berdasar atas demokrasi ekonomi dalam konstitusi diatur dalam UUD NRI
dengan prinsip kebersamaan, efesiensi uangkan dalam konstitusi negara
berkeadilian, berkelanjutan berwawasan Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 33
lingkungan, kemandirian, serta dengan ayat 4 merupakah suatu amanah kepada
menjaga keseimbangan kemajuan dan negara dalam artian pemerintah untuk
kesatuan ekonomi. mengatur lebih lanjut suatu regulasi yang
Pertumbuhan perekonomian akan di gunakan untuk mengatur
nasional merupakan unsur yang sangat pelaksanaan ekonomi nasional yang
penting sebagai bagian dari upaya merupakan langkah progresif atau
jaminan keadilaan sosial bagi seluruh revolusioner dalam meningkatkan
rakyat Indonesia yang dicita-citakan oleh perekonomian nasional yang mandiri,
negara. Negara indonesia telah serta menjaga keseimbangan kemajuan
mengukuhkan dirinya sebagai negara dan kesatuan ekonomi yang
hukum, yang tercantum didalam pelaksaannya akan di lakukan oleh
Konstitusi negara yaitu UUD NRI Tahun perseoroan terbatas atau badan hukum.
1945 dalam Pasal 1 ayat (3) yang Dalam hal ini perseroan yang lahir adalah
berbunyi “Indonesia adalah negara perseroan yang dapat berkontribusi
hukum”. Perlindungan hukum menjadi kepada negara dan pengembangan
unsur esensial serta menjadi kesejahteraan Rakyat indonesia.
konsekuensi dalam negara hukum. Hukum perseoraan terbatas telah
Negara wajib menjamin hak-hak hukum lama berkembang, bahkan pada Zaman
warga negaranya, serta merumuskan Yunani kuno, eksistensi Perseroan
prinsip-prinsip perlindungan hukum Terbatas sudah berkembang. pada saat
indonesia berlandaskan kepada itu, suatu badan hukum yang mirip
Pancasila sebagai ideologi dan falsafah dengan Perseroan Terbatas di zaman
negara.[1] modern sudah dikenal, yang disebut
Indonesia merupakan negara dengan Etairia. Sedangkan pada zaman
hukum sesuai dengan konstitusi UUD Romawi, terdapat perseroan terbatas
Tahun 1945, maka semuanya hal yang yang dikenal dengan Collagium atau
berkaitan dengan pelaksanaan konstitusi dikenal dengan istilah Corus yang
harus diatur dalam Undang-undang. berasal dari kata bahasa inggris yaitu
Pelaksanaan pengaturan perekonomian Corporation yang dalam bahasa
apa yang tertulis dalam peraturan atas seluruh nilai nominal saham.
perundang-undangan (law in books) atau Tetapi, UU PT 2007 tidak menjelaskan
hukum dikonsepkan sebagai kaidah atau tentang pengertian modal dasar dari
norma yang merupakan patokan perseroaan. Menurut pendapat dari R.
berperilaku manusia”. [13] T. Sytantya R. Modal dasar adalah
Dengan penelitiannya yuridis jumlah modal yang disebut dalam akta
normatif maka pendekatan yang pendirian. Besarnya jumlah yang
digunakan pada hakekatnya tercantum dalam akta tersebut
menekankan pada metode deduktif merupakan jumlah maksimum modal
sebagai pegangan utama dan metode dasar perseroan.[15]
induktif sebagai tata kerja penunjang. Pemenuhan terhadap syarat
Analisis normatif mempergunakan pendirian suatu perseroan diatas
bahan-bahan kepustakaan sebagai sudah di penuhi PT Jiwasraya yang
sumber data penelitiannya.[14] bergerak dalam jasa asuransi jiwa. PT
Jiwasraya sudah diakui dan sudah
HASIL PENELITIAN DAN menjadi badan hukum yang sah dari
PEMBAHASAN tahun 1966. Seiring dengan
1. Pengaturan hukum penyelesaian berkembangnya teknologi yang begitu
sengketa PT Jiwasraya pesat sehingga persaingan bisnis
Hukum Perseroan Terbatas dalam bidang ekonomi pun sangat
sudah lama berkembang di Idonesia terasa begitu dampaknya.
