Anda di halaman 1dari 24

47

TANGGUNG JAWAB HUKUM PT JIWASRAYA TERHADAP NASABAH


Kelik Endro Suryono
Fakultas Hukum Universitas Widya Mataram, Yogyakarta.
Email: Suryonokelik@yahoo.co.id

Brandon Alfin Rahadat


Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Widya Mataram, Yogyakarta.
Email: Brandonrahadat1998@gmail.com

Abstrak : Pengaturan Hukum penyelesaian sengketa PT Jiwasraya diatur dalam


berbagai peraturan perundang-undangan setidaknya ada delapan (8) undang-undang.
Hal ini di lakukan sebagai upaya perlindungan atas nasabah dalam menjamin hak
konstitusional dan Undang-undang. Penanganan kasus PT Asuransi Jiwasraya (Persero)
difokuskan pada upaya pengembalian uang nasabah pengembalian ganti rugi dapat di
lakukan menyita setiap person yang terlibat guna mengembalikan kerugian tersebut
kepada nasabah dan negara. Selain itu fungsi dari pengawasan yang dilakukan oleh
lembaga OJK tidak berjalan efektif dan dianggap telah lalai dalam proses
pengawasannya. Hal ini dapat di lihat pada tahun 2018 dan 2019 PT Jiwasraya telah
mengumumkan gagal bayar atas nasabahnya dan telah melakukan kerugian bagi uang
negara. Namun dalam kelalaian yang dilakukan oleh OJK itu sendiri tidak ada sanksi atau
hukuman bagi OJK, dikarenakan belum ada peraturan perundang-undangan yang belum
mengaturnya. Negara dalam hal ini di harapkan dapat menyikapi persoalaan tersebut,
dengan melakukan pembaharuan hukum guna menetapkan undang-undang yang
mengikat bagi OJK atas kelalaian yang dilakukan oleh OJK agar tercapainya suatu
pengintegrasian dalam proses pengawasan yang dilakukan oleh OJK dan tercapainya
suatu keadilan dalam suatu kepastian hukum.
Kata Kunci : Tanggung Jawab, PT Jiwasraya , Nasabah.

Abstract : Legal Arrangement of PT Jiwasraya dispute resolution is regulated in various


laws and regulations, there are at least eight (8) laws. This is done as an effort to protect
customers in guaranteeing constitutional rights and laws. The handling of the case of PT
Asuransi Jiwasraya (Persero) is focused on efforts to repay customers' compensation
payments that can be done to confiscate every person involved to return the losses to the
customer and the state. In addition, the function of supervision carried out by the OJK
institution is not effective and is considered negligent in the supervision process. This can
be seen in 2018 and 2019 PT Jiwasraya has announced that it has failed to pay its
customers and has made a loss for state money. But in the negligence carried out by the
OJK itself there are no sanctions or penalties for OJK, because there are no laws and
regulations that have not yet regulated them. In this case, the state is expected to be able
to respond to the problem by carrying out legal reforms to enact legally binding laws on
OJK for negligence by the OJK in order to achieve an integration in the oversight process
carried out by the OJK and achieving justice in a legal certainty.
Keywords : Responsibility, PT Jiwasraya, Customer.

PENDAHULUAN Indonesia (UUD NRI 1945) pada pasal


Menurut konstitusi Indonesia yakni 33 ayat 4 yang menyebutkan
Undang-undang Dasar Negara Republik perekonomian nasoinal diselenggarakan

Jurnal Meta Yuridis Vol. 3 No (2) September 2020


48

berdasar atas demokrasi ekonomi dalam konstitusi diatur dalam UUD NRI
dengan prinsip kebersamaan, efesiensi uangkan dalam konstitusi negara
berkeadilian, berkelanjutan berwawasan Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 33
lingkungan, kemandirian, serta dengan ayat 4 merupakah suatu amanah kepada
menjaga keseimbangan kemajuan dan negara dalam artian pemerintah untuk
kesatuan ekonomi. mengatur lebih lanjut suatu regulasi yang
Pertumbuhan perekonomian akan di gunakan untuk mengatur
nasional merupakan unsur yang sangat pelaksanaan ekonomi nasional yang
penting sebagai bagian dari upaya merupakan langkah progresif atau
jaminan keadilaan sosial bagi seluruh revolusioner dalam meningkatkan
rakyat Indonesia yang dicita-citakan oleh perekonomian nasional yang mandiri,
negara. Negara indonesia telah serta menjaga keseimbangan kemajuan
mengukuhkan dirinya sebagai negara dan kesatuan ekonomi yang
hukum, yang tercantum didalam pelaksaannya akan di lakukan oleh
Konstitusi negara yaitu UUD NRI Tahun perseoroan terbatas atau badan hukum.
1945 dalam Pasal 1 ayat (3) yang Dalam hal ini perseroan yang lahir adalah
berbunyi “Indonesia adalah negara perseroan yang dapat berkontribusi
hukum”. Perlindungan hukum menjadi kepada negara dan pengembangan
unsur esensial serta menjadi kesejahteraan Rakyat indonesia.
konsekuensi dalam negara hukum. Hukum perseoraan terbatas telah
Negara wajib menjamin hak-hak hukum lama berkembang, bahkan pada Zaman
warga negaranya, serta merumuskan Yunani kuno, eksistensi Perseroan
prinsip-prinsip perlindungan hukum Terbatas sudah berkembang. pada saat
indonesia berlandaskan kepada itu, suatu badan hukum yang mirip
Pancasila sebagai ideologi dan falsafah dengan Perseroan Terbatas di zaman
negara.[1] modern sudah dikenal, yang disebut
Indonesia merupakan negara dengan Etairia. Sedangkan pada zaman
hukum sesuai dengan konstitusi UUD Romawi, terdapat perseroan terbatas
Tahun 1945, maka semuanya hal yang yang dikenal dengan Collagium atau
berkaitan dengan pelaksanaan konstitusi dikenal dengan istilah Corus yang
harus diatur dalam Undang-undang. berasal dari kata bahasa inggris yaitu
Pelaksanaan pengaturan perekonomian Corporation yang dalam bahasa

Jurnal Meta Yuridis Vol. 3 No (2) September 2020


49

Indonesia diterjemahkan menjadi dikeluarkan oleh satu pihak. Kemudian


Perseroan Terbatas (PT). Collagium yang dimaksud dengan rugi adalah
beranggotakan sekurang-kurangnya 3 kerugian karena kerusakan barang-
(tiga) orang, dimana para pendiri dari barang kepunyaan kreditur yang
Collagium disebut dengan Collegue atau diakibatkan oleh kelalaian si debitur.
Sadeles.Collagium memiliki kewenangan Sementara yang dimaksud dengan
dan karakteristik, sabagi berikut:[2] bunga adalah kerugian yang berupa
1. Dapat memiliki asetnya sendiri kehilangan keuntungan (winstderving),
2. Hak dan kewajiban Collagium yang sudah dibayangkan atau dihitung
terpisah dari hak dan kewajiban
oleh kreditur.[4]
para anggotanya (sekarang
pemegang sahamnya); dan PT jiwasraya merupakan sebuah
3. Harta milik Collagium dapat disita asuransi yang membawahi beberapan
dan menjadi jaminan utang yang
perusahaan dan yang membrikan
disebut oleh Collagium tersebut.[3]
jaminan terhadap masyarakat atau
Ketiga kewenangan dan nasabah yang menjadi bagian dari
karakteristik Collagium diatas, PT perusahaan tersebut. Selain itu, adanya
Jiwasraya telah memilikinya dan telah peran andil Otoritas Jasa Keuangan atau
diakui menjadi badan hukum yang sah. OJK dalam pengawasan PT Jiwasraya,
Namun dalam prakteknya PT Jiwasraya Jiwasraya diakui semenjak 2004. Hal ini
telah melakukan pelanggaran hukum dapat di ketahui keberadaannya
yaitu Korupsi. Maka untuk itu PT semenjak Jiwasraya melaporkan ke
Jiwasraya harus bertanggung jawab atas Badan Pengawas Pasar Modal dan
kerugian yang di timbulkan untuk Lembaga Keuangan (Bapepam-
memenuhi hak Inkonstitusional bagi LK) yang kemudian bersalin rupa
nasabah yang di rugikan. menjadi bagian dari OJK Perusahaan
Untuk proses ganti rugi sendiri melaporkan cadangan yang lebih kecil
sering diperinci dalam tiga unsur yaitu: daripada seharusnya Atas kondisi ini,
biaya (kosten), rugi (schaden), dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
bunga (interesten). Subekti (1979) memberi opini disclaimer atas laporan
menjelaskan ketiga unsur tersebut, yaitu keuangan Jiwasraya 2006 dan
biaya adalah segala pengeluaran atau 2007. Pada 2008-2009, kondisi defisit
perongkosan yang nyata-nyata sudah semakin dalam yakni mencapai Rp 5,7

