Anda di halaman 1dari 45

Hello !!!!

Kelompok 5

2110536007 Hanifah Melga


2110536008 Rarasati
2110536044 M. Anggi Rahmadika
2110536051 Muallimah Kartika Putri
Persediaan adalah aset:

• tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha 1. Definisi


biasa
• dalam proses produksi untuk penjualan
tersebut: atau
• dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk
digunakan dalam proses produksi atau
pemberian jasa.

Persediaan meliputi barang yang dibeli dan dimiliki untuk dijual


kembali termasuk, sebagai contoh barang dagang yang dibeli
oleh pengecer untuk dijual kembali, atau pengadaan tanah dan
properti lainnya untuk dijual kembali. Persediaan Juga meliputi
barang jadi yang diproduksi, atau barang dalam penyelesaian
yang sedang diproduksi, oleh entitas serta termasuk bahan
perlengkapan yang akan digunakan dalam proses produksi.
2. Tujuan

• Tujuan Pernyataan ini adalah mengatur perlakuan


akuntansi untuk persediaan. Permasalahan pokok dalam
akuntansi persediaan adalah penentuan jumlah biaya
yang diakui sebagai aset dan perlakuan akuntansi
selanjutnya atas aset tersebut sampai pendapatan
terkait diakui.

• Pernyataan ini menyediakan pedoman dalam menentukan


biaya dan pengakuan selanjutnya sebagai beban,
termasuk setiap penurunan menjadi nilai realisasi neto.
Pernyataan ini juga memberikan pedoman rumus biaya
yang digunakan untuk menentukan biaya persediaan
3. Ruang
Lingkup
Pernyataan ini tidak diterapkan untuk
Berdasarkan PSAK 14
pengukuran persediaan yang dimiliki
Penyesuaian 2014, Pernyataan
oleh:
ini diterapkan untuk seluruh
• Produsen produk agrikultur dan
persediaan, kecuali:
kehutanan, hasil agrikultur setelah
• Pekerjaan dalam proses yang
panen, dan mineral dan produk
timbul dalam kontrak
mineral, sepanjang persediaan
konstruksi, termasuk kontrak
tersebut diukur pada nilai
jasa yang terkait langsung
realisasi neto sesuai dengan
(diatur di PSAK 34: Kontrak
praktik yang berlaku di industri
Konstruksi)
tersebut. Perubahan nilai realisasi
• Instrumen keuangan (diatur di
bersih diakui dalam laba rugi pada
PSAK 50: Instrumen
periode terjadinya.
Keuangan: Penyajian dan
• Pialang-pedagang komoditi yang
PSAK 55: Instrumen
mengukur persediaannya pada nilai
Keuangan: pengakuan dan
wajar dikurangi biaya untuk
Pengukuran)
menjual. Perubahan nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual
diakui dalam laba rugi pada
periode terjadinya.
 Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam
kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya
penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk
membuat penjualan.

 Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk


menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk
mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur
antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. (PSAK
68 : Pengukuran nilai wajar).
Nilai realisasi neto mengacu pada jumlah neto yang
diharapkan entitas untuk direalisasi dari penjualan
persediaan dalam kegiatan usaha biasa. Nilai wajar
mencerminkan suatu harga dimana transaksi teratur untuk
menjual persediaan yang sama dipasar utama (atau paling
menguntungkan) untuk persediaan tersebut akan terjadi
antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Nilai
realisasi neto adalah nilai spesifik entitas sedangkan nilai
wajar tidak bergantung pada nilai spesifik entitas. Nilai
realisasi neto untuk persediaan dapat tidak sama dengan
nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual.
4. Pengukuran
Persediaan
 Biaya pembelian

Biaya pembelian meliputi harga beli, bea impor, pajak lainnya (selain
yang dapat ditagih kembali setelahnya oleh entitas kepada otoritas
pajak), biaya pengangkutan, biaya penanganan, dan biaya
lainnya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan barang
jadi, bahan, dan jasa. Serta diskon dagang, rabat dan hal serupa lain
yang dikurangkan dalam menentukan biaya pembelian.
 Biaya konversi

