Anda di halaman 1dari 31

l i s i s

a
An dan
d i t
kre iksi
pr e d n
g a l a
a
keg
1. Astri Aviriani H (023001805004)
2. Fatwa Audira (023001805005)
3. Putri Rahmawati (023001805006)
Table of
content
Pembiayaan Proses analisis
utang dan arus kredit
kas bebas a. Sifat dan tujuan dari pinjaman
Prediksi kesulitan b.
c.
Tipe pinjaman dan sekuritas yang tersedia
Analisis laporan keuangan terhadap peminjaman
potensial
dan perubahan d. Struktur perjanjian pinjaman

kondisi
Mengapa perusahaan
menggunakan
pembiayaan utang?
Pembiayaan utang menarik bagi perusahaan untuk dua alasan penting:
• Pelindung pajak bunga perusahan
• Insentif manajemen untuk menciptakan nilai.
Ketika perusahaan meningkatkan penggunaan pembiayaan utangnya, maka meningkat juga
kemungkinan perusahaan mengalami kegagalan keuangan, dimana tidak dapat membayar bunga atau
pembayaran kembali pokok obligasi kepada keditur.
Kegagalan keuangan kemungkinan mempunyai konsekuensi negatif yang luas bagi perusahaan:
• Legilitas biaya kegagalan keuangan, restrukturisasi mungkin mahal, karena kelompok yang
terlibat harus menyewa pengacara, bankir, akuntan untuk menunjukan kepentingan mereka,
dan untuk membayar biaya pengadilan jika terdapat tindakan hukuman secara formal.
• Biaya kesempatan investasi yang hilang.
• Biaya konflik antara kreditur dengan pemegang saham.
Pembiayaan utang dan arus kas
bebas
Utang yang dikenal sebagai hasil pembelian kembali leverage dipandang sebagai contoh
utang yang menciptakan tekanan bagi manajemen untuk memfokuskan kembali terhadap penciptaan
nilai bagi pemegang saham. Peningkatan utang melalui LBO memaksa manajemen untuk
mengeliminasi tunjangan yang tidak penting, membatasi diversifikasi dalam industri yang tidak
berhubungan dan membatalkan proyek yang tidak menguntungkan.
Rasio keuangan dan analisis prospektif dapat membantu seorang analis untuk menilai apakah
terdapat arus kas bebas saat ini yang tidak efisien pada perusahaan maupun risiko ketidakefisienan di
masa depan. Gejala adanya fasilitas manajemen yang berlebihan dan investasi dalam proyek yang
tidak menguntungkan meliputi:

• Rasio beban administrasi dan umum dan rasio biaya overhead terhadap penjualan yang tinggi.
• Investasi baru yang signifikan pada area yang tidak berhubungan
• Level arus kas operasi yang diharapkan tinggi (biaya modal pokok neto dan utang pensiun) dari
laporan proforma dan laporan arus kas
• Jeleknya insentif manajemen untuk menciptakan tambahan nilai bagi pemegang saham
Perusahaan lebih mungkin mengalami kegagalan keuangan jika perusahaan mempunyai
risiko bisnis yang tinggi dan aset perusahaan dengan mudah dimusnakan dalam kegagalan
keuangan.
Penggunaan pembiayaan utang merefleksikan pertukaran antara perlindungan pajak bunga
perusahaan dan manfaat insentif utang terhadap biaya kegagalan keuangan.
Nilai tengah bunga utang neto terhadap ekuitas buku terhadap utang dan bunga utang
Tabel neto terhadap ekuitas pasar untuk industri di eropa yang terseleksi pada tahun 1992-
2008
10.1
Bunga utang neto terhadap ekuitas buku terhadap
INDUST Semua perusahaan utangPerusahaan besar
yang terdaftar yang terdaftar
RI komputer dan
Pemrograman -22% -18%
pemrosesan data