Jurnal Meta Yuridis Vol. 3 No (2) September 2020


50

triliun (2008) dan Rp 6,3 triliun (2009). 1. Asuransi Jiwa


Pada 2009, untuk memberikan ruang Berdasarkan pengalaman,
bertahan, direksi pun melakukan langkah meninggalnya salah seorang pihak
penyelamatan jangka pendek dengan re- dalam bisnis merupakan salah satu
asuransi. Dengan skema re-asuransi sebab yang dapat menimbulkan
pada 2010-2011, perusahaan kesulitan dalam penyelesian suatu
mencatatkan surplus sebesar Rp 1,3 kontrak. Keadaan ini bisa jadi merupakan
triliun di akhir 2011. Ketua Dewan kerugian bagi lawan bisnis yang
Komisioner OJK Wimboh meninggal tersebut. Untuk mengalihkan
Santoso sendiri telah menanggapi resiko kerugian ini, dapat dilakukan
tudingan dari DPR-RI yang menilai asuransi terhadap jiwa seseorang.
pihaknya lalai dalam mengawasi industri Pengertian asuransi jiwa ini, selain dapat
sektor keuangan seperti PT Asuransi ditemukan pada UU No. 2 tahun 1992
Jiwasraya (Persero) hingga mengalami tentang usaha perasuransian, juga dapat
gagal bayar, terkena dugaan diliat dalam pasal 302-308 KUH Dagang.
korupsi. "Kita profesional sudah Apabila rumusan pasal 1 angka 1 UU No.
melakukan apa yang telah dilakukan, 2 tahun 1992 dipersempit.[6]
tentunya kita akan kita sesuaikan," kata 2. Asuransi Kerugian (Barang)
dia di kompleks parlemen Senayan, Asuransi atas barang yang banyak
Jakarta, Rabu, 22 Januari 2020. di pergunakan oleh pelaku bisnis adalah
Pihaknya telah melakukan tugas pokok asuransi kerugian yang terdiri dari
dan fungsinya dalam mengawasi kinerja asuransi kebakaran, asuransi kendaraan
sektor industri keuangan secara bermotor, dan asuransi angkutan laut,
profesional dan independen. apa yang baik asuransi atas kapalnya maupun atas
terjadi pada Jiwasraya adalah kejadian muatannya.[7]
yang telah terjadi sejak lama, sehingga Dari dua jenis asuransi diatas, PT
OJK akan berusaha cari solusi yang Jiwasraya bergerak dalam ruang lingkup
tepat bagi permasalahan ini.[5] asuransi jiwa. Namun adapun beberapa
Dalam praktik asuransi oleh pelaku hal lagi yang perlu diketahui dalam suatu
bisnis, ada dua jenis asuransi yang selalu kontrak asuransi, antara lain:
dilakukan, yaitu asuransi jiwa dan 1. Beberapa sifat dalam
asuransi kerugian (barang): pertanggungan, yakni :

Jurnal Meta Yuridis Vol. 3 No (2) September 2020


51

a. Kontrak asuransi merupakan merusak barang supaya


Aleatory Contracts, yaitu mendapat pergantian yang
dalam perjanjian jumlah yang baru.
di bayarkan tidak sama h. Warranty, artinya suatu
besarnya dengan banyaknya jaminan apa yang telah di
jumlah uang akan kita terima. janjikan pada masa sekarang,
b. Dalam pertanggungan tidak betul-betul dipenuhi pada
ada tawar-menawar untuk waktu yang akan datang.
membuat perjanjian itu i. Ambiguity, yang berarti
(Contract Of Adhesion). bilamana terjadi perselisian
c. Kontrak disusun oleh antara perusahaan asuransi
perusahaan asuransi, di mana dan bertanggung maka hakim
kita menerima atau menolak akan membenarkan si
kontrak tersebut (to take it or tertanggung sebab pembela
lefe it). asuransi tidak menguasai
d. Perjanjian asuransi persoalan dalam asuransi.[8]
merupakan kontrak yang
Unilateral (Unilateral 2. Resiko Menunda Penutupan
Contract), artinya perjanjian Pertanggungan
berlaku secara Unilateral.
Yang dimaksud menunda
Andaikata tertanggung telah
membayar premi, perusahaan disini adalah dalam arti apabila
asuransi harus melunasi ganti telah disetujui oleh kedua belah
kerugian atau yang telah
pihak bahwa suatu objek harus di
dijanjikan.
e. Meskipun perusahaan asuransikan maka seyogianya
asuransi telah berjanji untuk penutupan tersebut tidak ditunda
membayar ganti rugi namun
pelaksanaannya. Apabila hal ini
tertanggung harus memenuhi
syarat-syarat (kondisi) suatu terjadi maka kerugian dapat diderita
pertangungan. oleh pihak yang menunda
f. Kontrak asuransi harus dibuat penutupan asuransi tersebut.
secara jujur atau di katakan
pula on contract uberrimac Mengenai hal ini dapat di temukan
fidei/contract of utmost ketentuan dalam Pasal 262 KUH
goodfaith. Dagang yang menyebutkan bahwa
g. Perjanjian asuransi
“barang siapa yang menerima
merupakan “ contract of
indemnity “, yang artinya kita perintah dari seorang lain untuk
tidak boleh mencari membuat suatu pertanggungan,
keuntungan dalam suatu
menahannya atas tanggungan
kontrak asuransi, misalnya

