Anda di halaman 1dari 11

FINANCIAL MANAGEMENT

(RISIKO)

KELOMPOK 1 :
A022212001 – NURHIKMA
A022212004 – MAGFIRAH SYAMSUL ALAM
PENGERTIAN MANAJEMEN RISIKO
• Definisi risiko menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI) adalah akibat yang kurang
menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan.
• Menurut emmaett J. Vaughan dan curtis M. Elliott (1978), risiko didefinisikan sebagai:
• 1). Kans kerugian – the chance of loss
• 2.) Kemungkinan kerugian – the possibility of loss
• 3). Ketidakpastian – uncertainty
• 4). Penyimpangan kenyataan dari hasil yang diharapkan – the dispersion of actual from expected result
• 5). Probabilitas bahwa suatu hasil berbeda dari yang diharapkan – the probability of any outcome
different from the one expected
• Atau dapat diambil kesimpulan bahwa definisi risiko adalah suatu kondisi yang timbul karena
ketidakpastian dengan seluruh konsekuensi tidak menguntungkan yang mungkin terjadi.
METODE MENGIDENTIFIKASI RISIKO
• 1. Risk analysis questionnaire
• Analisis ini merupakan manajer risiko untuk memastikan bahwa informasi yang diperlukan
berkenan dengan harta dan operasi perusahaan tidak ada yang terlupakan. Untuk memperkuat
informasi ini manajer risiko akan mempertimbangkan semua sumber informasi yang
digunakan dalam metode metode lainnya. Bedanya adalah bahwa pertanyaan dalam
questionnaire itu menjuruskan penyelidikan itu.
• 2. Metode laporan keuangan
• Dengan menganalisis neraca laporan laba rugi dan catatan lain yang dapat membantu manajer
risiko untuk bisa mengidentifikasikan semua risiko yang berkenaan dengan harta utang dan
personalia perusahaan. Dengan menggabungkan laporan keuangan ini dengan ramalan keuangan
dan anggaran maka manajer dapat menemukan risiko yang akan dihadapi sebab setiap transaksi
bisnis pada akhirnya menyangkut baik uang maupun hak milik
METODE MENGIDENTIFIKASI RISIKO
• 3. Metode peta aliran
• Suatu peta aliran menggambarkan seluruh operasi dari perusahaan yang bersangkutan
yang dimulai dari bahan mentah listrik dan input yang lain lain pada lokasi suplier dan berakhir
dengan produk jadi dalam tangan langganan. Checklist dari kerugian potensial dipakaikan
kepada masing masing milik dan operasi yang terlihat dalam peta aliran itu untuk menentukan
kerugian yang mana yang dihadapi oleh perusahaan yang bersangkutan
• 4. Inspeksi
• Dengan mengamati langsung jalannya operasi bekerjanya mesin peralatan lingkungan
kerja kebiasaan kerja pegawai dan seterusnya manajer risiko dapat mempelajari lebih banyak dan
meyakinkan tentang bahaya yang mungkin tidak disadari oleh pekerja ataupun yang mungkin
tidak pernah ditemukan dalam laporan tertulis
METODE MENGIDENTIFIKASI RISIKO
• 5. Interaksi dengan bagian lain
• Interaksi ini meliputi :
• (1) untuk memperoleh pemahaman yang sempurna dari kegiatan suatu bagian
mengidentifikasikan kerugian potensial yang ditimbulkan oleh kegiatan itu, maka manajer risiko
sering mengunjungi manajernya serta dapat mengadakan tanya jawab langsung dengan pegawai.
• (2) laporan lisan atau pun tertulis dari bagian-bagian perusahaan itu, baik atas inisiatif mereka
maupun sebagai laporan rutin yang memberi informasi yang up to date mengenai perkembangan
yang relevan
• 6. Statistik kerugian
• Pendekatan ini dapat memberikan petunjuk tentang kerugian yang telah lalu dan kerugian mana di
antaranya yang sering terjadi.
METODE MENGIDENTIFIKASI RISIKO

• 7. Analisis lingkungan
• Lingkungan yang relevan adalah :
• (1) langganan,
• (2) pemasok,
• (3) saingan,
• (4) undang undang dan ketentuan-ketentuan lainnya.
• Dalam menganalisis masing masing komponen pertimbangan yang penting adalah (1) sifat
hubungannya, (2) keanekaannya, (3) kestabilannya
TIPE ORANG YANG MENGHADAPI RISIKO:
 Ada orang yang hanya sedikit tekanan bisa membuat mereka putus asa dan mengeluh tentang
kejadian itu,
 Ada juga yang awalnya menanggung risiko tetapi situasi tekanan semakin besar dan kompleks,
itu mulai menjadi tidak stabil
 Ada juga yang mampu bersikap fleksibel dengan risiko yang ada.

