Anda di halaman 1dari 2

Nama : Salma Meirani Utami

NIM : 21/491220/EE/07623

An Analysis of Financial Statement Manipulation among Listed Manufacturing and Trading


Firms in Ghana

Asafo Adjei Anning &


Michael Adusei

Kami menganalisis kemungkinan manipulasi laporan keuangan di antara 19 perusahaan manufaktur


dan perdagangan yang terdaftar di Bursa Efek Ghana untuk periode 2008 hingga 2017. Kami
menggunakan model Beneish untuk mengelompokkan perusahaan ke dalam perusahaan yang
mungkin terlibat dalam manipulasi laporan keuangan dan perusahaan yang tidak mungkin melakukan
manipulasi laporan keuangan. terlibat dalam manipulasi laporan keuangan. Secara umum, hasil
menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan cenderung terlibat dalam manipulasi laporan
keuangan. Juga, kami menemukan bahwa profitabilitas, likuiditas, leverage keuangan, perubahan
perusahaan audit, dan kondisi ekonomi secara keseluruhan (Z-skor) adalah faktor tingkat perusahaan
yang memprediksi kemungkinan manipulasi laporan keuangan di antara perusahaan manufaktur dan
perdagangan yang terdaftar di Ghana. Mengingat tingginya jumlah perusahaan manufaktur dan
perdagangan yang cenderung terlibat dalam manipulasi laporan keuangan, ada kebutuhan bagi
manajer Bursa Efek Ghana untuk membuat laporan keuangan masa depan perusahaan-perusahaan ini
dengan pengawasan ketat untuk melindungi kepentingan pemangku kepentingan mereka (Anning &
Adusei, 2022).