Jurnal Meta Yuridis Vol. 3 No (2) September 2020


52

sendiri, dianggap menjadi memiliki beberapa point aturan yang


penanggung atas syarat-syarat itu berkaitan erat dengan implementasi
tidak ditahukan, atas syarat-syarat Keuangan Berkelanjutan di Indonesia.
yang demikian dengan mana beberapa point aturan tersebut terdiri
pertanggungan tersebut sedianya atas pasal-pasal berikut ini:
dapat ditutupnya, di tempat dimana 1. Bagian Kedua Pasal 66 ayat 6
ia seharusnya menjalankan menyatakan bahwa "Laporan
tahunan harus memuat sekurang-
perintah tersebut, atau jika tempat
kurangnya: laporan keuangan,
ini tidak di sebutkan, di tempat laporan mengenai kegiatan
tinggalnya”.[9] Perseroan, laporan pelaksanaan
Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan, rincian masalah yang
Dalam perkembangnnya dan timbul selama tahun buku yang
prakteknya kontrak asuransi tersebut mempengaruhi kegiatan usaha
Perseroan, laporan tugas
selalu dilanggar, salah satunya adalah
pengawasan yang telah
pelanggaran yang dilakukan oleh PT dilaksanakan oleh Dewan
Jiwasraya yang bergerak dalam ruang Komisaris selama tahun buku yang
lingkup asuransi. Seiring dengan baru lampau, nama anggota Direksi
da
perkembangan zaman maka Undang- 2. n anggota Dewan Komisaris, gaji
undang yang mengatur tentang dan tunjangan anggota Direksi dan
Perseroan Terbatas selalu berubah, dan gaji Dewan Komisaris; Pasal 66
ayat 2 menyebutkan bahwa
yang sekarang dipakai adalah UU No. 40
"Laporan keuangan pada ayat (2)
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas disusun berdasarkan standar
menggeser keberadaan UU No. 1 Tahun akuntansi keuangan".
3. Bab V Tanggung Jawab Sosial dan
1995 tentang Perseraan Terbatas yang
Lingkungan Pasal 74 menyebutkan
dipandang sudah tidak sesuai lagi sebagai berikut: Ayat 1. Perseroan
dengan perkembangan hukum dan yang menjalankan kegiatan
usahanya di bidang dan/atau
kebutuhan masyarakat, sehingga perlu
berkaitan dengan sumber daya
diganti dengan produk perundang- alam wajib melaksanakan
undangaan yang baru dan sesuai zaman Tanggung Jawab Sosial dan
yang ada saat ini.[10] Lingkungan.
a. Ayat 2. Tanggung Jawab Sosial
Undang-Undang Nomor 40 tahun
dan Lingkungan sebagaimana
2007 Tentang Perseroan Terbatas dalam ayat (1) merupakan

Jurnal Meta Yuridis Vol. 3 No (2) September 2020


53

kewajiban Perseroan yang pokok permasalahan dalam artikel ini


dianggarkan dan diperhitungkan yang akan dikaji oleh penulis adalah:
sebagai biaya Perseroan yang
1. Bagaimana Pengaturan hukum
pelaksanaanya dilakukan
dengan memperhatikan penyelesaian sengketa PT
kepatutan dan kewajaran. Jiwasraya?
b. Ayat 3. Perseroan yang tidak
2. Apa Fungsi Otoritas Jasa
melaksanakan kewajiban
sebagaimana dimaksud pada Keuangan (OJK) dalam masalah
ayat (1) dikenai sanksi sesuai pengawasan terhadap PT
dengan ketentuan peraturan
Jiwasraya?
perundang-undangan.
c. Ayat 4. Ketentuan lebih lanjut
mengenai Tanggung Jawab METODE PENELITIAN
Sosial dan Lingkungan diatur Secara khusus menurut jenis, sifat
dengan Peraturan
Pemerintah.[11] dan tujuannya suatu penelitian hukum
dibedakan menjadi dua penelitian yuridis
Lemahnya fungsi pengawan OJK normatif dan penelitian yuridis empiris.
terhadap pelaksanaan fungsi dan Dalam penelitian yang dilakukan penulis
tugasnya serta regulasi yang di bentuk saat ini digunakan penelitian yang
tindak dapat memberikan sanksi yang bersifat normatif atau yuridis normatif “
tegas kepada OJK sehingga ketika Metode penelitian ini yang
terjadi suatu permasalahan yang muncul digunakan oleh penulis dalam penulisan
dari adanya kelalaian pengawasan oleh ini adalah penelitian hukum normatif,
OJK, hal ini tidak terlepas dengan yaitu penelitian perpustakaan atau studi
kurangnya regulasi hukum mengenai dokumen. penelitian ini dilakukan atau
sanksi bagi OJK yang lalai dalam ditujukan hanya pada peraturan-
melaksanakan tugasnya sehingga peraturan yang tertulis atau bahan-bahan
menimbulkan kerugian terhadap hukum yang lain, sebagai penelitian
nasabah dan negara. perpustakaan atau studi dokumen di
karenakan penelitian ini banyak
POKOK PERMASALAHAN dilakukan terhadap data yang bersifat
Berdasarkan apa yang telah penulis sekunder yang ada di perpustakaan[12]
uraikan dalam latar belakang maka Pada penelitian hukum seperti ini,
seringkali hukum dikonsepsikan sebagai

Jurnal Meta Yuridis Vol. 3 No (2) September 2020


54

apa yang tertulis dalam peraturan atas seluruh nilai nominal saham.
perundang-undangan (law in books) atau Tetapi, UU PT 2007 tidak menjelaskan
hukum dikonsepkan sebagai kaidah atau tentang pengertian modal dasar dari
norma yang merupakan patokan perseroaan. Menurut pendapat dari R.
berperilaku manusia”. [13] T. Sytantya R. Modal dasar adalah
Dengan penelitiannya yuridis jumlah modal yang disebut dalam akta
normatif maka pendekatan yang pendirian. Besarnya jumlah yang
digunakan pada hakekatnya tercantum dalam akta tersebut
menekankan pada metode deduktif merupakan jumlah maksimum modal
sebagai pegangan utama dan metode dasar perseroan.[15]
induktif sebagai tata kerja penunjang. Pemenuhan terhadap syarat
Analisis normatif mempergunakan pendirian suatu perseroan diatas
bahan-bahan kepustakaan sebagai sudah di penuhi PT Jiwasraya yang
sumber data penelitiannya.[14] bergerak dalam jasa asuransi jiwa. PT
Jiwasraya sudah diakui dan sudah
HASIL PENELITIAN DAN menjadi badan hukum yang sah dari
PEMBAHASAN tahun 1966. Seiring dengan
1. Pengaturan hukum penyelesaian berkembangnya teknologi yang begitu
sengketa PT Jiwasraya pesat sehingga persaingan bisnis
Hukum Perseroan Terbatas dalam bidang ekonomi pun sangat
sudah lama berkembang di Idonesia terasa begitu dampaknya.
yaitu sejak berlakunnya KUHD yang di Pada tahun 2018 dan 2019
atur dalam pasal 36-56 KUHD. Namun salah satu perseoan terbatas yaitu PT
kemudian diganti dengan UU No. 1 Jiwasraya telah mengemukakan gagal
Tahun 1995, dan yang sekarang telah bayar terhadap sejumlah nasabahnya,
diubah dan dipakai adalah UU No. 40 beberapa nasabah yang di rugikan
Tahun 2007 tentang Perseroan telah mengajukan gugatan
Terbatas. wanprestasi ke pengadilaan.
Dalam peraturan yang terbaru Sehingga upaya yang dilakukan oleh
yaitu UU NO. 40 pada Pasal 31 ayat nasabah yang dirugikan tersebut agar
(1) UU PT 2007 yang menjelaskan bisa mendapatkan perlindungan
tentang modal dasar perseroan terdiri hukum atas apa yang ditimbulkan oleh

