Anda di halaman 1dari 5

Risiko Investasi Dan Keputusan Investasi Dalam Dunia Investasi

NAFI RIZKY FAUZAN


142170069

Abstrak
Dalam keputusan investasi, manajemen harus berurusan dengan ketidakpastian di
masa depan. Ketidakpastian sejumlah kemungkinan peristiwa dapat terjadi.
Manajemen risiko adalah hal yang perlu dipertimbangkan dalam keputusan investasi.
Manajemen perlu memasukkan suatu elemen risiko dalam proposal investasi
pemikiran, sehingga setiap proyek investasi memiliki tingkat risiko yang berbeda. Ini
akan mempengaruhi tingkat pengembalian yang dibutuhkan (Tingkat Pengembalian
yang Diperlukan), yang menentukan apakah proyek investasi yang layak diterima
atau ditolak. Pendekatan untuk pengukuran risiko dalam investasi keputusan, antara
lain: pendekatan standar deviasi rata-rata, pendekatan setara kepastian, tingkat
diskonto yang disesuaikan dengan risiko pendekatan, analisis sensitivitas, analisis
skenario, impas analisis.
Kata kunci: Analisis risiko, pengukuran risiko, Keputusan Investasi.
1. Pendahuluan
Risiko Investasi dan keputusan investasi istilah yang digunakan oleh para
investor untuk menganalisis suatu proyeksi investasi yang dikerjakan. Dengan
perbaikan terus-menerus dari pasar sekuritas global, persaingan pasar tidak pernah
terjadi sebelumnya. Dalam aspek sistem pendukung keputusan investasi, ada
kebutuhan mendesak untuk terus menyerap teknologi pemrosesan informasi baru dan
meningkatkan ilmiah dan standardisasi pengambilan keputusan. Selain itu untuk
menganalisis dampak risko yang didapat terhadap keputusan investasi. Keputusan
investasi berkaitan dengan return dan risiko masa mendatang. Di dalam analisisnya
diproyeksikan secara statistik berdasar data dan informasi yang signifikan dan sangat
berpengaruh terhadap proyek investasi itu.

Di dunia era digital saat ini kita harus mengenalnya apa itu investasi. Saat ini
apabila seseorang tidak mengenal investasi maka akan tidak mengenal apa itu
tabungan masa depan. Sudah banyak orang yang mengeanal investasi. Persepsi
kemudahan penggunaan sebagai kontrak keyakinan didefinisikan sebagai sejauh
mana seseorang percaya bahwa penggunaan informasi itu mudah dan tidak
memerlukan upaya lebih lanjut bagi pengguna (Davis, 1989).
Dalam informasi ini yang terkuantifikasi ke dalam data cash inflow dan data
cash outflow di dalam pengunaan investasi maupun data ekonomi yang berasal dari
luar relevansinya dengan biaya dan hasil investasi. Penelitian ini juga untuk
menganalisis risiko dalam investasi dengan pengetahuan keuangan dan perilaku
keuangan terhadap keputusan investasi. Analisis perhitungan statistik dan logika
ekonomi dalam analisis risiko dan keputusan investasi. Menemukan bahwa investor
bersedia menggunakan informasi terbuka sukarela untuk pengambilan keputusan
investasi mereka dengan menggunakan model perilaku yang dimodifikasi (Wibisono
dan Putri, 2018).