Biaya konversi persediaan meliputi biaya yang secara langsung terkait


dengan unit yang diproduksi seperti biaya tenaga kerja langsung.
Termasuk juga alokasi sistematis overhead produksi tetap dan variabel
yang timbul dalam mengonversi bahan menjadi barang jadi. Overhead
produksi tetap adalah biaya produksi tidak langsung yang relatif
konstan, tanpa memperhatikan volume produksi yang dihasilkan, seperti
penyusutan dan pemeliharaan bangunan dan peralatan pabrik, dan biaya
manajemen dan administrasi pabrik. Overhead variabel adalah biaya
produksi tidak langsung yang berubah secara langsung, atau hampir
secara langsung, mengikuti perubahan volume produksi, seperti bahan
tidak langsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung.
 Biaya lain-lain

Biaya-biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi


dan lokasi saat kini. Biaya-biaya yang dikeluarkan dari biaya persediaan
dan diakui sebagai beban dalam periode terjadinya seperti:
• Jumlah tidak normal atas pemborosan bahan, tenaga kerja, atau
biaya produksi lainnya
• Biaya penyimpanan kecuali biaya tersebut diperlukan dalam proses
produksi sebelum dilanjutkan pada tahap produksi selanjutnya
• Biaya administrasi dan umum yang tidak memberikan kontribusi untuk
membuat persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat kini
• Biaya penjualan
• Biaya pinjaman yang termasuk dalam biaya persediaan (PSAK 26)
 Biaya persediaan pemberi jasa

Sepanjang pemberi jasa memiliki persediaan, mereka mengukur


persediaan tersebut pada biaya produksinya. Biaya persediaan tersebut
terutama terdiri dari biaya tenaga kerja dan biaya personalia lainnya
yang secara langsung menangani pemberian jasa, termasuk personalia
penyelia, dan overhead yang dapat diatribusikan. Biaya tenaga kerja
dan biaya lainnya yang terkait dengan personalia, penjualan dan
administrasi umum tidak termasuk sebagai biaya persediaan tetapi
diakui sebagai beban pada periode terjadinya. Biaya persediaan pemberi
jasa tidak termasuk marjin laba atau overhead yang tidak dapat
diatribusikan yang seringkali merupakan faktor pembebanan harga oleh
pemberi jasa.
Biaya standar memperhitungkan tingkat normal
Teknik
penggunaan bahan dan perlengkapan (supplies), upah, Pengukuran
Biaya
efisiensi dan pemanfaatan kapasitas. Biaya standar
ditelaah secara berkala dan, bila perlu, direvisi sesuai
dengan kondisi terakhir

Metode eceran sering kali digunakan dalam perdagangan


eceran untuk menilai persediaan sejumlah besar barang
yang berubah dengan cepat, dan memiliki margin yang
tidak jauh berbeda sehingga tidak praktis kalau
digunakan metode penetapan biaya lainnya. Biaya
persediaan ditentukan dengan mengurangi harga jual
persediaan dengan persentase margin bruto yang sesuai.
Persentase tersebut digunakan dengan memperhatikan
persediaan yang telah diturunkan nilainya (marked down)
di bawah harga jual normal.
MPKP/FIFO mengasumsikan barang dalam persediaan
Rumus
yang pertama dibeli akan dijual atau digunakan terlebih
dahulu sehingga yang tertinggal dalam persediaan akhir
Biaya
adalah yang dibeli atau diproduksi kemudian

biaya rata-rata tertimbang, biaya setiap barang ditentukan


berdasarkan biaya rata-rata tertimbang dari barang serupa
pada awal periode dan biaya barang serupa yang dibeli atau
diproduksi selama periode. Perhitungan rata-rata dapat
dilakukan secara berkala, atau pada setiap penerimaan
kiriman, tergantung pada keadaan perusahaan.