Jurnal Meta Yuridis Vol. 3 No (2) September 2020


55

PT Jiwasraya yang mengakibatkan Asuransi Jiwasraya yaitu Hendrisman


kerugian. Rahim (mantan direktur utama), Henry
Hasil investigasi dari aparat Prasetyo (mantan direktur keuangan),
penegak hukum yakni pihak dan Syamirwan (mantan kepala Devisi
Kejaksaan dan Kepolisian Investasi dan Keuangan). Ketiganya
menemukan banyaknya pihak yang didakwa melanggar pasal 2 dan pasal
terlibat dalam kasus Jiwasraya dan 3 UU No. 20 tahun 2001 tentang
beragamnya peraturan yang di perubahan atas UU No. 31 tahun 1999
langgar pada kasus Jiwasraya tentang tindak pidana korupsi (UU
membuat penyelesaian hukum akan Tipikor).
memakan waktu yang lama. Untuk Berdasarkan hasil pemeriksaan
mempersingkat dan mengoptimalakan Jiwasraya tahun 2016 dan hasil
proses penyelidikan dan penyidik. Investigasi tahun 2018, BPK
Maka aparat penegak hukum dapat menyimpulkan telah terjadi
memberikan perlindungan secara penyimpangan (perbuatan melawan
pidana, perdata, administratif dan hukum) dalam pengumpulan dana dari
etika sekaligus secara bersamaan produk JS saving plant maupun
bagi pihak-pihak yang terlibat dalam penempatan investasi dalam bentuk
pelanggaran tersebut. Pembentukan saham dan reksa dana yang
panja oleh beberapa komisi di Dewan mengakibatkan adanya kerugian
Perwakilan Rakyat (DPR) dapat negara.
melakukan revisi terhadap UU OJK Adapun peraturan perundang -
terkait penguatan sanksi terhadap undangan yang disampingi dalam
pejabat/pegawai OJK yang lalai dalam kasus Jiwasraya, sebagai berikut:
menjalankan tugas dan a. Pasal 2 UU Tipikor rerkait
menyinkronkan aturan penyelidikan perbuatan memperkaya diri
sendiri, orang lain atau suatu
dalam UU pasar modal dengan UU
korporasi dan pasal 3 UU
OJK. Pada 14 januari 2020 Kejaksaan Tipikor terkait
Agung (kejagung) menahan lima penyalahgunaan kewenangan
yang dapat merugikan
orang yang diduga terlibat kasus
keuangan negara atau
Jiwasraya, tiga (3) di antaranya perekonomian negara. Kedua
merupakan mantan jajaran Direksi PT pasal tersebut memberikan
ancaman pidana dan denda.

Jurnal Meta Yuridis Vol. 3 No (2) September 2020


56

Menurut BPK dalam perusahaan asuransi. Pasal


pemasaran produk JS saving 21 ayat (3) mengatur bahwa
plant diduga pihak-pihak dalam menginvestasikan
terkait di jiwasraya kekayaan nasabah
mendapatkan fee atas perusahaan asuransi wajib
penjualan produk tersebut. menerapkan prinsip kehati-
Tindakan tersebut dapat hatian. Sebab pelanggaran
terindikasi koropsi karena kedua pasal ini di kenakan
jiwasraya adalah perusahaan sanksi administratif berupa
Badan Usaha Milik Negara peringatan, pembatasan
(BUMN). Adapun penegak usaha, larangan pemasaran
hukum yang dapat produk, pencabutan izin,
menerapkan aturan ini adalah pembatalan pendaftaran dan
kepolisian, kejaksaan dan persetujuan, denda
Komisi Pemberantasan administratif dan/atau
Korupsi (KPK). larangan menempati posisi
b. Pasal 3 UU No. 8 tahun 2010 tertentu.
tentang pencegahan dan d. Pasal 97 ayat 3 UU No. 40
pemberentasan tindak pidana tahun 2007 tentang perseroan
pencucian uang (UUT PPU) terbatas (PT) yang mengatur
tentang larangan tentang pertanggungjawaban
menyembunyikan atau pribadi direksi. Pada kasus
menyamarkan harta hasil Jiwasraya,
korupsi. Pelanggaran e. Pasal 32 ayat 1 UU No. 21
terhadap ketentuan ini tahun 2011 tentang otoritas
diancam pidana penjara jsa keuangan (UU OJK), yang
paling lama 20 tahun dan mengatur bahwa apabila di
denda paling banyak Rp10 temukan keterlibatan
milyar. Saat ini Kejaksaan pejabat/pegawai OJK dengan
Agung (Kejagung) telah suatu kasus, maka dewan
bekerja sama dengan PPATK komisoner akan menegakan
untuk menyusuri aliran dana kode etik. Kemudian jika
korupsi Jiwasraya. Selain terindikasi korupsi, maka KPK
Kejaksaan, kasus TIPPU dapat turun tangan (pasal 11
dapat di tangani oleh UU No. 30 tahun 2002 tentang
kepolisian dan KPK. komisi pemberantasan tindak
c. Pasal 11 dan pasal 21 UU No. pidana korupsi).
40 tahun 2014 tentang f. Pasal 90 UU No. 8 tahun
perasurasian (UU 1995 tentang pasar modal
Perasuransian). Pasal 11 (UU Pasar modal, melarang
mengatur tentang kewajiban adanya tindak pidana
tata kelola yang baik bagi penipuan dalam pasar modal.

Jurnal Meta Yuridis Vol. 3 No (2) September 2020


57

UU Pasar modal ini undangan. Maka diharapkan dalam


mengancam dengan pidana penyelesaian kasus Jiwasraya
penjara paling lama 10 tahun
dilakukan dengan transparansi dan
dan denda paling banyak
Rp15 milyiar. menyita/memiskinkan pelaku yang
g. Pasal 30 UU No. 5 tahun 2011 telah melangar hampir 8 peraturan
tentang akuntan publik (UU
perundang undangan tersebut guna
Akuntan Publik) yang
melarang akuntan publik mengantikan kerugian nasabah dan
menerima imbalan bersyarat, juga kerugian negara serta
menerima komisi dan
memberikan hukuman sebagai bentuk
melakukan manipulasi.
Apabila larangan tersebut di pembinaan, hal ini di lakukan sebagai
langgar, maka akuntan publik langkah revolusioner guna menjawab
terancam sanksi administratif permasalahan tindak pidana tersebut.
berupa rekomendasi untuk
melaksanakan kewajiban Nasabah merupakan
tertentu, peringatan tertulis, “konsumen-konsumen sebagai
pembatasan pemberian jasa, penyedia dana”, sedangkan
pembekuan, pencabutan izin
pengertian nasabah menurut Kamus
dan denda. Sanksi
administratif diberikan oleh Besar Bahasa Indonesia adalah orang
Mentri Keuangan. yang biasa berhubungan dengan atau
h. Pasal 17 peraturan Otoritas
menjadi pelanggan bank (dalam hal
jasa Keuangan No. 73/POJK
05/2016 tentang tata kelola keuangan), nasabah juga dapat
perusahaan yang baik diartikan sebagai penyimpan juga
perusahaan yang bagi
merupakan pihak yang menaruh uang
perusahaan perasuransian
(POJK No. di bank sebagai simpanan yang
73/POJK.05/2016), melarang berdasar atas perjanjian antar bank
direksi melakukan transaksi dan nasabah.[17] Nasabah ini memilki
yang meliki benturan
peranan penting dalam
kepntingan, memanfaatkan
jabatandan/atau menerima Perkembangan perekonomian yang
keuntungan pribadi dari pesat telah menghasilkan berbagai
perusahaan.[16]
jenis dan variasi dari masing-masing
Dalam penyelesaian sengketa jenis barang dan/atau jasa yang dapat
Jiwasraya telah melanggar begitu dikonsumsi. Barang dan/atau jasa
banyak peraturan perundang- tersebut pada umumnya merupakan