Jadi, begitu kita mendapatkan pemahaman bahwa risiko datang dengan harapan imbalan, kita
perlu membahas cara mendapatkan atau menghindari risiko.
Risiko bisa diartikan sebagai kemungkinan return aktual yang berbeda dengan return yang
diharapkan. Dalam ekonomi pada umumnya, dan ilmu investasi pada khususnya terhadap asumsi
bahwa investor adalah makhluk yang rasional. Investor yang rasional tentunya tidak akan menyukai
ketidak pastian atau risiko. Sikap investor terhadap risiko akan sangat tergantung kepada preferensi
investor tersebut terhadap risiko. Investor dalam melakukan investasi dihadapkan oleh beberapa
risiko yaitu:
• Risiko sistematis, merupakan risiko yang berasal dari kondisi ekonomi dan kondisi pasar secara
umum yang tidak dapat diversifikasi. Misalnya adanya perubahan tingkat bunga, kebijakan
pemerintah, dan sebagainya.
• Risiko tidak sistematis, merupakan risisko yang dapat dihilangkan dengan diversifikasi. Misalnya
faktor struktur asset, struktur modal, tingkat likuiditas, tingkat keuntungan, dan sebagainya.
CARA MENGELOLA RISIKO

• Risk avoidance
• Yaitu memutuskan untuk tidak melakukan aktivitas yang mengandung risiko
sama sekali. Dalam memutuskan untuk melakukannya, maka harus
dipertimbangkan potensial keuntungan dan potensial kerugian yang dihasilkan
oleh suatu aktivitas.
• Risk reduction
• Risk reduction atau disebut juga risk mitigation yaitu merupakan metode yang
mengurangi kemungkinan terjadinya suatu risiko ataupun mengurangi dampak
kerusakan yang dihasilkan oleh suatu risiko.
CARA MENGELOLA RISIKO
• Risk transfer
• Yaitu memindahkan risiko kepada pihak lain, umumnya melalui suatu kontrak (asuransi)
maupun hedging.
• Risk deferral
• Dampak suatu risiko tidak selalu konstan. Risk deferral meliputi menunda aspek suatu
proyek hingga saat dimana probabilitas terjadinya risiko tersebut kecil.
• Risk retention
• Walaupun risiko tertentu dapat dihilangkan dengan cara mengurnagi maupun
mentransfernya, namun beberapa risiko harus tetap diterima sebagai bagian penting dari
aktivitas
MORE INFO
Risiko tinggi pengembalian tinggi berarti jika anda mengharapkan pengembalian tinggi, anda akan
menghadapi risiko tinggi. Faktanya, tidak ada cara kita dapat memprediksi apa pun tentang
pengembalian atau risiko di masa depan dengan pasti. Sebaliknya, kita hanya harus melakukan yang
terbaik untuk menghitung perkiraan yang memiliki probabilitas rendah untuk menyimpang secara
drastis dari kenyataan. Dari jumlah tersebut, yang pertama mungkin lebih memakan waktu, tetapi
jauh lebih sulit untuk diukur secara akurat. Komponen kedua adalah wild card, karena tergantung
pada pendapat individu tentang seperti apa dunia keuangan di masa depan. Ini bukanlah masalah
yang mudah, seperti yang dapat anda bayangkan, karena memerlukan pertimbangan baik dari
kondisi ekonomi (misalnya, PDB, inflasi, pekerjaan, kepercayaan konsumen) dan kondisi keuangan
(misalnya, suku bunga, pengembalian pasar). Setiap perhitungan pengembalian yang diharapkan
dimulai dengan menghitung pengembalian historis.

Anda mungkin juga menyukai