.
Aset biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap akhir periode
pelaporan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, kecuali untuk
kasus yang dideskripsikan dalam paragraf 30 dimana nilai wajar tidak dapat
diukur secara andal.
Produk agrikultur yang dipanen dari aset biologis milik entitas diukur pada
nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pada titik panen.
Biaya perolehan terkadang dapat mendekati perkiraan nilai wajar, terutama ketika:
a) Sedikit transformasi biologis telah terjadi sejak timbulnya biaya awal (sebagai
contoh, untuk bibit yang ditanam segera sebelum akhir periode pelaporan atau
ternak yang baru yang didapatkan);
b) Dampak transformasi biologis pada harga tidak diharapkan menjadi material
(sebagai contoh, untuk pertumbuhan awal dalam suatu siklus produksi perkebunan
pinus yang berusia 30 tahun).
Keuntungan dan Kerugian
Keuntungan atau kerugian yang timbul pada saat
pengakuan awal produk agrikultur pada nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual dimasukkan dalam laba
rugi pada periode dimana keuntungan atau kerugian
tersebut terjadi. Keuntungan atau kerugian dapat timbul
pada saat pengakuan awal produk agrikultur sebagai
akibat dari hasil panen.
Ketidakmampuan untuk Mengukur Nilai Wajar secara Andal
Terdapat asumsi bahwa nilai wajar aset biologis dapat diukur secara andal.
Namun, asumsi tersebut dapat dibantah hanya pada saat pengakuan awal aset biologis
yang harga kuotasi pasarnya tidak tersedia dan yang alternatif pengukuran nilai
wajarnya secara jelas tidak dapat diandalkan. Dalam kasus tersebut, aset biologis
tersebut diukur pada biaya perolehannya dikurangi akumulasi penyusutan dan
akumulasi kerugian penurunan nilai. Ketika nilai wajar aset biologis tersebut dapat
diukur secara andal, entitas mengukur aset biologis tersebut pada nilai wajarnya
dikurangi biaya untuk menjual.
Entitas mengukur produk agrikultur pada titik panen pada nilai wajar setelah
dikurangi biaya untuk menjual. Pernyataan ini mencerminkan pandangan bahwa nilai
wajar produk agrikultur pada titik panen selalu dapat diukur secara andal.
5. HIBAH PEMERINTAH
✢ Hibah pemerintah tanpa syarat yang terkait
dengan aset biologis yang diukur pada nilai
wajar dikurangi biaya untuk menjual diakui
dalam laba rugi jika, dan hanya jika, hibah
pemerintah tersebut menjadi piutang.
✢ Jika hibah pemerintah yang terkait dengan aset
biologis yang diukur pada nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual adalah
bersyarat, termasuk ketika hibah pemerintah
mensyaratkan entitas untuk tidak terlibat
dalam aktivitas agrikultur tertentu, maka
entitas mengakui hibah pemerintah dalam laba
rugi jika, dan hanya jika, kondisi yang melekat
pada hibah pemerintah tersebut telah
terpenuhi.
Syarat dan ketentuan hibah pemerintah bervariasi. Sebagai
contoh, hibah mungkin mensyaratkan entitas untuk
melakukan aktivitas pertanian di lokasi tertentu selama lima
tahun dan mensyaratkan entitas untuk mengembalikan
seluruh hibah jika entitas melakukan aktivitas pertanian
tersebut dalam jangka waktu kurang dari lima tahun. Dalam
kasus ini, hibah tersebut tidak diakui dalam laba rugi
sampai jangka waktu lima tahun telah berlalu.
✢ PSAK 69 ini mensyaratkan perlakuan yang berbeda dari
PSAK 61 : Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan
Bantuan Pemerintah, yaitu jika hibah pemerintah berkaitan
dengan asset biologis yang diukur pada nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual atau hibah pemerintah mensyaratkan
entitas untuk tidak terlibat dalam aktivitas agrikultur tertentu.
PSAK 61 hanya diterapkan untuk hibah pemerintah yang
berkaitan dengan asset biologis yang diukur pada biaya
perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi
kerugian penurunan nilai.
6. PENGUNGKAPAN
Entitas mengungkapkan keuntungan atau kerugian
gabungan yang timbul selama periode berjalan pada saat
pengakuan awal aset biologis dan produk agrikultur, dan
dari perubahan nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual aset biologis. Entitas mendeskripsikan setiap
kelompok aset biologis.
Pengungkapan dapat berbentuk deksripsi naratif ataupun
kuantitatif. Entitas juga dianjurkan untuk memberikan
deskripsi kuantitatif dari setiap kelompok aset biologis,
membedakan antara aset biologis yang dapat dikonsumsi
dan aset biologis produktif (bearer biological assets),
atau antara aset biologis menghasilkan (mature) dan
yang belum menghasilkan (immature), sesuai keadaan
aset biologis.
✢ Aset biologis yang dapat dikonsumsi . Contohnya ternak
yang dimaksudkan untuk memproduksi daging, ternak yang
dimiliki untuk dijual, ikan yang dibudidayakan, dan
tanaman panen seperti jagung dan gandum.