yaitu sejak berlakunnya KUHD yang di Pada tahun 2018 dan 2019
atur dalam pasal 36-56 KUHD. Namun salah satu perseoan terbatas yaitu PT
kemudian diganti dengan UU No. 1 Jiwasraya telah mengemukakan gagal
Tahun 1995, dan yang sekarang telah bayar terhadap sejumlah nasabahnya,
diubah dan dipakai adalah UU No. 40 beberapa nasabah yang di rugikan
Tahun 2007 tentang Perseroan telah mengajukan gugatan
Terbatas. wanprestasi ke pengadilaan.
Dalam peraturan yang terbaru Sehingga upaya yang dilakukan oleh
yaitu UU NO. 40 pada Pasal 31 ayat nasabah yang dirugikan tersebut agar
(1) UU PT 2007 yang menjelaskan bisa mendapatkan perlindungan
tentang modal dasar perseroan terdiri hukum atas apa yang ditimbulkan oleh
2018 dan 2019 OJK telah lalai dalam keuangan. Aturan ini juga sesuai
proses pengawasan, Karena PT dengan Peraturan Pemerintah Nomor
Jiwasraya telah mengumkan bahwa 11/2014 tentang Pungutan oleh OJK
gagal bayar bagi nasabahnya dan yang menetapkan sanksi administratif
telah merugikan uang negara. berupa denda atas pelanggaran
Tentu fenomena atau persoalaan peraturan perundang-undangan di
hukum tersebut harus lebih Sektor Jasa Keuangan sebagai bagian
diperhatikan oleh negara yaitu dari penerimaan Pungutan OJK.[36]
pemerintah agar dalam menjalankan Dalam peraturan OJK Nomor
wewenang dari OJK lebih terkontrol 4/POJK.04/2014 tersebut
untuk tidak lagi melakukan hal yang menjelasakan bahwa OJK akan
sama dikemudian hari. Langkah yang memberikan sanksi administratif bagi
harus diambil oleh pemerintah yaitu, pelaku usaha yang melakuan
menerbitkan peraturan yang mengatur pelanggaran atau wanprestasi.[37]
tentang bagaimana persoalaan hukum Berbagai bentuk regulasi yang di
atau terjadi proses kelalaian dalam bangun tidak akan dapat berjalan
mengemban tugas OJK dalam dengan baik apabila OJK sebagai
melakukan pengawasaan uang lembaga independen tidak akan di
negara. berikan sanksi atau kelalaian yang
Peraturan OJK Nomor menimbulkan kerugian negara dan
4/POJK.04/2014 tentang Tata Cara nasabah, Maka alangkah baiknya
Penagihan Sanksi Administratif pemerintah harus menerbitkan
Berupa Denda di Sektor Jasa peraturan yang mengatur hal tersebut,
Keuangan ini dikeluarkan sebagai agar dalam menjaga keuangan negara
bagian dari pelaksanaan Pasal 8 huruf akan lebih efesien serta dapat
i Undang-Undang Nomor 21/2011 mencegah terjadi persoalaan yang
tentang Otoritas Jasa Keuangan. sama dikemudian hari yang dapat
Undang-undang itu menyatakan OJK merugikan keuangan negara. Karena
berwenang menetapkan peraturan dalam mengemban gugus tugas OJK
mengenai tata cara pengenaan sanksi seharusnya ada peraturan yang
sesuai dengan ketentuan peraturan mengikat apabila terjadi kelalaian
perundang-undangan di sektor jasa yang mengakibatkan kerugian