RESUME FINANCIAL STATEMENT FRAUD


Terdapat Sembilan faktor yang menyebabkan perfect fraud storm: Ledakan ekonomi,
Kemerosotan nilai moral, kesalahan alokasi insentif, tingginya ekspektasi analisis, tingginya tingkat
utang, focus pada aturan daripada prinsip akuntansi, kurangnya independensi auditor, keserakahan,
kegagalan pendidik.
Fraud exposure rectangle:
1. Manajemen & jajaran direksi: top manajemen hampir selalu terlibat ketika fraud laporan keuangan
terjadi karena fraud laporan keuangan biasanya dilakukan oleh individu yang memiliki jabatan
tertinggi dalam organisasi. Terdapat tiga aspek manajemen yang harus diselidiki untuk mendeteksi
fraud, yaitu a) latar belakang manajemen, b) motivasi, c) keterlibatan manajemen dalam membuat
keputusan organisasi.
2. Hubungan dengan yang lain: fraud biasanya juga dilakukan dengan bantuan dari organisasi nyata
atau fiktif. Contohnya Enron melalui special purpose entities (SPEs). SPE sebenarnya tidak illegal
tetapi seharusnya tunduk pada standar akuntansi yang telah ditentukan dan dikatakan independen jika
memenuhi kriteria, a) investor dari pihak ketiga yang independen melakukan penyertaan modal
substantif, umumnya minimal 3% dari aset SPE, b) investasi pihak ketiga benar-benar berisiko.
3. Organisasi dan Industri: struktur organisasi sengaja dibuat sekompleks mungkin sebagai
penyamaran (smoke screen) untuk menyembunyikan transaksi yang illegal. Atribut organisasi yang
menyebabkan potensi fraud, antara lain, struktur organisasi kompleks, tidak ada departemen audit
internal dan dewan direksi, organisasi dikendalikan oleh satu orang atau sekelompok kecil individu,
organisasi memiliki afiliasi di luar negeri tanpa tujuan bisnis yang jelas, organisasi melakukan banyak
akusisi, dan organisasi baru berdiri.
4. Hasil keuangan dan karakteristik operasi: saldo dan jumlah harus dibandingkan dengan organisasi
sejenis di industri yang sama dan mengacu pada dunia nyata untuk jumlah laporan keuangan yang
ditentukan untuk menilai paparan fraud atas laporan keuangan dan karakteristik operasi.
REVENUE AND INVENTORY RELATED FINANCIAL STATEMENT FRAUDS
A. Revenue Fraud Akun yang paling sering dimanipulasi financial reporting adalah revenue dan
receivables. Lebih dari setengah kasus fraud financial reporting melibatkan manipulasi data revenue
dan receivables (penelitian oleh COSO).
Alasan Revenue paling lazim digunakan dalam manipulasi laporan keuangan:
1. Ketersediaan alternatif yang diterima untuk pendapatan
Setiap organisasi berbeda, revenue masing-masing organisasi pun berbeda-beda. Perbedaan jenis
pendapatan membuat perbedaan pada Revenue Recognition. Revenue recognition yang berbeda akan
membuat kriteria pencatatan revenue recognition dan metodenya berbeda-beda.
2. Kemudahan memanipulasi net income menggunakan akun Revenue dan Receivables
Ketika perusahaan menambahkan akun piutang, akun pendapatan akan bertambah juga.
Penambahan pendapatan ini membuat net income perusahaan meningkat juga.
Identifikasi Gejala Revenue Fraud : gejala fraud dibedakan menjadi enam kategori, yaitu: (1)
Analytical symptoms (2) Accounting or documentary symptoms (3) Lifestyle symptoms (4) Control
symptoms (5) Behavioral and verbal symptoms (6) Tips and Complaints
INVENTORY FRAUDS
Skema Inventory-Fraud
1. Double counting: terjadi saat inventory yang spesifik tercatat 2 kali
2. Capitalizing cost that should be expensed: terjadi ketika sebuah perusahaan meningkatkan
nilai persediaan dengan menambah biaya seperti biaya penjualan, beban administrasi, dan
umum yang kemudian dicatat sebagai persediaan.
3. Cutoff problems: terjadi ketika sebuah perusahaan menunda write-down dari persediaan
obsolence, mencatat hasil dari periode sebelumnya, mencatat pembelian di periode
selanjutnya, dan lain sebagainya.
4. Overestimating inventory: dapat terjadi dengan menerapkan metode sampling yang tidak
benar. Ketika persediaan diperkirakan menggunakan sampel atau proyeksi teknik, perusahaan
dapat menerapkan metode yang salah untuk persediaan akhirnya.
5. Bill and hold sales: Jika barang dihitung sebagai persediaan dan sebagai penjualan, maka
penjualan, piutang dan persediaan semua akan overstatement, sementara harga pokok
penjualan akan understatement
6. Consigned inventory: terjadi untuk meningkatkan persediaan akhir dengan mencatat
persediaan konsinyasi di perhitungan fisik akhir tahunnya.
LIABILITY, ASSET, AND INADEQUATE DISCLOSURE FRAUDS
Type of financial statement fraud : Understanding liabilities, overstating asset, inadequate
disclosure
Skema yang mengecilkan kewajiban : mengecilkan utang usaha, mengecilkan kewajiban yang
masih harus dibayar, mengakui penghasilan yang belum diterima sebagai pendapatan yang diperoleh,
kewajiban masa depan yang tidak tertutup tidak dicatat, tidak mencatat berbagai jenis hutang,
menghapus kewajiban kontinjensi.

Sumber :

Anning, A. A., & Adusei, M. (2022). An Analysis of Financial Statement Manipulation among Listed
Manufacturing and Trading Firms in Ghana. Journal of African Business, 23(1), 165–179.
https://doi.org/10.1080/15228916.2020.1826856 (Q1)

Albrecht, W. S., C. O. Albrecht and C. C. Zimbelman: 2011, Fraud Examination, 4 th Edition


(Cengage Learning: Mason, Ohio).

Anda mungkin juga menyukai