GROUP)
MATA KULIAH PELAPORAN KORPORAT
KELOMPOK:
1. DENDY TRYANDA 2. DINA ANGGRAENI 3. NURUL DIANTIKA
MAKSI-PPAK
UNIVERSITAS INDONESIA
4 MARET 2021
PSAK 14
PERSEDIAAN
DEFINISI
Persediaan adalah aset:
1. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa;
2. Dalam proses produksi untuk penjualan tersebut; atau
3. Dalam bentuk bahan baku atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau
pemberian jasa.
Persediaan meliputi barang yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali termasuk sebagai contoh,
barang dagangan yang dibeli oleh pengecer untuk dijual kembali. Persediaan juga meliputi barang
jadi yang diproduksi termasuk pula bahan serta perlengkapan yang akan digunakan dalam proses
produksi. Bagi perusahaan jasa, mereka mengukur persediaan tersebut pada biaya produksinya
dimana terdiri dari biaya tenaga kerja dan biaya personalia lainnya yang secara langsung
menangani pemberian jasa, termasuk personalia penyelia dan overhead yang dapat
didistribusikan. Biaya tenaga kerja dan biaya lainnya yang terkait dengan personalia penjualan dan
administrasi umum tidak termasuk sebagai biaya persediaan tetapi diakui sebagai beban pada
periode terjadinya. Biaya persediaan pemberi jasa tidak termasuk marjin laba atau overhead yang
tidak dapat diastribusikan yang seringkali merupakan faktor pembebanan harga oleh pembeli jasa.
PENGAKUAN
Persediaan diakui sebagai Beban, artinya jika persediaan dijual, maka jumlah
tercatat persediaan tersebut diakui sebagai beban pada periode diakuinya
pendapatan atas penjualan tersebut. Setiap penurunan nilai persediaan
dibawah biaya perolehan menjadi nilai realisasi neto dan seluruh kerugian
persediaan diakui sebagai beban pada periode terjadinya penurunan atau
kerugian tersebut. Setiap pemulihan kembali penurunan nilai persediaan
karena peningkatan kembali nilai realisasi neto, diakui sebagai pengurangan
terhadap jumlah beban persediaan pada periode terjadinya pemulihan
tersebut.
Biaya persediaan yang diakui sebagai beban selama periode, seringkali disebut sebagai beban
pokok penjualan, terdiri dari biaya-biaya yang sebelumnya diperhitungkan dalam pengukuran
persediaan yang saat ini telah dijual, overhead produksi yang tidak teralokasi dan jumlah biaya
produksi persediaan yang tidak normal. Keadaan dari entitas juga memungkinkan untuk
memasukkan biaya lainnya, seperti biaya distribusi.
Beberapa entitas mengadopsi suatu format laba rugi yang mengakibatkan jumlah yang
diungkapkan adalah selain biaya persediaan yang diakui sebagai beban selama periode yang
bersangkutan. Dalam format ini, entitas menyajikan analisis beban menggunakan klasifikasi
berdasarkan sifat dari beban. Dalam kasus ini, entitas mengungkapkan biaya yang diakui sebagai
beban untuk bahan baku dan bahan habis pakai, biaya tenaga kerja dan biaya lainnya bersama-
sama dengan jumlah perubahan neto persediaan pada periode tersebut.
PSAK 58
ASET TIDAK LANCAR YANG DIMILIKI UNTUK DIJUAL
DAN ASET TIDAK LANCAR YANG DIMILIKI UNTUK
DIJUAL DAN OPERASI YANG DIHENTIKAN
DEFINISI
Aset tidak lancar adalah aset yang tidak memenuhi definisi aset lancar, misalnya aset tetap atau aset takberwujud.
Dimiliki untuk dijual artinya nilai tercatat aset akan dipulihkan melalui penjualan, bukan digunakan dalam kegiatan usaha.
Suatu aset yang dimiliki untuk dijual adalah ketika entitas berniat untuk tidak menggunakan aset tersebut dalam kegiatan
operasinya, namun berniat untuk menjualnya. Aset ini diidentifikasi secara terpisah agar pengguna laporan keuangan
mendapat informasi mengenai kinerja entitas di masa depan.
RUANG LINGKUP
PSAK 58 mengatur:
Akuntansi untuk aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual, dan
Penyajian dan pengungkapan operasi dihentikan
Berlaku Berlaku untuk seluruh seluruh aset tidak lancar yang diakui dan seluruh “kelompok lepasan” (disposal group)
Kelompok lepasan (disposal group) adalah suatu kelompok aset yang dilepaskan dilepaskan, dengan dijual atau lainnya lainnya, bersama-sama
sebagai kelompok dalam transaksi tunggal dan liabilitas yang berhubungan secara langsung
Aset tidak lancar yang akan ditinggalkan tidak diklasifikasi sebagai aset dimiliki untuk dijual:
Jumlah tercatatnya akan dipulihkan melalui pemakaian berlanjut
Tidak dipulihkan melalui penjualan
Digunakan sampai akhir masa manfaat
Ditutup
PENGUKURAN
Entitas mengukur asset tidak lancar yang diklasifikasikan sebagai dikuasai untuk dijual pada nilai yang lebih rendah antara jumlah tercatat dan nilai wajar
setelah dikurangi biaya untuk menjual.