Jurnal Meta Yuridis Vol. 3 No (2) September 2020


58

barang dan/atau jasa yang sejenis Dari undang-undang tentang


maupun yang bersifat komplementer HAM yang telah disebutkan diatas UU
satu terhadap yang lainnya.[18] No. 8 Tahun 1999 mengatur tentang
Nasabah atau konsumen harus perlindungan konsumen,
dijamin dan dilindungi oleh undang- Perlindungan juga dapat dilahirkan
undang. Indonesia merupakan negara dari perjanjian antara pihak-pihak
hukum maka sangatlah penting untuk yang berhubungan hukum satu dan
memberikan perlindungan hukum bagi lainnya. Baik perjanjian yang dibuat
warga negaranya. Nasabah dan disepekati oleh para pihak
merupakan warga negara yang harus maupun undang-undang yang dibuat
dilindungi hak-haknya oleh negara oleh pembuat undang-undang,
maka perlindungan hukum yang keduannya itu membentuk perikatan
dilakukan oleh negara yaitu telah diantara para pihak yang
diaturnya perlindungan hukum membuatnya. Perikatan yang
terhadap nasabah merupakan hak menentukan hak-hak dan kewajiban
dasar dari konstitusional. yang harus dilaksanakan atau yang
UU No. 39 Tahun 1999 tentang tidak boleh dilaksanakan oleh satu
Hak Asasi Manusia (HAM) pada Pasal salah pihak dalam perikatan.[20]
17 yang menyubutkan bahwa, Setiap Namun seiring berjalanya waktu
orang, tanpa diskriminasi, berhak krisis likuiditas yang dialami Jiwasraya
untuk memperoleh keadilan dengan dan Bumiputera mencapai Rp 50
mengajukan permohonan, Triliun. Sehingga dalam melindungi
pengaduan, dan gugatan, dalam hak 12 juta konsumen asuransi ini,
perkara pidana, perdata, maupun BPKN meminta kepada negara untuk
administrasi serta diadili melalui memulihkan hak konsumen dan
proses peradilan yang bebas dan tidak lakukan proses penegakan hukum
memihak, sesuai dengan hukum acara atas pelanggaran yang dilakukan oleh
yang menjamin pemeriksaan yang perusahaan ini. Selain itu BPKN
obyektif oleh hakim yang jujur dan adil melihat adanya miss management
untuk memperoleh putusan yang adil dalam pengelolaan Bumiputera dan
dan benar.[19] Jiwasraya. Lalu seperti apa langkah

Jurnal Meta Yuridis Vol. 3 No (2) September 2020


59

BPKN dalam melindungi hak pemufakatan antara pihak


konsumen pada kasus ini.[21] tertanggung dan pihak
penanggung dan juga sebagai
Perlindungan hukum dan
dasar perhitungan premi. Atinya
pertanggungjawaban bagi nasabah apabila terjadi peristiwa yang
atau konsumen merupakan kewajiban mengancam jiwa orang yang
mengakibatkan meninggalnya
dari negara. Dalam prakteknya dasar
atau cideranya orang yang
pertanggungan itu ialah motif bersangkutan (tertanggung),
ekonomis, walaupun diakui juga ada maka untuk memudahkan
perhitungan, penanggung akan
motif lain yaitu motif jaminan sosial
membayar sejumlah uang
(Social Security) dan perlindungan tertentu. Pembayaran sejumlah
hukum (Legal Protection) yang bersifat uang itu bukan sebagai ganti
kemanusian. Atas dasar ini lalu kerugian, karena jiwa manusia itu
tidak dapat dinilai dengan uang,
dibedakan antara jenis dan bukan harta kekayaan yang
pertanggungan. yaitu: dapat menjadi objek
a. Pertanggungan Kerugian (Schade perdagangan. Contoh
Verzekerin.. yaitu, pertanggungan pertanggungan jumlah ialah
yang bertujuan untuk mengganti pertanggungan jiwa, pertanggung
kerugian tertentu apabila terjadi wajib kecelekaan penumpang.[23]
peristiwa yang menimbulkan
kerugian bagi harta benda Penanganan kasus PT Asuransi
tertanggung. Pertanggungan Jiwasraya (Persero) difokuskan pada
kerugian ini terletak dalam bidang upaya pengembalian uang nasabah.
harta kekayaan yang selalu dapat
dinilai dengan uang. Misalnya, Di kwatirkan upaya pembentukan
peranggungan kebakaran, Panitia Khusus (Pansus) hanya
pertanggungan pengangkutan, untuk menjadikan kasus ini sebagai
pertanggungan atas pencurian
komoditas politik semata dan tidak
(Korupsi) dan pembongkaran dan
lain-lain.[22] memberi jaminan kepada
b. Pertanggungan Jumlah (Sommen pengembalian uang nasabah.[24] hal
Verzekering) yaitu,
ini di karenakan Negara Indonesia
pertanggungan yang tidak
bertujuan membayar ganti memiliki ciri sebagai negara hukum,
kerugian melainkan pembayaran sehingga setiap perbuatan yang
sejumlah uang, karena tidak
melawan hukum harus
terletak dalam lapangan harta
kekayaan. Pembayaran sejumlah dipertanggungjawabkan.[25]
uang itu adalah sebagai hasil

Jurnal Meta Yuridis Vol. 3 No (2) September 2020


60

Perlindungan bagi konsumen di dan jaminan sosial atas haknya


sektor jasa keuangan bertujuan untuk sebagai nasabah, karena hal tersebut
menciptakan sistem perlindungan merupakan keharusan atau kewajiban
konsumen yang andal, meningkatkan negara yaitu pemerintah untuk dapat
pemberdayaan konsumen dan memberikan perlindungan bagi warga
menumbuhkan kesadaran pelaku negara agar tercapainya cita-cita
usaha jasa keuangan mengenai negara yaitu keadilaan sosial bagi
pentingnya perlindungan konsumen seluruh rakyat Indonesia.
sehingga mampu meningkatkan
kepercayaan masyarakat pada sektor
2. Fungsi Otoritas Jasa Keuangan
jasa keuangan. Berdasarkan Pasal 2
(OJK) dalam masalah pengawasan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
terhadap PT Jiwasraya
Nomor 1/POJK.07/2013 tentang
Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Peranan pengaturan sistem
Keuangan (POJK 2013) terdapat 5 keuangan merupakan hal yang sangat
(lima) prinsip, yaitu: [26] penting, hal ini dapat di lihat dengan
a. transparansi. sistem keuangan yang memiliki fungsi
b. perlakuan yang adil. menyalurkan dana dari pihak yang
c. keandalan.
memiliki kelebihan sumber daya
d. kerahasiaan dan keamanan
data/informasi konsumen. financial kepada pihak-pihak yang
e. Penaganan pengaduan memerlukan dan mengalami defisit
serta penyelesaian
finansial. Kestabilan sistem keuangan
sengketa konsumen secara
sederhana, cepat, dan dalam sebuah perekonomian sangat
biaya terjangkau diperlukan agar dalam pengalokasian
dana tersebut dapat berjalan dengan
Seiring dengan hal tersebut
baik agar pertumbuhan ekonomi tidak
pelaku usaha yang bergerak dalam
mengalami hambatan. Fungsi bank
ruanglingkup perseroan terbatas wajib
sebagai lembaga intermediasi
menyediakan informasi mengenai
khususnya dalam penyaluran kredit
produk dan layanan yang akurat, jujur,
mempunyai peranan penting bagi
jelas, dan tidak menyesatkan bagi
pergerakan roda perekonomian
nasabah. Agar nasabah-nasabah
tersebut dapat mendapatkan layanan

Jurnal Meta Yuridis Vol. 3 No (2) September 2020


61

secara keseluruhan dan memfasilitasi dalam hal penjagaan dan pengawasan


pertumbuhan ekonomi. yang dilakukan oleh OJK terhadap PT
Pada level ekonomi makro bank Jiwasraya telah lalai sehingga
merupakan alat dalam menetapkan mengakibatkan kerugian bagi negara
kebijakan moneter sedangkan pada sebesar Rp 12,7 Triliun. industri
level mikro ekonomi bank merupakan keuangan merupakan tindakan
sumber utama pembiayaan bagi para antisipasi agar krisis dapat dicegah,
pengusaha maupun individu. Sistem Krisis ekonomi selalu menelan biaya
keuangan yang tidak stabil dapat yang tidak sedikit, baik dilihat dari
menyebabkan terjadinya krisis, dan biaya ekonomi maupun biaya sosial
diperlukan biaya yang sangat tinggi yang diakibatkannya.[28]
untuk menyelamatkatkan sistem Fungsi pengaturan dan
keuangan yang dilanda krisis. Untuk pengawasan Bank dan lembaga-
itu Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) lembaga usaha lainnya maupun diliuar
sangatlah penting, berikut ini adalah BUMN tetap akan berada dalam
hubungan antara stabilitas sistem otoritas pengawasan Bank Indonesia.
keuangan dan stabilitas moneter.[27] Dalam menjaga kestabilan uang
negara tersebut fungsi dan
kewenangannya diatur dalam
Undang-undang Nomor 23 Tahun
1999 sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Undang-undang
Nomor 6 Tahun 2009 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-undang Nomor 2
Tahun 2008 tentang Perubahan
Untuk menjaga sistem keuangan
Kedua Atas Undang-undang Nomor
yang stabil sangatlah kompleks, untuk
23 Tahun 1999 tentang Bank
menjaga sistem keuangan diperlukan
Indonesia menjadi Undang-undang.
pengawasan terhadap lembaga-
Pengawasan yang dilakukan oleh
lembaga yang bergerak dalam sektor
Bank Indonesia meliputi pengawasan
perekonomian salah satu contohnya
langsung dan tidak langsung. Bank
yaitu Perseroan terbatas. Namun

