Anda di halaman 1dari 5

NAMA : RESTI KURNIAWATI WULANDARI

NIM : 0810320132

Manajemen Resiko Financial


Manajemen risiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari
perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas, dan ekuitas
Jenis – jenis resiko keuangan :
• Risiko likuiditas
• Diskontinuitas pasar
• Risiko kredit
• Risiko regulasi
• Risiko pajak
• Risiko akuntansi

Manajemen Resiko Enterprise


Definisi ERM
“suatu proses yang berpengaruh pada sebuah entitas, jajaran direksi, pihak manajemen, dan
personel lain yang diaplikasikan pada penetapan strategy perusahaan, didisain untuk
mengidentifikasi kejadian yang potensial yang dapat berpengaruh pada entitas, dan mengelola risiko
yang dapat diterima, dan memberikan jaminan keamanan yang beralasan dalam rangaka mencapai
tujuan perusahaan

Kenapa ERM penting


Prinsip yang melandasi
• Setiap entitas untuk memberikan suatu nilai bagi stakeholder
• Nilai ini sangat tergantung pada keputusan manajemen mulai dari perumusan strategy
sampai dengan kegiatan operasional setiap hari
ERM mendukung penciptaan nilai dengan memudahkan manajemen untuk :
• Menghadapi kejadian potensial yang menciptakan ketidakpastian
• Memberikan respon yang tepat untuk mengurangi risiko yang dapat mempengaruhi
hasil