MTKP/LIFO mengasumsikan barang yang dibeli atau


diproduksi terakhir dijual atau digunakan terlebih dahulu,
sehingga yang termasuk dalam persediaan akhir adalah
yang dibeli atau diproduksi terdahulu.
Nilai
Realisasi
Bersih
Biaya persediaan mungkin tidak akan diperoleh kembali (recoverable)
bila barang rusak, seluruh atau sebagian barang telah usang atau bila
harga penjualan menurun. Biaya persediaan juga tidak akan diperoleh
kembali jika estimasi biaya penyelesaian atau estimasi biaya penjualan
meningkat. Praktek penurunan nilai persediaan di bawah biaya menjadi
nilai realisasi bersih konsisten dengan pandangan bahwa aktiva
seharusnya tidak dinyatakan melebihi jumlah yang mungkin dapat
direalisasi melalui penjualan atau penggunaan.
Nilai
Realisasi
Bersih Nilai persediaan biasanya diturunkan ke nilai realisasi bersih secara terpisah
untuk setiap barang dalam persediaan. Namun demikian, dalam beberapa kondisi,
penurunan nilai persediaan mungkin lebih sesuai jika dihitung terhadap kelompok
barang serupa atau yang berkaitan. Misalnya barang-barang yang termasuk dalam
lini produk dengan tujuan atau penggunaan akhir yang serupa, diproduksi dan
dipasarkan di wilayah yang sama, dan tidak dapat dievaluasi terpisah dari
barangbarang lain dalam lini produk tersebut. Penurunan nilai persediaan tidak
tepat jika dihitung berdasarkan klasifikasi persediaan, misalnya, barang jadi,
atau seluruh persediaan dalam suatu industri atau segmen geografis tertentu.
Perusahaan jasa pada umumnya mengakumulasikan biaya dalam hubungannya
dengan setiap jasa agar dapat menetapkan harga jual jasa tersebut. Dengan
demikian, masing-masing jenis jasa tersebut dibukukan tersendiri.
Nilai bahan baku dan perlengkapan
Nilai
Realisasi
Estimasi nilai realisasi bersih
didasarkan pada bukti paling andal (supplies) lain yang diadakan untuk

Bersih
yang tersedia pada saat estimasi digunakan dalam produksi

dilakukan terhadap jumlah persediaan tidak diturunkan di

persediaan yang diharapkan dapat bawah biaya bila barang jadi yang

direalisasi. Estimasi ini dihasilkan diharapkan dapat dijual

mempertimbangkan fluktuasi harga sebesar atau di atas biaya. Namun

atau biaya yang langsung terkait demikian, bila penurunan harga

dengan peristiwa yang terjadi bahan baku mengindikasikan biaya

setelah akhir periode sepanjang barang jadi yang dihasilkan akan

peristiwa tersebut menegaskan melebihi nilai realisasi bersih, maka

(confirm) kondisi yang ada pada nilai bahan diturunkan ke nilai

akhir periode. Estimasi nilai realisasi bersih. Dalam kondisi

realisasi bersih juga semacam itu, biaya ganti

mempertimbangkan tujuan (Replacement cost) merupakan tolak

pengadaan persediaan yang ukur terbaik yang tersedia bagi

bersangkutan. nilai realisasi bersih


Nilai
Realisasi
Bersih
Nilai realisasi bersih yang telah ditentukan harus ditinjau kembali
pada setiap periode berikutnya. Apabila kondisi yang semula
mengakibatkan penurunan nilai persediaan di bawah biaya ternyata
tidak lagi berlaku, maka jumlah penurunan nilai harus dieliminasi balik
(reversed) sedemikian rupa sehingga jumlah tercatat baru persediaan
adalah yang terendah dari biaya atau nilai realisasi bersih yang telah
direvisi. Hal ini timbul misalnya, jika suatu barang dalam persediaan,
yang dicantumkan sebesar nilai realisasi bersih karena harga jualnya
telah turun, masih dimiliki pada periode berikutnya dan harga jualnya
telah meningkat
Pengakuan
Sebagai
Beban

Jika barang dalam persediaan dijual maka nilai tercatat persediaan tersebut
harus diakui sebagai beban pada periode diakuinya pendapatan atas penjualan
tersebut. Setiap penurunan nilai persediaan di bawah biaya menjadi nilai realisasi
bersih dan seluruh kerugian persediaan harus diakui sebagai beban pada periode
terjadinya penurunan atau kerugian tersebut. Setiap pemulihan kembali penurunan
nilai persediaan karena peningkatan kembali nilai realisasi bersih, harus diakui
sebagai pengurangan terhadap jumlah beban persediaan pada periode terjadinya
pemulihan tersebut. .
Pengungkapan
Laporan Keuangan
Harus Mengungkapkan
Pengungkapan