Jurnal Meta Yuridis Vol. 3 No (2) September 2020


62

Indonesia berwenang mewajibkan dan wewenang pengaturan,


bank untuk menyampaikan laporan, pengawasan, pemeriksaan, dan
keterangan dan penjelasan sesuai penyidikan sebagaimana diatur dalam
dengan tata cara yang ditetapkan oleh undang-undang dimaksud. Lembaga
Bank Indonesia, dimana hal ini dapat tersebut melaksanakan kegiatan di
dilakukan terhadap perusahaan induk, sektor Perbankan, Pasar Modal,
perusahaan anak, pihak terkait dan Perasuransian, Dana Pensiun,
pihak terafiliasi dari bank apabila Lembaga Pembiayaan dan Lembaga
diperlukan. Menurut ketentuan Pasal Keuangan Lainnya. OJK dibentuk dan
34 Undang-Undang No. 6 Tahun 2009 dilandasi dengan prinsip-prinsip tata
tentang Bank Indonesia, pengawasan kelola yang baik, yang meliputi
terhadap bank tidak selamanya independensi, akuntabilitas,
berada di Bank Indonesia. Dalam pertanggungjawaban, transparansi
pasal tersebut ditetapkan bahwa tugas dan kewajaran. Secara kelembagaan,
mengawasi bank akan dialihkan OJK berada di luar pemerintah, yang
kepada lembaga pengawasan sektor dimaknai bahwa OJK tidak menjadi
jasa keuangan independen yang bagian dari kekuasaan
dibentuk berdasarkan Undang- pemerintah.[30]
undang selambat-lambatnya 31 Pasal 39 UU OJK mengatur
Desember 2002. Tugas yang dialihkan bahwa OJK berkoordinasi dengan
kepada lembaga ini tidak termasuk Bank Indonesia dalam menyusun
tugas pengaturan bank serta tugas pengaturan tertentu terkait dengan
yang berkaitan dengan perizinan. pengawasan di bidang perbankan.
Sehingga pada tahun 2011 Selain itu Pasal 40 UU OJK lebih lanjut
diundangkan Undang-Undang Nomor mengatur bahwa untuk melaksanakan
21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa fungsi, tugas dan wewenangnya,
Keuangan.[29] misalnya dalam rangka penyusunan
Undang-Undang Nomor 21 peraturan pengawasan, Bank
Tahun 2011 telah membentuk OJK Indonesia tetap berwenang untuk
sebagai lembaga yang independen melaksanakan pemeriksaan terhadap
dan bebas dari campur tangan pihak bank dengan menyampaikan secara
lain, yang mempunyai fungsi, tugas tertulis terlebih dahulu kepada OJK.

Jurnal Meta Yuridis Vol. 3 No (2) September 2020


63

Penjelasan Pasal 69 ayat (1) selain masalah diatas tentang


huruf (a) UU OJK menegaskan bahwa pemberhentian yang terbebas dari
tugas Bank Indonesia dalam mengatur intervensi Presiden, sifat independen
dan mengawasi bank yang dialihkan OJK juga tercermin dari:
ke OJK adalah tugas pengaturan dan a. Kepemimpinan lembaga yang
pengawasan yang berkaitan dengan bersifat kolektif, bukan hanya
satu orang pimpinan.
microprudential. Adapun Bank
Kepemimpinan kolegial ini
Indonesia tetap memiliki tugas berguna untuk proses internal
pengaturan perbankan terkait dalam pengambilan
keputusankeputusan,
macroprudential. Berkaitan dengan
khususnya menghindari
hal ini jelas bahwa pengaturan kemungkinan politisasi
perbankan tidak sepenuhnya keputusan sebagai akibat
pemilihan keanggotaannya.
dilaksanakan secara independen oleh
b. Kepemimpinan tidak dikuasai
OJK karena pengaturan atau tidak mayoritas berasal
microprudential dan macroprudential dari partai politik tertentu; dan
akan sangat berkaitan.[31] c. Masa jabatan para pemimpin
lembaga tidak habis secara
Setelah adanya Undang-Undang bersamaan, tetapi bergantian
Nomor 21 Tahun 2011 tentang OJK (staggered terms).[33] OJK
yang diundangkan tanggal 22 dibentuk dengan tujuan agar
keseluruhan kegiatan dalam
November 2011, pengaturan dan
sektor jasa keuangan .
pengawasan sektor perbankan yang d. Terselenggara secara teratur,
semula berada pada Bank Indonesia adil, transparan dan akuntabel
e. Mampu mewujudkan sistem
sebagai bank sentral dialihkan pada
keuangan yang tumbuh
OJK. OJK adalah lembaga secara berkelanjutan dan
independen yang dan bebas dari stabil; serta
f. Mampu melindungi
campur tangan pihak lain, yang
kepentingan konsumen dan
mempunyai fungsi, tugas, dan masyarakat.[34]
wewenang pengaturan, pengawasan,
pemeriksaan, dan penyidikan Dengan tujuan ini, OJK
sebagaimana dimaksud dalam diharapkan dapat mendukung
undang-undang ini.[32] kepentingan sektor jasa keuangan
nasional sehingga mampu

Jurnal Meta Yuridis Vol. 3 No (2) September 2020


64

meningkatkan daya saing nasional. rencana kerja, kepemilikan,


Selain itu, OJK harus mampu menjaga kepengurusan dan sumber
daya manusia,
kepentingan nasional, antara lain
merger,konsolidasi dan
meliputi sumber daya manusia, akuisisi bank, serta
pengelolaan, pengendalian dan pencabutan izin usaha bank.
2) Kegiatan usaha bank, antara
kepemilikan di sektor jasa keuangan,
lain sumber dana, penyediaan
dengan tetap mempertimbangkan dana, produk hibridasi dan
aspek positif globalisasi. OJK aktiva di bidang jasa.
b. Pengaturan dan pengawasan
mempunyai fungsi menyelenggarakan
mengenai kesehatan bank yang
sistem pengaturan dan pengawasan meliputi :
yang terintegrasi terhadap 6) Likuiditas, rentabilitas,
keseluruhan kegiatan di sektor jasa solvabilitas,kualitas asset,
rasio kecukupan modal
keuangan. Tugas OJK sesuai dengan minimum, batas maksimum
Pasal 6 UU OJK, yaitu melaksanakan pemberian kredit, rasio
Tugas pengaturan dan pengawasan pinjaman terhadap simpanan
dan pencadangan bank.
terhadap :
7) Laporan bank yang terkait
a. Kegiatan jasa keuangan di sektor dengan kesehatan dan kinerja
perbankan bank.
b. Kegiatan jasa keuangan di sektor 8) Sistem informasi debitur.
Pasar Modal 9) Pengujian kredit.
c. Kegiatan jasa keuangan di sektor 10) Standar akuntansi perbankan.
perasuransian, dana pensiun,
lembaga pembiayaan dan
Dari fungsi dan wewenang yang
lembaga jasa keuangan.
dimiliki oleh OJK tersebut. Maka

Untuk melaksanakan tugas lembaga OJK seharusnya dalam

pengaturan dan pengawasan di melakukan proses pengawasan akan

kegiatan jasa keuangan sektor lebih leluasa dan mandiri tanpa

perbankan, OJK mempunyai intervensi dari siapapun sekalipun itu

wewenang :[35] baik Pemerintah maupun Presiden.

a. Pengaturan dan pengawasan di Artinya fungsi dan wewenang tersebut


lembaga perbankan meliputi : diharapkan agar OJK mampu
1) Perizinan untuk pendirian mengawasi keuangan negara lebih
bank, pembukaan kantor
bank, anggaran dasar, efesiendan stabil. Namun, pada tahun

Jurnal Meta Yuridis Vol. 3 No (2) September 2020


65

2018 dan 2019 OJK telah lalai dalam keuangan. Aturan ini juga sesuai
proses pengawasan, Karena PT dengan Peraturan Pemerintah Nomor
Jiwasraya telah mengumkan bahwa 11/2014 tentang Pungutan oleh OJK
gagal bayar bagi nasabahnya dan yang menetapkan sanksi administratif
telah merugikan uang negara. berupa denda atas pelanggaran
Tentu fenomena atau persoalaan peraturan perundang-undangan di
hukum tersebut harus lebih Sektor Jasa Keuangan sebagai bagian
diperhatikan oleh negara yaitu dari penerimaan Pungutan OJK.[36]
pemerintah agar dalam menjalankan Dalam peraturan OJK Nomor
wewenang dari OJK lebih terkontrol 4/POJK.04/2014 tersebut
untuk tidak lagi melakukan hal yang menjelasakan bahwa OJK akan
sama dikemudian hari. Langkah yang memberikan sanksi administratif bagi
harus diambil oleh pemerintah yaitu, pelaku usaha yang melakuan
menerbitkan peraturan yang mengatur pelanggaran atau wanprestasi.[37]
tentang bagaimana persoalaan hukum Berbagai bentuk regulasi yang di
atau terjadi proses kelalaian dalam bangun tidak akan dapat berjalan
mengemban tugas OJK dalam dengan baik apabila OJK sebagai
melakukan pengawasaan uang lembaga independen tidak akan di
negara. berikan sanksi atau kelalaian yang
Peraturan OJK Nomor menimbulkan kerugian negara dan
4/POJK.04/2014 tentang Tata Cara nasabah, Maka alangkah baiknya
Penagihan Sanksi Administratif pemerintah harus menerbitkan
Berupa Denda di Sektor Jasa peraturan yang mengatur hal tersebut,
Keuangan ini dikeluarkan sebagai agar dalam menjaga keuangan negara
bagian dari pelaksanaan Pasal 8 huruf akan lebih efesien serta dapat
i Undang-Undang Nomor 21/2011 mencegah terjadi persoalaan yang
tentang Otoritas Jasa Keuangan. sama dikemudian hari yang dapat
Undang-undang itu menyatakan OJK merugikan keuangan negara. Karena
berwenang menetapkan peraturan dalam mengemban gugus tugas OJK
mengenai tata cara pengenaan sanksi seharusnya ada peraturan yang
sesuai dengan ketentuan peraturan mengikat apabila terjadi kelalaian
perundang-undangan di sektor jasa yang mengakibatkan kerugian

Jurnal Meta Yuridis Vol. 3 No (2) September 2020


66

terhadap keuangan negara, karena mempunyai dua objek dalam


suatu aturan atau tatanan hukum membuat undang-undang yaitu:
merupakan suatu sistem yang 1. Pembuat undang-undang hanya
mempunyai karakteristik dan hukum menetapkan peraturan-peraturan
juga merupakan suatu perangkat umum, pertimbangan-
tatanan hidup yang bertujuan agar pertimbangan tentang hal-hal
kehidupan bersama manusia tertib konkret deserahkan kepada
atau teratur dan tentram. hakim.
Dalam proses pengawasan OJK 2. Pembuat undang-undang selalu
terhadap uang negara telah terjadi ketinggalan dengan kejadian–
kekosongan dan/atau kehampaan kejadian sosial timbul kemudian
hukum. Dimana tidak ada aturan didalam masyarakat, maka hakim
hukum yang mengikat OJK apabila sering menambah atau
melakukan kelalaian dalam menafsirkan undang-undang
melakukan tugasnya. akibat yang itu.[39]
ditimbulkan dengan adanya Upaya pembangunan hukum dan
kekosongan dan/atau kehampaan pembaharuan hukum yang harus
hukum, terhadap hal-hal atau keadaan dilakukan secara terarah dan terpadu.
yang tidak atau belum diatur itu dapat Kodifikasi dan unifikasi bidang-bidang
terjadi ketidakpastian hukum hukum dan penyusunan perundang-
(rechtsonzekerheid) atau undangan baru sangat dibutuhkan.
ketidakpastian peraturan perundang- Instrumen hukum dalam bentuk
undangan di masyarakat yang lebih perundang-undangan ini sangat
jau lagi akan berakibat kepada diperlukan untuk mendukung
kekacauan hukum pembangunan di berbagai bidang sesuai
(rechtsverwarring).[38] dengan tuntutan pembangunan di
Mengisi kekosongan dan/atau berbagai bidang sesuai dengan tuntutan
kehampaan sejatinya merupakan pembangunan serta tingkat kesadaran
tugas dan wewenang dari pekerja hukum serta pandangan masyarakat
pembuat undang-undang (Legislatif). penilaian suatu tingkah laku.[40]
Dalam hal membuat undang-
undang lembaga Legislatif

Jurnal Meta Yuridis Vol. 3 No (2) September 2020


67

Kesimpulan menimbulkan kerugian bagi uang


1. Pengaturan Hukum penyelesaian negara. Namun dalam kelalaian yang
sengketa Jiwasraya dilakukan dengan dilakukan oleh OJK itu sendiri tidak
transparansi dan menyita ada sanksi atau hukuman bagi OJK,
/memiskinkan pelaku yang telah dikarenakan belum ada peraturan
melangar hampir 8 peraturan perundang-undangan yang belum
perundang undangan tersebut guna mengaturnya. Negara dalam hal ini di
mengantikan kerugian nasabah dan harapkan dapat menyikapi persoalaan
juga kerugian negara serta tersebut, dengan melakukan
memberikan hukuman sebagai bentuk pembaharuan hukum guna
pembinaan, hal ini di lakukan sebagai menetapkan undang-undang yang
langkah revolusioner guna menjawab mengikat bagi OJK atas kelalaian
permasalahan tindak pidana tersebut, yang dilakukan oleh OJK agar
hal ini di karenakan banyaknya tercapainya suatu pengintegrasian
peraturan perundang undangan yang dalam proses pengawasan yang
di langgar. Perlindungan atas nasabah dilakukan oleh OJK dan tercapainya
merupakan sesuatu yang keharusan suatu keadilan dalam suatu kepastiam
yang harus dilakukan dan diberikan hukum.
oleh negara. Karena hak atas
perlindungan tersebut merupakan hak REFERENSI
konstitusional yang dijamin oleh [1] Lidya Shery Muis, Jurnal Kajian
Konstitusi dan Undang-undang. Hukum Widya Pranata Hukum “Hak
penanganan kasus PT Asuransi atas aksebilitas obat paten bagi
Jiwasraya (Persero) difokuskan pada masyarakat”, Vol. 1, No. 1 Febuari
upaya pengembalian uang nasabah. 2019, hlm 32.
2. Dalam prakteknya fungsi dari [2] Azizah, “Hukum Perseroan
pengawasan yang dilakukan oleh Terbatas” Malang, Setera Press,
lembaga OJK telah lalai dalam proses 2016, hlm 2.
pengawasannya. Hal ini dapat di lihat [3] Azizah Ibid, hlm 3.
pada tahun 2018 dan 2019 PT [4] Daeng Naja, “Pengantar Hukum
Jiwasraya telah mengumumkan gagal Bisnis Indonesia”, Yogjakarta,
bayar atas nasabahnya dan telah