Framework ERM
Terdapat delapan komponen dari framwork yang saling berkaitan
1. Internal Environment
• Membuat philosophy sehubungan dengan risk management. Baik untuk kejadian yang
diarapkan atau tidak diharapkan yang mungkin terjadi
• Buat budaya risiko entitas
• Pertimbangkan selalu aspek bagaimana tindakan organisasi yang mungkin berakibat pada
budaya risiko tersebut
2. Objective Setting
• Digunakan ketika management mempertimbangkan strategy risiko dalam penetapan
objektif
• Bentuk ‘risk appetite’ dari entity — helicopter viw dari berapa besar risk management
dan BOD dapat menerima risiko
• Toleransi Risiko, tingkat penerimaan dalam variasi risiko dari objektif yang sejalan
dengan ‘risk appetite’
3. Event Identification
• Pembedaan antara risiko dan peluang
• Kejadian yang dapat memberikan pengaruh negatif yang menggambarkan risiko
• Kejadian yang dapat memberikan pengaruh positif yang menggambarkan oportunity à
kembali ke penetapan stratgy
• Termasuk dalam mengidentifikasikan kejadian ini, baik internal maupun eksternal yang
dapat mempengaruhi strategy dan pencapaian objektif
• Menentukan bagaimana faktor internal dan eksternal bersatu dan berinteraksi
mempengaruhi profile risiko
4. Risk Assessment
• Memperkenankan entity untuk memahami sampai di mana kejadian potensial yang dapat
berpengaruh terhadap objektif
• Penilaian risiko dari dua perspektif
- Likelihood (kemungkinan terjadi)
- Impact (pengaruh)
• Adalah biasa menilai risiko dan hal normal pula dalam mengukur risiko terkait dengan
objektif
• Lakukan penilaian kalitatif dan kuantitatif dalam penilaian risiko
• Kaitkan jangka waktu dengan jangka waktu objktif
• Nilai risiko baik yang melekat (inherent) dan risiko residual
5. Risk Response
• Identifikasai dan evaluasi kemungkinan respon atas risiko
• Evaluasi pilihan terkait dengan risk appetite entity, cost dan benefit dari respon risiko
potensial, dan tingkat di mana respon akan menurunkan pengaruh atau kemungkinannya
• Pilih dan lakukan respon atas evaluasi dari portofolio risiko dan respon
6. Control Activities
• Policy dan prosedur yang menjamin respon terhadap risiko, seperti halnya arahan lain
dari entity
• Terjadi pada seluruh organisasi, pada selruh level dan fungsi
• Termasuk aplikasi dan informasi umum kontrol teknologi
7. Information & Communication
• Identifikasi manajemen, mendapatkan dan mengkomunikasikan informasi yang
berhubungan dalam bentuk ddan jangka waktu yang memungkinan yang
bertanggungjawab menjalanakan kewajibannya.
• Komunikasi berlangsung dalam pengertian luas, mengalir ke bawah, antar dan ke atas
oraganisasi
8. Monitoring
Efektifitas dari komponen ERM yang lain dimonitor melalui:
• Aktivitas monitoring terus-menerus
• Evaluasi terpisah
• Kombinasi dari keduanya
Metode Peramalan Kerugian
1. Risk Analysis Questionnaire
Analisis ini menjuruskan manajer risiko untuk memastikan bahwa informasi yang diperlukan
berkenan dengan harta dan operasi perusahaan tidak ada yang terlupakan. Untuk memperkuat
informasi ini, menajer risiko akan mempertimbangkan semua sumber informasi yang
digunakan dalam metode-metode lainnya. Bedanya adalah bahwa pertanyaan dalam
questionnaire itu menjuruskan penyelidikan itu.
2. Metode Laporan Keuangan
Dengan menganalisis neraca, laporan laba rugi dan catatan lain yang menyokongnya, manajer
risiko bisa mengidentifikasikan semua risiko yang berkenan dengan harta, utang, dan
personalia perusahaan. Dengan menggabungkan laporan keuangan ini dengan ramalan
keuangan dan anggaran, maka manajer akan dapat menemukan risiko yang akan dihadapi,
sebab transaksi bisnis pada akhirnya menyangkut baik uang maupun hak milik. Maka
berdasarkan metode ini setiap perkiraan (account) dipelajari secara mendalam mengenai
kerugian potensial yang bisa diciptakan oleh account itu.
3. Inspeksi
Dengan mengamati langsung jalannya operasi, bekerjanya mesin, peralatan, lingkungan kerja,
kebiasaan kerja pegawai, dan seterusnya, manajer risiko dapat mempelajari lebih banyak dan
menyakinkan tentang hazard yang mungkin tidak disadari oleh pekerja ataupun yang mungkin
tidak pernah ditemukan dlam laporan tertentu.Oleh karena itu inspeksi langsung ke obyek ini
merupakan suatu keharusan.
4. Interaksi dengan bagian lain
Keberhasilan manajer risiko mengidentifikasikan risiko terutama tergantung pada kerjasama
yang erat dengan bagian-bagian lain dalam perusahaan. Manajer bagian-bagian ini secara
konstan menjadi awas terhadap risiko yang dihadapi.
Interaksi ini meliputi (1) untuk memperoleh pemahaman yang sempurna dari kegiatan suatu
bagian mengidentifikasikan kerugian potensial yang ditimbulkan oleh kegiatan itu, maka
manajer risiko sering mengunjungi manajernya serta dapat mengadakan Tanya jawab
langsung dengan pegawai. (2) laporan lisan atau pun tertulis dari bagian-bagian perusahaan
itu, baik tas inisiatif mereka, maupun sebagai laporan rutin yang memberi informasi yang up
to date mengenai perkembangan yang relevan.
5. Analisis lingkungan
Lingkungan yang relevan adalah (1) langganan, (2) pemasok, (3) saingan, (4) Undang-undang
dan ketentuan-ketentuan lainnya. Dalam menganalisis masing-masing komponen
pertimbangan yang penting adalah (1) sifat hubungannya, (2) keanekaannya, (3)
kestabilannya.
Sebagai contoh, apakah produk didistribusikan langsung kepada suatu grup pembeli ataukah
secara tidak langsung, melalui grosir, pengecer, dan kepada orang banyak? Apakah langganan
itu keluarga, perusahaan, ataukah pemerintah? Manakah servis yang penting, pemasok
tunggal atau pemasok majemuk?
Kontrak apakah yang telah dibuat pemasok? Apakah persaingan memerlukan kampanye
melalui iklan dan berkemungkinan membangkitkan klaim terhdap produk yang tidak
memenuhi syarat? Kewajiban apakah yang paling penting dibebankan oleh pemerintah,
konsumen, asosiasi, dan sebagainya.
6. Penggunaan pihak luar mengidentifikasikan resiko
Manajer risiko boleh percaya pada agen asuransi, broker, atau konsultan menajemen risiko
untuk melakukan pekerjaan yang terinci mengidentifikasikan risiko. Akan tetapi
mempercayai saja sepenuhnya pihak luar untuk pengidentifikasikan risiko pada suatu ketika
bisa mengandung kelemahan. Pertama, walaupun banyak dari agen asuransi dan broker lebih
baik dan lebih berpengalaman menemukan risikko pada berbagai perusahaan. Kedua,
disebabkan oleh waktu dan energi yang dikerahkan dalam mempersiapkan survei menyelurh,
terutama bagi perusahaan besar
Tetapi kelemahan inisudah berangsur hilang,karena makin banyak konsultan manajeman
risiko yang berpraktek atas dasar kontrak kerja dengan perusahaan yang bersangkutan, dan
tidak ada hubungannya dengan dengan perusahaan asuransi yang ingin memasarkan
asuransinya.

Proses Analisa Untuk Pengambilan Keputusan

(managementfile – Risk) – Risk management merupakan strategi untuk mengelola risiko dalam
rangka mencapai tujuan. Hal yang sangat dibutuhkan oleh manajemen risiko adalah data dan analisa.
Keduanya punya peranan yang sangat penting dalam menentukan pengambilan keputusan krusial
dalam manajemen risiko.