Hal yang harus kita kengetahui secara statsitik analisis yang kita peroleh dan
informasi yang didapatkan secara langsung akan kita gunakan untuk memprediksi
dengan cara analisis risiko yang bakal terjadi nantinya dari investasi. Maka dari itu,
sebelum kita mengambil keputusan dalam investasi baiknya untuk menganalisis
risiko terebih dahulu apakah keputusan yang kita ambil itu relevan. Dalam makalah
ini akan membahas pertanyaan “Bagaimana tau mengenai keputusan investasi dalam
analisis risiko.?”.
2. Pembahasan
Dasar sebuah Investasi
Investasi pada dasarnya adalah mengalokasikan sejumlah uang tertentu pada
saat ini dengan semoga bisa menghasilkan manfaat di masa depan. Secara umum,
investasi dibagi menjadi dua: investasi pada aset keuangan dan investasi pada aset
nyata. Investasi pada aset keuangan adalah dilakukan di pasar uang dalam bentuk
misalnya sertifikat deposito, komersial kertas, surat berharga lainnya. Investasi juga
dapat dilakukan di pasar modal di Indonesia misalnya berupa saham, kewajiban,
garansi, opsi, dll. Sementara itu investasi real aset bisa dalam bentuk pembelian aset
produktif, membangun pabrik, pembukaan pertambangan, perkebunan, dll (Halim
2005).
Menurut Pratiwi (2015), ada alasan seseorang melakukan investasi: (a) untuk
meningkatkan kesejahteraan investor. Kesejahteraan adalah dalam hal kesejahteraan
moneter yang diukur dengan menambahkan pendapatan saat ini dan pendapatan masa
depan; (b) untuk mengurangi tingkat inflasi. Dengan berinvestasi, sebuah individu
dapat menyimpan kekayaan atau harta mereka dari kehilangan nilai karena inflasi; (c)
untuk dimiliki penghematan pajak. Banyak negara membuat peraturan untuk
mendorong investasi publik melalui fasilitas perpajakan yang diberikan kepada orang
yang ingin berinvestasi di bidang tertentu.
Pengetahuan Keuangan
Sebelum masuk ke dunia investasi, seorang individu membutuhkan
pengetahuan tentang investasi. Pengetahuan seperti itu penting sebagai pedoman
untuk melakukan investasi yang sangat berisiko dan penuh ketidakpastian (Halim
2005). Banyak orang ingin membuat keputusan cerdas tentang caranya untuk
mengelola pengeluaran dan investasi mereka dan akhirnya mencapai tingkat
kekayaan paticular. Pendekatan praktis untuk mencapai tujuan melibatkan
pembelajaran tentang aktivitas keuangan tertentu ditemui oleh seseorang seperti
pencatatan dan penganggaran, perbankan dan penggunaan kredit, tabungan dan
pinjaman, pembayaran pajak, pengeluaran utama (seperti rumah dan mobil), asuransi
pembelian, investasi, dan perencanaan pensiun. Perlu pengetahuan untuk mengelola
keuangan pribadi sistematis dan berhasil (Ida and Dwinta 2010).
Perilaku Manajemen Keuangan
Untuk memiliki pengetahuan keuangan perlu mengembangkan keterampilan
keuangan dan belajar menggunakan keuangan alat. Keahlian keuangan adalah teknik
untuk membuat keputusan dalam manajemen keuangan pribadi. Penganggaran,
memilih investasi, memilih rencana asuransi, dan menggunakan kredit adalah
contohnya keterampilan keuangan. Alat keuangan adalah bentuk dan bagan yang
digunakan dalam pengambilan keputusan secara pribadi manajemen keuangan
(seperti cek, kartu kredit, kartu debit) (Ida and Dwinta 2010)
Perilaku manajemen keuangan berkaitan dengan tanggung jawab keuangan
pribadi tentang bagaimana caranya kelola keuangan mereka. Tanggung jawab
finansial adalah proses dalam mengelola uang dan aset lainnya secara produktif.
Sementara itu, manajemen uang adalah proses dalam memperoleh dan menggunakan
aset keuangan. Ada beberapa elemen dalam mengelola uang secara efektif seperti
anggaran manajemen, evaluasi tentang perlunya membeli dan meminjam pensiun
pada waktu yang wajar bingkai. Tugas utama manajemen uang adalah proses
penganggaran. Anggaran ditujukan untuk memastikan bahwa seseorang dapat
mengelola kewajiban keuangan tepat waktu menggunakan pendapatan yang diterima
di priode yang sama (Ida & Dwinta, 2010).
Penghasilan Pribadi
Penghasilan pribadi adalah total pendapatan kotor individu dalam satu tahun yang
terdiri dari upah, bisnis, dan investasi. Investopedia menjelaskan bahwa pendapatan
pribadi adalah pribadi Pendapatan dikenal sebagai laba sebelum pajak dan digunakan