Farmasi -7% 14%

Hotel dan motel 79% 62%

Kostruksi alat berat 70% 75%

Transportasi udara 95% 97%

Pemasok air 61% 100%

Jasa elektronik 124% 126%


PROSES
ANALISIS
KREDIT
Analisis kredit adalah penilaian suatu perusahaan
berdasarkan prespektif debitur atau debitur potensial, mencakup
utang usaha, pinjaman,sekuritas utang publik.
Elemen utama analisis kredit yaitu memprediksi
kemungkinan perusahaan mengalami kegagalan keuangan.
TAHAP 1 :
PERTIMBANGKAN SIFAT DAN
TUJUAN DARI PINJAMAN
Pemahaman tujuan pinjaman adalah penting tidak hanya untuk menentukan apakah pinjaman
harus diberikan tetapi juga untuk strukturisasi pinjaman berdasarkan waktu, tujuan dan ukuran.
Jumlah pinjaman yang dibutuhkan juga harus ditentukan. Ketika hukum kepailitan menyediakan
proteksi yang cukup bagi bank, bank akan lebih memilih untuk menjadi satu satunya pemodal bagi
perusahaan kecil maupun menengah.
Ketika hukum kepailitan memberikan proteksi yang lemah terhadap kreditur, maka hal
tsb memungkinkan kreditur memutuskan hanya akan memberikan pinjaman dalam jangka
waktu pendek. Kreditur komersial cenderung mempersingkat jangka waktu pinjaman pada
perusahaan yang memiliki jaminan yang kecil, seperti pada perusahaan yang menggunakan
aset tak berwujud lebih banyak.
PERTIMBANGKAN TIPE
PINJAMAN DAN
SEKURITAS YANG
TERSEDIA

Tipe pinjaman adalah suatu fungsi dari tujuan dan kekuatan keuangan dari peminjam (debitur).
 Jalur Kredit Terbuka ;Jalur yang memungkinkan debitur untuk menerima kas sampai
maksimal berdasarkan kebutuhan khusus untuk jangka waktu tertentu, seperti satu tahun.
 Jalur Kredit Pengganti :Ketika perusahaan membutuhkan kredit jangka pendek, pembiayaan
mungkin disediakan dalam bentuk pengganti. Bentuk pengganti kadang-kadang digunakan untuk
kebutuhan modal kerja, meminta pinjaman untuk melakukan pembayaran berdasarkan siklus
operasi perusahaan berjalan dan persediaan dan piutang diubah menjadi kas.
 Pinjaman Modal Kerja :Pinjaman digunakan untuk membiayai persediaan dan piutang, dan
biasanya dijamin. Saldo pinjaman maksimum terkait dengan saldo jumlah modal kerja
 Pinjaman Hipotek: Untuk mendukung pembiayaan real estat, jangka panjang dan mensyaratkan
adanya amortisasi secara periodik dari saldo pinjaman.
 Pinjaman Sewa: Digunakan untuk memfasilitasi akuisisi aset tetapi pada umumnya digunakan untuk
kepemilikan peralatan, meliputi alat-alat dan bangunan.
 Pinjaman Berjangka :Digunakan untuk kebutuhan jangka panjang dan biasanya dijamin dengan aset
jangka panjang seperti tanah atau peralatan.
Sebagian besar pinjaman bank diberikan berdasarkan jumlah jaminan, terutama bagi
perusahaan dengan leverage yang tinggi maupun perusahaan dengan leverage kecil. Jumlah pinjaman
yang diberikan oleh bank tergantung pertimbangan bisnis, dan tergantung pada berbagai faktor yang
memengaruhi likuiditas jaminan dalam kondisi di mana perusahaan mengalami kegagalan.
Beberapa aturan pokok yang sering digunakan pada pinjaman komersial untuk berbagai
kategori jaminan:
• Piutang
• Persediaan
• Mesin dan peralatan
• Real estat
Tahap 3: Melakukan analisis keuangan
terhadap peminjaman (debitur) potensial
1. ANALISIS RASIO

Akhir dari permasalahan kunci dalam analisis keuangan adalah kemungkinan bahwa
arus kas cukup untuk mengembalikan pinjaman, maka kreditur memfokuskan pada rasio
solvabilitas : besarnya berbagai ukuran laba dan arus kas terkait dengan jasa utang dan
persyaratan yang lain. Oleh karena itu, analisis rasio dari perspektif kreditur agak berbeda
dengan pemilik perusahaan.
Rasio cakupan arus dana mengilustrasikan persepektif kreditur:

Rasio cakupan arus dana menunjukan indikasi bagaimana arus modal dapat menutup
biaya yang tidak dapat dihindari. Sejauh rsio melebihi 1, mengindikasikan bahwa kreditur
berada dalam margin yang aman. Kreditur ingin berada dalam suatu posisi menerima
pembayaran pinjaman sesuai rencana, meskipun debitur menghadapi kondisi kesulitan yang
layak untuk diterima oleh kreditur.
2. PERAMALAN

Elemen pokok dalam tahap ini adalah analisis sensitivitas untuk menguji kemampuan
debitur untuk menyelesaikan utangnya berdasarkan berbagai skenario seperti adanya
perubahan dalam perekonomian atau adanya perubahan dalam posisi kompetitif perusahaan.
Idealnya, perusahaan seharusnya cukup kuat untuk menahan risiko penurunan seperti
penurunan penjualan atau penurunan margin laba.
TAHAP 4 : MENGHIMPUN STRUKTUR
PINJAMAN SECARA DETAIL, MENCAKUP
PERJANJIAN PINJAMAN
1. PERUMUSAN PERJANJIAN PINJAMAN

Perjanjian pinjaman harus menemukan keseimbangan antara melidungi kepentingan


debitur dan menyediakan fleksibilitas bagi manajemen untuk melakukan bisnis. Perjanjian pokok
yang mengatur manajemen perusahaan meliputi : batasan terhadap bentuk pinjaman yang lain,
menjaminkan aset yang sama kepada kreditur yang lain, menjual aset utama, melakukan merger
atau akuisisi dan membayar dividend.
Perjanjian keuangan yang umum digunakan :

● Mempertahankan kekayaan neto minimum. Perjanjian ini menjamin bahwa perusahaan akan
mempertahankan “ekuitas dasar” untuk melindungi kreditur. Perjanjian ini biasanya
membutuhkan tingkat kekayaan tertentu dari pada tingkat laba tertentu.