Laporan Keuangan
Harus Mengungkapkan
biaya operasi, yang Salah Satu Informasi
dapat diaplikasikan
biaya persediaan yang
pada pendapatan,
diakui sebagai beban
diakui sebagai beban
selama periode
selama periode laporan
tertentu.
keuangan,
diklasifikasikan sesuai
dengan hakekatnya
Biaya persediaan yang diakui sebagai beban selama periode
meliputi biaya yang sebelumnya termasuk dalam pengukuran
barang dalam persediaan yang telah dijual dan biaya overhead
produksi yang tidak teralokasikan serta jumlah abnormal biaya
Pengungkapan
produksi persediaan. Kondisi perusahaan juga membuka peluang
untuk memasukkan biaya lainnya, seperti biaya distribusi

Beberapa perusahaan menggunakan format laporan laba rugi yang


berbeda, yang mengakibatkan diungkapkannya berbagai jumlah
sebagai pengganti biaya persediaan yang diakui sebagai beban
selama periode yang bersangkutan. Dengan format yang berbeda
ini, perusahaan mengungkapkan jumlah biaya operasi yang dapat
diaplikasikan pada pendapatan periode tersebut, dan
diklasifikasikan menurut hakekatnya. Dalam kasus ini, perusahaan
mengungkapkan biaya yang diakui sebagai beban untuk bahan baku
dan barang-barang habis terpakai (consumables), tenaga kerja dan
biaya operasi lainnya bersama-sama dengan jumlah perubahan
bersih persediaan pada periode tersebut
Aktivitas agrikultur adalah manajemen informasi
transformasi biologis dan panen aset biologis oleh
1.DEFINISI
entitas untuk dijual atau untuk dikonversi menjadi
produk agrikultur,
Yang mana diterapkan untuk mengatur pencatatan
terhadap:

1. Aset biologis, kecuali tanaman produktif


(bearer plants)
2. Produk agrikultur pada titik panen
3. Hibah pemerintah terkait aset biologis
Definisi Umum Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan dalam PSAK 69

Hibah pemerintah adalah bantuan oleh pemerintah Nilai wajar (fair value) adalah harga yang akan
dalam bentuk pemindahan sumber daya kepada entitas diterima untuk menjual suatu aset atau harga
yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu
sebagai imbalan atas kepatuhan entitas di masa lalu
liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku
atau masa depan sesuai dengan kondisi tertentu yang pasar pada tanggal pengukuran. (PSAK 68 :
berkaitan dengan kegiatan operasi entitas tersebut Pengukuran Nilai Wajar)

Jumlah tercatat (carrying amount) adalah


jumlah dimana aset diakui dalam laporan
posisi keuangan
PSAK No. 69 meliputi pengakuan, pengukuran,
dan pengungkapan akuntansi aset biologis.
Sedangkan penyajiannya berpedoman pada
kerangka konseptual dalam penyusunan laporan
keuangan dengan menggunakan standar
akuntansi yang berlaku umum, yaitu PSAK No.01
PSAK 69 bertujuan untuk mengatur perlakuan
akuntansi dan pengungkapan yang terkait
dengan aktivitas agrikultur. Aktivitas agrikultur
mencakup berbagai aktivitas; sebagai contoh,
peternakan, kehutanan, tanaman semusim
(annual) atau tahunan (perennial),budidaya
kebun dan perkebunan, budidaya bunga, dan
budidaya perikanan (termasuk peternakan ikan).
Terdapat karakteristik umum tertentu dalam keanekaragaman ini:
1. Kemampuan untuk berubah. Hewan dan tanaman hidup mampu
melakukan transformasi biologis
2. Manajemen perubahan. Manajemen mendukung transformasi biologis
dengan meningkatkan, atau setidaknya menstabilkan, kondisi yang
diperlukan agar proses tersebut dapat terjadi (sebagai contoh, tingkat
nutrisi, kelembaban, temperatur, kesuburan, dan cahaya). Manajemen
seperti ini membedakan aktivitas agrikultur dari aktivitas lain. Sebagai
contoh, proses ganti hasil panen dari sumber yang tidak dikelola (seperti
penangkapan ikan laut dan penebangan hutan) bukan merupakan aktivitas
agrikultur
3. Pengukuran perubahan. Perubahan dalam kualitas (sebagai contoh,
keunggulan genetik, kepadatan, kematangan, kadar lemak, kadar protein,
dan kekuatan serat) atau kuantitas (sebagai contoh, keturunan, berat,
meter kubik, panjang atau diameter serat, dan jumlah tunas) yang
dihasilkan oleh transformasi biologis atau panen diukur dan dipantau
sebagai fungsi manajemen yang rutin
C.Ruang
Pernyataan ini diterapkan untuk pencatatan hal-hal
berikut ketika berkaitan dengan aktivitas agrikultur: Lingkup