✢ Aset biologis produktif . Contohnya ternak yang
dimaksudkan untuk memproduksi susu, dan pohon buah
yang menghasilkan buah untuk dipanen. Aset biologis
produktif bukan merupakan produk agrikultur, tetapi
dimiliki untuk menghasilkan produk agrikultur.
✢ Aset biologis menghasilkan.
✢ Aset biologis yang belum menghasilkan
✢ Jika tidak diungkapkan di bagian manapun dalam informasi yang
dipublikasikan bersama dengan laporan keuangan, maka entitas
mendeskripsikan :
○ Sifat aktivitasnya yang melibatkan setiap kelompok asset
biologis: dan
○ Ukuran atau estimasi nonkeuangan dari kuantitas fisik :
○ Setiap kelompok aser biologis milik entitas pada akhir
periode; dan
○ Output produk agrikultur selama periode tersebut.
✢ Entitas mengungkapkan :
○ Keberadaan dan jumlah tercatat aset biologis yang
kepemilikannya dibatasi, dan jumlah tercatat asset biologis
yang dijaminkan untuk liabilitas
○ Jumlah komitmen untuk pengembangan atau akuisisi asset
biologis; dan
○ Strategi manajemen resiko keuangan yang terkait dengan
aktivitas agrikultur.
Entitas menyajikan rekonsiliasi perubahan jumlah tercatat aset biologis antara awal dan
akhir periode berjalan. Rekonsiliasi tersebut mencakup:
✢ keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi biaya
untuk menjual;
✢ kenaikan karena pembelian
✢ penurunan yang diatribusikan pada penjualan dan aset biologis yang diklasifikasikan
sebagai dimiliki untuk dijual (atau termasuk dalam kelompok pelepasan yang diklasifi­
kasikan sebagai dimiliki untuk dijual) sesuai dengan PSAK 58 : Aset Tidak Lancar
yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang dihentikan
✢ penurunan karena panen
✢ kenaikan yang dihasilkan dari kombinasi bisnis
✢ selisih kurs neto yang timbul dari penjabaran laporan keuangan ke mata uang
penyajian yang berbeda, dan penjabaran dari kegiatan usaha luar negeri ke mata uang
penyajian entitas pelapor; dan
✢ perubahan lain
✢ Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset biologis
dapat berubah baik dikarenakan perubahan fisik maupun
perubahan harga di pasar. Pengungkapan terpisah atas
perubahan fisik dan perubahan harga berguna dalam menilai
kinerja periode berjalan dan prospek masa depan, terutama
ketika terdapat siklus produksi yang berusia lebih dari satu
tahun.
✢ Transformasi biologis mengakibatkan beberapa jenis
perubahan fisik yaitu pertumbuhan, degenerasi, produksi,
dan prokreasi, yang setiap perubahannya dapat diobservasi
dan diukur. Setiap perubahan fisik tersebut memiliki
hubungan langsung dengan manfaat ekonomik masa depan.
Perubahan nilai wajar aset biologis karena panen juga
merupakan suatu perubahan fisik.
7. Pengungkapan Tambahan untuk Aset Biologis yang
Nilai Wajarnya Tidak Dapat Diukur secara Andal
Jika entitas mengukur aset biologis pada biaya perolehan dikurangi
akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai (paragraf
30) pada akhir periode, maka entitas mengungkapkan untuk aset
biologis tersebut:
✢ deskripsi dari aset biologis tersebut
✢ penjelasan tentang mengapa alasan nilai wajar tidak dapat diukur
secara andal
✢ jika memungkinkan, rentang estimasi dimana nilai wajar
kemungkinan besar berada
✢ metode penyusutan yang digunakan
✢ umur manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan
✢ jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan (digabungkan
dengan akumulasi kerugian penurunan nilai) pada awal dan akhir
Jika, selama periode berjalan, entitas mengukur aset biologisnya pada biaya perolehan dikurangi
akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai (paragraf 30) maka entitas
mengungkapkan keuntungan atau kerugian yang diakui atas pelepasan aset biologis tersebut dan
rekonsiliasi yang disyaratkan dalam paragraf 50 mengungkapkan jumlah yang berkaitan dengan
aset biologis tersebut secara terpisah. Sebagai tambahan, rekonsiliasi tersebut mencakup jumlah
berikut dalam laba rugi terkait dengan aset biologis tersebut:
a. kerugian penurunan nilai
b. pembalikan rugi penurunan nilai
c. penyusutan

Jika nilai wajar aset biologis sebelumnya diukur pada biaya perolehan dikurangi akumulasi
penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai menjadi dapat diukur secara andal selama
periode berjalan, maka entitas mengungkapkan untuk aset biologis tersebut:
a. deskripsi dari aset biologis tersebut
b. penjelasan tentang mengapa nilai wajar dapat diukur secara andal
c. dampak dari perubahan tersebut.
Hibah Pemerintah
Entitas mengungkapkan hal berikut yang berkaitan dengan
aktivitas agrikultur yang dicakup dalam Pernyataan ini:
a. Sifat dan cakupan hibah pemerintah yang diakui dalam
laporan keuangan
b. Kondisi yang belum terpenuhi dan kontinjensi lain
yang melekat pada hibah pemerintah
c. Penurunan signifikan yang diperkirakan dalam jumlah
hibah pemerintah.
CONTOH KASUS
Thanks!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai