Anda di halaman 1dari 9

KASUS PROFESIONAL ETHICS

KAP PSS – MEMBER OF EY NETWORK

Muhammad Ridwan Solehudin


1906330923

MAGISTER AKUNTANSI – PROGRAM PROFESI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS INDONESIA
SALEMBA

2021
Statement of Authorship

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir
adalah murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan penulis lain atau karya dari
penulis lain telah digunakan tanpa menyebutkan sumbernya.

Makalah/tugas ini tidak pernah disajikan atau digunakan sebagai bahan untuk
makalah/tugas pada mata ajaran lain, kecuali jika kami dengan jelas menyatakan
menggunakannya.

Kami sepenuhnya memahami bahwa makalah/tugas ini dapat diperbanyak dan/atau


dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.

Nama : Muhammad Ridwan Solehudin

NPM : 1906330923

Tanda Tangan :

Mata Kuliah : Etika Profesi dan Tata Kelola Korporat

Judul Makalah/Tugas : Kasus Professional Ethics, KAP PSS – Member of EY Network

Tanggal : 15 Maret 2021

Nama Dosen : Dr. Soemarso Slamet Rahardjo


Ringkasan Kasus

- Dewan Pengawas Perusahaan Akuntan Publik Amerika Serikat atau Public Company

Accounting Oversight Board (PCAOB) telah memberikan hukuman berupa denda senilai

USD 1 Juta kepada member of EY Network yaitu KAP PSS dikarenakan pada tahun 2011

terbukti telah melakukan pelanggaran atas kegagalan audit terhadap laporan keuangan

PT. Indosat, Tbk berupa kegagalan dalam memberikan bukti audit yang cukup atas

perhitungan sewa 4.000 menara seluler dengan tetap menerbitkan opini Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP) sementara hasil perhitungan dan analisisnya belum lengkap.

- Selain itu, PCAOB juga telah menemukan pelanggaran sesaat sebelum dilakukan

pemeriksaan atas audit laporan keuangan pada tahun 2012 yaitu anggota tim perikatan

atau afiliasi EY telah membuat lusinan kertas kerja baru. Atas hal tersebut, PCAOB selain

memberikan sanksi kepada KAP PSS, juga memberikan sanksi kepada 2 anggota tim

auditor afiliasi EY yaitu:

a. RIW dikenakan denda senilai USD20,000.00 dan larangan praktik selama 5 tahun

b. JRL, mantan Direktur EY Asia pasifik dikenakan denda senilai USD10,000.00 dan

larangan praktik selama 1 tahun.

- PCAOB adalah “sebuah lembaga nirlaba yang diciptakan oleh Sarbanes-Oxley Act of

2002 untuk mengawasi audit perusahaan publik dan emiten lainnya dalam rangka

melindungi kepentingan investor dan selanjutnya kepentingan publik dalam penyusunan

informatif, laporan audit yang akurat dan independen . PCAOB juga mengawasi

audit dealer-broker , termasuk laporan kepatuhan yang diajukan sesuai dengan undang-

undang sekuritas federal, untuk mempromosikan perlindungan investor. Semua aturan dan

standar PCAOB harus disetujui oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) (sumber

www.wikipedia.org)
Pertanyaan dan Jawaban

1. Jelaskan pelanggaran prinsip dasar etika yang dilakukan oleh KAP PSS, the

Indonesian member firm of the EY global network berdasarkan investigasi dari

PCAOB?

Jawaban:

Berdasarkan kode etik profesi akuntan publik yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan

Publik menjelaskan bahwa anggota harus memiliki lima prinsip dasar etika, yaitu:

a. Integritas

b. Objetivitas

c. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional

d. Kerahasiaan; dan

e. Perilaku Profesional

Berdasarkan kasus di atas, KAP PSS, the Indonesian member firm of the EY global

network telah melakukan pelanggaran beberapa prinsip dasar kode etik profesi akuntan

publik, diantaranya:

a. Integritas, KAP PSS telah melanggar kode etik ini dimana dalam kasus dibuktikan

bahwa KAP PSS tidak bersikap jujur pada saat melakukan audit atas laporan

keuangan PT. Indosat, Tbk pada tahun 2011 karena dengan sengaja memberikan

informasi yang tidak memadai mengenai bukti dukung untuk perhitungan dan

analisis sewa 4.000 menara seluler sehingga laporan keuangan PT, Indosat, Tbk

yang mendapat opini WTP itu tidak dapat diyakini atau angka-angka yang tersaji

dalam laporan keuangan tersebut khususnya terkait sewa guna usaha tidak dapat

diyakini kewajarannya. Serta sikap integritas ini diperburuk, dimana KAP PSS ini

membuat lusinan kertas kerja baru atau pembuatan kertas kerja lainnya yang tidak

semestinya yang diserahkan kepada tim PCAOB dan dianggap gagal bekerja sama
dengan PCAOB.

b. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional, KAP PSS telah melanggar kode etik

ini karena baik KAP PSS dan 2 mitra lainnya EY tidak menerapkan due professional

care dengan tidak bertindak dengan sungguh-sungguh dan sesuai dengan standar

professional dan standar teknis yang berlaku. Pelanggaran ini dalam kasus tercermin

pada saat JRL menyalahgunakan wewenangnya atau jabatannya sebagai Direktur EY

Asia pasifik untuk menerbitkan opini WTP terhadap Laporan Keuangan PT. Indosat,

Tbk, sementara data dukung auditnya belum memadai.

c. Objektivitas, KAP PSS telah melanggar kode etik ini karena mengompromikan

pertimbangan profesionalnya sebagai auditor independen yaitu dengan tetap

menerbitkan opini WTP terhadap laporan keuangan PT. Indosat, Tbk tahun 2011,

sementara hasil perhitungan dan analisis sewa 4.000 menara seluler yang dinilai

material tidak cukup dan tidak didukung dengan bukti audit yang memadai.

d. Perilaku Profesional, KAP PSS telah melanggar kode etik ini karena dinilai tidak

memiliki perilaku professional yang mana JRL selaku mantan Direktur EY Asia

pasifik memberikan wewenang kepada KAP PSS untuk menyelesaikan analisis

akuntansi sewa guna usaha di kemudian hari dan tetap menerbitkan opini WTP atas

laporan keuangan PT. Indosat, Tbk. Perilaku tidak professional ini dimungkinkan

dalam rangka menjalin hubungan baik dengan perusahaan besar seperti PT. Indosat,

Tbk agar jasa audit dapat dipakai untuk ke depannya, dengan menyampingkan sikap

profesionalitas yang dapat merusak integritas, objektivitas dan reputasi yang baik

dari profesi auditor.


2. Ancaman apa yang dihadapi oleh KAP PSS sehingga terjadi pelanggaran prinsip

dasar etika?

Ancaman yang dihadapi oleh KAP PSS sehingga terjadi pelanggaran prinsip dasar etika

dapat muncul atau terjadi karena berbagai fakta dan keadaan. Adapaun ancaman terhadap

kepatuhan pada prinsip dasar etika berdasarkan kode etik profesi akuntan publik yang

dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Publik, yaitu:

a. Ancaman kepentingan pribadi

b. Ancaman telaah pribadi

c. Ancaman advokasi

d. Ancaman kedekatan, dan

e. Ancaman intimidasi

Berdasarkan kasus di atas, KAP PSS, the Indonesian member firm of the EY global

network, memiliki ancaman sehingga terjadi pelanggaran terhadap prinsip dasar etika sebagai

berikut:

a. Ancaman kepentingan pribadi, KAP PSS memiliki ancaman ini karena dinilai

memiliki atau mengutamakan kepentingan pribadi atau perusahaan dibandingkan

dengan kepentingan publik seperti investor karena telah menerbitkan opini WTP

yang tidak sesuai dengan kondisi laporan keuangan perusahaan atau tidak didukung

dengan hasil audit yang memadai. Ancaman ini terjadi disebabkan KAP PSS

memiliki kekhawatiran yang berlebihan akan kehilangan klien atau auditinya yaitu

PT. Indosat. Tbk. Ancaman ini dapat merugikan investor sebagai sebagai pihak yang

akan menanamkan modalnya pada perusahaan indosat tersebut.

b. Ancaman telaah pribadi, KAP PSS memiliki ancaman ini karena dinilai KAP PSS

tidak tepat dalam melakukan evaluasi atau audit terhadap perhitungan dan analisis
sewa 4.000 menara seluler PT. Indosat, Tbk, dan juga temuan yang ditemukan oleh

PCAOB terkait lusinan kertas kerja baru JRL analisis akuntansi sewa guna usaha.

c. Ancaman kedekatan, ancaman dimungkinkan terjadi sehubungan dengan PT.