● Rasio cakupan minimum. Khususnya dalam kasus pinjaman jangka panjang, seperti jangka waktu
pinjaman kreditur mungkin menginginkan tambahan perjanjian kekayaan netto salah satunya
berdasarkan cakupan bunga atau total penyelesaian utang.
● Rasio liabilitas terhadap kekayaan neto maksimal. Rasio ini membatasi risiko leverage yang
tinggi dan mencegah pertumbuhan tanpa saldo laba dan penanaman modal,

● Saldo modal kerja neto atau rasio lancar minimum. Perjanjian berdasarkan rasio ini memaksa
perusahaan untuk mempertahankan likuiditasnya dengan menggunakan kas yang dihasilkan
dari operasi untuk melunasi kewajiban saat ini.

● Rasio biaya modal terhadap laba sebelum depresiasi maksimal. Pembatasan rasio ini membantu
mencegah perusahaan dari investasi dalam pertumbuhan kecuali pertumbuhan tsb dapat
dibiayai secara internal, dengan beberapa sisa margin untuk menyelesaikan utang.
2. NILAI KREDIT

Inti dari penilaian kredit adalah untuk menjamin bahwa pendapatan dari utang cukup untuk
mengganti :

● Biaya dana kreditur yang dipinjam.

● Biaya administrasi dan penagihan utang yang dikeluarkan kreditur.

● Premi eksposur untuk risiko gagal bayar.

● Sedikitnya pendapatan normal dari modal ekuitas yang penting untung mendukung operasi
perusahaan kreditur.
Prediksi
Kesulitan
dan
Perubahan
Kondisi
Prediksi Kesulitan dan Perubahan
Kondisi
Prediksi mengenai kesulitan dan perubahan kondisi adalah suatu yang kompleks
dan tugas subjektif yang membutuhkan semua tahapan analisis yang didiskusikan yakni
analisis strategi bisnis , analisis akuntansi , analisis keuangan dan analisis prospektif.
MODEL PREDIKSI
KESULITAN
KEUANGAN
Model kuantitatif digunakan untuk memprediksi kemungkinan bahwa perusahaan
akan mengalami kesulitan keuangan dalam suatu periode khususnya dalam satu tahun
(berdasarkan karakteristik perusahaan yang dapat diobservasi). Model memprediksi
apakah perusahaan akan menghadapi beberapa kondisi kesulitan, umumnya didefinisikan
sebagai kepalitan. Faktor yang paling bermanfaat dalam memprediksi kepalitan satu tahun
ke depan adalah tingkat profitabilitas perusahaan, volatilitas profitabilitasnya (diukur
dengan standar deviasi dari ROE-nya), dan leverage-nya.
Berikut contoh menghitung dengan model Altman Z-score, dengan menggunakan bobot 5
variable untuk menghitung skor kepalitan.

Model prediksi kebangkrutan dimana Z < 1,81. Kisaran antara 1,81 dan 2,67 adalah dilabel
“area abu-abu”.
Tabel berikut ini menunjukan perhitungan untuk perusahaan, TUI AG dan BP plc:
MODEL PREDIKSI
PEMERINGKATAN
UTANG
Model kuantitatif menjelaskan tingkat utang public perusahaan berdasarkan
karakteristik perusahaan yang dapat diobservasi dan karakteristik utang itu sendiri.
Contoh model rediksi peringka utang adalah model Kaplan-Urwitz. Karakteristik utama
perusahaan yang digunakan untuk memprediksi peringkat utang adalah ukuran
perusahaan, profitabilitas, leverage, dan cakupan bunga.
Kesempatan Investasi diperusahaan yang
mengalami kesulitan
Sekuritas utang perusahaan yang berada dalam kesulitan keuangan di perdagangkan
dengan diskon terhadap nilai normal investor utang pada perusahaan yang mengalami
kesulitan keuangan memilih apakah perushaan mungkin menyelesaikan permasalahan arus
kas dengan segera dan apakah perushaan memiliki validasi jangka oanjang di masa yang
akan datang.
THA N K
YO U !! !

Anda mungkin juga menyukai