dalam menghitung laba kotor yang disesuaikan untuk tujuan pajak penghasilan.
Penghasilan pribadi dihitung berdasarkan pendapatan dari semua sumber. Itu
komponen utama dari total pendapatan adalah upah dan gaji. Apalagi ada banyak
lainnya kategori pendapatan termasuk pendapatan dari sewa, pembayaran subsidi
pemerintah, pendapatan bunga, dan pendapatan deviden. Penghasilan pribadi adalah
indikator yang baik untuk permintaan konsumen di Indonesia masa depan meskipun
itu tidak sempurna (Linawati and Andrew 2014)
Analisis Risiko Pada Keputusan Investasi
Pengambilan keputusan berbasis risiko adalah membuat keputusan berdasarkan
probabilitas yang berbeda-beda secara alami negara dapat terjadi. Karena konsep
probabilitas diperkenalkan dalam pengambilan keputusan, tidak peduli yang mana
dipilih dalam berbagai skema pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas yang
berbeda, mereka akan menghadapi berbeda hasil yang disebabkan oleh lebih dari satu
keadaan alami, sehingga mereka harus menanggung risiko tertentu. Ini disebut
keputusan berisiko juga disebut keputusan acak. Dalam kebanyakan kasus, keputusan
untuk mendapatkan pengembalian yang lebih tinggi seringkali melibatkan risiko yang
lebih besar. Untuk pengambil keputusan, pertanyaannya bukan apakah mereka berani
mengambil risiko, tetapi apakah mereka dapat memperkirakan tingkat risiko dalam
berbagai skema pengambilan keputusan, dan membuat trade-off yang hati-hati antara
biaya menanggung risiko dan manfaat yang mereka terima.
Keputusan investasi berisiko didasarkan pada probabilitas bahwa setiap keadaan
alami muncul – probabilitasnya diketahui, jadi seperti apa probabilitas dan keakuratan
nilai probabilitas sangat penting untuk membuat risiko masalah keputusan. Ada dua
jenis probabilitas yang digunakan dalam keputusan berisiko:
(1) Probabilitas subyektif
Probabilitas subyektif adalah nilai probabilitas yang ditentukan oleh pembuat
keputusan berdasarkan pengalaman pribadi dan penilaian subyektif. Ini terkait erat
dengan kebijaksanaan, pengalaman, keberanian, dan kepribadian dari keputusan
pembuat. Probabilitas ini tidak memiliki data empiris masa lalu atau saat ini dari
peristiwa tersebut. Pengambil keputusan kira-kira ditentukan berdasarkan fenomena
permukaan peristiwa di masa lalu dan pengalaman subyektifnya sendiri, digabungkan
dengan dinamika situasi saat ini.
(2) Probabilitas obyektif
Probabilitas obyektif adalah probabilitas suatu peristiwa yang terjadi melalui
analisis statistik berdasarkan data historis dan aktual dari acara tersebut. Probabilitas
obyektif dibagi menjadi probabilitas sebelumnya dan posterior kemungkinan. Yang
pertama ditentukan berdasarkan data historis acara, dan yang terakhir dihitung
berdasarkan data historis dan data aktual. Menggunakan probabilitas posterior lebih
dapat diandalkan daripada menggunakan probabilitas sebelumnya.
3. Kesimpulan
Dalam penilaian keutusan investasi ternyata tidak hanya mempertimbangkan
unsur arus kas masuk saja tetapi manajemen keuangan harus berpikir realistis dengan
mempertimbangkan unsur risiko dalam memutuskan suatu investasi dan menganalisis
sebuah risiko. Dikarenakan suatu perusahaan agar tidak merugi dan menguntungkan
dalam sebuah investasi. Analisis risiko ini terdapat bahwa sebelum mengambil
keputusan investasi harus melihat dari penghasilan pribadi terlebih dahulu dan
memperkirakan risiko apa yang bakal terjadi.

Daftar Pustaka

Davis, F. D. 1989. “Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User


Acceptance of Information Technology. MIS Quarterly.” 13(3):319–340.

Halim, A. 2005. “Analisis Investasi.” Salemba Empat.

Ida, and Dwinta, C.Y., 2010. “Pengaruh Locus of Control, Financial Knowledge,
Income Terhadap Financial Management Behavior.” Jurnal Bisnis Dan
Akuntansi 12(3):131–44.

Linawati, N., and Andrew, V., 2014. “Hubungan Faktor Demografi Dan Pengetahuan
Keuangan Dengan Perilaku Keuangan Karyawan Swasta Di Surabaya.”
Finesta 2(2):35–39.

Wibisono, G., and D. D. A. Putri. 2018. “Analyzing Factors Affecting the Use of
Voluntary Disclosure Information Using a Modified Theory of Reasoned
Action: A Study in Indonesia.” The Indonesian Journal of Accounting
Research 21(2):171–194.

Anda mungkin juga menyukai