Jurnal Meta Yuridis Vol. 3 No (2) September 2020


68

Penerbit Pustaka Yustisia, cetakan Raja Grafindo Persada, 2012,


pertama, 2009, hlm 130. hlm.118.
[5] Eko Wahyudi, Ali Akhmad Noor [14] Amiruddin, Zainal Asikin, Ibid., hlm.
Hidayat, Wamen BUMN: Kejagung 16.
akan serahkan tiga aset serangka [15] R.T Sytantya R. Hadhikusuma &
Jiwasraya, Sumantoro, Pengertian Pokok
https://bisnis.tempo.co/read/13186 Hukum Perusahaan, Rajawali,
75/wamen-bumn-kejagung-akan- Jakarta, jlm 52
serahkan--tigaaset-tersangka- [16] Perlindungan hukum terhadap
jiwasraya, Diakses Pada Tanggal nasabah Jiwasraya, Luthvi Febryka
15 Maret 2020, Pukul 19.23 WIB. Nola,
[6] Daeng Naja, Op Cit., hlm 121 https://www.google.comberkas.dpr.
[7] Daeng Naja, Ibid hlm 122 go., diakses pada tanngal 17 maret
[8] Daeng Naja, Ibid, hlm 123. 2020, pukul 14.42 W.I.B.
[9] Daeng Maja Ibid, hlm, 127. [17] I.G. Rai Widjaya, Hukum
[10] Azizah, Op Cit hlm 13. Perusahan Terbatas Khusus
[11] Undang-undang No, 40 Tahun Pemahaman Atas undang-undang
2007 tentang Perseroan Terbatas, No. 1 Tahun 1995, Megapoin,
https://www.ojk.go.id/sustainable- Jakarta, hlm 7.
finance/id/peraturan/undang- [18] Gumawan Widjaja Ahmad Yani,
undang/Pages/Undang-Undang- “Hukum Tentang Perliindungan
No.-40-tahun-2007-tentang- Konsumen”, Jakarta, PT Gramedia
Perseroan-Terbatas.aspx, Diakses Pustaka Utama, 2003, hlm 11.
pada tanggal 18 Maret 2020, Pukul [19] Gumawan Widjaja Ahmad Yani,
21.27 WIB. Ibid hlm 25
[12] Bambang Waluyo, Penelitian [20] A. Mukthie Fadjar, Negara Hukum
Hukum Dalam Praktek”, Jakarta dan Perkembangan Teori Hukum,
Sinar Grafika, 2008, hlm. 14. Sejarah dan Pergesar Hukum,
[13] Amiruddin, Zainal Asikin, Malang, Intrans Publishing, 2018,
“Pengantar Metode Penelitian hlm 112.
Hukum”, Jakarta Cetakan ke-6,

Jurnal Meta Yuridis Vol. 3 No (2) September 2020


69

[21] Abdulkadir Muhammad, “Pokok- Perlindungan Hukum Bagi Nasabah


Pokok Hukum Pertanggungan”, Perusahaan Pergadaian,hlm 8.
Bnadung, PT Citra Aditya Bakti, [27] Early Ridho Kismawadi, Otoritas
1990, hlm 34 jasa keuangan (Financial Services
[22] Abdulkadir Muhammad, Ibid hlm Authority) dan industri perbankan
35. Syariah di Indonesa. hlm 1.
[23] Sakina Rakhma Diah Setiawan, [28] Early Ridho Kismawadi, Ibid hlm 2.
YLKI Pertanyakan Motif DPR [29] Early Ridho Kismawadi, Ibid hlm 3
Bentuk Pansus [30] Dhian Indah Astanti dan Subaidah
Jiwasra,https://money.kompas.com Ratna Juita, Jurnal Law and Justice,
/read/2020/01/13/174400226/ylki- Kewenangan Otoritas Jasa
pertanyakan-motif-dpr-bentuk- Keuangan (Ojk) Dalam Melakukan
pansus-jiwasraya. Diakses pada Fungsi Pengawasan Pada
tanggal 17 Maret 2020, Pukul 22.24 Lembaga Perbankan Syariah, Vol.
W.I.B. 2 No. 2 Oktober 2017, hlm 160.
[24] Edy Chrisjanto, Jurnal Kajian [31] Fransika Ari Indrawati, “Mencermati
Hukum Widya Pranata Hukum, Celah Independensi OJK dalam UU
Tanggung hukum bagi pelaku OJK”, Artikel pada Buletin Hukum
penghinaan lambang negara dalam Perbankan dan Kebansentralan.
prespektif hukum Pidana di Vol 10, No. 1, Januari-April 2012.
Indonesia, VOL I, No. 1 Febuari [32] Pasal 1 angka 1 Undang-undang
2019, hlm 75. Nomor 21 Tahun 2011 tentang
[25] Penjelasan tentang Kasus PT Otoritas Jasa Keuangan
Asuransi Jiwasraya (Persero) dari [33] Zainal Arifin Mochtar dan Iwan
KAP-KAP yang Melakukan Satriawan, “Efektivitas Sistem
Perikatan Tahun 2015, 2016 dan Penyeleksian Pejabat Komisi
2017, Jakarta, 21 Desember 2018, Negara di Indonesia”, Jurnal
https://iapi.or.id/Iapi/detail/580, Konstitusi, VoL 6, Nomor 3,
Diakses Pada Tanggal 27 Maret September 2009, halaman 152.
2020, Pukul 13.23 WIB. [34] Pasal 4 Undang-undang Nomor 21
[26] [Trisadini Prasastinah Usanti, Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa
Journal : Kajian Hukum & Keadilan, Keuangan

Jurnal Meta Yuridis Vol. 3 No (2) September 2020


70

[35] Pasal 7 Undang-undang Nomor 21 [37] Muhammad Syukri Albani Nasution,


Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Zul Pahmi Lubis, Iwan, Ahmad
Keuangan Faury, Hukum Dalam Pendekatan
[36] Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Filsafat, Fajar Interpratama Mandiri,
tentang Tata Cara Penagihan Kencana, Jakarta, Cetakan Kedua
Sanksi Administratif Berupa Denda 2017, hlm 140
di Sektor Jasa Keuangan, 8 April [38] Muhammad Syukri Albani Nasution,
2014, Oleh: Zul Pahmi Lubis, Iwan, Ahmad
https://www.ojk.go.id/id/regulasi/oto Faury, Ibid hlm 287
ritas-jasa-keuangan/peraturan- [39] Muhammad Syukri Albani Nasution,
ojk/Pages/peraturan-otoritas-jasa- Zul Pahmi Lubis, Iwan, Ahmad
keuangan-tentang-tata-cara- Faury, Ibid hlm 288
penagihan-sanksi-administratif- [40] Said Munawar, Jurnal Kajian
berupa-denda-di-sektor-jasa- Hukum Widya Pranata Hukum
keuangan.aspx, Diakses Pada “Kebijakan Penegak Hukum Pidana
Tanggal 28 Maret 2020, Pukul Terhadap Tindak Pidana
01.16 WIB. Perjudian”, Vol. 1, No. 1 Febuari
2019, hlm 2.

Jurnal Meta Yuridis Vol. 3 No (2) September 2020

Anda mungkin juga menyukai