Indosat, Tbk yang telah menggunakan jasa audit dari KAP PSS, the Indonesian

member firm of the EY global network, dalam kurun waktu cukup lama sebelum

audit laporan keuangan tahun 2011 atau ditemukan pelanggaran kode etik ini,

dimungkinkan Anggota tim dari KAP PSS ada yang mempunyai hubungan dekat

secara bisnis dengan pihak PT. Indosat, Tbk dan pihak-pihak tersebut memiliki

jabatan yang berpengaruh langsung dan signifikan terhadap pengambilan keputusan,

d. Ancaman intimidasi, ancaman ini terjadi pada kasus ini, hal ini dapat dilihat ketika

JRL selaku mantan Direktur EY Asia pasifik memberikan wewenang kepada KAP

PSS untuk menyelesaikan analisis akuntansi sewa guna usaha di kemudian hari dan

tetap menerbitkan opini WTP atas laporan keuangan PT. Indosat padahal

perhitungan dan analisis atas lebih dari 4.000 sewa menara seluler belum

memperoleh hasil analisis atau bukti audit yang cukup.

3. Jelaskan alternatif tindakan lain yang tidak melanggar hukum dan beretika untuk

mengatasi masalah tersebut di atas?

Pada saat terjadi adanya indikasi pelanggaran kode etik yang dapat menyebabkan salah

saji material karena bukti dukung audit yang tidak cukup pada saat perhitungan dan

analisis lebih dari 4.000 sewa menara seluler , maka tindakan alternatif yang dapat

dilakukan oleh KAP PSS dan mitra sebagai berikut:

1. KAP PSS dapat mengkomunikasikan hasil auditnya dengan PT. Indosat, Tbk dengan

memegang prinsip Professional Skepticism dan prinsip kode etik profesi mengenai

hasil temuan tersebut dan KAP PSS juga dapat mempertimbangkan hasil temuannya
dengan berkonsultasi pada pihak yang bertanggung jawab terhadap tata Kelola seperti

kepada Direksi, Komisaris dan Komite Audit, sehingga manajemen PT. Indosat dapat

memenuhi hal-hal yang harus dilengkapi untuk kecukupan bukti audit.

2. Apabila sampai dengan tenggat waktu yang telah disepakati, manajemen PT. Indosat,

Tbk tidak dapat memenuhi bukti-bukti yang diperlukan pada saat pemeriksaan, maka

KAP PSS dapat menunda untuk penerbitan opini atas laporan keuangannya tahun

2011.

3. Dan apabila pihak manajemen PT. Indosat, Tbk tetap meminta KAP PSS untuk

menerbitkan opini, maka KAP PSS dapat menerbitkan opini dengan modifikasian

sebagaimana diatur dalam Standar Audit 705 tentang Modifikasi Terhadap Opini

dalam Laporan keuangan Independen, yang mana disebutkan bahwa auditor harus

memodifikasi opini laporan auditornya dalam dua kondisi:

a. Bukti yang diperoleh, laporan keuangan secara keseluruhan tidak bebas dari salah

saji material;

b. Tidak memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk menyimpulkan bahwa

laporan keuangan secara keseluruhan bebasa dari salah saji material.


Daftar Referensi

Soal Kasus 1 Profesional Ethics

Kode Etik Profesi Akuntan Publik. Institut Akuntan Publik Indonesia. 2020.

Modifikasi Terhadap Opini Dalam Laporan Keuangan. Standar Audit 705. Institut Akuntan

Publik Indonesia. 2020.

https://en.wikipedia.org/wiki/Public_Company_Accounting_Oversight_Board

Anda mungkin juga menyukai