TAHAP PENGUKURAN AWAL
Jika dana pinjaman secara umum, biaya pinjaman yg dapat dikapitalisasi tidak boleh melebihi jumlah biaya
pinjaman pada periode tersebut, perhitungan menggunakan tarif kapitalisasi terhadap pengeluaran atas aset tsb.
Tarif kapitalisasi yg digunakan adalah rata-rata tertimbang biaya pinjaman atas saldo pinjaman selama periode
diluar pinjaman spesifik untuk pemperoleh aset kualifikasian
PENGUKURAN SELANJUTNYA
• Penghentian sementara kapitalisasi, terjadi jika pengembangan aktif aset kualifikasian dihentikan, selama
periode kapitalisasi diperpanjang.
• Penghentian kapitalisasi, jika:
Aset siap digunakan atau dijual
Konstruksi atas aset kualifikasian diselesaikan per bagian, dan bagian tsb bisa digunakan untuk
konstruksi bagian lain.
• Jika ada selisih antara expected dan actual atas biaya perolehan aset kualifikasian, maka jumlah yg tercatat
diturunkan nilainya sesuai dengan jumlah actual. Jumlah tersebut dapat dipulihkan dalam keadaaan tertentu
PENYAJIAN
Jika biaya pinjaman diakui:
•Sebagai biaya perolehan aset --> Laporan Neraca
•Sebagai beban --> Laporan Laba Rugi
PSAK 16
ASET TETAP
DEFINISI
Aset tetap adalah aset berwujud yang:
1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan
kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan
2. Diharapkan digunakan selama lebih dari satu periode
Ciri-cirinya:
► “Used in operations” and not for resale.
a) Besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke
entitas; dan
b) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
Kriteria pengakuan berlaku pada saat pengakuan awal dan untuk biaya setelah perolehan awal.
Entitas mengrevaluasi berdasarkan prinsip pengakuan ini terhadap semua biaya perolehan aset tetap pada saat
terjadinya. Biaya tersebut termasuk biaya awal untuk memperoleh atau mengkonstruksi aset tetap dan biaya
selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti bagian atau memperbaikinya.
Contoh:
Biaya perolehan untuk pembelian mesin adalah harga mesin itu sendiri, biaya pengiriman dan biaya instalasi
akan masuk ke dalam harga perolehan asset tetap di laporan posisi keuangan sedangkan biaya perawatan mesin
sehari-hari akan diakui di dalam laba rugi.
PENGUKURAN SAAT PENGAKUAN
Aset tetap yang memenuhi syarat pengakuan sebagai aset diukur pada biaya perolehan Komponen biaya perolehan:
2. Harga perolehan; termasuk bea impor dan pajak pembelian setelah diskon pembelian dan potongan lain
3. Estimasi awal biaya pembongkaran & pemindahan asset tetap dan restorasi asset tetap
Setelah pengakuan sebagai aset, aset tetap dicatat pada biaya perolehan dikurangiakumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai
Model Revaluasi
Nilai wajar pada tanggal revaluasian dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai setelah tanggal revaluasi. Hal ini
untuk memastikan tidak ada bedamaterial. Jika suatu aset tetap direvaluasi, maka seluruh aset tetap dalam kelompok yangsama direvaluasi.
Contoh: tanah, mesin, kapal, pesawat
Penurunan nilai aset menggunkan PSAK 48:
Penurunan nilai Beban penyusutan untuk setiap periode dimasukkan dalam lap. laba rugientitas Penyusutan dapat menggunakan metode ini
yaitu: garis lurus, saldo menurun, &unit produksi
PENGHENTIAN PENGAKUAN
Keuntungan atau kerugiannya dimasukkan dalam laporan laba rugi entitas. Aset tetapdihentikan pengakuannya hanya jika:
1. Pada saat pelepasan
PENGUNGKAPAN
Laporan keuangan mengungkapkan untuk setiap kelompok aset tetap:
Dasar pengukuran yang digunakan
Metode penyusutan
Umur manfaat
Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan
Rekonsiliasi jumlah tercatat
Keberadaan dan jumlah pembatasan hak milik
Jumlah pengeluaran yang diakui dalam asset tetap dalam konstruksi
Jumlah komitmen kontraktual untuk memperoleh
Jumlah kompensasi dari pihak ketiga
PENGUNGKAPAN
Jika asset di revaluasi, hal berikut harus di ungkapkan:
Tanggal efektif revaluasi
Apakah melibatkan penilai independent
Metode dan asumsi
Penjelasan mengenai nilai wajar terhadap nilai pasar aktif atau lainnya
Kelompok menggunakan model biaya
Surplus revaluasi
PSAK 13
PROPERTI INVESTASI
DEFINISI
Properti Investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian
dari suatu bangunan atau kedua-duanya) yang dikuasi (oleh pemilik
atau lease melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau
untuk kenaikan nilai atau keduanya, dan tidak untuk:
a. Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau
untuk tujuan administrative; atau
b. Dijual untuk kegiatan sehari-hari
Entitas menilai apakah umur manfaat asset tak berwujud terbatas atau tidak
terbatas dan, jika terbatas, jangka waktu atau jumlah produksi atau jumlah
unit serupa yang dihasilkan selama umut manfaat. Aset tak berwujud dianggap
oleh entitas memiliki umur tidak terbatas jika, berdasarkan analisis dari
seluruh faktor relevan, tidak ada batas yang terlihat pada saat ini atas periode
asset diperkirakan menghasilkan arus kas neto untuk entitas.
PENYAJIAN
Aset Tak Berwujud disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan pada kelompok Aset Non Lancar
sebesar nilai bersihnya (telah dikurangi amortisasi).
PSAK 68
PENGUKURAN NILAI WAJAR
DEFINISI
nilai wajar adalah pengukuran berbasis pasar, yang didefinisikan sebagai harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau
harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
PENGAKUAN
a. Harga transaksi adalah harga yang dibayar untuk memperoleh aset atau harga yang diterima untuk
mengambil alih liabilitas (entry price).
b. Nilai wajar aset atau liabilitas adalah harga yang akan diterima
untuk menjual aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan liabilitas (exit price).
c. Harga transaksi akan sama dengan nilai wajar, contohnya kasus tersebut terjadi Ketika pd
tanggal transaksi , terjadi transaksi untuk membeli aset di pasar di mana aset tersebut akan dijual.
d. Jika harga transaksi berbeda dengan nilai wajar, maka entitas mengakui keuntungan atau kerugian
yang dihasilkan dalam laba rugi, kecuali dinyatakan lain dalam pernyataan tersebut.
PENGUKURAN
• Aset atau liabilitas dipertukarkan dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar untuk menjual aset atau
mengalihkan liabilitas pada tanggal pengukuran berdasarkan kondisi pasar saat ini.
• Untuk aset non-keuangan, pengukuran nilai wajar memperhitungkan kemampuan pelaku pasar untuk
menghasilkan manfaat ekonomik dengan menggunakan aset dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya
(highest and best use) atau dengan menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan menggunakan aset tersebut
dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya.
Untuk liabilitas & ekuitas milik sendiri yg identik dimiliki oleh pihak lain sebagai aset, pengukuran nilai wajar
berdasarkan perspektif pelaku pasar yg ditentukan melalui:
Harga kuotasian di pasar aktif
Input lain yg dapat diobservasi
Teknik penilaian lain jika harga kuotasian & input lain yg dapat diobservasi tidak tersedia ( berlaku
untuk liabilitas & ekuitas yg tidak dimiliki pihak lain sebagai asset)
HIRARKI NILAI WAJAR
PENYAJIAN
a. untuk aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar secara berulang (recurring) atau tidak berulang
(non-recurring) disajikan di laporan posisi keuangan setelah pengakuan awal.
b. untuk pengukuran nilai wajar yang berulang yang menggunakan input yang tidak dapat diobservasi
signifikan (Level 3), keuntungan dan kerugian dimasukkan dalam laba rugi yang disajikan dalam
penghasilan keuangan dan penghasilan non-keuangan.
CASE STUDY
PT VENDI GROUP
CASE BACKGROUND
You are an audit senior in a firm, KAP Ahadi & Rekan. It is February 20X6 and you
are currently reviewing the draft of financial statements of PT Vendi Group which has
recently become a client of your firm. PT Vendi Group is a conglomerate group,
comprising a number of subsidiary companies in which dominant influence is
exercised by the group parent company, PT Verdi Internasional. The shares of PT
Verdi Internasional are listed on the London and Dublin stock exchanges. There was
an issue that arisen in respect of the audit of PT Vendi group for the year ended 31
December 20X5. The audit manager, Mr Budi, has requested that you review these
issues and send him a memorandum with your observations and recommendations.
ISSUE 1 - REVALUATION OF LAND
PT Vendi Group purchased a plot of land for Rp15 billion in 20X3 for storage of the building supplies.