1. Aset biologis, kecuali tanaman produktif

2. Produk agrikultur pada titik panen

3. Asset biologis yang diperoleh dari hibah pemerintah


Pernyataan ini tidak
diterapkan untuk :
PSAK 69 ini mengatur aset biologis berupa hewan baik hewan
produktif maupun consumable animals, tanaman tahunan yang bisa
dikonsumsi, tanaman semusim, serta produk agrikultur. Namun
tanaman produktif tidak masuk dalam ruang lingkup pernyataan ini.
Namun produk yang tumbuh pada tanaman produktif tersebut
tetap termasuk dalam ruang lingkup pernyataan ini. PSAK 69 tidak
mengatur tentang pemrosesan produk agrikultur setelah masa
panen
Tabel berikut menyajikan contoh
aset biologis, dan produk yang
merupakan hasil pemrosesan
Aset Biologis Produk Agrikultur Produk yang merupakan Hasil Pemrosesan
setelah panen :
Setelah Panen
Domba Wol Benang, karpet
Pohon dalam hutan kayu Pohon tebangan Kayu gelondongan, potongan kayu
Sapi perah Susu Keju
Babi Gading potong Sosis, ham (daging asap)
Tanaman kapas Kapas panen Benang, pakaian
Tebu Tebu panen Gula
Tanaman Tembakau Daun tembakau Tembakau
Tanaman Teh Daun teh Teh
Tanaman Anggur Buah Anggur Minuman anggur (wine)
Tanaman buah-buahan Buah petikan Buah olahan
Pohon kelapa sawit Tandan buah segar Minyak kelapa sawit
Pohon karet Getah karet Produk olahan karet
Pengakuan menentukan waktu atau saat suatu pos D.Pengakuan dan
akan disajikan sehingga membawa konsekuensi Pengukuran
pencatatan atas transaksi tersebut harus dilakukan.
Dalam pengakuan, konsep probabilitas digunakan
untuk menggambarkan tingkat ketidakpastian di
masa depan. Pengkajian derajat ketidakpastian yang
melekat dalam arus manfaat ekonomi masa depan
dilakukan atas dasar bukti yang tersedia pada saat
penyusunan laporan keuangan. Misalkan aset diakui
dalam neraca jika besar kemungkinan bahwa
manfaat ekonomisnya di masa depan diperoleh
entitas dan aset tersebut mempunyai nilai atau biaya
yang dapat diukur dengan andal. Jika pengeluaran
tidak menghasilkan manfaat ekonomi di masa
mendatang, maka pengeluaran tersebut tidak dapat
diakui sebagai aset, sebaliknya menimbulkan
pengakuan beban dalam laporan laba rugi
komprehensif
Pemilihan pos tersebut harus disesuaikan dengan
karakteristik transaksi yang dilakukan oleh entitas
dengan definisi dari pada pos yang akan
diklasifikasikan dan disesuaikan dengan transaksi
tersebut. Apabila suatu pengorbanan atau tansaksi
tersebut dapat menimbulkan manfaat di masa
mendatang, maka dapat diklasifikasikan ke dalam
pos aset. Namun, jika keadaannya berbanding
terbalik, maka pengorbanan tersebut dapat
diklasifikasikan ke dalam beban sehingga dinyatakan
dalam laporan laba rugi. Di dalam laporan keuangan
aset biologis dapat diakui sebagai aset lancar
maupun tidak lancar sesuai dengan jangka waktu
transformasi biologis dari aset biologis tersebut.
Aset yang diakui ke dalam aset lancar apabila masa
transformasi biologisnya kurang dari atau sampai
dengan satu tahun, dan diakui ke dalam aset tidak
lancar apabila masa transfromasi biologisnya lebih
dari satu tahun.
Berdasarkan PSAK 69 menyatakan bahwa asset
biologis diakui perusahaan jika:
1. Aset biologis dikendalikan entitas karna akibat
dari kejadian di masa lalu
2. Besar kemungkinan terdapat manfaat
ekonomik untuk kedepannya terkait aset
biologis yang akan mengalir ke entitas
3. Berdasarkan nilai wajar atau biaya perolehan
dapat mengukur aset biologis secara andal
proses penetapan jumlah uang
untuk unsur laporan keuangan PENGUKURAN
yang disajikan dalam neraca dan
laporan laba rugi komprehensif