Menurut SAS, terdapat delapan level proses analisa (analytics) yang digunakan dalam bisnis. Empat
level pertama merupakan business intelligence dan umum dilakukan oleh semua perusahaan, serta
lebih melihat aktivitas yang sudah berlalu. Keempatnya mendukung pengambilan keputusan reaktif,
yakni memahami fakta setelah terjadinya sesuatu. Sementara itu, empat level terakhir mendukung
pengambilan keputusan proaktif, dimana berusaha untuk berinovasi dan memprediksikan apa yang
terjadi di masa mendatang.

Dalam manajemen risiko, kebutuhannya tentu hingga level terakhir, karena manajemen risiko
memang harus mampu memprediksikan risiko-risiko apa saja yang potensial, dan mengukur
bagaimana dampaknya, serta tindakan apa yang akan dilakukan.

Berikut ini adalah kedelapan level proses analisa:

1. Standard Report
Report ini hanya berisikan informasi-informasi yang standar, dihasilkan secara rutin, dan hanya
menjelaskan apa yang terjadi dan kapan terjadinya. Sederhana namun bermanfaat, hanya saja tidak
dapat dimanfaatkan untuk mengambil keputusan jangka panjang. Contohnya adalah laporan keuangan
kuartalan.

2. Ad Hoc Report
Report ini memberikan informasi yang lebih banyak dibandingkan dengan report standar, dan lebih
customized. Report ad hoc memungkinkan Anda untuk mengajukan pertanyaan serta mendesain
laporan yang customized untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan yang lebih detail seperti
dimana, seberapa banyak, hingga seberapa sering.

3. Query Drilldown
Tingkat analisa selanjutnya lebih mendalam lagi, yakni query drilldown, yang sudah berusaha untuk
menemukan jawaban akan sesuatu. Pada tahap ini Anda berusaha mencari tahu dimana letak
permasalahan, serta bagaimana solusinya. Contohnya adalah perusahaan berusaha untuk melakukan
observasi terhadap perilaku konsumennya yang berbeda-beda.

4. Alerts
Tingkat selanjutnya adalah Alerts, yang akan memberikan indikasi ketika terjadi masalah, dan
memberikan notifikasi jika hal yang serupa terjadi di masa depan. Alerts bisa muncul di mana saja,
mulai dari RSS feeds, email, hingga indicator merah pada scorecard ataupun dashboard Anda. Di
tahap ini, Anda selanjutnya akan merespon alert tersebut dengan mengambil tindakan yang
diperlukan.

5. Statistical Analysis
Kemudian di tingkat kelima ada analisa statistic yang merupakan perhitungan rumit seperti regresi,
korelasi dan sebagainya. Analisa statistic ini digunakan untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi
dan menjawab pertanyaan, berdasarkan pada data yang dimiliki. Selain dapat berfungsi untuk
menjelaskan suatu data, analisa statistic juga dapat memperlihatkan pada Anda peluang yang mungkin
terlewatkan.
6. Forecasting
Forecasting merupakan aktivitas yang diperlukan oleh semua bisnis, karena memungkinkan kita untuk
melakukan perkiraan terhadap permintaan. Sehingga, kita dapat melakukan estimasi terhadap
persediaan, sehingga tidak kurang ataupun berlebih. Forecasting juga memungkinkan estimasi
terhadap kebutuhan finansial

7. Predictive Modeling
Selanjutnya, Predictive Modeling memungkinkan kita untuk melakukan prediksi jika terdapat suatu
pemicu (event) tertentu. Misalnya, jika kita mau meluncurkan promosi tertentu, maka harus
diperkirakan terlebih dahulu bagaimana respon masing-masing segmen pasar, sehingga Anda dapat
menerapkan promosi yang paling sesuai dengan masing-masing target pasar.

8. Optimization
Optimization adalah usaha untuk pengambilan keputusan terbaik, dengan mengalokasikan sumber
daya secara optimal sesuai dengan kebutuhan, sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Misalnya, Anda berusaha untuk mengalokasikan SDM, materi dan dana yang dialokasikan untuk
proyek tertentu.

Langkah-langkah analisa tersebut sangat bermanfaat untuk melaksanakan manajemen risiko ataupun
menyusun strategi. Hanya saja, dengan melakukannya tidak lantas menjamin suksesnya sebuah
organisasi. Data-data yang ada harus terintegrasi dengan baik, dianalisa, kemudian dicarikan solusi
yang tepat. Solusi atau implementasi dari pengambilan keputusan inilah yang kemudian menentukan
kesuksesan dari organisasi.

Anda mungkin juga menyukai