In 20X4 the area adjacent to the land was identified as the development site for a new shopping center. PT
Vendi Group revalued the land to Rp80 billion at 31 Dec 20X4 due to its newly acquired development
potential. No deferred tax has been provided in respect of the revaluation surplus. During 20X5 a protest
campaign by local residents resulted in the local council withdrawing permission for the commercial
development, and at 31 Dec 20X5 the land was revalued to Rp30 Billion. At that time, most of the area
was being utilized for storage, with small section being fenced off for parking by personnel.
Required:
1. Explain the correct accounting treatment of the land since its purchased in 20X3
2. Set out the journal entries required to reflect your recommended accounting treatment
ISSUE 2 – INVENTORY
Wool is a primary material used by PT Vendi for the manufacture of the specialized carpets. Wool
inventory at Dec 31 20X5 had cost Rp60 million to purchase, but only had a net realizable value of Rp20
million. On the basis that PT Vendi does not intend to dispose of the wool, the inventory has been
included in the financial statements at a value Rp45 million. It is believed that this partially reflects the
fall in value of the wool, but also takes account of the intention to retain the inventory for use in the
production process. It is expected that the finished carpets, into which the wool will be incorporated, can
be sold at reasonable profit margin.
Required:
1. Advice correct accounting treatment of the wool inventory of the company at 31 Dec 20X5.
2. Provide relevant journal entries
ANSWER:
Issue 1 – Revaluation of Land
1. Explain the correct accounting treatment of the land since its purchased in 20X3
• Based on PSAK 16, Paragraph 31 stated:
“Setelah pengakuan sebagai assets, assets tetap yang nilai wajarnya dapat diukur secara andal dicatat
pada jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan
akumulasi rugi penurunan nilai setelah tanggal revaluasi. Revaluasi dilakukan dengan keteraturan yang
cukup regular untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material dengan jumlah
yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada akhir periode pelaporan.”
Also stated in PSAK 68, paragraph 24:
“Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu assets atau harga yang akan dibayar
untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur di pasar utama (atau pasar yang paling
menguntungkan) pada tanggal pengukuran berdasarkan kondisi pasar saat ini (yaitu harga keluaran)
terlepas apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik
penilaian lain.”
To ensure the fair value is recorded based on the appropriate judgement, regulation & calculation, the
company has to ask help to the KJPP (Kantor Jasa Penilai Publik) to assess the reliable value of the asset.
Since KJPP is the competent firm to give a professional assessment regarding this matter.
ANSWER:
• Revaluation assessment
Based on PSAK 16, paragraph 39 & 40 stated:
“39. Jika jumlah tercatat aser meningkat akibat revaluasi, maka kenaikan tersebut diakui dalam penghasilan
komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas pada bagian surplus revaluasi. Akan tetapi, kenaikan tersebut
diakui dalam laba rugi hingga sebesar jumlah penurunan nilai asset yang sama akibat revaluasi yang pernah diakui
sebelumnya.
40. Jika jumlah tercatat asset turun akibat revaluasi, maka penurunan tersebut diakui dalam laba rugi. Akan tetapi,
penurunan nilai tersebut diakui dalam penghasilan komprehensif lain sepanjang tidak melebihi saldo surplus
revaluasi untuk asset tersebut. Penurunan nilai yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain tersebut
mengurangi jumlah akumulasi dalam ejuitas pada bagian surplus revaluasi.”
1. Advice correct accounting treatment of the wool inventory of the company at 31 Dec 20X5.
“Bahan dan perlengkapan lain yang dimiliki untuk digunakan dalam memproduksi persediaan
tidak diturunkan nilainya di bawah biaya perolehan jika produk jadi yang dihasilkan diharapkan
dapat dijual sebesar atau di atas biaya perolehannya. Akan tetapi, ketika penurunan harga bahan
mengindikasikan biaya produk jadi yang dihasilkan akan melebihi nilai realisasi neto, maka nilai
bahan diturunkan ke nilai realisasi neto. Dalam keadaan tersebut, biaya penggantian bahan merupakan
ukuran terbaik yang tersedia untuk nilai realisasi netonya.”
Based on PSAK that mentioned above, we have 2 advice for accounting treatment of the wool inventory.
If finished goods can be sold in the amount or above acquisition cost, the value of wool inventory
aren’t lower than acquisition cost.
But if cost of finished good is more than NRV, the value of wool inventory is reduced to NRV.
ANSWER:
2. Provide relevant journal entries
• The entry journal of purchase:
Dr Inventory - Wool IDR 60,000,000
Cr Purchase IDR 60,000,000
Dr Purchase IDR 60,000,000
Cr Cash IDR 60,000,000
• Assumption of recording of PT Vendi at the time of inventory recognition IDR 45,000,000
Dr Loss due to decline of Inventory IDR 15,000,000
Cr Inventory - Wool IDR 15,000,000