PRESENT VALUE
HISTORICAL COST

CURRENT COST
REALIZABLE
NILAI
WAJAR
Harga yang akan diterima apabila menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk
mengalihkan suatu liabilitas dalam sebuah transaksi antara pelaku pasar pada tanggal
penguKuran

1. Pendekatan pasar
2. Pendekatan biaya
3. Pendekatan
penghasilan
Ketidakmampuan
Mengukur nilai
wajar andal
Keuntungan
dan Kerugian
Keuntungan atau kerugian yang timbul
pada saat pengakuan awal produk
agrikultur pada nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual dimasukkan dalam
laba rugi pada periode dimana
keuntungan atau kerugian tersebut
terjadi. Keuntungan atau kerugian dapat
timbul pada saat pengakuan awal produk
agrikultur sebagai akibat dari hasil
panen.
Hibah pemerintah tanpa syarat
PSAK 69 ini mensyaratkan perlakuan
yang berbeda dari PSAK 61 : Akuntansi
HIBAH
yang terkait dengan aset biologis
yang diukur pada nilai wajar
Hibah Pemerintah dan Pengungkapan
Bantuan Pemerintah, yaitu jika hibah
PEMERINTAH
dikurangi biaya untuk menjual
diakui dalam laba rugi jika, dan pemerintah berkaitan dengan asset
hanya jika, hibah pemerintah biologis yang diukur pada nilai wajar
tersebut menjadi piutang. dikurangi biaya untuk menjual atau

Jika hibah pemerintah yang terkait hibah pemerintah mensyaratkan


dengan aset biologis yang diukur entitas untuk tidak terlibat dalam
pada nilai wajar dikurangi biaya
aktivitas agrikultur tertentu. PSAK 61
untuk menjual adalah bersyarat,
termasuk ketika hibah pemerintah hanya diterapkan untuk hibah
mensyaratkan entitas untuk tidak pemerintah yang berkaitan dengan
terlibat dalam aktivitas agrikultur
asset biologis yang diukur pada biaya
tertentu, maka entitas mengakui
hibah pemerintah dalam laba rugi perolehan dikurangi akumulasi
jika, dan hanya jika, kondisi yang penyusutan dan akumulasi kerugian
melekat pada hibah pemerintah
penurunan nilai.
tersebut telah terpenuhi.
PENGUNGKAPAN
entitas harus melakukan disclosure (pengungkapan) atas
keuntungan atau kerugian gabungan yang muncul pada periode
berjalan saat pengakuan awal aset biologis dan produk agrikultur,
serta dari perubahan yang terjadi sebagai akibat dari nilai wajar
dikurangi biaya dalam proses penjualan aset biologis. Entitas juga
diwajibkan untuk menyajikan penjelasan aset biologis yang
dimiliki.
Pengungkapan tambahan
Nilai wajar tidak dapat Pengungkapan tambahan untuk aset biologis yang nilai
diukur secara andal wajarnya tidak dapat diukur secara andal. Jika suatu
entitas mengukur aset biologis yang dimiliki pada biaya
perolehan dikurangi akumulasi penyusutan kerugian
penurunan nilai pada akhir periode, maka entitas
mengungkapkan untuk aset biologis tersebut sebagai
berikut : 1. Deskripsi dari aset biologis tersebut. 2.
Penjelasan tentang mengapa alasan nilai wajar tidak
dapat diukur secara andal. 3. Jika memungkinkan,
rentang estimasi dimana nilai wajar kemungkinan besar
berada. 4. Metode penyusutan yang digunakan. 5. Umur
manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan. 6. Jumlah
tercatat bruto dan akumulasi penyusutan yang
digabungkan dengan akumulasi kerugian penurunan nilai
pada awal dan akhir periode.
CONTOH KASUS
PT ASTRA ARGO LESTARI TBK
See You !
Kelompok 5

Anda mungkin juga menyukai